laporan skrining fitokimia daun jamblang

32
SKRINING FITOKIMIA BAB I PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG Skrining fitokimia merupakan suatu tahap awal untuk mengidentifikasi kandungan suatu senyawa dalam simplisia atau tanaman yang akan diuji. Fitokimia atau kimia tumbuhan mempelajari aneka ragam senyawa organik yang dibentuk dan ditimbun oleh tumbuhan, yaitu mengenai struktur kimianya, biosintesisnya, penyebarannya secara ilmiah serta fungsi biologinya. Senyawa kimia sebagai hasil metabolit sekunder telah banyak digunakan sebagai zat warna, racun, aroma makanan, obat-obatan dan sebagainya serta sangat banyak jenis tumbuh- tumbuhan yang digunakan obat-obatan yang dikenal sebagai obat tradisional sehingga diperlukan penelitian tentang PUSPA PUTUHENA RAHMAWATI RIVAI

Upload: andriherawan

Post on 13-Apr-2016

197 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

laporan

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Skrining Fitokimia Daun Jamblang

SKRINING FITOKIMIA

BAB I

PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG

Skrining fitokimia merupakan suatu tahap awal untuk

mengidentifikasi kandungan suatu senyawa dalam simplisia atau

tanaman yang akan diuji. Fitokimia atau kimia tumbuhan

mempelajari aneka ragam senyawa organik yang dibentuk dan

ditimbun oleh tumbuhan, yaitu mengenai struktur kimianya,

biosintesisnya, penyebarannya secara ilmiah  serta fungsi

biologinya.

Senyawa kimia sebagai hasil metabolit sekunder telah banyak

digunakan sebagai zat warna, racun, aroma makanan, obat-obatan

dan sebagainya serta sangat banyak jenis tumbuh- tumbuhan yang

digunakan obat-obatan yang dikenal sebagai obat tradisional

sehingga diperlukan penelitian tentang penggunaan tumbuh-

tumbuhan berkhasiat dan mengetahui senyawa kimia yang

berfungsi sebagai obat.

Senyawa-senyawa kimia yang merupakan hasil metabolisme

sekunder pada tumbuhan sangat beragam dan dapat

diklasifikasikan dalam beberapa golongan senyawa bahan alam

yaitu saponin, steroid, tanin, flavonoid dan alkaloid.

PUSPA PUTUHENA RAHMAWATI RIVAI

Page 2: Laporan Skrining Fitokimia Daun Jamblang

SKRINING FITOKIMIA

Beragam upaya dilakukan dalam pencarian tumbuhan

berkhasiat, dimulai dai mengidentifikasi kandungan kimia yang

terkandung didalamnya serta bentuk morfologi dari tumbuhan

tersebut yang memberikan cirri khas.

II. Maksud dan tujuan

1.2.1 Maksud

Adapun maksud dari percobaan ini adalah untuk

meakukan skrining fitokimia pada daun Jamblang (Syzygium

cumini).

1.2.2 Tujuan

Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk

mengidentifikasi kandungan kimia yang terdapat pada daun

jamblang (Syzygium cumini).

PUSPA PUTUHENA RAHMAWATI RIVAI

Page 3: Laporan Skrining Fitokimia Daun Jamblang

SKRINING FITOKIMIA

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Fitokimia

Fitokimia atau kimia tumbuhan merupakan disiplin ilmu

yang mempelajari aneka ragam senyawa organik pada tumbuhan,

yaitu mengenai struktur kimia, biosintesis, metabolism, penyebaran

secara ilmiah dan fungsi biologisnya. Pendekatan secara

penapisan fitokimia meliputi analisis kualitatif kandungan dalam

tumbuhan atau bagian tumbuhan (akar, batang, daun, bunga, buah

dan biji) terutama kandungan metabolit sekunder yang merupakan

senyawa bioaktif seperti alkaloid, flavonoid, glikosida, terpenoid,

saponin, tanin dan polifenol (Heyne 1987).

Penapisan fitokimia dimulai dengan pengumpulan sampel

sebanyak mungkin. Oleh karena kegiatan ini memakan waktu

cukup lama maka penapisan fitokimia memegang peranan terbesar

dari kegiatan kimia bahan alam. Sekalipun kegiatan ini bertitik tolak

pada daya tarik kimiawi, hal ini tidaklah mengurangi manfaat hasil

penelitian.Spesies-spesies yang telah dianalisis secara fitokimia

PUSPA PUTUHENA RAHMAWATI RIVAI

Page 4: Laporan Skrining Fitokimia Daun Jamblang

SKRINING FITOKIMIA

akan diinventarisasi untuk ditelaah lebih lanjut mengenai struktur

kimia senyawa – senyawa aktifnya (Lajis, 1985).

