case 2 (mr.minoto)

24
Case 2 : “ Mr.Minoto → Keracunan Logam Berat “ 1. Problem : a. Tuan Minoto, 40th, pekerja pabrik peralatan medis mengeluh tidak bisa mengontrol pergerakkannya, sempoyongan, sulit mengartikulasikan kata-kata dan merasa mati rasa/kesemutan pada jari & ibu jari kaki. b. 2 bulan sebelumnya pergi ke puskesmas mengeluh mati rasa atau kesemutan pada jari dan ibu jari kakinya. Semakin hari, mati rasa semakin berat dan 10 hari yg lalu mengalami tremor pada tangannya, akhirnya dari 3 hari yg lalu sampai sekarang, dia tidak bisa mengontrol pergerakannya. Tuan minoto bekerja di tempat pengisian sphygmomanometer & thermometer. c. PE : mata à sulit menggerakan mata berdasarkan perintah dokter, neurologik à ataxia, gait ataxic, extremitas à paraesthesia, tonus otot menurun. d. Dokter marta mendapat laporan dari tim paramedik dan bidan desa bahwa terdapat banyak pasien dengan gejala yg sama seperti Tn.Minoto. total 29 pasien, 15-25 tahun, semuanya adalah orang sehat sebelumnya. e. Puskesmas tempat dokter marta bekerja terletak dipesisir teluk buyata. Semua pasien datang dari desa yg sama dari teluk & kebanyakan penduduk adalah nelayan. Ada beberapa pabrik baterai & peralatan medis di area ini yg membuang limbahnya di sungai yg mengalir ke teluk. Dokter marta menduga adanya keracunan logam berat akibat kontaminasi lingkungan. Beliau mengirimkan W1 (KLB) ke dinas kesehatan. f. Hasil investigasi tim investigator epidemiologic : Endapan lumpur, ikan & kerang mengandung methyl mercury dalam konsentrasi tinggi. Konsentrasi tertinggi methyl mercury ditemukan dibagian luar kanal pembuangan. Investigasi di pabrik Tn.minoto menunjukkan adanya kebocoran pada mesin pengisian. Pengukuran polusi udara

Upload: michael-raktion

Post on 15-Sep-2015

228 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

ikm

TRANSCRIPT

Case 2 : Mr.Minoto Keracunan Logam Berat 1. Problem :a. Tuan Minoto, 40th, pekerja pabrik peralatan medis mengeluh tidak bisa mengontrol pergerakkannya, sempoyongan, sulit mengartikulasikan kata-kata dan merasa mati rasa/kesemutan pada jari & ibu jari kaki.b. 2 bulan sebelumnya pergi ke puskesmas mengeluh mati rasa atau kesemutan pada jari dan ibu jari kakinya. Semakin hari, mati rasa semakin berat dan 10 hari yg lalu mengalami tremor pada tangannya, akhirnya dari 3 hari yg lalu sampai sekarang, dia tidak bisa mengontrol pergerakannya. Tuan minoto bekerja di tempat pengisian sphygmomanometer & thermometer.c. PE : mata sulit menggerakan mata berdasarkan perintah dokter, neurologik ataxia, gait ataxic, extremitas paraesthesia, tonus otot menurun.d. Dokter marta mendapat laporan dari tim paramedik dan bidan desa bahwa terdapat banyak pasien dengan gejala yg sama seperti Tn.Minoto. total 29 pasien, 15-25 tahun, semuanya adalah orang sehat sebelumnya.e. Puskesmas tempat dokter marta bekerja terletak dipesisir teluk buyata. Semua pasien datang dari desa yg sama dari teluk & kebanyakan penduduk adalah nelayan. Ada beberapa pabrik baterai & peralatan medis di area ini yg membuang limbahnya di sungai yg mengalir ke teluk. Dokter marta menduga adanya keracunan logam berat akibat kontaminasi lingkungan. Beliau mengirimkan W1 (KLB) ke dinas kesehatan.f. Hasil investigasi tim investigator epidemiologic :Endapan lumpur, ikan & kerang mengandung methyl mercury dalam konsentrasi tinggi. Konsentrasi tertinggi methyl mercury ditemukan dibagian luar kanal pembuangan. Investigasi di pabrik Tn.minoto menunjukkan adanya kebocoran pada mesin pengisian. Pengukuran polusi udara mengindikasikan adanya mercury & diketahui pabrik tidak memiliki AMDAL. Semua spesimen pasien mengandung methyl mercury sangat tinggi :Darah : 285-378 microgram/LUrin : 425-670 microgram/LRambut : 65-95 microgram/LLimbah cair dari pabrik mengandung logam berat terutama mercury pada konsentrasi tinggi dan sedikit timbal (Pb)g. Dinas kesehatan mengumuman KLB teluk buyata karena keracunan methyl mercury atau minamata disease. Tn.Minoto merupakan index case dan menderita minamata disease karena menghirup uap mercury dalam jangka panjang di tempat kerjanya. Pasien lain disebabkan karena intake methyl mercury jangka panjang dari ikan/kerang yg terkontaminasi di teluk buyata.

