jabatan fungsional kesehatan

35
JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan Badan PPSDM Kesehatan

Upload: others

Post on 03-Oct-2021

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN

JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN

Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

Badan PPSDM Kesehatan

Page 2: JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN

UTAMA

MADYA

PRATAMA

JABATAN

PIMPINAN TINGGI

ADMINSTRATOR

Eselon III

PENGAWAS

Eselon IV

PELAKSANA

Eselon V dan

JF umum

JABATAN ADMINISTRASI

(TUSI PELAYANAN PUBLIK & ADM-PEM)

JABATAN FUNGSIONAL

(TUSI-PELAYANAN

FUNGSIONAL)

KEAHLIAN/KETRAMPILAN❖ Utama

❖Madya

❖Muda

❖ Pertama

KEAHLIAN

❖ Penyelia

❖Mahir

❖ Terampil

❖ Pemula

KETERAMPILAN

JABATAN ASN

UU 5/2014

1

3

2

Page 3: JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN

Ahli Pertama

Ahli Muda

Ahli Madya

Ahli Utama

Pemula

Terampil

Mahir

Penyelia

BUP 58 Tahun

BUP 58 Tahun

BUP 60 Tahun

BUP 65 Tahun

KATEGORI, JENJANG, KRITERIA, DAN

KLASIFIKASI JF

Penetapan jenjang

• Resiko Lingkungan

• Resiko Individu

• Tingkat Kesulitan

• Kompetensi

• Beban Kerja JF

• TUSI berkaitan dengan pelaksanaan TUSI Instansi Pemerintah

• Mensyaratkan keahlian/keterampilan tertentu dibuktikan sertifikasi dan/atau penilaian tertentu

• Dapat disusun dalam jenjang berdasarkan tingkat kesulitan dan kompetensi;

• Pelaksanaan tugas bersifat mandiri

• Kegiatannya dapat diukur dengan satuan nilai atau akumulasi nilai dari butir kegiatan dalam

bentuk angka kredit.

Kriteria JF

1250

Jam

Kerja

Page 4: JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN

Memiliki Masa Pengabdian relatif lebih lama

Jenjang madya s/d berusia 60 tahun Jenjang utama

s/d berusia 65 tahun

Dapat diangkat menjadi Pejabat Administrasi

bahkan menjadi Pejabat Pimpinan Tinggi (untuk

jabfung jenjang madya dan jenjang utama)

Memiliki Kelas Jabatan yang relatif baik

dari

Kelas 5 s/d Kelas 15

Mengapa memilih

Jabfung ?

Karena …..

Page 5: JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN

Kedudukan dan Tugas

Pejabat Fungsional

Pejabat Fungsional

• JPT Utama

• JPT Madya

• JPT Pratama

• Administrator

• Pengawas

Pejabat Fungsional berkedudukan

dibawah dan bertanggung jawab

secara langsung kepada pejabat

pimpinan tinggi madya, pimpinan

tinggi pratama, pejabat administrator,

atau pejabat pengawas yang memiliki

keterkaitan dengan pelaksanaan

tugas Pejabat Fungsional.

Pejabat Fungsional memiliki tugas

memberikan pelayanan fungsional

yang berdasarkan keahlian dan

keterampilan

tertentu.

ORIENTASI

OUTPUT

Menjaga akuntabilitas

pemangku jabatan fungsional

Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri

Sipil sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 17 tahun 2020

tentang Perubahan atas Manajemen Pegawai Negeri Sipil

Page 6: JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN

NAME OR LOGO

JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN

Jabatan Fungsional Kesehatan adalah kedudukanyang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak tenaga kesehatan yang berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil dalamsuatu organisasi yang dalam pelaksanaantugasnya didasarkan pada keahlian dan atauketerampilan dalam memberikan pelayanankesehatan sesuai dengan kompetensi dankewenangannya yang dilakukan secara mandiriatau berkolaborasi

Page 7: JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN

INSTANSI PEMBINA JABFUNG DI LINGKUNGANKEMENKES RI (PMK No.60 THN 2016)

