cegukan

17
1 BAB I PENDAHULUAN Latar belakang Cegukan merupakan gejala yang lazim terjadi pada setiap orang, mulai dari anak-anak sampai orang tua. Hal ini terlihat sepele, namun bila sudah berlangsung lama, menunjukkan ada sesuatu yang tidak beres dalam tubuh. Karena tidak hanya menyangkut tenggorokan, tetapi juga organ-organ lain diantaranya otot-otot diafragma, katup di tenggorokan dan susunan saraf pusat (otak) serta saraf tepi. Cegukan dalam bahasa medisnya disebut Hiccup, disebabkan oleh kontraksi sekat rongga tubuh atau kerap disebut diafragma, yang terjadi secara mendadak. Kontraksi ini menimbulkan tarikan napas yang diakhiri secara refleks oleh tertutupnya lubang di antara kedua pita suara. Tarikan napas akibat tertutupnya lubang tersebut menimbulkan suara khas waktu cegukan yaitu “hik”. Kejadian ini dapat timbul satu kali, dapat pula berupa rangkaian yang tidak dapat dikendalikan. Cegukan terlama tercatat di The Guinness World Records dipegang oleh Charles Osborne (1894-1991) dari Anthon, Iowa, Amerika Serikat. Cegukan tersebut dimulai pada tahun 1922 dengan frekuensi 40 kali per menit, melambat menjadi 20 kali dan akhirnya berhenti pada

Upload: yulie-ana-bani-mansyur

Post on 01-Dec-2015

348 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: cegukan

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Cegukan merupakan gejala yang lazim terjadi pada setiap orang, mulai dari

anak-anak sampai orang tua. Hal ini terlihat sepele, namun bila sudah

berlangsung lama, menunjukkan ada sesuatu yang tidak beres dalam tubuh.

Karena tidak hanya menyangkut tenggorokan, tetapi juga organ-organ lain

diantaranya otot-otot diafragma, katup di tenggorokan dan susunan saraf pusat

(otak) serta saraf tepi.

Cegukan dalam bahasa medisnya disebut Hiccup, disebabkan oleh kontraksi

sekat rongga tubuh atau kerap disebut diafragma, yang terjadi secara mendadak.

Kontraksi ini menimbulkan tarikan napas yang diakhiri secara refleks oleh

tertutupnya lubang di antara kedua pita suara. Tarikan napas akibat tertutupnya

lubang tersebut menimbulkan suara khas waktu cegukan yaitu “hik”. Kejadian ini

dapat timbul satu kali, dapat pula berupa rangkaian yang tidak dapat

dikendalikan.

Cegukan terlama tercatat di The Guinness World Records dipegang oleh

Charles Osborne (1894-1991) dari Anthon, Iowa, Amerika Serikat. Cegukan

tersebut dimulai pada tahun 1922 dengan frekuensi 40 kali per menit, melambat

menjadi 20 kali dan akhirnya berhenti pada bulan februari 1990, dengan total

waktu selama 68 tahun.

Page 2: cegukan

2

1.2 Tujuan

Secara keseluruhan referat ini bertujuan :

1) Untuk mengetahui proses terjadinya singultus (cegukan).

2) Meningkatkan kecerdasan dan kemampuan berfikir secara cermat,

abstrak, rasional dan kritis.

3) Sebagai salah satu tugas untuk memenuhi persyaratan mengikuti

ujian akhir blok (UAB).

1.3 Manfaat

a) Agar bisa mengetahui hubungan antara sistem persarafan

dengan pernapasan.

b) Agar bisa mengetahui mekanisme terjadinya singultus

(cegukan).

Page 3: cegukan

3

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Singultus (Cegukan)

Cegukan atau hiccup yang istilah medisnya singultus adalah kontraksi

tiba-tiba yang tidak disengaja pada diafragma dan umumnya terjadi berulang-

ulang setiap menitnya. Istilah ‘hiccup’ muncul dan digunakan orang untuk

menirukan suara yang dikeluarkan saat cegukan (hik..hik..). Sedangkan nama

lainnya, yaitu ‘singultus’ berasal dari bahasa latin singult yang berarti

menarik nafas saat seseorang sedang terisak-isak.

