bupati sumenep provinsi jawa...
TRANSCRIPT
BUPATI SUMENEP PROVINSI JAWA TIMUR
PERATURAN BUPATI SUMENEP
NOMOR 56 TAHUN 2016
TENTANG
KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN
PERKEBUNAN KABUPATEN SUMENEP
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI SUMENEP,
Menimbang
Mengingat
:
:
bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 5 Peraturan
Daerah Kabupaten Sumenep Nomor 9 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten
Sumenep, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Fungsi dan Tata
Kerja Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura dan
Perkebunan Kabupaten Sumenep.
1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
(Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 82, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);
2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5494);
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana
telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua
Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang
Pembinaan dan Pengawasan atas Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4593);
Sekretariat Daerah
Menetapkan
:
5. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 12
Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan, (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 199);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang
Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5887);
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015
tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036)
8. Peraturan Daerah Kabupaten Sumenep Nomor 9 Tahun
2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat
Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Sumenep Tahun
2016 Nomor 10).
MEMUTUSKAN : PERATURAN BUPATI TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN PERKEBUNAN KABUPATEN SUMENEP
B A B I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :
1. Kabupaten adalah Kabupaten Sumenep;
2. Pemerintah Kabupaten adalah Pemerintah Kabupaten
Sumenep;
3. Bupati adalah Bupati Sumenep;
4. Wakil Bupati adalah Wakil Bupati Sumenep;
5. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Bupati dalam
penyelenggaraan pemerintahan daerah yang terdiri atas
Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Inspektorat,
Dinas Daerah, Badan Daerah, dan Kecamatan.
6. Dinas Daerah adalah Dinas Pertanian Tanaman Pangan,
Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Sumenep;
7. Jabatan Struktural adalah suatu kedudukan yang
menunjukan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak
seorang Aparatur Sipil Negaradalam rangka memimpin
suatu satuan organisasi perangkat daerah.
8. Jabatan Fungsional adalah kedudukan yang
menunjukkan tugas, tanggungjawab, wewenang dan hak
seorang Aparatur Sipil Negara dalam suatu satuan
organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan
pada keahlian dan/atau keterampilan tertentu serta
bersifat mandiri.
Sekretariat Daerah
BAB II KEDUDUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI
Pasal 2
(1) Dinas merupakan unsur pelaksana otonomi daerah
bidang pertanian dan perkebunan yang menjadi
kewenangan daerah.
(2) Dinas dipimpin oleh kepala Dinas yang berkedudukan di
bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui
Sekretaris Daerah Kabupaten.
Pasal 3
(1) Susunan organisasi Dinas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 2, terdiri atas :
a. Kepala Dinas.
b. Sekretariat, membawahi :
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
2. Sub Bagian Program dan Perencanaan; dan
3. Sub Bagian Keuangan;
c. Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura,
membawahi :
1. Seksi Produksi Tanaman Pangan;
2. Seksi Produksi Hortikultura; dan
3. Seksi Perbenihan dan Perlindungan Tanaman
Pangan dan Hortikultura.
d. Bidang Sarana Prasarana dan Penyuluhan,
membawahi :
1. Seksi Lahan, Irigasi dan Pembiayaan;
2. Seksi Pupuk, Pestisida dan Alsintan; dan
3. Seksi Penyuluhan.
e. Bidang Pengolahan dan Pemasaran, membawahi :
1. Seksi Bimbingan Usaha;
2. Seksi Pengolahan; dan
3. Seksi Pemasaran.
f. Bidang Perkebunan, membawahi :
1. Seksi Produksi Tanaman Tahunan;
2. Seksi Produksi Tanaman Semusim; dan
3. Seksi Perbenihan dan Perlindungan Tanaman
Perkebunan.
g. Unit Pelaksana Teknis; dan
h. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris yang berada
dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
(3) Masing-masing Bidang dipimpin oleh Kepala Bidang yang
berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala
Dinas.
(4) Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh Kepala Sub
Bagian yang berada di bawah dan bertanggungjawab
kepada Sekretaris.
(5) Masing-masing Seksi dipimpin oleh Kepala Seksi yang
berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala
Bidang.
Sekretariat Daerah
BAB III TUGAS DAN FUNGSI
Bagian Kesatu
Dinas
Pasal 4
(1) Dinas sebagaimana dimaksud pada pasal (2) mempunyai
tugas membantu Bupati dalam penyelenggaraan
kewenangan bidang pertanian tanaman pangan,
hortikultura dan perkebunan.
