cecephilmanstaisukabumi.files.wordpress.com  · web viewsetelah filusuf yunani klasik mencapai...

23
HELENISME DAN FILSAFAT ABAD PERTENGAHAN Disusun sebagai bahan kajian pada mata kuliah filsafat umum Dosen Pengampu: Cecep Hilman M.Ag SEMESTER : 3 (tiga) Kelompok : 6 M. Hanan Syahrul Hidayat Rudianto 1

Upload: ngolien

Post on 10-Jan-2019

241 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: cecephilmanstaisukabumi.files.wordpress.com  · Web viewSetelah filusuf Yunani klasik mencapai puncaknya dengan munculnya Aristoteles, pemikiran filsafat Yunani merosot

HELENISME DAN FILSAFAT ABAD PERTENGAHAN

Disusun sebagai bahan kajian pada mata kuliah filsafat umum

Dosen Pengampu: Cecep Hilman M.Ag

SEMESTER : 3 (tiga)Kelompok : 6

M. Hanan Syahrul Hidayat Rudianto

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM SUKABUMIPROGRAM SARJANA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

2018

1

Page 2: cecephilmanstaisukabumi.files.wordpress.com  · Web viewSetelah filusuf Yunani klasik mencapai puncaknya dengan munculnya Aristoteles, pemikiran filsafat Yunani merosot

KATA PENGANTAR

الر حمن الر الله حيمبسم

Puji syukur alhamdulillah kami haturkan kepada Allah Yang Maha Esa atas berkat, rahmat, hidayah, dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik walaupun masih banyak kekurangan di dalamnya. Makalah ini membahas mengenai “HELENISME dan FILSAFAT ABAD PERTENGAHAN”.

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah “FILSAFAT UMUM”. Kami juga berharap semoga pembuatan makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca untuk menambah wawasan dan pengetahuan.

Dalam pembuatan makalah ini tentunya tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu kami ucapakan terimakasih kepada Bapak Cecep Hilman M. Ag selaku dosen pengampu. Serta pihak-pihak lain yang turut membantu memberikan referensi buku.

Tiada gading yang tak retak, itu kata pepatah tiada satupun manusia yang luput dari kesalahan, oleh karena itu kami berharap pemberian maaf yang sebesarnya-besarnya. Atas kekurangan dan kesalahan, baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Saran dan kritik sangat kami harapkan agar kami dapat memperbaiki makalah-makalah selanjutnya.

Sukabumi 01 oktober 2018

Penyusun

2

Page 3: cecephilmanstaisukabumi.files.wordpress.com  · Web viewSetelah filusuf Yunani klasik mencapai puncaknya dengan munculnya Aristoteles, pemikiran filsafat Yunani merosot

DAFTAR ISI

JUDUL…………………………………………………………………………………i

KATA PENGANTAR.………..………………………………………………………ii

BAB I PENDAHULUAN….……………………………………………..………….iii

A. Latar Belakang Masalah……...………..……………………………………...1B. Rumusan Masalah……………………….….…………………………………1C. Tujuan Penulisan....…………………………………………..……………….1

BAB II PEMBAHASAN

A. Helerisme: Pengaruh Plato dan Aristoteles…………………………………...2B. Plotinus, Filsafat Patristik dan Skolastik di Barat Kristen............................3C. Filsafat di Timur Islam (Ciri Kefilsafatan Islam, Para Filsuf Muslim)……...7D. Pengaruh Filsuf Muslim Terhadap Kebangkitan Filsafat Barat.....................9

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan…………………………………………………………………..12B. Saran……………………………………………………………..…………..12

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………….…………………13

3

Page 4: cecephilmanstaisukabumi.files.wordpress.com  · Web viewSetelah filusuf Yunani klasik mencapai puncaknya dengan munculnya Aristoteles, pemikiran filsafat Yunani merosot

