8. pengukuran rom

36
APA ITU ROM ? KIND OF ROM PENERAPAN TEKNIK ROM DASAR – DASAR PENGUKURAN SENDI HAL YANG DI PERHATIKAN ? ALAT Pengukura n ROM dan stabilita s sendi

Upload: nurfaizahhatta

Post on 02-Aug-2015

1.068 views

Category:

Documents


19 download

TRANSCRIPT

Page 1: 8. Pengukuran ROM

• APA ITU ROM ?• KIND OF ROM • PENERAPAN TEKNIK ROM• DASAR – DASAR

PENGUKURAN SENDI• HAL YANG DI PERHATIKAN ?• ALAT

Pengukuran ROM dan stabilitas

sendi

Page 2: 8. Pengukuran ROM

Range of Motion Yaitu derajat untuk mengukur kemampuan suatu tulang,  otot dan sendi dalam melakukan pergerakan

Page 3: 8. Pengukuran ROM

Bila terjadi gerakan, maka seluruh struktur yang terdapat pada persendian tersebut akan terpengaruh, yaitu: otot, permukaan sendi, kapsul sendi, fasia, pembuluh darah dan saraf.

Page 4: 8. Pengukuran ROM

Passive range of motion (or PROM) - Therapist or equipment moves the joint through the range of motion with no effort from the patient.

Active assistive range of motion (or AAROM) - Patient uses the muscles surrounding the joint to perform the exercise but requires some help from the therapist or equipment (such as a strap).

Active range of motion (or AROM) - Patient performs the exercise to move the joint without any assistance to the muscles surrounding the joint.

Page 5: 8. Pengukuran ROM

Untuk mengendalikan gerakan genggamlah ekstremitas di sekitar sendi. Apabila persendian terdapat nyeri, modifikasi pegangan

Beri penunjang bagi daerah yang memiliki integritas struktural yang lemah, misalnya tempat patahan atau segmen yang mengalami kelumpuhan

Gerakkan segmen di seluruh ruang gerak yang bebas rasa nyeri hingga sampai terdapat resistensi/tahanan jaringan

Lakukan gerakan dengan lembut dan berirama 5 sampai 10 repetisi

Page 6: 8. Pengukuran ROM

A L A T

Pengukuran ROM menggunakan goniometer.

Goniometer ada 3, yaitu : Goniometer large ( shouder, hip) Goniometer half (elbow, knee, cervical) Goniometer small (wrist, ankle,

phalangs,dll)

Page 7: 8. Pengukuran ROM

Cara pengukuran/pencatatan pergerakan sendi didasarkan, Netral zero Methode

Semua gerakan sendi diukur dari posisi permukaan 0⁰ dari gerak sendi, ditambahkan sesuai dengan sendi tsb bergerak dari posisi permulaan 0

Gerakan dari anggota yang akan diukur dibandingkan dengan anggota tubuh yang normal

Page 8: 8. Pengukuran ROM

Apabila anggota tubuh yang berlawanan tidak normal, maka gerakan persendian akan dibandingkan dengan gerakan rata-rata yang diperoleh dengan usia dan bentuk tubuh yg sama sbg patokan

Gerakan2 dapat dilaksanakan secara aktif dan pasif

Keragu-raguan sering dan dapat istilah ekstensi dan hiperekstensi seperti terdapat pada elbow dan knee joint

Page 9: 8. Pengukuran ROM

Pengukuran dari jarak gerak sendi, dapat dilakukan pengukuran sederhana mis : pd sendi elbow, posisi permulaan 30⁰, bergerak fleksi sampai 90⁰, maka ROM = 90-30 = 60⁰

Gerakan dari persendian mungkin disertai rasa sakit, maka harus hati-hati dalam melaksanakan pengukuran secara pasif dan penderita harus dalam posisi ena

Page 10: 8. Pengukuran ROM

PADA AROM

Arahkan atau peragakan gerakan yang diinginkan kepada penderita dengan menggunakan PROM

Bantuan dibutuhkan pada gerakan halus atau terdapat kelemahan (AAROM)

Gerakan dilakukan pada ruang gerak sendi yang tesedia.

Page 11: 8. Pengukuran ROM

PENGUKURAN

Page 12: 8. Pengukuran ROM

SHOULDER JOINT1.  Fleksi Shoulder Joint

ZSP : Pasien terlentang dengan lengan di samping dan telapak tangan menghadap tubuh.Titik tumpu dari goniometer ditempatkan di atas prosesus akromion. Stasioner dan bergerak lengan sejajar dengan garis tengah dan lateral humerus epikondilus.

Ending Posisi: Lengan bergerak tetap sejalan dengan epikondilus lateral dan humerus garis tengah. Pemeriksa harus mendukung ekstremitas pasien. Lengan stasioner harus tetap dalam posisi awal, hanya saja sekarang harus sejalan dengan garis tengah lateral thorax.

Normal ROM untuk glenohumeral fleksi adalah 160˚-180˚.

