corak aqidah dalam kehidupan 1

24
Makalah agama ISLAM Corak Akidah dalam Kehidupan Disusun oleh : Cahyo Rahmatullah ( ) Milva Susanti Dwi Putri ( ) Regita Cahyani ( ) Rizka Farhana ( ) Tikah Nur Utami ( ) DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA-MATEMATIKA 2011

Upload: difa-perdana

Post on 28-Nov-2015

185 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

corak aqidah

TRANSCRIPT

Page 1: Corak Aqidah Dalam Kehidupan 1

Makalah agama ISLAM

Corak Akidah dalam Kehidupan

Disusun oleh :

Cahyo Rahmatullah ( )

Milva Susanti Dwi Putri ( )

Regita Cahyani ( )

Rizka Farhana ( )

Tikah Nur Utami ( )

DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS INDONESIA-MATEMATIKA 2011

Page 2: Corak Aqidah Dalam Kehidupan 1

UNIVERSITAS INDONESIA

2012

UNIVERSITAS INDONESIA-MATEMATIKA 2011

Page 3: Corak Aqidah Dalam Kehidupan 1

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka

penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Corak Aqidah dalam

Kehidupan”.

Penulisan makalah merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah

MPK Agama Islam Universitas Indonesia.

Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan baik pada

teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang penulis miliki. Untuk itu

kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan

makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak

terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya

kepada :

1. Bapak Drs. Jauhari SHI., MM. yang sudah memberikan tugas dan petunjuk kepada

penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas ini.

2. Teman-teman yang sudah membantu

3. Rekan-rekan semua di Kelas B MPK Agama Islam FMIPA Universitas Indonesia

4. Secara khusus penulis menyampaikan terima kasih kepada keluarga tercinta yang

telah memberikan dorongan dan bantuan serta pengertian yang besar kepada

penulis dalam menyelesaikan makalah ini

5. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan

bantuan dalam penulisan makalah ini.

Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada

mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai

ibadah, Amiin Yaa Robbal ‘Alamiin.

Depok, Maret 2012

Tim Penulis

UNIVERSITAS INDONESIA-MATEMATIKA 2011

Page 4: Corak Aqidah Dalam Kehidupan 1

ABSTRAK

Makalah ini menjelaskan tentang aqidah. Dimulai dengan pengertian aqidah, hakikat

dari aqidah itu. Selain itu diterangkan juga implementasi dan nilai-nilai aqidah dalam berbagi

bidang. Dijelaskan dalam makalah ini bahwa aqidah itu merupakan sesuatu kebenaran yang

diyakini dalam hati berdasarkan akal, wahyu dan fitrah. Yang nantinya dapat mengendalikan

perasaan seseorang yang kemudian membuat pemilik perasaan-perasaan itu memiliki

pertimbangan penuh dalam melakukan tindakan-tindakannya. Sehingga apa yang kita lakukan

adalah perbuatan yang berdasarkan pada kaidah bahwa Allah melihat dan mengamati kita di

mana saja dan kapan saja. Nilai-nilai aqidah dalam kehidupan antara lain adalah nilai

keyakinan dan nilai ketaatan. Aqidah itu memiliki peranan besar dalam kehidupan. Baik dalam

kehidupan keluarga, negara dan bermasyarakat.

UNIVERSITAS INDONESIA-MATEMATIKA 2011

Page 5: Corak Aqidah Dalam Kehidupan 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Manusia merupakan makhluk yang sangat rentang digoda oleh setan. Oleh

karena itu, manusia harus memiliki sesuatu yang dapat menjadi pegangan dalam

hidupnya. Jawabannya ialah aqidah. Aqidah baik sangatlah diperlukan dalam kehidupan

agar kehidupan tidak berjalan seperti layaknya kehidupan dijaman jahiliyah.