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Setelah filusuf Yunani klasik mencapai puncaknya dengan munculnya Aristoteles, pemikiran filsafat Yunani merosot. Karena 5 abad sepeninggalan Aristoteles terjadi kekosongan, sehingga tidak ada ahli fikir yang menghasilkan buah pemikiran filsafatnya seperti Plato atau Aristoteles baru kira kira 5 abad kemudian bangkitlah Plotinus. Zaman abad pertengahan ialah zaman dimana filsafat abad pertengahan dicirikan dengan adanya hubungan erat antara agama Kristen dan filsafat. Abad pertengahan memiliki sebutan lain yaitu Skolastik atau masa Patristik yang semuanya menggambarkan corak pemikiran filsafat keilmuan yang dibentuk sesuai dengan perkembangan peradaban Kristen.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah pengaruh Plato dan Aristoteles? 2. Bagaimanakah filsafat Patristik dan Skolastik di barat Kristen?3. Bagaimanakah ciri kefilsafatan Islam dan siapa saja filsuf muslim? 4. Bagaimanakah pengaruh filsuf muslim terhadap kebangkitan filsafat Barat?

C. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui pengaruh Plato dan Aristoteles.2. Mengetahui filsafat Patristik dan Skolastik di barat Kristen.3. Mengetahui ciri kefilsafatan Islam dan para filsuf muslim. 4. Mengetahui pengaruh filsuf muslim terhadap kebangkitan filsafat Barat.

4

Page 5: cecephilmanstaisukabumi.files.wordpress.com  · Web viewSetelah filusuf Yunani klasik mencapai puncaknya dengan munculnya Aristoteles, pemikiran filsafat Yunani merosot

BAB II

PEMBAHASAN

A. Helenisme : Pengaruh Plato dan Aristoteles

Setelah filsafat Yunani klasik mencapai puncaknya dengan munculnya Aristoteles, pemikiran filsafat Yunani merosot. Karena lima abad sepeninggal Aristoteles terjadi kekosongan, sehingga tidak ada ahli pikir yang menghasilkan buah pemikiran filsafatnya seperti Plato atau Aristoteles, sampai munculnya filosof Plotinus (204-270 SM).

Pokok-pokok yang menjadi bahan-bahan pemikiran telah membeku, yaitu tentang jiwa, tubuh, pengamatan, pemikiran dan sebagainya, sedangkan pokok permasalahan filsafat dipusatkan pada cara hidup manusia, sehingga orang yang dikatakan bijaksana ialah orang yang mengatur hidupnya menurut budinya.

Zaman sesudah Aristoteles adalah zaman baru yang dimulai dengan zaman pemerintahan Alexander yanag Agung, zaman ini disebut Helenisme.

Istilah Helenisme adalah istilah modern yang diambil dari bahasa Yunani Kuno Hellenizein, yang berarti berbicara atau berkelakuan seperti orang Yunani. Yang dimaksud dengan Helenisme klasik yang ada di Yunani itu ialah kebudayaan yunani yang berkembang pada abad ke-5 dan ke-4 SM. Dalam pengertian yang lebih luas, Helenisme adalah istilah yang menunjuk kebudayaan yang merupakan gabungan antara budaya Yunani dan budaya Asia kecil, Siria, Mesopotamia, dan Mesir yang lebih tua. Gabungan itu terjadi selama tiga abad setelah meninggalnya Alexander yang Agung pada tahun 323 SM. Seorang dikatakan Hellene bila ia berbicara dan menggunakan kebudayaan Yunani, dimana ia berada.

5

Page 6: cecephilmanstaisukabumi.files.wordpress.com  · Web viewSetelah filusuf Yunani klasik mencapai puncaknya dengan munculnya Aristoteles, pemikiran filsafat Yunani merosot

Jadi pemikiran filsafat Helenisme adalah filsafat Yunani untuk mencari hakikat sesuatu atau sebuah pemikiran untuk menjadi suatu kebenaran yang terjadi pada masa Yunani kuno. Secara umum filsafat Helenisme tidak begitu orisinil, karena tidak ada Plato baru atau Aristoteles baru yang muncul dalam panggung. Sebaliknya, kedua filsuf besar itu menjadi sumber ilham bagi sejumlah aliran filsafat pada zaman itu seperti Epicurisme, Stoaisme, Skeptisme dan NeoPlatonisme.