Sedangkan pengertian Hiccup menurut kamus kedokteran Dorland adalah

bunyi inspirasi napas yang tajam disertai spasme glotis dan diafragma.

(Nuswantary Diah, 1998).

Christian Straus dan kawan-kawan dari Kelompok Penelitian Pernapasan

Universitas Calgary Kanada mengatakan bahwa cegukan adalah sisa-sisa

evolusi kita dari pernapasan amfibi; amfibi seperti katak menelan udara dan

air lewat refleks motorik sederhana yang terwariskan pada cegukan mamalia.

Dalam mendukung gagasan ini, mereka mengamati kalau jalur motorik yang

memungkinkan cegukan dari perkembangan janin awal sebelum jalur

motorik yang memungkinkan ventilasi paru normal terbentuk. Karenanya

menurut teori rekapitulasi, cegukan adalah anteseden evolusioner dari

respirasi paru modern.

National Library of Medicine, Amerika Serikat menyatakan bahwa

cegukan terjadi ketika diafragma atau otot di bawah paru-paru bergerak

spontan tanpa diinginkan. Gerakan ini membuat pita suara menutup secara

tiba-tiba dan memicu bunyi cegukan. Secara umum cegukan akan

menghilang dengan sendirinya dalam waktu beberapa menit. Namun, tidak

jarang juga ada orang yang cegukan berhari-hari.

Gejala hiccups (cegukan) merupakan suara khas yang disebabkan oleh

kontraksi otot-otot inspirasi yang dihentikan secara mendadak oleh

penutupan glotis. Serangan cegukan yang berlangsung singkat dapat

Page 4: cegukan

4

disebabkan oleh distensi lambung, perubahan mendadak suhu lingkungan

atau perubahan emosional, meminum alkohol dan merokok berlebihan.

Sedangkan, cegukan yang menetap dapat menandai penyakit serius di

baliknya seperti lesi structural atau infeksi pada sistem saraf pusat, iritasi

diafragma oleh tumor atau proses inflamasi, gangguan metabolik, lesi

vaskuler, proses intra abdominal ataupun infeksi sistemik. Selain itu berbagai

obat, termasuk barbiturat dan sedatif, anestesi umum dan faktor psikogenik

dapat menyebabkan cegukan.

Cegukan terjadi 4-60 kali per menit sampai sejumlah tertentu. Biasanya,

ini lebih sedikit dari 4 atau lebih dari 30. Frekuensi relatif konstan untuk

individu tertentu dan berbanding terbalik dengan PCO. Kenyaringan dan

kecepatan dari cegukan tidak berhubungan. Cegukan lebih sering terjadi pada

malam hari dan akan terus terjaga selama beberapa jam. Cegukan terjadi

paling sering pada paruh pertama dari siklus haid, terutama di beberapa hari

sebelum menstruasi, dan penurunan nyata selama kehamilan.

Cegukan intrauterin janin  fisiologis mulai terjadi pada 28 minggu setelah

konsepsi dan cenderung berlangsung selama lima hingga sepuluh menit.

Cegukan ini adalah bagian dari perkembangan janin dan berasosiasi dengan

myelinasi syaraf Frenik (yang mengendalikan diafragma).

Secara keseluruhan insiden dari cegukan adalah sama antara pria dan

wanita. Namun cegukan berlarut-larut dan keras terjadi lebih sering pada

pria (82% dari kasus).

Cegukan terjadi pada usia berapa pun dan di dalam rahim. Bayi prematur

menghabiskan hingga 2,5% dari waktu mereka cegukan. Meskipun cegukan

terjadi lebih sering dengan bertambahnya umur, cegukan keras lebih sering

terjadi pada kehidupan dewasa. Wanita mengembangkan cegukan lebih

sering pada masa dewasa awal dibandingkan laki-laki pada usia yang sama.

Page 5: cegukan

5

2.2 Klasifikasi Cegukan

Ada dua jenis cegukan yaitu cegukan yang bersifat ringan dan cegukan

yang bersifat tetap/permanen.