Kemenkes

Puskat Mutu

Unit pembina

Unit kepegawaian

Unit

Pelatihan

1.Menyusun naskah

akademik dan matriks butir

kegiatan;

2.Mensosialisasikan

jabfungkes;

3.Melakukan pembinaan;

4.memfasilitasi ukom;

5.Memutakhirkan data

jabfungkes;

6.Memonev Jabatan

Fungsional yang menjadi

binaannya;

1. Menyusun & melaksanakan kebijakan

teknis jabfungkes

2. Memonev pengembangan

jabfungkes;

3. Mengoordinasikan hasil

binwas jfk

1. Merencanakan kebutuhan pelatihan

dan pengembangan program

pelatihan Jabfungkes;

2. Menyusun kurikulum dan modul

pelatihan jabfungkes

3. Mengevaluasi pasca pelatihan jfk

1.Usul formasi CASN;

2.Usul & Tetapkan ASN dalam Jabfungkes

3.Susun usul mutasi Jabfung

kes;

4. Susun usulan jenis dan jumlah

kebutuhan jabfungkes

5. Sharing data

Page 8: JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN

19 Tugas Instansi Pembina (Peraturan Pemerintah Nomor 17 tahun 2020 tentang Perubahan atas PP 11 tahun 2017)

a menyusun pedoman formasi JF j menganalisis kebutuhan pelatihan fungsional di

bidang tugas JF;

b Menyusun Standar Kompetensi JF k melakukan sosialisasi petunjuk pelaksanaan dan

petunjuk teknis JF

c menyusun juklak dan juknis l mengembangkan sistem informasi JF

d menyusun standar kualitas hasil kerja dan

pedoman penilaian KHK

m memfasilitasi pelaksanaan tugas pokok

e menyusun pedoman penulisan karya

tulis/karya ilmiah yg inovatif

n memfasilitasi pembentukan organisasi profesi

f menyusun kurikulum pelatihan o memfasilitasi penyusunan & penetapan kode etik

profesi & kode perilaku

g menyelenggarakan pelatihan p melakukan akreditasi pelatihan fungsional

h membina penyelenggaraan pelatihan

fungsional pada lembaga pelatihan

q melakukan panev penerapan JF di seluruh Instansi

Pemerintah Pengguna; dan

i menyelenggarakan uji kompetensi r Melakukan koordinasi dengan instansi pengguna

jabfung

s

.

Menyusun informasi faktor jabatan untuk evaluasi

jabatan

Page 9: JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN

JUMLAH PEJABAT FUNGSIONAL KESEHATAN DI INDONESIA

9840

Page 10: JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN

Unit Pembina Jabatan Fungsional KesehatanNo Unit Pembina No Jabatan Fungsional Permenpan1 Pusat Analisis Determinan Kesehatan, Sekretariat Jenderal 1 Administrator Kesehatan 42/2000

2 Sekretariat Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan 23

Apoteker 13/2021Asisten Apoteker 08/2008

3 Direktorat Pelayanan Kesehatan Rujukan, Ditjen Yankes 4 Dokter 139/20035 Dokter Gigi 141/20036 Dokter Pendidik Klinis 17/20087 Fisioterapis 04/20048 Okupasi Terapis 123/20059 Ortotis Prostetis 122/200510 Perawat 35/201911 Terapis Gigi dan Mulut 37/201912 Perekam Medis 30/201313 Teknisi Gigi 06/200714 Refraksionis Optisien 47/200515 Terapis Wicara 48/200516 Penata Anestesi 11/201717 Asisten penata Anestesi 10/2017

4 Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer, Ditjen Yankes 18 Bidan 36/201919 Teknisi Transfusi Darah 05/2007

5 Direktorat Fasilitas Pelayanan Kesehatan, Ditjen Yankes 20 Fisikawan Medis 12/200821 Pranata Labkes 08/200622 Radiografer 29/201323 Teknisi Elektromedis 28/2013

Page 11: JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN

No Unit Pembina No Jabatan Fungsional Permenpan

6Direktorat Pencegahan & Pengendalian Penyakit Tular Vektor & Zoonotik, Ditjen P2P

