case tht
DESCRIPTION
case thtTRANSCRIPT
Borang Portofolio
Nama Peserta: dr. Aprina Radinka Subagiyo
Nama Wahana: Rumah Sakit Umum Daerah Sampang
Topik: Epistaksis
Tanggal (kasus): 05 Agustus 2015
Nama Pasien: Tn. A No. RM:
Tanggal Presentasi: Nama Pendamping: dr. Manarul Aini
Tempat Presentasi:
Obyektif Presentasi:
Keilmuan Keterampilan Penyegaran Tinjauan Pustaka
Diagnostik Manajemen Masalah Istimewa
Neonatus Bayi Anak Remaja Dewasa Lansia Bumil
Deskripsi: Laki-laki, 45 tahun, keluar darah dari hidung kanan, diawali dengan sisi yang terlalu keras; Epistaksis Anterior
Tujuan: Mengatasi perdarahan
Bahan bahasan: Tinjauan Pustaka Riset Kasus Audit
Cara membahas:
Diskusi Presentasi dan diskusi
Email Pos
Data pasien: Nama: Tn. A Nomor Registrasi:
Nama klinik: RSUD Sampang Telp: 323956 Terdaftar sejak:
Data utama untuk bahan diskusi:
1. Diagnosis/Gambaran Klinis:Epistaksis AnteriorKeluar darah dari lubang hidung sebelah kanan sejak 3 jam yang lalu. Darah yang keluar berwarna merah segar. Dengan jumlah ± 20 cc. Sebelumnya pasien mengorek-ngorek hidung dan bersisi terlalu keras. Pasien tidak merasa menelan darah. Hidung pilek sejak 3 hari, gatal dan tersumbat. Riwayat perdarahan gusi, dan perdarahan pada bagian tubuh lainnya disangkal. Demam disangkal.
2. Riwayat Pengobatan:Pasien tidak mengkonsumsi obat sebelumnya.
3. Riwayat Kesehatan/Penyakit:Riwayat mimisan sebelumnya disangkal
Riwayat hipertensi disangkal
4. Riwayat Keluarga:Tidak ada anggota keluarga lain yang mengeluh sakit seperti ini.
5. Riwayat Pekerjaan:Pasien bekerja swasta.
6. Kondisi Lingkungan Sosial dan FisikPasien bertempat tinggal di Gunung Maddah. Hubungan pasien dengan tetangga sekitar cukup baik.
7. Riwayat Alergi: disangkal
8. Lain-lain:Pemeriksaan Fisik: Vital Sign: Nadi 84 kali/menit, RR 16 kali/menit, suhu 36,5°C, tensi 120/70 mmHgKepala-Leher : Anemi (-) Ikterus (-) Cyanosis (-) Dyspneu (-)
rhinorea (+/-)Thorax : Cor - S1/S2 tunggal, murmur (-), gallop (-)
Pulmo - Simetris, retraksi (-). ves/ves, ronchi -/-, wheezing -/-Abdomen : Flat, bising usus (+) normal, hepar dan lien tidak teraba, meteorismus (-)Extremitas : Akral hangat, kering, merah, CRT <2 detik
Status lokalis
Pemeriksaan telinga
No Telinga Kanan Pemeriksaan Telinga
Telinga Kiri
1. Nyeri tekan (-), edema (-) Tragus Nyeri tekan (-), edema (-)
2. Bentuk dan ukuran dalam batas normal, hematoma
(-), nyeri tarik aurikula (-)
Daun telinga Bentuk dan ukuran dalam batas normal, hematoma (-), nyeri tarik
aurikula (-)
3. Serumen (-), hiperemis (-), furunkel (-), edema (-),
lapang.
Liang telinga Serumen (-), hiperemis (-), furunkel (-), edema (-), lapang.
4. Retraksi (-),bulging (-), hiperemi (-), edema (-),
perforasi (-), kolesteatoma (-), cone of light (+)
Membran timpani Retraksi (-),bulging (-), hiperemi (-), edema (-), perforasi (-),
kolesteatoma (-), cone of light (+)
Pemeriksaan hidung
N.D Penilaian N.S
Tidak ada kelainan Hidung luar Tidak ada kelainan
Normal, ulkus (-) Vestibulum nasi Tampak dipenuhi darah
Bentuk (normal), hiperemi (-)
Cavum nasi Bentuk (normal), mukosa hiperemi (+), tampak
darah (+)
Mukosa normal,sekret (-), massa berwarna putih mengkilat (-),
sekret pada meatus nasi media (-)
Konka nasi media Mukosa normal,sekret (-), massa berwarna putih
mengkilat (-), sekret pada meatus nasi media (-)
Edema (-), mukosa hiperemi (-)
Konka nasi inferior Edema (-), mukosa hiperemi (-)
Deviasi (-), benda asing (-), perdarahan (-), ulkus
(-).