(2) Dinas dalam melaksanakan tugas sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan perencanaan dan pelaksanaan program,
pembinaan umum dan teknis operasional serta
pengembangan usaha pertanian tanaman pangan,
hortikultura dan perkebunan;
b. perencanaan dan pelaksanaan program, pembinaan
umum dan teknis operasional serta pengembangan
sumber daya manusia dan penyuluhan;
c. penyusunan programa penyuluhan pertanian;
d. pengembangan prasarana pertanian;
e. pengawasan mutu, peredaran dan pengendalian
penyediaan benih tanaman;
f. pengawasan penggunaan sarana pertanian;
g. pembinaan produksi di bidang pertanian;
h. pengendalian dan penanggulangan hama penyakit
tanaman;
i. pelaksanaan penyuluhan pertanian;
j. pemberian rekomendasi teknis izin usaha pertanian;
k. pelaksanaan pengamatan dan pengujian teknologi
dalam rangka penerapan teknologi anjuran;
l. pelaksanaan pengembangan potensi sumber daya
pertanian tanaman pangan, hortikultura dan
perkebunan, sarana prasarana serta pengembangan
usaha dan permodalan;
m. pelaksanaan penyelenggaraan usaha penyelamatan
produksi hasil pertanian, tanaman pangan,
hortikultura dan perkebunan;
n. pelaksanaan administrasi Dinas; dan
o. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati.
Bagian Kedua Sekretariat
Pasal 5
(1) Sekretariat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat
(1) huruf b, Sekretariat mempunyai tugas
menyelenggarakan urusan umum, perlengkapan,
kepegawaian, program, perencanaan dan keuangan.
Sekretariat Daerah
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Sekretariat mempunyai fungsi :
a. penyelenggaraan administrasi surat menyurat,
kearsipan serta pembinaan ketatalaksanaan;
b. pengolahan, menganalisa dan memformulasikan
rencana kebutuhan perlengkapan dan peralatan
serta pelaksanaan keamanan dan kebersihan kantor,
serta proses regulasi program dan kegiatan;
c. penyelenggaraan tata usaha kepegawaian yang
meliputi pengembangan, peningkatan karier,
kesejahteraan dan pemberhentian pegawai di
lingkungan Dinas Pertanian Tanaman Pangan,
Hortikultura dan Perkebunan;
d. penyelenggaraan penyusunan rencana anggaran,
pengelolaan keuangan serta pertanggungjawaban
pelaksanaannya; dan
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Dinas.
Pasal 6
(1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian, sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf b angka 1,
mempunyai tugas :
a. melaksanakan urusan surat menyurat, pengetikan,
penggandaan, pendistribusian dan tata kearsipan;
b. memelihara peralatan, perlengkapan, keamanan dan
kebersihan kantor serta melaksanakan kegiatan
keprotokolan dan menyiapkan administrasi
perjalanan dinas;
c. menyiapkan, menyusun dan melaksanakan tata
usaha kepegawaian yang meliputi pengembangan,
peningkatan karier dan pembinaan pegawai di
lingkungan Dinas; dan
d. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh
Sekretaris.
(2) Sub Bagian Program dan Perencanaan, sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf b angka 2,
mempunyai tugas :
a. menyusun dan mengkoordinasi program kerja
pelaksanaan tugas program dan perencanaan;
b. menyiapkan bahan untuk analisis dan evaluasi
penyusunan laporan pelaksanaan program dan
perencanaan;
c. menghimpun dan memproses regulasi program dan
kegiatan; dan
d. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh
Sekretaris.
(3) Sub Bagian Keuangan, sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 3 ayat (1) huruf b angka 3, mempunyai tugas :
a. menyusun program kerja pelaksanaan tugas
keuangan;
b. menghimpun data dan menyusun rencana anggaran,
serta melaksanakan tata usaha keuangan;
Sekretariat Daerah
c. menyusun laporan pertanggungjawaban pengelolaan
keuangan dan validasi dokumen keuangan;
d. memelihara dan mengamankan dokumen
administrasi keuangan; dan
e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh
Sekretaris.
Bagian Ketiga Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura
Pasal 7
(1) Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura, sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf c, mempunyai
tugas melaksanakan urusan produksi tanaman pangan
dan hortikultura.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura,
mempunyai fungsi:
a. penyusunan rencana kebutuhan dan penyediaan
benih di bidang tanaman pangan dan hortikultura;
b. pengawasan mutu dan peredaran benih di bidang
tanaman pangan;
c. pemberian bimbingan penerapan peningkatan
produksi di bidang tanaman pangan dan
hortikultura;
d. pengendalian dan penanggulangan hama penyakit,
penanggulangan bencana alam, dan dampak
perubahan iklim di bidang tanaman pangan dan
hortikultura;
e. pelaksanaan pembinaan teknis pengembangan
penyediaan, pemanfaatan benih dan bibit tanaman
serta pembinaan penangkar dan pedagang benih
dan bibit tanaman;
f. penyusunan rencana sasaran luas, produktivitas
dan peningkatan produksi tanaman pangan dan
hortikultura;
g. pemberian rekomendasi teknis izin usaha di bidang
tanaman pangan dan hortikultura;
h. pelaksanaan pembinaan terhadap rekomendasi
paket teknologi anjuran spesifik lokasi dan
pelaksanaan model/pola pengembangan produksi
tanaman pangan dan hortikultura yang berwawasan
lingkungan guna peningkatan produksi dan mutu
produksi;
i. pelaksanaan pemantauan, pengamatan, identifikasi,
peramalan, pemetaan dan standarisasi teknis
perlindungan tanaman dan pengendalian serangan
organisme pengganggu tanaman pangan serta
analisa dampak kerugian gangguan organisme
pengganggu tanaman pangan dan hortikultura;
j. pelaksanaan identifikasi potensi dan perencanaan
pengembangan usaha pertanian tanaman pangan
dan hortikultura;
Sekretariat Daerah
k. pelaksanaan pembinaan pengelolaan data tanaman
pangan dan hortikultura;
l. pemantauan dan evaluasi di bidang tanaman
pangan dan hortikultura; dan
m. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Dinas.
