ch 1 toleransi dan suaian

34
Toleransi dan Suaian Arif Wahjudi

Upload: mochammad-gama-adriansyah

Post on 24-Dec-2015

247 views

Category:

Documents


34 download

DESCRIPTION

nhhh

TRANSCRIPT

Page 1: Ch 1 Toleransi Dan Suaian

Toleransi dan Suaian

Arif Wahjudi

Page 2: Ch 1 Toleransi Dan Suaian

Variasi Produk

• Variasi merupakan suatu sifat umum dariproduk yang dihasilkan oleh suatu proses produksi.

• Dengan kata lain, proses duplikasi produk yang sempurna tidak akan mungkin dicapai olehsuatu proses produksi.

• Menuntut kesadaran dari perancang produkuntuk mempertimbangkan suatu toleransipada saat merencanakan produk.

Page 3: Ch 1 Toleransi Dan Suaian

Toleransi (Telerance)

• Toleransi adalah selisih antara batas atas danbatas bawah dari ukuran suatu komponen.

• Setiap komponen perlu didefinisikan suatuukuran dasar.

• Sehingga batas atas dan batas bawah dariukuran suatu komponen dapat dinyatakandengan penyimpangan dari ukuran dasarnya.

Page 4: Ch 1 Toleransi Dan Suaian

Toleransi (Tolerance)

Lubang/poros dengan ukurandasar 60 mm, dengan daerahtoleransi (penyimpangan) H/h, serta tingkat toleransi 9.

Page 5: Ch 1 Toleransi Dan Suaian

Toleransi (Tolerance)

Page 6: Ch 1 Toleransi Dan Suaian

Toleransi(Tolerance)

Batas atas ataubatas bawah yang belum terdefinisiditentukan olehtoleransi yang ditentukan

Page 7: Ch 1 Toleransi Dan Suaian

Penyimpangan Atas untuk PorosBatas Atas (es)

Satuan dalam mm untuk D dalam mm

a

= -(265 + 1.3 D) untuk D ≤ 120

d = -16 D0.44

= -3.5 D untuk D > 120 e = -11 D0.41

b

= -(140 + 0.85 D) untuk D ≤ 160

efrata-rata geometris dari harga es untuk e dan f

= -1.8 D untuk D > 160 f = -5.5 D0.41

c= -52 D0.2 untuk D ≤ 40 fg

rata-rata geometris dari harga es untuk f dan g

= -(95 + 0.8 D) untuk D > 40

g = -2.5 D0.41

cdrata-rata geometris dariharga es untuk c dan d

h = 0

Page 8: Ch 1 Toleransi Dan Suaian

Penyimpangan Bawah untuk Poros

Batas Bawah (ei)Satuan dalam mm untuk D dalam mm

js = IT/2 t = IT7 + 0.63 D

k4 s/d k7 = 0.6 3𝐷 u = IT7 + D

k ≤ 3 atauk 8 = 0 v = IT7 + 1.25 D

m = (IT7 -IT6) x = IT7 + 1.6 Dn = 5 D0.34 y = IT7 + 2 Dp = IT7 + 0 sampai 5 z = IT7 + 2.5 D

rrata-rata geometris dari harga ei

untuk p dan s za = IT7 + 3.15 D

s = IT8 + 1 sampai 4 untuk D ≤ 50 zb = IT7 + 4 D

= IT7 + 0.4 D untuk D ≤ 51 zc = IT7 + 5 D

Page 9: Ch 1 Toleransi Dan Suaian

Kualitas Toleransi

• 𝑖 = 0.453𝐷 + 0.001 𝐷

• 𝐷 = 𝐷1𝐷2– 𝐷1: diameter minimum pada tingkat diameter

– 𝐷2: diameter maksimum pada tingkat diameter

IT 01 IT 0 IT 1

0.3 +0.008 D 0.5+0.012 D 0.8 + 0.020 D

IT 5 IT 6 IT 7 IT 8 IT 9 IT 10 IT 11 IT 12 IT 13 IT 14 IT 15 IT 16

7i 10i 16i 25i 40i 64i 100i 160i 250i 400i 640i 1000i

Page 10: Ch 1 Toleransi Dan Suaian

Tingkat Diameter Nominal (Utama)

Di atas(D1)

Sampai dengan(D2)

Di atas(D1)

Sampai dengan(D2)

Satuan: mm

3 80 120

3 6 120 180

6 10 180 250

10 18 250 315

18 30 315 400

30 50 400 500

50 80

Khusus untuk penyimpangan a sampai c (A sampai C) dan r sampai zc (R sampai ZC), tingkatan perantara seperti pada tabelberikut harus digunakan.

