cerpen pl paud satria rahayu
TRANSCRIPT
-
7/26/2019 Cerpen PL PAUD Satria Rahayu
1/13
Kisah InspiratifPAUD Satria Rahayu
-
7/26/2019 Cerpen PL PAUD Satria Rahayu
2/13
Aulia Husna CMochamad Rizki F
PAUD Satria Rahayu
enin, 7 September 2015 merupakan
Shari dimana pelajaran hidup yang
berharga untuk kami dimulai. Sayadan tiga orang teman saya ditugaskan olehdosen kami untuk mengunjungi danmembantu kegiatan di salah satu PAUD diPurwokerto, yaitu PAUD Satria Rahayu.Namun, PAUD Satria Rahayu ini bukanmerupakan PAUD seperti biasa padaumumnya. PAUD ini merupakan PAUD yangm a y o r i t a s m u r i d - m u r i d n y a a d a l a hmasyarakat yang ekonominya menengahkebawah, dan terletak di kampung yang
terkenal dengan kondisinya yang kumuhbahkan bisa dikatakan kondisinya sangatmemprihatinkan. Pekerjaan orang tua darimurid-muridnya antara lain yaitu pengemis,pengamen, tukang rongsok, bahkan adapula yang PSK.
Pada hari pertama, kami berangkat kePAUD dan sesampainya disana, kamibertemu dengan guru yang mengajardisana yaitu Bu Arum sebagai ketuanya dan
Bu Wiwit sebagai staff-nya. Setelahmeminta izin dan sedikit mengobrol denganBu Arum dan Bu Wiwit, ternyata jumlah totalmurid di PAUD Satria Rahayu pada tahunajaran 2015/2016 ini ada 35 anak. Saya danteman-teman saya sedikit terkejut setelahmengetahui hal itu karena ekspektasi kami
jumlah murid-muridnya hanya berkisar 20-an anak saja dengan pengajar yang hanyaberjumlah dua orang. Bagi saya pribadi danteman-teman saya, dua orang guru untuk
mengajar dan membimbing 35 anak PAUDyang notabene masih belum tahu apa-apadan pasti banyak tingkah laku usilnya itu halyang sangat sulit dan butuh kesabaran yangekstra.
Kami kagum dengan Bu Arum danBu Wiwit yang sanggup dan selalu sabardalam mengajar dan membimbing murid-muridnya. Seharusnya pembelajarandimulai pukul 07:30 tepat, namunbiasanya anak-anak belum mandi danb e l u m b e r s i a p - s i a p , s e h i n g g apembelajaran biasanya dimulai jikasebagian besar anak-anak sudah datangyaitu sekitar pukul 08:30. Sembari
menunggu anak-anak datang, kamimembatu Bu Arum dan Bu Wiwit untukmembereskan dan membersihkan kelas.Tidak seperti PAUD pada umunya, disiniPAUD Satria Rahayu hanya terdiri darisatu bangunan kecil yang terdapat 3ruang saja, yaitu ruang tengah kelas yangpaling besar, ruang kelas kecil, dan ruangguru. Saat anak-anak mulai berdatangan,satu persatu dari mereka ditemani olehibunya atau walinya masuk terlebihdahulu ke ruang guru untuk salam denganbu guru serta membayar SPP danmenabung. SPP yang ditarik dari PAUDSatria Rahayu ini hanya sebesarRp2000,00 per masuk. Jumlah yangsangat kecil, bukan?
Malaikat-MalaikatKecil
-
7/26/2019 Cerpen PL PAUD Satria Rahayu
3/13
Namun, dengan jumlah biaya SPPyang sekecil itu saja masih banyak yangtidak mampu untuk membayarnya denganrutin dikarenakan kondisi ekonomi merekayang lemah tadi. Menurut kami, itu kondisiy a n g s a n g a t m e m p r i h a t i n k a n . D ilingkungan kami, dua ribu rupiah itu hanyauntuk parkir dan sebuah botol aqua yangbahkan biasanya sebotol aqua punharganya lebih mahal dari dua ribu rupiah.
Miris sekali, dikala kami seringkalimembelanjakan uang untuk hal-hal yangtidak penting, untuk barang-barangbranded yang harganya bahkan bisamencapai ratusan ribu sampai jutaanrupiah, mereka yang membayar dua riburupiah untuk sekolah saja tidak mampu. Itumerupakan tamparan hidup yang pertamauntuk kami.