Dasar pendidikan akhlak bagi seorang muslim adalah aqidah yang benar terhadap

alam dan kehidupan, karena akhlak tersarikan dari aqidah dan pancaran dirinya. Oleh

karena itu, jika seseorang beraqidah dengan benar, niscaya akhlaknya pun akan benar,

baik dan lurus. Begitu pula sebaliknya, jika aqidah salah dan melenceng maka

akhlaknya pun akan tidak benar. Aqidah seseorang akan benar dan lurus jika

kepercayaan dan keyakinannya terhadap Allah juga lurus dan benar. 

Sangat pentingnya pembahasan tentang aqidah inilah yang membuat penulis

tertarik untuk mengulas sedikit tentang aqidah dalam kehidupan.

1.2 Rumusan masalah

Untuk mengkaji dan mengulas tentang aqidah dalam kehidupan, maka diperlukan

subpokok bahasan yang saling berhubungan, sehingga penulis membuat rumusan

masalah sebagai berikut:

1. Apa pengertian dan hakikat aqidah?

2. Apa saja implementasi aqidah dalam kehidupan?

3. Bagaimana nilai-nilai aqidah dalam kehidupan?

4. Bagaimana nilai-nilai aqidah dalam pengembangan seni budaya, iptek serta dalam

bidang ekonomi ?

1.3 Tujuan dan manfaat penulisan

Tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas MPK agama Islam

dan menjawab pertanyaan yang ada pada rumusan masalah.

Manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan

penulis dan pembaca tentang aqidah dalam kehidupan dan dapat diimplementasikan

dalan kehidupan.

UNIVERSITAS INDONESIA-MATEMATIKA 2011

Page 6: Corak Aqidah Dalam Kehidupan 1

1.4 Metode Penulisan

Penulis memakai metode studi literatur dan kepustakaan dalam penulisan

makalah ini. Referensi makalah ini bersumber tidak hanya dari buku, tetapi juga dari

media media lain seperti e-book, web, blog, dan perangkat media massa yang diambil

dari internet.

1.5 Sistematika Penulisan

Makalah ini disusun menjadi tiga bab, yaitu bab pendahuluan, bab pembahasan,

dan bab penutup. Adapun bab pendahuluan terbagi atas : latar belakang, rumusan

makalah, tujuan dan manfaat penulisan, metode penulisan, dan sistematika penulisan.

Sedangkan bab pembahasan dibagi berdasarkan subbab yang berkaitan dengan

pengertian, hakikat, implementasi serta nilai-nilai aqidah. Terakhir, bab penutup terdiri

atas kesimpulan.

UNIVERSITAS INDONESIA-MATEMATIKA 2011

Page 7: Corak Aqidah Dalam Kehidupan 1

BAB II

CORAK AKIDAH DALAM KEHIDUPAN

Aqidah merupakan sumber persepsi dan pemikiran. Aqidah juga merupakan asas

keterikatan dan persatuan, asas hukum dan syari'at, dan merupakan sumber keutamaan dan

akhlaq. Aqidahlah yang telah mencetak para pahlawan (pejuang) di medan jihad dan untuk

mencari syahid.

2.1 Pengertian dan Hakikat Akidah

2.1.1 Pengertian akidah

Menurut bahasa (etimology), akidah berasal dari perkataan bahasa Arab yaitu

kata dasar al-aqd yaitu al-Rabith (ikatan), al-Ibram (pengesahan), al-Ahkam

(penguatan), al-Tawuts (menjadi kokoh, kuat), al-syadd bi quwwah (pengikatan

dengan kuat), dan al-Itsbat (penetapan). Sedangkan menurut istilah (terminologi),

aqidah berarti perkara yang wajib dibenarkan oleh hati dan jiwa menjadi tenteram

karenanya, sehingga menjadi suatu kenyataan yang teguh dan kokoh, yang tidak

tercampuri oleh keraguan dan kebimbangan, atau dapat juga diartikan sebagai iman

yang teguh dan pasti, yang tidak ada keraguan sedikit pun bagi orang yang

meyakininya serta tidak mudah terurai oleh pengaruh mana pun baik dari dalam atau

dari luar diri seseorang. Jadi, aqidah artinya ketetapan yang tidak ada keraguan pada

