cicilan laporan fitokimia

Upload: yeyet-dy

Post on 31-Oct-2015

189 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

n

TRANSCRIPT

EKSTRAKSI MANGGIS DENGAN MENGGUNAKAN METODE SOKHLETASI

I. TUJUAN Memperoleh kandungan kimia dari tanaman dengan metode sokletasiII. DASAR TEORIEkstraksi adalah suatu proses penarikan komponen yang diinginkan dari suatu bahandengan menggunakan pelarut yang dipilih sehingga komponen yang diinginkan dapat larut (Ansel 1989) Gaya yang bekerja dalam proses ekstraksi adalah akibat adanya perbedaan konsentrasi antara larutan di dalam sel dengan cairan ekstraksi di luar sel. Bahan pelarut yang mengalir ke dalam ruang sel akan menyebabkan protoplasma membengkak dan bahan kandungan sel akan terlarut sesuai kelarutannya (Voight 1994). Menurut Ansel (1989), ekstraksi dapat dilakukan dalam dua cara yaitu aqueus phase dan organic phase. Cara aqueus phase dilakukan dengan menggunakan air sedangkan cara organic phase dilakukan dengan menggunakan pelarut organik. Pada prinsipnya, proses ekstraksi dapat berlangsung bila terdapat kesamaan dalam sifat kepolaran antara senyawa yang diekstrak dengan senyawa pelarut. Suatu zat memiliki kemampuan melarut yang berbeda dalam pelarut yang berbeda. Hal ini menunjukkan adanya interaksi antara zat terlarut dengan pelarut. Senyawa polar akan larut pada pelarut polar, sedangkan senyawa nonpolar akan Larut pada pelarut nonpolar juga. Sifat penting yang harus diperhatikan dalam pemilihan pelarut adalah kepolaran senyawa yang dilihat dari gugus polarnya (seperti gugus OH, COOH, dan lain-lain). Hal lain yang perlu diperhatikan dalam pemilihan pelarut adalah selektivitas, kemampuan untuk mengekstrak, toksisitas, kemudahan untuk diuapkan, dan harga (Harborne 1987). Harborne (1987) mengelompokkan metode ekstraksi menjadi dua, yaitu ekstraksi sederhana dan ekstraksi khusus. Ekstraksi sederhana terdiri atas : Maserasi, yaitu metode ekstraksi dengan cara merendam sampel dalam pelarut dengan atau tanpa pengadukan Perkolasi, yaitu metode ekstraksi secara berkesinambungan Reperkolasi, yaitu perkolasi dimana hasil perkolasi digunakan untuk melarutkan sampel di dalam perkolator sampai senyawa kimianya terlarutkan Diakolasi, yaitu perkolasi dengan penambahan tekanan udara.

Ekstraksi khusus terdiri atas : Sokletasi, yaitu metode ekstraksi secara berkesinambungan untuk melarutkan sampel kering dengan menggunakan pelarut bervariasi Arus balik, yaitu metode ekstraksi secara berkesinambungan dimana sampel dan pelarut saling bertemu melalui gerakan aliran yang berlawanan Ultrasonik, yaitu metode ekstraksi dengan menggunakan alat yang menghasilkan frekuensi bunyi atau getaran antara 25-100 KHz