Page 11: Ch 1 Toleransi Dan Suaian

Tingkat Diameter Nominal (Perantara)

Di atas(D1)

Sampai dengan(D2)

Di atas(D1)

Sampai dengan(D2)

Satuan: mm

10 14 140 160

14 18 160 180

18 24 180 200

24 30 200 225

30 40 225 250

40 50 250 280

50 65 280 315

65 80 315 355

80 100 355 400

100 120 400 450

120 140 450 500

Page 12: Ch 1 Toleransi Dan Suaian

Penyimpangan Lubang

• Untuk huruf A sampai G, penyimpanganbawahnya sama dengan harga negatif daripenyimpangan atas poros

EI = - es

• Untuk huruf J sampai ZC, penyimpanganatasnya sama dengan harga negatif daripenyimpangan bawah poros

ES = -ei

Page 13: Ch 1 Toleransi Dan Suaian

Contoh ToleransiPoros:• Penyimpangan atas = 0• Penyimpangan bawah:

Toleransi = 40i

𝑖 = 0.453𝐷 + 0.001 𝐷

𝐷 = 𝐷1𝐷2 = 50 × 80

𝐷 =63,25𝑖 = 1,86Toleransi = 0.074 mm

Penyimpangan atas= 0 - 0.074 mm = - 0.074 mm

Lubang:• Penyimpangan bawah = 0• Penyimpangan atas

= 0 + 0.074 mm= 0.074 mm

Page 14: Ch 1 Toleransi Dan Suaian

Toleransi untuk Diameter Nominal > 500 mm

• Dihitung berdasarkan toleransi unit I.

I = 0,004 D + 2,1 [µm]

• Karena keterbatasan perkakas potong (mesin), kualitas toleransi hanya dikenal mulai dari 6 sampai 16.

Page 15: Ch 1 Toleransi Dan Suaian

Tingkat Diameter Nominal (Utama)Di atas

(D1)Sampai dengan

(D2)

Satuan: mm

500 630

630 800

800 1000

1000 1250

1250 1600

1600 2000

2000 2500

2500 3150

Page 16: Ch 1 Toleransi Dan Suaian

Tingkat Diameter Nominal (Perantara)

Di atas(D1)

Sampai dengan(D2)

Di atas(D1)

Sampai dengan(D2)

Satuan: mm

500 560 1250 1400

560 630 1400 1600

630 710 1600 1800

710 800 1800 2000

800 900 2000 2240

900 1000 2240 2500

1000 1120 2500 2800

1120 1250 2800 3150

Khusus untuk penyimpangan r sampai u (R sampai U), tingkatanperantara seperti pada tabel di atas harus digunakan.

Page 17: Ch 1 Toleransi Dan Suaian

Penyimpangan

PorosRumus

penyimpangan [µm] ; D [mm]

Lubang

d es - 16𝐷0,44 + EI D

e es - 11𝐷0,41 + EI E

f es - 5.5𝐷0,41 + EI F

(g) es - 2.5𝐷0,34 + EI (G)

h es - 0 + EI H

js ei - 0.5 ITn + ES JS

k ei + 0 - ES K

m ei + 0.024 D + 12,6 - ES M

Page 18: Ch 1 Toleransi Dan Suaian

Penyimpangan

PorosRumus

penyimpangan [µm] ; D [mm]

Lubang

n ei + 0.04 D + 21 - ES N

p ei + 0.072 D + 37,8 - ES P

r ei + Rata-rata geometrisdari harga ei untuk p

dan s (ES untuk P dan S).

- ES R

s ei + IT 7 + 0,4 D - ES S

t ei + IT 7 + 0,63 D - ES T

u ei + IT 7 + D - ES U

Page 19: Ch 1 Toleransi Dan Suaian

Suaian (Fit)

Apabila 2 buah komponen akan dirakit, maka hubungan yang terjadi, yang ditimbulkan oleh adanya perbedaan ukuran sebelumdirakit, disebut dengan suaian (fit).

