contoh format askep

Upload: arya-says-wahana

Post on 19-Jul-2015

884 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

CONTOH FORMAT ASKEP KELUARGAASKEP KELUARGA (contoh format)A. PengkajianI. Data Umum1.Nama kk : Bapak KR (70 Th) 2.Alamat : Rowoasri , RT 2 , RW 7 , Rowokangkung , Lumajang 3.Pekerjaan kk : Tani 4.Pendidikan kk : SD 5.KOMPOSISI KELUARGA No 1 2 3 4 Nama Ny. Ab Ac Har Za Jk P L P L Hub dg KK Istri ke 3 Anak Anak Anak Umur 36 17 11 4 Pendidikan Pekerjaan Status kes Smp Ibu RT Sehat Smp Masih Sehat sekolah Sd Masih Sehat sekolah Belum Sehat sekolah Immunisasi Lengkap + Genogram (lihat cara membuat genogram ) Aturan : lebih tua sebelah kiri , umur anggota klg ditulis pada simbol laki-laki atau perempuan,tahun dan penyebab kematian ditulis disebelah simbol laki-laki atau perempuan35

25 LAKI PEREMPUAN SERUMAH MENIKAH CERAI ANAK KANDUNG

PISAH KLIEN ANAK KEMBAR

KLIEN ANAK ANGKAT MENINGGAL ABORSI 6. type keluarga : keluarga inti 7.suku : jawa 8. Agama : islam 9.status social : Rp. 500.000,- per bulan . menurut keluaarga tidak cukup 10. rekreasi : menonton televisi, silaturohmi keluarga, kadang rekreasi di tempat terbuka

II. Riwayat Tahap Perkembangan1. tahap perkemb.klg : keluarga dg anak usia remaja 2. tahap klg yang belum terpenuhi : tidak ada ug belum terpenuhi, namun tugas klg yg belum dapat dicapai saat ini adalah memberi figur yg baik bagi anakl remaja. 3. riwayat kesehatan keluarga : tdk ada peny keturunan, P. KR terkena bronkhitis kronik, Sering kumat berobat ke dr swasta, bu KR sehat , pak KR perokok, 1-2 batang perhari, anak tertua perokok Juga , 4. Riwayat kesehatan klg sebelumnya : 2 tahun sudah didiagnosis Bronkhitis kronik

III. Keadaan Lingkungan

1. Karakterisitik rumah : luas rumah lebar 4 M , panjang 12 M , terdiri 2 kamar tidur, 1 musholla 1 km mandi dan wc ( tidak adaSeptik Thank) , ruang tamu, dan dapurnya memanfaatkan pojok Dari lorong, - type bangunan : lantai dari plester - ventilasi : sinar matahari kurang masuk, jendela hanya 1 (0,75 x 1,2 M) Jendela kamar tak ada karena mepet dg tetangga - kebersihan ruang : banyak barang numpuk tak teratur , masak dg kayu bakar - sumber air : dari PAM - denah rumah Dapur 2. Karakteristik komunitas Tetangga membantu berobat ke dokter praktik Tengga dan sekitarnya peduli pada kesehatan pak KR 3. Interaksi dengan komunitas ] Pengajian aktif, aktif kuimpul di masyarakat 4. Sistem pendukung keluarga Yg merawat pak KR hanya istrinya saja, biaya minim, jarak rumah dengan puskesmas 500 meter, oleh karena sekarang lebih banyak berobat ke tabib Ruang tamu

IV. Struktur Keluarga1. Pola Komunikasi Keluarga Musyawaroh, tapi kadang pak KR suka marah pada anaknya jika tidak patuh 2. Struktur Peran

Pak KR merasa tetap sebagai kepala keluarga dan ber TJ, meskipun sekarang sakit , bu KR menjual kerupuk untuk menopang kekurangan kebutuhan 15 .000/ perhari 3. Norma Keluarga Menyesuaikan dengan nilai agama yg dianut dan norma yg ada, percaya penyakitnya bisa di obati, dan penyakitnya tidak ada hubunganny dengan guna-guna.