B. Plotinus, filsafat Patristik dan Skolastik di Barat Kristen

1. Plotinus

Plotinus lahir di Mesir dan menempuh pendidikannya di Yunani. Ia menetap di Roma setelah mengikuti ekspedisi Kaisar Gordian. Filsafat Plotinus mengombinasikan ajaran mistis dan cara praktis dan memiliki pengaruh yang sangat kuat pada teologi Kristen. Filsafatnya bertujuan untuk membantu para muridnya kembali menyatu atau bergabung kepada “Yang Esa” dengan cara kontemplasi mirip dengan teologi trinitas dalam agama Kristen, ia percaya pada tiga hal yang bersifat surgawi, yaitu Yang Esa, Intelektualitas dan Jiwa.

Yang Esa adalah sesuatu yang bersifat serba baik tanpa batas dari tidak dapat dideskripsikan mengikuti filsafat Plato. Deskripsi menggunakan bahasa hanya dapat menunjuk Yang Esa. Plotinus menggambarkan bahwa “Yang Esa” adalah sebagai cahaya ditengah kegelapan. Plotinus mengajarkan bahwa dari semua yang ada, ada satu yang tertinggi, sepenuhnya transeden “Yang Esa” tidak mengandung divisi, keragaman atau perbedaan.

Level berikutnya adalah Intelektualitas, sebagai sumber dan landasan bentuk dan materi dunia yang dalam istilah Plato disebut form. Pikiran dan objek yang dipikir menyatu dalam intelektualitas, tidak ada pemisahan antara subjek dan objek, yang memahami dan yang dipahami.

6

Page 7: cecephilmanstaisukabumi.files.wordpress.com  · Web viewSetelah filusuf Yunani klasik mencapai puncaknya dengan munculnya Aristoteles, pemikiran filsafat Yunani merosot

Jiwa berhubungan dengan rasionalitas atau pikiran yang berwacana. Jiwa memiliki dua level; level atas jiwa menghadap kedalam dan melihat hal-hal surgawi dengan intelektualitas, sedangkan level bawah jiwa menghadap keluar kepada yang disebut alam. Level inilah yang bertanggung jaawab terhadap alam materi. Kedua level ini ada dalam diri manusia. Manusia dapat memilih apakah akan berkonsentrasi kedalam untuk melihat hal-hal surgawi atau keluar ke alam materi.

2. Filsafat Patristik

Istilah Patristik dari kata latin pater atau Bapak, yang artinya para pemimpin gereja. Para pemimpin gereja ini dipilih dari golongan atas atau golongan ahli pikir. Dari golongan ahli pikir inilah menimbulkan sikap yang beragam pemikirannya. Mereka ada yang menolak filsafat Yunani dan ada yang menerimanya.

Bagi mereka yang menolak, alasannya karena beranggapan bahwa sudah mempunyai sumber kebenaran yaitu firman Tuhan, tetapi tidak ada jeleknya menggunakan filsafat Yunani hanya diambil metodosnya saja. Walaupun filsafat Yunani sebagai kebenaran manusia, akan tetapi manusia juga sebagai ciptaan Tuhan. Jadi, menerima filsafat Yunani diperbolehkan selama dalam hal hal tertentu tidak bertentangan dengan agama.

Perbedaan pendapat tersebut berkelanjutan, sehingga orang-orang yang menerima filsafat Yunani menuduh bahwa mereka (orang-orang Kristen yang menolak filsafat Yunani) itu munafik. Akibatnya muncul upaya untuk membela agama Kristen, yaitu para apologis dengan kesadarannya membela iman Kristen dari serangan filsafat Yunani, yaitu :

a. Justinus Martir

Menurut pendapatnya, agama Kristen bukan agama baru, karena Kristen lebih tua dari filsafat Yunani dan Nabi Musa dianggap sebagai awal kedatangan Kristen. Selanjutnya dikatakan, bahwa filsafat Yunani itu mengambil dari kitab Yahudi. Pandangan ini didasarkan bahwa Kristus adalah logos.