Akhirnya tiba pukul 08:30 dan
sebagian besar anak-anak sudah datangwalaupun memang ada beberapa yangtidak masuk sekolah hari itu. Kegiatanpertama untuk anak-anak yaitu dimulaidengan senam bersama-sama terlebihdahulu, lalu setelah i tu dimulai lahpembelajaran. Senang rasanya melihatanak-anak itu belajar, mereka anak-anakyang polos, ceria, pintar, dan aktif. Tidaknampak bahwa mereka adalah anak darikeluarga yang tidak mampu dengan kondisi
dan latar belakang yang memprihatinkan.Mereka sangat senang kedatangan tamuseperti kita, perlahan-lahan mereka mulaiberkenalan dan mulai dekat dengan kita.Pembelajaran di PAUD ini bermacam-macam, antara lain yaitu mewarnai gambar,menebalkan huruf, bernyanyi, berlatihmenulis angka, dan lain lain.
Kakak, lihat deh aku mewarnai bajunyawarna kuning! Kata seorang anak bernama
Putri yang sedang belajar mewarnai kepadakami.
P u t r i a d a l a h s e o r a n g a n a kperempuan yang cantik dan lucu, namunt e r n y a t a d i b a l i k k e l u c u a n d a nkepolosannya, dia adalah seorang anak
dari ibu yang bekerja sebagai PSK yangtidak diketahui siapa bapaknya. Sungguhkenyataan yang sangat miris danm e n y a y a t h a t i .
Iya, bagus ya warnanya. Putri pintarsekali sayang mewarnainya. Jawab
kami sambil tersenyum kepada Putri.
Lita, tadi udah menulis angka tujuh ya dipapan tulis? Angka tujuh kayak tongkatya? Tanya kami pada seorang anakbernama Lita.
Iyaa.. Jawab Lita sambil menganggukpolos.
L i t a a d a l a h s e o r a n g a n a k
perempuan yang sangat lucu bernamaLita, umurnya kira-kira baru sekitar 2tahun-an namun dia sudah dimasukkandi PAUD supaya dapat belajar lebih awal.Jika dilihat dari luar, Lita adalah sosokanak yang sangat ceria, penurut, danpintar. Ia selalu dapat mengikutipembelajaran dengan baik dan tidaknakal. Ia juga senang sekali tersenyumdan sangat cepat akrab dengan kami.Namun, dibalik semua keceriaanya itu,Lita ternyata adalah seorang yatim piatudengan kisah sedihnya. Ayahnyameninggal karena kecelakaan saat Litadilahirkan oleh ibunya, lalu karenaibunya tidak mempunyai keahlian
-
7/26/2019 Cerpen PL PAUD Satria Rahayu
4/13
apapun akhirnya ibunya bekerja sebagaiPSK untuk menghidupi Lita. Belum lama ini,
ibunya meninggal karena mabuk lalumengalami kecelakaan. Sungguh kisahnyata yang sangat membuat hati ini tersayattajam. Tidak pernah terbayangkan bahwaanak kecil sepolos Lita mempunyai kisahyang sangat sedih dan miris dibalikkehidupannya. Tidak terasa air mata sudahmengalir keluar ketika mengetahui begitusedihnya kisah Lita.
Untungnya, sekarang Lita sudah
diangkat sebagai anak oleh orang lain yangjuga tinggal di lingkungan Kampung SriRahayu. Kisah Lita memberikan kamitamparan kehidupan berikutnya. Darikisahnya, kami belajar untuk lebihmensyukuri dengan apa yang telahdiberikan oleh Tuhan untuk kita. Masihbanyak di luar sana orang-orang yanghidupnya kurang beruntung dan nasibnyasangat menyedihkan. Kita yang masihdiberi kecukupan dan kebahagiaan oleh
Tuhan seharusnya bisa untuk lebihbersyukur dan tidak mudah putus asadalam menjalani hidup ini.
