buletin ppi dunia edisi 4 / 2015

75
Edisi 4 Buletin PPI Dunia I Desember 2015 APA KABAR

Upload: ppi-dunia

Post on 24-Jul-2016

257 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: Buletin PPI Dunia Edisi 4 / 2015

Edisi 4 Buletin PPI Dunia I Desember 2015

APA KABAR

Page 2: Buletin PPI Dunia Edisi 4 / 2015

Kata SambutanJika Anda ditawarkan pekerjaan hampir 20 jam per hari, tanpa liburan, bekerja siang malam hampir tanpa jam istirahat, bahkan Anda boleh tidur hanya ketika klien Anda sudah tidur, dan pekerjaan ini tanpa bayaran. Akankah Anda me-nerima tawaran ini? Semua orang yang diwaw-ancara dalam video yang beredar di YouTube ini menolak tawaran pekerjaan itu. Dan ketika wawancara tersebut berakhir, disebutkan bahwa jutaan orang di dunia ini dengan senang mener-ima tawaran pekerjaan itu : menjadi seorang Ibu.

Setelah saya menonton video tersebut, saya berpikir bahwa apa yang mun-gkin benar di mata kita, bisa menjadi tidak benar di mata orang. Ada hal yang bahkan mati pun tidak akan kita lakukan, malah dilakukan orang lain dengan tulus. Semua ini hanya masalah sudut pandang.

Teman-teman, bagaimana jika hari ini saya mengirim Anda ke suatu tempat dimana Anda jauh dari orang tua dan saudara, tempat dimana terkadang Anda kekurangan uang, bahkan susah mencari makanan halal dan enak, dan selalu dikeliling orang lain yang berperilaku aneh. Anda tidak dibayar, bahkan terkadang harus merogoh kocek sendiri. Apakah Anda mau kesana?Namun, apakah Anda akan pergi bila saya katakan bahwa di tempat itu, Anda bisa menghadiri seminar kelas Internasional secara gratis, liburan ke Eropa atau Timur Tengah dengan murah dan bisa melihat budaya bangsa lain dari dekat, bahkan jika berhasil melewatinya, Anda akan menyandang gelar Sarja-na atau Master atau PhD? Akankah Anda pergi?Sekali lagi, semua itu hanyalah masalah sudut pandang.

“... belajarlah untuk memiliki mata lalat, yang mampu meli-hat segala hal dari berbagai sudut pandang.”

Begitu juga dengan hidup kita ketika berkuliah di luar negeri. Banyak hal yang mungkin aneh atau salah dimata kita, bisa jadi benar bahkan dielu-elu-kan orang lain. Tidak jarang pula, ketika kita berkuliah, banyak masalah yang datang: tugas yang menumpuk, dosen yang ‘killer’, masalah bahasa dan bu-daya, bahkan terkadang iklim dan makanan yang luar biasa anehnya. Jika kita ingat, semua itu hanya masalah sudut pandang, maka kita bisa merubah apa yang awalnya masalah menjadi suatu keuntungan. Apa yang awalnya buruk, menjadi suatu pembelajaran. Oleh karena itu, selagi kita berkuliah di luar negeri, belajarlah untuk memiliki mata lalat, yang mampu melihat segala hal dari berbagai sudut pandang. Karena mereka yang mampu memecahkan masalah dalam hidup ini adalah mereka yang mampu menelaah suatu masalah dari berbagai sudut pandang.

Saat ini, kami yang tergabung di Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Dunia berkuliah di 47 negara berbeda. Kami semua bersatu dalam satu organisa-si, untuk bersuara, untuk berpendapat, untuk berdiskusi. Dan melalui bule-tin APA KABAR ini, kami tuangkan beberapa ide, laporan dan kegiatan yang kami lakukan di negeri orang, agar kita semua dapat berbagi informasi dan wawasan, bahkan pengalaman yang mungkin tidak akan didapatkan tanpa mengunjungi negara tersebut. Harapan kami sederhana, agar siapapun yang membaca buletin ini dapat memperluas sudut pandang mereka terhadap dunia, lewat mata anak-anak bangsa.

Salam Perhimpunan!

Steven GunturKoordinator Perhimpunan

Pelajar Indonesia (PPI) Dunia 2015 / 2016

Susunan Dewan Redaksi Apa Kabar 2015 - 2016

Pelindung : Steven Guntur

Pimpinan Redaksi : Dewi Anggrayni

Sekretaris Redaksi : Vincentia Maudy

Redaktur Pelaksana ( Amerika - Eropa ) : Saravine Naitingale

Redaktur Pelaksana ( Timur Tengah - Afrika ) : Muammar Kadafi

Redaktur Pelaksana ( Asia - Oseania ) : Junaida Astina

Layout : Intan Irani

Dewan Redaksi :

Suzy Susanti

Arindita Raldiutami Koestoer

Rendy Tan

Maryam Hakim

Pratiwi

Page 3: Buletin PPI Dunia Edisi 4 / 2015

Daftar Isi :

1 - Susunan Dewan Presidium Periode 2015 - 2016

2 - 12 Lintas Peristiwa

13 - 21 Fashion

21 - 27 Travel

28 - 33 Kesehatan

34 - 43 Seni dan Olahraga

44 - 49 Sains

50- 55 Kuliner

56 - 76 Galeri Foto

Page 4: Buletin PPI Dunia Edisi 4 / 2015

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 1

Susunan Kepengurusan Dewan Presidium PPI Dunia Periode 2015 - 2016

Koordinator : Steven Guntur

( PERMIRA RUSIA )

Sekretaris 1 & Bendahara : Nila Titis Asrining Tyas

( PPI Filipina )Sekretaris 2 : Monica Jonan( PPI Ceko )

Koordinator Biro Pers :Richad Yanato( PPI Taiwan )

Koordinator Divisi Pendanaan & Kerja sama :

Mutiasari Mubyl Handaling( PPI Australia )

Koordinator PPI Kawasan ASIA & OSEANIA :Gregorius Rionugroho H

( PPI Korea Selatan )

Koordinator PPI Kawasan AFRIKA & Timur Tengah :

Imam Khairul Annas( PPI Saudi Arabia )

Koordinator PPI Kawasan Amerika & Eropa :I Dewa Frendika Septayana

( PPI Perancis )

Sekretaris PPI Kawasan ASIA & OSEANIA :

Grace Fiona A( PPI Tiongkok )

Sekretaris PPI Kawasan Amerika & Eropa :Tika Diagnestya ( PERMIAS )Puput A Cibro ( PPI Ceko )

Sekretaris PPI Kawasan AFRIKA

& Timur Tengah :Zakiah Rahmah( PPMI Mesir )

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 2

Page 5: Buletin PPI Dunia Edisi 4 / 2015

LINTAS PERISTIWA

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 1 Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 2

Page 6: Buletin PPI Dunia Edisi 4 / 2015

Liputan Polandia, dari 26 orang pendaftar beasiswa, sebanyvak 20 orang mahasiswa ber-hasil mendapatkan beasiswa Ignacy Łukasiewicz dari pemerintah Polandia. Seluruh mahasiswa ini telah tiba di Polandia akhir September 2015 lalu. Tadeusz Szumowski, Ambasador Polandia men-jelaskan, pihaknya telah melakukan seleksi dan memberikan kesempatan kepada pelajar In-donesia untuk mengikuti kelas bahasa selama satu tahun sebelum mengikuti perkuliahan se-suai dengan bidang sains yang diminati. “Un-tuk memudahkan proses belajar mengajar, pe-lajar akan mengikuti kelas bahasa selama satu tahun sebelum aktif kuliah, dan diharapkan beasiswa ini dapat mempererat hubungan bi-lateral Polandia dan Indonesia kedepannya.

Sementara itu Teguh Ilham ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Polandia mengatakan se-belumnya mahasiswa Indonesia yang aktif kuli-ah di Polandia hanya berjumlah 13 orang saja.“Polandia ini dua kali lebih besar dari pulau Jawa, dengan bertambahnya jumlah maha-siswa Indonesia di Polandia akan semakin be-sar peluang untuk memperkenalkan Indone-sia kepada masyarakat Polandia,” tegas Teguh.

Mahasiswa baru yang tiba di Polandia disam-but langsung oleh Ketua PPI Polandia. Teguh, memastikan para pelajar baru akan difasil-itasi keperluannya selama masa orientasi.“Pihak kami siap memfasilitiasi keperlu-an teman-teman yang sudah mulai ak-tif dikampus sejak oktober lalu,” jelasnya

Polandia Berikan Beasiswa Sains dan Teknologi Untuk 20 Pelajar Indonesia Oleh : Pratiwi Widya Wahyuni

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 3 Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 4

Page 7: Buletin PPI Dunia Edisi 4 / 2015

Salah satu penerima beasiswa, Rajiansyah mengaku sangat senang dengan sambutan yang diberikan pihak PPI Polandia. Ia merasakan suasana kekel-uargaan yang erat dengan sambutan tersebut.“Teman-teman PPI sangat membantu kami dalam banyak hal, terutama mengantar kami untuk sampai ke kota tujuan, dan ini sangat membantu kami yang masih buta dengan Polandia,” tutur Rajiansyah.

Beasiswa ini merupakan beasiswa pertama pro-gram Ignacy Łukasiewicz dari pemerintah Po-landia kepada beberapa negara di dunia. Tiga kota di Polandia seperti Łódź, Wrocław, dan Kraków menjadi kota tujuan untuk pelajar yang ingin melajukan pendidikan master sains.

Diantara program studi yang diminati ada-lah arsitektur di Cracow University of Tech-nology, Teknik Pertambangan di Wroclaw University of Technology, Elektronika dan Te-knologi Informasi di Warsaw University of Tech-nology, Teknik Biomedis di Warsaw University.

Jorrie Andrean pihak Kedutaan Besar Repub-lik Indonesia (KBRI) di Warsawa menyambut baik upaya pemerintah Polandia untuk menambah kuota pelajar Indonesia mendapatkan beasiswa.“Kami melihat bahwa potensi mahasiswa Indo-nesia sangat besar. Saat ini Indonesia memerlu-kan banyak engineer. Kami berharap ilmu yang didapatkan nantinya dimanfaatkan, dikembangkan, dan diimplementasikan di Indonesia,” jelas Jorrie.

Zumaro, salah satu penerima beasiswa yang memilih bidang ilmu fisika nuklir di Warsaw Uni-versity of Technology menuturkan bahwa dirin-ya menaruh harapan besar pada Polandia, tenaga nuklir sangat memungkinkan jika dikembangkan menjadi sumber energi alternatif di Indonesia. “Saya akan mengimplementasikan ilmu yang saya peroleh untuk mengembang-kan tenaga nuklir di Indonesia,” tegasnya.

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 4

Page 8: Buletin PPI Dunia Edisi 4 / 2015

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 5

Liputan Amerika, Pada tanggal 17 September 2015, Persatuan Mahasiswa Indonesia di Amerika Serikat (PERMIAS) Georgia Tech turut berpartisipasi dalam meramaikan acara Tour of Asia di Georgia Insti-tute of Technology (Georgia Tech), Atlanta, Georgia, Amerika Serikat.