Page 13: 8. Pengukuran ROM

2. Ekstensi shoulderZSP: pasien sangat rawan dengan lengan di sisi kepala pastikan menghadap menjauh dari bahu yang dites. Siku harus membungkuk sedikit dan telapak tangan menghadap ke arah tubuh.Titik tumpu ditempatkan di atas proses akromion dan lengan bergerak sejajar dengan garis tengah lateral humerus dan epikondilus lateral.Ending Posisi: lengan bergerak tetap sejalan dengan epikondilus lateral dan pemeriksa harus mendukung ekstremitas pasien. normal ROM 600

Page 14: 8. Pengukuran ROM

3. Abduksi dan AdduksiPasien terlentang dengan lengan di sisi telapak menghadap anterior. Titik tumpu ditempatkan pada prosesus akromion dan bergerak lengan sejajar dengan garis tengah anterior humerus. Normal ROM 170˚. Untuk gerakan adduksi dilakukan sebaliknya dengan gerak abduksi

normal ROM 45˚

Page 15: 8. Pengukuran ROM

4. Internal RotasiZSP: Terlentang dengan 90 derajat dari abduksi bahu dan siku dalam 90 derajat fleksi. Titik tumpu harus berpusat di atas proses olecranon. Lengan bergerak sejalan dengan ulnaris stasioner styloid dan lengan tegak lurus ke lantai.

Normal ROM : 80º – 90º

Page 16: 8. Pengukuran ROM

5. External RotasiZSP: Terlentang dengan 90 derajat dari bahu penculikan dan 90 derajat dari siku fleksi. Meja harus tidak mendukung siku. (Lihat gambar di atas).Fulcrum harus pada proses olecranon. Lengan bergerak harus selaras dengan ulnaris stasioner styloid dan lengan harus tegak lurus ke lantai.

Normal ROM : 80º – 90º

Page 17: 8. Pengukuran ROM

ELBOW JOINT

Z.S.P : siku dg lengan bwh lurus

1. Flexi

instruksi :  Sentuhlah tangan ke bahu Otot : biceps brachii, brachialis,

brachioradialisNormal ROM : 0 – (135-150)

2. Extensi

instruksi : luruskan lengan

Otot : triceps brachii, anconeus

Normal ROM :

Page 18: 8. Pengukuran ROM

LANJUTANZ.S.P: lengan bwh posissi vertical & siku flexi 90º

3. Pronasi

instruksi : balikkan telapak tangan ke arah bawah

Otot: pronator teres, pronator quadratus

Normal ROM : 0 – (80 – 90)

4. Supinasi

instruksi: balikkan telapak tangan ke arah atas

Otot : supinator, biceps brachii

Normal ROM : 0-80

Page 19: 8. Pengukuran ROM

WRIST JOINT

Z.S.P : Pergelangan extensi lurus segaris dgn lengan bwh (anatomi)

1. Flexi

Instruksi: Bengkokan tangan ke arah bawahOtot: otot-otot fleksor

Normal ROM : 0º - ± 80º

2. Extensi

Instruksi: bengkokkan tangan ke arah atas Otot: otot-otot ekstensor Normal ROM : 0º - ± 70º

Page 20: 8. Pengukuran ROM

LANJUTAN

3. Radial deviasi

Instruksi: bengkokkan tangan ke arah luar

Otot: fleksor carpi radialis, extensor carpi radialis longus, extensor carpi radialis brevis, abductor pollicis longus, extensor pollicis longus, extensor pollicis brevis

Normal ROM : 0º - 20º

4. Ulnar deviasi

Instruksi: bengkokkan tangan ke arah dalam

Otot: fleksor capi ulnaris, extensor carpi ulnaris

Normal ROM : 0º - 30º

Page 21: 8. Pengukuran ROM

PHALANGE JOINT

o SENDI IBU JARI TANGAN

1. Abduksi & sirkumduksi

Z.R.P: ialah posisi anatomis, siku supinasi, ibu jari merapat lurus pd jari telunjuk.

Grkan : ABD & sirkumduksi diukur pd saat yg tepat dibentuk oleh tulang metacarpal ibu jari dengan jari telunjuk grkan ini bs terjd pd 2 bidang ialah :

- grkan ABD pd bidang yg membtk sudut dg bidang telapak tangan sehingga ibu jari menunjuk ke atas.

- grkan ABD sejajar dg bidang telapak tgn disbt jg ABD – Extensi. Jarak grkan ini berkisar : 0 – (50 – 70).

