case kh fix

30
LAPORAN KASUS BERKAS PASIEN A. Identitas Pasien Nama : An. K Jenis Kelamin : Laki-laki Usia : 18 bulan Nama Ayah : Tn. D Nama Ibu : Ny. Y Pekerjaan Ibu : Ibu rumah tangga Pekerjaan Ayah : Tukang Ojek Pendidikan Ibu : SMP Pendidikan Ayah : SMA Agama : Islam Alamat : Jl. Tanah Merah No. 44, Kelurahan Rawa Badak, Kecamatan Kelapa Gading Barat, Jakarta Utara Tanggal Berobat : 11 Maret 2015 B. Anamnesa Dilakukan secara allo-anamnesa pada tanggal 11 Maret 2015 1. Keluhan Utama : Batuk-batuk 2. Keluhan Tambahan : Panas badan, pilek, mencret 3. Riwayat Penyakit Sekarang : 1

Upload: khansahaura

Post on 17-Nov-2015

248 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

presentasi

TRANSCRIPT

LAPORAN KASUS

BERKAS PASIENA.Identitas Pasien

Nama

: An. KJenis Kelamin

: Laki-lakiUsia

: 18 bulanNama Ayah

: Tn. DNama Ibu

: Ny. YPekerjaan Ibu

: Ibu rumah tanggaPekerjaan Ayah

: Tukang OjekPendidikan Ibu

: SMPPendidikan Ayah

: SMAAgama

: Islam

Alamat: Jl. Tanah Merah No. 44, Kelurahan Rawa Badak, Kecamatan Kelapa Gading Barat, Jakarta UtaraTanggal Berobat

: 11 Maret 2015B. Anamnesa

Dilakukan secara allo-anamnesa pada tanggal 11 Maret 20151. Keluhan Utama: Batuk-batuk2. Keluhan Tambahan: Panas badan, pilek, mencret3. Riwayat Penyakit Sekarang:

Pasien datang diantar oleh ibunya untuk berobat ke Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading dengan keluhan awal yang dirasakan batuk sejak tiga hari. Batuk dirasakan sepanjang hari. Keluhan batuk disertai dahak berwarna kuning kehijauan. Keluhan batuk batuk disertai darah disangkal oleh ibu pasien.Ibu pasien juga mengeluhkan pasien panas badan tidak terlalu tinggi semenjak batuk. Dirumah ibu sudah memberikan obat sirup penurun panas badan. Panas badan tidak disertai dengan kejang maupun penurunan kesadaran. Pada saat panas badan tidak ada riwayat keluar darah dari hidung, perdarahan gusi, atau bintik-bintik merah di kulit. Ibu pasien juga mengatakan pasien pilek yang menyebabkan pasien sulit bernafas. Anak sulit tidur saat malam hari karena batuk berdahak dan sulit dikeluarkan dan ibu merasa anaknya terlihat bernafas lebih cepat daripada biasanya.Selain itu pasien juga mengalami mencret sejak 3 hari. Buang air besar berupa cairan berwarna kuning disertai dengan lendir. Mencret dirasakan sebanyak 3 sampai 4 kali dalam sehari. Anak masih dapat diajak bermain, masih ingin minum dan pada saat menangis masih terdapat air mata.

Keluhan mual muntah disangkal. Pada buang air kecil tidak ada keluhan. 4. Riwayat Kelahiran

Ibu pasien mengatakan, anaknya lahir normal di ruangan bersalin Puskesmas Kelapa Gading, dengan berat badan lahir 2700 gram. Selama kehamilan ibu mengaku tidak mengalami penyakit berat, ibu mengatakan selalu kontrol tiap bulannya dan selalu mengkonsumsi makanan yang bergizi agar pertumbuhan anaknya baik. 5. Riwayat Imunisasi

Menurut ibu pasien anaknya telah diberikan imunisasi dasar lengkap sampai dengan campak. Pada saat imunisasi anak tidak pernah menderita panas badan.6. Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat penyakit yang sama sebelumnya sering, tapi yang terberat saat ini. Pasien pernah dirawat akibat penyakit muntah dan berak 5 bulan yang lalu. Riwayat penyakit asma disangkal

Riwayat alergi obat dan makanan disangkal7. Riwayat Penyakit Keluarga:

Riwayat hipertensi disangkal.