Proses pembelajaran belangsungbegitu menyenangkan sampai akhirnyatiba waktu istirahat dan anak-anakdiperbolehkan untuk makan danbermain. Sementara kami serta Bu Arumdan Bu Wiwit masuk ke ruang guru danm e n g e r j a k a n p e m b u k u a n u n t u kkeuangan PAUD bersama-sama sembarimengobrol tentang keseharian di PAUDselama ini. Sangat banyak hal yang
diceritakan Bu Arum dan Bu Wiwit.Sejujurnya, kami sangat kagum padamereka berdua yang mau berdedikasiuntuk mengajar anak-anak y angmempunyai kondisi memprihatinkan itud e n g a n g a j i y a n g m u n g k i n b i l adibandingkan dengan guru PAUD padaumumnya tidak seberapa, bahkanterkadang Bu Arum dan Bu Wiwit harusmenutup uang seragam sekolah paramurid karena ketidakmampuan mereka
dalam membayar seragam sekolah.Bukan hanya soal seragam, dalamurusan SPP pun seperti itu, banyak anak-a n a k y a n g t e r k a d a n g t i d a kmembayarkan uang SPPnya saat masuk.Namun Bu Arum dan Bu Wiwit mengertidan paham akan hal itu sehingga itu tidakmenjadi masalah bagi mereka, karenatujuan mereka berdua bukan uang,melainkan tujuan mereka adalah untukmenjadikan anak-anak PAUD Satria
Rahayu menjadi generasi yang pintar,yang bisa maju dan sukses, serta kelakbisa bermanfaat bagi orang banyak.
-
7/26/2019 Cerpen PL PAUD Satria Rahayu
5/13
Sungguh, kami sangat kagum dan terharudengan dedikasi, semangat, dan kesabaranBu Arum serta Bu Wiwit dalam mengajar diPAUD Satria Rahayu ini. Mereka benar-benar mencerminkan sosok guru yangdisebut sebagai pahlawan tanpa tanda
jasa.
Tidak terasa akhir nya prosespembelajaran sudah berakhir, dan satu
persatu anak-anak pulang setelah diabsenoleh kami dan bu guru.S e o r a n g a n a kp e r e m p u a n y a n gterakhir kali diabsenb e r n a m a Y o l i y a n gsangat cantik dan polosmenarik perhatian kami,r u p a n y a i a p u l a n gbersama ibunya yangternyata adalah penjual
jajanan di depan PAUDy a n g m e n j a j a k a n
jualannya saat istirahattadi kepada anak-anak.Tidak disangka puladulu sebelum berjualan
jajan seperti itu, ibu dariYoli merupakan seorangp e n g e m i s . N a m u n ,k a r e n a Y o l i s u d a hbersekolah di PAUD dan
lama-kelamaan ibunyam e r a s a m a l u d a nb i n g u n g h a r u smenjawab apa b i la
ditanya oleh pihak sekolah tentang apapekerjaannya. Sehingga akhirnya, ibu dariYoli berganti profesi menjadi berjualan.Ternyata PAUD Satria Rahayu ini tidakhanya memberi manfaat bagi anak-anaknya saja, tetapi juga dapat memberi
manfaat bagi orang tua anak-anaknyauntuk menjadi lebih baik.
Hari kedua seperti biasa kamidatang ke PAUD Satria Rahayu pukul07:30 lalu membantu-bantu untukmembereskan dan menyiapkan ruangkelas untuk anak-anak. Sekitar pukul08:30 anak-anak sudah sebagian besardatang dan seperti biasa pula, pagi itudimulai dengan kegiatan senambersama terlebih dahulu. Bedanya,pada hari kedua ini anak-anak sudah
semakin dekat dan akrab dengan kami.Sehingga, merekal e b i h m e r a s asenang ketika kamim e n d a m p i n g im e r e k a u n t u ksenam bersama.Setelah itu, kamibernyanyi-nyanyibersama dengana n a k - a n a k ,
m e n y a n y i k a nberbagai macamlagu salah satunyal a g u t e n t a n grumah. Di sela-selab e r n y a n y i , B uA r u m m e n c o b amengajak ngobrolanak-anak agardapat berceri tatentang rumahnya.
Siapa yang di rumahnya ada jendela?
Saya!!! Seru anak-anak sambilmengacungkan jari dengan penuhsemangat.
Coba Tegar, jendelanya ada berapa dirumah? Tanya bu guru. Ada dua bu!Jawab Tegar dengan lantang.
-
7/26/2019 Cerpen PL PAUD Satria Rahayu
6/13
Bu guru bertanya kembali, Kalau Anang,jendelanya di rumah ada berapa?
Ada... lima bu! Wawab Anang denganpolos. Wah.. Banyak sekali ya jendela dirumahnya Anang.