Tour of Asia adalah festival tahunan yang diadakan oleh Georgia Tech untuk mempromosikan budaya dari negara-negara di Asia. Ma-hasiswa dari berbagai negara pun aktif meramaikan festival ini den-gan memajang poster, menghidangkan makanan tradisional, dan mempromosikan permainan tradisional dari negara masing-masing.Menurut Kenneth Hidajat, Presiden Permias Georgia Tech menjelaskan, pihaknya merupakan salah satu or-ganisasi pelajar Indonesia di Georgia Tech yang ikut berpartisipasi dalam festival Tour of Asia Tahun ini. Partisipasi mahasiswa Indonesia dalam festival ini adalah dengan mem-persiapkan bakwan goreng sebagai salah satu makanan khas mas-yarakat Indonesia untuk dibagikan kepada pengunjung yang datang. “ Selain membagikan bakwan, kami juga mengadakan aktivitas perlombaan rakyat seperti berupa lomba makan kerupuk, dan perlombaan ini mendapat respon cukup baik dari tamu undan-gan yang hadir di festival Tour of Asia tahun ini,” jelas Kenneth.

Kennerth menambahkan, stand Permias Georgia Tech saat itu ramai ditonton para pengunjung, perlombaan makan keru-puk menjadi daya tarik pengunjung untuk berdatangan me-ngunjungi stand Permias Georgia Tech. Kesempatan ini di-manfaatkan oleh mahasiswa Indonesia untuk berinteraksi dan memperkenalkan budaya Indonesia kepada pengunjung festival.“Besar harapan kami dapat terus berpartisipasi di Tour of Asia di tahun-tahun mendatang, sehingga Indonesia semakin dikenal oleh masyarakat dunia lebih luas lagi,” ujar Kenneth.

Tour of Asia - Georgia Institute of TechnologyOleh: Lovissa Huigita Winyoto

Page 9: Buletin PPI Dunia Edisi 4 / 2015

Liputan Libya, tak ada alasan untuk tidak berkibarnya sangsaka Merah Putih dimanapun kita berada, khususnya dihari kebesaran bangsa Indonesia 17 Agustus. Sebagai pemuda sudah sepatutnya rasa cinta Tanah Air itu mengalir dan tersalurkan dibelahan bumi manapun kita tempati.

Dan 17 Agustus 2015 lalu bendera merah putih telah berkibar di kampus Islamic Call College Tripoli Libya.Jamaludin Al-Afgani sebagai ketua Persat-uan Pelajar Indonesia (PPI) di Libya men-

jelaskan, perayaan hari kemerdekaan RI di kampus Islamic Call College Tripoli Libya mendapat sambutan baik dari pihak kampus. Menurut Jamaludin mahasiswa Indonesia mendapat ijin dari pihak kampus untuk mer-ayakan hari kemerdakaan. Selain pihak akade-mik sejumlah pelajar yang berasal dari negara lain juga turut serta dalam perayaan tersebut.“ Sebanyak 37 negara yang berjumlah sekitar 50 orang ikut serta sebagai tamu undangan meng-hadiri perayaan hari kemerdekaan Indonesia,

Pemuda Indonesia Kibarkan Bendera Merah Putih di Libya

oleh : Alvan Satria Shidiq

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 6

Page 10: Buletin PPI Dunia Edisi 4 / 2015

tamu undangan terlihat sangat antusias men-yaksikan sejumlah pertunjukan yang disajikan pelajar Indonesia dalam perayaan kemerdekaan RI,” jelas Jamaludin yang merupakan pelajar ilmu Al-qur’an di Islamic Call Colleger Tripoli Libya.

Menurut Jamaludin, hakekatnya sebagai pemuda harapan bangsa, khususnya bagi pelajar yang kuliah diluar negeri harus bisa menjadi duta un-tuk negaranya. Pelajar harus mampu mengenal-kan kebudayaan kepada dunia Internasional. “ Kebudayaan adalah bukti sebuah peradaban, jika ingin mengenal peradaban suatu bangsa maka ketahuilah kebudayaannya, inilah kesem-patan besar kami untuk menjadi duta Indonesia di Libya, jumlah kami disini mungkin hanya 27 orang pelajar saja, tapi kami mampu mengu-mandangkan keragaman budaya Indonesia di-hadapan 500 tamu yang hadir untuk meraya-kan kemerdekaan RI,” jelas Jamaludin antusias.

Dalam kesempatan perayaan kemerdekaan RI ke 70 PPI mendapat dukungan penuh dari pihak kampus. Ustadz Hisham Salim Mursit sebagai perwakilan dari kampus Islamic Call Collenger Tripoli bidang kemahasiswaan menjelaskan, pi-haknya sangat mendukung pelajar Indonesia yang merayakan hari kemerdekaan di kampus.“ Kegiatan ini sekaligus menjadi kesempatan bagi pelajar asing lainnya untuk dapat saling men-genal satu sama lain, selain itu pelajar Indonesia juga dapat memperkenalkan Indonesia kepada kami di Libya,” jelas Hisham yang disampaikan da-lam sambutan perayaan hari kemerdekaan RI 70.

Menurutnya, meskipun kondisi Libya saat ini belum begitu stabil, pelajar tidak perlu kha-watir, pihak kampus akan menjamin kesela-matan pelajar dalam melaksanakan kegiatan.Negara yang lama dikuasai pemerintahan Qa-dafi ini memang telah melalui perang sauda-ra berkepanjangan sehingga mengakibatkan banyak dari penduduk Libya meninggal sia-sia. Namun saat ini Libya sudah mulai membaik, da-lam waktu dekat akan lahir pemerintahan baru.Sementara itu sejumlah pelajar Indonesia yang hadir dalam perayaan hari kemerdekaan RI merasakan suasana nasionalisme yang lebih erat lagi dengan berlangsungnya perayaan ke-merdekaan ini, dan kebahagiaan bertambah lagi ketika tamu undangan memberikan re-spon positif dari suguhan yang diberikan PPI.

“Disinilah kami belajar, dengan harapan kembalin-ya kami nanti ke Bumi Pertiwi dapat membangun sebuah perubahan demi kemajuan bangsa dan negara tercinta. Bertepatan dengan 17 Agustus tahun ini, kami terus mencoba menghidupkan kebudayaan Indonesia di lingkungan kampus,” ungkap Alvin salah seorang pelajar Indonesia.

Bak kata pepatah pemuda hari ini adalah pemi-mpin dimasa depan, pemuda Indonesia ha-rus mampu mewujudkan cita-cita pahlawan yang tertuang dalam sumpah pemuda “ber-tumpah dara yang satu tanah Air Indonesia, berbangsa satu bangsa Indonesia, serta men-jujung bahasa persatuan bahasa Indonesia”. ”Semoga kelak kita mampu membawa perubahan untuk bangsa Indonesia dari berbagai aspek dan keahlian masing-masing. Hidup Pemuda!!, Hidup Mahasiswa!!, Hidup Rakyat Indonesia!!,” tutup Alvin.

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 8Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 7

Page 11: Buletin PPI Dunia Edisi 4 / 2015

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 8

Liputan Washington, Telah terjadi kecelakaan yang menimpa 5 mahasiswa Indonesia dari North Seattle College di Seattle, Washington. Kecelakaan terjadi ketika 45 orang pelajar sedang melakukan acara orientasi pelajar baru yang diadakan pihak kampus Nort Seatle College (NSC), pada tanggal 24 September 2014 pukul 11.13 pagi.

Kecelakaan terjadi di sebuah jembatan di Seattle itu melibatkan satu bus atraksi turis bernama “Ride the Ducks” dan satu us carter berisi murid baru dan be-berapa staff. Hingga saat ini penyabab kecelakaan masih di selidiki oleh pihak yg berkuasa tetapi menurut saksi mata salah satu roda dari kendaraan atraksi ini pecah sehingga menyebabkan kendaraan itu oleng dan menabrak bus.

Dalam kejadian ini ada 5 siswa dari Idonesia yang menjadi korban. Satu diantaranya Privando Eduar-dus Putradanto, 1 WNI laki-laki, jenazah berada di

4 Mahasiswa RI jadi korban kecelakaan di Seattle, Washington, AS

Oleh: Winston Henvio

Page 12: Buletin PPI Dunia Edisi 4 / 2015

Harborview Medical Hospital, Seattle.2. Kenny Joshua, laki-laki, masih dirawat dan menjala-ni perawatan intensif. 3. Florencia Irena, perempuan, sudah keluar dari hos-pital4. Kelvin Christian, laki-laki, sudah keluar dari hospital. 5. Mazda Mayregita, perempuan sedang di terapi di nursing home.

Pihak KJRI di San Fracisco telah berhubungan dengan pihak keluarga dan akan terus berkoordinasi dengan Permias Seattle, ISANS (Indonesian Students Associ-ation of North Seattle) serta Ketua Diaspora Seattle, Jonathan Kresnadi.

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 9 Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 10

Asia Pacific Culture Day ( APCD ) 2015 Taipei, Taiwan

Page 13: Buletin PPI Dunia Edisi 4 / 2015

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 10

Asia Pacific Culture Day ( APCD ) 2015 Taipei, Taiwan

Page 14: Buletin PPI Dunia Edisi 4 / 2015

Asia Pacific Culture Day ( APCD ) 2015 Taipei, Taiwan

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 11

Page 15: Buletin PPI Dunia Edisi 4 / 2015

FASHION

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 13

Page 16: Buletin PPI Dunia Edisi 4 / 2015

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 14

Page 17: Buletin PPI Dunia Edisi 4 / 2015

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 14 Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 15

Page 18: Buletin PPI Dunia Edisi 4 / 2015

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 16

Page 19: Buletin PPI Dunia Edisi 4 / 2015

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 17

Page 20: Buletin PPI Dunia Edisi 4 / 2015

Batikfull Indonesia

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 18

Liputan Washington, Setiap tahun pada tanggal 2 Oktober, Indonesia merayakan Hari Batik Na-sional, dimana batik dinyatakan sebagai warisan budaya negeri Indonesia oleh UNESCO. Untuk turut memeringati hari batik ini, ISAUW sebagai organisasi mahasiswa Indonesia di University of Washington turut membuat acara Batikful Indonesia pada tanggal 29 Oktober yang lalu.

Nadi Guna Khairi Ketua Persatuan Mahasiswa Indonesia Ameriks Serikat (PERMIAS) Nasion-al menjelaskan, Batikful Indonesia merupakan pameran untuk mempertunjukkan kain dan motif batik tradisional Indonesia khususnya ke-pada para murid di University of Washington.

“Acara ini berlangsung selama 2 hari, dan kami menampilkan beberapa jenis kain ba-tik seperti Batik Jawa dan Batik Solo. Selain itu, terdapat juga pakaian-pakaian batik yang kami tunjukkan sebagai contoh busana tra-disional dan modern di Indonesia,” Jelasnya.