Pengujian pendahuluan meliputi pengujian dengan cara

organoleptik, makroskopik, mikroskopik, histokimia, deteksi

senyawa kandungan secara kimia (Ditjen POM, 1987).

Dalam kajian farmakologi tentang pengujian komponen

farmaka dalam simplisia lahan sediaan obat erat kaitannya dengan

uji fitokimia pada suatu sampel yang pada dasarnya adalah

mengetahui golongan senyawa kimia yang terkandung dalam

sediaan bahan obat tersebut. Tujuan utama dari penapisan

fitokimia adalah menganalisis tumbuhan untuk mengetahui

kandungan bioaktif yang berguna untuk pengobatan (Heyne, 1987).

B. Uraian Senyawa

Flavonoid merupakan senyawa yang umumnya terdapat

pada tumbuhan, terikat pada gula sebagai glikosida dn aglikon

flavonoid. Dalam menganalisis flavonoid yang diperiksa adalah

aglikon dalam ekstrak tumbuhan yang sudah terhidrolisis. Proses

ekstraksi senyawa ini dilakukan dengan etanol mendidih untuk

menghindari oksidasi enzim (Harbone, 1987).

Alkaloid merupakan senyawa bersifat basa, mengandung

satu atau lebih atom nitrogen, biasanya berwarna, kebanyakan

PUSPA PUTUHENA RAHMAWATI RIVAI

Page 5: Laporan Skrining Fitokimia Daun Jamblang

SKRINING FITOKIMIA

berbentuk kristal tapi hanya sedikit yang berupa cairan (misalnya

nikotin) pada suhu kamar. Sebagai basa alkaloid biasanya

diekstraksi dari tumbuhan dengan pelarut alcohol atau etanol yang

bersifat asam lemah. Kemudian diendapkan dengan ammonia

pekat (Simbala, 2009).

Tanin terdapat luas dalam tumbuhan berpembuluh. Secara

kimia terdapat dua jenis tannin, yaitu tannin terkondensasi hamper

semua terdapat didalam paku–pakuan, tersebar luas dalam

angiospermae terutama pada tumbuhan berkayu. Tanin

terhidrolisis, penyebarannya terbatas pada tumbuhan berkeping

dua. Salah satu fungsi tanin dalam tumbuhan ialah sebagai

penolak hewan pemakan tumbuhan (Harbone, 1987).

Saponin adalah glikosida triterpenoid dan sterol. Saponin

merupakan senyawa aktif permukaan dan bersifat sabun serta

dapat dideteksi berdasarkan kemampuannya dalam membentuk

busa dan menghomolisis darah (Harbone, 1987).

Steroid adalah senyawa yang kerangka karbonilnya berasal

dari enam satuan isoprene. Senyawa berstruktur siklik, kebanyakan

berupa alcohol, aldehid, atau asam karboksilat. Umumnya berupa

senyawa tidak berwarna, berbentuk kristal, bertitik leleh tinggi dan

optic aktif. Uji yang banyak dilakukan adalah reaksi Lieberman

PUSPA PUTUHENA RAHMAWATI RIVAI

Page 6: Laporan Skrining Fitokimia Daun Jamblang

SKRINING FITOKIMIA

Buchard, steroid merupakan senyawa triterpen yang

terdapat dalam bentuk glikosida (Harbone, 1987).

C. Uraian Tumbuhan

Jamblang atau Duwet adalah nama buah dan pohon untuk

tanaman bernama ilmiah Syzygium cumini. Pohon penghasil buah

ini masih tergolong dalam suku jambu-jambuan (Myrtaceae).

Jamblang atau Duwet kini termasuk salah satu tanaman yang mulai

terlupakan bahkan langka dan jarang dibudidayakan. Konon, pohon

Jamblang (Syzygium cumini) merupakan rumah bagi para hantu

(http://www.iptek.net.id).