orang yang mengambil keputusan

Pengertian aqidah dalam agama islam berkaitan dengan keyakinan bukan

perbuatan. Seperti aqidah dengan adanya Allah dan diutusnya pada Rasul. Dalam

pengertian lengkapnya, aqidah adalah suatu kepercayaan dan keyakinan yang

menyatakan bahwa Allah SWT itu adalah Tuhan Yang Maha Esa, Ia tidak beranak

dan tidak diperanakkan dan tidak ada sesuatupun yang menyerupaiNya. Keyakinan

terhadap keesaan Allah SWT disebut juga ‘Tauhid’, dari kata ‘Wahhada-Yuwahidu’,

yang artinya mengesakan. Jadi kesimpulannya, apa yang telah menjadi ketetapan hati

seorang secara pasti adalah aqidah, baik itu benar atau pun salah.

Aqidah menurut hasan al-Banna adalah beberapa perkara yang wajib diyakini

kebenarannya oleh hati, mendatangkan ketentraman jiwa yang tidak bercampur

UNIVERSITAS INDONESIA-MATEMATIKA 2011

Page 8: Corak Aqidah Dalam Kehidupan 1

sedikit dengan keraguan-raguan. Adapun aqidah menurut Abu Bakar Jabir al-Jazairy

adalah sejumlah kebenaran yang dapat diterima secara umum oleh manusia

berdasarkan akal, wahyu dan fitrah. Kebenaran itu dipatrikan oleh manusia di dalam

hati serta diyakini keshahihan dan keberadaannya secara pasti dan ditolak segala

sesuatu yang bertentangan dengan kebenaran itu.

2.1.2 Hakikat akidah dan iman

Dalam menjelaskan definisi akidah ada disebut perkataan kepercayaan atau

keimanan. Ini disebabkan Iman merupakan unsur utama kepada akidah. Iman ialah

perkataan Arab yang berarti percaya yang merangkumi ikrar (pengakuan) dengan

lidah, membenarkan dengan hati dan mempraktikkan dengan perbuatan. Ini adalah

berdasarkan sebuah hadis yang artinya:

"Iman itu ialah mengaku dengan lidah, membenarkan di dalam hati dan beramal

dengan anggota." (al-Hadis)

Walaupun iman itu merupakan peranan hati yang tidak diketahui oleh orang

lain selain dari dirinya sendiri dan Allah SWT, namun dapat diketahui oleh orang

melalui bukti-bukti amalan. Iman tidak pernah berkompromi atau bersekongkol

dengan kejahatan dan maksiat. Sebaliknya, iman yang mantap di dada merupakan

pendorong ke arah kerja-kerja yang sesuai dan secucuk dengan kehendak dan tuntutan

iman itu sendiri.

2.2 Implementasi aqidah dalam kehidupan

Aqidah memberikan peranan yang besar dalam kehidupan seseorang, karena:

Tanpa aqidah yang benar, seseorang akan terbenam dalam keraguan dan berbagai

prasangka, yang lama kelamaan akan menutup pandangannya dan menjauhkan

dirinya dari jalan hidup kebahagiaan.

Tanpa aqidah yang lurus, seseorang akan mudah dipengaruhi dan dibuat ragu oleh

berbagai informasi yang menyesatkan keimanan.

Oleh karena itu, akidah sangat dibutuhkan dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Beberapa implementasi aqidah dalam kehidupan sehari-hari dapat dilihat dari

beberapa sisi, antara lain:

UNIVERSITAS INDONESIA-MATEMATIKA 2011

Page 9: Corak Aqidah Dalam Kehidupan 1

1. Aqidah dalam individu

Implementasi aqidah dalam individu berupa perwujudan enam rukun iman dalam

kehidupan manusia. Contoh penerapannya adalah melaksanakan perintah Allah

dan menjauhi semua larangan-Nya. Contohnya, merenungkan kekuasaan Allah

swt, berbuat kebaikan karena tiap gerakan kita diawasi Allah dan malaikat,

mengamalkan ayat- ayat Al Quran, menjalani risalah nabi, dan bertindak penuh

perhitungan agar tidak terjadi kesalahan, serta berikhtiar sebelum bertawakal.