Pasal 8
(1) Seksi Produksi Tanaman Pangan, sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf c angka 1,
mempunyai tugas :
a. menyiapkan bahan penyusunan rencana dan
anggaran Seksi Produksi Tanaman Pangan;
b. menyiapkan bahan penyusunan kebijakan, di bidang
peningkatan produksi tanaman pangan;
c. melakukan menyiapkan bahan penyusunan rencana
tanam dan produksi di bidang tanaman pangan;
d. melakukan bimbingan peningkatan mutu dan
produksi di bidang tanaman pangan;
e. melakukan bimbingan penerapan teknologi budidaya
di bidang tanaman pangan
f. melaksanakan bimbingan teknis, rencana sasaran
luas, peningkatan produksi Produksi Tanaman
Pangan melalui upaya intensifikasi, ekstensifikasi,
diversifikasi, dan rehabilitasi;
g. menyiapkan paket teknologi maju, spesifik lokasi,
model atau pola pengembangan produksi, rencana
perluasan areal tanam padi dan palawija;
h. menyiapkan bahan pemantauan dan laporan
peningkatan mutu produksi tanaman;
i. mengumpulkan bahan rencana pelaksanaan
pemantauan, pengamatan, identifikasi, peramalan,
pemetaan, pengendalian serangan dan analisa
dampak kerugian gangguan organisme pengganggu
tanaman pangan;
j. melaksanakan pengelolaan data Padi dan Palawija;
k. melakukan penyusunan laporan dan
pendokumentasian kegiatan Seksi Produksi
Tanaman Pangan; dan
l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang.
(2) Seksi Produksi Hortikultura, sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 3 ayat (1) huruf c angka 2, mempunyai
tugas :
a. menyiapkan bahan penyusunan rencana dan
anggaran Seksi Produksi hortikultura;
b. menyiapkan bahan penyusunan kebijakan, di bidang
peningkatan produksi hortikultura;
c. menyiapkan bahan penyusunan rencana tanam dan
produksi di bidang hortikultura;
d. melakukan bimbingan peningkatan mutu dan
produksi di bidang di bidang hortikultura;
Sekretariat Daerah
e. melakukan bimbingan penerapan teknologi budidaya
di bidang hortikultura;
f. melaksanakan bimbingan teknis, rencana sasaran
luas, peningkatan produksi hortikultura melalui
upaya intensifikasi, ekstensifikasi, diversifikasi, dan
rehabilitasi;
g. menyiapkan paket teknologi maju, spesifik lokasi,
model/pola pengembangan produksi, rencana
perluasan areal tanam hortikultura;
h. menyiapkan bahan pemantauan dan laporan
peningkatan mutu produksi tanaman hortikultura;
i. mengumpulkan bahan rencana pelaksanaan
pemantauan, pengamatan, identifikasi, peramalan,
pemetaan, pengendalian serangan dan analisa
dampak kerugian gangguan organisme pengganggu
tanaman hortikultura;
j. melaksanakan pengelolaan data hortikultura;
k. melakukan penyusunan laporan dan
pendokumentasian kegiatan seksi produksi
hortikultura; dan
l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang.
(3) Seksi Perbenihan dan Perlindungan Tanaman Pangan
dan Hortikultura, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3
ayat (1) huruf c angka 3, mempunyai tugas :
a. menyiapkan bahan penyusunan rencana dan
anggaran Seksi Perbenihan dan Perlindungan
tanaman pangan dan hortikultura;
b. menyiapkan bahan penyusunan kebijakan
perbenihan dan perlindungan di bidang tanaman
pangan dan hortikultura;
c. menyiapkan bahan penyediaan dan pengawasan
peredaran benih di bidang tanaman pangan dan
hortikultura;
d. menyiapkan bahan sertifikasi benih dan
pengendalian sumber benih di bidang tanaman
pangan dan hortikultura;
e. menyusun rencana kebutuhan benih dan
pengembangan varietas unggul;
f. menyiapkan bahan rekomendasi pemasukan dan
pengeluaran benih yang beredar;
g. menyiapkan bahan bimbingan produksi benih dan
kelembagaan benih;
h. menyiapkan bahan pengendalian serangan
organisme pengganggu tumbuhan (OPT);
i. menyiapkan bahan pengamatan OPT;
j. menyiapkan bahan pengedalian dan pemantauan
OPT, bimbingan operasional pengamatan dan
peramalan OPT;
k. melakukan pengelolaan data OPT;
l. melakukan penyiapan bahan bimbingan
kelembagaan OPT;
m. menyiapkan bahan sekolah lapang pengendalian
hama terpadu;
Sekretariat Daerah
n. menyiapkan bahan penanganan dampak perubahan
iklim;
o. menyiapkan bahan penanggulangan bencana alam;
p. menyiapkan bahan bimbingan teknis perbenihan
dan perlindungan di bidang tanaman pangan dan
hortikultura;
q. melakukan penyiapan bahan pengawasan dan
pengujian mutu benih di bidang tanaman pangan
dan hortikultura;
r. melakukan penyusunan pelaporan dan
pendokumentasian kegiatan Seksi perbenihan
dan perlindungan tanaman pangan dan
hortikultura; dan
s. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang.