Beberapa poster mengenai proses pembuatan

batik serta fun facts tentang batik juga kami sediakan saat pameran, agar para pengun-jung dapat memiliki gambaran yang lebih leng-kap mengenai corak tradisional Indonesia ini.

ISAUW merupakas salah satu organisasi kema-hasiswaan di Amerikan dibawah PERMIAS Na-sional merupakan salah satu organisasi yang memiliki misi untuk menyebarluaskan budaya Indonesia kepada masyarakat di Amerika.

Sebagai salah satu cabang dari organisasi ke-mahasiswaan di Amerika, Nadi melihat pamer-an batik yang diselenggarakan ISAUW memil-ki potensi untuk menarik minat mahasiswa dan mahasiswi pada kebudayaan Indonesia.

“Dengan suksesnya acara Batikful Indonesia, kami berharap agar di masa depan, lebih banyak orang-orang dapat mengetahui budaya dan neg-eri Indonesia yang berawal dari turut menghargai corak kain tradisional yang ternama ini,” tutupnya.

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 19

Page 21: Buletin PPI Dunia Edisi 4 / 2015

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 19

Page 22: Buletin PPI Dunia Edisi 4 / 2015

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 20

Liputan Paris, Sekitar 1500 pengunjung hadir dalam Festival Couleurs d’Indonesie di Paris pada 27 September 2015 lalu. Festival ini berlangsung di Pavillon Dauphine distrik 16 Paris, yang diseleng-garakan oleh KBRI Perancis, didukung oleh lebih dari 40 asosiasi Perancis-Indonesia di Perancis.

Besar RI di Prancis, Dr. Hotmangaradja Pandjaitan yang hadir dalam pembukaan menjelaskan, festival ini merupakan upaya untuk memperkenalkan Indo-nesia lebih luas lagi kepada masyarakat Perancis.

“Selain bertujuan untuk memperkenalkan budaya Indonesia, acara ini diharapkan dapat mempro-mosikan pertumbuhan dan potensi ekonomi Indo-nesia, sebagai salah satu negara G-20,” jelasnya.

Sajian culture diawali dengan persembahan musik keroncong dari penyanyi Endah Laras. Selanjutn-ya pertunjukan musik gamelan oleh asosiasi seni-man Pantcha Indra pimpinan Christophe Mouré dan Kadek juga ikut serta memeriahkan festival.

“Selain musik keroncong kami juga menampilkan tar-ian tradisional dari Bali. Acara ini juga dimeriahkan dengan tarian saman dari PPI Prancis yang mendapat sambutan meriah dari para penonton,” jelas Kadek.

Di luar ruangan pertunjukan, sejumlah sajian kulin-er Indonesia yang disajikan oleh para pengusaha kuliner Indonesia di Prancis. Makanan khas Indo-nesia seperti somay, lontong sayur, mie ayam, dan menu tradisioanl khas Indonesia lainnya menarik banyak pengunjung terutama bagi warga Indone-sia di Prancis yang rindu akan masakan Indonesia.

Selain berbagai persembahan dan kuliner di ruang eksibisi juga berlangsung pameran ba-tik dan tenun ikat nusantara yang merupakan persembahan dari perancang busana nasion-al, Oscar Lawalata. Eksibisi ini dipamerkan den-gan tujuan memperkenalkan seni batik dan tenun ikat nusantara pada masyarakat Prancis.

Bagi pengunjung yang berminat membe-

Festival Couleurs d’Indonesie,

warna-warni Indonesia di jantung kota ParisOleh: Arindita R. Koestoer

Page 23: Buletin PPI Dunia Edisi 4 / 2015

li kain batik ataupun tenun ikat, pada aca-ra ini terdapat bazaar yang menjual berb-agai kain nusantara dan kerajinan tangan lainnya seperti perhiasan atau pajangan rumah.

Festival ini juga dihadiri oleh sejumlah diplomat RI dari negara sekitar, dan walikota Bandung Bpk. Rid-wan Kamil. Festival ditutup dengan presentasi dari Oscar Lawalata di hadapan beberapa istri duta besar dan diplomat perempuan negara sahabat mengenai keistimewaan seni batik dan tenun nusantara serta penyajian makanan snack tradisional khas Indonesia.

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 21

Page 24: Buletin PPI Dunia Edisi 4 / 2015

TRAVEL

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 23Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 22

Page 25: Buletin PPI Dunia Edisi 4 / 2015

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 23

Liputan Polandia, Kraków adalah salah satu kota yang pernah menjadi ibukota Polandia. Kota yang berada di Polandia bagian selatan ini men-jadi saksi bisu sejarah Perang Dunia II, hingga kini bangunan bersejarah ini menjadi salah satu pili-han wisata yang cantik bagi wisatawan. Banyak sekali bangunan-bangunan bersejarah di Kraków yang perlu dikunjungi. Dua situs di Kraków yang dibahas pada rubik ini yaitu Auschwitz dan Kastil

Wawel. Kedua situs tersebut merupakan situs yang termasuk dalam UNESCO’s World Heritage List.

Auschwitz merupakan salah satu kamp konsentrasi Nazi Jerman pada perang dunia ke II. Tempat ini menjadi sejarah dunia atas pembunuhan massal secara sengaja kaum Yahudi oleh Nazi Jerman. Aus-chwitz menjadi wilayah pusat kamp kosentrasi Nazi Jerman, sehingga tempat ini adalah kamp kosen-trasi terbesar di Eropa. Saat masuk wilayah kamp ini bagian dalam barak hampir semua tidak boleh diabadikan dalam kamera. Yuita Arum Sari, maha-siswa yang pernah ikut program Erasmus Mundus di Warsaw University of Technology ini menga-takan bahwa Auschwitz wajib untuk dikunjungi.

“Auschwitz merupakan wisata sejarah yang sangat menarik. Saya mengusulkan untuk memakai jasa tour guide karena mereka akan membawa kita ke tempat-tempat sesuai urutan dan alur ceritanya sehingga kita bisa memahami sejarahnya,” tegas Sari.

Wisata Sejarah di Kraków,

PolandiaOleh: Pratiwi Widya Wahyuni – PPI Polandia

Page 26: Buletin PPI Dunia Edisi 4 / 2015

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 24

Page 27: Buletin PPI Dunia Edisi 4 / 2015

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 24 Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 25

Page 28: Buletin PPI Dunia Edisi 4 / 2015

Waktu tempuh untuk menuju Auschwitz adalah sekitar 1,5 jam dari pusat kota Krakow. Harga bus return Auschwitz-Krakow adalah 24 PLN. Terdapat 2 jenis daerah Auschwitz, dan yang terbesar ada-lah Auschwitz 2. Harga tiket masuk ke Auschwitz 1 dan Auschwitz 2 plus tour guide adalah 35 PLN. Sari mengatakan bahwa banyak sekali wisatawan yang tertarik dengan situs ini dan tour guide sela-lu penuh sehingga disarankan untuk memesan jasa tour guide terlebih dahulu melalui website http://auschwitz.org/.

Situs bersejarah lainnya yaitu Wawel Castle. Kastil ini konon dulunya merupakan tempat tinggal gu-bernur Jerman, dalam sejarah akhirnya Hans Frank dieksekusi sebagai kriminal Nazi pada Perang Dunia II. Sheila Nurfajrina, mahasiswa yang sedang belajar bahasa Polandia di International Centre of Educa-tion Politechnika Krakówska ini mengatakan bahwa Wawel Castle wajib dikunjungi karena sarat akan se-jarah.

“Wawel Castle memiliki sejarah yang kental karena tempat ini merupakan tempat pengungsian dan perlindungan kaum Yahudi saat Nazi berniat untuk memburu mereka. Selain itu, pemandangan dan bangunan di sekitar kastil ini sangat cantik,” jelas Sheila.

Wawel Castle ini berada di dalam kota Kraków. Un-tuk sampai ke kastil ini wisatawan dapat menggu-nakan bus dari kota ke Stare Miasto. Lokasi kastil ini berada didataran yang cukup tinggi sehingga jalan untuk menuju kastil sedikit menguras energi dengan jalanan yang menanjak. Tiket masuk ke Wawel Cas-tle ini berbeda-beda berdasarkan area ingin dima-suki. Area di dalam kastil ini sangat banyak, dapat dicek di website http://www.wawel.krakow.pl/en/. Dari kastil ini dapat terlihat Sungai Vistula. Sungai ini merupakan sungai terusan yang menyambung dari Warsawa dan merupakan sungai terpanjang di Polandia.

Masih banyak sekali wisata di area kota Kraków, antara lain Kraków Old Town, Kazimierz, dan tam-bang garam Wieliczka. Seperti banyak pepatah mengatakan, belum ke Polandia kalau tidak sampai ke Kraków. Cara menuju kota ini adalah terbang ke Warsawa lalu naik Polskibus yang bisa dipesan via online di http://www.polskibus.com/. Harga tiket bus return Warsawa-Krakow adalah 30 PLN.

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 26 Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 27

Page 29: Buletin PPI Dunia Edisi 4 / 2015

PPI Singapura on PPIS Bonding Day 2015

“Coming together is beginning; keeping together is progress working together is success”

—Henry Ford. @ppisingapura

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 27

Page 30: Buletin PPI Dunia Edisi 4 / 2015

KESEHATAN

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 29Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 28

Page 31: Buletin PPI Dunia Edisi 4 / 2015

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 29

Liputan Mesir, Banyak persiapan yang dilakukan oleh calon jemaah haji menjelang keberangkatannya, salah satunya adalah kes-iapan fisik dan kesehatan seoptimal mungkin. Untuk mengantisipasi masalah kesehatan yang mungkin saja terjadi setiap kloter selalu did-ampingi oleh tenaga kesehatan haji. Di Indonesia masing-masing kloter jamaan haji memiliki satu orang dokter dan dua orang perawat.

Pada kesempatan ini, Buletin PPI Dunia berhasil mewawancarai salah satu dokter tenaga kese-hatan haji Indonesia, dr.Fakhruddin Alfan, yang pada ibadah haji terakhir ini mendampingi 450 jemaah haji asal Papua yang terdaftar sebagai je-maah kloter 06 UPG (embarkasi Ujung Pandang).

Dr.Fakhruddin Alfan adalah dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Riau, yang pernah menjadi dokter Pegawai Tidak Tetap (PTT) Kementerian Kesehatan di Puskesmas Tenedagi, Kabupaten Deiyai, Provinsi Pap-ua. Sampai saat ini, dokter Fakhruddin juga merupakan anggota Ikatan Dokter Indone-sia cabang kota Pekanbaru Divisi Keuangan.

Sejak dulu di bangku perkuliahan, beliau telah aktif dalam berorganisasi dimana beliau per-nah menjabat sebagai Wakil Gubernur BEM FK Universitas Riau 2006/2007 dan bahkan

mendirikan Tim Bantuan Medis FK Universitas Riau pada tahun 2007 dan setahun kemudian, mendirikan Ikatan Mahasiswa Kedokteran Kab.Bengkalis (IMKKB). Dr Fakhruddin akan berbagi kisah selama menjadi tenaga medis di tanah suci

Apakah yang menjadi inspirasi atau pang-gilan dokter untuk bergabung dalam tim Tenaga Kesehatan Haji Indonesia?

