satria adi putra

36
Laporan Problem Solving Cycle TATALAKSANA INFLUENZA PADA BALITA DI PUSKESMAS KALIJAMBE KABUPATEN SRAGEN Disusun oleh: Kelompok 485 A Elita Rahmi G99131004 Intan Savira G99131041 Sofi Ariani G99131081 M Rama Anshorie G99141164 M. Faiz K. Anwar G99141163 KEPANITERAAN SMF ILMU KESEHATAN MASYARAKAT 1

Upload: satria-adi-putra

Post on 24-Sep-2015

242 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Satria Adi Putra

TRANSCRIPT

Laporan Problem Solving Cycle

Laporan Problem Solving Cycle

TATALAKSANA INFLUENZA PADA BALITA DI PUSKESMAS KALIJAMBE KABUPATEN SRAGEN

Disusun oleh:Kelompok 485 A

Elita Rahmi G99131004Intan Savira G99131041Sofi ArianiG99131081M Rama AnshorieG99141164M. Faiz K. Anwar G99141163

KEPANITERAAN SMF ILMU KESEHATAN MASYARAKATFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARETSURAKARTA2014

LEMBAR PENGESAHAN

TATALAKSANA INFLUENZA PADA BALITA DI PUSKESMAS KALIJAMBE KABUPATEN SRAGEN

Disusun Oleh :Kelompok 485 A

Elita Rahmi G99131004Intan Savira G99131041Sofi ArianiG99131081M Rama AnshorieG99141164M. Faiz K. Anwar G99141163

Telah diperiksa, disetujui, dan disahkan pada :Hari:Tanggal:

Mengetahui,Pembimbing Problem Solving Cycle

Dr. Diffah Hanim, Dra., M.SiNIP. 19640220 199003 2 001

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan berkat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan kepaniteraan klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat di Puskesmas Sukoharjo.Laporan ini disusun untuk memenuhi persyaratan dalam menempuh kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran UNS / RSUD Dr. Moewardi Surakarta.Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :1. Dr. Ari Natalia Probandari, dr., MPH., PhD selaku Kepala Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret.2. Dr. Diffah Hanim, Dra., M.Si selaku Pembimbing PSC.3. Seluruh staf yang bertugas di Puskesmas Kalijambe yang telah membantu kami mencari data yang kami perlukan.Penulis menyadari dalam laporan ini masih banyak kekurangan dan kekeliruan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat kami harapkan demi perbaikan penulisan laporan ini. Semoga apa yang telah penulis susun dapat bermanfaat bagi banyak pihak dan dapat menjadi bahan informasi yang berguna.

Surakarta, Oktober 2014

Penyusun

DAFTAR ISI

Halaman Judul...................................................................................................1Lembar Pengesahan...........................................................................................2Kata Pengantar..................................................................................................3Daftar Isi.............................................................................................................4Daftar Tabel dan Gambar..................................................................................5BAB I PENDAHULUANA. LATAR BELAKANG...........................................................................6B. TUJUAN................................................................................................6C. MANFAAT............................................................................................7BAB II PENETAPAN PRIORITAS MASALAHA. PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA.........................8B. PEMILIHAN PRIORITAS MASALAH..............................................11C. ANALISIS SWOT.................................................................................11BAB III PENETAPAN PRIORITAS JALAN KELUARA. ALTERNATIF JALAN KELUAR.......................................................14B. PEMILIHAN PRIORITAS JALAN KELUAR..................................15BAB IV PLAN OF ACTION.............................................................................18BAB V PROBLEM SOLVING CYCLE...........................................................19BAB VI SIMPULAN DAN SARANA. SIMPULAN.......................................................................................20B. SARAN...................................................................................................20DAFTAR PUSTAKA........................................................................................22LAMPIRAN........................................................................................................23