Bagian Keempat
Bidang Sarana Prasarana dan Penyuluhan
Pasal 9
(1) Bidang Sarana Prasarana dan Penyuluhan, sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf d, mempunyai
tugas melaksanakan urusan Lahan, Irigasi dan
Pembiayaan, Pupuk, Pestisida dan Alsintan serta
Penyuluhan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Bidang Sarana Prasarana dan Penyuluhan,
mempunyai fungsi:
a. penyediaan dukungan infrastruktur pertanian dan
perkebunan;
b. pengembangan potensi dan pengelolaan lahan dan
irigasi pertanian;
c. penyediaan dan pengawasan peredaran pupuk,
pestisida, serta alat dan mesin pertanian;
d. pemberian bimbingan pembiayaan di bidang
pertanian dan perkebunan;
e. pemberian fasilitasi investasi di bidang pertanian
dan perkebunan;
f. pelaksanaan ketetapan kebijakan di bidang
pengelolaan lahan dan air, dan sarana produksi
serta penyuluhan;
g. pelaksanaan penyusunan standar, pedoman, norma,
kriteria dan prosedur di bidang pengelolaan lahan
dan air, dan sarana produksi serta penyuluhan;
h. pelaksanaan perumusan program pengembangan di
bidang pengelolaan lahan dan air, dan sarana
produksi serta penyuluhan;
i. pelaksanaan pengkajian metodologi dan sistem
penyuluhan guna meningkatkan sumber daya
manusia penyuluh dan petani serta bimbingan
teknis dinamika kelompok tani dalam rangka
peningkatan kompetensi kelembagaan petani;
Sekretariat Daerah
j. penyiapan bahan penyelenggaraan penyuluhan,
sistem penyuluhan, pengadaan dan penyebaran
sarana penyuluhan pertanian serta bimbingan
teknis, pengujian dan penerapan teknologi spesifik
lokasi;
k. penyusunan bahan pengembangan kemitraan usaha
dalam rangka pemberdayaan dan peningkatan
kelembagaan petani;
l. perumusan pemanfaatan air irigasi, pengembangan
sumber air dan pembinaan Himpunan Petani
Pemakai Air (HIPPA) serta rehabilitasi pengelolaan
lahan pertanian;
m. pelaksanaan pembinaan, pengembangan rancang
bangun prototype, modifikasi alat mesin pertanian
tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan serta
monitoring dan evaluasi terhadap perkembangan
pelaksanaan bidang pengelolaan lahan dan air, dan
sarana produksi serta penyuluhan;
n. pemantauan dan evaluasi di bidang sarana dan
prasarana pertanian; dan
o. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Dinas.
Pasal 10
(1) Seksi Lahan, Irigasi dan Pembiayaan, sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf d angka 1,
mempunyai tugas:
a. melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana
dan anggaran Seksi Lahan Irigasi dan Pembiayaan;
b. melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan,
di bidang pengembangan lahan irigasi pertanian dan
pembiayaan;
c. melakukan penyiapan bahan penyediaan lahan,
jalan usaha tani, dan jaringan irigasi tersier;
d. melakukan penyusunan peta pengembangan,
rehabilitasi, konservasi, otimalisasi dan
pengendalian lahan pertanian;
e. melakukan penyiapan bahan pengembangan tata
ruang dan tata guna lahan pertanian;
f. melakukan penyiapan bahan bimbingan
pemberdayaan kelembagaan pemakai air;
g. melaksanakan penyiapan bahan penyusunan
program pendayagunaan sumber lahan dan air,
rehabilitasi dan optimasi lahan dan air serta
kelembagaan petani pemakai air atau P3A;
h. melaksanakan evaluasi dan pelaporan
pendayagunaan lahan dan air;
i. melaksanakan pengelolaan data Lahan Irigasi dan
Pembiayaan;
j. melakukan bimbingan, fasilitasi dan pelayanan
investasi pertanian;
Sekretariat Daerah
k. melakukan pendampingan dan supervisi di bidang
pembiayaan pertanian;
l. melakukan penyusunan laporan dan
pendokumentasian kegiatan seksi lahan irigasi dan
pembiayaan; dan
m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang.