7

Page 8: cecephilmanstaisukabumi.files.wordpress.com  · Web viewSetelah filusuf Yunani klasik mencapai puncaknya dengan munculnya Aristoteles, pemikiran filsafat Yunani merosot

Dalam mengembangkan aspek logosnya ini orang-orang Yunani (Socrates, Plato dan lain-lain) kurang memahami apa yang terkandung dan memancar dari logosnya yaitu pencerahan. Sehingga orang- orang Yunani dapat dikatakan menyimpang dari ajaran murni karena terpengaruh oleh setan. Jadi, agama Kristen lebih bermutu dibanding dengan filsafat Yunani.

b. Klemens

Ia termasuk pembela Kristen, tetapi tidak membenci filsafat Yunani. Pokok-pokok pikirannya sebagai berikut:

1. Memberikan batasan batasan terhadap ajaran Kristen untuk mempertahankan diri dari otoritas filsafat Yunani.

2. Memerangi ajaran yang anti terhadap Kristen dengan menggunakan filsafat Yunani.

3. Bagi orang Kristen filsafat dapat dipakai untuk membela iman Kristen dan memikirkan secara mendalam.

c. Tertullianus

Ia dilahirkan bukan dari keluarga Kristen tetapi setelah melaksanakan pertobatan ia gigih membela Kristen dengan fanatik. Ia menolak kehadiran filsafat Yunani, karena filsafat dianggap tidak perlu. Baginya berpendapat bahwa wahyu Tuhan sudahlah cukup, dan tidak ada hubungan antara teologi dengan filsafat. Tidak ada hubungan antara Yerussalem (pusat agama) dengan Yunani (pusat filsafat), tidak ada hubungan antar gereja dengan akademi, tidak ada hubungan antara Kristen dengan penemuan baru karena apa yang dikatakan para filosof Yunani tentang kebenaran pada hakekatnya sebagai kutipan dari kitab suci. Akan tetapi karena kebodohan para filosof kebenaran kitab suci terbut di palsukan. Akhirnya Tertullianus melihat filsafat hanya dimensi praktisnya saja dan ia menerima filsafat sebagai cara atau metode berfikir untuk memikirkan kebenaran keberadaan Tuhan beserta sifat-sifatnya.

d. Augustinus

Menurut pendapatnya daya pemikiran manusia ada batasnya, tetapi pikiran manusia dapat mencapai kebenaran dan kepaastian yang tidak ada batasnya, yang bersifat kekal abadi. Artinya akal pikiran manusia dapat berhubungan dengan sesuatu kenyataan yang lebih tinggi. Akhirnya ajaran Augustinus berhasil menguasai 10 abad dan mempengarui pemikiran Eropa. Perlu diperhatikan bahwa

8

Page 9: cecephilmanstaisukabumi.files.wordpress.com  · Web viewSetelah filusuf Yunani klasik mencapai puncaknya dengan munculnya Aristoteles, pemikiran filsafat Yunani merosot

pemikir Patristik itu sebagai pelopor pemikiran Skolastik. Ajaran Augustinus sebagai akar dari Skolastik dapat mendominasi hampir 10 abad, karena ajarannya lebih bersifat sebagai metode daripada suatu sistem sehingga ajaran-ajarannya mampu meresap sampai masa Skolastik.

3. Skolastik Istilah

Skolastik adalah kata sifat yang berasal dari kata school, yang berarti sekolah. Jadi, Skolastik adalah aliran atau yang berkaitan dengan sekolah. Terdapat beberapa pengertian dari corak khas Skolastik, yaitu:

3.Skolastik

adalah filsafat yang mempunyai corak semata-mata agama. Karena Skolastik ini sebagai bagian dari kebudayaan abad pertengahan yang religious

a. Filsafat Skolastik adalah filsafat yang mengabdi pada teologi, atau filsafat yang rasional memecahkan persoalan persoalan mengenai berpikir, sifat ada, kejasmanian, kerohanian, baik buruk.

b. Filsafat Skolastik adalah suatu sistem filsafat yang termasuk jajaran pengetahuan alam kodrat, akan dimasukkan kedalam bentuk sintesa yang lebih tinggi antara kepercayaan dan akal.

c. Filsafat Skolastik adalah filsafat nasrani, karena banyak dipengaruhi oleh ajaran gereja.

