cara pengukuran rom

2
1. Cara pengukuran ROM/pencatatan pergerakan sendi di dasarkan , Netral Zero metode 2. Semua gerakan sendi dari suatu sendi di ukur dari posisi permulaan 0 derajat dari gerak sendi, di tambahkan sesuai dengan sendi tersebtu bergerak dari posisi permulaan sendi 0 3. Gerakan dari anggota yang akan di ukur di bandingkan dengan anggota yang normal. Perbedaan yang mungkin ada akan di nyatakan dengan suatu derajat atau persentase. 4. Apabila anggota tubuh berlawanan tidak normal maka gerakan persendian akan dibandingkan dengan gerakan rata- rata yang di peroleh pada usia dan bentuk tubuh yang sama sebagai patokan 5. Gerakan-gerakan dapat dilaksanakan secara aktif dan pasif 6. Keraguan-raguan yang sering di dapat antara istilah ekstensi dan hiperekstensi seperti yang terdapat pada sendi siku dan sendi lutut 7. Pengurangan dari jarak gerak sendi, dapat dilaksanakan pengukuran secara sederhana, misalnya pada sendi elbow, posisi permulaan 30 derajat, bergerak flexi sampai 90 derajat, maka ROM = 90 – 30 = 60 derajat. 8. Gerakan dari persendian mungkin di sertai rasa sakit maka harus hati-hati di dalam melaksanakan pengukuran secara pasif dan penderita dalam posisi yang enak. 9. Kekakuan sendi di nyatakan apabila persendian tersebut betul-btul sama sekali gerakannya 10. Mempergunakan alat geneometrik untuk mengukur sendi, sehingga mendapat angka pengukuran yang tepat agar dapat

Upload: juliansyah-efriko

Post on 04-Sep-2015

269 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

ed

TRANSCRIPT

1. Cara pengukuran ROM/pencatatan pergerakan sendi di dasarkan , Netral Zero metode2. Semua gerakan sendi dari suatu sendi di ukur dari posisi permulaan 0 derajat dari gerak sendi, di tambahkan sesuai dengan sendi tersebtu bergerak dari posisi permulaan sendi 03. Gerakan dari anggota yang akan di ukur di bandingkan dengan anggota yang normal. Perbedaan yang mungkin ada akan di nyatakan dengan suatu derajat atau persentase.4. Apabila anggota tubuh berlawanan tidak normal maka gerakan persendian akan dibandingkan dengan gerakan rata-rata yang di peroleh pada usia dan bentuk tubuh yang sama sebagai patokan5. Gerakan-gerakan dapat dilaksanakan secara aktif dan pasif6. Keraguan-raguan yang sering di dapat antara istilah ekstensi dan hiperekstensi seperti yang terdapat pada sendi siku dan sendi lutut7. Pengurangan dari jarak gerak sendi, dapat dilaksanakan pengukuran secara sederhana, misalnya pada sendi elbow, posisi permulaan 30 derajat, bergerak flexi sampai 90 derajat, maka ROM = 90 30 = 60 derajat.8. Gerakan dari persendian mungkin di sertai rasa sakit maka harus hati-hati di dalam melaksanakan pengukuran secara pasif dan penderita dalam posisi yang enak.9. Kekakuan sendi di nyatakan apabila persendian tersebut betul-btul sama sekali gerakannya10. Mempergunakan alat geneometrik untuk mengukur sendi, sehingga mendapat angka pengukuran yang tepat agar dapat digunakan sebagai pencatatan untuk mengetahui kemajuan serta bahan pertimbangan dalam pengobatan atau pembedahan.Tujuan dan Evaluasi ROM1. Mengetahui tingkat kelainan fungsi gerak sendi.2. Mengetahui prognosis dari penyakit.3. Mengetahui target dari pengobatan atau pemberian alat.4. Mengetahui hasil kemajuan dari pengobatan.5. Mengetahui dan meningkatkan motivasi penderita terhadap pengobatan dengan diketahuinya secara objektif kemajuan dari hasil pengobatan yang diberikan.