(2) Seksi Pupuk, Pestisida dan Alsintan, sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf d angka 2,
mempunyai tugas :
a. melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana
dan anggaran Seksi Pupuk, Pestisida dan Alsintan;
b. melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan
di bidang pupuk, pestisida, alat dan mesin pertanian;
c. melakukan penyediaan pupuk, pestisida, alat dan
mesin pertanian tanaman pangan, hortikultura dan
perkebunan;
d. melakukan pegawasan peredaran dan pendaftaran
pupuk, pestisida, alat dan mesin pertanian tanaman
pangan, hortikultura dan perkebunan;
e. melakukan penjaminan mutu pupuk, pestisida, alat
dan mesin pertanian;
f. melaksanakan penyiapan bahan penyusunan
pedoman inventarisasi jenis dan merk alat dan mesin
pertanian tanaman pangan, hortikultura dan
perkebunan;
g. melaksanakan pembinaan rancang bangun,
modifikasi prototype, kualifikasi dan pemeliharan alat
dan mesin pertanian tanaman pangan, hortikultura
dan perkebunan;
h. melaksanakan bimbingan teknis dan evaluasi di
bidang alat dan mesin pertanian tanaman pangan,
hortikultura dan perkebunan;
i. melaksanakan penyebarluasan informasi alat dan
mesin pertanian tanaman pangan, hortikultura dan
perkebunan;
j. melaksanakan pengelolaan data Alat dan Mesin
Pertanian tanaman pangan, hortikultura dan
perkebunan;
k. melakukan penyusunan laporan dan
pendokumentasian kegiatan seksi pupuk, pestisida,
alsintan ; dan
l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang.
(3) Seksi Penyuluhan, sebagaimana dimaksud dalam Pasal
3 ayat (1) huruf d angka 3, mempunyai tugas :
a. melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana
dan anggaran Seksi Penyuluhan
b. melaksanakan penyiapan bahan perumusan
kebijakan di bidang penyuluhan;
c. melaksanakan penyiapan bahan penyusunan
program penyuluhan;
Sekretariat Daerah
d. melaksanakan pelatihan teknis dan pertemuan-
pertemuan dalam rangka peningkatan sumber daya
manusia pertanian serta menyusun program
penyuluhan tingkat daerah, Balai Penyuluhan
Pertanian (BPP) dan rencana kerja penyuluh;
e. melaksanakan peningkatan kompetensi penyuluh
pertanian dan penilaian angka kredit penyuluh serta
menyusun pedoman penyelenggaraan penyuluhan,
sistim penyuluhan dan pengadaan, penyebaran
informasi penyuluhan pertanian;
f. melaksanakan bimbingan dan penerapan teknologi
anjuran spesifik lokasi serta supervisi, monitoring
dan evaluasi terhadap penyelenggaraan penyuluhan
serta hasil sistim kerja laku penyuluh;
g. melakukan penyiapan bahan penguatan dan
pengembangan serta peningkatan kapasitas
kelembagaan petani;
h. melakukan penyiapan bahan dan fasilitasi akreditasi
di bidang kelembagaan penyuluhan pertanian;
i. melakukan penyiapan bahan dan fasilitasi sertifikasi
dan akreditasi kelembagaan petani;
j. melakukan penyusunan dan pengelolaan database
di bidang ketenagaan penyuluhan pertanian;
k. melakukan penyiapan bahan pengembangan
kompetensi kerja penyuluh pertanian;
l. melakukan penyiapan bahan dan fasilitasi penilaian
dan pemberian penghargaan kepada penyuluh
pertanian;
m. melakukan penyusunan materi dan pengembangan
metodologi di bidang penyuluhan pertanian;
n. melakukan penyiapan bahan materi dan
pengembangan metodologi di bidang penyuluhan
pertanian;
o. melakukan penyiapan bahan informasi dan media di
bidang penyuluhan pertanian;
p. melaksanakan evaluasi dan pelaporan penyuluhan
dan pembiayaan sarana pertanian;
q. melakukan penyusunan pelaporan dan
pendokumentasian kegiatan Seksi Penyuluhan; dan
r. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang.
Bagian Kelima Bidang Pengolahan dan Pemasaran
Pasal 11
(1) Bidang Pengolahan dan Pemasaran, sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf e, mempunyai
tugas melaksanakan urusan bimbingan usaha,
pengolahan dan pemasaran.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Bidang Pengolahan dan Pemasaran, mempunyai
fungsi :
Sekretariat Daerah
a. pelaksanaan identifikasi potensi dan perencanaan
pengembangan usaha pertanian, kelembagaan usaha
dan jasa serta sistim agribisnis;
b. pelaksanaan pembinaan pengelolaan data promosi
pengolahan dan pemasaran hasil usaha dan jasa
agribisnis untuk pengembangan informasi pasar;
c. pelaksanaan pembinaan manajemen agribisnis dan
kerjasama dengan instansi dan lembaga perbankan
dan perkreditan dalam rangka pengembangan
permodalan;
d. pemanfaatan teknologi informasi dan peningkatan
aksesibilitas terhadap perkembangan pasar agribisnis
untuk pemantapan pengelolaan data agribisnis;
e. penyediaan dukungan bimbingan penyusunan
rencana kebutuhan bimbingan usaha, pengolahan
dan pemasaran;
f. penyiapan bahan penerapan cara produksi pangan
olahan yang baik (CPPOB) dan pemberian surat
keterangan kelayakan pengolahan (SKKP/SKP);
g. pelaksanaan pelayanan dan pengembangan informasi
pasar;
h. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
kegiatan di bidang pengeolahan dan pemasaran; dan
i. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Dinas.