Jamblang atau Duwet di beberapa daerah di Indonesia

dikenal dengan nama yang berbeda-beda. Seperti; jambe kleng

(Aceh), jambu kling (Gayo), jambu kalang (Minang kabau),

jamblang (Betawi dan Sunda), juwet, duwet, duwet manting (Jawa),

dhalas, d. bato, dhuwak (Madura), juwet, jujutan (Bali), klayu

(Sasak), duwe (Bima), jambulan (Flores), raporapo jawa (Makasar),

alicopeng (Bugis), jambula (Ternate) (http://www.iptek.net.id).

Di beberapa negara asing buah ini dikenal sebagai jamlang,

jambelang, duwet (Malaysia), duhat (Filipina), jambul, jamun, atau

Java plum (Inggris). Sedangkan dalam bahasa latin (ilmiah) dikenal

sebagai Syzygium cumini (http://www.iptek.net.id).

PUSPA PUTUHENA RAHMAWATI RIVAI

Page 7: Laporan Skrining Fitokimia Daun Jamblang

SKRINING FITOKIMIA

Pohon Jamblang (Syzygium cumini) kokoh dan memiliki

tinggi 10-20 m. Batangnya tebal, seringkali bengkok dan bercabang

banyak. Berakar tunggang. Daun Jamblang tunggal, tebal, dengan

tangkai daun antara 1-3,5 cm. Masing-masing helai daun lebar

berbentuk baji, tetapi rata, pertulangan menyirip, permukaan atas

mengkilap dengan panjang 7-16 cm, lebar -9 cm dan warnanya

hijau (http://www.iptek.net.id).

Bunga Jamblang (Syzygium cumini) merupakan bunga

majemuk berbentuk malai dengan cabang yang berjatuhan.  Bunga

tumbuh di ketiak daun dan di ujung percabangan. Kelopak bunga

Jamblang berbentuk lonceng berwarna hijau muda. Mahkota bunga

berbentuk bulat telur dengan banyak benang sari yang berwarna

putih dan harum baunya (http://www.iptek.net.id).

Buah Jamblang berbentuk lonjong dengan panjang antara

2-3 cm. Ketika masih muda buah Jambang (Duwet) berwarna hijau,

setelah masak warnanya merah keungu-unguan agak kehitaman

atau terkadang agak keputih-putihan. Daging buah Jamblang

berwarna putih, kuning kelabu hingga agak merah ungu dengan

banyak sari buah. Buah Jamblang berasa sepat masam sampai

masam manis. Biji lonjong dengan panjang mencapai 3,5 cm

(http://www.iptek.net.id).

PUSPA PUTUHENA RAHMAWATI RIVAI

Page 8: Laporan Skrining Fitokimia Daun Jamblang

SKRINING FITOKIMIA

D. Klasifikasi Tumbuhan

Regnum : Plantae

Divisio : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Myrtales

Family : Myrtaceae

Genus : Syzygium

Spesies : Syzygium cumini (http://www.iptek.net.id).

PUSPA PUTUHENA RAHMAWATI RIVAI

Page 9: Laporan Skrining Fitokimia Daun Jamblang

SKRINING FITOKIMIA

BAB III

PROSEDUR KERJA

III.1 Alat dan Bahan

III.1.1 Alat

Adapun alat yang digunakan pada percobaan ini yaitu

cawan porselin, corong, kertas saring, pipet tetes, sendok

tanduk, rak tabung dan tabung reaksi

III.1.2 Bahan

Adapun bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu

air panas, eter, etanol 95%, FeCI3, HCl 0,5 N, KOH 10% P,

larutan Brom, methanol, Pereaksi bauchardat, pereaksi

Dragendorff, peraksi Liebermann-Burchard, dan peraksi

Mayer.

III.2 Cara Kerja

PUSPA PUTUHENA RAHMAWATI RIVAI

Page 10: Laporan Skrining Fitokimia Daun Jamblang

SKRINING FITOKIMIA

A. Reaksi Identifikasi Golongan Tanin

1. Reaksi identifikasi terhadap katekol

a). Sampel dibasahi dengan larutan FeCI3 1N, jika

mengandung katekol akan menghasilkan warna

hijau.

b). Sampel ditambahkan dengan larutan Brom, jika

mengandung katekol akan terjadi endapan.

2. Reaksi identifikasi terhadap pirogalotanin

a). Sampel dibasahi dengan larutan FeCI3 1N, jika

mengandung pirogalotanin akan menghasilkan

warna biru.

b). Sampel ditambahkan dengan larutan Brom, jika

mengandung pirogalotanin tidak terjadi endapan.