24 Entomolog Kesehatan 18/2000

7Direktorat Pencegahan & Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa & NAPZA, Ditjen P2P

25 Psikolog Klinis 11/2008

8 Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan, Ditjen P2P 26Epidemiolog Kesehatan

17/2000

9 Direktorat Kesehatan Lingkungan, Ditjen Kesmas 27 Sanitarian 10/2006

10 Direktorat Gizi Masyarakat, Ditjen Kesmas 28 Nutrisionis 23/2001

11 Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga, Ditjen Kesmas 29Pembimbing Kesehatan Kerja

47/2013

12Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Ditjen Kesmas

30Penyuluh Kesehatan Masyarakat

58/2000

Unit Pembina Jabatan Fungsional Kesehatan

Page 12: JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN

PENGELOLAAN

JABATAN

FUNGSIONAL

KESEHATAN

Page 13: JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN

Mutasi /Promosi/

Kenaikan Jenjang/Perpindahan Jabatan/

Penugasan Khusus

Bagan Pengelolaan Jabatan Fungsional Kesehatan

Pengangkatan Pertama

Bekerja PAK SKP

Tunjangan

PNS (JFU/JFT/JA)

Pengembangan Karir

Formasi

Penilaian Kinerja

Uji Kompetensi Kualifikasi

Formasi

Ukom

Inpassing/Promosi/

Perpindahan Jabatan

Pengembangan Kompetensi

Pendidikan (Tubel) dan /Pelatihan (bimtek, e-

learning, pelatihan jarak jauh, magang)

Perencanaan Pengangkatan

Berhenti Alih

Puncak KarirPromosi/

Kenaikan Jenjang/Perpindahan Jabatan/

Pengembangan

Satker

Sistem Informasi

Panev

Formasi

Latsar

CPNS

Satker

Pengembangan Kompetensi

1

2

Page 14: JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN

PERENCANAAN

Page 15: JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN

Pasal 56

Setiap Instansi Pemerintah wajib menyusun

kebutuhan jumlah dan jenis jabatan PNS berdasarkan

analisis jabatan dan analisis beban kerja.

UNDANG-UNDANG

REPUBLIK

INDONESIA

NOMOR 5 TAHUN

2014

Page 16: JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN

ANALISIS BEBAN KERJA

PP 11 TAHUN 2017TENTANG MANAJEMEN PNS

“Setiap Instansi Pemerintah wajib menyusun kebutuhan jumlah dan jenis Jabatan PNS berdasarkan analisis Jabatan dan analisis beban kerja.”

PERMENPAN 13 TAHUN 2019TENTANG PENGUSULAN, PENETAPAN DAN PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL PNS

“Penetapan kebutuhan PNS dalam JF dihitung berdasarkan beban kerja yang ditentukandari indikator kebutuhan JF”

PERMENPAN 1 TAHUN 2020 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ANALISIS

JABATAN

“Instansi Pusat dan Instansi Daerah wajib melaksanakan anjab dan abk sbg prasyarat utkmenyusun peta jabatan, uraian jabatan serta jumlah kebutuhan ASN”

PERMENKES 43 TAHUN 2019 TENTANG PUSKESMAS

“Puskesmas harus menghitung kebutuhan ideal terhadap jumlah dan jenjang nakes melalui analisis beban kerja”

PERMENKES 03 TAHUN 2020 TENTANG KLASIFIKASI DAN PERIJINAN RUMAH SAKIT

“Jumlah dan kualifikasi sumber daya manusia disesuaikan denganhasil analisis beban kerja, kebutuhan, dan kemampuan pelayanan Rumah Sakit.

PERMENKES 43 TAHUN 2017 PENYUSUNAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL

KESEHATAN

“Formasi pada satuan organisasi disusun berdasarkan analisis kebutuhan jabatan denganmenghitung rasio keseimbangan antara beban kerja dengan jumlah jabatan fungsional

kesehatan yang dibutuhkan.”