DAFTAR TABEL DAN GAMBAR

Tabel 1. Angka kejadian sepuluh besar penyakit di Puskesmas KalijambeTabel 2. Angka kejadian sepuluh besar penyakit di Puskesmas Kalijambe berdasarkan jenis kelaminTabel 3. Angka kejadian sepuluh besar penyakit di Puskesmas Kalijambe berdasarkan umurTabel 4. Analisis SWOTTabel 5. Penyebab dan alternatif pemecahan masalahTabel 6. Pemilihan prioritas jalan keluar dengan menggunakan magnitude, importance, vunerability, costGambar 1. Plan Of Action Gambar 2. Problem Solving Cycle (PSC)

BAB IPENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANGInfluenza adalah suatu penyakit infeksi akut saluran pernafasan terutama ditandai oleh demam, menggigil, sakit kepala, sering disertai pilek, dan batuk non produktif (Nelwan, 2006). yang mudah menular dan disebabkan oleh virus influenza yang menyerang saluran nafas (Friedman,2004). Influenza merupakan salah satu penyakit yang paling banyak diderita manusia. Sekitar 70% warga indonesia menderita influenza (Boivin, 2000). Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah menyebutkan bahwa terdapat lebih dari 250.000 jiwa yang menderita influenza dan kabupaten sragen menyumbang 8.280 (3,3%) penderita influenza (Dinkes Sragen, 2014). Influenza dapat menyerang semua usia, mulai dari balita hingga lansia. Kelompok umur balita rentan terhadap penyakit infeksi dan non infeksi Balita diseluruh dunia diperkirakan 9-20% terjangkit penyakit influenza dan infeksi terbanyak pada anak usia prasekolah dan sekolah.(Kartasasmita, 2003) dan sebanyak 30-50% anak terkonfirmasi secara serologisterinfeksi virus setiap tahun (IDAI, 2010). Di kabupaten Sragen terdapat 3.390 (40,94%) balita dari total penderita dengan penyakit influenza. Artinya, influenza merupakan masalah kesehatan anak balita di kecamatan kalijambe, karena jumlah penderitanya lebih dari 5% (Vaughan, 1993).Berdasarkan data diatas, perlu dilakukan analisis Problem Solving Cycle tentang tata laksana influenza, pada kelompok umur balita di Puskesmas Kalijambe Kabupaten Sragen.

B. TUJUAN1. Tujuan UmumUntuk menganalisis Problem Solving Cycle tentang tata laksana influenza, pada kelompok umur balita di Puskesmas Kalijambe Kabupaten Sragen.2. Tujuan Khususa. Untuk menganalisis PSC pada penyakit influenza pada anak balita.b. Untuk menganalisis manajemen terpadu balita sakit influenza.

C. MANFAAT1. Diharapkan dapat menjadi informasi ilmiah tentang tata laksana influenza, pada kelompok umur balita di Puskesmas Kalijambe Kabupaten Sragen.2. Diharapkan dapat menjadi masukan bagi Puskesmas Kalijambe dalam manajemen terpadu influenza pada kelompok umur balita

BAB IIPENETAPAN PRIORITAS MASALAH

A. PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATAData dalam laporan PSC ini berdasarkan data primer penyakit terbesar Puskesmas Kalijambe Kabupaten Sragen bulan Mei Agustus 2014. Selanjutnya data primer diolah menggunakan tabulasi data dengan metode analisis SWOT. Semua data yang telah dianalisis dilaporkan dalam bentuk narasi dan tabulasi.