Ternyata, rumah Anang bukanmemiliki lima jendela, melainkan keadaanrumahnya yang dindingnya berlubang-
lubang sampai lima buah, sehingga Anangmenganggap itu jendela di rumahnya.Cerita yang lucu tapi juga sekaligusmemprihatinkan mendengar kepolosanseorang anak kecil seperti itu.
Siapa yang mau jadi polisi? Tanya BuArum kepada anak-anak.
Akuu!!! Akuu!! Jawab anak-anak dengankeributan yang penuh semangat.
Siapa yang mau jadi dokter? Bu Arumbertanya kembali.
Akuuuuu!!!!!! Anak-anak menjawabkembali dengan semangat yang tidakberkurang.
Siapa yang mau jadi guru?
Aku bu!!! Jawab anak-anak dengansemangat yang sama kuatnya. Aku mau
jadi bu guru kayak Bu Arum. Jawabsalah satu anak bernama Larasati.
Wah, iya bagus. Supaya seperti BuArum ya nanti. Jawab Bu Arum dengansenyuman di wajahnya.
Menyenangkan melihat anak-
anak begitu semangat dan antusiasdalam menyebutkan cita-citanyamasing-masing. Meski dengan kondisikeluarga dan lingkungan mereka yangm e m p r i h a t i n k a n , m e r e k a m a s i hmempunyai semangat yang besar dancita-cita yang hebat yang ingin merekacapai. Kenyataan yang mengharukan inimenjadi tamparan kehidupan yangs e l a n j u t n y a u n t u k k a m i . L a l u ,pembelajaran dimulai seperti biasa,
kegiatan kali itu adalah menempel kertaslipat berwarna-warni dan belajarmenulis angka. Banyak anak-anak yangdalam pembelajaran tetap berlarikesana kemari, bertingkah laku iseng,nakal, menggoda kami, dan lain-lain.Namun, hal itu wajar karena memangmereka masih anak-anak yang notabenemasih sangat suka bermain.
Kakak duduk disini yaa jangan kemana-
mana, nanti aku juga duduk disini dehnggak kemana-mana. Kata seoranganak perempuan bernama Larasati.
Kalimat yang sederhana namun itu telahmenunjukkan bagaimana dia percayadan merasa nyaman dengan kehadirankami mendampinginya. Larasati adalaha n a k d a r i s e o r a n g a y a h y a n gpekerjaannya merupakan seorangpengamen, dan ibunya kadang pergikeluar untuk mengemis. Namun,Larasati adalah anak yang sangat ceria,tidak terlihat bila dia adalah seoranganak yang sebenarnya latar belakangdan keadaannya sangat menyedihkan.
-
7/26/2019 Cerpen PL PAUD Satria Rahayu
7/13
Tiba saatnya untuk anak-anak dapatberistirahat. Ada yang membeli jajan danmemakan bekal. Selesai makan punm e r e k a b e r m a i n j u n g k a t - j u n g k i t ,perosotan, ayunan, dan lain-lain. Sungguhmenyenangkan melihat kepolosan dankeceriaan mereka semua.
Jam menunjukkan pukul 10:30,saatnya anak-anak untuk pulang. Kali inisebelum pulang, kami mempunyai sedikithadiah untuk mereka yaitu sebuah bukumewarnai dan crayonnya. Melihat anak-anak yang sangat senang bila ada kegiatanmewarnai tetapi masing-masing darimereka tidak mempunyai crayon sendiri,itulah yang menjadi alasan kami untukmemberikan mereka hadiah itu. Karenakami ingin agar mereka bisa terus
melakukan yang mereka sukai sambilbelajar di rumahnya masing-masing, dan
juga agar mereka jadi mempunyai kegiatandi rumah dan tidak turun ke jalananmembantu orang tua mereka mengemisatau mengamen. Sebab katanya, dulu adabeberapa anak yang ikut mengemis danm e n g a m e n d i j a l a n a n .