Salah satu Fungsi petugas kesehatan.baik dok-ter dan perawat itu adalah melayani orang yang sakit, merawatnya serta mengobati dan melalui perantara kita atas izin Allah, pasien diberi kesem-buhan. Ketika ada peluang untuk melayani tamu suci Allah ditempat yang memang semua muslim ingin menuju kesana, dibiayai negara dan petu-gas sendiri dapat juga beribadah haji disana, bu-kan kah itu suatu hal yang sangat fantastis? Itu-lah yang menjadi inspirasi saya.. Melayani tamu suci Allah, ketika jemaah saya 450 orang menja-di haji mabrur, insya Allah saya akan kecipratan pahala selama saya ikhlas dan amanah dalam menjalankan tugas. Namun komitmen yang harus kita pegang adalah bahwasanya kami ini adalah PELAYAN sedangkan ibadah Haji nya adalah bo-nus, jadi berlakulah sebagai pelayan, jika ada sela waktu kosong silahkan beribadah ke mesjid Naba-wi ataupun masjidil Harom, jangan sampai petu-gas lebih rajin dan   khusyuk beribadah diband-

Pentingnya Penyuluhan Kesehatan

Bagi Calon Jama’ah HajiOleh : Steven Guntur

Page 32: Buletin PPI Dunia Edisi 4 / 2015

ing jemaah, sehingga pelayanan ditinggalkan.

Dok, dari pengalaman dokter, apa yang menjadi tantangan terber-at Anda selama bertugas di tanah suci?

Secara umum tantangan paling berat adalah rasio jemaah dengan petugas kloter yang san-gant tidak seimbang.   5 petugas berbanding 450 jemaah. Untuk masalah kesehatan, 1 dok-ter 2 perawat menangani 450 jemaah, bisa di-bayangkan bila terjadi kasus secara bersamaan, betapa kewalahannya petugas. Belum lagi bila secara masalah tersebut masalah internal, sep-erti ketika jemaah tidak mengikuti saran yang kita berikan, misalnya memaksakan ibadah sunnah ketika kondisi fisik tidak fit, atau me-maksakan diri mengerjakan ibadah Arbain di mesjid Nabawi madinah sementara waktu itu jemaah sedang sakit, tidak memakai payung atau membawa sprayer dan masker saat be-raktivitas diluar ruangan, seperti saat di Ara-fah, Musdalifah dan Mina, yang berujung pada jemaah dirujuk ke Pengobaatan Haji Indonesia (BPHI) atau Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) akibat dehidrasi dan heat stroke, bahkan ada yang meninggal termasuk jemaah kami 1 orang. Mungkin Anda pernah mendengar mengenai tragedi Mina – ketika itu jemaah Indonesia su-dah diingatkan akan waktu pelontaran ba’da zuhur namun banyak yang melanggar hanya karena mencari keafdhalan dalam beribadah

Tidak jarang pula beberapa petugas kloter yang bahkan lebih khusyuk beribadah dibandingkan jemaah, sehingga mengakibatkan pelayanan ti-dak maksimal. Kalau secara eksternal, tantangan datang dari segi bahasa dimana banyak petu-gas dari pihak Arab tidak bisa berbahasa Inggris. Bahkan petugas kesehatan yang dipersyaratan awal harus menyertakan nilai TOEFL, masih kesu-litan berkomunikasi di RS Arab karena mayoritas petugas RS Arab tidak dapat berbahasa Inggris.

Wah, berat juga ya Dok tantangannya, apala-gi di suhu yang ekstrim serta lapangan yang mungkin sangat berbeda dari tanah air. Dok, apakah penyakit atau masalah kes-ehatan yang paling sering dijumpai disana?

Ibadah Haji merupakan ibadah yang hampir 80 persen melibatkan aktifitas fisik. Sehing-

ga penyakit yang diderita secara umum adalah penyakit yang biasa diderita saat kondisi fisik menurun dikarenakan aktivitas ibadah yang pa-dat, waktu istirahat yg minimal, serta perjalanan yang ditempuh dari pemondokan ke masjidil Harom, ditambah dengan keadaan Arab Sau-di yang suhunya lebih ekstrem dibanding In-donesia, serta banyaknya debu. Secara umum pada kasus rawat jalan banyak ditemukan   com-mon cold, influenza, ISPA, myalgia, bronkitis,dll

Untuk kasus rujukan yaitu dehidrasi (ringan-se-dang hingga berat), heat exhaustion hing-ga heat stroke, hipertensi dan asma bronkial.

Ketika berada di negara orang, penanga-nannya bagaimana Dok? Atau adakah up-aya-upaya pencegahan yang dokter laku-kan sebelum berangkat ke tanah suci?

Tata laksana yang dilakukan terbagi Medikamen-tosa dan nonmedikamentosa. Untuk tata laksana nonmedikamentosa, pendekatan yang dilakukan secara promotif dan preventif, jadi sebelum jemaah menderita penyakit diatas kita melakukan visitasi dari ruangan jamaah, penyuluhan kepada jamaan akan dilakukan dalam kunjungan, pihak kami akan menyampaikan hal hal yang dianggap bisa memicu penyakit tersebut. Misalnya pentingnya penggunaan masker untuk mencegah ISPA, lebih banyak mengkonsumsi air mineral minimal 8 ge-las sehari, bangun pagi, sarapan, sebelum aktivi-tas, menjelang makan siang, menjelang makan malam dan sebelum tidur. Untuk konsumsi cairan kita juga melakukan tes urin dan menyiapkan ker-tas indikator apakah cairan yang dikonsumsi cuk-up atau tidak. Namun pemeriksaan ini dikhusus-kan buat jemaah dengan resiko kesehatan tinggi.

Sejauh mana fungsi visitasi ini menjamin kesehatan jamaah haji dok?

Visitasi yang dilakukan selaian mengedukasi pa-sien juga membina hubungan kekerabatan an-tara petugas dan jemaah, sehingga pendekatan komunikasi yang dilakukan lebih efektif karena kita mengetahui bagaimana riwayat penyakit serta faktor yang mempengaruhi penyakit secara tidak langsung, sebagai contoh, jemaah suami is-tri yang bertengkar sehingga memicu stress dan menambah progresivitas penyakit. Pada praktek medis kita memberikan pengobatan sesuai den-gan keadaan penyakit, misal jika demam diberi paracetamol. Bahkan untuk kasus lebih berat mis-

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 30 Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 31

Page 33: Buletin PPI Dunia Edisi 4 / 2015

al pada kasus dehidrasi ringan sedang hingga berat ataupun heat exhaustion, kita melakukan pemasangan infus sebagai terapi cairan. Jika tidak ada perbaikan kita melakukan rujukan ke sektor ataupun Balai BPHI bahkan ke RS Arab Saudi. Namun sistem pengobatan medis di Ma-dinah dan di Mekkah jauh berbeda. Di Madinah, Indonesia dilarang membuka posko kesehatan dipondokan hal ini terkait dengan regulasi stan-darisasi pelayanan medis Madinah, sehingga kita petugas kesehatan benar benar memaksi-malkan visitasi untuk memastikan jamaah kita mematuhi arahan yang diberiakn petugas medis. 

Dok, maaf sebelumnya, tetapi apakah ada insentif atau gaji yang diterima selama bertugas disana?

Petugas kesehatan dibiayai negara melalui ang-garan Kementerian Kesehatan Republik Indone-sia, mencakup tiket pesawat PP, akomodasi dan transportasi, serta uang harian selama 40 hari. Jadi tidak mengambil porsi dari biaya naik haji jemaah. 

Seandainya ada tenaga medis ataupun paramed-ic lainnya yang ingin mengikuti jejak dr.Fakhrud-din, apakah yang harus dilakukan? Adakah prosedur atau persyaratan yang harus dipenuhi?

Untuk menjadi petugas kesehatan haji, ha-rus mengikuti beberapa prosedur, yaitu :

A. Mengambil nomor registrasi den-gan mendaftar di puskeshaji.de-pkes.go.id/rekrutmen/ kemudi-an mengisi data yang tersedia

B. Setelah mendapat nomor registrasi, mengikuti tes potensi akademik (TPA) secara online pada website tersebut

C. Melengkapi berkas administrasi mencakup data diri, pekerjaan, izin instansi, surat izin praktek, rekomendasi perhimpunan, sert-ifikat emergency, sertifikat TOEFL, beber-apa perjanjian diatas materai yaitu tidak merokok, dapat menggunakan computer dan untuk perempuan tidak akan hamil.

D. Jika lulus TPA dan administrasi selanjutnya kita diwajibkan mengikuti tes psikometri

E. Jika lulus tahap ini selanjutnya kita akan menunggu untuk pelatihan kompeten-si yang akan diikuti seluruh petugas kesehatan dalam satu embarkasi. Disini

kompetensi kita akan dinilai apakah layak atau tidak untuk mengawal jemaah haji. Berbagai skenario simulasi dilakukan un-tuk menggambarkan kondisi lapangan

F. Jika lewat fase kompetensi kita akan di-panggil untuk mengikuti pelatihan in-tegrasi yang diikuti petugas kesehatan dari kemenkes RI dan ketua kloter serta pembimbing ibadah yang berasal dari institusi Kemenag RI. Disini juga pela-tihan yang dilakukan selain ilmu te-ori juga aplikasi lapangan berupa ske-nario simulasi untuk menggambarkan bagaimana situasi di tanah suci nanti. 

Ketika semua fase telah terlewa-ti saatnya berdoa dan bersabar menung-gu panggilan apakah Allah mengizinkan kita untuk melayani tamuNya atau tidak.

Apakah ada masukan khusus kepada mereka yang ingin mengikuti jejak dokter melayani di tanah suci?

Luruskan niat benar benar ingin melayani tamu Allah. Ibadah haji hanyalah bonus. Konsep ikh-las dan amanah benar benar dipegang dan di-tanam di dalam diri. Yang namanya pelayan selalu ada kekurangan, namun jadikan itu mo-tivasi diri untuk menjadi hamba Allah yang leb-ih baik. Karena ketika kita sudah sampai dita-nah suci kita baru menyadari bahwasanya kita adalah orang terpilih. Jadi berbuatlah maksimal untuk melayani tamu Allah, bahkan tak jarang kita pribadi harus berkorban secara materil dan non materil dalam pelayanan yang dilakukan. Namun yakinlah itu akan bernilai pahala yang luar biasa yang akan diberikaan Allah SWT. 