Tabel 1. Angka kejadian sepuluh besar penyakit di Puskesmas Kalijambe bulan Mei Agustus 2014NoDiagnosisJumlah

1Influenza2430

2Gastritis1874

3Polimialgia Reumatik856

4Hipertensi primer373

5Vertigo338

6DM tipe II321

7Dermatitis210

8Demam Thipoid194

9Asma Bronkhial151

10Gangguan Psikotik73

Tabel 2. Angka kejadian sepuluh besar penyakit di Puskesmas Kalijambe berdasarkan jenis kelaminNoDiagnosisJenis Kelamin

Laki-lakiPermpuan

1Influenza11801250

2gastritis824850

3polimialgia reumatik390466

4hipertensi171202

5vertigo169181

6DM 2126191

7dermatitis96115

8thipoid9697

9asma bronkial5794

10gangguan psikotik4132

Tabel 3. Angka kejadian sepuluh besar penyakit di Puskesmas Kalijambe berdasarkan umurNoDiagnosisUmur

0-28 hari29 hari-1 thn1-4 thn5-14 thn15-44 thn45-54 thn55-64 thn>65 thnTotal

1Influenza029451547247139428402430

2gastritis008944043538932101674

3polimialgia reumatik00003083212270856

4hipertensi00001151381200373

5vertigo00001281141080350

6DM 2000452179820317

7dermatitis01128247642300211

8thipoid033965701150193

9asma bronkial0120224842180151

10gangguan psikotik000047188073

B. PEMILIHAN PRIORITAS MASALAHTata laksana influenza pada kelompok umur balita di Puskesmas Kalijambe Kabupaten Sragen ditentukan berdasarkan data Puskesmas kemudian ditentukan prioritasnya berdasarkan rumus :

Metode HanlonRumus = (A + B ) CX D

3

A : Besar masalah (nilai 0 10)B : Berat/tingkat kegawatan(nilai 0 20)C : Kemudahan penanggulangan(nilai 0 10)D : Pearl faktor (nilai 0 atau1) Data pada bulan Mei-Oktober 2014 di Puskesmas Kalijambe menunjukkan bahwa ternyata influenza merupakan masalah yang paling banyak ditemukan di Puskesmas Kalijambe. Berdasarkan kelompok usia, influenza paling sering diderita oleh kelompok usia 1-4 tahun (balita). Berdasarkan data tersebut, maka akan dilakukan pembahasan mengenai penatalaksanaan influenza pada balita di Puskesmas Kalijambe.

C. ANALISIS SWOTUntuk mengetahui berbagai faktor yang mendukung serta menghambat dari permasalahan cakupan penemuan influenza, dilakukan kajian secara seksama dengan analisis SWOT dengan unsur-unsur sebagai berikut (Azwar, 1996) :1) KekuatanKekuatan (Strength) adalah berbagai kelebihan yang bersifat khas yang dimiliki oleh suatu puskesmas, yang apabila dimanfaatkan akan berperan besar dalam memperlancar berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan oleh puskesmas untuk mencapai tujuan yang dimiliki oleh puskesmas. Program Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) dapat didukung oleh adanya pihak swasta (dokter praktek, bidan, perawat) di wilayah kerja Puskesmas Kalijambe. Program lain yang menjadi kekuatan puskesmas dalam tatalaksana influenza adalah program posyandu yang ada di setiap desa dibawah binaan bidan desa.2) KelemahanKelemahan (Weakness) adalah berbagai kelemahan yang bersifat khas, yang dimiliki oleh suatu puskesmas, yang apabila diatasi akan berperan besar tidak hanya dalam memperlancar berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan oleh puskesmas tetapi juga dalam mencapai tujuan yang dimiliki oleh puskesmas. Tidak adanya sumber daya manusia yang ahli MTBS mengakibatkan kurang optimalnya program MTBS di Pusksmas Kalijambe. Gerakan PHBS yang dapat menjadi tindakan preventif terhadap penyebaran virus masih kurang digalakkan.3) KesempatanKesempatan (Opportunity) adalah peluang yang bersifat positif yang dihadapi oleh suatu puskesmas yang apabila dapat dimanfaatkan akan besar peranannya dalam mencapai tujuan puskesmas.Puskesmas dapat menjaring pihak swasta untuk bekerjasama melakukan tatalaksana influenza pada balita. Bidan yang menolong persalinan dapat memberikan edukasi kepada ibu yang baru melahirkan tentang pentingnya ASI eksklusif bagi imunitas anak. Adanya kesempatan di setiap posyandu balita untuk memberikan penyuluhan tentang pentingnya pemantauan status gizi dan PHBS dalam kaitannya dengan keajadian influenza pada balita. PAUD juga dapat dijadikan mitra dalam deteksi dini balita dengan influenza dan pencegahan penularan influenza diantara siswa PAUD.4) AncamanAncaman (Threat) adalah kendala yang bersifat negatif yang dihadapi oleh suatu puskesmas yang apabila berhasil diatasi akan besar peranannya dalam mencapai tujuan puskesmas.Pengetahuan mesyarakat tentang ASI eksklusif masih kurang. Kesadaran masyarakat tentang pentingnya tindakan preventif masih rendah sehingga gerakan PHBS masih banyak diabaikan. Masyarakat dewasa cenderung meremehkan influenza yang dideritanya, sedangkan interaksi sosial balita di PAUD bisa menyebabkan penularan influenza ke balita di sekitarnya. Pengetahuan masyarakat tentang tatalaksana influenza juga masih minim. Tabel 4. Analisis SWOTKekuatan (S)Kelemahan (W)