Page 20: Ch 1 Toleransi Dan Suaian

Jenis Suaian secara Umum

• Suaian longgar (clearance fit)Suaian yang selalu menghasilkan kelonggaran(clearance). Daerah toleransi lubang selalu terletak di atas daerah toleransi poros.

• Suaian paksa (interference fit)Suaian yang selalu menghasilkan kerapatan(interference). Daerah toleransi lubang selalu terletak di bawah daerah toleransi poros.

• Suaian pas (transition fit)Suaian yang dapat menghasilkan kelonggaran dankerapatan. Daerah toleransi lubang dan poros salingberirisan.

Page 21: Ch 1 Toleransi Dan Suaian

Sistem Suaian

• Sistem satuan poros (shaft basis system)

Dalam menentukan suaian, poros dijadikan acuansehingga batas atas poros sama dengan 0 (posisidaerah toleransi h).

• Sistem satuan lubang (hole basis system)

Dalam menentukan suaian, lubang dijadikan acuansehingga batas bawah lubang sama dengan 0 (posisidaerah toleransi H).

Page 22: Ch 1 Toleransi Dan Suaian

Sistem Suaian

Page 23: Ch 1 Toleransi Dan Suaian

Contoh Soal

Apabila diameter dasar dari suatu pasanganporos dan lubang adalah 65, pasangan inimempunyai suaian longgar dengan daerahtoleransi H7/g6.

• Sistem suaian apa yang digunakan olehpasangan tersebut?

• Berapakah kelonggaran maksimum daripasangan tersebut?

• Sket daerah toleransi pasangan tersebut!

Page 24: Ch 1 Toleransi Dan Suaian

Jawaban

• Sistem suaian yang digunakan adalah sistemsatuan lubang, karena lubang yang mempunyaidaerah toleransi H.

• Besarnya toleransi untuk kualitas 7 dan 6 dihitungberdasarkan tabel, sehingga diperoleh hasil:

– IT6 = 10i = 10 × (0,45 3

50 × 80 + 0,001

×3

50 × 80) = 19 µm

– IT7 = 16i = 16 × (0,453

50 × 80+ 0,001 ×3

50 × 80) = 30 µm

Page 25: Ch 1 Toleransi Dan Suaian

Jawaban

• Penyimpangan bawah lubang EI = 0

Penyimpangan atas lubang ES = 0 + 30 = 30 µm.

• Penyimpangan atas poros dapat dihitungberdasarkan tabel, sehingga diperoleh

es = -2,5 D0,41 = -2,5 ( 50 × 80)0,41 = - 10 µm.

Penyimpangan bawah poros ei = es – IT6 = -29 µm.

Page 26: Ch 1 Toleransi Dan Suaian

Jawaban

• Kelonggaran maksimum dapat dicari dari selisihpenyimpangan atas lubang dan penyimpanganbawah poros

Klmax = ES – ei = 30 – (-29) = 59 µm.

• Sket daerah toleransi

Lubang

Poros

65,000

64,990

64,971

65,030

Klmax = 59 µm

Page 27: Ch 1 Toleransi Dan Suaian

Pemilihan Suaian

Ada 3 faktor yang harus dipertimbangkan dalammemilih suatu suaian, yaitu:

• Pemilihan sistem suaian

• Pemilihan kualitas suaian

• Pemilihan jenis/kelas suaian

Page 28: Ch 1 Toleransi Dan Suaian

Pemilihan Sistem Suaian

• Sistem basis lubangLubang dijadian acuan sehingga poros digerinda sampaike ukuran yang sesuai dengan toleransinya, sedangkanlubang dapat dihaluskan dengan proses reamer yang hanya menggunakan 1 jenis ukuran saja.

• Sistem basis porosPoros dijadikan acuan sehingga poros digerinda hanyasampai ke 1 toleransi jenis h, sedangkan lubangnyadihaluskan dengan proses reamer yang berbeda-bedaukurannya.

• Kapan penerapannya?

Page 29: Ch 1 Toleransi Dan Suaian

Pemilihan Kualitas Suaian

• Sangat teliti– Untuk komponen-komponen dengan sifat mampu

tukar yang terjamin tinggi terutama pada suaianpaksa.