Mungkin karena mereka tidakmempunyai kegiatan apapun di rumahsetelah selesai sekolah sehingga orangtuanya mengajak mereka untuk membantubekerja. Kami tidak ingin hal itu terulangkembali pada mereka, sehingga kamimemilih untuk memberikan hadiah dengantujuan itu tadi dan tentunya supaya
hadiah itu juga bisa bermanfaat untukmereka agar dapat terus melatih sertamengasah otak mereka. Mereka sangatsenang ketika mendapat hadiah itu.Raut wajah mereka yang penuh tawadan kegembiraan menjadi kebahagiaantersendiri untuk kami. Lalu merekamengucapkan terima kasih satu persatusetelah kami bagikan hadiahnya.Sebenarnya, justru kami yang harusnya
sangat berterima kasih pada mereka.Karena merekalah yang sebenarnyatelah memberikan sesuatu yang sangatberharga untuk kami, yaitu pelajaranhidup yang akan terus kami bawasampai kapanpun.
Hari terakhir praktik lapanganjatuh pada hari Rabu. Padahal ternyata,jadwal masuk PAUD Satria Rahayuhanya 4 kali dalam seminggu, yaitu
Senin, Selasa, Kamis, dan Jum'at. Laluakhirnya kami memutuskan untukberkeliling melihat kondisi Kampung SriRahayu terutama kondisi rumah danlingkungan murid-murid PAUD SatriaRahayu. Pada pukul 07:30 pagi denganditemani oleh Bu Arum dan Bu Wiwit,kami mulai berjalan dan berkeliling.Seketika kami merasa terkejut, karenaternyata kondisi kampung yang kumuhdan memprihatinkan itu benar serta
nyata adanya seperti yang diceritakanoleh Bu Arum dan Bu Wiwit.
Rumah-rumah yang tak layak,letaknya yang di samping kali sehinggamenimbulkan bau yang sangat busukmenjadi pemandangan pertama yangm e n g e j u t k a n u n t u k k a m i . S a a tberkeliling, kami menjumpai anak-anakyang sedang main di jalanan kampungitu. Ada Ais, Restu, Tegar, Berlian,Anang, Sadewo, Larasati, Arini, Yoli,dan lain-lain. Mereka kegiranganmelihat kami ada di sana mengunjungimereka. Dengan polosnya merekamenyapa kami dan mengikuti kamiberjalan-jalan serta berkeliling.
-
7/26/2019 Cerpen PL PAUD Satria Rahayu
8/13
Ais, ia adalah anak dari seorang ayahyang dulunya merupakan seorang pencuri,namun setelah tertangkap ayahnyaberganti profesi menjadi pekerja serabutanmisalnya sebagai tukang cat, membantumembuat rumah, dan lain-lain. Ibu dari Aisb e k e r j a s e b a g a i p e n g a m e n . K a m i
melanjutkan berkeliling dan melewatirumah Restu. Restu adalah seorang anaklaki-laki dari seorang ayah yang bekerjasebagai tukang becak, dan ibunyaterkadang sering keluar malam menjadiPSK, tetapi hanya terkadang saja dan
jarang-jarang. Lalu, Tegar adalah anak dariseorang ibu yang berjualan nasi goreng danayahnya adalah seorang kondektur bis.Latar belakang keluarga mereka dan
k o n d i s i r u m a h m e r e k a s a n g a tmemprihatinkan. Kami melanjutkanperjalanan kami untuk berkeliling sampaiakhirnya kami melewati rumah Sadewo.Sadewo adalah seorang anak laki-laku yangsedikit gendut dan lucu dan merupakananak dari seorang ayah yang bekerjasebagai supir taksi. Kondisi rumahnya punmasih sangat memprihatinkan.
Di tengah jalan, kami bertemu
dengan Berlian. Ternyata, ada kisah sedihyang tidak disangka-sangka lagi dibalikkeceriaan dan kepolosan seorang anakkecil ini. Berlian merupakan anak angkatdari ibunya yang sekarang hidup
Perjalanan berlanjut, dan kamisampai di rumah Arini. Arini tinggalbersama orang tuanya di rumah yangkondisinya menyedihkan. Namun jikamalam hari, Arini tidur bersama neneknyayang rumahnya tidak jauh dari rumahorang tuanya. Kondisi rumah neneknyapun sangat jauh dari kata layak. Hanya
dibuat dari bambu-bambu dan triplek,serta ukurannya yang sangat kecil.K o n d i s i A r i n i i n i y a n g p a l i n gmemprihatinkan menurut kami, karenakeluarganya merupakan keluargapengemis. Mulai dari ibunya, neneknya,dan anggota keluarganya yang lain.Tetapi ayahnya bekerja sebagai tukangbatu.