Pasal 12
(1) Seksi Bimbingan Usaha, sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 3 ayat (1) huruf e angka 1, mempunyai tugas :
a. melaksanakan pengelolaan dan kerjasama usaha;
b. melakukan bimbingan dan pelatihan teknis terhadap
pengembangan usaha pertanian dan perkebunan;
c. melaksanakan pemberian bimbingan peningkatan
mutu dan produksi tanaman perkebunan tahunan;
d. melaksanakan identifikasi potensi, perencanaan dan
pengembangan permodalan usaha.
e. melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan
kegiatan bimbingan usaha hasil di bidang pertanian
dan perkebunan;
f. menyusun pelaporan dan pendokumentasian
kegiatan Seksi bimbingan usaha; dan
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang.
(2) Seksi Pengolahan, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3
ayat (1) huruf e angka 2, mempunyai tugas :
a. menyiapkan bahan penyusunan rencana dan
anggaran seksi pengolahan;
b. melaksanakan pengelolaan dan kerjasama usaha
pengolahan hasil pertanian dan perkebunan;
c. melaksanakan analisis rekayasa teknologi pertanian
dan perkebunan untuk usaha pengolahan hasil
pertanian dan perkebunan;
Sekretariat Daerah
d. melakukan inventarisasi, identifikasi dan aplikasi
terhadap rekayasa teknologi pertanian dan
perkebunan untuk usaha pengolahan hasil pertanian
dan perkebunan;
e. melakukan bimbingan dan pelatihan teknis terhadap
pengusaha pengolah hasil pertanian dan
perkebunan;
a. melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan
kegiatan pengolahan hasil di bidang pertanian dan
perkebunan;
f. menyusun pelaporan dan pendokumentasian
kegiatan Seksi Pengolahan; dan
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang.
(3) Seksi Pemasaran, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3
ayat (1) huruf e angka 3, mempunyai tugas :
a. menyiapkan bahan penyusunan rencana dan
anggaran seksi Pemasaran;
b. menyiapkan bahan penyusunan kebijakan di bidang
pemasaran;
c. melakukan penyiapan bahan pemberian bimbingan
teknis pemasaran hasil di bidang pertanian dan
perkebunan;
d. memfasilitasi pemanfaatan teknologi informasi dan
peningkatan aksesibilitas terhadap perkembangan
pasar agribisnis;
e. melaksanakan pengembangan pusat informasi
agribisnis, penyebaran informasi pasar dan promosi
hasil-hasil pertanian dan perkebunan;
f. melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan
kegiatan pemasaran hasil di bidang pertanian dan
perkebunan;
g. menyusun pelaporan dan pendokumentasian
kegiatan Seksi Pemasaran; dan
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang.
Bagian Keenam Bidang Perkebunan
Pasal 13
(1) Bidang Perkebunan, sebagaimana dimaksud dalam Pasal
3 ayat (1) huruf f, mempunyai tugas melaksanakan
urusan produksi tanaman tahunan, produksi tanaman
semusim serta perbenihan dan perlindungan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Bidang Perkebunan, mempunyai fungsi:
a. penyusunan dan pengkoordinasian program kerja
pelaksanaan tugas perkebunan;
b. penyusunan Perencanaan kebutuhan dan
penyediaan benih di bidang perkebunan;
c. pengawasan peredaran dan sertifikasi benih di
bidang perkebunan;
Sekretariat Daerah
d. pemberian bimbingan penerapan peningkatan
produksi di bidang perkebunan;
e. pengendalian dan penanggulangan hama penyakit,
penanggulangan bencana alam, dan dampak
perubahan iklim di bidang perkebunan;
f. pemberian bimbingan teknis budidaya di bidang
perkebunan;
g. penanggulangan gangguan usaha dan pencegahan
kebakaran di bidang perkebunan;
h. pelaksanaan pembinaan teknis pengembangan
penyediaan, pemanfaatan benih dan bibit tanaman
serta pembinaan penangkar dan pedagang benih dan
bibit tanaman;
i. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
kegiatan pembibitan dan pembenihan, produksi
tanaman perkebunan serta perlindungan tanaman
perkebunan;
j. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Dinas.
