css radiologi.doc

8
Persiapan Pemeriksaan CT Scan Persiapan pasien Rawat Jalan untuk dewasa - Dibuat perjanjian dengan radiologi untuk menentukan hari pemeriksaan - Menandatangani surat pernyataan izin tindakan oleh pasien/keluarga pasien. - Puasa 4 jam sebelum pemeriksaan - Pasien boleh melanjutkan pengobatan/minum obat yang diberikan oleh dokter pengirimnya. - Melampirkan hasil pemeriksaan laboratorium (Ureum,Creatine) yang terakhir diperiksa, jika tidak ada maka harus ada pernyataan dari dokter pengirim yang menyatakan fungsi ginjal pasien baik. - Pada hari pemeriksaan, harap membawa film x-ray, USG, MRI sesuai dengan jenis pemeriksaan (bila ada) Persiapan Khusus CT Scan Abdomen · Bagian radiologi akan memberikan kontras oral sebanyak 20 CC yang kemudian dilarutkan dalam air matang menjadi 900 cc kemudian dibagi menjadi 3 gelas, yang masing-masing diminum pada :1 jam sebelum pemeriksaan untuk minum pertama, ½ jam berikutnya

Upload: ian-adrianto-limansyah

Post on 08-Jul-2016

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: CSS radiologi.doc

Persiapan Pemeriksaan CT Scan

Persiapan pasien Rawat Jalan untuk dewasa

- Dibuat perjanjian dengan radiologi untuk menentukan hari pemeriksaan

- Menandatangani surat pernyataan izin tindakan oleh pasien/keluarga

pasien.

- Puasa 4 jam sebelum pemeriksaan

- Pasien boleh melanjutkan pengobatan/minum obat yang diberikan oleh

dokter pengirimnya.

- Melampirkan hasil pemeriksaan laboratorium (Ureum,Creatine) yang

terakhir diperiksa, jika tidak ada maka harus ada pernyataan dari dokter

pengirim yang menyatakan fungsi ginjal pasien baik.

- Pada hari pemeriksaan, harap membawa film x-ray, USG, MRI sesuai

dengan jenis pemeriksaan (bila ada)

Persiapan Khusus

CT Scan Abdomen

·         Bagian radiologi akan memberikan kontras oral sebanyak 20 CC yang kemudian

dilarutkan dalam air matang menjadi 900 cc kemudian dibagi menjadi 3 gelas,

yang masing-masing diminum pada :1 jam sebelum pemeriksaan untuk minum 

pertama, ½ jam berikutnya untuk minum kedua, dan minum ketiga di ruang

radiologi saat akan dilakukan pemeriksaan

CT Scan Abdomen-Pelvis atau Pelvis

·         Minum kontras pertama : 2 jam sebelum pemeriksaan, minum kontras kedua : 1

jam sebelum pemeriksaan, minum kontras ketiga : sebelum pemeriksaan akan

dimulai. Jangan buang air kecil setelah minum kontras kedua sampai pemeriksaan

selesai.

·         Untuk pasien yang memakai dauer kateter diklem setelah minum kontras kedua

oleh perawat ruangan

·         Pasien akan diberikan kontras enema (di ruang CT Scan) bila diperlukan.

Page 2: CSS radiologi.doc

·         Bagi pasien wanita (yang sudah menikah) akan dipasang tampon intravagina (di

ruang CT Scan)

Persiapan pemeriksaan CT Scan untuk anak (5 – 8 tahun)

Persiapan sebelum pemeriksaan

- Surat persetujuan pemeriksaan dari orang tua / wali pasien

- Informasikan kepada bagian radiologi jika ada riwayat alergi / asma

Persiapan pasien rawat jalan untuk Bayi dan Anak

- Dibuat perjanjian dengan radiologi untuk menentukan hari pemeriksaan

- Surat persetujuan pemeriksaan dari orang tua/keluarga

- Radiolog akan menentukan berapa banyak kontras IV yang akan diberikan,

Os tidak perlu puasa.

- Radiolog akan memberikan obat penenang atau dilakukan oleh dokter

anestesi (bila diperlukan) agar pemeriksaan berlangsung dengan lancer

- Pastikan IV Canular terpasang dengan tepat sebelum dimasukkan kontras

- Setelah pemeriksaan selesai maka perawat radiologi harus memperhatikan

keadaan umum pasien

- Untuk pemeriksaan yang menggunakan anestesi maka pasien tersebut di

bawah pengawasan dokter anestesi

- Pasien dapat pulang setelah dipastikan tidak ada keluhan

Persiapan Pasien Rawat Inap dan UGD

- Dibuat perjanjian dengan radiologi untuk menentukan hari pemeriksaan

- Surat pernyataan izin tindakan sudah disiapkan oleh perawat ruangan dan

perawat UGD

- Puasa 4 jam kecuali cito

- Di ruangan / UGD sudah terpasang IV canular, dan diberi penenang untuk

bayi/anak bila diperlukan.