K a m i m e l a n j u t k a n u n t u kb e r k e l i l i n g d a n s e p a n j a n g m a t amemandang yang terlihat hanya kondisidan lingkungan yang kumuh, rumah yangtak layak huni, jauh dari kata sehat,
dengannya. Ibu kandung Berlian yangsebenarnya entah siapa, karena kononkatanya Berlian merupakan anak yangdibuang oleh seorang mahasiswi yanghamil di luar kehendaknya. Sehingga,ayah dari Berlian pun tidak diketahuisiapa. Kisah nyata yang sangat menyayathati kami untuk kesekian kalinya. Entahapa yang bisa kami katakan lagi, terlalubanyak kisah nyata yang sangat sedih
dan sulit untuk kami percaya padahal itumemang benar adanya.
-
7/26/2019 Cerpen PL PAUD Satria Rahayu
9/13
toiletnya terpisah dari rumahnya (MCKumum), ukuran rumah yang sangat kecilyaitu hanya terdiri dari satu petakruanganumah yang di dalamnya memilikilebih dari 1 kamar, memiliki dapur, ruangtamu, ruang makan, ruang keluarga, danmemiliki kamar mandi di dalam rumahbahkan ada pula yang di yang ukurannyakurang lebih hanya 4x3 meter persegi. Itumerupakan tamparan kehidupan yang
kesekian kalinya untuk kami. Di kala kitamempunyai rdalam kamarnya, namun kitamasih saja merasa belum cukup dan belumpuas. Di luar sana ternyata banyak orang-orang yang rumahnya bahkan tidak adasetengahnya dari ruang tamu kita.
T i d a k t e r a s a ,perjalanan kami telahselesai dan saatnyaberpamitan kepada BuArum dan Bu Wiwit.P e r j a l a n a n d a n
P e r n a h k a ht e r b a y a n g k a n ,
bagaimana mereka bisatidur nyenyak dengankondisi mereka yangseperti itu? Keadaany a n g s u n g g u hm e n y a d a r k a n k i t abahwa seharusnya kitabisa untuk hidup lebihs e d e r h a n a d a nseringkali untuk melihatkebawah agar menjadi
pribadi yang pandaibersyukur.
kejadian-kejadian selama tiga hari itumenjadi suatu kisah yang tidak akanpernah kami lupakan dalam hidup kami.Kampung Sri Rahayu, PAUD Satria Rahayu,Bu Arum, Bu Wiwit, dan tentunya murid-
murid PAUD Satria Rahayu telahmemberikan begitu banyak pelajaranhidup yang sangat berharga untuk kamidan pelajaran hidup yang tidak bisadibeli ataupun digantikan denganapapun di dunia ini. Terutama untukmurid-murid PAUD Satria Rahayu,mereka bagaikan malaikat kecil yangtelah menyadarkan kami untuk dapatberubah menjadi lebih baik lagi. Kami
sangat beruntung dapat mengenalmereka semua, dengan mereka kamibelajar arti hidup dan rasa syukur yangsebenarnya. Kami tidak akan pernahmelupakan mereka semua dan tentunyakami akan sangat merindukan merekasemua. Kasih sayang dan do'a yangterbaik dari kami akan selalu menyertaimereka...
-
7/26/2019 Cerpen PL PAUD Satria Rahayu
10/13
agi yang cerah ini langkah kami begitu mantap
Puntuk mengawali praktik lapangan yang kali
pertama kami lakukan di semester tiga ini.Sampailah kami pada tempat tujuan yakni Desa Sri
Rahayu yang letaknya tidak jauh dari kampus kami.
Kami sempat menunggu beberapa saat hingga
akhirnya dua sosok guru datang. Beliau berdua tampak
sangat kompak, langkahnya penuh dengan semangat
layaknya sebanding dengan visi yang menjadi
tujuannya. Perkenalkan saja, beliau biasa dipanggil Bu
Arum sebagai kepala sekolah yang merangkap sebagai
guru, sekaligus petugas administrasi, dan satunya
bernama Bu Wiwit begitu para murid memanggil dan
tak jarang dari mereka memanggil beliau Bunda.
K a m i m e m b a n t u
segala persiapan dan mulai
m e m b e r s i h k a n t e m p a t ,
sembari diselingi dengan
dialog-dialog kecil antara
k a m i d a n p a r a g u r u .