d. Filsafat Skolastik dapat tumbuh dan berkembang karena adanya faktor religius dan faktor ilmu pengetahuan. Masa Skolastik dibagi menjadi tiga periode, yaitu :

a. Skolastik awalPada abad ke 8 M kekuasaan berada dibawah Karel Agung (742- 814)

baru dapat memberikan suasana ketenangan dalam bidang politik, kebudayaan dan ilmu pengetahuan, termasuk kehidupan manusia serta pemikiran filsafat yang kesemuanya menampakkan mulai adanya kebangkitan. Kebangkitan inilah merupakan kecemerlangan abad pertengahan, dimana arah pemikirannya berbeda sekali dengan sebelumnya.

Pada saat inilah merupakan zaman baru bagi bangsa Eropa yang ditandai dengan Skolastik yang didalamnya banyak diupayakan ilmu pengetahuan yang dikembangkan di sekolah-sekolah. Pada mulanya Skolastik ini timbul pertama kalinya di Biara Italia Selatan dan akhirnya sampai

9

Page 10: cecephilmanstaisukabumi.files.wordpress.com  · Web viewSetelah filusuf Yunani klasik mencapai puncaknya dengan munculnya Aristoteles, pemikiran filsafat Yunani merosot

berpengaruh ke Jerman dan Belanda. Tokoh-tokohnya adalah Aquinas, Johannes Scotes Eriugena, Peter Lombard, John Salisbury, Peter Abaelardus.

b. Skolastik puncakMasa ini merupakan kejayaan Skolastik yang berlangsung dari tahun

1200-1300, dan masa ini juga disebut masa berbunga karena pada masa itu ditandai dengan munculnya universitas-universitas dan ordo- ordo yang secara bersama sama ikut menyelenggarakan atau memajukan ilmu pengetahuan, disamping juga peranan universitas sebagai sumber atau pusat ilmu pengetahuan dan kebudayaan.

c. Skolastik akhirMasa ini ditandai dengan adanya rasa jemu terhadap segala macam

pemikiran filsafat yang menjadi kiblatnya, sehingga memperlihatkan stagnasi. Diantara tokoh tokohnya adalah William Ockham (1285-1349) dan Nicolas Cusasus (1401-1464).

C. Filsafat di Timur Islam

Filsafat Islam adalah berfikir secara sistematis, radikal dan universal tentang hakikatsegala sesuatu berdasarkan ajaran Islam. Singkatnya filsafat Islam itu adalah filsafat yang berorientasi pada Al-Qur’an, mencari jawaban mengenai masalah-masalah asasi berdasarkan wahyu Allah.

Ciri kefilsafatan Islam :

1. Sebagai filsafat religious-spiritualDikatakan filsafat religious, karena filsafat Islam tumbuh di jantung

Islam dan tokoh-tokohnya dididik dengan ajaran-ajaran Islam, ataupun semangat Islam dan hidup dengan suasana Islam. Topik-topik yang terkandung dalam filsafat Islam bersifat religious, bermula dengan mengesakan Tuhan dan menganalisa secara universal kemudian menggambarkan Allah yang maha Agung adalah bersifat abstrak dan suci, dimana keesaan mutlak dan kesempurnaan total bagi-Nya karena Ia adalah pencipta. Filsafat religious ini sangat memberikan perhatian kepada jiwa karena di dalam jiwa manusia terdapat Nur dan Ilahi.

2. Sebagai filsafat rasionalFilsafat rasional sangat bertumpu pada akal dalam menafsirkan

problematika ke-Tuhanan, manusia dan alam. Terdapat 2 tugas akal. Pertama bertugas mengendalikan badan dan tingkah laku.Kedua, menerima pandangan-pandangan inderawi.

10

Page 11: cecephilmanstaisukabumi.files.wordpress.com  · Web viewSetelah filusuf Yunani klasik mencapai puncaknya dengan munculnya Aristoteles, pemikiran filsafat Yunani merosot

3. Filsafat sinkretisAdalah filsafat yang memadukan pemikiran atau pendapat antara

filosof. 4. Filsafat yang berhubungan kuat dengan ilmu pengetahuan Filsafat Islam

berhubungan kuat dengan ilmu pengetahuan karena dalam kajian filosof terdapat ilmu pengetahuan dan problematika saintis,dan sebaliknya dalam kajian saintis terdapat prinsip dan teori filosofis mereka memberikan pemecahan atas masalah fisika. Contohnya buku, Al-Syifa ensiklopedi filsafat Arab terbesar, karena buku ini berisi logika, fisika, matematika dan metafisika.

