chapter 17 _ maintenance

11
MAKALAH MANAJEMEN OPERASI CHAPTER 17 MAINTENANCE AND RELIABILITY DECISIONS Disusun Oleh: Kadek Ayu Dani Astari 1106003850 Lovina Claudia Iristianty 1106006865 Ria Setyaningrum 1106018612 Shinta Noveradilla 1106060816 Vidya Sukmawati 1106022906

Upload: komangsanthi

Post on 29-Dec-2015

94 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Maintenance - OPerating Management

TRANSCRIPT

Page 1: Chapter 17 _ Maintenance

MAKALAH MANAJEMEN OPERASI

CHAPTER 17MAINTENANCE AND RELIABILITY DECISIONS

Disusun Oleh:

Kadek Ayu Dani Astari 1106003850

Lovina Claudia Iristianty 1106006865

Ria Setyaningrum 1106018612

Shinta Noveradilla 1106060816

Vidya Sukmawati 1106022906

Page 2: Chapter 17 _ Maintenance

Statement of Authorship

Kami yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa makalah terlampir adalah murni hasil pekerjaan kami sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain yang kami gunakan tanpa menyebutkan sumbernya.

Materi ini tidak/belum pernah disajikan/digunakan sebagai bahan untuk makalah pada mata ajaran lain kecuali kami menyatakan dengan jelas bahwa kami menyatakan menggunakannya.

Kami memahami bahwa tugas yang kami kumpulkan ini dapat diperbanyak dan atau dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme.

Mata ajar : Management Operasi

Judul makalah/tugas : Maintenance and Reliability Decisions

Tanggal : Mei 15, 2013

Dosen : Bapak Akhir Matua H

Anggota Kelompok :

Kadek Ayu Dani Astari Lovina Claudia Iristianty Ria Setyaningrum

110600385 1106006865 1106018612

Shinta Noveradilla Vidya Sukmawati

1106060816 1106022906

Page 3: Chapter 17 _ Maintenance

LANDASAN TEORI

MAINTENANCE AND RELIABILITY DECISION

The Strategic Importance of Maintenance and Reliability

Sasaran dari maintenance dan reliability adalah mempertahankan kapabilitas sistem. Maintenance, mencakup semua aktifitas yang bekaitan dengan menjaga semua

peralatan suatu sistem agar tetap dapat bekerja. Reliability, adalah peluang suatu bagian dari mesin atau produk akan berfungsi dengan

benar untuk suatu periode waktu tertentu dalam kondisi-kondisi yang telah ditentukan.

Reliability

Meningkatkan Komponen demi Komponen Metode perhitungan system reliability (RS)

dimana :

R1 = reliability komponen 1,

R2 = reliability komponen 2,

dan seterusnya.

Persamaan tersebut mengasumsikan bahwa reliability sebuah komponen tidak bergantung pada reliability komponen lain (setiap komponen berdiri sendiri)

Product Failure Rate (FR)

Rs = R1 x R2 x R3 x … x Rn

FR(%) = x 100%Number of failuresNumber of units tested

Page 4: Chapter 17 _ Maintenance

Mean Time Between Failures (MTBF)Yaitu waktu yang diperkirakan antara suatu perbaikan dengan kegagalan

(kerusakan) berikutnya dari sebuah komponen, mesin, proses, atau produk.

Menyediakan Redundansi Redundansi yaitu penggunaan kompnen parallel untuk meningkatkan reliability.Reliability yang dihasilkan adalah kemungkinan komponen pertama bekerja ditambah dengan kemungkinan komponen cadangan (atau parallel) yang bekerja, dikalikan dengan kemungkinan diperlukannya komponen cadangan. Oleh karena itu :

Maintenance Preventive Maintenance, merupakan suatu rencana yang mencakup inspeksi rutin,

perawatan rutin, dan pemeliharaan fasilitas untuk mencegah terjadinya kegagalan.Breakdown Maintenance, merupakan pemeliharaan yang bersifat perbaikan yang terjadi ketika peralatan mengalami kegagalan dan menurut perbaikan darurat atau berdasarkan prioritas.