1. DD/Hipotesaa. Malignancy (tumor otak)b. CNS Disorder (Parkinson disease)c. Strooke / CVAd. Encephalitise. Keracunan mercury/logam berat (Minamata)

1. Diagnosa = Keracunan Logam Berat1. Definisi limbah berdasarkan Hukum Indonesia No.32 tahun 2009, pasal 1 & PP No.18/1999 pasal 1 ayat 1 : Limbah sisa suatu usaha dan atau kegiatan

1. LIMBAH B3:Definisi Limbah B3 ( PP. No.18/1999 & UU No.32/2009 & PP No.85/1999)1. Limbah B3 atau bahan berbahaya dan beracun, adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan/atau beracun, zat, energi dan atau komponen lain yang karena sifat dan/atau konsentrasinya dan/atau jumlahnya,baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan/atau merusakkan lingkungan hidup, dan/atau dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lain.1. Limbah bahan berbahaya & beracun ini antara lain adalah bahan baku yg bersifat berbahaya dan beracun yg tidak digunakan karena rusak/kadaluarsa, sisa bahan/kemasan, tumpahan, sisa proses, oli bekas, oli kotor, limbah dari kegiatan pembersihan kapal & tangki yg memerlukan penanganan & pengolahan khusus. Tidak termasuk bagian limbah cair yg bersifat B3 tetapi dapat diawasi oleh PP tentang pengendalian pencemaran air serta limbah debu & gas yg bersifat limbah B3 tetapi dapat diawasi oleh PP tentang pengendalian pencemaran udara. 1. Dilarang membuang limbah B3 langsung tanpa pengolahan terlebih dahulu.1. Limbah B3 dapat diidentifikasi menurut sumber dan atau uji karakteristik dan atau uji toksikologi.1. Jenis limbah B3 menurut sumbernya meliputi : a.Limbah B3 dari sumber tidak spesifik (bukan dari proses utama suatu kegiatan industri) ; cth aseton, metilen, klorida, metanol, pelumas bekas.b. Limbah B3 dari sumber spesifik; contoh : pupuk logam berat (terutama Hg), sulfida, atau senyawa amonia.c. Limbah B3 dari bahan kimia kada1uarsa, tumpahan, bekas kemasan, dan buangan produk yang tidak memenuhi spesifikasi; contoh : asetaldehida, benzena, butana, sianida.d. Rincian masing2 ada di lampiran I PP No.85 tahun 19991. Uji karakteristik limbah B3 : a. mudah meledak;b. mudah terbakar;c. bersifat reaktif;d. beracun;e. menyebabkan infeksi; danf. bersifat korosif.g. pengujian toksikologi untuk menentukkan sifat akut/kronik.-Pelaku pengelolaan: (PP. No.18/1999)a. Penghasil: pasal 9,10,11b. Pengumpul: pasal 12,13,14c. Pengangkut: pasal 15,16,17d. Pemanfaat: pasal 18,19,20,21,22e. Pengolah: pasal 23,24f. Penimbun: pasal 25,26

1. Definisi Pencemaran Lingkungan Hidup (UU No. 32 tahun 2009 pasal 1, poin/ayat 14)Pencemaran lingkungan hidup adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga melampaui baku mutu lingkungan hidup yang telah ditetapkan. Macam2 pencemaran : Pencemaran air Pencemaran tanah Pencemaran udara

7. Upaya Kesehatan Lingkungan ( UU No. 36 Tahun 2009 Bab XI )

Pasal 162Upaya kesehatan lingkungan ditujukan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat, baik fisik, kimia, biologi, maupun sosial yang memungkinkan setiap orang mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya

8. Lingkungan Sehat ( UU No. 36 Tahun 2009 Bab XI )

Pasal 163

(1) Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat menjamin ketersediaan lingkungan yang sehat dan tidak mempunyai resiko buruk bagi kesehatan.

(2) Lingkungan sehat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mencakup lingkungan permukiman, tempat kerja, tempat rekreasi, serta tempat dan fasilitas umum.

(3) Lingkungan sehat sebagaimana dimaksud pada ayat (2) bebas dari unsur-unsur yang menimbulkan gangguan kesehatan, antara lain:a. Limbah cairb. Limbah padatc. Limbah gasd. Sampah yang tidak diproses sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan pemerintahe. Binatang pembawa penyakitf. Zat kimia yang berbahayag. Kebisingan yang melebihi ambang batash. Radiasi sinar pengion dan non pengioni. Air yang tercemarj. Udara yang tercemark. Makanan yang terkontaminasi

(4) Ketentuan mengenai standar baku mutu kesehatan lingkungan dan proses pengolahan limbah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), ditetapkan dengan peraturan pemerintah.

