buletin interaksi ppi jepang - februari 2012

33
EDISI 16/ FEBRUARI 2012 BULETIN PPI JEPANG “KIZUNA” Profil Presidium PPI Jepang 2011-2012 SD Shiogama; Mengajar dengan Hati Mendampingi Pasangan tanpa menjadi Student Kanji of the Year: Artikel Hokkaido University, Hirosaki University dan Tohoku University Manfaat Sensus

Upload: ppi-jepang

Post on 23-Feb-2016

260 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Buletin Interaksi PPI Jepang Edisi ke-16 Bulan Februari 2012

TRANSCRIPT

Page 1: Buletin Interaksi PPI Jepang - Februari 2012

EDISI 16/ FEBRUARI 2012

BULETIN PPI JEPANG

“KIZUNA”

Profil Presidium PPI Jepang 2011-2012

SD Shiogama; Mengajar dengan Hati

Mendampingi Pasangan tanpa menjadi Student

Kanji of the Year:

Artikel Hokkaido University, Hirosaki University dan Tohoku University

Manfaat Sensus

Page 2: Buletin Interaksi PPI Jepang - Februari 2012

DARI REDAKSI

1

AssalamualaikumWr.WbSalam Sejahtera Rekan-rekan PPI Jepang,

Tidak terasa sudah setahun berlalu sejak bencana besar 11Maret 2011 terjadi. Begitu banyak kesedihan melanda NegeriSakura ini, baik yang terkena dampak langsung maupuntidak langsung. Namun berkat ikatan batinyang kuatantarasesama warga Jepang, sedikit demi sedikit bangsa inibangkit kembali dan pulih seperti sediakala. Ikatan batinitulah yang harus kita teladani sebagai warga Indonesia,negeri dimana istilah "ikatan batin" sudah jarang sekaliterlihat di kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, BuletinInteraksi PPI Jepang edisi kali ini mengangkat tema "ikatanbatin", atau "Kizuna", yang menyajikan kisah-kisah seputarikatan batin yang terjalin antar manusia, seperti artikel SDShiogama: Mengajar dengan Hati, Kizuna, Kanji of the Year2011, danartikel-artikel lainnyayang menarik untukdibaca.

Berlandaskan semangat INTERAKSI (Integrity, Teamwork,Action, Solidarity), kami berharap buletin ini bisa menjadimedia untuk saling memperkuat ikatan batin antar wargaPPI Jepang, sehingga walaupun kita terpisah oleh jarak, tapikita bisa senantiasa solid dan berempati satu sama lain.Semoga rasa kepemilikan terhadap PPI Jepang juga bisabertambah kuat, dan membawa kita pada perbaikanorganisasi ini serta mampu memberikan kontribusi nyatakepada negara kita, Indonesia.

Seperti kata pepatah, "Tiada gading yang tak retak", kamipun sadar buletin ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu,kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca sekalianuntuk terus meningkatkan kualitas Buletin PPI Jepang kedepannya.

Hormat kami,

Tim Redaksi

PENGARAH

PEMIMPIN REDAKSI

KONTRIBUTOR

EDITOR

DESAINER

Andi Subhan MustariAtus SyahbudinFatwa Ramdani

Muhammad Rifqi

Fatwa RamdaniPutri SetianiIndah NurmawatiHimawan SutantoIbnu FathrioAhmad Ridwan Tresna NugrahaAstrid AyuningtyasMuhammad Haris MahyuddinDian SyahfitraHariyadi Budi SusantoAlimansyar

Jimmy Hadi Susanto

Dwi PranantoMuhammad Irka Irfa Darojat

Email : [ ]

Redaksi menerima pertanyaan, saran,dan kritik dari pembaca. Untuk setiape m a i l y a n g m a s u k m o h o nmencantumkan nama, instansi(sekolah/tempat bekerja) dan kotatempat tinggal.

Sumber gambar sampul:http://yun.com/jpeg/yun_3300.jpg

[email protected]

Page 3: Buletin Interaksi PPI Jepang - Februari 2012

- Fatwa Ramdani

- Putri Setiani

- A. R. T. Nugraha

- Hariyadi B. Susanto

- Alimansyar

- Ibnu Fathrio

- Himawan Sutanto

- Astrid Ayuningtyas

- M. Haris Mahyuddin

- Dian Syahfitra

- Indah Nurmawarti

PETA KONTRIBUTOR

2

PETAKontributor

Page 4: Buletin Interaksi PPI Jepang - Februari 2012

DAFTAR ISIKABINET KPK PPI JEPANG PEIODE 2011-2012

PROFIL PRESIDIUM PPIJ 2011-2012

MANFAAT SENSUS

PROGRAM BEASISWA PPIJ-PPIS

MENDAMPINGI PASANGAN TANPA MENJADI STUDENT

ARTIKEL HOKKAIDO UNIVERSITY

ARTIKEL HIROSAKI UNIVERSITY

ARTIKEL TOHOKU UNIVERSITY

18 KIPPU

BEKERJA DI PERUSAHAAN JEPANG, SIAPA TAKUT?

SD SHIOGAMA; MENGAJAR DANGAN HATI

“KIZUNA”; KANJI OF THE YEAR

KABAR KORDA-KOMSAT

Fatwa Ramdani

Putri Setiani

Indah Nurmarwati

Himawan Sutanto

Ibnu Fathrio

Ahmad Ridwan Tresna Nugraha

Astrid Ayuningtyas

M. Haris Mahyuddin & Dian Syahfitra

Hariyadi Budi Susanto

Alimansyar

Seputar PPI JepangKa

bar

PPI J

epan

gSe

rba-

Serb

i

DAFTAR ISI

3

Page 5: Buletin Interaksi PPI Jepang - Februari 2012

KABINET PPIJ

4

- Duta besar RI di Tokyo- Konsulat Jenderal RI di Osaka

- Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Tokyo (Prof. Dr.Eng. Drs. Edison Munaf, M.Eng.)- Fithra Faisal Hastiadi (Waseda University, Korda Kanto)

- Suharman Hamzah (Kyoto University, Korda Kansai)

- Andi Subhan Mustari (Toyohashi University of Technology, Korda Chubu)- Atus Syahbudin (Ehime University, Korda Shikoku)- Fatwa Ramdani (Tohoku University, Korda Tohoku)

- Rodiyan Gibran Sentanu (Chiba University, Korda Kanto).