FR(N) =Number of failuresNumber of unit-hours of operating time

MTBF = 1FR(N)

+ xProbability of first compon

ent working

Probability of

needing second compon

ent

Probability of

second compon

ent working

Page 5: Chapter 17 _ Maintenance

Menerapkan Pemeliharaan Preventif Harus diketahui kapan sebuah sistem memerlukan pemeliharaan atau kapan

kemungkinan sistem akan gagal. Tingkat kegagalan awal yang tinggi, atau dikenanl dengan Infant Mortality yaitu

tingkat kegagalan di awal kehidupan sebuah produk atau porses. Setelah sebuah produk, mesin, atau proses “menyesuaikan diri”, penelitian

mengenai distribusi MTBF dapat dilakukan, yang biasanya mengikuti normal distribution.

Pelaporan dan pencatatan yang baik dapat membantu dalam mengambil keputusan pada saat preventive maintenance harus dilakukan

Page 6: Chapter 17 _ Maintenance

Meningkatkan Kemampuan Memperbaiki Sebuah fasilitas pemeliharaan yang baik harus memiliki enam hal berikut :

1. Personel yang terlatih dengan baik2. Sumber daya yang memadai3. Kemampuan menetapkan sebuah rencana perbaikan dan prioritas4. Kemampuan dan otoritas untuk melakukan perencanaan bahan5. Kemampuan mengidentifikasi penyebab kerusakan6. Kemampuan merancang cara memperluan MTBF

Total costs

Breakdown maintenance costs

Co

sts

Maintenance commitment

Traditional View

Preventive maintenance costsOptimal

point (lowest

cost maintenanc

e policy)

Co

sts

Maintenance commitment

Full Cost View

Optimal point

(lowestcost

maintenance policy)

Total costs

Full cost of breakdowns

Preventive maintenance costs

Page 7: Chapter 17 _ Maintenance

Total Productive Maintenance (TPM)

TPM menggabungkan kualitas manajemen total dengan sudut pandang pemeliharaan strategis, dari proses dan desain peralatan hingga pemeliharaan preventif.

TPM meliputi :

Perancangan mesin yang andal, mudah dioperasikan, dan mudah pemeliharaannya.

Penekanan pada biaya kepemilikan total saa membeli mesin, hingga biaya pelayanan dan pemeliharaan sudah termasuk dalam biaya pembelian tersebut.

Pembuatan rencana pemeliharaan preventif yang memanfaatkan praktik terbaik dari para operator, departemen pemeliharaan, dan depot layanan.

Pelatihan pekerja untuk mengoperasikan dan memelihara mesinmereka sendiri.

Teknik-teknik untuk Meningkatkan Maintenance

Simulation Simulasi komputer merupakan perangkat yang baik untuk mengevaluasi dampak

dari berbagai kebijakan. Menyimulasikan penggantian komponen yang belum rusak sebagai upaya

mencegah timbulnya kerusakan pada masa mendatang. Simulasi melalui model fisis juga bermanfaat.

Expert System Program komputer yang menirukan logika manusia Membantu karyawan mengisolasi serta memperbaiki bebagai kesalahan pada

peralatan da n permesinan

OperatorMaintenance

department

Manufacturer’s field service

Depot service(return equipment)

Preventive maintenance costs less and is faster the more we move to the left

Competence is higher as we move to the right

Page 8: Chapter 17 _ Maintenance

STUDI KASUS

Maintenance Drives Profits at Frito-Lay

Frito-Lay, anak perusahaan makanan dan minuman PepsiCo dengan asset bermiliar-miliar dollar, memelihara 36 pabrik di Amerika Serikat dan Kanada. Fasilitas ini memproduksi lusinan makanan ringan, termasuk brand yang terkenal seperti Lays’s, Fritos, Cheetos, Doritos, Ruffles dan Tostitos, dimana masing-masing brand menjual lebih dari $1 miliar tiap tahunnya.

Pabrik Frito-Lay berproduksi pada volume yang tinggi, model proses dengan variasi yang sedikit yang umum digunakan untuk barang komersial yang dibakar, industri baja, kaca dan bir. Di lingkungan ini, pemeliharaan preventif dari perlatan pabrik menjadi peran yang utama untuk menghindari penghentian yang memakan biaya. Tom Rao, Wakil Presiden dari operasi di Florida, memperkirakan bahwa setiap 1% penghentian memiliki dampak negative bagi profit tahunan sebesar $200.000. Beliau bangga dengan 1,5% penghentian pabrik yang tidak dijadwalkan dapat dicapai – tepat dibawah 2% yang merupakan benchmark kelas dunia. Kinerja yang baik ini mungkin dapat dicapai karena departemen pemeliharaan memiliki peran yang aktif dalam menetapkan parameter untuk pemeliharaan preventif. Hal ini diselesaikan dengan input ke penjadwalan produksi setiap minggunya.