B. Reaksi Identifikasi Golongan Dioksiantrakinon

Serbuk dimasukan kedalam tebung reaksi, lalu

ditetesi dengan KOH 10% P b/v dalam etanol 95% P, jika

mengandung dioksiantrakinon akan menghasilkan warna

merah.

C. Reaksi Identifikasi Golongan Alkaloid

PUSPA PUTUHENA RAHMAWATI RIVAI

Page 11: Laporan Skrining Fitokimia Daun Jamblang

SKRINING FITOKIMIA

Ekstrak metanol dimasukan kedalam masing–masing

tabung reaksi kemudian ditetesi :

a). HCI 0,5 N dan peraksi Mayer, jika mengandung alkaloid

maka akan menghasilkan endapan kuning.

b). HCI 0,5 N dan peraksi Bauchardat, jika mengandung

alkaloid akan menghasilkan endapan coklat.

c). HCI 0,5 N dan peraksi Dragendorff, jika mengandung

alkaloid akan menghasilkan endapan jingga.

D. Reaksi Identifikasi Golongan Steroid

Serbuk dicampurkan dengan etanol, kemudian

disaring dengan menggunakan kertas saring. Kemudian

filtrat ditetesi dengan sedikit air dan ditambahkan lagi

dengan eter. Setelah itu lapisan eter diambil dan ditetesi

dengan pereaksi Liebermann – Burchar, jika mengandung

steroid akan menghasilkan warna merah jambu.

E. Reaksi Identifikasi Golongan Saponin

Serbuk dimasukkan kedalam tabung reaksi,

tambahkan 10 ml air panas, didinginkan kemudian dikocok

kuat-kuat selam 10 detik smapai terbentuk buih. Lalu

ditambahkan dengan 1 tetes asam klorida 2 N, buih tidak

hilang jika mengandung steroid.

PUSPA PUTUHENA RAHMAWATI RIVAI

Page 12: Laporan Skrining Fitokimia Daun Jamblang

SKRINING FITOKIMIA

F. Reaksi Identifikasi Golongan Flavonoid

Serbuk ditambahkan dengan FeCI3 dan HCI P, jika

berwarna merah maka positif mengandung flavonoid.

BAB IV

PUSPA PUTUHENA RAHMAWATI RIVAI

Page 13: Laporan Skrining Fitokimia Daun Jamblang

SKRINING FITOKIMIA

HASIL PENGAMATAN

IV.1 Data Pengamatan

N

O

Identifikasi

Senyawa

Pereaksi

Hasil / Sampel

Bunga

( x )

Klika

( x )

Paku Polasa Jamblan

g

1. Tanin Katekol FeCI3 + + + -

+

Tanin

Pirogalotanin FeCI3 - - - - -

2 Dioksiantrakinon KOH 10% - + - - -

3 Alkaloid

HCI + Mayer - - - - -

HCI + Bauchardat - - - - -

HCI + Dragendorff + + - - -

4. Flavonoif

FeCI3 + HCI = merah + + - - -

FeCI3 + HCI = kuning - - - + -

Serbuk Mg + HCI =

merah

+ + - - -

5. Saponin Air panas + HCI + + - + -

6.

Steroid

Ekstrak eanol + Eter

Lapisan eter +

-

-

-

-

-

PUSPA PUTUHENA RAHMAWATI RIVAI

Page 14: Laporan Skrining Fitokimia Daun Jamblang

SKRINING FITOKIMIA

Lieberman buchard

Keterangan :

+ = Positif

- = Negatif

B. PEMBAHASAN

Fitokimia adalah ilmu yang mempelajari berbagai senyawa

organic yang dibentuk dan disimpan oleh tumbuhan, yaitu tentang

struktur kimia, biosintetis, perubahan dan metabolisme,

penyebaran secara alami dan fungsi biologis dari senyawa organik.

Fitokimia atau kadang disebut fitonutrien, dalam arti luas adalah

segala jenis zat kimia atau nutrien yang diturunkan dari sumber

tumbuhan, termasuk sayuran dan buah-buahan. Dalam

penggunaan umum, fitokimia memiliki definisi yang lebih sempit.

Skrining fitokimia merupakan suatu tahap awal untuk

mengidentifikasi kandungan suatu senyawa dalam simplisia atau

tanaman yang akan diuji. Dimana sampel yang akan diujikan pada

skrining fitokimia ini yaitu daun dari tanaman jamblang (Syzygium

cumini).