PASAL

5

PASAL

58

PASAL

2

PASAL

18

PASAL

11

LAMPIRAN

Page 17: JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN

TIM ANALISIS JABATAN DAN ANALISIS BEBAN KERJAPERMENPAN 1 TAHUN 2020 TENTANG PEDOMAN ANALISIS JABATAN DAN ANALISIS BEBAN KERJA

KETUA

Dapat ditunjuk dari seorang pejabat JPT

Pratama atau Administrator yang secara fungsional

bertanggung jawab di bidang organisasi

dan/atauKepegawaian

ANGGOTA

Paling sedikit 7 (tujuh) orang anggota, termasuk

ketua dan sekretaris anggota Tim Pelaksana

Analisis Jabatan dan Analisis

Beban Kerja ditetapkan dalam

jumlah ganjil.

SEKRETARIS

Dapat ditunjuk paling rendah seorang pejabat

Pengawas yang memiliki

kemampuan dan pengalaman teknis di

bidanganalisis jabatan dan

analisis beban kerja atau Pejabat Fungsional

yang membidangi analisis jabatan dan analisis

beban kerja

Page 18: JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN

SYARAT MENJADI ANGGOTA TIM ANALISIS JABATAN DAN ANALISIS BEBAN KERJA DAN TUGAS TIM ANALISIS JABATAN DAN ANALISIS BEBAN KERJAPERMENPAN 1 TAHUN 2020 TENTANG PEDOMAN ANALISIS JABATAN DAN ANALISIS BEBAN KERJA

SYARAT MENJADI ANGGOTA TIM ANALISIS

JABATAN DAN ANALISIS BEBAN KERJA

TUGAS TIM ANALISIS JABATAN DAN

ANALISIS BEBAN KERJA

Pasal 4 :

1. Mengumpulkan data2. Menyusun informasi jabatan3. Memverifikasi data4. Mengumpulkan beban kerja dalam jangka

waktu satu tahun

Pejabat Pembina Kepegawaianmembentuk Tim Pelaksana Analisis Jabatan dan

Analisis Beban Kerja. Tugas Tim Pelaksana Analisis Jabatan dan Analisis Beban Kerja

Page 19: JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN

DOKTER GIGI AHLI GIZI PSIKOLOGPRANATALABKE

SAPOTEKER

ASISTEN APOTEKES

BAGIAN

KEPEGAWAIAN

Tim perwakilam dari

Pejabat fungsional dan bagian kepegawaian

dikumpulkan untuk menghitung usulan

kebutuhan/formasi di masing-masing Instansi

melalui aplikasi e-formasi JFK

PJFK

lainnya

Page 20: JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN

PENGANGKATAN

Page 21: JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN

Pertama

• Syarat pendidikan

• Nilai prestasi kerja min 1 (satu) tahun terakhir baik

• Syarat lain yang ditetapkan oleh Menteri

• Untuk calon PNS

• Hanya untuk jenjang Pemula, Terampil, Ahli Pertama, dan Ahli Muda

Perpindahan

• Syarat pendidikan

• Uji kompetensi

• Pengalaman min 2 thn

• Nilai prestasi kerja min 2 thnterakhir baik

• Batas Usia Keahlian : 53 untuk Ahli Pertama dan Ahli Muda, 55 JF Ahli Madya, 60 JF Ahli Utama bagi yang menduduki JPT

• Batas Usia Keterampilan : 53 tahun

• Perpindahan dari non JF ke JF, keterampilan ke keahlian, dan antar Ahli Utama

Penyesuaian

• Syarat pendidikan

• Pengalaman kerja minimal 2 thn

• Nilai prestasi kerja min 2 thn terakhir baik

• Inpassing untuk:

• Penetapan JF Baru

• Kebutuhan Mendesak Prioritas Strategi Nasional PermenpanNO 42/2018

Promosi

• Uji Kompetensi

• Nilai prestasi kerja min 2 (dua) tahun terakhir baik

• memiliki rekam jejak yang baik

• tidak pernah melakukanpelanggaran kode etik danprofesi PNS

• tidak pernah dikenakanhukuman disiplin PNS.

