contoh pedoman igd

6
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penanganan kasus gawat darurat pada setiap rumah sakit khususnya sering menjadi sorotan publik sebagai pengguna jasa pelayanan kesehatan yang sering merasa terabaikan dan tidak jarang berakhir pada kematian. Pelayanan kesehatan tersebut dinyatakan sebagai bagian integral dari pelayanan dasar yang terjangkau seluruh masyarakat. Kegagalan dalam penanganan kasus kedaruratan obstetri umumnya disebabkan oleh kegagalan mengenal resiko kehamilan, keterlambatan rujukan, kurangnya sarana yang memadai untuk perawatan ibu hamil dengan risiko tinggi maupun pengetahuan tenaga medis, paramedis dan penderita dalam mengenal kehamilan resiko tinggi, secara dini, masalah dalam pelayanan obstetri, maupun kondisi ekonomi. Penyebab utama tingginya angka kematian ibu ialah adanya 3 terlambat (3T) yaitu terlambat mencari pertolongan, terlambat mencapai tempat tujuan dan terlambat memperoleh penanganan yang tepat setelah tiba ditempat tujuan. Pelayanan gawat darurat bertujuan menyelamatkan kehidupan penderita, sering dimanfaatkan hanya untuk memperoleh pelayanan pertolongan pertama dan bahkan pelayanan rawat jalan. Pelayanan gawat darurat terdiri dari; falsafah dan tujuan, administrasi dan pengelolaan, staf dan pimpinan, fasilitas dan peralatan, kebijakan dan prosedur, pengembangan staf dan program pendidikan, evaluasi dan pengendalian mutu. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa pengertian dari Unit Gawat Darurat? 2. Apa Tujuan Pelayanan Unit Gawat Darurat? 3. Kriteria Pelayan Gawat Darurat seperti apa? 4. Fasilitas Unit Gawat Darurat Seperti apa? 5. Peralatan dan obat yang ada di Unit Gawat Darurat apa saja ? 6. Apa Indikator pelayanan Unit Gawat Darurat ? 7. Bagaimana Prosedur Unit Gawat Darurat ? 1.3 Tujuan Penulisan 1. Dapat mengetahui pengertian dari Unit Gawat Darurat 2. Mengetahui Tujuan Unit Gawat Darurat

Upload: melissa-thompson

Post on 01-Oct-2015

56 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

1.1Latar BelakangPenanganan kasus gawat darurat pada setiap rumah sakit khususnya sering menjadi sorotan publik sebagai pengguna jasa pelayanan kesehatan yang sering merasa terabaikan dan tidak jarang berakhir pada kematian. Pelayanan kesehatan tersebut dinyatakan sebagai bagian integral dari pelayanan dasar yang terjangkau seluruh masyarakat. Kegagalan dalam penanganan kasus kedaruratan obstetri umumnya disebabkan oleh kegagalan mengenal resiko kehamilan, keterlambatan rujukan, kurangnya sarana yang memadai untuk perawatan ibu hamil dengan risiko tinggi maupun pengetahuan tenaga medis, paramedis dan penderita dalam mengenal kehamilan resiko tinggi, secara dini, masalah dalam pelayanan obstetri, maupun kondisi ekonomi. Penyebab utama tingginya angka kematian ibu ialah adanya 3 terlambat (3T) yaitu terlambat mencari pertolongan, terlambat mencapai tempat tujuan dan terlambat memperoleh penanganan yang tepat setelah tiba ditempat tujuan.Pelayanan gawat darurat bertujuan menyelamatkan kehidupan penderita,sering dimanfaatkan hanya untuk memperoleh pelayanan pertolonganpertama dan bahkan pelayanan rawat jalan. Pelayanan gawat daruratterdiri dari; falsafah dan tujuan, administrasi dan pengelolaan, staf danpimpinan, fasilitas dan peralatan, kebijakan dan prosedur, pengembanganstaf dan program pendidikan, evaluasi dan pengendalian mutu.

1.2Rumusan Masalah1.Apa pengertian dari Unit Gawat Darurat?2.Apa Tujuan Pelayanan Unit Gawat Darurat?3.Kriteria Pelayan Gawat Darurat seperti apa?4.Fasilitas Unit Gawat Darurat Seperti apa?5.Peralatan dan obat yang ada di Unit Gawat Darurat apa saja ?6.Apa Indikator pelayanan Unit Gawat Darurat ?7.Bagaimana Prosedur Unit Gawat Darurat ?