Selain itu, tingkatkan kemahiran dan kompetensi diri terutama hal yang terkait medis. Karena keti-ka dilapangan, jemaah bergantung sepenuhnya kepada kita petugas. Sebagai petugas kesehatan, kita harus cepat beradaptasi diri di lapangan. Misal ketika di Arafah, Musdalifah dan Mina, be-gitu sampai kita langsung orientasi dimana dan bagaimana pola rujukan, dimana toilet, kapan vis-itasi dan kapan pelayanan. Sehingga hal-hal yang tidak diinginkan dapat terhindari, dan kalaupun terjadi segera teratasi. Bahkan jika bisa, belajar-lah bahasa Arab untuk mempermudah komunika-si disana, selain tentunya bahasa Inggris. Untuk visitasi saya yakin TKHI sudah optimal, namun dalam.mengetahui keadaan jemaah yang dirawat

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 31

Page 34: Buletin PPI Dunia Edisi 4 / 2015

baik di BPHI atau RSAS petugas kesehatan ha-rus selalu pro aktif mengetahui keadaan jemaah. Karena baik jemaah ataupun keluarga akan ber-gantung sepenuhnya kepada kita, baik.penatal-aksanaan maupun informasi keadaan kesehatan.

Apakah ada masukan untuk calon dok-ter ataupun mahasiswa Indonesia yang saat ini sedang belajar di luar negara ?

Kepada Mahasiswa Indonesia diseluruh dunia, Indonesia adalah negara yang luas, butuh SDM yang banyak, kembalilah ke ibu pertiwi, mari bersama-sama membangun negeri ini mulai dari Sabang - Merauke. Mereka diperifer sana san-gat membutuhkan kita, sudah saatnya kita mu-lai membangun generasi penerus bangsa yang kreatif, produktif, inspiratif dengan berpegang teguh kepada konsep iman.kepada Allah SWT dan yang pasti ANTI KORUPSI. Mari kita bantu keterpurukan moral negara ini dengan mengedu-kasi masyarakat, memberi contoh keadaan yang seharusnya berdasarkan pengalaman kita selam kuliah diluar negeri melalui sosial media, media elektronik dan lain-lain. Berusahalah untu ktif memperkenalkan Indonesia di luar negeri, khu-sus yang muslim, tunjukkan jati diri muslim itu yang sebenarnya. Jika ada muslim yang menye-leweng, tunjukkan sesungguhnya itu perilaku

oknumnya, bukan salah dari agama Islamnya.

Satu pertanyaan terakhir yang mun-gkin sedikit personal. Apa rencana dr.Fackhruddin kedepannya setelah ini?

Rencana kedepan saya adalah untuk kehidupan pribadi InsyaAllah saya akan segera menikah, demi mengijuti sunnah Rasulullah SAW, barang-siapa yang telah mampu namun menunda me-nikah, maka dia bukan umatku.  Untuk rencana akademis saya rencana meneruskan pendidikan klinis dengan.peminatan anestesiologi dan reani-masi . Kenapa memilih bidang ini, karena saya mi-nat terhadap gawat darurat yang biasa dipanggil UGD kalau di Indonesia. Sejak kuliah saya aktif dalam bidang sosial, turun dalam kegiatan tang-gap bencana salah satunya Gempa padang 2009, beberapa banjir di Riau, dan kegiatan sosial lain-nya. Saya tertarik dalam kegiatan sosial seh-ingga jika saya menjadi seorang anestesi saya lebih mempunyai peran dalam UGD   khususnya penanganan medis dalam kasus bencana alam.

Demikianlah wawancara yang saya lakukan ber-sama dr.Fakhruddin Alfan yang bergabung men-jadi salah satu Tenaga Kesehatan Haji Indonesia. Dokter yang mempunyai hobi hiking dan telah mendaki banyak gunung di Indonesia ini adalah salah satu contoh anak bangsa yang mampu berkarya di luar negeri, di tanah orang, menggu-nakan semua sumber daya yang terbatas dalam menjalankan profesinya untuk menolong sesa-ma. Kami dari PPI Dunia mendoakan yang terbaik untuk seluruh tenaga medis dan paramedis TKHI agar kedepannya lebih banyak lagi yang ikut me-layani sehingga sistem dan kualitas pelayanan yang diberikan dapat menjadi lebih baik lagi.

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 32

Page 35: Buletin PPI Dunia Edisi 4 / 2015

Liputan Inggris, Polusi udara terjadi akibat berb-agai kondisi antara lain asap pabrik industri, asap kendaraan, pembangkit tenaga listrik, dan juga polusi udara buatan manusia lainnnya. Di Indone-sia, kebakaran hutan yang terjadi setiap tahunn-ya memberikan kontribusi besar terhadap polusi udara dan mengancam kesehatan masyarakat terutama di daerah Kalimantan dan Sumatera.

Efek kabut asap terhadap kesehatan sangatlah signifikan, namun pengetahuan masyarakat men-genai polusi udara masih terbatas dan juga respon yang bervariasi dalam menghadapi fenomena ini.

Menurut Dr. Inke Lubis, SpA, asap akibat keba-karan hutan mengandung berbagai polutan sep-erti PM10 dan PM2.5, ozon (O3), nitrogen dioksida (NO2), sulfur dioksida (SO2), dan karbon monoksida (CO). Efek terhadap kesehatan akibat kandungan tersebut bergantung pada beratnya kabut asap.

“Bagi kelompok tertentu seperti anak-anak, lanjut usia dan penderita penyakit paru dan jantung dampak asap yang dihirup berteru-san akan sangat memperburuk kondisi kese-hatan mereka,”unkap dokter spesialits anak ini.

Efek kesehatan jangka pendek dan jangka panjang

Mengenai dampak lebih lanjut Dr Inke Lubis men-jelaskan bahwa, polusi udara telah diketahui dapat memicu serangan asma maupun reaksi alergi, na-mun studi terbaru menyatakan bahwa paparan terhadap polusi udara yang berkepanjangan dapat menyebabkan timbulnya penyakit asma itu sendiri.

Nitrogen dioksida, yang merupakan iritan terha-dap saluran pernafasan, dan ozon dapat menye-babkan inflamasi (peradangan) dan memperse-mpit jalan nafas setelah paparan. Efek jangka pendek setelah paparan polutan antara lain iritasi pada mata, hidung maupun tenggorokan, hingga

sakit kepala, mudah lelah, menurunnya fungsi paru, dan diare jika sumber air minum sudah ter-kontaminasi oleh asap. Pada penderita penyakit paru dan jantung, efek yang lebih berat dapat segera terjadi setelah paparan 1 hingga 3 hari.

Peningkatan polutan PM10 di udara juga ber-kaitan dengan meningkatnya kejadian in-feksi saluran nafas atas hingga 12%, asma hingga 19% dan rhinitis hingga 26%. PM2.5, partikel yang paling banyak terkandung di asap hasil kebakaran hutan, merupakan par-tikel yang sangat halus sehingga dapat bertah-an di udara lebih lama, lebih mudah untuk di-hirup dan bersifat sangat toksik ke paru-paru.

“Studi pada populasi orang dewasa sehat menun-jukkan paparan jangka panjang terhadap polutan ini menyebabkan penebalan arteri dan selanjutn-ya kejadian penyakit vaskular. Studi lain mendapa-tkan paparan jangka panjang berhubungan dengan kematian prematur akibat penyakit kar-diovaskular. ” jelas Dokter asal Sumetera Utara ini.

Parameter Polusi Udara

Monitoring kualitas udara sangatlah pent-ing untuk mengetahui seberapa tinggi tingkat polusi di udara terutama pada situasi khusus seperti kebakaran hutan. Indonesia menggu-nakan Indeks Standard Pencemaran Udara (ISPU) untuk mengukur kualitas udara, dima-na jika nilai indeks sudah melebihi 100 maka dikategorikan sebagai tidak sehat dan jika leb-ih dari 300 maka berada pada level berbahaya.

Bahaya Kabut Asap

Pada Kesehatan Saluran

Pernafasan

Oleh : dr. Inke Lubis

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 33

dr. Inke Lubis

Page 36: Buletin PPI Dunia Edisi 4 / 2015

SENI & OLAHRAGA

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 35Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 34

Page 37: Buletin PPI Dunia Edisi 4 / 2015

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 35

Liputan Thailand, Belum lama ini The Badmin-ton World Federation (BWF) telah menyelengga-rakan turnamen badminton yang mendapatkan sponsor dari Siam Cement Group (SCG) yang mer-upakan perusahaan semen terbesar di Thailand.

Pada kejuaraan badminton BWF kali ini yang ber-tajuk SCG Thailand Open 2015 yang di pentaskan di Thunder Dome, yang terletak di Muangthong Thani, Bangkok-Thailand dan telah di ikuti oleh berbagai peserta dengan total keseluruhan ada 319 pemain atau 278 entri, yang diantaranya pe-main dari Negara tuan rumah Thailand, Indonesia, China, Korea, India, Inggris, Denmark, Malaysia, masih banyak lagi yang lainnya, sebagaimana dilansir oleh kiblatsport.com.

Sebanyak yang lima nomor dipertandingkan dari mulai 29 September 2015 s/d 4 Oktober 2015 yakni nomor tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, ganda putrid an ganda campuran. Adapun hadiah yang diperebutkan merupakan uang tunai dengan total sebesar USD 12.000, seperti dilansir oleh alwaysbadm1nton.com.

Dalam kesempatan tersebut Ketua Departemen Seni Budaya dan Olahraga - Permitha (PPI Thai-land) Handayani Boa mengajak mahasiswa Indo-nesia yang berada di Thailand menyaksikan tur-namen tersebut hingga mencapai pertandingan final. Dalam pertandingan suporter Indonesia yang

terdiri dari pelajar Indonesia di Thailand berserta diaspora dan KBRI Thailand akhirnya mengantar-kan Indonesia meraih beberapa penghargaan, yai-tu 1 emas untuk ganda putra, 1 perak untuk tung-gal putra dan 1 perak untuk ganda campuran.

“Tentu saja kami merasa bangga menjadi bangsa Indonesia yang pemainnya mampu meraih juara pada turnamen badminton di Thailand, artinya kemampuan Indonesia untuk olahraga ini patut diperhitungkan oleh Negara-negara lain. Prestasi ini semestinya harus lebih ditingkatkan lagi, ya minimal dipertahankan sehingga dapat menjadi motivasi anak-anak muda yang lain.” Kata Han-dayani melalui wawancara di media Line, di Bang-kok, Kamis (15/10/2015).

“Yang terpenting bagi kita motivasinya tentu saja jangan selalu takut bermimpi, jika mimpimu ti-dak membuat takut, maka kamu belum bermimpi terlalu besar. Mengambil contoh dari Ihsan yang berhasil mengalahkan pemain unggulan dari Thai-land” sambungnya

Dengan semangat para mahasiswa Indonesia di Thailand memberikan motivasi untuk kemasla-hatan bersama melalui ajang turnamen badmin-ton ini merupakan sebuah impian dan cita-cita agar Indonesia bisa selalu menjadi juara di setiap pertandingan secara nyata….inilah bukti klo Indo-nesia “Pasti Bisa”…

Aksi Indonesia Dalam Turnamen BWF 2015 di Thailand

Page 38: Buletin PPI Dunia Edisi 4 / 2015

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 36

(Kadep. Senbudga Handayani, Kiri – Pemain Badminton Indonesia Ihsan, Kanan. 4 oktober 2015)

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 37

Page 39: Buletin PPI Dunia Edisi 4 / 2015

(Kadep. Senbudga Handayani, Kiri – Pemain Badminton Indonesia Ihsan, Kanan. 4 oktober 2015)

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 37

Liputan Malaysia, Pekan Olahraga dan Seni Persatuan Pelajar Indonesia (POSPIM) 2015 kembali digelar oleh Persatuan Pelajar Indonesia se Malaysia (PPIM), kegiatan POSPIM merupakan kegiatan tahunan yang dinanti oleh pelajar In-doensia dari seluruh Universitas swasta maupun negeri yang ada di Malaysia.