- Fithyani Anwar (Ehime University, Korda Shikoku)

- Annisa Mahdia Pratiwi (Keio University, Korda Kanto)

- Srikandi Novianti (Tokyo Institute of Technology, Korda Kanto)

-Koordinator: Rudy Yusuf (Kanazawa University, Korda Hokuriku)

Anggota : Dedy Eka Priyanto (Kyoto University, Korda Kansai)Bayu Prabowo (Tokyo Institute of Technology, Korda Kanto)

-Koordinator: Zaenal Mutaqin (Hiroshima University, Korda Chugoku)

Anggota : Hendra Pachri (Kyushu University, Korda Kyushu)

-Diptarama (Tohoku University, Korda Tohoku)

Koordinator: Ibnu Fathrio (Hirosaki University, Korda Tohoku)Anggota : Himawan Sutanto (Hokkaido University, Korda Hokkaido)

Dewan Pembina

Dewan Penasehat

Dewan Perwakilan Korda (DPK)Presidium

Sekretaris Jenderal

Wakil Sekretaris Jenderal

Bendahara Umum

Wakil Bendahara Umum

Biro/Departemen/BidangSeminar dan Kajian Ilmiah

Budaya dan Olahraga

Informasi dan Teknologi

Beasiswa dan Pengabdian

PENGURUS PUSATKabinet (KPK)Kebersamaan, Promosi dan Kemitraan

PPI JEPANG PERIODE 2011-2012

Page 6: Buletin Interaksi PPI Jepang - Februari 2012

Profil Presidium

PPI JEPANG

2011-2012

Gamacca-UH

Lahir di Bone Sulawesi Selatan, 31 Mei1976. Menyelesaikan sarjana teknikjurusan sipil di Universitas Hasanuddin

Makassar pada tahun 2000. Selanjutnyadi tahun 2010 meraih gelar Master ofEngineering di Toyohashi University ofTechnology (TUT Tech) Jepang untukbidang Coastal Engineering. SejakDesember 2010 Andi Subhan Mustaritercatat sebagai mahasiswa S3 di TUTTech pada bidang yang sama denganpenelitian fokus pada sediment transportdan shoreline changes.

Setelah menyelesaikan studinya di tahun2000, ia bekerja sebagai engineer padaproyek jalan dan jembatan di Papua tahun2001-2003. Selanjutnya bergabungdengan PT. Pembangunan Perumahan ditahun 2003-2004 sebagai cost estimator

pada proyek pelabuhan Bajoe (Bone) -Kolaka (kendari). Sejak tahun 2005 iamenjadi salah satu staf dosen di JurusanTeknik Sipil Universitas HasanuddinMakassar. Ia juga pernah di INCOSorowako sebagai staf Engineer padatahun 2006 (kerjasama UNHAS – INCOSorowako), dan terakhir sebagai teamleader pada proyek pelabuhan PT. SemenTonasa ditahun 2007-2008. Pada tahunyang sama (2008) ia sebagai sala satu timteknis pembangunan infrastruktur kampusUniversitas Hasanuddin Makassar,s eb e l u m a k h i r nya m e m u t u s k a nmelanjutkan studinya di Jepang di akhirtahun 2008.

Pria dengan 2 anak ini dikenal sangatdekat dengan mahasiswanya, mungkinkarena sewaktu mahasiswa ia sangat aktif

dan turut ambil bagian di organisasi dikampusnya, baik di tingkat jurusan,fakultas maupun universitas. Andi SubhanMustari juga aktif dalam organisasi ke-profesian. Ia pernah menjadi sekretarispada organisasi Forum Angkatan MudaPersatuan Insinyur Indonesia WilayahSulawesi Selatan ditahun 2006-2008 dandi tahun 2007 ia mendapat sertifikatinsinyur profesional untuk bidang tekniksipil.

Kini sebagai salah satu presidium PPIJepang Periode 2011-2012, Andi SubhanMustari berharap PPI Jepang menjadiorganisasi yang selalu dirindukan olehanggotanya, PPI Jepang menjadi milikbersama yang pada akhirnya dapatmenjadi rumah kedua bagi setiapanggotanya.

Lahir di kota pelajar, Yogyakarta, padatanggal18 Agustus 1977. Atus, begitulah iabiasa dipanggil, meraih gelar sarjana

kehutanan dari Fakultas Kehutanan UGM (2001) danMaster of Agriculture (M.Agr.) dari FakultasPertanian, Universitas Ehime (2010). Saat iniiaadalah kandidat doktor di The United GraduateSc hoo l o f Agr i cu l t u ra l Sc iences , Eh imeUniversity/UGAS EU, saudara kembardari UGASTUAT. Penelitiannya mengenai konservasi eks-situVitexcofassus, jenis kayu unggul yang banyakdimanfaatkan oleh para pembuat perahu Phinisi diwilayah Wallacea.

Berwirausaha dan berburu beasiswa, plus doadan tawaka lkepada-Nya, merupakan senjatautamanya dalam menggapai pendidikan tinggi.Setelah beasiswa Padmanaba (1994-1996), Neutron(1996), Angkatan 77 (1997-2000), kini berbekalbeasiswamonbukagakusho (2008-2013), iamerencanakan wisuda doktornya pada September2013.

Ayah dari 4 pemainsepak bola: Gilang (10), Ulin(8), Odin (7) danHikaru (2), memulai karirnyasebagai dosen di Fakultas Kehutanan UGM sejaktahun 2002. Namun saat mahasiswa ia sudah terlibataktif di berbagai magang, pelatihan dan eksplorasijenis-jenis pohon utama di Indonesia, antara lain: jati(JawadanSultra), dipterocarpaceae (Jambi, Kaltim,Kalsel, dan Kalbar), perupuk (Kaltim), merbau (NTT,Maluku, Papua, Papua Barat), akasia (Palembang),

kemiri (Sulsel), gupasa (Sulawesi). Terlibat dalamITTO project dan awal mula penerapan SILIN(silvikulturintensif) merupakan pengalaman yangpaling berkesan, karena SILIN masuk dalam 100Inovasi Indonesia pada tahun 2008.

Keinginannya agar bermanfaat bagi sesamasudah muncul ketika usia caberawit. Di kampung, iamengajar di TPA sejak bangku SD. Juga ikutberpartisipasi di berbagai kepanitiaan, ketua RT,jurutulis Badan Kerjasama Antara Masjid,PanitiaPemilihan Kelurahan, dll. Di sekolah pun, ia aktifmengikuti kegiatan ekstrakurikuler, seperti peletoninti, Kelompok Ilmiah Remaja, pramuka, rohis, danolah raga. Di sela-selawaktunya, ia me-nyantri dipondok pesantren di dalam dan luar Jawa.

Keaktifannya di PPI Jepang(PPIJ) dimulai saatpertama kali ia menghirup udara musim semi Jepang2009. Waktu itu amanah sebagai Ketua PPIJ KomsatEhime (April 2009- Maret 2010) diembannya.Selanjutnya ia menjadi anggota Komite Desa BinaanKabinet Pelayanan PPIJ (Oktober 2009-September2010); anggota Tim Revitalisasi PPIJ Korda Shikoku(Maret-September 2010); Sekretaris MatsuyamaIslamic Culture Center/MICC (April 2010-April2011); tim formatur Aidai International Student'sAssociation/AISA (Oktober-November 2010);anggota dewan shura Muslim Student's Association ofJapan/MSAJ, Ketua MICC (Mei-September 2011)dan Ketua PPIJ Korda Shikoku (Januari 2011-Januari 2012).

Saat ini sebagai salah satu Presidium PPIJ PeriodeNovember 2011-Agustus 2012, ia berharap dapatberkontribusi lebih banyak dan luas lagi bagi rekan-rekan PPIJ, Indonesia yang lebih baik dan dunia. Atusdapat dihubungi di alamat email atus_sy (at)ugm.ac.id atau syahbudin_atus (at) yahoo.com dannomor HP softbank Jepang 080-4033-3540.Tomorrow must be better!