9. Regulasi Aktivitas yang Memiliki Dampak Terhadap Lingkungan

UU no 32 thn 2009 pasal 221) Setiap usaha / kegiatan yang berdampak penting terhadap lingkungan hidup, wajib memiliki AMDAL.2) Dampak penting berdasarkan kriteria :a) Besarnya jumlah penduduk terkena dampak rencana usaha/kegiatan.b) Luas wilayah penyebaran dampakc) Intensitas & lamanya dampakd) Banyaknya komponen lingkungan hidup yang terkena dampake) Sifat kumulatif dampakf) Berbalik atau tidak berbaliknya dampak,dan ataug) Kriteria lain sesuai dengan perkembangan iptek

UU no 32 thn 2009 pasal 361) Setiap usaha / kegiatan wajib memiliki AMDAL / UKL-UPL (Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup) wajib memiliki izin lingkungan.2) Izin lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterbitkan berdasarkan keputusan kelayakan lingkungan hidup sebagaimana dimaksud dalam pasal 31 atau rekomendasi UKL-UPL3) Izin lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), wajib mencantumkan persyaratan yang dimuat dalam keputusan kelayakan lingkungan hidup atau rekomendasi UKL-UPL.4) Izin lingkungan diterbitkan oleh menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangan. 10. AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup) (UU NO 32 THN 2009) Adalah (pasal 1) : Dampak penting suatu usaha / kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentanng penyelenggaraan usaha / kegiatan.

Paragraf 5 pasal 221) Setiap usaha / kegiatan berdampak penting terhadap lingkungan hidup wajib memiliki AMDAL2) Dampak penting berdasarkan kriteria :a) Besarnya jumlah penduduk terkena dampak rencana usaha/kegiatan.b) Luas wilayah penyebaran dampakc) Intensitas & lamanya dampakd) Banyaknya komponen lingkungan hidup yang terkena dampake) Sifat kumulatif dampakf) Berbalik/tidak berbaliknya dampak dan/ataug) Kriteria lain sesuai dengan perkembangan iptek

Pasal 25 Dokumen AMDAL memuat:a) Pengkajian dampak rencana usaha / kegiatan.b) Evaluasi kegiatan disekitar lokasi.c) Saran masukan & tanggapan masyarakat terhadap rencana usaha / kegiatan.d) Perkiraan besarnya dampak yang terjadi jika usaha / kegiatan tersebut dilaksanakan.e) Evaluasi dampak yang terjadi untuk menentukan kelayakan / ketidaklayakan lingkungan hidup.f) Rencana pengelolaan & pemantauan lingkungan hidup.11. Tipe-Tipe Mercury (Hg)Bentuk- bentuk mercury dapat dibagi menjadi 3: Metalis Mercury (elemental mercury) Inorganic Mercury Organic Mercury

1. Metalic MercuryAdalah logam bersinar, warna silver-putih yang cair pada suhu ruangan. Metallic mercury metal adalah liquid metal yang biasa digunakan di thermometer dan beberapa sakral listrik. Pada suhu ruangan, beberapa metallic mercury akan menguap dan membentuk uap mercury (mercury vapor). Mercury vapor tidak berwarna dan berbau. Semakin tinggi suhu, semakin banyak uap terlepas dari metallic mercury cair. Beberapa orang yang menghirup mercury vapor, dilaporkan merasakan metalik pada mulutnya. Metallic mercury ditemukan di 714 tempat limbah berbahaya di seluruh Negara.

2. Inorganic MercurySenyawa inorganic mercury terjadi ketika mercury berikatan dengan elemen seperti chlorine, sulfur, oksigen. Senyawa mercury ini juga disebur garam mercury. Kebanyakan senyawa inorganic mercury adalah bubuk putih atau Kristal, kecuali untuk mercury sulfide (cinnabar) yang berwarna merah dan menjadi hitam setelah terpapar cahaya.