1. Program Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) dengan dukungan pihak swasta (dokter praktek, bidan, perawat) di wilayah kerja Puskesmas Kalijambe.2. Program posyandu balita untuk memantau status gizi dan penyampaian berbagai penyuluhan yang berkaitan dengan penyakit balita terutama influenza.1. Tidak adanya sumber daya manusia yang ahli MTBS mengakibatkan kurang optimalnya program MTBS 2. Gerakan PHBS yang dapat menjadi tindakan preventif terhadap penyebaran virus masih kurang digalakkan.3. Pemanfaatan program posyandu dalam tatalaksana banyaknya kasus balita dengan influenza di wilayah Puskesmas Kalijambe masih kurang.

Peluang (O)Ancaman (T)

1. Menjaring pihak swasta untuk bekerjasama melakukan tatalaksana influenza pada balita.2. Memberikan edukasi kepada ibu yang baru melahirkan tentang pentingnya ASI eksklusif bagi imunitas anak3. Memberikan penyuluhan tentang pentingnya pemantauan status gizi, PHBS dan tatalaksana influenza di Posyandu4. Menjadikan PAUD mitra dalam deteksi dini balita dengan influenza dan pencegahan penularan influenza diantara siswa PAUD1. Kesadaran masyarakat tentang pentingnya tindakan preventif masih rendah sehingga banyak masyarakat masih mengabaikan gerakan PHBS2. Penularan influenza dari masyarakat dewasa yang meremehkan influenza akibat pengetahuan masyarakat tentang tatalaksana yang influenza masih rendah3. Interaksi sosial balita sehat dengan balita yang menderita influenza di PAUD yang cukup tinggi.

BAB IIIPENETAPAN PRIORITAS JALAN KELUAR

A. ALTERNATIF JALAN KELUARPrioritas masalah tersebut perlu disusun alternatif pemecahannya dengan terlebih dahulu menggali penyebab dari masalah tersebut (Ahmad, 2006).

Tabel 5. Penyebab dan alternatif pemecahan masalah

PENYEBAB MASALAHALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

1Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai influenza, mulai dari penyebab, pencegahan, penyebaran, dan pengobatannya.Memberikan penyuluhan dan edukasi kepada masyarakat tentang penyebab, gejala, bahaya, pencegahan, pengobatan influenza

2Tata kelola dan keberadaan Posyandu masih kurang dimanfaatkan dalam tatalaksana banyaknya kasus balita dengan influenza di wilayah Puskesmas Kalijambe.Revitalisasi program posyandu dan bentuk kaderisasi bidang gizi dan penyakit infeksi

3.Keterbatasan sumber daya manusia yang ahli MTBS mengakibatkan kurang optimalnya program MTBS

Mengadakan lokakarya peningkatan tatalaksana MTBS kepada petugas kesehatan dan gizi di puskesmas