1. Cegukan yang bersifat ringan

Cegukan ini hanya berlangsung selama 1 – 2 jam saja. Penyebab paling

sering pada kategori ini karena adanya regangan pada lambung. Selain itu,

juga karena perubahan cuaca mendadak (misalnya dari dingin ke panas

atau sebaliknya), makan tergesa-gesa, makan makanan yang terlalu panas

atau dingin, meminum minuman beralkohol atau berkarbonasi, merokok

terlalu banyak dan mengalami stres.

2. Cegukan yang bersifat tetap/permanen (persistance)

Cegukan jenis ini biasanya terjadi terus-menerus, tidak hanya berhari-hari

tetapi bisa berbulan-bulan. Dan dikatakan sebagai cegukan menetap

apabila cegukan tidak sembuh dua hari dua malam (48 jam). Cegukan

jenis ini merupakan gejala adanya gangguan di otak (misalnya gejala

tumor di batang otak), gejala stroke (pada penderita stroke sering timbul

cegukan), infeksi di susunan saraf pusat (otak), adanya herpes di dada

sehingga mengganggu saraf tepi, selain itu juga karena gangguan

metabolik seperti pada penderita diabetes atau penderita kelainan ginjal

karena uremia. Juga karena gangguan elektrolit (kurang kalium), termasuk

pengaruh obat-obatan seperti steroid atau obat tidur.

2.3 Penyebab Terjadinya Cegukan

Menurut analisa medis, terjadinya cegukan melibatkan refleks pada saraf

frenikus dan saraf vagus yang ada di daerah diafragma (otot pernapasan

utama yang terletak antara dada dan perut).

Penyebab cegukan yang bersifat sementara biasanya adalah makan terlalu

cepat, minum air dingin sesaat setelah makan makanan panas, makan

makanan yang sangat panas atau pedas, tertawa atau batuk terlalu keras,

banyak menelan udara, kelebihan minuman beralkohol, merokok dan stress.

Page 6: cegukan

6

Cegukan pada orang dewasa disebabkan oleh ketidakseimbangan elektrolit

tubuh (hipokalemia atau hiponatremia). Cegukan ini dapat dihentikan

dengan meminum cairan karbonasi yang mengandung garam untuk

menormalkan keseimbangan kalium-natrium dalam sistem syaraf. Minuman

ringan bersoda dapat meredakannya. Walau begitu, minuman bersoda justru

dapat menimbulkan cegukan bagi orang yang tidak mengalami cegukan

sebelumnya, karena menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit. Selain

minuman bersoda, air garam juga dapat mengurangi atau menghilangkan

cegukan.

Cegukan yang sangat panjang, dapat mencapai bertahun-tahun,

kemungkinan disebabkan tumor di wilayah otak, terutama daerah yang

mengendalikan aktivitas vaskuler. Kasus ini ditemukan pada Briton

Christopher Sands. Ketika 2/3 tumor di angkat, cegukan lenyap.

Iritasi pada saraf vagus dan frenikus merupakan penyebab tersering. Benda

asing yang ada di daerah telinga juga dapat menjadi penyebab cegukan

karena ada salah satu cabang saraf vagus di daerah tersebut. Kelainan pada

tenggorokan seperti peradangan dan tumor di daerah leher juga dapat

menstimulasi serabut saraf yang ada di daerah tersebut, yang juga merupakan

cabang saraf vagus.

Cegukan dapat pula disebabkan karena tekanan saraf frenik oleh struktur

anatomi yang lain atau karena tumor dan penyakit ginjal lainnya, meski hal

ini jarang terjadi. American Cancer Society melaporkan bahwa 30% pasien

kemoterapi menderita cegukan sebagai efek samping perlakuan.

Berbagai kelainan diafragma juga bisa mendasari timbulnya cegukan,

seperti misalnya hernia hiatus, reflux gastroesofagus, abses subfenikus, serta

manipulasi diafragma selama pembedahan. Penyebab lainnya lagi yang juga

mungkin adalah penyakit sistim saraf pusat yang mengganggu refleks

cegukan, bisa berupa infeksi, tumor maupun kelainan pembuluh darah.

Kondisi uremia (meningkatnya kadar ureum dalam darah) yang dialami

pasien gagal ginjal juga dapat jadi penyebab. Selain itu faktor psikogenik pun

perlu dipertimbangkan.