3. Organic MercuryKetika mercury berikatan dengan karbon, senyawa yang terbentuk disebut senyawa organic mercury atau organomercurials. Terdapat sejumlah besar senyawa organic mercury yang potensail, tapi sejauh ini senyawa organic yang paling umum dilingkungan adalah methyl mercury (monomethyl mercury). Di masa lalu, senyawa organic mercury disebut phenyl mercury digunakan di beberapa produk komersial. Senyawa organic mercury yang lain disebut dimethyl mercury digunakan sebagaian kecil untuk standard pada beberapa tes kimia. Dimethyl mercury satu-satunya senyawa organic mercury yang sudah diidentifikasi pada tempat limbah berbahaya. Ditemukan dalam jumlah yang sangat kecil pada 2 tempat limbah berbahaya di seluruh Negara tapi sangat membahayakan untuk manusia dan hewan.Seperti semyawa inorganic mercury baik methyl mercury dan phenyl mercury ada dalam bentuk garam (untuk contoh: methyl mercuric chloride atau phenyl mercury acetate). Ketika murni, kebanyakan bentuk methyl mercury dan phenyl mercury adalah white crystalline solid. Sedangkan dimethyl mercury adalah cairan tidak berwarna. Beberapa bentuk mercury ada secara alami di lingkungan. Bentuk alami yang paling umum dari mercury ditemukan di alam adalah metallic mercury, mercury sulfide (cinnabar ore), mercury chloride dan methyl mercury.Beberapa microorganisme (bakteri dan fungi) dan proses alam dapat merubah mercury di alam dari satu bentuk ke bentuk yang lain. Senyawa organic mercury yang paling umum diproses oleh microorganism dan proses alam dari bentuk lain adalah methyl mercury. Methyl mercury jadi perhatian khusus karena dapat tertimbun dalam ikan air tawar dan air laut serta mamalia laut yang dapat dikonsumsi dalam level yang berkali-kali lebih tinggi atau besar dibanding level pada air disekitarnya.

12. Mercury yang Terdapat Di Alam

Sumber utama mercury (sebagai mercury vapor) di atmosphere adalah penguapan alami dari kerak bumi Mercury vapor di atmosphere menggambarkan jalur utama dari global transport mercury. Mercury menetap disana, tidak berubah untuk periode 1 tahun atau lebih. Jadi terdapat waktu untuk mercury didistribusikan secara global bahkan dari titik sumber polusi. Akhirnya, mercury dikonversi menjadi bentuk larut cair dan kembali pada permukaan bumi melalui air hujan. Pada stage ini 2 perubahan kimia penting dapat terjadi. Metal dapat direduksi kembali menjadi mercury vapor dan kembali ke atmosphere atau metal dapat di metilasi oleh microorganism yang ada pada sedimen air laut dan air tawar. Produk utama dari reaksi biometilasi alami ini adalah senyawa monomethyl mercury (methyl mercury). Beberapa organism tertua dalam skala evolusi, bakteri metanogenik, melaksanakan reaksi metilasi. Setelah diproduksi, methyl mercury masuk ke aquatic food chain termasuk plankton, ikan herbivore, dan akhirnya ikan karnivora. Pada jaringan mamalia laut yang mengkonsumsi ikan, mercury dapat naik satu juta kali lebih tinggi dari air disekitarnya. Rangkaian biometiasi dan biokonsentrasi ini dapat berakhir pada manusia melalui makanan yang terpapar methyl mercury (baik dari sumber alam atau atropogenic inorganic mercury) Methyl mercury ditemukan tidak pada semua jaringan tetapi paling banyak ditemukan pada jaringan yang dapat dimakan, terutama otot, dalam bentuk water-soluble protein bound. Tidak seperti kasus PCBs, yang terdeposisi di lemak, ikan yang dimasak tidak menurunkan methyl mercury. Senyawa inorganic merkuri ditemukan pada makanan. Sumber yang tidak diketahui dan jumlah yang setelah tertelan sejauh ini dibwah intake toxic yang diketahui.

13. Mercury yang Berhubungan Dengan Aktifitas Manusia

80% sumber merkuri antropogenik berasal dari emisi elemen merkuri di udara, terutama dari pembakaran bahan bakar fosil,pertambangan,peleburan,dan pembakaran sampah padat 15% emisi antropogenik terjadi melalui penggunaan langsung pupuk dan pestisida dan juga pembuangan limbah padat perkotaan (baterai dan termometer) pada tanah 5% emisi merkuri terjadi melalui pembuangan limbah pabrik pada aliran air