V. Fungsi Keluarga1. Fungsi Afektif Pak Kr sering menegur anaknya jika diperingatklan ibunya tidak mau, saling menghormati antar anggota keluarga, 2. Fungsi Sosial Keluarga mengajarkan agar berperilaku yang baik dengan tetannggga dan lingk. Sekitar , hidu berdampingna dan merasa tentram. 3. Fungsi Keperawatan Kesehatan Jika sakit mencari bantuan ke pelayanan kesehatan terdekat, yang merawat pak KR saat ini bu KR, pemanfaatan yankes masih kurang karena pak KR tidak emmeiliki penghasilan tetap. 4. Fungsi reproduksi Tidak ingin punya anak lagi, tidak ikut KB, hubungan suami istri masih, tetapi jarang sekali. 5. Fungsi Ekonomi Penghasilannya tak menentu apalagi pak KR yang sakit, saat ini keluarga dicukupi dari penghasilan yang lain.

VI. Stress Dan Koping Keluarga1. Stressor yang dimiliki Sejak 6bulan yg lalu, sakit bronkhitisnya kumat, dan tidak dapat bekerja lagi, anak-anaknya butuh biaya u/ sekolah 2. Kemampuan keluarga Berespon thd stressor Pasrah padak ondisiny sekarang, dianggap sebagai cobaaan dan berharap anak tertuanya bekerja lebih giat u/kebut. Keluarga

3. Strategi Koping yang dilakukan Keluarga menerima ini apa adanya dan selalu melibatkan anak teruanya u/ pengambilan kepeutusan 4. Strategi adaptasi yang disfungsi Sering marah pada anak tertuanya jika merokok terus dan dianjurkan mencari alternatif pengobatan lain.

VII. Pemeriksaan fisikSasaran terutama pada yang mempunyai maslah kesehatan (sakit) dengan metode Head to toe

VIII. Harapan KeluargaBerharapmendapat bantuan seperti yang dikatakan oleh tetangganya , yaitu kartu sehat sehingga dapat berobat secara rutin di Puskesmas.

B. Diagnosis Keperawatan Keluarga1. Analisa DataData (sign- symptom) Data subyek - pak KR terkena Bronkhitis kronik sejak 2 tahun - sejak 6 bulan kumat shg di rumah saja Data obyektif - lingkungan rumah kurang sehat : barang bertumpuk-tumpuk ,kotor , ventilasi kurang dll - Hasilpmx fisik : .. Masalah (P) Penyebab (E)

Resiko serangan Lingk. Yg tidak adekuat berulang pada P. KR

5 tugas

2. Rumusan Diagnosis KeperawatanResiko tinggi serangan berulang yang dialami oleh pak KR b/d ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan atau (eteologi yang lain) ketidakmampuan keluarga merawat pakKR yang sedang saklit.

P (NANDA) yang b/d E (ketidakmampuan keluarga sesuai 5 TUGAS KELUARGA) , sign /symptom takperlu ditulislagiNO 1 2 3 4 KRITERIA SIFAT MASALAH SKALA : - TIDAK/KURANG SEHAT - ANCAMAN - KEADAAN SEJAHTERA KEMUNGK. MAS DAPAT DIUBAH : - MUDAH - SEBAGIAN - TIDAK DAPAT POTENSI MAS. U/ DICEGAH - TINGGI - CUKUP - RENDAH MENONJOLNYA MASALAH - BERAT, SEGERA - ADA MASALAH TAPI TAK perlu SEGERA ditangani - MASALAH TAK DIRASAKAN 3 2 1 2 1 0 3 2 1 2 1 0 SKOR BOBOT 1 2 1 1 ? ? ? ? JUML

PENENTUAN PRIORITAS SESUAI DENGAN SKALA : 1. KRITERIA PERTAMA, PRIORITAS UTAMA PADA : TIDAK/ KURANG SEHAT KARENA PERLU TINDAKAN SEGERA 2. KRITERIA KEDUA, MENGACU PD : - PENGET DAN TEHNOLOGI U/ MENGATASI MAS KLG - SUMBER DAYA KLG FISIK , KEUANGAN, TENAGA - SUMEBR DAYA PERAWAT, : KAP (PENGET, AFEKTIF DAN PSIKOMOTOR) - SUMBER DAYA LINGK. : FASILITAS, ORGANISASI, DAN DUKUNGAN 1. KRITERIA KETIGA - KEPELIKAN MASALAH - LAMANYA MASALAH - TINDAKAN YG SEDANG DIJALANKAN - KELOMPOK YG BERESIKO U/ DICEGAH AGAR TIDAK AKTUAL DAN PARAH 1. KRITERIA KEEMPAT, PERSEPSI KLG THD MASALAHNYA