Page 22: 8. Pengukuran ROM

2. OposisiZ.S.P : Extensi ibu jariGrkan : Merupkn kombinasi dr 3 grk dsr ialah ABD, Rotasi & Flexi.Grkan ini : Dianggap normal apabila ujung jari menyentuh basis metacarpal jari V grkan ini bs diukur dlm centimeter.otot : opponens pollicisNormal ROM :

3. FlexiZ.S.P : Extensi ibu jari / lurus

- Flexi sendi interphalang berkisar ± (0 – 80)- Flexi sendi metacarpophalangeal berkisar ± (0 – 50)- Flexi sendi carpometacarpal berkisar ± (0 – 15)

otot : fleksor pollicis longus, fleksor pollicis brevisNormal ROM :

Page 23: 8. Pengukuran ROM

o GERAKAN JARI TANGANZ.S.P : Extensi jari2 sejajar satu dg yg lain segrs dg bidang punggung tgn & pergelangan tgn.1. Flexi distal interphalang : 0 – (70 – 90)2. Flexi middle interphalang : 0 - 1003. Flexi proximal interpahlang : 0 – 90 Grkan distal & middle interphalang ini dpt diukur dg menggunakan penggaris, menghitung jarak ujung kuku& telapak tgn.Otot : fleksor digitorum superfacialis, fleksor digitorum profundus, lumbricals, fleksor digiti minimi brevis

Page 24: 8. Pengukuran ROM

4. Extensi & hiperextensi Gerakan extensi normal terjd pd sendi metacarpophalangeal sdng tdk normal terjd pd sendi proximal & distal interphalang. Extensi sendi proximal/metacarpophalangeal berkisar 0 – 45. Otot: extensor digitorum, extensor digiti minimi, extensor indicis, interossei, lumbrical

Page 25: 8. Pengukuran ROM
Page 26: 8. Pengukuran ROM

5. ABD & ADD Z.S.P : Extensi jari2 tgn saling sejajar & merapat satu dg yg lainnya.Grkan ABD & ADD pd bidang telapak tgn ialah menjauh & mendkt pd grs tengah, diukur dg Cm dr ujung jari telunjuk s/d jari V, masing2 diregangkan diukur dr ujung ke ujung masing2 jari. Otot ABD: dorsal interossei, abductor digiti minimi, opponens digiti minimiOtot ADD: palmar interosseiNormal ROM :

Page 27: 8. Pengukuran ROM

CERVICAL SPINE

Z.S.P : Berdiri atau duduk dlm posisi anatomi1. Flexi Grkan ini biasanya dihitung dlm derajat atau dalam Cm yaitu : jrk antara dagu & dada. Luas grkan :Flexi : 0 – (30 – 45)instruksi: arahkan dagu ke dada

otot : longus colli, longus capitis, rectus capitis anterior, SCM, scalenus anterior

Page 28: 8. Pengukuran ROM

2. Extensiinstruksi : Lihat arah langit-langitotot : levator scapulae, splenius cervicis, trapezius, splenius capitis, semispinalis, superior oblique, SCM, erector spinae, rectus capitis posterior majus, rectus capitis posterior minorNormal ROM : 0 – (30 – 45)

Page 29: 8. Pengukuran ROM

3.Flexi lateral (0-45)Grkan ini jg dihitung dlm derajat atau dlm Cm yaitu : jarak antara telinga & sendi bahu.Instruksi: arahkan telinga ke masing-masing bahu Otot: erector spinae, rectus capitis lateralis, scalenus, splenius cervicis, splenius capitis, trapezius, levator scapulae, SCMNormal ROM :

Page 30: 8. Pengukuran ROM

4. Rotasi : 0 – (30 – 60)Grkan ini dihitung dlm derajat dr posisi netral, atau prosentase grkan sbg perbandingan antara individu – individu yg punya kesamaan dlm umur & pertmbuhan fisik.Instruksi : arahkan dahu ke masinng-masung bahuOtot: semispinalis, multifidus, scalenus anterior, splenius cervicis, SCM, splenius capitis, rectus capitis posterior major, inferior obliqueNormal ROM

Page 31: 8. Pengukuran ROM
Page 32: 8. Pengukuran ROM
Page 33: 8. Pengukuran ROM
Page 34: 8. Pengukuran ROM

STABILITAS SENDI

Stabilitas suatu sendi adalah kemampuan sendi untuk menahan terjadinya dislokasi dari koordinasi/kerja sama pada bagian sendi itu sendiri.

Secara spesifik, stabilitas sendi adalah kemampuan sendi untuk menahan pergeseran salah satu tulang terhadap tulang lainnya

Page 35: 8. Pengukuran ROM

TES STABILITAS SENDI

Tujuannya untuk mengetahui kestabilan Sendi dalam keadaan pasif maupun aktif, apakah sendi tersebut dalam keadaan Hypermobil, stabil (normal), atau Hypomobil.

Page 36: 8. Pengukuran ROM

CARA MELAKUKAN TES :

- Dengan gerak pasif : Traksi, translasi dan stress test( gapping)posisi sendi dalam LPP,Jika tidak stabil , disebut pasif instabil.- Dengan gerak aktif : Posisi sendi LPP, Penderita melakukan gerakan isometrik, pasien melawan tahanan dari segala dari segala arah yang diberikan oleh pemeriksa atau dengan menggunakan berat tubuh penderita sendiri. Jika tdak stabil disebut aktif instabil.