sejarah corak kehidupan awal masyarakat indonesia
TRANSCRIPT
Daftar nama anggota kelompok
1. Alexander Dimitri2. Aldrila 3. Alhanina Salsabila4. Alifia Iqbal5. Alikha6. Andini7. Anggi Meilani
SUB BAHASAN1. Keadaan lingkungan alam pada masa
tersebut2. Kehidupan sosial3. Kepemimpinan4. Budaya5. Ekonomi6. Kepercayaan7. Teknologi 8. Perhiasan
LINGKUNGAN ALAM1. Keadaan alam belum stabil.
2. Terjadi letusan gunung secara tak menentu.
3. Aliran sungai sering berpindah mengikuti bentuk bumi.
Karena sebab-sebab diatas, masyarakat praaksara Indonesia kesulitan
mencari makanan, sehingga jumlah mereka sangatlah sedikit.
Masyarakat berburu dan
mengumpulkan makanan
KEHIDUPAN SOSIALMasyarakat pada masa berburu dan bercocok tanam awal memiliki corak
kehidupan Nomaden. Artinya, masyarakat pada masa ini sangat sering berpindah.
Alasan kepidahan mereka antara lain:• Mencari tempat dimana hewan buruan
sering berkumpul.• Mencari sumber mata air.
Masa berburu dan bercocok tanam lanjutan
TeknologiTeknologi masa food gathering masih sangat rendah. Hampir semua alat-alat yang digunakan masih sangat sederhana sekedar untuk membantu pekerjaan mereka.
Kehidupan sosialPada masa ini, manusia pra aksara Indonesia sudah memiliki tempat tinggal tetap dan hidup berkelompok. Ada kelompok yang hidup di daerah pinggir laut (pantai) dan ada yang memilih hidup di pedalaman, di pinggir sungai untuk mendekati sumber air.
KepemimpinanPada masa berburu dan
mengumpulkan makanan, masyarakat praaksara hidup dalam kelompok kecil. Dalam kelompok kecil tersebut, terdapat satu laki-laki yang dianggap sebagai pemimpin.
Selain adanya seorang pemimpin, pada masa itu masyarakat juga telah mengenal pembagian tugas. Laki-laki bertugas berburu dan mencari kebutuhan hidup lainnya, sedangkan perempuan bertugas merawat anak dan mencari buah-buahan.
BudayaPada masa berburu dan
mengumpulkan makanan lanjutan, masyarakat praaksara telah mengenal lukisan, yang tidak ada pada masa sebelumnya. Masih terhitung tertingggal, karena di negara-negara Eropa ditemukan artefak serupa yang umurnya jauh lebih tua. Selain lukisan, masyarakat praaksara juga mulai mengenal tentang upacara adat dalam melakukan pemakaman.
EkonomiAlur ekonomi pada masa berburu dan mengumpulkan makanan tidak terlalu jelas. Dikarenakan masyarakat pada masa itu belumlah mengenal jual/beli.Tetapi, untuk mencukupi kebutuhan hidupnya, kelompok-kelompok kecil masyarakat praaksara ini mencari makanan yang ada di alam. Setelah persediaan makanan mereka sudah habis di tempat tersebut, mereka berpindah ke daerah lain untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.
KepercayaanMasyarakat berburu dan
mengumpulkan makanan telah menganut animisme berupa
kepercayaan akan arwah leluhur pendahulunya.
Buktinya... Buktinya adalah, mayat-mayat
masyarakat praaksara yang ditemukan selalu menghadap ke
arah gunung/matahari terbit. Arah-arah yang diyakini pada masa itu merupakan arah darimana leluhur
meraka berasal.
Keadaan alam
Kondisi alam mulai stabil, sehingga jumlah masyarakat praaksara mulai bertambah
jumlahnya, tidak seperti masa sebelumnya.
Masyarakat bercocok tanam
Pada masa ini juga sudah ada sistim keluarga, marga,clan, dan lain sebagainya. Dalam
bersosialisasi, beberapa ahli memprediksikan pada masa ini sudah digunakan bahasa melayu-polenesia atau rumpun bahasa
austronesia
KepemimpinanPada masa ini, sisitim kepemimpinan masih cenderung sama dengan masa sebelumnya. Dengan laki-laki paling
disegani sebagai pemimpin kelompok.
BudayaMasyarakat bercocok tanam mulai mengembangkan kesenian dan budaya. Buktinya, adanya kulit kerang yang dibentuk sedemikian rupa menyerupai kalung, dan patung patung pahatan. Kebudayaan lama seperti menggambar juga mereka kembangkan menjadi lebih bermakna.
Ekonomi Pada masa bercocok tanam, masyarakat mulai mengenal
pertanian secara berpindah-pindah menurut kesuburan tanah. Kebiasaan
berburu binatang sudah mulai dilupakan. Pada masa ini juga sudah mulai dikenal perdagangan secara
antar kelompok. Belum jelas bagaimana perdagangan dilakukan
pada awalnya.
Kehidupan sosial
Pada masa bercocok tanam, masyarakat mulai hidup menetap dalam kelompok mereka masing-
masing. Tempat tinggal suatu kelompok biasanya berbentuk desa
dengan denah melingkar.
Kepercayaan
Masyarakat bercocok tanam juga masih mempercayai Animisme,
dinamisme, dan totemisme. Tetapi telah berkembang,
terutama dalam hal penghormatan arwah nenek moyang dan pemakaman.
Teknologi
Teknologi yang dihasilkan dari masa bercocok tanam berupa
alat-alat dapur dari batu,kayu dan tulang belulang.