4Interaksi sosial balita sehat dengan balita yang menderita influenza di PAUD yang cukup tinggi. Menjadikan PAUD mitra dalam deteksi dini balita dengan influenza dan pencegahan penularan influenza diantara siswa PAUD

5Rendahnya ASI Ekslusif di wilayah Puskesmas KalijambeMelakukan edukasi tentang pentingnya ASI eksklusif bagi imunitas anak sebagai upaya preventif terhadap influenza pada balita melalui posyandu

6Kesadaran masyarakat tentang pentingnya tindakan preventif masih rendah sehingga banyak masyarakat masih mengabaikan gerakan PHBSMengadakan penyuluhan dan lebih menggalakakkan program PHBS terutama dalam tatanan rumah tangga dan sekolah

7Kurangnya kepedulian keluarga terhadap gejala influenza pada balitaMelakukan pendekatan secara personal melalui kader-kader gizi agar keluarga dapat lebih memperhatikan kondisi balita saat terserang influenza.

8Keengganan masyarakat untuk melakukan imunisasi influenza karena anggapan bahwa vaksin influenza tidak begitu bermanfaatMemotivasi masyarakat untuk melakukan imunisasi influenza degan menyampaikan manfaatnya bagi kesehatan balita

B. PEMILIHAN PRIORITAS JALAN KELUARAlternatif pemecahan masalah diatas apabila dilaksanakan diharapkan dapat menurunkan kejadian influenza pada balita. Namun, untuk melaksanakan pemecahan masaah tersebut secara bersamaan akan sangat sulit. Untuk itu perlu dipilih prioritas pemecahan masalah yang paling sesuai untuk Puskesmas Kalijambe. Pemilihan tersebut dengan menggunakan 4 kriteria matriks yaitu magnitude, importance, vunerability, cost seperti yang terlihat pada tabel 6 (Azwar, 2010)Tabel 6. Pemilihan prioritas jalan keluar dengan menggunakan magnitude, importance, vunerability, costNoDaftar Pemecahan MasalahEfektifitasEfisiensi (C)JumlahMxIxVC

MIV

1.Memberikan penyuluhan dan edukasi kepada masyarakat tentang penyebab, gejala, bahaya, pencegahan, pengobatan influenza 543320

2.Revitalisasi program posyandu dan bentuk kaderisasi bidang gizi dan penyakit infeksi435512

3.Mengadakan lokakarya pningkatan tatalaksana MTBS kepada petugas kesehatan dan gizi di puskesmas34349

4.Menjadikan PAUD mitra dalam deteksi dini balita dengan influenza dan pencegahan penularan influenza diantara siswa PAUD 42228

5.Melakukan edukasi tentang pentingnya ASI eksklusif bagi imunitas anak sebagai upaya preventif terhadap influenza pada balita melalui posyandu33229

6.Mengadakan penyuluhan dan lebih menggalakakkan program PHBS terutama dalam tatanan rumah tangga dan sekolah42338

7.Melakukan pendekatan secara personal melalui kader-kader gizi agar keluarga dapat lebih memperhatikan kondisi balita saat terserang influenza.23438

BAB IVPLAN OF ACTION

Alternative pemecahan masalahBentuk kegiatanOutputPenyebaran leaflet tentang influenza kepada masyarakat yang memiliki anak balitaPenyuluhan kesehatan oleh tim Promosi Kesehatan kepada masyarakatInfluenza, sebagai kasus kejadian tertinggi dengan kelompok balita (usia 1-4 tahun) paling banyak ditemukan.10 Penyakit Besar di Puskesmas KalijambeMemberikan penyuluhan dan edukasi kepada masyarakat tentang penyebab, gejala, bahaya, pencegahan, pengobatan influenzaPenurunan angka kejadian influenza, pada balita usia 1-4 tahun

Gambar 1. Plan of Action Tatalaksana Influenza pada Balita di Puskesmas KalijambeBAB VPROBLEM SOLVING CYCLE