Percakapan demi percakapan
terus berjalan antara kami dan
Bu Arum sebagai kepala
sekolah , kami mulai takjubdengan kata-kata inspiratif
yang selalu beliau lontarkan.
Beliau menyatakan bahwa
t u j u a n d i d i r i k a n n y a
Untuk dapat mendirikan sebuah PAUD yang
dapat dikatakan sangat sederhana tidaklah mudah .
bagi Bu Arum, beliau yang kesehariannya sebagai
ibu rumah tangga dari seorang suami yang
berprofesi sebagai wartawan dari sebuahp e r u s a h a a n s u r a t k a b a r , h i d u p d e n g a n
kesederhanaan. Tidaklah mungkin bagi beliau untuk
mendirikan PAUD dengan biaya operasional
sendiri, Bu Arum menuturkan negoisasi demi
negoisasi dilakukan hingga sampailah surat
pengajuan kepada Bupati Banyumas terkabulkan,
dan PAUD pun diresmikan Bu Arum memulai
mengajar ditemani oleh Bu Wiwit beliau
mengisahkan pada mulanya jumlah murid hanyalah
sedikit, banyak dari mereka yang lebih memilih
untuk bekerja. Bagi mereka dan orang tua mereka .
B e l i a u m u l a i
membujuk para murid
untuk bersekolah diawali
dari melakukan terlebih
dahulu pendekatan kepadaorang tua murid, hal ini
dilakukan dengan cara
mengumpulkan para wali .
Sang Pencerah
PAUD Satria Rahayu dikarenakan keprihatinan
beliau melihat para anak-anak di kampung tersebut
tidak bersekolah dan mereka lebih memilih bekerja di
jalanan entah mengemis , ataupun mengamen.
Sungguh ironis anak-anak yang seharusnya bisa
bersekolah, bermain, dan bereksplorasi dirampas
haknya dengan diperintah untuk bekerja oleh orangtuanya.
Talida HasnaAnis Faradhina
PAUD Satria Rahayu
b e r s e k o l a h h a n y a
mengganggu waktu mereka
bekerja di jalanan, namun
tekad Bu Arum tidaklah
s u r u t
murid dibalai desa dan di sanalah beliau
memberikan penyuluhan sekaligus motivasi akan
sangat pentingnya belajar. Perjuangan beliau dan
Bu Wiwit tidak sampai di situ, beliau harus
menerima kenyataan bahwasanya tenaga yang
beliau kerahkan total untuk mendidik tidaklah
digaji selama kurang lebih tiga tahun lamanya.Anggapan beliau bahwa mengajar adalah wujud
dari pengamalan nilai-nilai sosial yang mutlak
melekat pada setiap diri manusia menuntun beliau
untuk selalu ikhlas dan bersyukur, dikarenakan
bagaimanapun keadaannya posisi beliau masih
jauh lebih baik dari para orang tua murid.
-
7/26/2019 Cerpen PL PAUD Satria Rahayu
11/13
Proses belajar mengajar di PAUD Satria
Rahayu sangatlah menyenangkan. Dengan penuh
kesabaran bunda Arum dan bunda Wiwit selalu
menuntun dengan perlahan murid-muridnya.
Meskipun terkadang ada seorang anak bernama
Dika, yang tidak mau menuruti apa kata beliau.Selalu merengek dan menangis, melempar barang-
barang yang ada disekitarnya, namun beliau tetap
dengan halus dan lembut menyikapi perilaku Dika.
Tak sedikitpun terlihat wajah amarah pada kedua
guru malaikat tersebut. Entah apa yang dapat
Nyanyian dan tepukan penuh semangat
selalu mengiringi langkah kedua guru mulia
tersebut. Dimulai dengan tepuk rumah yang mana
menyebutkan bagian-bagian rumah sembari dengan
lantunan yang sangat menyenangkan bagi murid-
murid PAUD Satria Rahayu. Atas.. ada atap..
Bawah.. ada lantai.. Untuk masuk.. Pintu.. Untuk
udara.. Jendela.., begitulah salah satu bait dari
nyanyian tepuk rumah. Tiba-tiba ada salah seorang
murid yang berkata bahwa dia tidak memilikijendela dirumahnya. Hal tersebut sontak membuat
kami dan para guru menjadi sangat terpukul. Ironis
sekali, ternyata rumahnya memang tidak memiliki
jendela, cerita bu Arum kepada kami. Memang,
hampir 80% murid yang belajar di PAUD Satria
Rahayu adalah orang yang kurang mampu. Hanya
20% yang sekiranya dari keluarga mampu.