Kemampuan beraqidah pada diri sendiri akan membuat hubungan kita dengan

Allah dan manusia lain menjadi lebih baik.

2. Aqidah dalam keluarga

Aqidah dalam berkeluarga mengajarkan kita untuk saling menghormati dan saling

menyayangi sesuai dengan ajaran islam.

Contoh implementasi aqidah dalam keluarga adalah shalat berjamaah yang

dipimpin oleh ayah, dan berdoa sebelum melakukan sesuatu.

3. Aqidah dalam kehidupan bermasyarakat

Aqidah sangat penting dalam hidup bermasyarakat karena dapat menjaga

hubungan dengan manusia lain. Hal ini bisa diwujudkan dengan berbagai cara,

antara lain dengan saling menghargai satu sama lain sehingga tercipta suatu

masyarakat yang tentram dan harmonis.

Contoh implementasi aqidah dalam kehidupan bermasyarakat adalah tolong

menolong, toleransi, musyawarah, bersikap adil, menyadari bahwa derajat

manusia itu sama di depan Allah swt dan pembedanya adalah nilai ketakwaannya.

4. Aqidah dalam kehidupan bernegara

Setelah tercipta aqidah suatu masyarakat, maka akan muncul kehidupan bernegara

yang lebih baik dengan masyarakatnya yang baik pada negara itu sendiri. Tak

perlu lagi menjual tenaga rakyat ke negara lain karena rakyatnya sudah memiliki

SDM yang tinggi berkat penerapan aqidah yang benar. Apabila hal ini terlaksana

dengan baik, maka negara tersebut akan memperoleh kehidupan yang baik pula

dan semua warganya akan hidup layak dan sejahtera.

5. Aqidah dalam pemerintahan

Implementasi aqidah yang terakhir adalah implementasi aqidah terhadap

pemerintahan yang dapat membuahkan hasil yang bagus untuk rakyat dan

negaranya. Contohnya saat menyelesaikan sebuah masalah pemerintahan. Dalam

menyelesaikan masalah pemerintahan, semuanya disandarkan pada ketetapan Al-

UNIVERSITAS INDONESIA-MATEMATIKA 2011

Page 10: Corak Aqidah Dalam Kehidupan 1

qur'an dan hadist. Apabila permasalahan tersebut tidak memiliki penyelesaian

yang pasti dalam Al-qur'an dan hadist, maka akan dibuat keputusan bersama yang

berasaskan kedua sumber ajaran tersebut. Segala keputusan yang didasarkan pada

Al-Quran dan Hadist adalah benar dan diridhoi Allah. Dengan begitu, nantinya

akan dihasilkan suatu kehidupan berbangsa dan bernegara yang insyaallah juga

akan diridhoi Allah SWT.

Jika tiap orang mampu mengimplementasikan aqidah dalam semua aspek

kehidupan, maka akan terwujud kehidupan yang baik pula, baik untuk diri sendiri,

keluarganya, masyarakat disekitarnya maupun bagi bangsa dan negaranya.

2.3 Nilai akidah dalam kehidupan pribadi dan sosial

Nilai-nilai dalam kehidupan pribadi dan sosial. Nilai dalam kehidupan

tentunya telah diatur sedemikian rupa oleh masyarakat itu sendiri sehingga

masyarakat mengerti akan ketetapan dan batas-batas dalam bersikap terhadap sesama

dan lingkungannya

Aqidah dapat mengendalikan perasaan seseorang yang kemudian membuat

pemilik perasaan-perasaan itu memiliki pertimbangan penuh dalam melakukan

tindakan-tindakannya. Sehingga apa yang kita lakukan adalah perbuatan yang

berdasarkan pada kaidah bahwa Allah melihat dan mengamati kita di mana saja dan

kapan saja. Hal ini akan membuat kita tidak akan terdorong oleh luapan-luapan

perasaan atau tindakan yang melampaui batas-batas ketentuan Allah. Salah satunya

tercermin dengan bersikap bijaksana dalam berperilaku dan interaksi sosialnya.