Trigustono sebagai Atase Penerangan Sosial Bu-daya yang hadir dalam pembukaan acara POSPIM 18 September 2015 mengatakan, kegiatan PO-SPIM merupakan salah satu wujud sportifitas pela-jar Indonesia yang belajar di Malaysia.

“Sportifitas pelajar harus wujud dengan kegiatan POSPIM, dan yang paling penting adalah seman-gat dalam berkompetisi secara positif, saya men-dukung penuh kegiatan ini. Hal ini membuktikan pelajar Indonesia memiliki rasa kebersamaan yang sangat kuat di Malaysia,” jelasnya.

Sebanyak 16 Kampus ikut serta dalam sejumlah pertandingan olahraga dan seni yang diselengga-rakan PPIM. Menurut Agung Abdulrazak sebagai ketua panitia penyelenggara POSPIM 2015 men-jelaskan 6 cabang olahraga dan seni dipertanding-kan pada POSPIM 2015.

“Bulutangkis, Tenis Meja, Sepak Bola, Basket Putra dan Basket 3 On 3 serta pertandingan kesenian tari tradisional merupakan cabang olahraga seni yang dipertandingkan pada POSPIM kali ini. Dalam cabang olahraga ini sebanyak 16 kampus yang ada di Malaysia ikut serta dalam pertandingan,” jelas Agung.

Tahun 2015 kali ini Universiti Sains Islam Malaysia (USIM) ditunjuk sebagai tuan rumah dengan mem-pertandingkan lima cabang olahraga. Romi Ham-frisa Koordinator Olahraga Seni dan Budaya PPIM menjelaskan Badminton merupakan cabang olah-raga yang diminati pelajar pada POSPIM tahun ini.

“ Tahun ini sebanyak 16 kampus mengirimkan kontingen mereka untuk ikut bertanding, selain Badminton cabang olahraga Basket Ball juga mer-upakan cabang olahraga yang diminati. Untuk cabang olahraga sepak bola hanya 3 kampus saja yang ikut bertanding diantaranya UTM, UIA, dan UKM,” jelas Romi.

Sementara itu Subkhan Ketua Umum PPIM men-jelaskan, POSPIM merupakan program kerja PPIM yang rutin diselenggarakan setiap tahunnya, dia-harapkan kegiatan ini dapat mempererat rasa per-saudaraan pelajar Indonesia yang ada di Malaysia.

“POSPIM merupakan agenda rutin PPIM, kita ber-harap kegiatan ini dapat membangun sportifitas melalui kompetisi yang sehat dan fair play, siapap-un yang mendapatkan piala bergilir KBRI diharap-kan kegiatan ini dapat mempererat tali silahturah-mi pelajar Indonesia di Malaysia,”ungkap Subkhan.(Red)

PPIM Gelar POSPIM 2015 di USIM Oleh : Mahfud Tjalani

Page 40: Buletin PPI Dunia Edisi 4 / 2015

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 40

HELP University Menangkan Seni Tari Tradisional di POSPIM 2015Seni tari tradisional merupkan salah satu cabang kesenian yang dipertandingkan pada POSPIM 2015. Empat kampus ikut ser-ta mengirimkan kontingen untuk bertand-ing, dari empat kampus yang ikut serta se-banyak 5 jenis tarian tradisional dilombakan.

Pertandingan seni tari tradisional yang diseleng-garakan oleh Persatuan pelajar Indonesia (PPIM) yang merupakan program kerja tahunan. Tahun 2015 ini POSPIM diselenggarakan di USIM Nilai.

Laila Purba salah seorang peserta lomba dari Universiti Teknologi Malaysia (UTM) mengung-kapkan, ikut bertanding merupakan bentuk par-tisipasi sebagai pelajar Indonesia untuk POSPIM. “ Tahun ini UTM Johor tidak saja mengikuti sejumlah cabang olahraga melainkan kami juga ikut bertand-ing dalam seni tari kreasi tradisional, dan ini mer-upakan kali pertama kami ikut serta dalam lomba tari kreasi,” ungkap Laila salah seoran penari yang juga merupakan ketua sanggar PPI UTM Johor.

Tarian yang ditampilkan UTM dalam POSPIM 2015 adalah bajidor kahot yang berasal dari Jawa Barat. Sorak penonton ketika tarian ditampilkan sema-kin memeriahkan suasana. Hiburan tarian kese-nian tradisional ini setidaknya menjadi obat bagi pelajar Indonesia yang rindu kampung halaman khsusnya pelajar yang berasal dari Jawa Barat.

Di tunjuk sebagai juri dalam pertandingan seni tari tradisional adalah Djamal Bakir dan Ninik Sukadarni yang merupakan guru kese-

nian Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIK).Djamal menungkapkan rasa apresia-si kepada pelajar Indonesia khsusun-ya PPIM sebagai penyelenggara POSPIM.

Lomba seni tari kreasi tradisional ini merupa-kan wujud dari kecintaan kita kepada seni ke-budayaan Indonesia khsusnya tarian daerah.“ Kuliah di Malaysia bukan berarti menjadi pen-ghalang bagi pelajar untuk menjaga seni budaya negaranya, kegiatan ini merupakan wujud dari upaya menjaga kelestarian kebudayaan kita, lima peserta yang ikut lomba memiliki kemampuan yang sangat mengagumkan, saya sebagai de-wan juri meberikan applouse kepada seluruh pe-nari yang bertanding di POSPIM,” ungkap Jamal.Pada bagian akhir pertandingan, dewan juri memutuskan HELP University sebagai pemenang.

Keputusan ini diambil setelah melalui di-skusi panjang dewan juri dari lima tarian yang telah ditampilkan dengan sangat baik. Menurut Jamal, masing-masing tarian memiliki keunggulan yang luar biasa, penilaian dewan juri yang mutlak dilihat dari kemampuan peserta dalam mengusai panggung, kesesuaian kostum, dan penampilan yang memukau penonton. “ HELP memenuhi semua kategori yang kami in-ginkan dalam pertandingan seni tari tradisional POSPIM, tarian bujang dara yang diperagakan HELP sangat memukau penonton dengan pen-gusaan panggung yang luar biasa,” ungkap Jamal.

Peringkat ke dua dalam pertandingan seni tari tra-disional POSPIM dimenangkan oleh UTM Johor den-gan tarian bajidor kahot, sedangkan menempati peringkat ke tiga adalah UIA Gombak.(RED/MFD)

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 41

Page 41: Buletin PPI Dunia Edisi 4 / 2015

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 41

Bangkok, Thailand

Page 42: Buletin PPI Dunia Edisi 4 / 2015

Malaysia

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 42 Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 43

Page 43: Buletin PPI Dunia Edisi 4 / 2015

Malaysia

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 42 Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 43

USIM Ucapkan Selamat Kepada Pemenang POSPIM

Wakil Rektor USIM Prof. Dr. Dulkiple Abdul Gani had-iri penyerahan medali kepada seluruh pemenang POSPIM 2015 yang diselenggarakan Persatuan Pelajar Indonesia Se-Malaysia. Penyerahan men-dali dilaksanakan bersamaan dengan acara penu-tupan POSPPIM di Kompleks Olahraga Tunku Naji-hah USIM usai babak final pertandingan sepak bola. Hujan gerimis pada suasana penutupan POSPIM ti-dak menyurutkan semangat peserta pertandin-gan dan seluruh suporter lomba pada sore itu.

Wakil Rektor Prof Dr. Dzulkiple Abdul Gani dalam sambutannya menyampaikan selamat kepada pe-menang POSPIM dari semua cabang olahraga dan seni. Pihaknya berharap POSPIM menjadi salah satu cara untuk lebih mempererat hubungan baik pelajar Indonesia dengan Malaysia kedepannya.“ Saya difahamkan terdapat 16 kampus di Malay-sia yang ikut serta dalam POSPIM 2015, bagi saya siapapun yang menjadi pemenang bukanlah ba-gian penting, yang paling penting adalah semangat ukhuwah. Semoga ini menjadi manfaat dan mem-buka peluang kerjasama antar pelajar Indonesia di Malaysia akan lebih akrab dan rapat lagi.” ujarnya dalam bahasa Melayu di sela-sela sambutannya. Yang terjalin antara sesama pelajar Indonesia dari berbagai kampus bersama Malaysia dalam hal ini USIM sebagai tuan rumah,” ungkap wakil rektor.Sementara itu Subkhan sebagai ketua PPIM yang turut hadir dalam penutupan POSPIM mengu-capkan terimakasih atas budi baik USIM meneri-ma pelajar Indonesia untuk pelaksanaan POSPIM.“ Dukungan USIM menjadi sangat berarti bagi kami pelajar Indonesia, berharap kedepannya banyak lagi aktifitas yang dapat diselenggarakan bersama, mis-alnya saja pertandingan olahraga pelajar Indonesia dan pelajar Malaysia,” ungkap Subkhan lebih lanjut.

Page 44: Buletin PPI Dunia Edisi 4 / 2015

SAINS

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 44

Page 45: Buletin PPI Dunia Edisi 4 / 2015
Page 46: Buletin PPI Dunia Edisi 4 / 2015

Beef Rendang Memikat Warga Palmerston North, New Zealand.Oleh : Maryam Hakim

Liputan new Zealand, Spring Festival di Insti-tute of Pacific United setiap tahunnya selalu dimeriahkan oleh sekumpulan mahasiswa Indo-nesia dari PPI Palmerston North. Di tahun 2015 ini, PPI Palmerston menyediakan beberapa ma-sakan khas Indonesia di stand cultural mereka, kegiatan ini selalu menjadi ajang untuk mem-perkenalkan kuliner Indonesia di New Zealand.

Banyak masakan Indonesia yang cukup terkenal di New Zealand seperti dadar gulung, nasi goreng, sate dan rendang. Namun dalam Spring Festival kali ini, panitia menyajikan sate ayam, nasi kun-ing dan rendang dalam porsi besar. Dalam dua jam, masakan yang dihidangkan habis terjual.

Klara Monica Dalay Ketua PPI New Zea-land menjelaskan, antusiasme yang san-gat tinggi lebih 250 orang masyarakat New Zealand terhadap masakan Indonesia san-gat dirasakan pada Spring festival tahun ini. Menurutnya diantar sejumlah makanan Indo-nesia yang disajikan, rendang yang bumbunya sudah disesuaikan dengan lidah warga setempat menjadi masakan terfavorit pengunjung saat itu.