ATUS SYAHBUDIN

ANDI SUBHAN MUSTARI

KABAR PPI JEPANG

5

Page 7: Buletin Interaksi PPI Jepang - Februari 2012

2011-2012

Profil Presidium

PPI JEPANGLahir di Balikpapan, Kalimantan Timur,

pada 19 Juni 1985. Anak pertama daritiga bersaudara ini menghabiskan masa

kecilnya di Balikpapan, Anyer dan Batam,sebelum akhirnya pindah ke Jakarta. Ibunyaberdarah Sunda dan Ayahnya berasal dariBugis, sejak kecil tempat tinggalnyaberpindah-pindah, menjadikannya lekatdengan berbagai budaya di Indonesia.Hobinya untuk mengisi waktu senggangadalah tracking, berjalan kepelosok-pelosokuntuk melihat keindahan alam. Sementara ituolahraga favoritnya adalah bulutangkis dansepak bola.

Sejak SMP, ia tergabung di organisasidengan berbagai latarbelakang yangmenjadi minatnya. Ia aktif di organisasi intrasekolah, keagamaan, seni dan olahraga,juga terlibat di organisasi kemahasiswaansaat berada di jenjang kuliah.

Ia meraih gelar sarjana dari DepartemenGeografi, FMIPA Universitas Indonesia padatahun 2007, lalu bekerja di perusahaanyang bergerak di bidang survey danpemetaan selama 2 tahun, pekerjaan ini pula

yang kembali membawanya berkelilingIndonesia. Keinginannya untuk melanjutkanpendidikan membawanya ke TohokuUniversity di Sendai. Ia kemudianmenyelesaikan pendidikan S2 di jurusanGeo-environment pada tahun 2011, dansaat ini sedang menjalani pendidikan S3-nyadi tempat yang sama. Topik penelitiannyaadalah mengenai efek perkembanganperkebunan kelapa sawi tterhadaplingkungan di Indonesia, menggunakanpendekatan “pixel linkage to people”ka rena meman faa t kan t e k no l og ipenginderaan jauh yang “dikawinkan”dengan socio-economic dan human-environmental approach.

Saat ini, dengan mengemban amanahsebagai salahsatu presidium PPIJ, Iamenginginkan agar PPIJ menjadi milik semua,serta memberi manfaat lebih bagi sesama.Visinya adalah “meningkatkan sinergipelajar Indonesia di Jepang, memberikankontribusi nyata untuk Indonesia”.F a t w a d a p a t d i t e m u i d ifatwaramdani.wordpress.com dan dihubungidi [email protected].

FATWA RAMDANI

KABAR PPI JEPANG

6

Page 8: Buletin Interaksi PPI Jepang - Februari 2012

Apa itu sensus?

Kenapa sensus menjadi penting?

Berdasarkan kamus online Oxford, sensus

merupakan survey atau penghitungan

resmi menyangkut hal kependudukan

(http://oxforddictionaries.com/definition

/census?q=census). Sensus berawal

sekitar awal abad ke-17 sebagai catatan

dalam pengumpulan pajak, registrasi

penduduk untuk kegiatan wajib militer,

serta pencatatan property maupun asset

Roma kuno. Secara sederhana, definisi

s e n s u s s a a t i n i a d a l a h ke g i a t a n

penghitungan jumlah orang/penduduk di

suatu daerah, dimana data-data yang

dikumpulkan berkaitan dengan data

demografi dan sosial-ekonomi. Biasanya

dilakukan oleh pemerintah secara teratur

set iap sepuluh tahun sekal i dan

masyarakat di wajibkan untuk ikut

b e r p a r t i s i p a s i a k t i f d i d a l a m n y a

(http://www.tuition.com.hk/geography/

c.htm#Census)

Partisipasi aktif dalam kegiatan sensus

merupakan keharusan, mengapa? Karena

informasi yang dikumpulkan dapat

digunakan untuk memberikan feedback

positif kepada masyarakat. Para pengambil

keputusan biasanya menggunakan data-

data sensus untuk mengalirkan dana-dana

pembangunan infrastruktur di suatu

daerah seperti pembangunan sekolah,

rumah sakit, jaringan jalan, dan lain

sebagainya. Organisasi-organisasi sosial-kemasyarakatan juga menggunakan datasensus untuk membuat program-programpelayanan sosial seperti pelayananpendidikan dan kesehatan bagi warga miskin,jumlah volunteer muda yang diharapkandapat ikut berpartisipasi dalam berbagaikegiatan sosial-kemasyarakatan, dsb.Berpartisipasi akfif dalam kegiatan sensusmerupakan cara paling mudah untukmembuat pemerintah bekerja melayani anda.Kenapa? Karena dengan ikut aktif dalamkegiatan sensus mereka akan mengetahuisiapa kita dan apa yang kita butuhkan.P r o g r a m - p r o g r a m p e m b a n g u n a ninfrastruktur, pelayanan kesehatan danpendidikan, serta kebutuhan-kebutuhansosial-ekonomi yang mendasar yang kita bu-

Manfaat

SENSUStuhkan untuk keberlangsungan hidup

dapat terlayani dengan baik.

Insya Allah dalam beberapa waktu

kedepan PPIJ akan mengadakan kegiatan

sensus akbar warga PPIJ sebagai salah satu

amanah kongres yang harus ditunaikan.

Lalu apa yang akan kita dapatkan sebagai

feedback positif dari kegiatan ini?

Beberapa diantaranya akan saya jabarkan

dibawah ini;

Dengan ikut berpartisipasi aktif dalam

kegiatan sensus akbar kita akan

memudahkan penanganan keadaan

darurat bencana. Saat ini kita semua

tinggal diatas wilayah dengan kerentanan

bahaya gempa bumi, tsunami, serta taifun

yang terkadang diikuti oleh banjir besar.

Ketika bencana ini melanda, t im

p e n y e l a m a t a k a n l e b i h m u d a h

memberikan bantuan kepada kita dengan

memanfaatkan data-data sensus terbaru

yang kita miliki. Mengambil pelajaran dari

gempa besar 11 Maret 2011 lalu, saat itu

tim penyelamat tidak memiliki data yang

valid mengenai jumlah pengungsi warga

Indonesia di sekitar wilayah bencana,

sehingga bantuan emergency pasca-

bencana sulit untuk diberikan. Sebagai

contoh, pada kasus gempa Maret 2011 lalu,

jumlah makanan yang dibutuhkan

pengungsi sulit untuk diprediksi, sehingga

sempat terjadi kekurangan stok makanan.

Kegunaan lain dari penggunaan data

sensus terbaru adalah untuk memudahkan

proses evakuasi. Masih pada gempa Maret

2011 lalu,data yang dimiliki tim evakuasi

menunjukkan terdapat 300 lebih warga

Indonesia di wilayah bencana, padahal

sebenarnya di lapangan hanya ada sekitar

150 warga. Oleh karena itu, data yang valid

dan ter-update merupakan keharusan

untuk mengoptimalkan bantuan dalam

kondisi darurat bencana.

Partisipasi aktif dalam kegiatan sensus

akan membantu warga PPIJ untuk

mendapatkan informasi dan pelayanan

dalam mencari pekerjaan di Jepang setelah

menyelesaikan studi masing-masing

(terutama bagi yang tidak memiliki afiliasi

di Indonesia maupun yang hendak pindah

afiliasi). Perusahaan jasa penyalur tenaga

kerja dapat menggunakan data sensus

terbaru untuk memberikan pelayanan

yang lebih optimal.