Riwayat diabetes mellitus disangkal

Riwayat asma disangkal

Riwayat alergi obat dan makanan disangkal

Riwayat penyakit jantung disangkal

Riwayat penyakit kuning disangkal8. Riwayat Sosial Ekonomi:Pasien adalah anak kedua dari pasangan suami-istri. Ayah pasien bekerja sebagai tukang ojek. Biaya hidup sehari-hari pasien dan keluarga didapatkan dari penghasilan Ayahnya. Penghasilan Ayah pasien setiap bulannya Rp. 1.500.000 per bulan. Jumlah tersebut dirasakan pas pasan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Saat ini, pembiayaan kesehatan pasien ditanggung oleh pemerintah melalui program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) iuran. Sebelum ada program ini, orang tua pasien mengaku membayar sendiri pembiayaan kesehatan dan pengobatan keluarganya.9. Riwayat Kebiasaan:Pasien memiliki kebiasaan bermain di dalam ataupun di luar rumah ditemani oleh ibunya. Saat di luar rumah anak biasanya dibawa ibu untuk bermain di rumah tetangga. Pasien sering diberikan jajanan berupa es krim, biscuit, dan makanan ringan lainnya yang dibeli dari warung di dekat rumah. Pasien saat ini masih tidur bersama kedua orangtua dan kakaknya. Ayahnya memiliki kebiasaan merokok di dalam rumah.10. Riwayat Perkembangan

UsiaMotorik kasarMotorik halusKomunikasi/BicaraSosial

4 bulanTengkurap/telentang sendiriMemegang mainanTertawa/berteriakMemandangi tangan sendiri

6 bulanMerangkak, duduk tanpa berpeganganMeraih, menggapai dan mengambil mainanMenoleh kearah datangnya suara, berkata tanpa arti Memasukan makanan ke mulut

12 bulanBerdiri, berjalan dengan bantuanMemegang dan melempar bolaMemanggil mama,papaBermain dengan orang disekitarnya

14 bulanBerjalan sendiri tanpa bantuanMenyusun balokDapat mengatakan makan, minumBermain dengan orang disekitarnya

Kesan: Tidak terdapat kelainanC.Pemeriksaan Fisik

1. Keadaan Umum : Baik

2.Tanda tanda vital

Kesadaran: Compos Mentis

GCS: 15

Frek. Nadi: 110 x/menit

Frek Pernapasan: 50 x/menit

Suhu: 37,9 (C

Status Gizi

a. Berat badan: 8.8 kgb. Tinggi badan: 74 cmc. BB/U: z score = -1 s.d -2d. PB/U: z score = -2 s.d -3e. BB/TB: z score = 0 s.d 1f. Simpulan status gizi: - Berat badan normal Panjang badan pendek Status gizi baik ( kurva NCHS )

Gambar 1. Panjang Badan Menurut Umur

Kesan : Pendek

Gambar 2. Berat badan menurut Umur

Kesan : Berat Badan NormalGambar 3. Berat badan menurut panjang badan

Kesan : Status gizi baik

3.Status Generalis:

Kepala:Normocephal, rambut berwarna hitam tidak mudah dicabut

Mata: Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, mata tidak cekung, airmata (+)

Leher: Tidak teraba pembesaran KGB dan kelenjar tiroid

Thoraks: Cor: BJ I BJ II reguler, murmur (-), gallop (-)

Pulmo: Ronkhi (+/+), wheezing (-/-)