1.3Tujuan Penulisan1.Dapat mengetahui pengertian dari Unit Gawat Darurat2.Mengetahui Tujuan Unit Gawat Darurat3.Mengetahui Kriteria Unit gawat Darurat4.Mengetahui Fasilitas di Unit Gawat Darurat5.Mengetahui Peralatan dan obat yang ada di Unit Gawat Darurat6.Mengetahui Indikator Unit Gawat Darurat7.Mengetahui Prosedur Unit Gawat Darurat

BAB IIPEMBAHASAN

2.1Pengertian Unit Gawat DaruratYang dimaksud dengan Pelayanan Gawat Darurat ( Emergency Care ) adalah bagian dari pelayanan kedokteran yang di butuhkan oleh penderita dalam waktu segera (Imediately ) untuk menyelamatkan kehidupannya ( life saving ).Pelayanan Unit Gawat Darurat (UGD) adalah salah satu ujung tombak pelayanan kesehatan di sebuah rumah sakit. Setiap rumah sakit pasti memiliki layanan UGD yang melayani pelayanan medis 24 jam.Unit Gawat Darurat (UGD) adalah salah satu bagian di rumah sakit yang menyediakan penanganan awal bagi pasien yang menderita sakit dan cedera, yang dapat mengancan kelangsungan hidupnya. Di UGD dapat ditemukan dokter dari berbagai spesialisasi bersama sejumlah perawat dan juga asisten dokter.Pelayanan Gawat Darurat (emergency Care )adalah bagian dari pelayanan kedokteran yang dibutuhkan oleh penderita dalam waktu segera( immediately ) untuk menyelamatkan kehidupannya ( life saving )

2.2Tujuan Unit Gawat DaruratTujuan dari pelayanan gawat darurat ini adalah untuk memberikan pertolongan pertama bagi pasien yang datang dan menghindari berbagai resiko, seperti : kematian, menanggulangi korban kecelakaan, atau bencana lainnya yang langsung membutuhkan tindakan.Pelayanan pada Unit Gawat Darurat untuk pasien yang datang akan langsung dilakukan tindakan sesuai dengan kebutuhan dan prioritasnya. Bagi pasien yang tergolongemergency(akut) akan langsung dilakukan tindakan menyelamatkan jiwa pasien (life saving). Bagi pasien yang tergolong tidak akut dan gawat akan dilakukan pengobatan sesuai dengan kebutuhan dan kasus masalahnya yang setelah itu akan dipulangkan kerumah.

2.3 Kriteria Pelayanan UGDKriteria Pelayanan Gawat Darurat yaitu :1.Pelayanan harus diselenggarakan selama 24 jam2.Pelayanan pasien yang tidak gawat darurat tidak boleh mengganggu pelayanan yang gawat darurat3.Unit gawat darurat harus membatasi diri dalam pelayanan gawat darurat saja, perawatan selanjutnya diatur dibagian atau tempat lain4.Unit gawat darurat menyelenggarakan pendidikan pelatihan penanggulangan keadaan gawat darurat untuk perawat/pegawai rumah sakit dan masyarakat sekitarnya5.Penelitian yang berhubungan dengan fungsi unit gawat darurat dan kesehatan masyarakat yang harus diselenggarakan.

2.4Fasilitas Unit Gawat Darurat1.Susunan ruangan dan arsitektur bangunan harus dapat menjamin efisiensi pelayanaan kegawatan2.Harus ada pelayanaan radiologi yang di organisasi dengan baik serta lokasinya berdekatan denganUnitGawatDarurat3.Alat dan instrument harus berkualitas baik dan selalu tersedia untuk di pakai.4.Memiliki mobil Ambulance2.5Peralatan dan Obat Di Unit Gawat Darurat1.Tabung oksigen dengan cukup oksigen untuk terapi dan nebulisasi2.Alat ventilasi manual yang mampu memberikan 100% oksigen medis3.Alat pengisap4.Laringoskop dan pipa endotrakheal5.Cairan infus dan set infus serta alat pompa infus;6.ECG (Electro Cardio Graphy) dengan 12 titik pantau untuk diagnosis;7.Defibrilator8.Set bedah minor9.Anti Bisa dan Tetanus10.Military Anti Shock Trousers(MAST Suit) untuk anak dan dewasa;11.Jordan Frame;12.Alat untuk pemasangan WSD (Water Sealed Drainage);13.Set bedah minor;14.Obat penyambung nyawa;15.Respirator;16. Humidifier;17. Resusitasi;18. Pemanas darah;19. Lemari es untuk menyimpan darah;20.Alat CVP (Central Venous Pressure).21.Dan Obat Lain-Lainnya