Angka yang akurat mengenai jumlah

warga PPIJ diharapkan dapat menjadi

salah satu acuan bagi pemerintah

Indonesia dan Jepang dalam menetapkan

kebijakan yang terkait dengan kehidupan

sehari-hari masyarakat Indonesia di

Jepang. Sebagai contoh, asuransi kematian

bagi Warga Negara Indonesia, dimana jika

ada Warga Negara Indonesia yang

meninggal di Jepang, pemerintah

Indonesia dan Jepang dapat bekerjasama

untuk memulangkan jenazah tanpa biaya.

Walaupun pada kenyataannya hal ini

masih jauh dari realita yang diharapkan,

namun dengan data yang akurat

s e i t d a k n y a d a p a t m e m b e r i k a n

pertimbangan kepada kedua belah pihak

untuk semakin memudahkan kehidupan

warga PPIJ di Jepang, Insya Allah.

KBRI dan Konjen akan dapat dengan

mudah melakukan cross-check terhadap

Manfaat apa yang akan kita (red. Warga

PPIJ) dapatkan dari sensus?

1.

2.

3.

Manfaat apa yang akan mereka(selain

warga PPIJ) rasakan?

Oleh: Fatwa Ramdani

KABAR PPI JEPANG

7

Page 9: Buletin Interaksi PPI Jepang - Februari 2012

warga Indonesia yang sudah pulang

kembali ke tanah air bila dibutuhkan.

Karena biasanya pelajar Indonesia rajin

membuat laporan kedatangan namun

sering lupa membuat laporan kepulangan

ke Indonesia setelah selesai menempuh

studi di Jepang.

Kita dapat membantu keberlangsungan

pendidikan adik-adik kita di Indonesia

dengan ikut aktif dalam kegiatan sensus

akbar. Kenapa? Paling tidak ada dua alasan,

pertama, dengan angka yang valid dan

terus ter-update dengan baik, kami dapat

mengajak seluruh warga PPIJ untuk ikut

berpartisipasi dalam kegiatan beasiswa

dan pengabdian PPIJ, semakin banyak

jumlah kepala tentunya akan semakin

besar potensi partisipasi. Kedua, dengan

data sensus yang dilengkapi dengan

emailkontak warga, kami dapat mengajak

seluruh warga PPIJ untuk bergabung dan

berkunjung ke website PPIJ.Setiap kali

terdapat art ikel baru kami akan

mengundang warga PPIJ untuk ikut

membaca.Didalam website PPIJ tersebut

terdapat iklan beberapa perusahaan yang

bekerjasama dengan PPIJ, sehingga

diharapkan dengan semakin tingginya

kunjungan ke website PPIJ, semakin sering

pula iklan tersebut di-click. Dengan

demikian secara tidak langsung kita sudah

ikut membantu kelangsungan sekolah

adik-adik kita di Indonesia yang

mendapatkan beasiswa PPIJ.

Kita dapat membantu perkembangan

bisnis masyarakat Indonesia di Jepang

s e p e r t i t e m p e P a k R u s t o

(http://www.geocities.jp/tempe8rusto/)

dan toko bahan makanan Indonesia di

Tokyo (http://toko-indonesia.org/) untuk

terus berkembang dan bertahan, serta

terhindar dari resiko finansial. Dengan

kata lain, bisnis warga Indonesia di Jepang

tersebut dapat lebih mudah memetakan

pasar yang potensial (yaitu warga PPIJ

sendiri) serta dapat memunculkan

produk-produk baru yang kita butuhkan

dimasa depan.

Pelaku-pelaku bisnis biasanya akan

menggunakan data-data sensus untuk

membuka cabang-cabang baru serta

menentukan lokasi-lokasi pembangunan

pabrik, yang pada akhirnya akan membuka

banyak lowongan pekerjaan di Indonesia

oleh perusahaan-perusahaan Jepang

kelak, yang sekarang masih belum

memiliki kantor perwakilan di Indonesia

Karena sebaik-baik manusia adalah yang

paling bermanfaat bagi yang lainnya, maka

marilah kita berpartisipasi aktif dalam

kegiatan sensus akbar PPIJ yang akan

dilaksanakan dalam beberapa waktu

mendatang, Insya Allah. Semoga selain

yang telah saya jabarkan di atas, akan lebih

banyak lagi manfaat yang bisa kita

dapatkan.

2.

3.

4.

http://www.stat.go.jp/data/kokusei/2010/special/english/index.htm

KABAR PPI JEPANG

8

Page 10: Buletin Interaksi PPI Jepang - Februari 2012

Program Beasiswa PPIS-PPIJProgram Peduli

Oleh: Putri Setiani

KABAR PPI JEPANG

9

Page 11: Buletin Interaksi PPI Jepang - Februari 2012

MendampingiPasangan

Tanpa menjadi StudentOleh: Indah Nurmawarti

Pergi ke tempat yang baru dan berbeda pasti akan

menimbulkan gejolak tersendiri di dalam diri kita. Banyak

pertanyaan dan ketakutan yang muncul dalam benak kita,

hanya karena kita tidak tahu kondisi yang akan kita hadapi di tempat

baru itu seperti apa. Semuanya akan terasa sedikit melegakan ketika

seseorang, baik teman lama ataupun orang baru, memberikan

informasi tentang apa yang kita butuhkan. Dan tentunya akan lebih

melegakan lagi kalau kita sudah benar-benar mengalami, melihat

dengan mata kepala, merasakan dengan hati, kenyataan yang

sebelumnya kita resahkan.

Jepang bukanlah tempat yang terlalu jauh dari Indonesia. Delapan

jam perjalanan dengan pesawat terbang akan membawa kita sampai

ke negerinya barang-barang elektronik terkenal. Menginjakkan kaki

pertama kali di Jepang tentunya menyenangkan bagi siapa saja. Bekal

dari kampung halaman berupa rendang, abon, sambal, coet, dan mie

instan tentu tidak akan terlupakan bagi siapa saja yang akan tinggal

di negeri Doraemon ini. Belum lagi dengan bekal-bekal lainnya yang

dibutuhkan untuk menjalani misi pribadi selama tinggal di Jepang

baik sebagai pelajar, pekerja, maupun ibu rumah tangga.

Sebagai pelajar atau pekerja, tentunya sebelum berangkat ke Jepang,

orang yang bersangkutan sudah punya persiapan jelas tentang apa

yang akan dia lakukan di negeri tersebut. Begitu juga dengan ibu

rumah tangga, mereka tentu sudah tahu apa yang akan mereka

lakukan di sana: mengurus keluarga. Dengan adanya para isteri di

samping suami, suami akan merasa tenang dan fokus untuk bekerja

atau berkuliah,karena urusan rumah sudah ada yang menangani :).

Berdasarkan pengalaman berkenalan dengan orang-orang

Indonesia di Jepang, ibu rumah tangga ini bisa diklasifikasikan

menjadi empat macam, yakni:1. Ibu rumah tangga punya anak dan

tidak bekerja/kuliah; 2. ibu rumah tangga punya anak dan

bekerja/kuliah; 3. Ibu rumah tangga belum punya anak dan

bekerja/kuliah; 4. Ibu rumah tangga belum punya anak dan tidak

bekerja/kuliah. Saya tidak mengetahui pasti bagaimana romantisme

menjalankan tiga tipe pertama. Karena saya sendiri termasuk tipe

keempat.