Page 7: cegukan

7

Kadar karbon dioksida yang tinggi dalam darah akan menekan aktivitas

saraf di otak yang bertanggungjawab atas terjadinya cegukan.

2.4 Mekanisme Terjadinya Cegukan

Pada cegukan, gangguan tersebut berupa spasme. Ketika spasme terjadi,

diafragma secara tiba-tiba akan bergerak ke bawah. Hal ini akan diikuti

dengan masuknya udara ke dalam paru-paru dan menutupnya klep

tenggorokan (epiglotis) secara tiba-tiba. Proses inilah yang menimbulkan

suara cegukan.

Iritasi dari salah satu saraf dapat menyebabkan diafragma (lembaran tebal

struktur bawah paru-paru yang digunakan untuk menyebabkan vakum di

paru-paru pada saat respirasi) untuk menjalani kontraksi tidak disengaja dan

hal itu menyebabkan tertariknya udara ke dalam paru-paru. Sehingga

terjadinya penutupan klep tenggorokan yang menimbulkan suara hik.

Normalnya, saat kita menarik napas, otot-otot diafragma akan turun dan

saat itu pula katup tenggorokan terbuka, sehingga udara yang menekan ke

atas tidak akan bunyi. Akan tetapi pada cegukan, saat menarik napas terjadi

kontraksi pada otot diafragma dan otot-otot antar tulang iga. Akibatnya,

keduanya akan naik. Pada saat bersamaan, epiglotis (katup/klep di

tenggorokan) pun tertutup, sehingga udara dari diafragma yang naik ke atas

akan menekan klep ini. Akibatnya,terjadilah cegukan.

Tertutupnya katup atau epiglotis ini terjadi karena adanya gangguan di

lengkung refleks, yaitu pada susunan saraf pusat dan tepi. Kedua saraf ini

mengatur jalan pernafasan pada tubuh manusia agar berjalan lancar.

Tertutupnya klep ini bukan merupakan kelainan susunan saraf pusat atau

saraf tepi, namun merupakan respon dari keduanya yang terganggu.

Oleh karena saraf tepi berukuran panjang dan berhubungan dengan organ-

organ di dalam tubuh, maka terkadang aktivitasnya terganggu oleh penyakit

yang serius. Sehingga, cegukan dapat pula menjadi gejala adanya radang di

perut, penyakit di ginjal, masalah hati atau tumbuhnya tumor di leher yang

Page 8: cegukan

8

mengganggu saraf, yang kemudian mengirim respon sehingga muncullah

cegukan.

Gambar 1.1 Mekanisme Cegukan

Gambar 1.2 Glotis pada posisi terbuka dan tertutup

Gambar 1.1 a. b.c. Gambar mekanisme cegukan

Page 9: cegukan

9

2.5 Pengobatan Cegukan

Untuk menghentikan kecegukan bisa dilakukan tindakan berikut:

1) Minum segelas air, hal ini disebabkan karena lokasi saluran pencernaan

berdekatan dalam saluran udara. Jika kita memasukkan sedikit air ke

dalam saluran pencernaan sebelum mencapai lambung ke kerongkongan

itu menunjukkan beberapa kontraksi ritmik yang disebut peristaltik.

Karena posisi tenggorokan berdampingan dengan trakea sehingga dapat

membuka dan cegukan dikendalikan.

2) Tahan napas kemudian menghitung secara perlahan. Pada hitungan ke

sepuluh baru lepaskan napas. Karena dengan menahan nafas maka kadar

karbondioksida dalam darah meningkat sehingga kecegukan berhenti.

3) Bernapas pada kantong yang terbuat dari kertas beberapa kali. Tiup dan

hirup sebanyak 10 kali dengan cukup kuat sampai wajah memerah.

Lakukan dengan cepat dan usahakan kantong kertas tertutup rapat

sehingga tidak ada udara yang masuk ke dalamnya. Jadi udara yang

dihirup adalah udara yang banyak mengandung karbondioksida.

4) Makan satu sendok teh gula pasir kering dapat menghentikan cegukan

dalam beberapa menit. Diduga, gula dalam mulut akan mengirimkan

sinyal melalui serabut saraf yang akan mengganggu lengkung refleks

cegukan.