Sokletasi merupakan penyarian simplisia secara berkesinambungan,cairan penyari dipanaskan sehingga menguap, uap cairan penyariter kondensasi menjadi molekul-molekul air oleh pendingin balik dan turunmenyari simplisia dalam klongsong dan selanjutnya masuk kembali ke dalamlabu alas bulat setelah melewati pipa sifon. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih cairan penyari adalah murah, mudahdiperoleh, stabil secara fisika dan kimia, inert, tidak toksik dan tidak mudah terbakar, selektif hanya menarik zat berkhasiat yang dikehendaki, tidak mempengaruhi zat berkhasiat, serta diperbolehkan oleh peraturan (Depkes RI,1986) atau Sokletasi adalah suatu metode / proses pemisahan suatu komponen yang terdapat dalam zat padat dengan cara penyaringan berulang ulang dengan menggunakan pelarut tertentu, sehingga semua komponen yang diinginkan akan terisolasi. Pengambilan suatu senyawa organik dari suatu bahan alam padat disebut ekstraksi. Jika senyawa organik yang terdapat dalam bahan padat tersebut dalam jumlah kecil, maka teknik isolasi yang digunakan tidak dapat secara maserasi, melainkan dengan teknik lain dimana pelarut yang digunakan harus selalu dalam keadaan panas sehingga diharapkan dapat mengisolasi senyawa organik itu lebih efesien. Isolasi semacam itu disebut sokletasi (Anonim 1, 2011)Pengambilan suatu senyawa organik dari suatu bahan alam padat disebut ekstraksi. Jika senyawa organik yang terdapat dalam bahan padat tersebut dalam jumlah kecil, maka teknik isolasi yang digunakan tidak dapat secara maserasi, melainkan dengan teknik lain dimana pelarut yang digunakan harus selalu dalam keadaan panas sehingga diharapkan dapat mengisolasi senyawa organik itu lebih efesien. Isolasi semacam itu disebut sokletasi. Adapun prinsip sokletasi ini yaitu penyaringan yang berulang-ulang sehingga hasil yang didapat sempurna dan pelarut yang digunakan relatif sedikit. Bila penyaringan ini telah selesai, maka pelarutnya diuapkan kembali dan sisanya adalah zat yang tersaring. Metode sokletasi menggunakan suatu pelarut yang mudah menguap dan dapat melarutkan senyawa organik yang terdapat pada bahan tersebut, tapi tidak melarutkan zat padat yang tidak diinginkan. Metoda sokletasi seakan merupakan penggabungan antara metoda maserasi dan perkolasi. Jika pada metoda pemisahan minyak astiri ( distilasi uap ), tidak dapat digunakan dengan baik karena persentase senyawa yang akan digunakan atau yangakan diisolasi cukup kecil atau tidak didapatkan pelarut yang diinginkan untuk maserasi ataupun perkolasi ini, maka cara yang terbaik yang didapatkan untuk pemisahan ini adalah sokletasi. Sokletasi digunakan pada pelarut organik tertentu. Dengan cara pemanasan, sehingga uap yang timbul setelah dingin secara kontunyu akan membasahi sampel, secara teratur pelarut tersebut dimasukkan kembali kedalam labu dengan membawa senyawa kimia yang akan diisolasi tersebut. Pelarut yang telah membawa senyawa kimia pada labu distilasi yang diuapkan dengan rotary evaporator sehingga pelarut tersebut dapat diangkat lagi bila suatu campuran organik berbentuk cair atau padat ditemui pada suatu zat padat, maka dapat diekstrak dengan menggunakan pelarut yang diinginkan. Syarat syarat pelarut yang digunakan dalam proses sokletasi :1. Pelarut yang mudah menguap misalnya : heksan, eter, petroleum eter, metil klorida dan alkohol.2. Titik didih pelarut rendah.3. Pelarut tidak melarutkan senyawa yang diinginkan.4. Pelarut terbaik untuk bahan yang akan diekstraksi.5. Pelarut tersebut akan terpisah dengan cepat setelah pengocokan.6. Sifat sesuai dengan senyawa yang akan diisolasi, polar atau nonpolar. (Anonim 1.2011)Cara menghentikan sokletasi adalah dengan menghentikan pemanasan yang sedang berlangsung. Sebagai catatan, sampel yang digunakan dalam sokletasi harus dihindarkan dari sinar matahari langsung. Jika sampai terkena sinar matahari, senyawa dalam sampel akan berfotosintesis hingga terjadi penguraian atau dekomposisi. Hal ini akan menimbulkan senyawa baru yang disebut senyawa artefak, hingga dikatakan sampel tidak alami lagi. Alat sokletasi tidak boleh lebih rendah dari pipa kapiler, karena ada kemungkinan saluran pipa dasar akan tersumbat. Juga tidak boleh terlalu tinggi dari pipa kapiler karena sampel tidak terendam .Berikut adalah skema kerja alat sokletasi:1. Pasang alat soklet2. Haluskan dan keringkan sampel3. Bungkus sampel dengan kertas saring ( selongsong ), ikat dengan benang,masukkan ke dalam alat soklet4. Masukkan pelarut sebanyak 1,5 x volume ekstraktor soklet5. Lakukan sokletasi sampai pelarut tidak berwarna6. Keluarkan sampel, panaskan untuk memisahkan pelarut dari senyawa hasil ekstraksi.