Dengan kondisi belum dikaruniai keturunan serta tidak ada kegiatan

formal diluar rumah, saya memiliki waktu luang yang banyak sekali.

Kelebihan waktu belum tentu menyenangkan lho, bahkan saya

sendiri berpendapat kalau sibuk itu lebih baik. Dengan banyaknya

waktu luang, saya merasakan bahwa probabilitas untuk melakukan

berbagai kelalaian menjadilebih besar dari biasanya. Biasanya, untuk

menghindari waktu terbuang sia-sia, kita melakukan hal positif

dengan orang terdekat kita masing-masing. Nah masalahnya adalah,

orang dekat nomor satu (baca: suami) kita harus berada di

kampusnya dari pagi hingga petang. Maka dari itu saya biasanya

menghabiskan waktu di rumah sendirian. Setelah suami, orang

terdekat nomor dua adalah orang yang berasal dari satu negara.

Namun di lingkungan saya tinggal, komunitas orang Indonesia tidak-

http

://

starg

az

er

pu

j.files.w

ord

pre

ss.co

m/

20

10

/0

5/

lov

e-b

oo

k.jp

g

KABAR PPI JEPANG

10

Page 12: Buletin Interaksi PPI Jepang - Februari 2012

lah banyak. Orang Indonesia di sini hanya ada

dua keluarga yang total anggotanya

berjumlah tujuh orang, dan beberapa

mahasiswa di kampus tempat suami

berkuliah. Para tetangga lain yang masih satu

rumpun dengan kitapun punya kesibukan

masing-masing, dan tentunya tidak setiap

saat dapat dikunjungi. Jadi, dengan kondisi

semacam itu, adalah sangat mungkin bagi

saya untuk “dihampiri” stress yang

berlebihan.

Dari awal kedatangan saya untuk menemani

suami belajar di Jepang, saya terus

memikirkan tentang aktivitas apa yang akan

saya lakukan di negeri orang yang tidak saya

ketahui medannya. Untuk mengatasi hal itu,

menurut pengalaman saya, saya menyadari

bahwa “bertanya” merupakan aktivitas

penting ketika kita masih awam di tempat

baru. Dengan bertanya kita akan mempunyai

akses ke informasi- informasi yang

sebelumnya tidak kita ketahui.

Beruntung tinggal di Jepang, tidak hanya

karena kecanggihan teknologi dan kemajuan

ilmunya saja yang membuat saya kagum

dengan negeri ini, tetapi juga karena fasilitas

umum serta kegiatan kemasyarakatannya. Di

kantor pemerintahan baik tingkat kecamatan

atau kota, kita bisa menemukan informasi

tentang kegiatan-kegiatan yang akan

diselenggarakan di daerah tersebut. Salah

satu kegiatan yang sangat membantu,

terutama untuk warga negara asing, adalah

kegiatan sukarela dari orang Jepang untuk

mengajarkan bahasa Jepang kepada orang-

orang asing. Soal biaya, itu relatif, karena

sebagian komunitas mengharuskan kita

membayar, sebagian lagi tidak. Ini sungguh

menguntungkan untuk orang asing, karena

selain ilmu bertambah, uang di kantong pun

tidak keluar banyak. Memang harus diakui

pengajaran bahasanya tidak se-profesional

Orang Jepang terkenal sangat mencintai

keindahan, mereka biasa membuat karya-

karya dengan detail yang menarik,

pengerjaan yang telaten, dan hasil yang luar

biasa indah. Terkait hal ini, saya sangat

beruntung bisa bertemu dengan guru di kelas

volunteer yang memiliki keahlian dalam

merajut. Beliaulah yang mengajarkan saya

bagaimana caranya merajut. Pakaian yang

dikenakannya membuat saya iri karena

beliau menggunakan sendiri barang hasil

karya tangannya. Walaupun pada akhirnya

saya tidak benar-benar menjadi ahli merajut,

minimal saya berhasil membuatkan syal

musim dingin buat suami :). Tidak hanya

merajut, jika kita membuka mata lebih lebar,

banyak sekali jenis kerajinan tangan yang

bisa kita telusuri di Jepang ini. Majalah-

majalah berkualitas tentang kerajinan

banyak dijual di toko-toko buku. Kita bisa

belajar secara otodidak dari majalah-majalah

tersebut. Sebuah toko kerajinan bernama

Yuzawaya adalah salah satu toko yang

menjadi favorit saya. Toko ini menyediakan

kebutuhan perlengkapan kerajinan tangan

mulai dari menjahit, merajut, merangkai

bunga, menggambar, dan apa saja yang dicari

untuk keperluan kerajinan tangan :).

Bagi yang kurang menyukai kerajinan tangan,

mungkin bisa mencoba dengan memasak.

Perempuan yang sudah menikah, pastinya

ingin memenuhi kepuasan lidah dan

kebutuhan perut keluarganya. Guru bahasa

Jepang saya sering mengenalkan makanan

Jepang kepada kami dan juga mengajarkan

cara memasaknya. Adapula kelas-kelas

memasak formal yang bisa diikuti, namun

biasanya dalam bahasa Jepang :(. Tapi jangan

putus asa dulu, karena teman-teman

Indonesia dan teman dari negara lain

biasanya akan dengan senang hati bertukar

ilmu dalam hal memasak.

Bergabung dengan budaya Jepang memang

menyenangkan, tapi ada kalanya kita

merindukan untuk berkumpul bersama

sanak saudara setanah air. Bersyukur lagi

bahwa komunitas masyarakat Indonesia

adalah komunitas warga negara asing kelima

terbanyak dari benua Asia setelah Korea,

China, Filipina, dan Thailand (2005).

Berbagai organisasi Indonesia berbasis

komunitas hadir di negeri Sakura. Sebut saja,

organisasi pelajar, organisasi keagamaan,

organisasi penulis, organisasi pekerja,

semuanya ada di Jepang. Organisasi ibu

rumah tangga memang tidak ada secara

fo r m a l , n a m u n p e r k u m p u l a n ya n g

menampung ide dari para ibu rumah tangga

di Jepang ada juga. Tak jarang mereka

berkumpul dan menyelenggarakan kegiatan

bermanfaat buat masyarakat Indonesia,

khususnya perempuan. Kegiatan semacam

ini, dimana para ibu rumah tangga bisa

bertukar pengalaman dan informasi seputar

kehidupan di Jepang merupakan momen

penting untuk memberikan semangat dan

motivasi satu sama lain.

Dengan kecepatan akses internet yang tinggi,

jangan takut untuk tidak bisa bersosialisasi

dengan orang lain, karena internet membuat

segalanya menjadi lebih dekat dan mudah.

Kelas-kelas nonformal secara online bisa kita

ikuti dan dengarkan. Kelas bahasa Jepang,

kelas tahsin Al-Quran, atau seminar-seminar

kecil bisa diselenggarakan tanpa harus

bertatap muka langsung. Pengalaman ini

membuat kesan tersendiri dalam diri saya.

Bayangkan, saya bisa bercakap-cakap dengan

seseorang yang tinggal di selatan atau utara

Jepang tanpa pernah sekali saya bertemu

langsung dengan beliau, lalu ketika

kesempatan bertatap muka datang, rasanya

bagaikan bertemu teman lama yang sudah

lama tidak berjumpa.

