CIRCUMCISI

Adalah : membuang prepusium penis sehingga glans penis menjadi terbuka.

Tujuan : 1.Menjaga higiene penis dari smegma dan sisa-

sisa urine2.Mencegah terjadinya infeksi pada glans atau

prepusium penis3.Mencegah timbulnya karsinoma penis

Indikasi : 1. Balanitis rekuren2. Fimosis3. Parafimosis4. Tumor glans penis5. Kondiloma akuminata6. Karsinoma skuamosa pada prepusium.

Phimosis

Paraphimosis

Kontraindikasi1.Hipospadia2.Epispadia3.Korde4.Megalouretra5.Webbed penis dan Burried penis 6.Kelainan pembekuan darah (kontraindikasi relatif)

Hypospadia / Epispadia

Buried penis / Webbed penis

Hypospadia

Micropenis

Chordae

Prinsip dasar 1.Asepsis2.Pengangkatan kulit prepusium secara adekuat3.Hemostasis yang baik4.Kosmetik

PersiapanAlat-alat yang diperlukan pada sirkumsisi adalah:1.Satu set peralatan pembedahan minor 2.Kain kasa steril3.Cairan disinfekstans (povidon yodium)4.Kain steril untuk mempersempit daerah operasi5.Semprit steril beserta jarumnya serta obat anestesi lokal (prokain/lidokain 0,5-1%)

Teknik1. Disinfeksi lapangan operasi dengan povidon yodium2. Daerah operasi ditutup dengan kain steril3. Pembiusan dilakukan memakai anestesi lokal4. Ditunggu beberapa saat dan diyakinkan bahwa batang penis sudah terbius5. Bila ada fimosis, dilakukan dilatasi dulu dengan klem sehingga prepusium dapat ditarik ke

proksimal. 6. Selanjutnya prepusium dibebaskan dari perlekatannya dengan glans penis dan dibersihkan dari

smegma atau kotoran lain 7. Memotong prepusium penis dengan berbagai macam teknik, antara lain:

1. Teknik Deseksi Prepusium atau sleeve,2. Teknik Guilotin, 3. Teknik Dorsal slit, dan 4. Mempergunakan alat Plastibel atau Gomco.

8. Setelah kulit prepusium terlepas, dilakukan hemostasis untuk merawat perdarahan. Perhatian utama ditujukan pada arteri yang terdapat di frenulum penis.

9. Kulit proksimal dan distal didekatkan dengan penjahitan dengan memakai benang yang cepat diserap (plain catgut).

DESINFEKSI DOEK STERIL

ANASTESI LOKAL

DILATASIPREPUTIUM DIBEBASKAN DARI GLANS PENIS

1.Teknik Deseksi Prepusium atau sleeve,

2. Teknik Guilotin,

3. Teknik Dorsal slit,

3. Teknik Gomcho clamp

HEMOSTASIS JAHIT LUKAPEMBEBATAN

Komplikasi1.Perdarahan (0,1-35%)2.Infeksi (0,4%)3.Pengangkatan kulit penis tidak adekuat4.Amputasi glans penis5.Fistula uretrokutan6. Nekrosis penis.

PERAWATAN POST OP

1. PERAWATAN LUKA2. ANTIBIOTIKA3. ANALGESIA4. ANTI INFLAMASI5. KONTROL LUKA6. PERAWATAN KOMPLIKASI