2.6Indikator Unit Gawat Darurat1. Kemampuan menangani life saving anak dan dewasa, standar 100%;2. Jam buka pelayanan gawat darurat, standar 24 jam.3. Pemberi pelayanan kegawat daruratan yang bersertifikat yang masih berlaku, standar 100%.4. Ketersediaan tim penanggulangan bencana, standar 1 tim.5. Waktu tanggap pelayanan dokter di gawat darurat, standar 5 menit terlayani setelah pasien datang.6. Kepuasan pelanggan, standar 70%.7. Kematian pasien 24 jam, standar 2 per 1000 ( pindah ke pelayanan rawat inap setelah 8 jam ).8. Khusus untuk RS jiwa, pasien dapat ditenangkan dalam waktu 48 jam, standar 100%.9. Perawat minimal D3 dan bersertifikat pelatihan Pelayanan Gawat Darurat.10.Tidak adanya pasien yang diharuskan membayar uang muka standar 100%.

2.7Prosedur Unit Gawat Darurat1.Pasien masuk ruang gawat darurat.2.Pengantar mendaftar ke bagian administrasi (front liner).3.UGD menerima status pasien dari rekam medik dan map plastik merah.4.Paramedik dan dokter triase memeriksa kondisi pasien.5.Paramedik dan dokter melakukan tindakan yang diperlukan sesuai SPM emergensi Dokter menjelaskan tindakan yang akan dilakukan dan disetujui oleh pasien/keluarga (informed consent).6.Bila pasien menolak pemeriksaan dan atau tindakan (medik, penunjang, ranap), pasien/keluarga menandatangani surat penolakan.7.Pasien tanpa pengantar dan dalam kondisi tidak sadar, dokter atau paramedis berhak melakukan tindakan penyelamatan bila terdapat kondisi yang mengancam jiwa pasien.8.Bila diperlukan pemeriksaan penunjang, dokter membuat pengantar ke unit terkait dan mengonfirmasi lewat telpon, pengambilan sampel laboratorium dilakukan di ruang gawat darurat, untuk pemeriksaan rontgen, paramedik mengantarkan pasien ke unit radiologi.9.Dokter menjelaskan tindakan yang akan dilakukan dan disetujui oleh pasien/keluarga (informed consent).10.Bila pasien menolak pemeriksaan dan atau tindakan (medik, penunjang, ranap), pasien/keluarga menandatangani surat penolakan.11.Pasien tanpa pengantar dan dalam kondisi tidak sadar, dokter atau paramedis berhak melakukan tindakan penyelamatan bila terdapat kondisi yang mengancam jiwa pasien.12.Bila diperlukan pemeriksaan penunjang, dokter membuat pengantar ke unit terkait dan mengonfirmasi lewat telpon, pengambilan sampel laboratorium dilakukan di ruang gawat darurat, untuk pemeriksaan rontgen, paramedik mengantarkan pasien ke unit radiologi.Batasan Pelayanan Gawat DaruratPenanganan lebih lanjut di luar pelayanan UGD:1.Rawat Inap2.Laboratorium3.Radiologi4.ICCU/ICU5.Ruang Operasi6.Ruang Mayat7.Farmasi8.Rumah Sakit Lain

BAB IIIPENUTUP

3.1 KesimpulanSetiap Pelayanan Gawat Darurat harus mampu melayani dan menanggapi secara 100% dalam tindakan yang cepat agar kelangsungan hidup pasien dapat terjamin yang di dukung oleh tenaga Ahli Medis yang sesuai dengan standar Pelayanan Gawat Darurat dan tersedianya sarana dan prasarana ( fasilitas ) yang memadai.

3.2 SaranUntuk setiap Rumah Sakit khususnya di bagian Pelayanan Gawat Darurat agar lebih di tingkatkan lagi dari segi Ahli Medis dan Fasilitasnya di atas standar supaya berbagai kondisi pasien dapat ditanggapi dengan cepat 100% oleh Rumah Sakit tersebut.