PUSPA PUTUHENA RAHMAWATI RIVAI

Page 15: Laporan Skrining Fitokimia Daun Jamblang

SKRINING FITOKIMIA

Dimana duwet atau sering disebut dengan jamblang (Eugenia

cumini atau Syzgium cumini) termasuk buah-buahan yang langka.

Tanaman ini termasuk ke dalam family tumbuhan Euphorbiaceae.

Di Indonesia, tumbuhan ini bisa hidup dengan subur. Banyak orang

suka dengan daging buahnya yang putih kemerah-merahan serta

kulit buah licin berwarna merah dan ungu kehitaman. Buahnya

berbentuk lonjong, demikian pula bijinya. Hampir seluruh bagian

tanaman duwet mengandung saponin, flavonoida dan tanin.

Pada praktikum ini dilakukan beberapa uji golongan senyawa

seperti tanin (katekol dan pirogaotanin), dioksiantrakinon, alkaloid,

steroid, saponin, dan flavonoid.

Pada reaksi identifikasi golongan tanin, reaksi identifikasi

terhadap katekol dibasahi sampel dengan larutan Fecl3 1 N, jika

mengandung katekol akan menghasilkan warna hijau. Reaksi

identifikasi terhadap pirogalotanin dibasahi sampel dengan larutan

Fecl3 1 N, jika mengandung pirogalotanin akan menghasilkan

warna biru. Pada sampel daun jamblang (Syzygium cumini)

mengandung katekol.

Reaksi identifikasi golongan alkaloid. Ekstrak methanol

dimasukkan kedalam masing-masing tabung reaksi kemudian

ditetesi : HCI 0,5 N dan pereaksi Mayer, jika mengandung alkaloid

PUSPA PUTUHENA RAHMAWATI RIVAI

Page 16: Laporan Skrining Fitokimia Daun Jamblang

SKRINING FITOKIMIA

maka akan menghasilkan endapan kuning. HCI 0,5 N dan pereaksi

Bauchardat, jika mengandung alkaloid akan menghasilkan

endapan coklat. HCI 0,5 N dan pereaksi Dragendorf, jika

mengandung alkaloid akan menghasilkan endapan jingga. Hasil

yang didapatkan pada penggunaan dengan pereaksi Mayer,

Bauchardat dan Dragendorf tidak membentuk endapan yang berarti

tidak adanya kandungan alkaloid pada sampel daun jamblang

(Syzygium cumini).

Reaksi identifikasi golongan saponin dimasukkan serbuk

kedalam tabung reaksi, ditambahkan 10 ml air panas didinginkan

kemudian kocok kuat-kuat selama 10 detik, berbentuk buih lalu

tambahkan 1 tetes asam klorida 2 N, buih tidak hilang. Buih disini

menandakan adanya saponin karena saponin jika mengalami

pengocokan akan menghasilkan buih. Pada sampel daun jamblang

(Syzygium cumini) negatif, tidak mengandung saponin.

Reaksi identifikasi golongan flavonoid, serbuk ditambahkan

dengan Fecl3 dan HCI P, jika terjadi warna merah menunjukkan

adanya flavonoid. Pada sampel daun jamblang (Syzygium cumini)

negatif, tidak mengandung flavonoid.

Reaksi iodentifikasi golongan dioksiantrakinon, dimasukkan

serbuk kedalam tabung reaksi, lalu ditetesi dengan KOH 10% b/v

PUSPA PUTUHENA RAHMAWATI RIVAI

Page 17: Laporan Skrining Fitokimia Daun Jamblang

SKRINING FITOKIMIA

dalam etanol 95% P, jika mengandung dioksiantrakinon akan

menghasilkan warna merah. Dioksiantrakinon biasanya

terhidroklisasi dan bersifat senyawa fenol. Hasil yang diperoleh dari

sampel daun jamblang (Syzygium cumini) negative, tidak

mengandung dioksiantrakinon.

Pada sampel yang diujikan, yaitu daun jamblang (Syzygium

cumini) didapatkan hasil bahwa daun jamblang tersebut hanya

mengandung senyawa Tanin (Katekol). Dimana Tanin merupakan

substansi yang tersebar luas dalam tanaman, seperti daun, buah

yang belum matang, batang dan kulit kayu. Pada buah yang belum

matang, tanin digunakan sebagai energi dalam proses

metabolisme dalam bentuk oksidasi tannin. Tanin juga dikatakan

sebagai sumber asam pada buah.