Jangankan untuk memiliki rumah layak yang
memiliki jendela, untuk makan sehari-hari pun
orang tua mereka harus banting tulang.
membuat beliau begitu tulus mengajarkan dari hal-
hal kecil yang dapat membangun karakter anak-
anak PAUD Satria Rahayu. Mungkin memang
Allah mengirimkan kedua malaikat ini untuk
membangun desa Sri Rahayu, yang notabenenya
dilihat sebelah mata oleh orang-orang sekitar.
Disela-sela kegiatan belajar mengajar,
sempat terbesit tanya dihati kami. Bagaimana
dengan kondisi yang seperti ini, beliau tetap betahmengajar di PAUD Satria Rahayu. Saat jam
istirahat tiba, kami sempatkan untuk bertanya
kepada beliau tentang hal tersebut. Sungguh
sebuah tamparan yang luar biasa bagi kami, beliau
berkata, bahwa beliau tidak akan mengangkat kaki
sedikitpun dari PAUD Satria Rahayu apapun yang
terjadi. Disitulah ladang beliau untuk memperoleh
pahala, dengan tulus dan ikhlas ingin memajukan
dan mencerdaskan anak bangsa yang kurang
mampu. Hasil jerih payah mengabdi selama
sebulan pun tak sempat mereka nikmati. BundaArum dan bunda Wiwit rela tidak menerima gaji
demi membiayai murid-murid yang tidak mampu
membayar uang nurut mereka, pendidikan adalah
yang utama. sekolah dan uang seragam. Di benak
mereka hanya ada murid-murid yang harus tetap
menuntut ilmu, tidak peduli bagaimanapun kondisi
dan keadaan ekonominya. Selagi dua malaikat
ini masih bisa membantu, pasti akan dibantu.
Menurut mereka, pendidikan adalah yang utama.
-
7/26/2019 Cerpen PL PAUD Satria Rahayu
12/13
Tak hanya mengajari anak-anak warga Sri
rahayu, bunda Arum dan bunda Wiwit juga ikut
memajukan kegiatan dan organisasi ibu-ibu rumah
tangga yang berada di desa tersebut. Dari yang
tidak ada kegiatan sama sekali, hingga ada
perkumpulan ibu-ibu PKK, itu juga merupakan
kerja keras beliau. Dengan sabar kedua malaikat
tersebut mengatur dan mengajarkan kepada para
ibu rumah tangga di desa Sri Rahayu. Untuk
membakar semangat para ibu rumah tangga, bundaArum dan bunda Wiwit memberikan pakaian
seragam PKK kepada mereka. Tetapi dengan
syarat, seragam tersebut tidak boleh dipakai untuk
mengemis dan mengamen dijalanan. Pakaian
tersebut merupakan s imbol kebanggaan
perkumpulan PKK di Desa Sri Rahayu. Dengan
sikap tegas dan paham, semua ibu-ibu setuju dan
berjanji tidak akan melanggar peraturan tersebut.
Antusiasme wargapun mulai berkumpulan.
Hari terakhir kami mengabdikan diri
kepada PAUD Satria Rahayu-pun telah tiba. Sedih
rasanya harus berpisah dengan anak-anak manisyang mempunyai semangat tinggi untuk belajar.
Akan selalu kami ingat semua tingkah lucu kalian,
adik-adik ku. Akan kami kenang dan kami
tanamkan semua pelajaran yang kalian beri kepada
kami, kedua malaikatku. Semoga Allah S.W.T
selalu melindungi dan memudahkan semua
kemuliaan kalian, bunda Arum dan bunda Wiwit,
pahlawan tanpa tanda jasa.
Sedikit demi sedikit banyak kegiatan yang
berjalan , diantaranya yaitu pengajian yang
diadakan tiap minggunya. Dengan demikian,
bunda Arum dan bunda Wiwit berharap agar moral
warga di Desa tersebut dapat sedikit demi sedikit
membaik.
-
7/26/2019 Cerpen PL PAUD Satria Rahayu
13/13
Anis Faradhina
Aulia Husna C
Mochamad Rizki F
T lid H A