• Promosi untuk:

• pengangkatan pada JF

• kenaikan jenjangjabatan satu tingkatlebih tinggi.

BERDASARKAN KEBUTUHAN JABATAN

PENGANGKATAN DALAM JF (norma baru)

PELANTIKAN DAN

PENGAMBILAN

SUMPAH JABATAN

Page 22: JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN

Pengembangan

Karir Jabatan

Fungsional

Kesehatan

Page 23: JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN

Pemenuhan Angka

Kredit SKP

Formasi

PENGEMBANGAN KARIERJABATAN FUNGSIONAL

Uji Kompetensi

Kualifikasi < D III atau > D IV/S1

(rekrutmen,tubel atau ibel)

Pengembangan Kompetensi

dan

Page 24: JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN

ANGKA KREDIT DAN TATA CARA PENETAPAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL

Page 25: JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN

Penilaian Kinerja

Penilaian kinerja PNS bertujuan untuk menjamin objektivitas

pembinaan PNS yang didasarkan sistem prestasi dan sistem karier.

Penilaian Kinerja PNS dilakukan secara objektif, terukur, akuntabel,

partisipatif dan transparan

Penilaian kinerja PNS dilakukan berdasarkan perencanaan kinerja

pada tingkat individu dan tingkat unit atau organisasi, dengan

memperhatikan target, capaian hasil, dan manfaat yang dicapai,

serta perilaku PNS

Penilaian Kinerja PNS dilakukan oleh atasan langsung dari PNS

atau pejabat yang ditentukan PyB.

Penilaian Kinerja, meliputi :

a. SKP; dan

b. Perilaku Kerja

Page 26: JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN

PP 30 Tahun 2019 tentang Penilaian Kinerja Pegawai Negeri Sipil

- Pasal 11 ayat 1

Kinerja utama bagi PJF akumulasi pelaksanaan butir-butir

kegiatan JF sesuai penjabaran sasaran unit/organiasai dan atau

kegiatan atasan langsung

- Pasal 19SKP bagi pejabat fungsional disusun berdasarkan SKP atasan langsung

dan organisasi/unit kerja, salah satunya dengan memperhatikan butir-

butir kegiatan JF

-Pasal 20SKP bagi pejabat fungsional disetujui atasan langsung dan dapat

diberikan dengan mempertimbangkan pendapat dari Tim Penilai AK

-Pasal 21• PJF yang tidak dapat menyusun kinerja utama, harus dimutasikan

atau diberikan tugas ke instansi yang mempunyai kegiatan yang

sesuai jenjang fungsionalnya

• PJF diberikan tugas ke instansi lain apabila beban tugas JF tidak

memenuhi persyaratan AK pertahun yang wajib dikumpulkan

Page 27: JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN

Kompetensi dalam UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN

Pasal 68 ayat (1) dan (2)

• PNS diangkat dalam pangkat dan jabatan tertentu pada Instansi Pemerintah.

• Pengangkatan PNS dalam jabatan tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan berdasarkanperbandingan objektif antara kompetensi, kualifikasi, dan persyaratan yang dibutuhkan oleh jabatandengan kompetensi, kualifikasi, dan persyaratan yang dimiliki oleh pegawai.

Pasal 69 ayat (1)

• Pengembangan karier PNS dilakukan berdasarkan kualifikasi, kompetensi, penilaian kinerja, dankebutuhan Instansi Pemerintah

Pasal 72 ayat (1)

• Promosi PNS dilakukan berdasarkan perbandingan objektif antara kompetensi, kualifikasi, danpersyaratan yang dibutuhkan oleh jabatan, penilaian atas prestasi kerja, kepemimpinan, kerja sama,kreativitas, dan pertimbangan dari tim penilai kinerja PNS pada Instansi Pemerintah, tanpa membedakanjender, suku, agama, ras, dan golongan

Page 28: JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN

PENGEMBANGAN KOMPETENSI

Instansi Pemerintah Wajib Menyusun Rencana

Pengembangan Kompetensi & Tertuang Dalam Rencana

Kerja Anggaran Tahunan Instansi

1.Diklat

2.Seminar

3.Kursus

4.Penataran

5.Praktik

Kerja

6.Pertukaran

PNS dan

Swasta

Page 29: JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN

Kompetensi ASN yang dibutuhkan (UU No. 5/2014)

Teknis

Sosio-

Kultural

Manajerial

1. Kompetensi

manajerial,

diukur dari

tingkat

pendidikan,

pelatihan

struktural

atau

manajemen,

dan

pengalaman

kepemimpin

an.