Pasal 14
(1) Seksi Produksi Tanaman Tahunan, sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf f angka 1,
mempunyai tugas:
a. menyusun program kerja pelaksanaan tugas
produksi tanaman perkebunan tahunan;
b. menyiapkan bahan penyusunan rencana dan
anggaran seksi Produksi Tanaman Tahunan;
c. menyusun perencanaan kebutuhan dan penyediaan
benih tanaman perkebunan tahunan;
d. melaksanakan pemberian bimbingan peningkatan
mutu dan produksi tanaman perkebunan tahunan;
e. melaksanakan pemberian bimbingan teknis budidaya
tanaman perkebunan tahunan;
f. melaksanakan bimbingan teknis terhadap
pengelolaan lahan perkebunan dalam rangka
peningkatan produksi tanaman perkebunan
tahunan;
g. melaksanakan penyebaran bibit dan sarana produksi
untuk peningkatan produksi tanaman perkebunan
tahunan;
h. melaksanakan pengelolaan data produksi tanaman
perkebunan tahunan;
i. menyusun pelaporan dan pendokumentasian
kegiatan Seksi Produksi Tanaman Tahunan; dan
j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang.
(2) Seksi Produksi Tanaman Semusim, sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf e angka 2,
mempunyai tugas :
a. menyusun program kerja pelaksanaan tugas
produksi tanaman perkebunan semusim;
Sekretariat Daerah
b. menyiapkan bahan penyusunan rencana dan
anggaran seksi Produksi Tanaman Semusim;
c. menyusun perencanaan kebutuhan dan penyediaan
benih tanaman perkebunan semusim;
d. melaksanakan pemberian bimbingan peningkatan
mutu dan produksi tanaman perkebunan semusim;
e. melaksanakan pemberian bimbingan teknis budidaya
tanaman perkebunan semusim;
f. melaksanakan bimbingan teknis terhadap
pengelolaan lahan perkebunan dalam rangka
peningkatan produksi tanaman perkebunan
semusim;
g. melaksanakan penyebaran bibit dan sarana produksi
untuk peningkatan produksi tanaman perkebunan
semusim;
h. melaksanakan pengelolaan data produksi tanaman
perkebunan semusim;
i. menyusun pelaporan dan pendokumentasian
kegiatan Seksi Produksi Tanaman Semusim; dan
j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang.
(3) Seksi Perbenihan dan Perlindungan Tanaman
Perkebunan, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat
(1) huruf f angka 3, mempunyai tugas :
a. menyusun program kerja pelaksanaan tugas
Perbenihan dan Perlindungan;
b. menyiapkan bahan penyusunan rencana dan
anggaran Seksi Perbenihan dan Perlindungan;
c. menyiapkan bahan penyusunan kebijakan,
perbenihan dan perlindungan di bidang perkebunan;
d. menyediaan dan melakukan pengawasan peredaran/
penggunaan benih tanaman di bidang perkebunan;
e. menyiapkan bahan sertifikasi benih dan
pengendalian sumber benih tanaman di bidang
perkebunan;
f. menyusun rencana kebutuhan benih dan
pengembangan varietas unggul;
g. menyiapkan bahan rekomendasi pemasukan dan
pengeluaran benih yang beredar;
h. menyiapkan bahan bimbingan produksi benih dan
kelembagaan benih;
i. melaksanakan bimbingan teknis dan pembinaan
terhadap penangkar benih dan bibit tanaman
perkebunan, blok-blok penghasil tinggi tanaman
perkebunan (tanaman tahunan dan tanaman
semusim) sebagai sumber benih unggul;
j. menyiapkan bahan pengendalian organisme
pengganggu tumbuhan (OPT);
k. menyiapkan bahan pengamatan OPT;
l. menyiapkan bahan pengedalian dan pemantauan
OPT, bimbingan operasional pengamatan dan
peramalan OPT;
m. melakukan pengelolaan data OPT;
n. menyiapkan bahan bimbingan kelembagaan OPT;
Sekretariat Daerah
o. menyiapkan bahan sekolah lapang pengendalian
hama terpadu;
p. menyiapkan bahan penanganan dampak perubahan
iklim;
q. menyiapkan bahan penanggulangan bencana alam;
r. menyiapkan bahan pemberian bimbingan teknis
perbenihan dan perlindungan di bidang perkebunan;
s. melakukan penyiapan bahan pengawasan dan
pengujian mutu benih di bidang perkebunan;
t. menyusun pelaporan dan pendokumentasian
kegiatan Seksi Perbenihan Perlindungan; dan
u. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang.
Bagian Ketujuh
Unit Pelaksana Teknis
Pasal 15
(1) Unit Pelaksana Teknis (UPT), sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 3 ayat (1) huruf g, merupakan unsur
pelaksana teknis operasional Dinas di lapangan.
(2) UPT, sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh
seorang Kepala yang berada dibawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
Pasal 16
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Fungsi dan Tata
Kerja UPT, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15,
ditetapkan dalam Peraturan Bupati tersendiri.