Kebijakan pemeliharaan berdampak pada penggunaan energy. Manager Tekhnis Pabrik di Florida, Jim Wentzel menyatakan bahwa dengan mengurangi interupsi produksi, perusahaan membuat peluang untuk menggunakan energi dan utilitas dibawah kontrol. Pemeliharaan peralatan dan penjadwalan produksi adalah kunci untuk memanfaatkan efisiensi. Dengan setiap interupsi produksi, terdapat limbah yang substansial.

Sebagai bagian dari program Total Productive Maintenance (TPM), Frito-Lay memperkuat pekerja dengan apa yang dinamakan dengan sistem “Run Right”. Run Right mengajarkan pekerja untuk “mengidentifikasi dan melakukan”. Hal ini berarti setiap shift bertanggung jawab untuk mengidentifikasi masalah dan membuat langkah koreksi yang

Page 9: Chapter 17 _ Maintenance

dibutuhkan, jika memungkinkan. Hal ini dapat tercapai melalui (1) sebuah “power walk” pada shift awal untuk memastikan bahwa peralatan dan penetapan proses bekerja sesuai standar, (2) mereview mid-shift dan post-shift sesuai standard an kinerja, dan (3) memposting masalah pada papan tulis besar di kantor shift. Item-item yang berada di papan tulis tetap berada disana sampai telah dikoreksi, yang jarang untuk lebih dari satu atau dua shift.

Dengan penjadwalan tenaga kerja yang baik dan kontrol ketat terhadap pekerja untuk menekan variable cost, membuat waktu untuk melakukan training menjadi sebuah tantangan. Tetapi untuk supervise, termasuk manajer pabrik, tersedia untuk memenuhi lini produksi ketika dibutuhkan untuk memberbaskan pekerja untuk training.

30 personel pemeliharaan dipekerjakan untuk menutupi operasi dalam seminggu penih di pabrik Florida dengan berbagai keahlian (las, listrik, pembetulan pipa). Personel pemeliharaan multi-craft sangat sulit untuk ditemukan dan memakan biaya yang banyak, seperti yang dikatakan Wentzel.

Pertanyaan:

1. What might be done to help take Frito-Lay to the next level of outstanding maintenance? Consider factors such as sophisticated software.

2. What are the advantages and disadvantages of giving more responsibility for machine maintenance to the operator?

3. Discuss the pros and cons of hiring multi-craft maintenance personnel.

Jawaban:

1. Pabrik Frito-Lay di Florida membangun benchmark kelas dunia dengan downtime yang tidak terjadwalkan sebesar 1,5%. Jumlah downtime yang tidak terjadwal adalah 2,5%, namun 1% dari jumlah tersebut digunakan untuk produksi. Dengan setiap 1% downtime memilikidampak negatif bagi profit tahunan sebesar $200.000, hal ini membuat menjaga operasi pabriksangat signifikan. Hal ini difasilitasi oleh dua bagian papan dimana masalah operasi berada pada satu sisi dan pemeliharaan masalah di sisi lain. Pekerjaan manajer adalah untuk memanggildepartemen pemeliharaan untuk membuat koreksi dan memberikan deskripsi yang eksplisit pada masalah. Pemeliharaan perangkat lunak, dapat memberikan informasi mengenai langkah berikutnya dan kontrol untuk personil pemeliharaan fasilitas Frito-Lay.

2. Keuntungan dari tanggung jawab lebih yang diberikan untuk pemeliharaan untuk operator mesin adalah adanya pemberdayaan, keuntungan dari job enrichment dan desain pekerjaan yang baik serta waktu respon yang lebih cepat.

Page 10: Chapter 17 _ Maintenance

Kekurangannya adalah meningkatnya anggaran untuk training, sedikit peningkatan untuk alat yang diperlukan dan peralatan pengujian, dan perlu memotivasi operator (beberapa di antaranya mungkin tidak tertarik dalam memperoleh keterampilan tambahan).

3. Personil pemeliharaan multi-craft dibayar lebih, mereka cenderungmenjadi mahal. Tapi ketika mencoba untuk menutupi shift selama seminggu penuh, menggunakan personil multi-craft mungkin jauh lebih murah daripada memilikibeberapa orang staf yang terbatas jam kerja. Personil multi-craft juga meningkatkan anggaran pelatihan.

LESSON LEARNED

KESIMPULAN