- Status/file pasien dan hasil pemeriksaan foto X-ray, USG,harus dibawa.

- Perawat ruangan / UGD memberitahukan kepada perawat radiologi

mengenai keadaan umum pasien.

Page 3: CSS radiologi.doc

- Perawat ruangan mendampingi pasien jika keadaan umum lemah.

Tuberous Sclerosis

Dikenal juga sebagai Tuberous Sclerosis Kompleks, adalah kondisi medis yang

ditandai dengan munculnya tumor jinak pada tubuh. Kondisi ini bersifat herediter

dan disebabkan oleh mutasi genetik. Gejala spesifik akan tergantung di bagian

tubuh mana tumor tersebut muncul; beberapa lokasi yang mungkin seperti otak,

paru-paru dan kulit. Gejala termasuk bercak kulit dengan perubahan warna,

masalah perilaku atau masalah pernafasan meskipun beratnya gejala yang sama

akan bervariasi antara individu.

Komplikasi tuberous sclerosis bisa bervariasi, tergantung di mana lesi

berkembang

- Lesi di otak yang dikenal sebagai subependymal giant cell astrocytomas

(SEGA) dapat memblokir aliran cairan tulang belakang otak (serebral

spinal) di dalam otak. Penyumbatan ini bisa menyebabkan berbagai tanda

dan gejala, termasuk mual, sakit kepala dan perubahan perilaku.

- Lesi pada hati dapat menghambat aliran darah atau menyebabkan masalah

pada irama jantung (disritmia). Lesi ini biasanya berukuran besar saat

seorang bayi baru lahir, kemudian ukuran lesi akan menyusut ketika anak

tersebut tumbuh dewasa.

- Lesi pada mata dapat mengganggu penglihatan jika lesi tersebut

memblokir jaringan peka cahaya di belakang mata (retina), meskipun hal

ini jarang terjadi.

- Lesi pada ginjal dapat menyebabkan gagal ginjal. Dalam kasus yang

jarang, lesi pada ginjal dapat berkembang menjadi kanker.

- Lesi pada paru-paru bisa menyebabkan kegagalan paru-paru

Gambaran CT Scan Tuberous Sclerosis

Secara keseluruhan, CT Scan mengungkapkan kelainan intrakranial pada 85%

pasien dengan tuberous sclerosis. CT Scan dapat juga menggambarkan

Page 4: CSS radiologi.doc

manifestasi ekstrakranial dari tuberous sclerosis.

CT mudah menggambarkan tuber kortikal kalsifikasi dan nodul subependymal

kalsifikasi; frekuensi kalsifikasi mereka meningkat dengan usia pasien. Menurut

salah satu penulis, lebih dari 80% lesi bisa menjadi kalsifikasi. Tuber kortikal

sering terlihat sebagai low-attenuating dari lesi perifer pada CT scan; akan lebih

mudah diidentifikasi dengan MRI.

Gambar 1.1 Axial CT gambar nonenhanced pada pasien dengan tuberous

sclerosis menggambarkan kalsifikasi subependymal. Terdapat lesi

hypointense frontal kanan terlihat sebagai lesi putih atau tuber;

memanjang dari ventrikel lateral melalui korteks serebral.

Page 5: CSS radiologi.doc

Gambar 1.2 Non enhanced CT scan menunjukkan tuber besar tepat di

retina pada bayi dengan tuberous sclerosis.

DAFTAR PUSTAKA

Greenspan, Bennet G., 2013. Diambil pada tanggal 15 September 2015 dari

http://emedicine.medscape.com/article/385549-overview#a3

http://www.dokterdigital.com/id/penyakit/112_tuberous-sclerosis.html. 2013.

Diambil tanggal 15 September 2015

http://kutipanradiologi.blogspot.co.id/2013/11/prosedur-persiapan-pasien-

untuk.html . 2014. Diambil tanggal 15 September 2015

Persify, 2014. Diambil pada tanggal 15 September 2015 dari

http://www.persify.com/id/perspectives/medical-conditions-diseases/

tuberous-sclerosis-_-9510001031762