Gambar 2.2. Alat sokletasi Kelebihan dari metode sokletasi adalah :1. Sampel diekstraksi dengan sempurna karena dilakukan berulang ulang.2. Jumlah pelarut yang digunakan sedikit.3. Proses sokletasi berlangsung cepat.4. Jumlah sampel yang diperlukan sedikit.5. Pelarut organik dapat mengambil senyawa organik berulang kali.Adapun kelemahannya adalah :1. Tidak baik dipakai untuk mengekstraksi bahan bahan tumbuhan yang mudah rusak atau senyawa senyawa yang tidak tahan panas karena akan terjadi penguraian.2. Harus dilakukan identifikasi setelah penyarian, dengan menggunakan pereaksi meyer, Na, wagner, dan reagen reagen lainnya.3. Pelarut yang digunakan mempunyai titik didih rendah, sehingga mudah menguap. Skema kerja

PROFIL BUAH MANGGISManggis merupakan tanaman buah berupa pohon yang berasal dari hutan tropis yang teduh di kawasan Asia Tenggara, yaitu hutan belantara Malaysia atau Indonesia. Dari Asia Tenggara, tanaman ini menyebar ke daerah Amerika Tengah dan daerah tropis lainnya seperti Srilanka, Malagasi, Karibia, Hawai, dan Australia Utara. Di Indonesia manggis disebut dengan berbagai macam nama lokal seperti manggu (Jawa Barat), manggus (Lampung), manggusto (Sulawesi Utara), manggista (Sumatera Barat). Pusat penanaman pohon manggis adalah Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Jawa Barat (Jasinga, Ciamis, Wanayasa), Sumatera Barat, Sumatera Utara, Riau, Jawa Timur dan Sulawesi Utara. Dalam sistematik (taksonomi) tumbuhan, manggis diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom : Plantae (tumbuh-tumbuhan) Divisi : Spermatophyta Subdivisi : Angiospermae (biji tertutup) Kelas : Dicotyledonae Ordo : Malpighiales Famili : Guttiferae Genus : Garcinia Spesies : Garcinia mangostana L

III. BAHAN DAN ALAT Sampel kulit manggis 14,699 g Pelarut methanol Satu set alat sokletasi Elemenyer Gelas ukur 100 ml Pipet tetes Alat penyedot Kertas saringIV. CARA KERJA1. Mempersiapkan alat dan bahan-bahan yang akan diekstraksi2. Membersihkan alat-alat terlebih dahulu corong dan menimbang kulit manggis sebanyak 14,699 g3. Mengisi labu dengan pelarut methanol serta batu didih supaya tidk terjadi letupan dan meratakan panas pada pelarut4. Memasang tabung soklet di bagian pucuk tabung bawah yang sudah diolesi vaselin5. Memasukkan bungkus kertas kedalam tabung soklet setelah itu baru dimasukkan sampel kulit manggis sebanyak 14,699 g kedalam bungkusan kertas6. Memasukkan pelarut methanol untuk membasahi bungkusan kertas7. Tutup bagian atasnya dengan kondensor dan pasang alat filtrate atau alat penyedot8. Menghidupkan mantel pemanas dan proses sokletasi dimulai9. Melakukan pengamatan ada berapa sirkulasi yang terjadi, satu sirkulasi yaitu ketika cairan penyari yang telah menyari simplisia kembali masuk ke dalam labu alas bulat.10. Melakukan proses evaporasi untuk mendapatkan ekstrak lengkap

V. HASIL DAN PENGAMATANNOPENGAMATANHASIL

1Mempersiapkan bahan dan alat

2Memasukkan pelarut methanol ke dalam labu

3Memasang selonsong

4Memasukkan sampel kulit manggis ke dalam selonsong

5Memasukkan pelarut untuk membasahi kertas saring

6Tampak kertas sudah terbasahi da nada larutan di bawahnya

7Memasang kondensor diatas selonsong

8Memulai proses pemanasan dan diamati ada berapa sirkulasi yang terjadi, dan pada percobaan ini ada 1 sirkulasi