Abdomen : Datar, simetris, bising usus (+) normal, hepar dan lien tidak teraba, Turgor kembali cepatEkstremitas: Akral hangat, edema ( - ), Sianosis ( - ), Turgor kulit kembali cepatD. Pemeriksaan PenunjangTidak dilakukan Usulan Pemeriksaan: Pemeriksaan darah lengkap, foto rontgen thorax, dan pemeriksaan feses.BERKAS KELUARGA

A. Profil Keluarga

1. Karakteristik Keluarga

a. Identitas Kepala Keluarga: Ayah pasien Tn. D berusia 39 tahun

b. Identitas Pasangan

: Ibu pasien Ny. Y berusia 26 tahun

c. Struktur Komposisi Keluarga

Keluarga terdiri atas Tn. D sebagai kepala keluarga, Ny. Y sebagai istri. Memiliki 2 orang anak, An. N sebagai anak pertama berumur 5 tahun yang sekarang sedang bersekolah di Taman kanak-kanak, An. K sebagai anak kdua berumur 18 bulan. Pasien tinggal bersama ayah dan ibu. Keluarga ini terdiri atas suami, istri, 2 anak kandung.

Tabel 1. Anggota keluarga yang tinggal serumahNo.NamaStatus keluargaJenisKelaminUsia PendidikanPekerjaan

1. Tn. DKepala keluargaL39 thSMATukang ojek

2. Ny. DYIstriP 26 thSMPIRT

3.An. NAnak ke-1P5 thnTK

4. An. KAnak ke-2L18bln-

2. Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Hidup

a. Lingkungan tempat tinggalTabel 2. Lingkungan tempat tinggal

Status kepemilikan rumah : Kontrak ( Harga kontrak Rp 600.000,00 per bulan)Daerah perumahan : padat kumuh

Karakteristik rumah dan lingkunganKesimpulan

Luas rumah : 5x5 mTotal penghuni di rumah tersebut sebanyak 4 orang. Ruangan dapu, kamar tidur dan ruang keluarga tidak terdapat pembatas. Kamar mandi dibatasi oleh dinding tembok dengan pintu kamar mandi terbuat dari plastik. Di dalam kamar mandi terdapat jamban keluarga. Loteng kamar mandi tidak ada. Ventilasi udara belum dioptimalkan dengan baik, penerangan kurang karena hanya terdapat satu lampu, tempat pembuangan sampah dan air bersih dengan warna kekuningan terdapat di dalam kamar mandi serta kondisi lingkungan tempat tinggal pasien padat penduduk.

Jumlah penghuni dalam satu rumah : 4 orang

Jumlah ruangan : 2 ruangan

Bertingkat/ tidak bertingkat: Tidak bertingkat

Lantai rumah dari : keramik

Dinding rumah dari : tembok

Jamban keluarga: ada

Penerangan listrik : 40 watt

Ketersediaan air bersih: ada, berasal dari sumur yang juga digunakan bersama-sama warga sekitar, air berwarna kuning, tidak berbau dan tidak berasa.

Tempat pembuangan sampah : ada

b. Kepemilikan barang-barang berharga : (Kendaraan, elektronik, alat-alat rumah tangga)

1. 1 buah motor.

2. 1 buah TV .3. 1 buah kipas angin.

4. 1 buah kompor gas.

5. 1 buah kulkas.6. 2 buah handphone7. 1 buah rice cookerGambar 2. Denah Rumah Keluarga

Keterangan Gambar :

: Pintu

: Jendela dan lubang udara

3. Penilaian Perilaku Kesehatan Keluarga

a. Tempat Berobat

Jika ada salah satu anggota keluarga yang sakit, awalnya keluarga Ny. Y akan mengobati sendiri dengan obat-obat yang dibeli sendiri di warung. Namun, apabila sakit tidak sembuh-sembuh barulah keluarga Ny. Y berobat ke puskesmas Kelapa Gading atau ke klinik dokter umum.b.Balita: tidak mengikuti kegiatan penimbangan setiap bulan di posyandu, karena lokasi posyandu yang jauh dan informasi adanya kegiatan posyandu tidak diketahui.c. Asuransi/Jaminan KesehatanBadan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) 4. Sarana Pelayanan Kesehatan ( Puskesmas)

