pemeriksaan ii 7 pengukuran rom

Upload: umairoh-fadhillah

Post on 09-Oct-2015

46 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

cc

TRANSCRIPT

  • **Pengukuran ROM

  • **Konsep DasarGoniometerJoint MotionRange of MotionFaktor-faktor yg mempengaruhi ROMEnd FeelCapsular PatternNon Capsular pattern

  • **GoniometerTerminologi (Yunani)gonia sudutmetron ukuranMengukur sudut (jarak gerak) single motionParameter :1. Gejala yg ada2. Kemampuan fungsional3. Aktifitas pekerjaan & rekreasi

  • **Hasil data utk :1. Menentukan ada/tdk disfungsi2. Menentukan/menegakkan diagnosa3. Menentukan/mengembangkan tujuan terapi4. Evaluasi progresifitas/tindakan terapi5. Modifikasi tindakan terapi6. Motivasi pasien/klien7. Penelitian efektifitas teknik terapi tertentu8. Referensi penyiapan/pengadaan alat bantu

  • **Joint MotionArthrokinematik (permukaan sendi)1. Slide/glide geser2. Spin angular3. Roll putarOsteokinematik (pada tulang)1. Bidang sagital aksis medial-lateral2. Bidang frontal aksis anterior-posterior3. Bidang transversal aksis vertikal

  • **Range of MotionSerangkaian gerakan yg terjadi pd persendian dr awal sampai akhir gerakanPengukuran pd posisi anatomi

  • Sistem notasi0 - 180 Silver (1923) banyak digunakan Cave & Roberts, Moore, American Academy of Orthopaedic Surgeons & American Medical Association180 - 0 Diawali pd posisi 180 ke 0 dlm posisi anatomi360 Diawali pd posisi 180 dlm posisi anatomiNotasi 180 - 0 & 360 sulit diinterpretasikan jarang digunakan

    **

  • **Faktor2 yg mempengaruhi ROMUsiaFleksi-ekstensi wrist, rotasi hip & shoulder menurun dgn bertambahnya usia (Allender dkk)Gerakan aktif hip & knee menurun 3-5 pd klp umur 25-39 thn & 60-74 thn. Ekstensi hip menurun sampai 15% (Roach & Miles)Peningkatan ROM thoracolumbal (fleksi, ekstensi & lateral fleksi terjadi pd klp umur 15-24 thn & mulai umur 25-34 thn terjadi penurunan scr progresif (Moll & Wright)

  • **Faktor2 yg mempengaruhi ROMJenis kelaminUsia 21-69 thn penurunan ROM ekstensi hip wanita > pria. Usia 1-29 penurunan ROM adduksi & lateral rotasi hip wanita > pria (Boone dkk)Usia antara 0-80 thn wanita lebih mobile drpd pria (Beighton, studi di Afrika

  • **Faktor2 yg mempengaruhi ROMAktif ROMMemberikan informasi ttg keberadaan gerakan pasien termasuk memantau koordinasi gerak, kekuatan otot & ROM sendiNyeri aktif ROM pemendekan/penguluran jaringan kontraktil (otot/tendon) Penyebab lain penguluran/penjepitan jaringan non kontraktil (ligamen, kapsul sendi & bursa

  • **Faktor2 yg mempengaruhi ROM

    Pasif ROMSedikit lebih besar drpd aktif ROM. Kontrol gerak volunter lebih kecil pd pasif ROMMemberikan informasi ttg integritas permukaan sendi & ekstensibilitas kapsul sendi, ligamen & otot tanpa dipengaruhi oleh kekuatan otot & koordinasi gerak pasien/klien

  • **End feel (normal)

    End feelStructureExampleSoftSoft tissue approximationKnee flexion (contact between soft tissue of posterior leg & posterior thighFirmMuscular stretch

    Capsular stretch

    Ligamentous stretchHip flexion with knee straight (passive elastic tension of hamstring muscles)Extension of MCP joint (tension in the anterior capsuleForearm supination (tension in the palmar radioulnar ligament of the inferior radioulnar joint, interosseus membrane, oblique cord)HardBone contacting boneElbow extension (contact between the olecranon fossa of the humerus)

  • **Abnormal (pathological end feel)

    End feelExamples

    Soft (occurs sooner or later in the ROM than usual or in a joint that normally has a firm or hard end feelSoft tissue edemaSynovitis

    Firm (occurs sooner or later in the ROM than usual or in a joint that normally has a soft hard end feelIncreased muscular toneCapsuar, muscular & ligamentous shortening

  • **Abnormal (pathological end feel)