Sekitar 20 mahasiswa, anggota dari PPI

Palmerston menyiapkan persiapan menuju Spring Festival dengan baik selama satu pe-kan. Persiapan ini mencakup pembelian bah-an-bahan masakan dan perlengkapan stand. “Sehari sebelum acara diselenggarakan, para anggota PPI secara bergantian memasak 10 kg daging ayam untuk sate dan 9 kg dag-ing sapi untuk rending. Dan untuk satu porsi makanan dihargai NZD 5,” jelas Clara lebih lanjut.

Selain masakan Indonesia terdapat stand-stand masakan khas dari berbagai Negara seper-ti Taiwan, Thailand, China dan Mexico. Namun stand Indonesia menjadi stand yang paling ra-mai dan diminati. Bahkan beberapa saat sebe-lum stand dibuka, sebagian penduduk sudah lebih dahulu mengantri di stand Indonesia. “Acara berlangsung dengan baik dan secara pribadi saya bangga atas kerja keras teman-teman PPI. Harapan saya, partisipasi PPI di acara sebesar Spring Festival dapat mem-perkenalkan masakan dan budaya Indonesia lebih luas lagi di New Zealand,” Ungkapnya.

Kemeriahan di Spring Festival ini juga sempat dihadiri oleh pihak KBRI, dari atase politik dan atase informasi sosbud. Tentunya mereka sen-ang sekali dengan apresiasi besar dari mas-yarakat New Zealand terhadap kuliner Indonesia.

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 48Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 46

Page 47: Buletin PPI Dunia Edisi 4 / 2015

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 48

Liputan Prancis, Large Igneous Provinces (LIPs) adalah sebuah area yang tersusun oleh konfigurasi batuan beku pada cekungan sedimen. LIPs dapat dikarakterisasi dengan konfigurasi ba-tuan beku intrusi yang paralel lapisan sedimen dan sikuen lava pada bagian atas kompleks sill (Svensen et al., 2012). Continental Flood Ba-salts (CFBs) merupakan sikuen basaltik lava hasil erupsi gunung api yang terdeposisi pada kerak benua (Jerram and Widdowson, 2005) contoh; Isle of skye, Islandia, Greenland, Cekungan Vøring di Norwegia, Siberia di Rusia, Parana – Etedenka di Brasil dan Deccan traps di India.

Syahreza Saidina Angkasa adalah pelajar Mas-ter asal Indonesia yang menekuni kajian geologi (mineralogi dan geokimia) di Universi-tet i Oslo Perancis. Saat ini Reza sedang aktif

membuat kajian mengenai Isle of Skye, Scotland.

Menurut Reza, kajian ini merupakan area studi yang khusus mengkaji mengenai karakteristik dari lava dan implikasinya terhadap lingkungan pada saat terjadinya erupsi gunung api untuk pertama kali.

“Penelitian ini perlu dilakukan guna meng-etahui secara mendalam bagaimana aktifit-as volkanik gunung berapi terjadi,” ungkap Reza yang telah menghabiskan 2 semeter

Menurutnya, banyaknya gunung bera-pi di Indonesia merupakan salah satu ala-san penting mendalami kajian ini. Aktifit-as Volkanik merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya pemanasan global.

Kepunahan organisme pada masa lampau sen-gat erat kaitannya dengan erupsi gunung mera-pi. Penentuan lingkungan pengendapan dan re-konstruksi geografi purbakala sangat diperlukan untuk mengidentifikasi, apakah lava tersebut ter-endapkan pada wilayah perairan (sungai, danau, rawa, atau laut) atau wilayah yang kering lainnya.

Sangatlah penting untuk mengetahui proses pendinginan lava yang sangat panas, khusus-nya ketika terjadi kontak lava dengan air seh-ingga menghasilkan gas yang keluar dari tubuh lava dengan komposisi kimia yang sangat berbahaya terhadap makhluk hidup.

Identifikasi geometri dari lava sangat penting dilakukan, untuk memperkirakan total volume dari lava tersebut dan total gas yang keluar dari tubuh lava. Dengan demikian kita dapat mem-prediksi seberapa luas area penyebaran dari gas berbahaya tersebut,” jelas Reza lebih lanjut.

Indonesia merupakan wilayah di dunia yang memiliki aktifitas volkanik yang sangat ting-gi. Dan jumlah volkanik material seperti lava dan debu volkanik yang setiap hari yang dikel-uarkan gunung api di indonesia sangat banyak.

Kajian i n i mendalami tentang bagaimana aktif-itas vulkanik dapat membantu memprediksi to-tal area yang dapat terkena dampak gas berba-haya yang dikeluarkan gunung berapi. Bagian yang paling penting dari kajian ini adalah untuk mengetahui bagaimana merancang mitigasi ke-bencanaan gunung api lebih baik kedepannya.

Isle of Skye, Pentingnya Mengkaji Karakteristik LavaGunung MerapiOleh : Syahreza Saidina Angkasa

Page 48: Buletin PPI Dunia Edisi 4 / 2015

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 49 Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 50

Page 49: Buletin PPI Dunia Edisi 4 / 2015

KULINER

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 49 Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 50

Page 50: Buletin PPI Dunia Edisi 4 / 2015

Liputan Los Angeles, Banyak aktifitas yang dapat dilakukan untuk sekedar melepas rindu dengan kampung halaman ketika jauh di perantauan. Salah satunya adalah dengan menikmati makanan khas. Inilah yang dilakukan pelajar Indonesia (PER-MIAS) di Los Angeles ketika jauh dari tanah air.

Nadi Khairi Ketua PERMIAS Nasional men-jelaskan, salah satu kebiasaan anak muda Indonesia yang tidak bisa hilang adalah “ Nongkrong”. Hal serupa juga terjadi di Los An-geles (LA), dalam sejumlah kegiatan yang bi-asa dilakukan pelajar Indonesia di LA selalun-ya ditutup dengan acara “nongkrong bareng”.“Biasanya setiap usai rapat PERMIAS LA, ke-giatan rutin kami adalah nongkrong bareng. Dan kami juga sudah punya tempat langga-nan di pangkalan Gowes food truck,” jelas Nadi.

Warung Gowes Terletak di pinggir jalan besar Wilshire yang berada di kawasan Koreatown Los Angeles. Gowes pun menjadi tujuan untuk anak anak muda Indonesia di Los Angeles ber-kumpul dan bersantap makanan khas Indonesia. Menurut Nadi, Gowes food truck sudah hampir lebih dari satu tahun beroperasi.

Rating nya pun sangat bagus menurut la-man web yelp.com. Sebagian besar orang In-donesia yang tinggal di LA khususnya pela-jar memilih Gowes dengan alasan ekonomis.“ Dengan harga yang murah kita tetap bisa mendapatkan makanan Indonesia yang authen-tic dan berkualitas. Menu yang di tawarkan Gowes pun sangat bervariasi. Di mulai dari; Nasi goreng ayam, sapi , atau kambing, Mie goreng, Tongseng, Nasi gila, dan Sate kambing atau ayam. Selain makanan khas Indonesia lainnya,” ugkap Nadi.

Gowes juga menjual Makanan Mexico, seperti Bur-rito dan Tacos. Harganya makanan yang dijual se-suai dengan kantong mahasiswa. Untuk satu por-

si nasi goreng Gowes menjual serharga 8 dollar. “Favoritku di warung gowes goreng kambing yang pedes, dan di lengkapi dengan teh botol minumah khas Indonesia, rasanya sudah seperti di negeri sendiri ketika bersantap,” ungkap Nadi.

Warung Gowes yang dibuka tahun 2014 lalu merupakan usaha milik Teguh warga negara In-donesia. Teguh mengaku, meskipun menetap di Amerika untuk mengejar the”American Dream”, tetapi tetap tidak lupa dengan Indonesia.Menurutnya membuka usaha makanan khas In-donesia merupakan salah satu usahanya untuk memperkenalkan Indonesia kepada masyarakat Amerika Serikat khususnya makanan Indonesia. “ Kemanapun saya pergi Indonesia melekat di da-rah saya, sehingga tidak ada alasan untuk saya memperkenalkan Indonesia lebih luas lagi dine-gara manapun saya berada,” ungkap pria yang akrab disapa Mas Teguh oleh pelanggannya.

Nama Gowes untuk usahanya dipilih kare-na hobinya bersepeda. Sehingga muncullah ide untuk memberikan nama Gowes di tem-pat usaha yang ia kelola. Selain itu nama Gowespun merupakan istilah bahasa Indone-sia yang tidak asing untuk pencinta sepeda.

Teguh adalah contoh untuk untuk pela-jar Indonesia yang sedang menempuh mim-pi di Los Angeles, bahwa menjadi Entre-penuer muda yang sukses di negeri Paman Sam itu bisa di capai dengan kesungguhan. Banyaknya pelajar yang datang untuk menikma-ti hidangan di warung Gowes menjadikan warung Gowes semakin dikenal luas. Pelajarpun secara spontan memberikan support dengan cara mempromosikan warung Gowes lebih luas lagi.

Gowes Food Truck Makanan Khas Indonesia di Los AngelesOleh: Nadi Khairi

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 51 Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 52

Gowes Food Truck, Los Angeles

Page 51: Buletin PPI Dunia Edisi 4 / 2015

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 52

Gowes Food Truck, Los Angeles

Page 52: Buletin PPI Dunia Edisi 4 / 2015

Muhammad Doni Owner Baraka Catering and Resto di Zaqaziq :

“Jangan pernah malu untuk bekerja keras,” Oleh : Maryam Hakim

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 53

Liputan Mesir, “Before you spend, earn. Know what you need and what you want,” Itulah tekad Muhammad Doni ketika ia mulai membuka resto-ran Indonesia yang menjual berbagai jenis ma-sakan untuk menambah penghasilannya selama berkuliah di Zaqaziq, Mesir. Terhitung lebih dari tujuh tahun ia telah bergelut di dunia kuliner.

Bagaimanakah mahasiswa Ma’had Ali Ad-dirasat Islamiya ini menjalankan bisnisnya? Kali ini Doni kan menceritakan bagaima-na ia menjalankan hobi memasaknya hing-ga meraih keuntungan ribuan dinar.

Hai Doni, bisa ceritakan bagaimanakah awalnya bisnis masakan Indonesia ini ?

Ahlan, sebenarnya sejak kecil saya biasa membantu ibu saya yang memiliki catering di Indonesia. Tapi saya baru mulai berbisnis restoran dan catering ketika kuliah S2 awal ta-hun 2008. Ceritanya beasiswa dari pemer-intah saat itu terhenti dan akhirnya untuk menyambung kuliah saya harus berjualan.

Awalnya masakan jenis apa yang pertama kali kamu jual?

Awalnya saya mulai dengan menjual kue,

dan setelah tahun 2011 saya mulai mema-sak makanan berat. Pelanggan saya mayoritas para mahasiswa asal Malaysia, karena minim-nya warga Indonesia di kota tempat saya ting-gal. Meskipun terkadang ada juga pesanan dari warga Indonesia untuk hari-hari besar, ulang tahun, wisuda, pernikahan, buka puasa serta ta-mu-tamu dari kedutaan Indonesia dan Malaysia.

Biasanya menu apa saja yang di-minati pelanggan kamu?