9Hasil akhir, ekstraksi dari kulit manggis

VI. PEMBAHASANEkstraksi adalah suatu proses pemisahan dari bahan padat maupun cair dengan bantuan pelarut. Pelarut yang digunakan harus dapat mengekstrak substansi yang diinginkan tanpa melarutkan material lainnya.selain itu ekstraksi juga dapat diartikan sebagai penguraian zat-zat berkhasiat atau zat aktif dibagian tanaman, hewan dan beberapa jenis ikan pada umumnya mengandung senyawa-senyawa yang mudah larut dalam pelarut organik. Sokletasi adalah suatu metode proses pemisahan suatu komponen yang terdapat dalam zat padat dengan cara penyaringan berulang ulang dengan menggunakan pelarut tertentu, sehingga semua komponen yang diinginkan akan terisolasi. Prinsip Kerja Soxhletasi Penyarian secara berkesinambungan dimana cairan penyari dipanaskan sehingga menguap, uap cairan akan terkondensasi molekul-molekul cairan penyari oleh pendingin balik dengan turun kedalam klonsong menyari simplisia dan selanjutnya masuk kembali kedalam labu alas bulat setelah melewati pipa siphon, proses ini berlangsung hingga penyarian zat aktif menjadi sempurna. Dalam percobaan ini kami akan mengekstraksi kulit manggis dengan metode soxhletasi, langkah pertama yang kami lakukan adalah membersihkan labu dan tabung soklet setelah itu kami memasang perangkat alat soklet yaitu labu, tempat untuk pelarut, dan diisikan dengan pelarut, setelah itu kami memasang tabung soklet atau selongsong, memasukkan kertas saring terlebih dahulu selanjutnya sampel kulit manggis dimasukkan dan tutup agar menjaga supaya sampel tidak keluar berantakan, langkah selanjutnya yaitu kami memasang kondensor diatas tabung soklet seblumnya sudah diolesi dahulu pucuk tabung soklet dengan vaselin,dan kunci, langkah berikutnya memanaskan labu, melakukan pengamatan terhadap sirkulasi (perputaran/perpindahan) yang terjadi pada proses soxhletasi dengan rentang waktu yang dibutuhkan. Pada ekstraktor Soxhlet, pelarut dipanaskan dalam labu alas bulat dan batu didih sehingga menghasilkan uap dan sedikit letupan. Uap tersebut kemudian masuk melalui pipa penguapan kemudian masuk ke dalam kondensor melalui pipa kecil dan keluar dalam fasa cair ini terjadi karena pelarut mengalami pendinginan dengan adanya kondensor. Kemudian cairan pelarut masuk ke dalam selongsong yang berisi serbuk jagung. Dimana pelarut akan membasahi sampel dan tertampung di dalam selongsong sampai tinggi pelarut dalam pipa siphon sama dengan tinggi pelarut di selongsong. Kemudian pelarut seluruhnya akan masuk kembali ke dalam labu alas bulat dan begitu seterusnya. Peristiwa ini disebut dengan efek siphon. Pada percobaan yang kami lakukan menggunakan kulit manggis yang diekstraksi dengan metode sokletasi guna memisahkan kandungan dari simplisia, dari hasil pengamatan kami, hanya mendapatkan 1 sirkulasi saja, yaitu dilihat ketika pelarut menguap dan masuk kondensor menjadi dingin dan cair, membasahi simplisia setelah itu membawa kandungan kulit manggis ke labu alas tersebut. Kami tidak mendapatkan ekstrak kulit manggis karena pada praktikum kali ini kami hanya harapkan memahami prinsip ekstraksi menggunakan sokletasi dan mampu menggunakan alat sokletasi. Setelah proses sokletasi dilanjutkan dengan mengevaporasi senyawa yang telah didapatkan, untuk mendapatkan ekstrak kental.

DAFTAR PUSTAKA Harborne JB. 1987. Metode Fitokimia, Penuntun Cara Modern MenganalisisTumbuhan. Ed ke-2. Bandung: ITB. Voigt R. 1994. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi. Yogyakarta: Gajah MadaUniversity Press. Ansel HC. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Jakarta: UI Press.