Tabel 3. Pelayanan KesehatanFaktorKeteranganKesimpulan

Cara mencapai pusat pelayanan kesehatanMotorPasien berobat ke puskesmas diantar oleh orang tuanya dengan menggunakan sepeda motor. Kendaraan yang dimiliki memudahkan pasien untuk datang ke Puskesmas yang jaraknya cukup jauh dari rumah pasien. Menurut Ibu pasien pelayanan kesehatan di Puskesmas cukup memuaskan dan bebas biaya karena sudah memiliki kartu BPJS.

Tarif pelayanan kesehatanDitanggung oleh BPJS

Kualitas pelayanan kesehatanCukup

5. Pola Konsumsi Makanan Keluarga

a. Kebiasaan Makanan

Dalam kesehariannya pasien dan keluarganya makan sebanyak 3 kali sehari dengan menu nasi ditambah sop sayur, kadang ikan atau ayam. Pasien masih diberikan ASI oleh ibunya tampa tambahan susu formula lainnya. Sayur yang sering dimasak antara lain sop sayur atau tumis sayur. Sayur dimasak 3-4 kali dalam seminggu keluarga Tn. A jarang mengonsumsi buah-buahan. Ikan yang sering dikonsumsi yaitu ikan kembung. Pola makan keluarga dan pasien 3 kali sehari. b.Menerapkan pola gizi seimbang :Keluarga Ny. Y belum dapat memenuhi pola gizi seimbang pada menu keluarga. Hal ini bisa diketahui dari makanan yang dimakan lebih banyak mengandung karbohidarat, dan protein tetapi kurang mengandung serat, vitamin dan mineral. Ibu tidak menerapkan pola gizi seimbang dikarenakan status ekonomi yang rendah dan kurangnya pengetahuan tentang pedoman umum gizi seimbang.c. Pola makan pasien tiga hari terakhir ialah :Tanggal 11 Maret 2015Jadwal makanJenis makananKaloriProteinLemakKarbohidrat

PagiAir Putih 2 gelas0000

Nasi putih 100 g130 kkal4 g0,28 g40 g

Telur145 kkal3 g5 g0,5 g

SiangNasi putih 100 g 130 kkal4 g0,28 g40 g

Air putih 3 gelas0000

Ikan kembung142 kkal10gr9 gr6gr

Sayur bayam100 kkal3 g2 g10 g

MalamTelur 145 kkal3 g5 g0,5 g

Air putih 2 gelas0000

Nasi putih 100 g130 kkal4 g0,28 g40 g

Ikan kembung142 kkal10gr9 gr6gr

Dalam sehari asupan makanan dalam tubuh pasien ada 1064 kkal, 41 gram protein, 30,84 gram lemak, 143 gram karbohidrat.Tanggal 12 Maret 2015

Jadwal makanJenis makananKaloriProteinLemakKarbohidrat

PagiAir Putih0 kkal000

Nasi 130 kkal4 g5 g45 g

Telur rebus145 kkal5 g5 g10 gr

SiangNasi putih 130 kkal4 g5 g60 g

Air putih0000

Ayam Goreng185 kkal10gr10 gr8 gr

MalamAir putih 0 kkal0 g0 g0 g

Nasi putih 145 kkal4,07 g5 g 55 g

Telur dadar50 kkal30 g10 g10 g

Sayur tumis130 kkal4 g3 g25 g

Tanggal 13 Maret 2015Jadwal makanJenis makananKaloriProteinLemakKarbohidrat

PagiAir Putih0 kkal000

Nasi 185 kkal00,28 g40 g

Ikan goreng145 kkal4 g5 g6 gr

SiangNasi putih 100 kkal4 g0,28 g40 g

Air putih0 kkal000

Sayur sop130 kkal9,1 g10 gr6 gr

MalamAir putih 0 kkal0 g0 g0 g

Nasi putih 145 kkal15 g5 g 40 g

Tempe goreng100 kkal5 g10 g10 g

Ikan goreng130 kkal4 g0,28 g40 g

.Kebutuhan kalori pasien seharusnya : Kebutuhan kalori anak usia1-3 thn = 100 kkal/kg/hari