Tanpa aqidah, masyarakat akan berubah menjadi masyarakat Jahiliyah yang

diwarnai oleh kekacauan dimana-mana, masyarakat tersebut akan diliputi oleh

perasaan ketakutan dan kecemasan di berbagai penjuru, karena masyarakatnya

menjadi berprilaku liar dan buas. Yang ada di benak mereka hanyalah perbuatan

buruk yang menghancurkan.

Adapun aqidah yang seharusnya tegak pada masyarakat Islam yaitu aqidah "Laa

ilaaha illallah Muhammadan Rasuulullah." Makna dari ungkapan tersebut adalah

bahwa masyarakat Islam benar-benar memuliakan dan menghargai aqidah itu dan juga

berusaha untuk memperkuat aqidah tersebut didalam akal maupun hati. Masyarakat itu

juga mendidik generasi Islam untuk memiliki aqidah tersebut serta berusaha menghalau

pemikiran-pemikiran yang tidak benar dan syubhat yang menyesatkan. Masyarakat

UNIVERSITAS INDONESIA-MATEMATIKA 2011

Page 11: Corak Aqidah Dalam Kehidupan 1

tersebut juga berupaya menampakkan (memperjelas) keutamaan-keutamaan aqidah dan

pengaruhnya dalam kehidupan individu maupun sosial dengan perantara dari sarana

alat komunikasi yang berpengaruh dalam masyarakat, seperti masjid-masjid, sekolah-

sekolah, surat-surat kabar, radio, televisi, sandiwara, bioskop dan seni dalam segala

bidang, seperti puisi. prosa, kisah-kisah dan teater. Yang nantinya diharapkan dapat

diserap dengan lebih baik oleh mereka yang menerimanya.

Demikianlah aqidah dan pengaruhnya dalam kehidupan masyarakat dan

demikianlah hendaknya pengaruh aqidah dalam setiap masyarakat yang menginginkan

menjadi masyarakat Islam, saat ini dan di masa yang akan datang.

Sesungguhnya aqidah Islamiyah dengan segala rukun dan karakteristiknya

adalah merupakan dasar yang kokoh untuk membangun masyarakat yang kuat, karena

itu bangunan yang tidak tegak di atas aqidah Islamiyah maka sama dengan membangun

di atas pasir yang mudah runtuh.

Begitulah nilai-nilai aqidah dalam kehidupan pribadi dan sosial yang

mengandung nilai-nilai kebenaran, keyakinan serta ketaatan. Yang merupakan nilai-

nilai yang akan membentuk pribadi yang baik, bijak dan bermanfaat untuk

lingkungannya sehingga nanti secara otomatis dapat menciptakan masyarakat yang

rukun yang berakhlak mulia serta bermanfaat.

2.4 Nilai akidah dalam iptek

Keutuhan antara iman, ilmu dan amal atau syariah dan akhlak dapat dilakukan

dengan menganalogikan dinul Islam bagaikan sebatang pohon yang baik. Ini

merupakan gambaran bahwa antara iman, ilmu dan amal merupakan suatu kesatuan

yang utuh tidak dapat dipisahkan antara satu sama lain. Iman diidentikkan dengan

akar dari sebuah pohon yang menupang tegaknya ajaran Islam, ilmu bagaikan batang

pohon yang mengeluarkan dahan. Dahan dan cabang-cabang ilmu pengetahuan.

Sedangkan amal ibarat buah dari pohon itu seperti seni budaya, filsafat, dan Iptek

yang dikembangkan di atas nilai-nilai iman dan ilmu akan menghasilkan amal shaleh

bukan kerusakan alam.

Pengetahuan adalah  segala sesuatu yang diketahui manusia melalui tangkapan

pancaindera, ilustrasi dan firasat, sedangkan ilmu adalah pengetahuan yang telah

diklasifikasi, diorganisasi, disistematisasi dan diinterpretasikan sehingga menghasilkan

kebenaran obyektif, telah diuji kebenarannya dan dapat diuji ulang secara ilmiah.