5) Menahan air dalam mulut sampai mulut mengembung dalam posisi

berdiri tegak. Kemudian menunduk pelan-pelan (seperti hendak

mencium lutut, air masih ditahan di mulut), selanjutnya sambil menelan

air perlahan-lahan seirama badan sedikit demi sedikit ditegakkan

kembali. Saat badan tegak air dalam mulut sudah tertelan habis.

6) Tidur berbaring dengan kedua lutut ditekuk ke arah perut. Lakukan

beberapa saat hingga cegukan hilang.

7) Membungkuk sampai jari tangan dapat menyentuh ibu jari kaki selama

60 menit.

8) Peganglah lidah dengan jempol dan jari telunjuk Anda dan tariklah ke

depan secara perlahan.

Page 10: cegukan

10

Kecegukan yang bersifat menetap memerlukan pengobatan yang lebih

intensif. Obat-obat yang digunakan adalah skopolamin, proklorperazin,

klorpromazin, baklofen, metoklopramid, valproat dan antikonvulsan

(fenitoin, asam valproat, carbamazepin). Juga obat lain seperti quinidine,

amitriptilin dan marijuana. Penggunaan obat-obatan ini harus dengan

petunjuk dokter, sebab obat-obatan tersebut memiliki efek samping yang

perlu diwaspadai.

Bila dengan obat-obatan cegukan tetap bertahan juga, dapat pula

menggunakan anestesi dengan ventilasi tekanan positif dan pelumpuh otot

dilaporkan dapat menghentikan cegukan. sebagai senjata terakhir yang dapat

dilakukan adalah tindakan pembedahan menghancurkan atau memblok

nervus frenikus juga telah dilakukan pada beberapa kasus cegukan yang

tidak teratasi dengan berbagai cara.

Page 11: cegukan

11

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Hiccups (cegukan) merupakan suara khas yang disebabkan oleh kontraksi

otot-otot inspirasi yang dihentikan secara mendadak oleh penutupan glotis.

Serangan cegukan yang berlangsung singkat dapat disebabkan oleh distensi

lambung, perubahan mendadak suhu lingkungan atau perubahan emosional,

meminum alkohol dan merokok berlebihan. Sedangkan, cegukan yang

menetap dapat menandai penyakit serius di baliknya seperti lesi structural

atau infeksi pada sistem saraf pusat, iritasi diafragma oleh tumor atau proses

inflamasi, gangguan metabolik, lesi vaskuler, proses intra abdominal ataupun

infeksi sistemik. Selain itu berbagai obat, termasuk barbiturat dan sedatif,

anestesi umum dan faktor psikogenik juga dapat menyebabkan cegukan.

Cegukan terjadi pada usia berapa pun dan di dalam rahim. Bayi prematur

menghabiskan hingga 2,5% dari waktu mereka cegukan. Meskipun cegukan

terjadi lebih sering dengan bertambahnya umur, cegukan keras lebih sering

terjadi pada kehidupan dewasa. Wanita mengembangkan cegukan lebih

sering pada masa dewasa awal dibandingkan laki-laki pada usia yang sama.

Cegukan terdiri dari dua jenis yaitu cegukan yang bersifat ringan dan

cegukan yang bersifat tetap/permanen.

Cegukan yang bersifat ringan dapat diobati diantaranya dengan minum

segelas air, menahan nafas dan bernafas di dalam kantong kertas. Sedangkan

cegukan yang bersifat tetap memerlukan pengobatan yang lebih intensif.

Obat-obatan yang digunakan adalah skopolamin, proklorperazin,

klorpromazin, baklofen, metoklopramid dan valproat.

Page 12: cegukan

12

3.2 Saran

Cegukan bisa terjadi kapan saja dan pada semua usia baik anak-anak

maupun dewasa. Jika kita terkena cegukan maka dengan segera lakukan

pengobatan karena cegukan yang berlanjut bisa berakibat fatal. Untuk

menghindari kecegukan maka biasakanlah untuk tidak makan makanan besar,

tidak minum minuman berkarbonasi atau alkohol dan menghindari perubahan

suhu mendadak.