Berat badan ideal pasien = 10.5 kg

Keb.Kalori basal = 100 kkal x 10.5 kg = 1050 kkal.

Aktifitas fisik ringan (AF) = 20% x 1050 kkal = 210 kkal.

Kebutuhan kalori total = KB+AF = 1050 + 210 = 1260 kkal/hari.

Kebutuhan zat gizi pasien :

a. Protein 10% dari total kalori = ( 15% X 1.260) : 4 = 47,25 grb. Lemak 20% dari total kalori = ( 20% X 1.260) : 9 = 28 gr

c. Karbohidrat

= ( 75% X 1.260) : 4 = 220,5 grInterpretasi terhadap food recall pasien : Pasien mengkonsumsi protein yang lebih rendah daripada kebutuhan yang seharusnya, tetapi asupan karbohidrat, dan lemak tercukupi. Pasien juga tidak diberikan buah-buahan oleh ibunya. Sehingga dapat disimpulkan pasien belum memenuhi pedoman umum gizi seimbang.6. Pola Dukungan Keluarga

a. Faktor pendukung terselesaikannya masalah dalam keluarga:Orang tua pasien senantiasa memberikan perhatian kepada An. K agar dapat sembuh dari penyakitnya dengan cara:

Mengantar pasien berobat ke dokter untuk kontrol penyakit secara rutin jika terdapat keluhan. b. Faktor penghambat terselesaikannya masalah dalam keluarga:

Kurangnya pengetahuan orang tua pasien tentang penyakit yang diderita oleh pasien. Pola konsumsi keluarga Ny. Y tidak baik, dikarenakan tidak bervariasinya menu makanan setiap harinya, karena kurangnya pendapatan. Anak sering rewel dan sulit diberikan makan.

Kurangnya kesadaran dari orang tua pasien untuk menutup jendela dan mencegah anaknya agar tidak bermain ke luar rumah saat sore hari ketika sedang ada pembakaran sampah di sekitar rumah.B. GENOGRAM

1. Bentuk keluarga :

Bentuk keluarga ini adalah keluarga inti (nuclear family). Keluarga terdiri dari Tn. D sebagai kepala keluarga, Ny. Y adalah seorang istri, 1 orang anak perempuan bernama An. N dan 1 anak laki-laki bernama An. K. Seluruh anggota keluarga ini tinggal dalam satu rumah.

2. Tahapan siklus keluarga:

Tahapan siklus keluarga Tn. D dan Ny. Y termasuk ke dalam tahap keluarga dengan anak usia balita dimana Tn. D adalah sebagai kepala keluarga yang menikah dengan Ny. Y, mereka mempunyai 2 orang anak, 1 orang anak balita bernama An. N, dan 1 orang anak batita bernama An. K.3. Family Map

Keterangan:

: Laki-Laki

:Perempuan

: Pasien laki-laki

:Hubungan Keluarga

: Tinggal dalam satu rumahC. Identifikasi permasalahan yang didapat dalam keluarga

a. Masalah dalam fungsi biologis

Pasien saat ini di diagnosis pneumonia ringan dan diare tanpa dehidrasi. Di dalam keluarga ada yang menderita sakit yang sama dengan pasien, yaitu kakak pasien.b.Masalah dalam fungsi psikologi