    End feelExamplesHard (occurs sooner or later in the ROM than usual or in a joint that normally has a soft or firm end feelChondomalacia, OALoose bodies in joint Myositis ossificansFractureEmpty (no real end feel because pain prevents reaching end of ROM.No resistance is felt except for patients protective muscle splinting or muscle spasmAcute joint inflammationBursitisAbscessFracturePsychogenic disorder

  • **Prosedur Pengukuran ROMMengetahui :Rekomendasi posisi pengukuranPosisi alternatifStabilisasi yg dibutuhkanStruktur & fungsi sendiEnd feel normalAnatomi tulangKesesuaian instrumen

  • **Prosedur Pengukuran ROMTerampil :Posisi & stabilisasi yg tepatMenggerakkan bagian tubuh dgn tepatMenentukan akhir ROM (end feel)Palpasi pd bagian tulang scr tepatMenyesuaikan instrumen pengukuran dgn tepatMembaca instrumen pengukuranMencatat hasil pengukuran dgn tepat

  • Prinsip metoda pengukuran :Metoda pengukuran & pencatatan yg dituliskan di sini berdasarkan pd prinsip Neutral Zero Method seperti dikemukakan oleh Cave dan Roberts tahun 1936.Dalam metoda ini semua gerakan sendi diukur dari Zero Starting Position, (seterusnya disingkat Z.S.P). Derajat gerakan sendi diukur dari posisi tadi dalam arah gerakannya.

    **

  • Sikap lurus anggota pada posisi anatomis diterima sebagai 0O dan bukan 180O.Metoda ini diharapkan akan mengatasi kesimpangsiuran di masa lalu dimana pengukuran dimulai dari berbagai posisi awal.Gerakan dari anggota yg diukur hendaknya dibandingkan dgn anggota yg berlawanan. Perbedaan akan terlihat dlm derajat gerakan, atau prosentase kehilangan gerakan bila dibanding dgn anggota yang berlawanan yang sehat.

    **

  • Bila anggota yg berlawanan tdk ada, pergerakan bisa dibandingkan dgn perkiraan gerak orang lain yg sepadan dlm umur & pertumbuhan fisik. Sdg gerak tulang belakang mungkin dibandingkan dgn orang lain yg sepadan dlm umur & fisik.Pergerakan perlu dgn penjelasan bahwa pasif atau aktif.Keterangan mengenai istilah extensi & hiperextensi, extensi digunakan pada gerakan lawan dari flexi, dimulai dari Z.S.P. adlh gerakan natural/normal. Gerakan ini terdapat misal pd wrist & shoulder. Tetapi ada gerakan lawan dari flexi yg dimulai dari Z.S.P. ini, dikatakan sbgi gerakan tak normal, seperti pd elbow & knee. Ini disebut hiperextensi.

    **

  • Perbatasan gerak sendi tersebut & akan dijelaskan pd halaman berikutnya.Bila gerak sendi menimbulkan nyeri maka usaha pengukuran dikerjakan dgn perlahan & lembut. Pengukuran akan lebih akurat bila anggota yg diperiksa diatur dlm posisi seenak mungkin bg penderita.Adanya ankilosis dianggap kehilangan gerakan secara komplit.Penggunaan goniometer boleh memilih sesuai dgn kebijaksanaan pemakaiannya.Pencatatan tentang gerak sendi hendaknya tepat & ditulis dlm tabel secara jelas.Tabel perkiraan gerakan sendi normal perlu dibuat sebagai bahan pertimbangan, & tdk mengambil salah satu saja sebagai standar.

    **

  • Penggunaan goniometer :Goniometer hendaknya terbukti cocok utk pengukuran gerakan sendi.Goniometer yg dibuat terstandar diposisikan lurus/posisi anggota extensi, dgn garis 0O terhimpit dgn 180O, serta dilengkapi dgn sepasang garis lurus sbgi 2 lengan petunjuk.Bila tanda penunjuk utk pengukuran pd anggota bisa dipastikan, maka penggunaan goniometer bisa dianggap akurat.Bila petunjuk penonjolan tulang tak bisa ditentukan sebab terbungkus jaringan lunak yg berlebihan atau sebab lain, maka penggunaan goniometer bisa tdk akurat lagi.Penggunaan goniometer hendaknya disesuaikan dengan keadaan anggota yg diukur.

    **

  • Perkiraan derajat gerakan sendi :Perkiraan derajat gerak sendi tdk bisa ditentukan secara pasti, sebab luasnya variasi individu yg berbeda pertumbuhan fisik & usianya. Perkiraan berikut adlh sekadar sbgi petunjuk & bukan sebagai standar.Anggota penderita yg berlawanan/normal barangkali bisa dianggap sbgi standar normal yg terbaik. Dlm keadaan anggota yg berlawanan cedera atau bahkan tdk ada, petunjuk ini diharapkan berguna. Empat sumber diambil sbgi bahan pertimbangan, perkiraan rata-rata yg dituliskan.