Filsuf Muslim :

1. Al-Kindi Nama lengkapnya Abu Yusuf, Ya’kub bin Ishak Al-Sabbah bin Imran

bin Al-Asha’ ath bin Kays Al-Kindi. Beliau biasa disebut Ya’kub, lahir pada tahun 185 H (801 M) di Kufah. Al-Kindi mengarang buku-buku yang menganut keterangan Ibnu Al-Nadim buku yang ditulisnya berjumlah 241 dalam bidang filsafat, logika, aritmatika, astronomi, kedokteran, ilmu jiwa, politik, optika, musik, matematika dan sebagainya.dari karangan-karangannya, dapat kita ketahui bahwa Al-Kindi termasuk penganut aliran Eklektisisme; dalam metafisika dan kosmologi mengambil pendapat Aristoteles, dalam psikologi mengambil pendapat Plato, dalam hal etika mengambil pendapat Socrates dan Plato. Mengenai filsafat dan agama Al-Kindi berusaha mempertemukan antara kedua hal filsafat Aristoteles, Plato dan Galenius, dalam bidang-bidang logika, fisika, etika dan metafisika. Meskipun banyak tokoh filsafat yang diulas dipikirannya, namun ia lebih terkenal sebagai pengulas Aristoteles.

2. Ibnu Sina Ibnu Sina dilahirkan dalam masa kekacauan, dimana Khilafah Abbasiyah

mengalami kemunduran. Pengaruh Ibnu Sina dalam soal kejiwaan tidak dapat diremehkan, baik pada dunia pikir Arab sejak abad ke-10 M sampai akhir abad ke-19 M, terutama pada Gundissalinus, Albert the Great, Thomas Aquinas, Roger Bacon dan Dun Scott. Bahkan juga ada pertaliannya dengan pikiran-pikiran Descartes tentang hakikat jiwa dan wajahnya. Karya-karya Ibnu Sina yang terkenal adalah Asy-Syifa, An- Najat, Al-Isyarat wat-Tanbihat, Al-Hikmat Al-Masyriqiyyah, Al-Qanun atau Canon of Medicine.

11

Page 12: cecephilmanstaisukabumi.files.wordpress.com  · Web viewSetelah filusuf Yunani klasik mencapai puncaknya dengan munculnya Aristoteles, pemikiran filsafat Yunani merosot

3. Al-GhazaliIa adalah Abu Hamid Ibn Muhammad Al-Ghazali Ath-Thusi, bergelar

Hujjatul Islam. Lahir tahun 450 H di Tus. Al-Ghazali adalah seorang ahli pikir Islam yang dalam ilmunya, dan mempunyai nafas panjang dalam karangan-karangannya. Puluhan buku telah ditulisnya yang meliputi berbagai lapangan ilmu, antara lain teologi Islam (ilmu kalam), hukum Islam (fiqih), tasawuf, tafsir, akhlak, dan adab kesopanan kemudian autobiografi. Karyanya yang sangat mengagumkana adalah yang berjudul Maqashid Al-Falasifah.

4. Ibnu Rusyd Ia adalah Abul Walid Muhammad bin Ahmad bin ibn Rusyd,

kelahiran Cordova pada tahun 520 H. Ibnu Rusyd adalah seorang ulama besar dan pengulas yang dalam terhadap filsafat Aristoteles. Buku- bukunya yang lebih penting dan yang sampai kepada kita ada empat yaitu Bidayatul-Mujtahid, Faslul-Maqalfi ma baina Al-Hikmati was-Syari’at min Al-Ittisal, Manahij Al-Adillah fi Aqaidi Ahl Al-Millah, dan Tahafur At- Tahafut.7 5. Al-Farabi Nama aslinya Abu Nasr Muhammad bin Muhammad bin Tharkhan. Sebutan Al-Farabi diambil dari nama kota Arab, ia dilahirkan pada tahun 257 H (870 M).