Pasien adalah seorang anak berusia 18 bulan. Ayah pasien bekerja sebagai tukang ojek, ayah pasien masih suka merokok didalam rumah. Ibu pasien tidak bekerja dan tidak memiliki pengetahuan tentang kesehatan yang cukup. Ibu pasien tidak bisa melarang ayah pasien untuk tidak merokok di dalam rumah.

c. Masalah dalam fungsi ekonomi

Pasien belum bekerja. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan biaya untuk berobat pasien didapatkan dari ayah pasien yang bekerja sebagai tukang ojek dengan total gaji kurang lebih Rp. 1.500.000,00 dalam sebulan. Uang penghasilan tersebut digunakan untuk membayar sewa kontrakan rumah, keperluan sehari-hari dan membayar biaya sekolah kakak pasien. Uang penghasilan dirasakan kurang untuk memenuhi kebutuhan keluarga.d. Masalah lingkungan

Pasien tinggal di lingkungan yang padat penduduk. Pasien tinggal berdekatan dengan tempat pembakaran sampah, ruangan rumah yang sangat sempit. Kamar tidur dan dapur tidak dibatasi oleh dinding tembok, kamar mandi bersebelahan dengan tempat seluruh anggota keluarga biasa berkumpul dan tidak memiliki loteng. Sumber pencahayaan pada rumah pasien tidak cukup baik karena sinar matahari tidak dapat masuk karena jarak rumah yang terlalu rapat dengan rumah tetangga didepannya, luas ventilasi yang tidak memenuhi standar. Pertukaran udara di dalam rumah tidak baik dan ayah sering merokok didalam rumah. Ibu hanya mengepel lantai rumah sekali dalam sehari menggunakan pembersih lantai.e. Masalah perilaku kesehatan

Dalam keseharian nya pasien masih minum ASI dan mulai makan makanan biasa. Ibu sering lupa untuk mencucikan tangan pasien saat akan mengambil makanan, dan ibu juga tidak terbiasa untuk mencuci tangan sebelum menyuapi pasien. Seluruh anggota keluarga menggunakan alas kaki saat berada di luar rumah, tetapi seluruh anggota keluarga saat akan masuk ke rumah tidak terbiasa untuk mencuci kaki. Ibu pasien bila anaknya sakit mencoba membeli obat di warung terlebih dahulu,jika tidak ada perbaikan baru anak dibawa ke puskesmas.D. Diagnosis Holistik1. Aspek personal: (alasan kedatangan, harapan, kekhawatiran)

Orang tua datang membawa anaknya untuk berobat karena orang tua pasien menginginkan anaknya untuk sembuh dari penyakitnya. Orang tua pasien mengkhawatirkan penyakit yang diderita pasien akan menjadi lebih parah sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari. Orang tua pasien berharap pasien dapat sembuh sempurna dari penyakit yang dideritanya dan mendapat langsung pelayanan medis dari tenaga medis untuk kesehatan anaknya dan mendapat informasi yang cukup tentang penanganan dan pengawasan yang diperlukan anaknya.2. Aspek klinik : Berdasarkan hasil anamnesa, pemeriksaan fisiki, dapat disimpulkan sebagai berikut:Diagnosis Kerja : Pneumonia ringan dan diare tanpa dehidrasiDiagnosis Banding Pneumonia : Bakterial infection:

Streptococcus Pneumonia

Haemophillus Influenza Type B

Staphylococcus Auereus

Viral Infection

Respiratory syncytial virus

Influenza virus

Parainfluenza virus3. Aspek risiko internal :