Pihak swasta sebagai mitraSumber danaPenurunan angka kejadian influenza pada balitaMonitoring oleh Petugas KIA dan pengelolaan MTBS di PuskesmasMemberikan penyuluhan dan edukasi kepada masyarakat tentang penyebab, gejala, bahaya, pencegahan, pengobatan influenzaPeningkatan pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan influenza dan kesehatan balita secara umumOptimalnya peran posyandu sebagai pemantau status gizi dan kesehatan balita di wilayah Puskesmas KalijambeKoordinasi dengan tim Promosi Kesehatan dalam perencanaan tatalaksana

Gambar 2. Problem Solving Cycle (PSC)

BAB VISIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULANBerdasarkan analisis SWOT dan PSC Puskesmas Kalijambe periode mei- agustus 2014 menujukkan bahwa influenza merupakan salah satu penyakit paling banyak yang terjadi pada balita. Kejadian ini dikarenakan pengetahuan masyarakat tentang penyakit influenza masih kurang serta peran serta posyandu masih belum ooptimal dalam tatalaksana banyaknya kasus influenza pada balita di wilayah Puskesmas Kalijambe.Berdasarkan analisis PSC, alternatif pemecahan masalah untuk tatalaksana balita dengan influenza adalah meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang influenza pada balita, mulai dari tindakan pencegahan, gejala, penyebaran dan pengobatannya melalui penyuluhan kepada masyarakat dan revitalisasi posyandu sebagai pemantau kesehatan balita dengan membentuk kader di bidang gizi dan penyakit menular.

B. SARAN1. Puskesmasa. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang tentang influenza pada balita dengan penyuluhan di masyarakat.b. Revitalisasi program Posyandu di wilayah Puskesmas Kalijambe dengan membentuk kader di bidang gizi dan penyakit menular.2. Dinas Kesehatan Kabupatena. Lebih fokus dalam penanganan penyakit menular terutama influenza dengan penyusunan rencana tatalaksana influenza di wilayah Kabupaten Sragen lewat lokakarya kepada petugas kesehatan di Puskesmas.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad,Umar F. 2006. Manajemen Penyakit Berbasis Wilayah, Penerbit Buku Kompas, Jakarta.Azwar, A. 2010. Pengantar Administrasi Kesehatan. Tangerang : Bina Rupa Aksara.Boivin G, Hardy I, Teller G, and Maziade J, 2000. Predicting influenza infections during epidemics with use of a clinical case definition. Clin Infect; 31:1166-69. Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen. 2014. Laporan Sepuluh Besar Penyakit di Kabupaten Sragen tahun 2014. Sragen : Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen.Friedman MJ, Attia MW, 2004. Clinical predictors of influenza in children. Arch Pediatr Adolesc Med: 158:391-4. Ikatan Dokter Anak Indonesia, 2010. Influenza.Dalam; Poorwosoedarmo SS, Garna H, Hadinegoro SRS, Satari HI,penyunting. Buku ajar Infeksi dan Pediatri tropis. Edisi ke 2. Jakarta:IDAI.h 234-242. Kartasasmita, Cissy B., dkk. 2003. Imunisasi Influenza untuk Anak dan Dewasa. Dalam : HTA Indonesia 2003 hal 1/22. Nelwan RHH. 2006. Influenza dan pencegahannya. Buku Ajar Penyakit Dalam. FK UI : JakartaPuskesmas Kalijambe. 2014. Laporan Puskesmas Kalijambe tahun 2014. Sragen : Puskesmas KalijambeVaughan,JP., R.H. Morrow. 1993. Panduan Epidemiologi bagi pengelolaan kesehatan kabupaten, diterjemahkan : dr. Hendarmin Aulia, dr.M.A.Husni Farouk,MPH, penerbit ITB Bandung.

LAMPIRAN

Foto-foto Kegiatan di Puskesmas Kalijambe

22