5. Al-Farabi

luas pengetahuannya, mendalami ilmu-ilmu yang ada pada masanya dan mengarang buku-buku dalam ilmu tersebut. Buku-bukunya, baik yang sampai kepada kita maupun yang tidak, menunjukkan bahwa ia mendalami ilmu-ilmu bahasa, matematika, kimia, astronomi, kemiliteran, musik, ilmu alam, ketuhanan, fiqh , dan mantik. Diantara karangan-karangannya ialah ; Aghradhu ma Ba’da Ath-Tha’biah, Al-Jam’u baina Ra’yai Al-Hakimain, Tahsil As-Sa’adah, ‘Uyun ul-Masail, Ara-u Ahl-il madinah Al-Fadlilah dan Ih-sha’u al-Ulum.

D. Pengaruh filsuf muslim terhadap kebangkitan filsafat barat

Dalam bidang peradaban materi, Eropa banyak berhutang budi terhadap perang salib. Perang ini telah membawa kaum Kristen kedalam kontak langsung dengan orang-orang muslim di tanah Islam itu sendiri. Orang-orang Kristen mendapati bahwa di Levant banyak hal baru bagi mereka dan teknik- teknik yang tidak dikenal di Barat. Oleh karena itu ketika terjadi gencatan senjata, mereka memanfaatkan kesempatan ini untuk mempelajari teknik- teknik baru di bidang pertanian, industri dan kerajinan, serta melakukan hubungan perdagangan dengan

12

Page 13: cecephilmanstaisukabumi.files.wordpress.com  · Web viewSetelah filusuf Yunani klasik mencapai puncaknya dengan munculnya Aristoteles, pemikiran filsafat Yunani merosot

orang-orang muslim. Lama-kelamaan, perang salib menyesuaikan diri dengan usaha politik perdagangan bandar-bandar Italia, terutama Venezia. Selain Venezia, kota kota perdagangan di Italia Utara, Jerman Selatan, dan Belanda juga berkembang akibat perang salib.

Selain melalui perang salib, cara lain terjadinya sentuhan peradaban Islam terhadap Eropa adalah melalui cara yang murni damai di Andalusia. Ketika Eropa masih larut dalam keterbelakangan, Andalusia telah tumbuh dalam kemajuan dan kegemilangan peradaban. Ustadz Muhammad Al-Husaini Rakha mengatakan, “Di antara bukti kebesaran peradaban Spanyol bahwa di Cordova saja terdapat lima puluh rumah sakit, sembilan ratus toilet, delapan ratus sekolah, enam ratus masjid, perpustakaan umum yang memuat enam ratus ribu buku dan tujuh puluh perpustakaan pribadi lainnya”. Orang-orang Eropa aktif berinteraksi dengan orang-orang Arab dan mengambil ilmu dari mereka serta mengambil manfaat dari peradaban mereka.

Orang-orang Eropa datang ke Andalusia untuk belajar di universitas-universitas umat Islam. Diantara mereka banyak terdapat tokoh gerrja dan tokoh bangsawan. Orang-orang Eropa yang belajar di universitas-universiats Andalusia itu melakukan gerakan penerjemahan kitab-kitab para ilmuwan muslim yang berbahasa Arab ke bahasa Latin dan mulailah buku-buku tersebut diajarkan ke perguruan-perguruan tinggi di Barat. Ketika itu, bahasa Arab menjadi bahasa terdepan di dunia dalam masalah ilmu pengetahuan. Pada abad XII diterjemahkan kitab Al-Qanun karya Ibnu Sina mengenai kedokteran. Pada akhir abad XIII diterjemahkan pula kitab Al-Hawiy karya Ar-Razi yang lebih luas dan lebih tebal daripada Al-Qanun. Kedua buku ini hingga abad XVI masih menjadi buku pegangan bagi pengajaran ilmu kedokteran di perguruan tinggi Eropa. Buku-buku filsafat bahkan terus berkembang penerjemahannya lebih banyak daripada itu. Bangsa Barat belum pernah mengenal filsafat- filsafat Yunani kuno kecuali melalui karangan dan terjemahan-terjemahan para ilmuwan muslim.