Pasien tidak memiliki kelainan atau penyakit menurun dari orang tua pasien. Pasien menjadi lebih sulit untuk diberi makan semenjak menderita sakit. Pasien sering bermain di lantai dan suka memegang berbagai benda. Pasien juga sering bermain pasir di luar rumah dengan tetangga seusianya. Pasien tidak dibiasakan untuk mencuci tangan oleh ibunya sebelum memegang makanan. Pasien juga sering dibelikan jajanan seperti es potong, makanan ringan seperti ciki, dan jajanan jajanan lainnya. 4. Aspek psikososial keluarga: Kurangnya pengetahuan orang tua pasien tentang penyakit yang diderita oleh pasien menyebabkan kurangnya dukungan dari keluarga untuk kesembuhan pasien. Selain itu, Tn. D memiliki kebiasaan merokok di dalam rumah, yang dapat memperberat penyakit anak. Ibu pasien kurang memperhatikan variasi menu makanan untuk sehari-hari, karena keterbatasan biaya sehingga makanan yang disajikan tidak memenuhi standar pedoman umum gizi seimbang, serta ibu jarang menyediakan buah-buahan sehingga anak tidak menyukai buah-buahan.

5. Aspek fungsional: (tingkat kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari baik di dalam maupun di luar rumah, fisik maupun mental)

Menurut skala ECOG pasien termasuk derajat 1 yang termasuk dalam aspek fungsional sakit sakit ringan dan pasien mampu melakukan kegiatan yang sesuai dengan kemampuannya dan aktivitas sehari hari.E. Rencana Penatalaksanaan

Tabel 4. Rencana PenatalaksanaanAspekKegiatanSasaranWaktuHasil diharapkanBiaya

Aspek PersonalMelakukan edukasi dan motivasi pengertian terhadap penyakit pneumonia dan diare serta bagaimana penatalaksanannya.

Orang tua pasienSaat pasien berobat ke Puskesmas Pemahaman orang tua pasien tentang penyakit yang diderita . dan pasien mau terus berobat bila sakitDitanggung BPJS

Aspek KlinikMemberikan terapi pneumonia ringan dan diare tanpa dehidrasi :BB = 8,8 kg

Paracetamol syr 3 x 120 mg saat demam Amoxicilin syr 3 x 125 mg

Ambroxol 1 x 1,25 mg

Zinc 1 x 20 mg selama 10 hari

Oralit 100 200 cc setiap kali mencret

Memberikan penjelasan kepada orang tua pasien tentang obat yang dikonsumsi pasien termasuk efek sampingnya.

Orang tua PasienPada saat kunjungan ke puskesmasKesembuhan pasien, meningkatkan daya tahan tubuh pasien.

Aspek risiko internalMenjelaskan bahwa usia balita sangat rentan terkena infeksi Menjelaskan pola makan sesuai pedoman umum gizi seimbang.Memberikan edukasi tentang pentingnya mencuci kaki dan tangan

Pasien dan keluargaPada saat di puskesmas Orang tua mengerti bahwa anak mudah terkena infeksi bila daya tahan tubuhnya menurun.

Pasien mau makan makanan yang bergizi. Pasien dan keluarga terbiasa untuk mencuci kaki dan tangan.

Apek psikososial keluarga-Menganjurkan kepada keluarga untuk selalu membawa pasien kontrol rutin agar kesehatan lebih baik.

- Menjaga kebersihan rumahnya selalu membuka jendela di pagi hari dan setelah memasak sehingga dapat terjadi pertukaran udara.-Memperingatkan kepada ayah pasien untuk merokok di luar rumah dan tidak di dekat pasien saat merokok.Keluarga pasienPada saat di puskesmasKeluarga lebih peduli dengan kondisi fisik pasien dan memberi perhatian serta dukungan kepada pasien agar membantu penyembuhan pasien.Keluarga pasien dapat berperilaku hidup sehat setiap hari

Aspek fungsionalMemberitahu orang tua untuk memperhatikan perkembangan pasienKeluargaPada saat di puskesmasKondisi tubuh pasien lebih sehat dan kuat serta mencapai perkembangan yang sesuai dengan usianya

F. Prognosis

1. Ad vitam

: ad bonam2. Ad sanasionam: dubia ad bonam3. Ad fungsionam: ad bonamKamar mandi

Dapur

Ruang keluarga

Kasur

Ny. D

Tn. A

An. K An. N

PAGE 11