    **

  • **Posisi (positioning)Diperlukan utk menempatkan posisi awal sendiMembantu stabilisasi segmen proksimal sendiBerpengaruh terhadap ketegangan jaringan lunak sekitar sendi (kapsul, ligamen & otot)

  • **Stabilisasi (stabilization)Utk mengisolasi bagian tubuh & segmen proksimalMencegah terjadinya gerakan sinergis pd sendi lain yg berhubungan

  • **Instrumen pengukuranUniversal goniometer dgn dua tangkai (stationary arm & moving arm) dgn full/half circles)Gravity dependent goniometer (inclinometer)Electro goniometer (Karpovich, 1959)Visual estimation (subjektif, komparasi)

  • **Kesesuaian (alignment)Mengarah kpd kesesuaian antara lengan goniometer (stationary arm & moving arm) dgn bagian distal & proksimal sendi yg akan diukur.Mempengaruhi akurasi hasil pengukuranFulcrum goniometer ditempatkan pd aksis gerakan sendi yg akan diukur

  • **Pencatatan (recording)Dilakukan pd tabel numerical recording formData & evaluasi kondisi klien/pasienMeliputi :Nama, umur & sex klien/pasienNama pemeriksaTanggal & waktu pengukuranJenis & tipe goniometer yg digunakanSisi tubuh, sendi & gerakan yg akan diukurROM (awal & akhir gerakan)Tipe gerakan (aktif/pasif)Data subjektif lainnya (nyeri, discomfort dll)Data2 objektif lain (spasme otot, capsular/non capsular)Faktor2 deviasi selama pengukuran

  • **Metode pencatatan hasil pengukuran (1)Tabel numericalPictorial chartsSagital-Frontal-Transverse-Rotation method (Gerhardt & Russe)Pencatatan awal sampai akhir gerak pd suatu bidang utk 2 gerak yg berlawanan

  • **Contoh :Ekstensi-fleksi shoulder (50-170) pd bidang sagital : Shoulder S : 50 - 0 -170) Hip abd (45) dan add (15) pd bidang frontal Hip F : 45 - 0 - 15Horizontal abd 30 dan horizontal add 135 pd bidang transversalShoulder T : 30 - 0 - 135

  • **Metode pencatatan hasil pengukuran (2)American Medical Association GuideHampir sama dgn metode pictorial charts, hanya menggunakan tanda (+) pd posisi hiper & tanda (-) pd keterbatasan sendi tertentuContoh : hasil pengukuran MCP joint dr hiperekstensi (15) sampai fleksi (45) : +15 to 45

  • **Prosedur pengukuranMenentukan sendi & gerakan yg diukurMengatur sekuensis pengukuran, mulai dr posisi tubuh, alat ukur & recordingMenyiapkan alat ukur & menjelaskan penggunaannya kpd klien/pasien

  • **Langkah2 penjelasan prosedur pengukuranUraikan kegunaan & tujuan pengukuranPeragakan pengukuranJelaskan tentang posisi pengukuranJelaskan tipe gerakan yg dilakukan dlm pengukuranKonfirmasikan pemahaman pasien/klien ttg pengukuran tsb.

  • **Validitas & ReliabilitasValiditas ketepatan pengukuranSejauh mana ketepatan atau kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnyaInstrumen alat ukur valid alat tersebut mengukur apa yg seharusnya diukur.Reliabilitas kestabilan/kekonsistensian pengukuran sejauh mana hasil pengukuran dapat dipercaya

  • **Kriteria valid & reliabelAlat ukur jelas tujuannyaAlat ukur harus sensitif terhadap perubahan dari subjek (mudah adaptasi)Hasil pengukuran cermat & dpt diulang-ulang dgn hasil yg samaAlat ukur mudah penggunaanyaAlat ukur digunakan secara proporsional

  • **Evaluasi reliabilitas pengukuranBiological variation membandingkan hasil ukur antara satu individu dgn individu lain. Dipengaruhi umur, sex, genetik & riwayat penyakitTemporal variation variasi ukur pd suatu individu yg dibedakan dlm waktu pengukuran.Dipengaruhi kondisi fisik/medik, tingkat aktifitas & emosional.Measurement error variasi ukur pd satu individu pd kondisi yg sama namun dlm waktu yg berlainan. Dipengaruhi faktor pemeriksa (tester), alat ukur & prosedur/metode pengukuran

  • NeckFlexion: 70-90 degrees Touch sternum with chin. Extension: 55 degrees Try to point up with chin. Lateral bending: 35 degrees Bring ear close to shoulder. Rotation: 70 degrees left & right Turn head to the left, then right.