14. Bagaimana Mercury Dapat Terekspose Pada Manusia

Karena merkuri secara natural terdapat di alam, setiap orang terpapar oleh merkuri dengan kadar yang sangat rendah seperti yang terdapat di udara (10-20 ng/m3 udara terdapat di udara perkotaan, did daerah non perkotaan kadarnya lebih rendah : 6nm/m3 udara), air (5ppt [part per trilion] atau 5ng/L air) dan tanah (20-625ppb [part per billion] atau 20.000-625.000 ng/kg tanah). Sumber potensial dari paparan terhadap merkuri metalik adalah pelepasan merkuri dari proses dental analgam filling (amalgam merupakan gampuramn logam : 50% merkuri metalik, 35% perak, 9% timah, 6% tembaga, dan zinc dalam jumlah kecil) saat amalgam pertama kali dicampurkan, wujudnya pasta lunak yang dimasukkan ke permukaan gigi mengeras dalam 30 menit setelah amalgam mengreas, sejumlah kecil merkuri direlease dari permukaan karena adanya korosi atau mengunyah atau gerakan menggiling. Jumalh merkuri yang direlease dari dental amalgam bergantung dari jumlah pengisian atau luas permukaan pengisian materi dental amalgam, kebiasaan mengunyah dan makan. Diperkirakan : 3-17 g/hari. Menyebabkan terjadinya gangguan imun, terutama pada orang yang sensitif seperti ibu hamil, anak berusia 6 tahun, pasien gangguan ginjal, pasien dengan respon hipersensitivitas terhadap logam. Kegiatan keagamaan yang mungkin menggunakan metalic mercury seperti Santeria, Voodo, Palo Mayobe, Espritismo. Selain itui biasanya juga digunakan pada kegiatan ritulistik, etnik tertentu, dimana paparan dengan merkuri dapat terjadi selama kegiatan atau setelahnya melalui udara dalam ruangam yang terkontaminasi. Metalic mercury digunakan untuk peralatan rumah tangga dan peralatan industri, termasuk thermostat, fluorescent light bulbs, barometer, termometer kaca, dan beberapa alat pengukur tekanan darah. Biasanya teretak dalam kaca atau loga, jadi selama tidak terjadi kerusakan maka tidak akan terjadi paparan. Terpapar oleh udara yang terkontaminasi oleh bahan buangan berbahaya, tempat pembuangan sampah, bahan bakar yang mengandung merkuri (batu bara atau bahan bakar fosil lainnya). Paparan lebih sering terjadi pada anak yang bermain atau makan makanan yang terkontaminasi oleh tanah, air minum dari sumur, memakan ikan yang terkontaminasi didekat lokasi tersebut. Penggunaan fungisidal yang berlebihan yang mengandung merkuri. Bisa juga terpapar karena menelan atau penggunakan salep kulit yang kadarluarsa (laxative, pengobatan kecacingan, teething powder) yang mengandung merucous chloride, cream pencerah kulit dan antiseptik topikal serta agen disinfeksi (merucochrome dan thimerosal). Pekerjaan yang mempunyai resiko paparan dengan merkuri : pekerja di pabrik perlengkapan elektronik atau bagian otomotif yang mengandung merkuri, proses kimia yang menggunakan merkuri, proses metalik, konstruksi bangunan yang mengandung merkuri (seperti electrical switches, thermomether), dan pekerja medis (dokter, dokter gigi, dan paramedik lainnya) dimana perlatan yang digunakan memngandung merkuri (seperti beberapa perlengkapan yang digunakan untuk mengukur tekanan darah mengandung merkuri cair). Makanan yang terkontaminasi methyl mercury: ikan, kerang atau mamalia laut (seperti paus, anjing laut, lumba2, singa laut). Methyl mercury terakumulasi dalam rantai makanan, sehingga ikan pada puncak rantai makanan akan memiliki merkuri terbanyak dalam dagingnya, ikan terbesar (tertua) memiliki kandungan terbesar. FDA (Food and Drug Administration) memperkirakan kebanyaka orang mengonsumsi merkuri yang terdapat dalam produk laut sekitar 50 ngkgBB/hari. Ini sekitar 3,5 g dari merkuri per hari untuk orang dewasa dengan berat badan rata2. Level ini tidak menghasilkan efek yang berbahaya. Ikan yang dijual harus memiliki kandungan methylmerkuri 1 half life dibutuhkan untuk mengkarakterisitikan kinetik eliminasi. Umumnya, range halflife kira2 20-90 hari.17. Toxic Effect Pada Mercury Di Tubuh Manusia

1) Uap Mercury (Mercury Vapor) Inhalasi mercury vapor pada konsentrasi tinggi (ekstrem) dapat menyebabkan acute corosive bronchitis & interstisial pneumonitis & jika fatal dapat berhubungan dengan gejala2 efek CNS, seperti tremor atau excitabilitas meningkat. Dengan paparan kronik dari mercury vapor, efek utama pada SSP. Tanda awal (early sign) non spesifik, dan kondisi ini dinamakan asthenic vegetative syndrome / micromercurialism. Identifikasi syndrome membutuhkan gejala neurasthenic dan atau 3 atau lebih gejala berikut : Tremor- Labile Pulse Pembesaran tiroid- Takikardi Peningkatan uptake radioiodine di thyroid Ginggivitis Demographism Hematologic changes, atau Peningkatan ekskresi dari mercury di urine. Dengan paparan yg meningkat, gejala menjadi lebih berkarakteristik, bermula dengan tremor dari otot yg melakukan fine-motor function (highly innervated) (seperti jari tangan, kelopak mata, bibir)- dan dapat berkembang menjadi generalized trembling dari seluruh tubuh & violent chronic spasm dari extremitas. Hal ini disertai dengan perubahan pada personality & perilaku, dgn kehilangan memory, peningkatan excitabilitas (erethism), severe depression, dan bahkan delirium dan halusinasi. Karakteristik sifat lain dari toxicitas mercury adalah severe salivation dan ginggivitis. Triad peningkatan excitabilitas, tremor, ginggivitis telah diketahui dari duluu sebagai manifestasi utama dari keracunan mercury dari inhalas mercury vapor dan paparan terhadap mercury nitrat pada industri bulu, felt, & hat. Sporadic instances dari proteinuria dan bahkan nephrotic syndrome dapat terjadi pada orang dgn paparan dari mercury vapor terutama chronic occupational exposure. Patogenesis mungkin secara immunological serupa dengan yg terjadi akibat paparan mercury inorganic.