UNIVERSITAS INDONESIA-MATEMATIKA 2011

Page 12: Corak Aqidah Dalam Kehidupan 1

Dalam kajian filsafat setiap ilmu membatasi diri pada salah satu bidang kajian. Karena

seseorang yang memperdalam ilmu tertentu disebut sebagai spesialis, sedangkan orang

yang banyak tahu tapi tidak memperdalam disebut generalis. Dengan keterbatasan

kemampuan manusia, maka sangat jarang ditemukan orang yang menguasai beberapa

ilmu secara mendalam.

Istilah teknologi merupakan produk ilmu pengetahuan dalam sudut pandang

budaya dan teknologi merupakan salah satu unsur budaya sebagai hasil penerapan

praktis dari ilmu pengetahuan. Meskipun pada dasarnya teknologi juga memiliki

karakteristik obyektif dan netral, akan tetapi dalam situasi seperti ini teknologi tidak

netral lagi karena memiliki potensi yang merusak dan potensi kekuasaan, disitulah letak

perbedaan antara ilmu pengetahuan dan teknologi.

Teknologi dapat membawa dampak positif berupa kemajuan dan kesejahteraan

bagi manusia juga sebaliknya dapat membawa dampak negatif berupa ketimpang-

ketimpangan dalam kehidupan manusia dan lingkungan. Netralitas teknologi dapat

digunakan untuk yang memanfaatkan yang sebesar-besarnya bagi kehidupan manusia

atau digunakan untuk menghancurkan manusia itu sendiri. Seni adalah hasil ungkapan

akal dan budi manusia dengan segala prosesnya, seni juga merupakan ekspresi jiwa

seseorang kemudian hasil ekspresi jiwa tersebut dapat berkembang menjadi bagian dari

budaya manusia, karena seni itu diidentik dengan keindahan.

Seni yang lepas dari nilai-nilai keutuhan tidak akan abadi karena ukurannya

adalah nafsu bukan akal dan budi. Seni mempunyai daya tarik yang selalu bertambah

bagi orang-orang yang  kematangan jiwanya terus bertambah.

2.4.1 Sumber ilmu pengetahuan

Dalam pemikiran Islam ada dua sumber ilmu yaitu cikal dan wahyu. Keduanya

tidak boleh ditentangkan, karena manusia diberi kebebasan dalam mengembangkan

akal budinya berdasarkan tuntutan al-Qur’an dan sunnah rasul. Atas dasar itu, ilmu

dalam pemikiran Islam ada yang bersifat abadi (perennial knowledge) dan tingkat

kebenarannya bersifat mutlak (absolute) karena bersumber dari wahyu Allah dan ilmu

yang bersifat perolehan (aquired knowledge) tingkat kebenarannya bersifat nisbi

(relative) karena bersumber dari akal pikiran manusia.

UNIVERSITAS INDONESIA-MATEMATIKA 2011

Page 13: Corak Aqidah Dalam Kehidupan 1

Prestasi yang gemilang dalam pengembangan IPTEKS pada hakikatnya tidak

lebih dari sekedar menemukan proses sunnatullah itu terjadi di alam ini, bukan

merencanakan dan menciptakan suatu hukum baru diluar sunnahtullah (hukum

Allah/hukum alam).

2.4.2 Interaksi iman, ilmu dan amal

Dalam pandangan Islam, antara agama, ilmu pengetahuan, teknologi dan seni

terdapat hubungan yang harmonis dan dinamis yang terinteraksi ke dalam suatu sistem

yang disebut dinul Islam, didalamnya terkandung tiga unsur pokok yaitu akidah,

syariah, dan akhlak dengan kata lain iman, ilmu dan amal shaleh.

Islam merupakan ajaran agama yang sempurna, karena kesempurnaannya dapat

tergambar dalam keutuhan inti ajarannya. Di dalam al-Qur’an dinyatakan yang artinya

“Tidaklah kamu memperhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan

kalimat yang baik (dinul Islam) seperti sebatang pohon yang baik, akarnya kokoh

(menghujam kebumi) dan cabangnya menjulang ke langit, pohon itu mengeluarkan

buahnya setiap muslim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-

perumpamaan itu untuk manusia agar  mereka ingat”.