Hanya setahun setengah saja saya merasakan

pengalaman sebagai seorang ibu rumah

tangga yang tinggal di Jepang. Menjadi ibu

rumah tangga bukanlah suatu peran jelek dan

membosankan, karena bisa dibayangkan

betapa kacaunya kehidupan para suami dan

anak-anak tanpa adanya isteri atau ibu.

Kekhawatiran saya tentang bagaimana

menghabiskan waktu luang sudah pergi

entah kemana, karena sekarang sudah ada

banyak kegiatan yang bisa saya lakukan di

negeri ini. Belajar di sekolah formal boleh

berhenti tapi jangan pernah berhenti belajar

di sekolah kehidupan.

sekolah bahasa yang formal,

tetapi kegiatan semacam itu

dapat membuat kita mengenal

kultur Jepang sedikit demi

sedikit. Jika hubungan guru dan

murid terjalin baik, seringkali

guru di kelas menjadi teman

yang membantu kita dalam

urusan kehidupan sehari-hari,

dimana sekaligus kita juga bisa

belajar kultur Jepang sehari-

hari. Tidak disangsikan lagi

s e l a i n t e r k e n a l d e n g a n

teknologi dan komiknya,

Jepang juga bisa saya sebut

negerinya kerajinan tangan.

KABAR PPI JEPANG

11

Page 13: Buletin Interaksi PPI Jepang - Februari 2012

Hokkaido University

Perkenalkan nama saya Himawan

Sutanto. Saat ini saya berkesempatan

untuk melanjutkan studi saya di

Jepang, tepatnya di kota Sapporo, Hokkaido

(pulau paling utara Jepang), yaitu di Hokkaido

University (Hokudai). Sebelum melanjutkan

studi disini, saya bekerja sebagai seorang

geologist di badan riset dan pengembangan

minyak dan bumi milik pemerintah

Indonesia. Sebenarnya sebelum studi di

Hokkaido University ini, saya sudah pernah

dua kali ke Jepang untuk menghadiri training

dan workshophasil kerjasama antara

PPPTMGB "LEMIGAS", Japex dan JGI Inc. Pada

kesempatantraining dan workshop tersebut

saya bertanya ke rekan-rekan dari Japex dan

JGI Inc. tentang tempat kuliah yang terbaik di

Jepang untuk bidang petroleum geoscience.

Kebanyakan dari mereka merekomendasikan

Hokkaido University dan Prof. Noriyuki

Suzuki sebagai pembimbing. Mereka juga

menyarankan untuk segera mengontak sang

profesor.

Maka dari itu, sepulang trainingtersebut

(sekitar akhir 2009), saya langsung

m e n g o n t a k P r o f . N o r i y u k i

Suzuki.Alhamdulillah komunikasi yang baik

terjalin diantara kami, dimulai dari saya yang

mengirimkanCV, rencana penelitian, nilai

TOEFL, dan lain-lain.Singkat cerita,

Alhamdulillahbeliau berkenan menjadi

profesor pembimbing saya, dan saya diterima

di Hokudai, dimana saya bersekolah sejak 30

September 2010 sampai sekarang. Menurut

pengalaman saya tersebut, saya berpendapat

kalau syarat utama yang harus dimiliki untuk

bisa diterima di Universitas di Jepang adalah

rencana penelitian yang baik.Setelah sampai

disini, senseisaya pun mengatakan hal yang

sama, yaitubahwa rencana penelitian adalah

hal utama yang menjadi penilaian bagi inter-

national student, sementara persyaratan

yang lain hanya tambahan saja.

Terkait finansial, saya bagi penjelasannya

menjadi dua bagian: biaya kuliah dan biaya

hidup. Untuk biaya kuliah, saat awal studi, ada

beberapa biaya awal harus dikeluarkan, yaitu

biaya pendaftaran kuliah dan uang kuliah

semester pertama.Sebenarnya saya tidak

mengetahui secara pasti besarannya, tapi

sejauh yang saya tahu, biaya pendaftaran di

H o k u d a i a d a l a h s e k i t a r J P Y

582.000.Sementara itu uang kuliah per

s e m e s t e r n y a s e k i t a r J P Y

300.000.Penerimaan mahasiswa baru di

Hokudai berlangsung dua kali setahun, yaitu

pada bulan Juni-September dan Februari-

Maret. Pengumuman penerimaan mahasiswa

b a r u i n i s e l a l u d i p u b l i k a s i k a n d i

websiteHokudai (alamatnya tertera di awal

artikel ini).

Bagi mahasiswa yang mengalami kesulitan

keuangan, disediakan skema keringanan

biaya kuliah yang besarannya mulai dari 50%

sampai 100%.Skema ini ditujukan untuk

mahasiswa yang membiayai studinya secara

mandiri (self-support finance).Namun

pemberian skema ini tidak dilakukan di

s e m e s t e r a w a l , t e t a p i m a h a s i s w a

bersangkutan harus sudah menjalani

minimal satu semester dulu untuk dijadikan

bahan evaluasi pemberian keringanan.

Biaya hidup seorang mahasiswa di Jepang

terbagi-bagi menjadi beberapa pos-pos

biaya.Soal rumah tinggal, mahasiswa yang

tidak tinggal di asrama biasanya menyewa

apartemen (apato).Biaya sewa apato per

bulan di Sapporo jelas lebih murah

dibandingkan dengan di Tokyo. Kisaran harga

apato di Sapporo adalah sekitar JPY 30,000-

60,000 dan lokasinya hanya beberapa blok

dari kampus. Terkait soal makanan, biaya

yang dikeluarkan untuk makan sehari-hari di

Sapporo cukup mahal, terutama bagi yang

muslim karena makanan halal di Sapporo

harganya mahal. Saat musim dingin,

pengeluaran per bulannya bisa membengkak,

karena butuh biaya gas untuk menyalakan

heater. Lebih parahnya lagi, musim dingin di

Sapporo berlangsung lama, yaitu dalam satu

tahun Sapporo biasanya tertutup salju sekitar

6 bulan. Jadi kesimpulannya, kalau diambil

batas bawah pengeluaran per bulan, dengan

asumsi apato paling murah, makanan halal

tiap hari paling murah, tarif gas flat per tahun,

termasuk juga biaya telepon, maka

setidaknya biaya hidup di Sapporo sekitar JPY

120.000. Inipun dengan catatan makan dua

kali sehari. Kondisi seperti ini hanya untuk

yang daya tahannya kuat, sedangkan saya

sendiri sih tidak tahan hidup seperti itu.:)

Untuk membantu menutupi biaya hidup

sehari-hari, banyak mahasiswa di sini yang

kerja sambilan (baito). Jenis pekerjaan yang

dilakukan bermacam-macam. Biasanya

semakin seorang mahasiswa menguasai

bahasa Jepang, semakin banyak pula pilihan

baito yang bisa di ambil. Khusus bagi

mahasiswa Indonesia, untuk urusan baito ini

akan dibantu oleh PPI Hokkaido/Sapporo,

termasuk urusan pencarian baito itu sendiri.