2) Garam mercury (Mercuric Salt) Biochloride dari mercury (corrosive sublimate) adalah garam mercury paling dikenal dari mercury dilihat dari sisi toxicologicnya. Efek toxicologi terlihat jika garam diingesti di konsentrasi lebih besar dari 10%. Refrensi dari middle ages di goldwaters book mengenai mercury dideskripsikan ingesti oral dari mercury menyebabkan severe abdominal cramps (keram perut hebat), diare berdarah, dan supresi urine (goldwater,1972). Ini adalah laporan akurat dari efek akibat ingesti accidental/suicidal dari mercuri chloride/ mercuric salt lain. Corrosive ulteration, bleeding, dan necrosis dari traktus gastrointestinal biasanya disertai dengan shock dan circullatory collaps. Jika pasien bertahan dari kerusakan gastrointestinal, gagal ginjal terjadi dalam waktu 24 jam akibat necrosis dari proximal tubular epitheliumm diikuti dengan oligouria, anuria, dan uremia. Jika pasien dapat dipertahankan dengan dialisis, regenerasi dari tubullar lining sel mungkin dapat terjadi. Perubahan ini mungkin diikuti dengan perubahan ultrastruktural konsisten dari injury sel irreversible, termasuk actual disruption dari mitokondria, pelepasan enzim lysosomal dan rupturnya membran sel. Injeksi dari mercuric chloride memproduksi nekrosis dari epitelium pars recta ginjal. Perubahan seluler termasuk fragmentasi dan disrupsi dari membran plasma vesikulasi & disrupsi dari Retikulum endoplasma dan membran sitoplasma lainnyam dissosiasi dari polysome, kehilangan ribosome, pembengkakan mitokondria dgn adanya amerephous intramatrical deposits dan kondensasi dari nuclear chromatin. Perubahan ini umum bagi renal necrosis akibat penyebab bervariasi. Tubular cell injury manifestasi enzymuria dan low molecular proteinuria. Walaupun dosis tinggi dari mercuric choloride secara langsung toxic terhadap renal tubular lining celld, paparan low dose chronic dari mercuric salt atau elemental mercuric vapor levels dapat menginduksi immunologic glomerular disease. Orang yg terpapar proteinuria yg reversible setelah pekerja tidak lagi terpapar.

3) Mercurous mercury Senyawa mercurous dari mercury lebih kurang corosive & lebih kurang toxic daripada mercuric salt, mungkin karena mereka (Mercurous mercury) lebih kurang larut. Calomel, bubuk yg mengandung mercurous chloride teething powder untuk anak2 menyebabkan acrodynia / pink disease. Hal ini karena respon hipersensitifitas dari mercury salt di kulit, menyebabkan vasodilatasi, hyperkeratosis, dan hypersekresi keringat. Anak mengalami demam, rash pink, splenomegaly, pembengkakakn nodus limfa, hiperkeratosis, pembengkakan jari reaksi hipersensitivitas.

4) Methyl mercury Merupakan bentuk paling penting dari mercury dalam hal toxicitasnya dan efek kesehatan dari paparan lingkungan. Banyak efek yg diproduksi oleh short-term alkyls bersifat unik, tapi non spesifik dapat ditemukan pada keadaan penyakit lain. Efek kesehatan manusia utama dari paparan methyl mercury adalah efek neurotoxic pada orang dewasa dan toksisitas pada fetus dari ibu yg terpapar methyl mercury selama kehamilan. Sumber utama paparan untuk orang dipopulasi umum adalah dari konsumsi ikan, dan pada keadaan ini otak adalah organ critical.18. Manifestasi Efek Neurotoxic Dari Minamata Disease