Banyak orang Barat yang jujur mengakui bahwa pada abad pertengahan, kaum muslimin adalah guru-guru bangsa Eropa selama tidak kurang dari enam ratus tahun. Gustave Lebon mengatakan bahwa terjemahan buku-buku bangsa Arab (Islam) terutama buku-buku keilmuan, hampir menjadi sumber satu- satunya bagi pengajaran di banyak perguruan tinggi Eropa selama lima atau enam abad. Dapat dikatakan bahwa pengaruh bangsa Arab dalam beberapa bidang ilmu, seperti ilmu kedokteran, masih berlanjut hingga sekarang. Buku-

13

Page 14: cecephilmanstaisukabumi.files.wordpress.com  · Web viewSetelah filusuf Yunani klasik mencapai puncaknya dengan munculnya Aristoteles, pemikiran filsafat Yunani merosot

buku karangan Ibnu Sina pada akhir abad yang lalu masih diajarkan di Montpellier. Lebon juga mengatakan hanya buku Arablah yang dijadikan sandaran oleh Roger Bacon, Leonardo da Vinci, Arnold de Philippe, Raymond Lull, San Thomas, Albertus Magnus, serta Alfonso X dari Castella.

14

Page 15: cecephilmanstaisukabumi.files.wordpress.com  · Web viewSetelah filusuf Yunani klasik mencapai puncaknya dengan munculnya Aristoteles, pemikiran filsafat Yunani merosot

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Istilah Helenisme adalah istilah modern yang diambil dari bahasa Yunani Kuno Hellenizein, yang berarti berbicara atau berkelakuan seperti orang Yunani. Yang dimaksud dengan Helenisme klasik yang ada di Yunani itu ialah kebudayaan yunani yang berkembang pada abad ke-5 dan ke-4 SM. Dalam pengertian yang lebih luas, Helenisme adalah istilah yang menunjuk kebudayaan yang merupakan gabungan antara budaya Yunani dan budaya Asia kecil, Siria, Mesopotamia, dan Mesir yang lebih tua. Gabungan itu terjadi selama tiga abad setelah meninggalnya Alexander yang Agung pada tahun 323. Zaman pertengahan ialah zaman dimana filsafat abad pertengahan dicirikan dengan adanya hubungan erat antara agama Kristen dan filsafat. Dilihat secara menyeluruh, filsafat abad pertengahan memang merupakan filsafat Kristiani. Para pemikir zaman ini hampir semuanya klerus, yakni golongan rohaniwan atau biarawan dalam gereja katolik, minat dan perhatian mereka tercurah pada ajaran agama kristiani. Sejarah filsafat abad pertengahan dibagi menjadi 2 periode yaitu periode Patristik dan Skolastik. Filsafat Islam adalah berfikir secara sistematis, radikal dan universal tentang hakikatsegala sesuatu berdasarkan ajaran Islam. Singkatnya filsafat Islam itu adalah filsafat yang berorientasi pada Al-Qur’an, mencari jawaban mengenai masalah-masalah asasi berdasarkan wahyu Allah.Tokoh-tokoh filsafat Islam, antara lain: Al-Kindi, Ibnu Sina, Al-Farabi, Ibnu Rusyd dan Al- Ghazali.

B. Saran

Saran kami dari makalah ini mengharapkan kritik dan saran pembaca agar lebih baik lagi dalam pembuatan makalah ini. Dan semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca atas perhatianya kami ucapkan terimakasih.

15

Page 16: cecephilmanstaisukabumi.files.wordpress.com  · Web viewSetelah filusuf Yunani klasik mencapai puncaknya dengan munculnya Aristoteles, pemikiran filsafat Yunani merosot

DAFTAR PUSTAKA

Tafsir, Ahmad. 1990. Filsafat Umum Akal dan Hati sejak Thales sampai Capra. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Muzairi. 2015. Filsafat Umum.Yogyakarta: Teras. Hendrayani m.puspa.1986 sejarah filsafat barat modern dan sezaman.

Bandung p.t. Alumni

16