Bagian Kedelapan
Kelompok Jabatan Fungsional
Pasal 17
(1) Kelompok jabatan fungsional, sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 3 ayat (1) huruf g, terdiri dari sejumlah
tenaga fungsional yang diatur dan ditetapkan
berdasarkan peraturan perundang-undangan.
(2) Setiap Kelompok jabatan fungsional, sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang tenaga
fungsional senior yang ditunjuk.
(3) Jumlah tenaga fungsional, Jenis dan jenjang jabatan
fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan
beban kerja yang diatur berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
(4) Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Sekretariat Daerah
BAB IV TATA KERJA
Pasal 18
(1) Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Kepala
Dinas, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian,
Kepala Seksi, Kepala UPT dan Kelompok Jabatan
Fungsional, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, wajib
menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan
sinkronisasi baik dalam lingkungan masing-masing
maupun antar satuan organisasi di Lingkungan
Pemerintah Kabupaten serta instansi lain diluar
Pemerintah Kabupaten.
(2) Setiap pimpinan satuan unit organisasi wajib mengawasi
bawahannya masing-masing dan bila terjadi
penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang
diperlukan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(3) Setiap pimpinan satuan organisasi bertanggungjawab
memimpin dan mengkoordinasikan bawahannya masing-
masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi
pelaksanaan tugas bawahannya.
(4) Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengikuti dan
mematuhi petunjuk dan bertanggungjawab kepada
atasannya masing-masing dan menyiapkan laporan
berkala tepat waktu.
(5) Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan
organisasi dari bawahannya wajib diolah dan
dipergunakan sebagai bahan untuk penyusunan laporan
lebih lanjut dan untuk memberikan petunjuk kepada
bawahannya.
(6) Dalam menyiapkan laporan masing-masing kepada
atasan, tembusan laporan wajib disampaikan pula
kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional
mempunyai hubungan kerja.
BAB V
PENGISIAN JABATAN
Pasal 19
(1) Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura
dan Perkebunan, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
ayat (2), diangkat dan diberhentikan oleh Bupati dari
Aparatur Sipil Negarayang memenuhi syarat atas usul
Sekretaris Daerah sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(2) Perangkat Daerah diisi oleh pegawai Aparatur Sipil
Negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
(3) Pegawai Aparatur Sipil Negara yang menduduki jabatan
pimpinan tinggi, jabatan administrator dan jabatan
pengawas pada Perangkat Daerah wajib memenuhi
persyaratan kompetensi:
Sekretariat Daerah
a. teknis;
b. manajerial; dan
c. sosial kultural.
(4) Selain memenuhi kompetensi sebagaimana dimaksud
pada ayat (3), pegawai Aparatur Sipil Negara yang
menduduki jabatan Perangkat Daerah harus memenuhi
kompetensi pemerintahan.
(5) Kompetensi teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
huruf a diukur dari tingkat dan spesialisasi pendidikan,
pelatihan teknis fungsional dan pengalaman bekerja
secara teknis yang dibuktikan dengan sertifikasi.
(6) Kompetensi manajerial sebagaimana dimaksud pada ayat
(3) huruf b diukur dari tingkat pendidikan, pelatihan
struktural atau manajemen dan pengalaman
kepimpinanan.
(7) Kompetensi sosial kultural sebagaimana dimaksud pada
ayat (3) huruf c diukur dari pengalaman kerja berkaitan
dengan masyarakat majemuk dalam hal agama, suku
dan budaya sehingga memiliki wawasan kebangsaan.
(8) Kompetensi pemerintahan sebagaimana dimaksud pada
ayat (4) antara lain kompetensi pengetahuan, sikap, dan
keterampilan yang terkait dengan kebijakan
Desentralisasi, hubungan Pemerintah Pusat dengan
daerah, pemerintahan umum, pengelolaan keuangan
daerah, Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan
daerah, hubungan Pemerintah Kabupaten dengan
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten, serta etika
pemerintahan.
(9) Kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan
ayat (4) ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
BAB VI KETENTUAN PENUTUP
Pasal 20
Bagan Struktur Organisasi Dinas Pertanian Tanaman
Pangan, Hortikultura dan Perkebunan sebagaimana
tercantum pada lampiran dan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dengan Peraturan Bupati ini.
Pasal 21
Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, maka
Peraturan Bupati Sumenep Nomor 37 Tahun 2013 tentang
Tugas dan Fungsi Dinas Daerah, dicabut dan dinyatakan
tidak berlaku.
Pasal 22
Peraturan Bupati ini mulai dilaksanakan pada saat
dilakukan pelantikan pejabat struktural sesuai dengan
Peraturan Bupati ini.
Sekretariat Daerah
Pasal 23
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya
dalam Berita Daerah Kabupaten Sumenep.
Ditetapkan di : Sumenep
pada tanggal : 23 Desember 2016
BUPATI SUMENEP
TTD
Dr. KH. A. BUSYRO KARIM, M.Si.
DIUNDANGKAN DALAM BERITA DAERAH KABUPATEN SUMENEP
TANGGAL : 23 Desember 2016 TAHUN : 2016 NOMOR : 56