• Teliti– Untuk komponen-komponen mesin pada umumnya.

• Biasa– Untuk alat-alat transmisi, kopling dsb.

• Kasar– Untuk komponen-komponen tidak teliti.

Page 30: Ch 1 Toleransi Dan Suaian

Pemilihan Jenis Suaian

Penggunaan Jenis Suaian

Pengerjaan untuk Basis Lubang

SangatTeliti

Teliti Biasa Kasar

1. Suaian kempa:Untuk komponen-komponen yang dipasang dengan tetap, pemasangannyadengan mesin pres. Pemasangan yang terjadi tidak dapat dilepas lagi.Contoh: rotor motor listrik yang dipasangpada porosnya.

H7/p6

2. Suaian tekan:Untuk komponen-komponen yang terpasang tetap dengan memberikanpukulan yang berat. Masih mungkindilepas untuk keperluan reparasi.Contoh: bantalan peluru yang dipasangpada poros/rumahnya.

H6/n5H6/m5

H7/n6H7/m6

H8/n7H8/m7

Page 31: Ch 1 Toleransi Dan Suaian

Pemilihan Jenis Suaian

Penggunaan Jenis Suaian

Pengerjaan untuk Basis Lubang

SangatTeliti

Teliti Biasa Kasar

3. Suaian jepit:Merupakan pasangan tetap dengan caramemberikan pukulan ringan. Dapatdilepas dengan agak susah. Biasanyadiberikan pasak ataupun ring penekan.Contoh: komponen-komponen yang dipasang pada poros transmisi.

H6/k5 H7/k6 H8/k7

4. Suaian sorong:Dianjurkan untuk komponen-komponenyang sering dibongkar. Pemasangan danpembongkaran harus dapat dilakukandengan mudah.Contoh: roda gigi lepas pada mesinperkakas.

H6/j5 H7/j6 H8/j7

Page 32: Ch 1 Toleransi Dan Suaian

Pemilihan Jenis Suaian

Penggunaan Jenis Suaian

Pengerjaan untuk Basis Lubang

SangatTeliti

Teliti Biasa Kasar

5. Suaian lepas:Untuk pasangan yang bergerak tanpapelumas yang berlebihan.Contoh: pahat freis dengan porosnya.

H6/h5 H7/h6 H8/h7 H11/h11

6. Suaian jalan teliti:Untuk pasangan yang dapat bergeraktanpa ada goyangan.Contoh: roda gigi geser

H6/g5 H7/g6 H8/g7

7. Suaian jalan:Untuk komponen yang dapat bergerakbebas tetapi goyangannya masih tetapkecil.Contoh: bantalan luncur denganputaran rendah.

H7/f6 H8/f7

Page 33: Ch 1 Toleransi Dan Suaian

Pemilihan Jenis Suaian

Penggunaan Jenis Suaian

Pengerjaan untuk Basis Lubang

SangatTeliti

Teliti Biasa Kasar

8. Suaian jalan longgar:Untuk komponen-komponen yang berputar cukup tinggi. Apabilapelumasannya baik, pasangan ini akanberfungsi dengan baik.

H7/e8 H8/e9 H11/d11

9. Suaian longgar:Terutama digunakan untuk poros yang berputar dengan putaran dan bebanyang tinggi. Kelonggaran yang cukupbesar diperlukan untuk pelumasanhidrodinamis.

H7/d9 H8/d10

H11/c11H11/b11H11/a11

Untuk basis poros, toleransi dapat dicapai dengan mempertukarkanhurufnya.

Page 34: Ch 1 Toleransi Dan Suaian

Pemilihan Jenis Suaian

Penggunaan Jenis Suaian

Pengerjaan untuk Basis Lubang

SangatTeliti

Teliti Biasa Kasar

8. Suaian jalan longgar:Untuk komponen-komponen yang berputar cukup tinggi. Apabilapelumasannya baik, pasangan ini akanberfungsi dengan baik.

H7/e8 H8/e9H11/d1

1

9. Suaian sorong:Dianjurkan untuk komponen-komponenyang sering dibongkar. Pemasangan danpembongkaran harus dapat dilakukandengan mudah.Contoh: roda gigi lepas pada mesinperkakas.

H6/j5 H7/j6 H8/j7