            Upaya yang dapat dilakukan untuk memperkokoh aqidah dapat dilakukan

dengan memahami al-Qur’an sehingga pemahaman kita tentang syariah, ibadah dan

menambah keyakinan kepada Allah. Kita juga harus mengimani hari kiamat dan

selalu mengingatnya sehingga kita akan selalu berusah melakukan amal terbai dan

rajin berdzikir kepada Allah. Selain itu kita harus selalu mengingat Allah, bermunajad

pada-Nya dan berusaha meninggalkan kehinaan dunia.

2.5 Nilai aqidah dalam ekonomi

Agama Islam memandang bahwa semua bentuk kegiatan ekonomi adalah

bagian dari mu’amalah. Sedangkan mu’amalah termasuk bagian dari syari’ah, aqidah,

dan akhlaq, yang salah satunya tidak dapat dipisahkan. Dalam kaitan ini Allah SWT.

memberi tamsil tentang hubungan yang tak terpisahkannya ketiga ajaran pokok Islam

itu dalam firman-Nya:

UNIVERSITAS INDONESIA-MATEMATIKA 2011

Page 14: Corak Aqidah Dalam Kehidupan 1

“Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat

yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke

langit, Pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya.

Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu

ingat. Dan perumpamaan kalimat yang buruk seperti pohon yang buruk, yang Telah

dicabut dengan akar-akarnya dari permukaan bumi; tidak dapat tetap (tegak)

sedikitpun” (QS.Ibrahim: 24-26)

Dalam kaitan ini Al Qur’an telah menyerukan agar setiap muslim melakukan

segala aktivitas kehidupannya termasuk dalam bidang ekonomi selalu bertumpu pada

aqidah yang artinya bahwa manusia sebagai makhluk ciptaan-Nya dalam melakukan

kegiatan ekonomi selalu bertumpu pada keimanan kepada Allah SWT dan bertujuan

mencari ridha-Nya karena pencipta, pemilik dan penguasa segala yang ada hanyalah

Allah Yang Maha Tunggal. Kegiatan ekonomi yang berlandaskan aqidah tauhid

menjamin terwujudnya kemaslahatan dan kebaikan perekonomian untuk masyarakat

luas, bukan hanya masyarakat muslim. Hal ini, karena ekonomi dalam pandangan

Islam merupakan sarana dan fasilitas yang dapat membantu pelaksanaan ibadah

dengan sebaik-baiknya. Kegiatan ekonomi yang demikian dilaksanakan oleh pelaku-

pelaku ekonomi yang selalu merasakan kehadiran dan pengawasan Allah SWT,

sehingga selalu berhias dan menjunjung tinggi akhlak yang terpuji, keadilan, bebas

dari segala tekanan untuk meraih kebaikan hidup yang diridhai Allah SWT dunia dan

akhirat.

Islam sebagai agama wahyu menjadikannya sebagai sumber pedoman hidup

bagi seluruh umat manusia. Oleh karena itu, seluruh aktivitas yang dilakukan dalam

bidang ekonomi Islam mengutamakan metode pendekatan sistem nilai sebagaimana

yang tercantum dalam sumber-sumber hukum Islam yang berupa Al Quran, Sunnah,

Ijma dan Ijtihad.

Ada beberapa Karasteristik ekonomi Islam sebagaimana disebutkan dalam Al-

Mawsu’ah Al-ilmiah wa al-amaliyah al-islamiyah yang dapat diringkas sebagai

berikut:

a.  Harta Kepunyaan Allah dan Manusia Merupakan Khalifah Atas Harta

Karasteristik pertama ini terdiri dari 2 bagian yaitu :

Pertama, semua harta baik benda maupun alat produksi adalah milik Allah Swt,

firman Q.S. Al- Baqarah, ayat 284 dan Q.S.Al -Maai’dah ayat17.