Septum nasi Deviasi (-), benda asing (-), perdarahan (-), ulkus (-).
Nyeri (-) Sinus Nyeri (-)
Pemeriksaan Tengorokan
Bibir Mukosa bibir basah, berwarna merah muda (N)
Mulut Mukosa mulut basah berwarna merah muda
Geligi Normal
Lidah Tidak ada ulkus, pseudomembrane (-)
Uvula Bentuk normal, hiperemi (-), edema (-), pseudomembran (-)
Palatum mole Ulkus (-), hiperemi (-)
Pemeriksaan Penunjang :
Darah Rutin Nilai Normal
Leukosit 7.200 4.500 - 11.000
Eritrosit 4,9 4.5-6-2
Hemoglobin 12,5 13,5 g/dl
Hematokrit 35 % 40 - 54 %
Trombosit 220.000 150 - 450 ribu/cmm
Kimia Klinik
Gula darah sewaktu 135 mg/dl <180
Hemostasis
Bleeding Time 3 1-6 menit
Clotting Time 9 6-14 menit
DIAGNOSIS :
Epistaksis Anterior
TERAPI :
- Menjaga kestabilan Airway, Breathing, dan Circulation
- elevasi kepala 30-45 derajat
- Tampon anterior
- vit K 3x10mg po
- As. Tranexamat 3x500 mg po
Daftar Pustaka
1. Mangkusumo, E. Dan Wardani, R. 2007. Perdarahan Hidung dan Gangguan Penghidu. Dalam Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala & Leher. Edisi keenam. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Hal 155-159.
2. Mansjoer A, dkk, 2008. Epistaksis. Kapita Selekta Kedokteran jilid I cetakan 9, Jakarta FKUI. Hal 95-97.
Hasil Pembelajaran:
Rangkuman Hasil Pembelajaran Portofolio
1. Subyektif: Keluhan utama: Keluar darah dari hidungKeluar darah dari lubang hidung sebelah kanan sejak 3 jam yang lalu. Darah yang keluar berwarna merah segar. Dengan jumlah ± 20 cc. Sebelumnya pasien mengorek-ngorek hidung dan bersisi terlalu keras. Pasien tidak merasa menelan darah. Hidung pilek sejak 3 hari, gatal dan tersumbat. Riwayat perdarahan gusi, dan perdarahan pada bagian tubuh lainnya disangkal. Demam disangkal. Riwayta hipertensi disangkal.
2. Objektif:
Hasil Pemeriksaan Fisik:
KU : Lemah, Compos mentis E4V5M6 Vital Sign:
Nadi : 84 kali/menitRR : 16 kali/menitSuhu : 36,5°CTekanan darah : 120/70 mmHg
Pemeriksaan lokalis :
Pemeriksaan hidung
N.D Penilaian N.S
Tidak ada kelainan Hidung luar Tidak ada kelainan
Normal, ulkus (-) Vestibulum nasi Tampak dipenuhi darah
Bentuk (normal), hiperemi (-)
Cavum nasi Bentuk (normal), mukosa hiperemi (+), tampak
darah (+)
Mukosa normal,sekret (-), massa berwarna putih mengkilat (-),
sekret pada meatus nasi media (-)
Konka nasi media Mukosa normal,sekret (-), massa berwarna putih
mengkilat (-), sekret pada meatus nasi media (-)
Edema (-), mukosa hiperemi (-)
Konka nasi inferior Edema (-), mukosa hiperemi (-)
Deviasi (-), benda asing (-), perdarahan (-), ulkus
(-).
Septum nasi Deviasi (-), benda asing (-), perdarahan (-), ulkus (-).
Nyeri (-) Sinus Nyeri (-)
Hasil Pemeriksaan Penunjang : tak tampak penurunan anthal eritrosit dan Hb.3. Assessment (Penalaran Klinis):
Diagnosis: Epistaksis AnteriorDiagnosis Banding: Epistaksis Posterior
4. Planning a. Terapi
- Menjaga kestabilan Airway, Breathing, dan Circulation- Elevasi kepala 30-40 derajat - Pemasangan tampon anterior 2-4 buah yang sudah diberikan adrenalin dan
pantocain/lidocain 2% . Observasi apakah perdarahan berhenti atau tidak, tampon dievaluasi 3 hari kemudian.
- Vit K 3x1 tab po- As. Tranexamat 3x500mg po
b. Edukasi- Perlu diberika edukasi penanganan awal epistaksis bila keluhan kembali muncul
kembali yaitu dengan menekan hidung selama 5-10 menit.- Etiologi yang memungkinkan pada pasien ini mengalami epistaksis dikarenakan
trauma saat dikorek-korek dan sisi yang terlalu keras, sehingga pasien disarankan untuk jangan mengorek,mengucek dan sisi yang terlalu keras.
- Diet bebas