Paraesthesia, sensasi numbness, dan tingling di sekitar mulut, bibir, dan ekstremitas khususnya jari tangan dan kaki. Ataxia, clumsy, stumbling gait, kesulitan menelan dan artikulasi kata2. Neurasthemia, sensasi umum kelemahan, kelelahan dan ketidakmampuan untuk berkonsentrasi. Kehilangan penglihatan dan pendengaran. Spasticity dan tremor. Finally coma dan death19. Efek Neuropatologi Keracunan Mercury Menunjukkan bahwa cortex cerebrum dan cerebellum terlibat secara selektif dg foal necrosis neuron, lisis dan fagositosis, dan penggantian sel2 glia yg mendukung. Perubahan ini paling jelas dalam deeper fissires (sulci) spt dlm visual cortex dan insula. Efek akut keseluruhan adalah cerebral edema, tp dengan kerusakan lama dari gray matter dan hasil subsequent gliosis, cerebral atrophy. Paparan fetus in utero hingga high level dari hasil mercury pada abnormal migrasi neuronal dan mengacaukan organisasi dari brain nuclei (kumpulan neuron) dan melapisi neuron pada cortex. Studi pada tikus menunjukkan efek dari methyl mercury pada microtubulus neuron. Pengamatan ini mungkin menyediakan dasar sellular untuk perubahan neuropatologi pada pola migrasi dr neuron selama perkembangan yg merupakan dasar untk efek perkembangan pd central nervus sistem. Tikus jantan lebih sensitif drpd betina, sesuai dengan penemuan pada manusia.

A. 20. Regulasi/Hukum yang Menjaga Kesehatan Lingkungan Di Indonesia (UU RI No. 32 Thn 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup)

1. Kewajiban Pasal 67 : setiap orang berkewajiban memelihara kelestarian fungsi lingkungan hidup serta mengendalikan pencemaran / kerusakan lingkungan hidup. Pasal 68 : setiap orang melakukan usaha / kegiatan berkewajiban :a) Memberi informasi terkait perlindungan & pengelolaan lingkungan hidup secara benar, akurat, terbuka & tepat waktu.b) Menjaga fungsi lingkungan hidupc) Manaati ketentuan baku mutu lingkungan hidup

2. Larangan (pasal 69)1) Setiap orang dilarang :a) Melakukan perbuatan mengakibatkan pencemaran / kerusakan lingkungan hidup.b) Memasukkan B3 yang dilarang UU ke wilayah NKRIc) Memasukkan limbah berasal dari luar wilayah NKRI ke media lingkungan hidup NKRId) Memasukkan limbah ke wilayah NKRIe) Membuang limbah ke media lingkungan hidupf) Membuang B3 & limbah B3 ke media lingkungan hidupg) Melepaskan produk rekayasa genetik ke media lingkungan hidup yg bertentangan dg UU / ijin lingkungan.h) Melakukan pembukaan lahan dg cara membakari) Menyusun AMDAL tanpa memiliki sertifikat kompetensi penyusun AMDAL dan/atauj) Memberikan informasi palsu,menyesatkan,menghilangkan informasi,merusak informasi,atau memberikan keterangan yang tidak benar2) Ketentuan pada ayat 1 huruf h memperhatikan dg sungguh-sungguh di daerah masing-masing.21. Hukum Untuk Sengketa Pada Kasus Sengketa Lingkungan

Pasal 84 UU no. 32 tahun 20091. Penyelesaian sengketa lingkungan hidup dapat ditempuh melalui pengadilan / di luar pengadilan2. Pilihan penyelesaian sengketa lingkungan hidup dilakukan secara sukarela oleh para pihak yang bersengketa3. Gugatan melalui pengadilan hanya dapat ditempuh apabila upaya penyelesaian sengketa di luar pengadilan yang dipilih dinyatakan tidak berhasil oleh salah satu atau para pihak yang bersengketa22. Aturan Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup Di Luar Pengadilan

Pasal 85 UU no. 32 tahun 20091. Penyelesaian sengketa lingkungan hidup di luar pengadilan dilakukan untuk mencapai kesepakatan mengenai:a. Bentuk dan besarnya ganti rugib. Tindakan pemulihan akibat pencemaran dan / atau perusakanc. Tindakan tertentu untuk menjamin tidak akan terulangnya pencemaran dan / atau perusakan, dan / ataud. Tindakan untuk mencegah timbulnya dampak negatif terhadap lingkungan hidup2. Penyelesaian sengketa di luar pengadilan tidak berlaku terhadap tindak pidana lingkungan hidup sebagaimana diatur di dalam UU ini3. Dalam penyelesaian sengketa lingkungan hidup di luar pengadilan dapat digunakan jasa mediator dan / atau arbiter untuk membantu menyelesaikan sengketa lingkungan hidup23. Aturan Kompensasi

Uu no 32 tahun 2009 (pasal 87)(1) Setiap penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang melakukan kegiatan pelanggaran hukum berupa pencemaran/perusakan lingkungan hidup yang menimbulkan kerugian pada orang lain/lingkungan hidup wajib membayar ganti rugi dan/atau melakukan tindakan tertentu(2) Setiap orang yang melakukan pemindah tanganan, pengubah sifat dan bentuk usaha,dan/atau kegiatan dari suatu badan usaha yang melanggar hukum tidak melepaskan tanggung jawab hukum dan/atau kewajiban badan usaha tsb(3) Pengadilan dapat menetapkan pembayaran uang paksa terhadap setiap hari keterlambatan atas pelaksanaan putusan pengadilan(4) Besarnya uang paksa dapat di putuskan berdasarkan peraturan perundang undangan