Secara keseluruhan, hidup di sini cukup

menyenangkan, apalagi bagi mahasiswa

Muslim, karena mesjid Sapporo terletak

cukup dekat dari kampus (hanya 2 blok). Bagi

yang beragama Kristen, terdapat pula

beberapa gereja yang juga terletak di dekat

kampus. Adapun masalah utama yang

dihadapi adalah banyaknya salju dan cuaca

dingin, yang bisa dibilang merupakan

masalah klasik bagi orang yang tinggal di

Jepang utara. Selain itu, makanan sehari-hari

cukup sulit didapat dan harganya mahal,

terutama bagi yang muslim (soal makanan

halal).

Namun Alhamdulillah berkat kerjasama

antarawarga PPI Hokkaido/Sapporo dan

masyarakat Indonesia yang tinggal di

Sapporo, ada setidaknya 2 tempat makan

halal yang menyediakan masakan Indonesia.

Selain itu mereka juga menyediakan bahan-

bahan makanan halal lainnya. Nama kedua

tempat makan itu adalah Warung Jawa dan

Kedai Kita. Kedai Kita baru dibuka pertama

kali saat Idul Adha 2011, tepatnya tanggal 11

November. Karyawan dari Kedai Kita boleh

dibilang 98%-nya adalah anggota PPI

Hokkaido/Sapporo, karena memang tempat

m a k a n i n i d i r i n t i s o l e h P P I

Hokkaido/Sapporo guna mempermudah

pembelian makanan sehari-hari. Kepada

teman-teman PPIJ, silakan bergabung di

facebook Kedai Kita Sapporo di alamat

berikut: http://facebook.com/kedaikita14.

Silakan pula mampir kesini untuk kongkow-

kongkow dan menikmati kuliner Indonesia

bercitarasa memukau dengan harga

terjangkau.

Website PPI Hokkaido: http://www.ppi-

hokkaido.org/index.html

Website: http://www.hokudai.ac.jp/en/

SEPUTAR PPI JEPANG

12

Page 14: Buletin Interaksi PPI Jepang - Februari 2012

HIROSAKI UNIVERSITYOleh: Ibnu Fathrio

Nama Saya Ibnu Fathrio, biasa dipanggil Ibnu. Sayabekerja di Pusat Sains Atmosfer LembagaPenerbangan Antariksa Nasional (LAPAN). Jadi

riset keseharian saya berkutat dengan ilmu meteorologi danklimatologi baik pengamatan maupun pemodelan. Namunlatar belakang pendidikan S1-S2 sebelumnya sedikitberbeda, dimana saya lulus dari jurusan Fisika ITB denganbidang keahlian fisika bumi. Sekarang saya sedangmengambil kuliah S3 di Hirosaki University di jurusanMeteorologi

Jadi ilmu meteorologi ini merupakan hal yang baru bagi sayadan saya terpacu untuk belajar lebih giat lagi dengan coba-coba mencari kesempatan beasiswadi luar negeri. Di LAPANkami beberapa kali mengundang ahli-ahli sainsatmosferdanantariksa untuk mengisi acara dalam sebuah lecture series /seminar dan kami sering bekerja sama dengan RISH-KyotoUniversity. Nah, di lecture inilah saya pertama kaliberkenalan dengan sensei saya. Dalam sebuah lecture, salahsatu pakar yang diundang adalah (yang kemudian menjadisensei saya) Yasumasa Kodama, berasal dari HirosakiUniversity.

Jalan untuk mendapatkan beasiswa tidaklah mudah.Berkali-kali menemui kegagalansaat mencobaperuntungandengan beasiswa Monbushodan beasiswa lainnya. Tapi yangnamnaya rejeki sih gak kemana. Meski gagal dalamMonbusho, ternyata disaat yang sama ada secercah peluanguntuk mendapatkan beasiswa lain dari program RISTEKkarya siswa. Program ini diperuntukan kepada para PNS dilembaga-lembaga non-departemen / dibawah koordinasiMenristek, seperti LAPAN, LIPI, BATAN, dan BPPT.Beasiswa ini termasuk sangat baru, karena baru dimulaitahun 2010 untuk jenjang S2 dan S3 di dalam negeri. Dansemenjak tahun 2011 beasiswa ini juga men-support studi S3studi ke luar negeri. Beasiswa ini hanya mensyaratkanproposal penelitian, Letter of Acceptance (LoA) dan nilaiTOEFL minimum 500, jadi bisa dibilang tidak terlalu sulit.Saat saya melamar beasiswa ini, saya cukup beruntungkarena kuota pelamar beasiswa ini masih dibawah kuotabeasiswa yang direncanakan Ristek. Alhamdulillah sayadapat lulus persyaratan untuk mendapatkan beasiswa ini.

Untuk ukuran studi di Jepang, besar beasiswa ini memangsedikit dibawah nilai nominal beasiswa Monbusho.Walaupun begitu, untuk hidupdi kotadenganstandarhidupseperti Tokyo, beasiswa ini bisadikatakan lebihdari cukup.

Sebelum dinyatakan lulus sebagai mahasiswa S3 diuniversitas ini, saya harus melewati ujian masuk berupapresentasi di depan para penguji (professor) dari berbagaibidang keahlian. Materi yang dipresentasikan adalah topikriset yang dilakukan sebelumnya (topik tesis S2) dan jugarencana studi S3. Ujian masuk ini dilaksanakan hanyasebulan sebelum semester dimulai, yaitu pada bulan Juli2011. Alhamdulillah untuk ujian masuk ini, biaya kehidupansaya di-support oleh program RISTEK karya siswa yanglainnya yang bernama “program pemagangan penelitian”. Dibawah program ini, peserta diberi jatah 3 bulan untukmelakukanrisetdi luarnegeri.

Karenatahun ini merupakan tahunpertamauntuk program

Website: http://www.hirosaki-u.ac.jp/english/science.html

SEPUTAR PPI JEPANG

13

Page 15: Buletin Interaksi PPI Jepang - Februari 2012

beasiswa ini, maka proses pendaftarandi universitas harus dilakukan oleh kitasendiri. Namun kita tidak perlu cemas,karena b iasanya sense i sudahmenyiapkan dan akan membantu kitadalam pengurusan proses pendaftaranke universitasnya. Biaya kuliah diuniversitas negeri di Jepang umumnyasama. Saat pertama kali masuk, kitaharus membayar biaya ujian masuksebesar 30.000 yen, biaya pendaftaransebesar 282.000 yen dan biaya persemester sebesar 267.900 yen. Semuabiaya ini ditanggung sepenuhnya olehbeasiswa RISTEK karyasiswa.

Kota yang sekarang saya tinggalibernama Hirosaki, yang bisa dibilangmerupakan kota kecil, jadi biayahidupnya tidak semahal kota-kota besarJepang seperti Tokyo. Biasanyaperbedaan yang mencolok adalah padaharga sewa apartemen (apato)-nya. Dikota ini kita masih bisa mendapatkanapato ukuran 6 tatami dengan harga 19 -20 ribu yen, yang lokasinya hanya 10-15menit dari kampus (ditempuh denganjalan kaki). Untuk biaya hidup secarakeselurahan “cukup” menyediakan 80ribu yen. Biaya ini dengan asumsi masakmakanan sendiri (tidak beli di kantin),pasang internet di apato dan dihandphone, dengan asumsi harga sewaapato 20-30 ribu. Saat musim dinginbiayanya sedikit membengkak karenaharus membeli minyak bahan bakar

untuk penghangat ruangan (18 literminyak ~ 1.500 yen). Pada musim dingin(salju turun mulai akhirNovember) kotaHirosaki memiliki suhu maksimum 0derajat dan selalu tertutup saljusepanjang hari.