Dimana tanin memiliki sifat-sifat sebagai berikut :

1. Dalam air membentuk larutan koloidal yang bereaksi asam dan

sepat .

2. Mengendapkan larutan gelatin dan larutan alkaloid.

3. Tidak dapat mengkristal.

4. Larutan alkali mampu mengoksidasi oksigen.

5. Mengendapkan protein dan larutannya dan bersenyawa dengan

protein tersebut sehingga tidak dipengaruhi oleh enzim protiolik.

PUSPA PUTUHENA RAHMAWATI RIVAI

Page 18: Laporan Skrining Fitokimia Daun Jamblang

SKRINING FITOKIMIA

Alasan penggunaan pereaksi spesifik yaitu untuk mengetahui

kandungan kimia yang terdapat pada suatu sampel dengan

berdasarkan adanya endapan dan perubahan warna yang

ditimbulkan.

Adapun perbedaan antara pereaksi Lieberman-Bauchard dan

pereaksi Bauchadat adalah reagen Lieberman-Bauchard biasa

digunakan untuk mengidentifikasi secara kualitatif suatu kolesterol

pada sampel yang mengandung steroid sehingga tidak cocok untuk

mengidentifikasi golongan lain seperti flavonoid, alkaloid, atau

fenolik lain.

Adapun factor kesalahan yang dapat timbul pada saat

praktikum yaitu :

1. Ketidak sterilan pada saat meneteskan pereaksi pada

sampel.

2. Sampel yang digunakan terlalu sedit atau terlalu banyak.

BAB VI

PENUTUP

VI.1 Kesimpulan

PUSPA PUTUHENA RAHMAWATI RIVAI

Page 19: Laporan Skrining Fitokimia Daun Jamblang

SKRINING FITOKIMIA

Dari praktikum skrining fitokimia pada sampel daun jamblang

(Syzygium cumini) maka dapat disimpulkan bahwa daun jamblang

positif (+) mengandung senyawa Tanin (Katekol), sedangkan untuk

senyawa-senyawa yang lainnya seperti Tanin (Pirogalotanin),

Dioksianrakinon, Akaloid, Flavonoid, Saponin dan Steroid hasilnya

negatif (-)

VI.2 Saran

Sebaiknya pada saat praktikum berangsung para praktikan

dapat lebih berhati-hati dalam menggunakan pereaksi, agar tidak

terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Najib dan Abd. Malik. 2014 “Penuntun dan Buku Kerja Praktikum Fitokimia I”. Universitas Muslim Indonesia : Makassar.

PUSPA PUTUHENA RAHMAWATI RIVAI

Page 20: Laporan Skrining Fitokimia Daun Jamblang

SKRINING FITOKIMIA

Ditjen POM. 1978. Farmakope Indonesia Edisi ketiga. Depkes RI : Jakarta

Harborne, J. B. 1987. “Metode Fitokimia. Menganalisis Tumbuhan”. Terjemahan K. Padmawinata & I. Soediro, Penerbit ITB, Bandung.

Heyne, K., (1987), “Tumbuhan Berguna Indonesia”, Jilid 3, Departemen Kehutanan, Jakarta.

http://www.iptek.net.id, akses 9 oktober 2014.Lajis. dkk. 1985, “The Phytochemical Survey Proceeding of

Workshop”. Dept. of Chemistry University Pertanian Malaysia, Serdang.

Simbala, Herry. E.I. 2009. “Analisis Senyawa Alkaloid Beberapa Jenis Tumbuhan Obat Sebagai Bahan Aktif Fitifarmaka”. Pacific Jaurnal

LAPORAN PRAKTIKUM FITOKIMIA ISKRINING FITOKIMIA TUMBUHAN DAUN JAMBLANG (Syzygium cumini) dari DESA

KO’MARA KEC TAKALAR

PUSPA PUTUHENA RAHMAWATI RIVAI

Page 21: Laporan Skrining Fitokimia Daun Jamblang

SKRINING FITOKIMIA

NAMA : PUSPA INDAH PUTRI AMALYA

STAMBUK : 150 2012 0145

KELOMPOK : V (LIMA)

KELAS : 53-54

ASISTEN : RAHMAWATI RIVAI

LABORATORIUM FARMAKOGNOS-FITOKIMIA

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR

2014

PUSPA PUTUHENA RAHMAWATI RIVAI