24. Aturan Tanggung Jawab (UU No.32 Tahun 2009)

TANGGUNG JAWAB MUTLAKPasal 88Setiap orang yang tindakannya,usahanya dan /atau menggunakan B3,menghasilkan dan/atau mengelola limbah B3,dan/atau yaang menimbulkan ancaman serius terhadap lingkungan hidup bertanggung jawab mutlak atas kerugian yang terjadi tanpa perlu pembuktian unsur kesalahanPasal 981. Setiap orang yang sengaja melakukan perbuatan yang mengakibatkan dilampauinya baku mutu udara ambien,baku mutu air,baku mutu air laut,atau kriteria baku kerusakan lingkungan hidup,dipidana dgn pidana penjara paling singkat 3 tahun,paling lama 10 tahun dan denda paling sedikit 3 miliar dan paling banyak 10 miliar rupiah2. Apabila perbuatan sebagaimana yg dimaksud pada ayat 1 mengakibatkan orang luka dan /atau bahaya kesehatan manusia,dipidana dgn pidana penjara paling singkat 4 tahun dan paling lama 12 tahun dan denda paling sedikit 4 miliar dan paling banyak 12 miliar rupiah3. Apabila perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 mengakibatkan orang luka berat atau mati dipidana dengan pidana penjara paling singkat 5 tahun dan paling lama 15 tahun dan denda paling sedikit 5 miliar dan paling banyak 15 miliar rupiahPasal 991. Setiap orang yang karena kelalaiannya menyebabkan dilampauinya baku mutu udara ambien,baku mutu air,baku mutu air laut atau kriteria baku kerusakan lingkungan hidup,dipidana dgn pidana penjara paling singkat 1 tahun dan paling lama 3tahun dan denda paling sedikit 1 miliar dan paling banyak 3miliar rupiah2. Apabila perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 mengakibatkan orang luka dan/atau bahaya kesehatan manusia di pidana dgn pidana penjara paling singkat 2 tahun dan paling lama 6 tahun dan denda paling sedikit 2 miliar dan paling banyak 6 miliar rupiah3. Apabila perbuatan pada ayat 1 mengakibatkan orang luka berat atau mati di pidana dgn pidana penjara paling singkat 3 tahun dan paling lama 9 tahun dan denda paling sedikit 3 miliar dan paling banyak 9 miliar rupiahPasal 101Setiap orang yang melepaskan dan/atau mengedarkan produk rekayasa genetik ke media lingkungan hidup yg bertentangan dg perundang undangan atau izin lingkungan yg sebagaimana di maksud dalam pasal 69 ayat (1) huruf G, dipidana dgn pidana penjara paling singkat 1 tahun dan paling lama 3 tahun dan denda paling sedikit 1 miliar dan paling banyak 3 miliar rupiahPasal 102Setiap orang yang melakukan pengelolaan limbah B3 tanpa izin sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 59 ayat 4,dipidana dgn pidana penjara paling singkat 1 tahun dan paling lama 3 tahun dan denda paling sedikit 1 miliar dan paling banyak 3 miliar rupiahPasal 103Setiap orang yang menghasilkan limbah B3 dan tidak melakukan pengelolaan sebagaimana di maksud dalam pasal 59, dipidana dgn pidana penjara paling singkat 1 tahun dan paling lama 3 tahun dan denda paling sedikit 1 miliar dan paling banyak 3 miliar rupiah25. Konsekuensi Legal Daripada Official Government yang Berkontribusi Pada Kerusakan Lingkungan ( UU No.32/2009 Tentang Perlindungan & Pengelolaan Lingkungan Hidup )Pasal 111 :(1) Pejabat pemberi izin lingkungan yang menerbitkan izin lingkungan tanpa dilengkapi dengan amdal atau UKL-UPL sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 tahun dan denda paling banyak Rp3M(2) Pejabat pemberi izin usaha dan/atau kegiatan yang menerbitkan izin usaha dan/atau kegiatan tanpa dilengkapi dengan izin lingkungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40 ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 tahun dan denda paling banyak Rp3M

Pasal 112 :Setiap pejabat berwenang yang dengan sengaja tidak melakukan pengawasan terhadap ketaatan penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan terhadap peraturan perundangundangan dan izin lingkungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 71 dan Pasal 72, yang mengakibatkan terjadinya pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan yang mengakibatkan hilangnya nyawa manusia, dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun atau denda paling banyak Rp500 juta