    **

  • Lumbar SpineFlexion: 75 degrees Bend forward at the waist. Extension: 30 degrees Bend backward. Lateral bending: 35 degrees Bend to the side.

    **

  • ShoulderAbduction: 180 degrees Bring arm up sideways. Adduction: 45 degrees Bring arm toward the midline of the body. Horizontal extension: 45 degrees Swing arm horizontally backward. Horizontal flexion: 130 degrees Swing arm horizontally forward. Vertical extension: 60 degrees Raise arm straight backward. Vertical flexion: 180 degrees Raise arm straight forward.

    *

  • ElbowFlexion: 150 degrees Bring lower arm to the biceps Extension: 180 degrees Straighten out lower arm. Supination: 90 degrees Turn lower arm so palm of hand faces up. Pronation: 90 degrees Turn lower arm so palm faces down.

    **

  • WristFlexion: 80-90 degrees Bend wrist so palm nears lower arm. Extension: 70 degrees Bend wrist in opposite direction. Radial deviation: 20 degrees Bend wrist so thumb nears radius. Ulnar deviation: 30-50 degrees Bend wrist so pinky finger nears ulna.

    **

  • HipFlexion: 110-130 degrees Flex knee and bring thigh close to abdomen. Extension: 30 degrees Move thigh backward without moving the pelvis. Abduction: 45-50 degrees Swing thigh away from midline. Adduction: 20-30 degrees Bring thigh toward and across midline. Internal rotation: 40 degrees Flex knee and swing lower leg away from midline. External rotation: 45 degrees Flex knee and swing lower leg toward midline.

    *

  • KneeFlexion: 130 degrees Touch calf to hamstring. Extension: 15 degrees Straighten out knee as much as possible. Internal rotation: 10 degrees Twist lower leg toward midline.

    **

  • AnkleFlexion: 45 degrees Bend ankle so toes point up. Extension: 20 degrees Bend ankle so toes point down. Pronation: 30 degrees Turn foot so the sole faces out. Supination: 20 degrees Turn foot so the sole faces in.

    **

  • **Capsuler pattern of ROM limitationPatologi pd kapsul sendi (Cyriax)Dua kategori penyebab (Hertling & Kessler)- Joint effusion & synovial inflammation (traumatic arthritis, infectious arthritis, acute RA & gout)-Capsular fibrosis (chronic low grade capsular inflammation, immobilization & acute capsular inflammationLimitasi pd semua gerakan

  • **Non capsuler pattern of ROM limitationGangguan di dalam struktur sendi (internal joint derangement), adhesi sebagian kapsul sendi, pemendekan ligamen, strain & kontraktur otot.Limitasi gerak satu atau dua arah

  • Kesimpulan hasil pemeriksaan fungsi gerakPGA & P terbatas dan nyeri sementara PGI negatif, bahwa jar non kontraktil memendek atau membatasi gerak atau jar kontraktil nyeri memendek atau gabungan keduanyaCapsular Pattern :Suatu kaku sendi dgn atau tanpa nyeri dlm pola kekuatan tertentu tergantung pada sendi yg dimaksud, disini kapsul sendi dlm posisi mengkerut.

  • Non capsular pattern :Terbatasnya gerak sendi dgn atau tanpa rasa nyeri tetapi tdk dlm pola spti capsular pattern, disini lesi dpt terjd pd :Intra articular, contoh osteofitCapsular, sbgn kapsul sendi/perlengketan ligExtra capsular; bursitis, pemendekan musculotendinogen

  • Bila PGA & P tdk terbatas tetapi nyeri, dgn PGI negatif, maka kelainan terletak pd jar non kontraktilBila PGA & P tdk terbatas & tdk menimbulkan perubahan dari nyeri yg telah ada, sementara PGI negatif, kesimpulannya adalah kemungkinan adanya referred pain dari lesi yg tdk akut pd daerah lain.

  • Bila PGA & P ROM lebih besar dari normal tanpa atau dgn nyeri, sementara PGI negatif,kesimpulannya adalah hipermobility capsular/ligamentair, kelainan bentuk sendi, frakturBila PGA terbatas tetatpi P normal tanpa atau dgn terjdnya nyeri sementara PGI positif, kesimpulannya adalah myogen(myopathy), musculotendinogen(itis atau ruptur), neurogen.

  • Bila PGA nyeri dan terbatas ROM dlm satu arah, P nyeri pd arah gerak yg berlawanan, sementara PGI positif pd arah gerak aktif yg nyeri, kesimpulannya adalah lesi musculotendinogenBila PGA & P pd ROM tertentu normal dgn nyeri, tetapi PGI positif, kesimpulannya adalah lesi musculotendinogen stadium awal

    *******************************