Tiap hari saya hanya menjual lima jenis maka-naan saja. Dan biasanya akan saya ganti menu setiap harinya dengan variasi rasa yang ber-beda. Untuk menu ayam saya menyediakan ayam bakar kuning padang, gulai dan rendang ayam, semur, dan lain-lain. Saya juga menye-diakan, tomyam, dendeng balado, serundeng daging. Sedangkan untuk menu ikan biasa saya olah menjadi pepes dan balado. Bakso, soto, sate padang, mie ayam juga masuk dalam daft-ar menu saya. Saya juga biasa mendapat pe-sanan berbagai macam kue dan camilan seperti muffin, berbagai macam gorengan jajanan pasar lainnya serta aneka minuman seperti sop buah. Dengan menu sebanyak itu, apakah Doni bekerja sendiri atau ada yang membantu?

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 54

Page 53: Buletin PPI Dunia Edisi 4 / 2015

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 54

Ayam Bumbu Kuning

Page 54: Buletin PPI Dunia Edisi 4 / 2015

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 56Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 55

Dulu saya berjualan dibantu empat orang yang memiliki tugas masing-masing. Ada yang membeli bahan, memasak, bersih-bersih dan mengantarkan makanan. Sementara seka-rang, saya lebih banyak mengerjakan semua sendiri karena di kawasan saya sudah ham-pir tidak ada mahasiswa Indonesia lagi.

Menu apa yang menjadi favorit para pelanggan?

Ayam bumbu, mie dan bakso. Kebe-tulan makanan tersebut juga favor-it saya. Yang kita suka itu bisa jadi duit.

Apa saja pengalaman sela-ma berbisnis masakan Indonesia ini?

Banyak sekali, awalnya saya malu berdagang, karena kondisi saya masih berkecukupan. Setelah keadaan berubah, saya memberanikan diri untuk mulai berbisnis. Pelajaran yang saya ambil, uang tidak akan menghampiri orang yang malu beker-ja keras, sama seperti ilmu juga demikian. Se-lain itu, selama bertahun-tahun bergelut dalam dunia bisnis, saya mengerti bagaimana teknik berjualan yang baik, bagaimana cara menggaet banyak pelanggan dan memahami pelanggan.

Bagaimana hubungan Doni dengan pekerja?

Bicara pekerja, saya selalu berusaha mengha-dapi mereka dengan benar, artinya saya beru-saha agar mereka bisa mencontoh bagaima-na saya bekerja secara professional dan gigih. Karena justru sebenarnya tidak mudah meng-hadapi pegawai sendiri. Ada yang terkadang tidak masuk kerja, akhirnya kembali lagi ke saya. Hal ini yang harus disikapi dengan bijak.

Bagaimana dengan pengala-man yang kurang menyenangkan?

Saya seperti dikejar-kejar hal yang menakutkan ketika pegawai saya tidak masuk kerja sementara pelanggan sudah berdatangan atau sudah masuk jam antar makanan. Karena untuk membuat bisnis saya tetap eksis, sebisa mungkin saya harus ti-dak mengecewakan pelanggan. Jadi tugas-tugas pegawai itu mau tidak mau harus saya ambil alih.Saya menganggap bahwa berbagi ilmu itu bagus. Beberapa waktu lalu ada yang me-minta resep masakan kepada saya. Sayangn-

ya resep tersebut digunakan untuk membuka duplikat resto saya, sehingga pelanggan saya jadi berlarian. Itu terjadi pada beberapa res-to yang ada di Mesir. Tapi saya tidak risau se-bab rizki kita sudah ada yang menentukan.

Apa harapan Doni kedepannya?

Saya berharap ada yang bisa menggantikan po-sisi saya agar resto ini dapat terus berjalan, say-angnya sampai saat ini belum ada yang mam-pu. Karena akhir tahun ini studi saya selesai dan saya akan kembali ke Indonesia for good.

Resep Ayam Bakar Kuning Bumbu Padang1 ekor ayam negeri/buras, potong 4 bagian 1 sdm air jeruk nipis 500 ml air kelapa 500 ml air 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk purut 1 batang serai, ambil bagian yang putih, me-markanBumbu Halus Ayam Bakar Bumbu Kuning :5 siung bawang putih 2 butir bawang merah 2 butir kemiri, sangrai 1 cm kunyit 1 cm jahe ½ sendok teh merica butiran ½ sendok teh ketumbar, sangrai ½ sendok teh terasi goreng 1 sendok teh garam

Cara Membuat Ayam Bakar Bumbu Kuning :Aduk-aduk potongan ayam dengan air jeruk nipis hingga rata. Diamkan selama 30 menit. Didihkan air, air kelapa, daun salam, daun jeruk, serai, dan bumbu halus.Masukkan dan masak potongan ayam hingga dag-ing ayam lunak. Jika memakai ayam buras tam-bahkan air panas secukupnya hingga ayam lunak. Setelah air habis, angkat ayam.Siapkan panggangan, olesi minyak sayur. Bakar potongan ayam merata di kedua sisinya dan olesi bumbu hingga kulitnya kering dan harum. Angkat.Sajikan hangat dengan lalap sayu-ran dan sambal Untuk 6 orang

Page 55: Buletin PPI Dunia Edisi 4 / 2015

GALERI FOTO

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 56

Page 56: Buletin PPI Dunia Edisi 4 / 2015

KBRI Roma. ItaliaSosialisasi Empat Pilar Kebangsaan Indonesia

bersama Bapak Wakil Ketua MPR RI, Bapak Oesman Sapta

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 57 Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 58

Page 57: Buletin PPI Dunia Edisi 4 / 2015

PPI Australia dalam acara ASEAN Games yang diadakan oleh MASCA di Melbourne.

Divisi Budaya PPIA memperkenalkan budaya Indonesia, diantaranya baju daerah,

permainan, makanan, dan alat musik tradisional Indonesia.

@ppiaustralia

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 58

Page 58: Buletin PPI Dunia Edisi 4 / 2015

Dalam rangka perayaan Hari Batik Nasional 2015, teman-teman dari PPI Perancis berfoto bersama menggunakan batik di depan icon kota ini@ndahtridi

PPI Italia turut berpartisipasi dalam misi kebudayaan HUT RI di Paviliun Indonesia EXPO Milano, Milan, Italia

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 59 Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 60

Page 59: Buletin PPI Dunia Edisi 4 / 2015

PPI Italia turut berpartisipasi dalam misi kebudayaan HUT RI di Paviliun Indonesia EXPO Milano, Milan, Italia

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 59 Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 60

Page 60: Buletin PPI Dunia Edisi 4 / 2015

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 61

CAIRO 2016

Page 61: Buletin PPI Dunia Edisi 4 / 2015

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 62

Semangat panitia Simposium Internasional PPI Dunia 2016 dalam mempersiapkan acara tahunan PPI Dunia yang akan dilaksanakan di Kairo, Mesir.

@ppmimesir

Page 62: Buletin PPI Dunia Edisi 4 / 2015

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 63

ICN Cultural Production 2015 presents

“Nilam: A Musical” by Pelajar Indonesia Nanyang Technological University (PINTU)

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 64

Page 63: Buletin PPI Dunia Edisi 4 / 2015

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 64

Tarian Pembukaan oleh dancer, berlatarkan kampung halaman Malin Kundang (rumah Minang) dan batu pengabul harapan (batu besar bercahaya).

Credit: Tim PPIT ICN 2015v

Page 64: Buletin PPI Dunia Edisi 4 / 2015

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 65 Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 66

Page 65: Buletin PPI Dunia Edisi 4 / 2015

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 66

Malin bersikeras untuk berkelana walaupun ditolak oleh ibunya.

Malin pun akhirnya meninggalkan kampung halaman setelah diajak oleh Bara, seorang pelaut dan saudagar, dan juga berpamitan dengan Delima, gadis yang ia sayangi di kampungnya.

Credit: Tim PPIT ICN 2015

Page 66: Buletin PPI Dunia Edisi 4 / 2015

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 67

DI dalam kapal, Malin bertemu dengan Mustika, yang adalah anak dari saudagar Galih dan juga gadis yang diidamkan oleh Bara.

Mustika pun jatuh hati kepada Malin dan mengubah penampilan Malin layaknya seorang saudagar kaya raya. Sang saudagar pun merestui pernikahan Malin dan Mustika. Bara yang merasa dikhianati pun merencanakan rencana balas dendam dengan abdinya, Rijang.

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 68

Page 67: Buletin PPI Dunia Edisi 4 / 2015

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 68

Page 68: Buletin PPI Dunia Edisi 4 / 2015

Bara pun segera menyusun siasat dengan menyarankan Galih untuk me-langsungkan pernikahan di kampung Malin.

Rijang pun memberitahu Mirah, ibunda Malin, juga Delima mengenai pernikahan Malin. Alangkah kagetnya Galih ketika mengetahui Mirah adalah ibunda dari Malin, karena ternyata Galih adalah pelaku pembunuh ayahanda Malin.

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 69 Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 70

Page 69: Buletin PPI Dunia Edisi 4 / 2015

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 69

Pernikahan Malin dengan Mustika pun dibatalkan dan rencana Bara berhasil.

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 70

Page 70: Buletin PPI Dunia Edisi 4 / 2015

Akhirnya Galih pun menceritakan asal-usul Malin dahulu. Galih lah yang sebenarnya ayah kandung dari Malin. Galih membunuh suami Mirah karena ketamakannya terhadap harta.

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 71

Page 71: Buletin PPI Dunia Edisi 4 / 2015

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 71

Malin pun melampiaskan kemarahannya kepada Bara yang menjadi otak kegagalan pernikahan ini. Bara dan Malin bertempur, namun Malin kalah dan Bara hampir saja membunuh Malin, jika tidak karena ban-tuan yang pernah Malin berikan kepada Bara sebelumnya. (saat Bara pertama kali sampai di kampung

Malin, Bara dikeroyok oleh penduduk setempat)

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 72

Page 72: Buletin PPI Dunia Edisi 4 / 2015

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 73

Akhirnya Malin kembali ke kampung dan meminta maaf kepada Delima,

mereka berjanji untuk menikah di kemudian hari.

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 74

Page 73: Buletin PPI Dunia Edisi 4 / 2015

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 74

Malin pun juga meminta maaf hingga mengutuk dirinya sendiri menjadi batu kepada Mirah yang merenung di

depan Batu Pengharapan.

Mirah memaafkan Malin namun sayangnya Batu Peng-harapan mengabulkan permintaan Malin.

Page 74: Buletin PPI Dunia Edisi 4 / 2015

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 75

Malin berubah menjadi batu. Drama musikal ini ditutup dengan Mirah beserta

Delima, Mustika, Bara, Rijang, dan Galih satu per satu merenungi kepergian Malin.

Page 75: Buletin PPI Dunia Edisi 4 / 2015

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 76

Penutupan drama musikal dan pengucapan selamat dari Bapak Andri Hadi, Duta Besar Indonesia terhadap Singapura, kepada Christiandy Franciscus,

produser Indonesian Cultural Night (ICN) 2015.

Credit: Tim PPIT ICN 2015