3. skoring penentuan prioritas DX keperawatan keluarga contoh : RESIKO JATUH LANSIA DI KLG BAPAK Rr BD. KETIDAKMAMP[UAN MENYEDIAKAN LINGK. AMAN No dx Kriteria Skor Pembenaran

4. prioritas dx keperawatan Prioritas 1 2 3 dst Dx kepRESIKO JATUH LANSIA DI KLG BAPAK Rr BD. KETIDAKMAMP[UAN MENYEDIAKAN LINGK. AMAN

Skor 3 1/3 2 2 , DST

Rencana Asuhan Keperawatan KeluargaNama KK : KR Alamat : kd. JajangNO DX 1 TUJUAN Setelah dilakukan tindkep. Tidak tjd resiko serangan berulang pada pak KR selama di rumah (boleh jangka pendek dan jk panjang ) KRITERIA KAP Pengetahuan Sikap Psikomotor STANDAR Penget : keluarga dapat menyebutkan .. sikap : klg mampu memutuskan u/menyediakan sarana yg aman psikomotor : keluarga memodifikasi lingkungan sehat INTERVENSI

Rencana tindakan (intervensi): 1. mendiskusikan .. 2. menjelaskan 3. mengajarkan 4. bersama keluarga 5. dll

D. Implementasi dan evaluasi ImplementasiTanggal dan waktu 1 januari 2006 No dx 1 Implementasi ..

Rencana kegiatan pada askep keluarga yang berhub dg penkes memerlukan SAP Format evaluasi formatif Tanggal dan waktu 1 januari 2006 No dx 1 EvaluasiS. klg mengatakkan bahwa masihkurang mengerti tentang . O. klg dapat menjawab pertanyaan ,belum bisamenjawab pertanyaan tentang .. A. implementasi yg dilaks.dg metode cermah belum dimengertioleh klg , perlu metode lain. P. berikan pendidikan ulang , dg metode lain.

Format evaluasi sumatifTanggal dan waktu 1 januari 2006 No dx 1 EvaluasiS. klg mengatakkan bahwa masihkurang mengerti tentang . O. klg dapat menjawab pertanyaan ,belum bisamenjawab pertanyaan tentang .. A. masalah belum teratasi P. lanjutkan intervensi ,perlu bantuan LSM yang peduli akan kesehatan

Contoh Askep Keluarga FORMAT PENGKAJIAN PADA KELUARGA

Tempat Praktek Nama Mahasiswa

: POSYANDU DESA KEPANJEN, JOMBANG : KELOMPOK IV

NIM Tanggal pengkajian

: : 29 oktober 2010

PENGKAJIAN 1. Data Umum 1. Kepala keluarga (KK) 2. Alamat dan telepon 3. Pekerjaan KK 4. Pendidikan KK 5. Komposisi Keluarga : Bapak Ismu : RT/ 02,RW/ III Dusun Jatipelem,Desa Jatipelem : Pedagang kain keliling : SD :

NO .

Nam a

Jenis Kelami n

Hub. Kel. KK

Umu r

Pend i Dika n BC G Polio

Status Imunisasi

Ket.

DPT

Hepatiti s

Campa k

1. 2.

Ny. S An. A

PR PR

Istri Ana k

35 th 16 th

SMP SMP

Sehat Sehat

3.

An. B

PR

Ana k

11 th

SD

Sehat

4.

An. Z

LK

Ana k

3 th

-

Kuran g Gizi

GENOGRAM

6. Tipe keluarga 7. Suku bangsa 8. Agama

: Nuclear : Jawa : Islam

9. Status ekonomi keluarga:Penghasilan keluarga kurang lebih Rp.1.500.000,- per bulan yang diperoleh dari hasil jualan kain keliling. 10. Aktivitas rekreasi keluarga : Menonton televisi

II. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga. 1. Tahap perkembangan keluarga saat ini : Anak tertua berusia 16 tahun,saat ini sekolah di SMP.Jadi keluarga berada pada tahap keluaraga dengan usi remaja,dengan tugas perkembangan pengembangan terhadap remaja,memelihara komunikasi terbuka,memelihara hubungan intim dalam keluarga,mempersiapkan perubahan sistem peran. 2. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi:

Tidak ada tahap perkembangan keluarga sampai saat ini yang belum terpenuhi.Namun,tugas keluarga yang belum dicapai saat ini adalah kurangnya pemeliharaan komunikasi yang terbuka,hubungan intim dalam keluarga dan kurangnya persiapan perubahan sistem peran. 3. Riwayat kesehatan keluarga inti Menurut ibu S riwayat masing-masing anggota keluarganya yaitu bapak I dalam keadaan sehat,tidak pernah sakit serius.Sedangkan ibu S keadaannya juga sehat,tidak pernah sakit serius.Tapi anak A sedang mengalami nyeri perut karena menstruasi.Dan anak yang kedua,anak B keadaanya juga sehat dan tidak pernah mengalami sakit serius.Sedangkan anak yang ketiga,yaitu anak Z saat ini menderita kurang gizi,status imunisasi saat balita lengkap semua dengan memanfaatkan fasilitas kesehatan posyandu yang ada didesanya. 4. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya Riwayat keluarga dari pihak bapak I : Bapak dari bapak I sudah meninggal 2 tahun yang lalu karena menderita DM.Ibu bapak I sehat dan sekarang tinggal bersama kakak perempuan bapak I di desa lain. Riwayat keluarga dari pihak ibu S : Bapak dari ibu S sudah meninggal 7 tahun yang lalu secara mendadak akibat serangan jantung (kata masyarakat sekitar rumah adiknya).Sedangkan ibunya ibu S menderita hipertensi dan terkena stroke sejak 5 bulan yang lalu,tinggal bersama adik ibu S.

III. Data Lingkungan 1. Karakteristik rumah Status rumah yang ditempati adalah rumah milik sendiri

Denah Rumah

Keterangan denah :

1. Ruang tamu 2. Kamar anak A 3. Kamar anak B 4. Kamar bapak I,Ibu S dan anak Z 5. Dapur 6. Ruang makan 7. Kamar mandi 8. Tempat penjemuran pakaian 9. Tempat Televisi 2. Karakteristik tetangga dan komunitasnya Tetangga sebelah kanan dan kiri rumah bapak I kuranng begitu akrab dengan keluarga bapak I,karena bapak I jarang dirumah (menjual kain keliling) dan ibuS jarang keluar rumah,keluar rumah jika berbelanja saja. 3. Mobilitas geografis keluarga Keluarga ini tidak pernah pindah tempat tinggal sejak menikah (1993),menetap di Jatipelem.Bapak I bekerja menjual kain keliling sehingga jarang dirumah.Ibu S sehari-hari bekerja sebagai ibu rumah tangga,mengasuh ke 3 anaknya dengan dibantu anak Amengerjakan pekerjaan rumah tangga yaitu menyetrika baju dan memberi mamelihara ayam.AnakB masih sekolah SD,berangkat pagi hari dan pulangnya sore hari.Sedangkan anak Z,anak sulung ibu S belum sekolah. 4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat. Keluarga bapak I tidak pernah mengikuti kegiatan sosialisasi dilingkungan sekitarnya. 5. Sistem pendukung keluarga Saat ini anggota keluarga ada yang tidak sehat,anak Zmengalami kurang gizi,ibu S berusaha untuk memenuhi kebutuhan gizi anak Z selain itu juga mendapat bantuan dari program posyandu (PMT)

IV. Srtuktur Keluarga 1. Struktur peran Peran kepala keluarga mencari nafkah,tugas istri merawat anak,pendidikan anakdilakukan bersama.Model peranyang dianut lebih dominan di ibu dan terjadi sedikit konflik peran karena jarangnya berkomunikasi antar anggota keluarga terutama anak A dan IbuS. 2. Nilai atau norma keluarga Nilai dan norma yang berlaku dikeluarga menyesuaikan dengan nilai agama yang dianut dan norma yang berlaku di lingkungannya.Norma keluarga yang berkaitan dengan kesehatan adalah bila ada keluarga yang sakit hanya dibelikan obat diwarung/toko terdekat.Sedangkan anak yang paling kecil dibawa ke posyandu.Dalam setiap hari keluarga menjalani hidup dengan tuntunan agama islam. 3. Pola komunikasi keluarga Pola komunikasi keluarga dilakukan secara terbuka,bahasa yang dipakai setiap hari adalah bahasa jawa. Frekuensi komunikasi antar anggota keluarga cukup baik,tetapi anak A dan ibu S jarang berkomunikasi dikarenakan ibu S selalu mengatakan tidak boleh,tidak baik dsb.Sedangkan ayahnya jarang dirumah karena berjualan kain keliling dan kalau pulang sudah kelihatan capek. 4. Struktur kekuatan keluarga Pengendali keluarga adalah bapak I sebagai kepala keluarga,keputusan diambil seharusnya oleh kepala keluarga.akan tetapi karena kesibukan bapak I maka pengambilan keputusan yang mendesak diambil alih oleh ibu S. V. Fungsi keluarga 1. Fungsi ekonomi Keluarga kurang dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari,dibuktikan dengan adanya salah satu anggota keluarga yang menderita kurang gizi yaitu anak Z. 2. Fungsi mendapatkan status sosial

Keluarga tidak mempermasalahkan status sosialnya dimasyarakat,dengan kondisi yang seperti itu. 3. Fungsi pendidikan Orang tua hanya mampu menyekolahkan anak pertama sampai tingkat SMP saja. 4. Fungsi sosialisasi Interaksi antar anggota dalam keluarga jarang dilakukan karena kesibukan masing-masing anggota keluarga.Begitu juga dengan masyarakat sekitarnya.Dan anak A juga jarang bergaul dengan temanteman sekitarnya. 5. Fungsi pemenuhan (perawatan/pemeliharaan kesehatan) a. Mengenal masalah kesehatan Keluarga mengenal masalah kesehatan yang dialami anak A (kurang gizi) setelah anak dibawah ke posyandu untuk pemeriksaan rutin. b. Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan Untuk masalah kesehatan anak Z yang mengalami kurang gizi,ibu merasa takut dengankondisi tersebutsehingga ibu tidak mau lagi untuk membawa ke posyandu.karena ibu merasa anaknya sudah diimunisasi lengkap tapi masi saja terkena gizi buruk. c. Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit Keluarga hanya dapat merawat anggota keluarga yang sakit dengan semampunya karena kondisi ekonomi yzng kurang.

Kemampuan keluarga memelihara/memodifikasi lingkungan yang sehat Keluarga beranggapan bahwa dengan hanya menyapu saja rumah sudah dianggap bersih dan sehat.Kamar mandi dibersihkan 1 kali seminggu sudah dianggap bersih dan terbebas dari jentik-jentik nyamuk yang bisa menyebabkan penyakit DBD. Kemampuan menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan Keluarga tidak mau membawa anggota keluarga yang sakit ketempat pelayanan kesehatan yang lebih tinggi (puskesma/rumah sakit)karena jaraknya yang terlalu jauh.

6.

Fungsi Religius Kelurga biasa berdoa untuk meminta kesehatan dan lain-lain setelah selesai menjalankan ibadah sholat.

7.

Fungsi Rekreasi Keluarga jarang melakukan rekreasi di dalam maupun luar kota tempat tinggalnya secara bersama-sama, mereka pergi ke luar kota hanya pada saat lebaran. Sehari-hari hanya menonton Televisi bersama.

8.

Fungsi Reproduksi Keluarga mengatakan tidak ingin mempunyai anak lagi. Tetapi ibu S tidak mengikuti KB. Jumlah anak 3 orang, 2 wanita dan 1 laki-laki, jarak anak pertama dan kedua 5 tahun, jarak anak kedua dan ketiga 8 tahun.

9.

Fungsi Afeksi Keluarga mengajarkan agar anak tertua memperhatikan adik-adiknya yang masih sekolah untuk membantu keluarga. Sikap saling menghormati antar anggota keluarga masih tetap diajarkan.

VI. 1.

Stres dan Koping Keluarga Stresor jangka pendek dan panjang Ibu S mengatakan masalah yang membebaninya sekarang adalah keadaan anak Z yang mengalami kurang gizi.

2.

Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor Keluarga hanya mengatasi dengan memenuhi kebutuhan gizi semampunya dengan kondisi ekonomi yang minimal.

3.

Strategi koping yang digunakan Jika ada masalah ibu S membicarakannya dengan bapak I untuk di musyawarahkan.

4.

Strategi adaptasi disfungsional

Bila anak B sulit untuk dinasehati ibu S kadang-kadang langsung masuk kamar dan bila ada masalah berat ibu S sering sakit kepala dan kadang-kadang menangis tetapi bila masalah sudah dibicarakan bersama, biasanya ibu S tenang kembali.

VII. Pemeriksaan Kesehatan Tiap Individu Anggota Keluarga Ayah I : Rambut bersih, mata simetris, hidung simetris dan bersih, mulut ( lidah,gigi ) bersih, telinga bersih dan simetris. : Tidak ada pembesaran vena jugularis. : Bentuk simetris, jantung ( tidak mengalami riwayat penyakit jantung ), paru-paru ( tidak mengalami riwayat penyakit paru-paru ). : Jari-jari tidak sianosis, kuku tangan kotor. : Jari-jari tidak sianosis, kuku kaki kotor, tidak ada riwayat penyakit pada ekstremitas bawah. : Simetris, tidak ada kelainan dalam system pencernaan, tidak ada riwayat penyakit system pencernaan.

s atas

s bawah

Ibu S : Rambut bersih, mata simetris, hidung simetris dan bersih, mulut ( lidah,gigi ) bersih, telinga bersih dan simetris. : Tidak ada pembesaran vena jugularis. : Bentuk simetris, jantung ( tidak mengalami riwayat penyakit jantung ), paru-paru ( tidak mengalami riwayat penyakit paru-paru ). : Jari-jari tidak sianosis, kuku tangan bersih. : Jari-jari tidak sianosis, kuku kaki bersih, tidak ada riwayat penyakit pada ekstremitas bawah. : Simetris, tidak ada kelainan dalam system pencernaan, tidak ada riwayat penyakit system pencernaan.

s atas

s bawah

: Bersih, tidak ada riwayat penyakit pada alat reproduksi.

Anak A : Rambut kotor, mata simetris, hidung simetris dan bersih, mulut ( lidah,gigi ) bersih, telinga bersih dan simetris. : Tidak ada pembesaran vena jugularis. : Bentuk simetris, jantung ( tidak mengalami riwayat penyakit jantung ), paru-paru ( tidak mengalami riwayat penyakit paru-paru ). : Jari-jari tidak sianosis, kuku tangan bersih. : Jari-jari tidak sianosis, kuku kaki bersih, tidak ada riwayat penyakit pada ekstremitas bawah. : Simetris, tidak ada kelainan dalam system pencernaan, tidak ada riwayat penyakit system pencernaan. : Bersih, mengalami disminorhea pada waktu menstruasi.

s atas

s bawah

Anak B kepala : Rambut bersih, mata simetris, hidung simetris dan bersih, mulut ( lidah,gigi ) bersih, telinga bersih dan simetris. leher : Tidak ada pembesaran vena jugularis.

dada: Bentuk simetris, jantung ( tidak mengalami riwayat penyakit jantung ), paru-paru ( tidak mengalami riwayat penyakit paru-paru ).

stremitas atas: Jari-jari tidak sianosis, kuku tangan bersih. : Jari-jari tidak sianosis, kuku kaki bersih, tidak ada riwayat penyakit pada ekstremitas bawah. : Simetris, tidak ada kelainan dalam system pencernaan, tidak ada riwayat penyakit system pencernaan. : Bersih, tidak ada riwayat penyakit pada alat reproduksi.

s bawah

Anak Z : Rambut merah, mata simetris, mata cowong, hidung bersih, mulut bersih. : Leher : Tidak ada pembesaran vena jugularis. : Bentuk simetris, jantung ( tidak mengalami riwayat penyakit jantung ), paru-paru ( tidak mengalami riwayat penyakit paru-paru ). : Jari-jari tidak sianosis, kuku tangan bersih. : Jari-jari tidak sianosis, kuku kaki bersih, tidak ada riwayat penyakit pada ekstremitas bawah. : Simetris, tampak buncit, tidak ada kelainan dalam system pencernaan, tidak ada riwayat penyakit system pencernaan. : Bersih, tidak ada riwayat penyakit pada alat reproduksi.

s atas

s bawah

VIII. Harapan Keluarga Anak Z ketika dibawa ke posyandu di katakana menderita kurang gizi dan keluarga berharap petugas dapat membantu mengatasi masalah anak S.