UNIVERSITAS INDONESIA-MATEMATIKA 2011

Page 15: Corak Aqidah Dalam Kehidupan 1

Kedua, manusia adalah khalifah atas harta miliknya. Sesuai dengan firman Allah

dalam QS. Al-Hadiid ayat 7.

Dapat disimpulkan bahwa semua harta yang ada ditangan manusia pada hakikatnya

milik Allah, akan tetapi Allah memberikan hak kepada manusia untuk

memanfaatkannya yang tidak boleh bertentangan dengan kepentingan orang lain.

b.  Ekonomi Terikat dengan Akidah, Syariah (hukum), dan Moral

Diantara bukti hubungan ekonomi dan moral dalam Islam (yafie, 2003: 41-42)

adalah: larangan terhadap pemilik dalam penggunaan hartanya yang dapat

menimbulkan kerugian atas harta orang lain atau kepentingan masyarakat karena

akan menghancurkan individu dalam masyarakat.

c. Keseimbangan antara Kerohanian dan Kebendaan

Beberapa ahli Barat memiliki tafsiran tersendiri terhadap Islam. Mereka

menyatakan bahwa Islam sebagai agama yang menjaga diri tetapi toleran

(membuka diri), memiliki unsur keagamaan (mementingkan segi akhirat) dan

sekularitas (segi dunia).

d.  Ekonomi Islam Menciptakan Keseimbangan antara Kepentingan Individu dengan

Kepentingan umum

Arti keseimbangan dalam sistem sosial Islam adalah Islam tidak mengakui hak

mutlak dan kebebasan mutlak, tetapi mempunyai batasan-batasan tertentu,

termasuk dalam bidang hak milik.

e.  Kebebasan Individu Dijamin dalam Islam

Individu-individu dalam perekonomian Islam diberikan kebebasan untuk

beraktivitas baik secara perorangan maupun kolektif untuk mencapai tujuan.

Namun kebebasan tersebut tidak boleh melanggar aturan- aturan yang telah

digariskan Allah SWT. Dalam Al-Qur’an maupun Al-Hadis. Dengan demikian

kebebasan tersebut sifatnya tidak mutlat.

f.   Negara Diberi Wewenang Turut Campur dalam Perekonomian

Dalam Islam negara berkewajiban melindungi kepentingan masyarakat dari

ketidakadilan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang, ataupun dari

negara lain. Negara juga berkewajiban memberikan jaminan sosial agar seluruh

masyarakat dapat hidup secara layak.

g.  Bimbingan Konsumsi

UNIVERSITAS INDONESIA-MATEMATIKA 2011

Page 16: Corak Aqidah Dalam Kehidupan 1

Islam melarang orang yang suka kemewahan dan bersikap angkuh terhadap hukum

karena kekayaan, sebagaimana Firman Allah dalam QS. Al-Israa ayat 16 :

h.  Petunjuk Investasi

Tentang kriteria atau standar dalam menilai proyek investasi, al-Mawsu’ah Al-

ilmiyahwa-al amaliyah al-islamiyah memandang ada lima kriteria yang sesuai

dengan Islam untuk dijadikan pedoman dalam menilai proyek investasi, yaitu:

Proyek yang baik menurut Islam.

Memberikan rezeki seluas mungkin kepada anggota masyarakat.

Memberantas kekafiran, memperbaiki pendapatan, dan kekayaan.

Memelihara dan menumbuhkembangkan harta.

Melindungi kepentingan anggota masyarakat.

i.   Zakat

Sistem perekonomian diluar Islam tidak mengenal tuntutan Allah kepada pemilik

harta, agar menyisihkan sebagian harta tertentu sebagai pembersih jiwa dari sifat

kikir, dengki, dan dendam.

j. Larangan Riba

Islam menekankan pentingnya memfungsikan uang pada bidangnya yang normal

yaitu sebagai fasilitas transaksi dan alat penilaian barang. Diantara faktor yang

menyelewengkan uang dari bidangnya yang normal adalah bunga (riba).

UNIVERSITAS INDONESIA-MATEMATIKA 2011