2. Kompetensi

Teknis,

diukur dari

tingkat dan

spesialisasi

pendidikan,

pelatihan teknis

fungsional, dan

pengalaman

bekerja secara

teknis.3. Kompetensi Sosial Kultural,

diukur dari pengalaman kerja berkaitan dengan

masyarakat majemuk dalam hal agama, suku, dan

budaya sehingga memiliki wawasan kebangsaan.

Page 30: JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN

Uji Kompetensi Jabatan Fungsional Kesehatan

Uji Kompetensi adalah proses

pengukuran dan penilaian

terhadap kompetensi teknis,

manajerial dan/atau sosial kultural dari seorang ASN dalam

melaksanakan tugas dan fungsi

dalam jabatan.

Permenpan 13 tahun 2019

Page 31: JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN

UJI KOMPETENSI JFK

Page 32: JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN

Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021

Penyelenggaraan Uji Kompetensi

Jabatan Fungsional Kesehatan

Update data 2 Juli 2021

320 Instansi : 7 Kementerian/Lembaga 30 Rumah Sakit 34 Dinas Kesehatan

Provinsi 249 Dinas Kesehatan

Kab/kota

Total 20.759 Peserta UjiLulus : 19.689Tidak Lulus: 1.070

Page 33: JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN

Tujuan Umum Pengaturan Penyelenggaraan Uji Kompetensi

Jabatan Fungsional Kesehatan

Penyelenggaaraan Uji Kompetensi Jabfungkes

yang Implementatif, Mampu Laksana dan

Berkualitas

Penyelenggaaraan Uji Kompetensi untuk 30 Jenis

Jabfungkes dan Berbagai Metode

Pengangkatan/Perpindahan Jabatan/Alih

Kategori/Alih Jenjang/Promosi

Permenpan 13/2019

“Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, semua ketentuan dalam Peraturan Menteri tentang JF

yang telah ditetapkan dan semua peraturan pelaksanaannya, menyesuaikan dan mengikuti ketentuan

dalam Peraturan Menteri ini paling lama 3 (tiga) tahun sejak Peraturan Menteri ini diundangkan”

Paling lambat juli 2022

Page 34: JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN

Berdasarkan Keputusan Presiden nomor 12 tahun 2020 tentang

Penetapan Bencana Non alam Penyebaran Corona Virus Disease 2019

sebagai bencana Nasional maka penyelenggaraan uji kompetensi

kenaikan jenjang jabatan untuk jabatan fungsional Perawat, Perawat

Gigi/Terapis Gigi dan Mulut, Radiografer, Teknisi Elektromedis, Perekam

Medis dan Pembimbing Kesehatan Kerja:

• dapat dilaksanakan melalui daring/online. Pelaksanaan uji

kompetensi dilaksanakan melalui metode portofolio, dengan cara

penyampaian berkas portofolio peserta kepada penguji sebelum

pelaksanaan uji melalui daring/online,

• proses pelaksanaan uji melalui daring/online di dokumentasikan dan

dilaporkan dalam Berita Acara Pelaksanaan uji,

• untuk permohonan dan pemberian rekomendasi penyelenggaraan uji

dan nomor sertifikat disampaikan melalui alamat email

[email protected]

Page 35: JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN

TERIMA KASIH

Pusat Peningkatan Mutu SDM KesehatanBadan PPSDM KesehatanKementerian Kesehatan Republik IndonesiaJl. Hang Jebat III, Blok F.3 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan