combivent fix

Upload: kharis-mustofa

Post on 16-Oct-2015

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Combivent

Mengandung 18 mcg ipratropium bromide dan 103 mcg albuterol sulfateAlbuterol: Menghasilkan bronkodilatasi pada otot polos bronkus dengan cara menstimulasi beta-2 reseptor, Ipratropium: antagonizes aksi asetilkolin pada otot polos bronkus di paru-paru, menyebabkan bronchodilation

Indikasi : Gunakan pada pasien dengan PPOK

Kontraindikasi Riwayat hipersensitivitas terhadap lesitin kedelai atau makanan terkait (misalnya, kedelai, kacang tanah) atau atropin.

Dosis : 3 mL botol qid melalui nebulization sampai dengan 2 tambahan 3 mL dosis harian, jika diperlukan.

Interaction: Agen antikolinergik: Kemungkinan aditif efek antikolinergik. Agonis beta-adrenergic: Risiko efek kardiovaskular yang merugikan dapat ditingkatkan. Reseptor beta-Agen blokir: Agen-agen albuterol dan dapat menghambat efek satu sama lain. Digoxin: komponen Albuterol dapat menurunkan konsentrasi digoxin serum dan efek terapi. Diuretik: komponen Albuterol mungkin melebih-lebihkan ECG atau hipokalemia dari diuretik non-hemat kalium. MAO Inhibitor, Antidepresan trisiklik: Seiring penggunaan agen ini atau menggunakan dalam waktu 2 minggu(Tatro,2003)

Alasan digunakan obat ini dalah untuk relasasi otot polos pada saluran nafas untuk mempermudah jalannya udara oleh karena itu bronkodilator kerja singkat (SABA) yang lebih efektif digunakan saat serangan asma. Albuterol dipilh karena merupakan bronkodilator yang paling aman dan paling efektif yaitu dapat membuka saluran pernafasan yang menyempit dan juga mencegah timbulnyaexercise-induced broncospasm(penyempitan saluran pernafasan akibat olahraga).Penggunaan kombinasi dengan ipratropium bromida karena dapat mengahasilkan onset yang cepat dan kerja aksi yang lama selain itu ipratropium bromida dapat mengurangi sekresi kelenjar submukosa saluran napas yang membantu jalannya saluran nafas. Dalam diskusi dosen pemilihan obat ini sudah sesuai dengan kasus penyakit yang dialami pasien.