Oh ya, di kampus saya tidak ada kantinyang menjajakan makanan halal, jadiotomatis kita terpaksa berhematdenganmasak sendiri (2.000 yen untukseminggu jika bisa menghemat).Komunitas muslim disini memangsedikit, tapi kami menyewa apato didekat kampus untuk dijadikan musolasehingga kita bisa solat berjamaah limawaktu disana. Setiap hari JumatAlhamdulillah kami tidak pernah absendari solat Jumat meskipun hanyadihadiri oleh sekitar 10 orang.Jamaahnya terdiri dari muslim dariIndonesia, Malaysia, Bangladesh, danPakistan. Bahkan waktu Idul Adha kamisempat melakukan kurban kambing,tetapi tentunya tidak secara terang-terangan karena penyembelihan hewantanpa lisensi itu dilarang di Jepang.Persaudaraan antar-muslim disinibegitu kental terasa meski kita berasaldari negara dan bahasa yang berbeda-beda.

Soal kerja paruh waktu (baito)sepertinya disini tidak terlalu populerkarena kota ini tidak terlalu ramai.Namun kalaupun ada, biasanya teman-teman saya melakukan baito di pabrikapel. Jika mahir berbahasa Jepang

mungkin bisa dapat baito yang lebihtinggi salary-nya.

Masih soal finansial, untuk mahasiswayang kesulitan keuangan, terdapatfasilitas keringanan uang kuliah yangdiberikan oleh universitas. Keringananuang kuliah ini bisa didapatkan namunbesarannya bermacam-macam. Contohkasus, mahasiswa asal Bangladeshdibebaskan dari biaya pendaftaran danbiaya semester, dan ada juga mahasiswalainyang hanya membayar50%.

Hirosaki adalah kota wisata, dengansalah satu tempat wisatanya yangterkenal adalah Hirosaki Castle. Di tiapmusim juga selalu diadakan festival.Sebagai contoh, pada pertengahanmusim panas (2-7 Agustus) di kota inisering diadakan festival Nebuta.“Nebuta adalah lentera ukuran raksasayang dibuat dari kerangka kayu berlapiswashi yang umumnya berbentukboneka pemeran kabuki atau hewan.Nebuta diusung dengan kendaraan hiasuntuk berpawai di jalan-jalan”

(wikipedia). Menurut saya, waktu yangpaling menyenangkan di Hirosakiadalah saat musim dingin, dimana kitadengan mudah mendapatkan aksesuntuk bermain ski dan snowboard, yanglokasinya tidak jauh dari pusat kotaHirosaki. Selain kota wisata, Hirosakijuga dikenal sebagai kota penghasil apelterbesar di Jepang, dimana sekitar 20%apel di Jepang berasal dari kota ini.Musim panas di Hirosaki pun tidakterlalu panas seperti di kota lainnya,dengan suhu tertinggi sekitar 32-33derajatcelcius.

Demikian pengalaman singkat hidup diHirosaki, semoga berkenan berkunjungke kota ini .Ibnu fathrioe-mail:[email protected]

SEPUTAR PPI JEPANG

14

Page 16: Buletin Interaksi PPI Jepang - Februari 2012

Rekan-rekan pembaca buletin PPI

J e p a n g y a n g s a y a h o r m a t i ,

perkenalkan, saya Ridwan.Sekarang

saya masih sekolah (S3 tahun kedua) di

Tohoku University, jurusan fisika.Selain

aktivitas sekolah, saya juga mengemban

amanah sebagai ketua PPI Sendai periode

2011/2012.Barangkali ini salah satu alasan

mengapa saya ditodong PPI Jepang membuat

tulisan ini.Oleh karena itu, izinkan saya

bercerita sedikit tentang kehidupan

mahasiswa Indonesia di Tohoku, dari sudut

pandang saya pribadi.Tentunya ini bukan

berarti saya lebih tahu dibandingkan teman-

teman lainnya, semata-mata ini karena

ketiban musibah saja mendapat amanah

tersebut.Jadi mohon maaf jika ada yang tidak

berkenan dengan isi tulisan saya. ;)

S aya m u l a i c e r i t a nya d a r i s e k i l a s

tentangSendai dan Tohoku.Banyak orang di

Indonesia mungkin baru mengenal Sendai

setelah terjadinya gempa dan tsunami pada

11 Maret 2011. Sendai adalah kota kecil yang

tenang dan damai di jantung prefektur

Miyagi. Di Indonesia, prefektur bisa

dikatakan setara dengan provinsi.Dengan

luas daerah sekitar 3 kali kota Bandung,

jumlah penduduk kota Sendai "hanya"

sekitar 1 juta orang. Selain identik dengan

gempa, kota ini identik dengan sebuah

universitas besar yang merupakan

Universitas Imperial ke-3 di Jepang setelah

Universitas Tokyo dan Kyoto, yaitu Tohoku

University. Istilah “Tohoku” ( ) sendiri

yang secara harfiah berarti “Timur Laut”

merupakan representasi daerah utara Pulau

Honshu, Jepang, meliputi prefektur Aomori,

Akita, Iwate, Yamagata, Fukushima, dan

tentunya Miyagi. Untuk mencapai kota

Sendai, ada banyak cara. Cara yang paling

m u d a h d a n c e p a t a d a l a h d e n g a n

menggunakan shinkansen dari Tokyo, yang

menempuh waktu sekitar 2 jam.Selain

shinkansen, Sendai bisa juga dicapai dengan

pesawat atau bus.Jaraknya sekitar 350 km

dari Tokyo ke arah utara.

Selanjutnya saya ingin bercerita tentang asal

muasal bagaimana saya bisa terjerembab di

negeri ini.Dulu ketika masih bersekolah di

tingkat S1 jurusan fisika ITB, saya membaca

sebuah buku berjudul "Physical properties of

Carbon Nanotubes" yang ditulis oleh Riichiro

Saito, Gene Dresselhaus, dan Mildred

Dresselhaus. Buku ini cukup populer di

kalangan mahasiswa fisika yang minatnya di

bidang fisika material elektronik.Salah satu

kakak kelas saya waktu itu yang banyak

mengajarkan kepada saya tentang material

carbon nanotube ini.Tidak saya sadari,

mungkin hasrat belajar bersama para penulis

buku itu terpendam secara diam-diam di hati

saya. Penulis utama buku tersebut

berdasarkan biografinya tahun 1998 ketika

buku itu diterbitkan adalah seorang profesor

di UEC, Tokyo, yang pernah melakukan riset

di MIT, Amerika Serikat. Lebih-lebih, para

penulis buku tersebut adalah fisikawan

teoretik. Sebagai anak ingusan di fisika, saya

pikir "keren" juga andai saya bisa berguru

kepada mereka dan menjadi fisikawan

teoretik kelas dunia.

Impian tersebut saya simpan saja cukup

lama.Saya pikir mustahil untuk menuntut

ilmu dari mereka.Malah menjelang selesai

masa S1 saya nyaris mengambil tema skripsi

fisika nuklir, bidang yang benar-benar tidak

terkait dengan material. Sampai akhirnya

saya mendapatkan informasi dari kakak

kelas, Tohoku University membuka peluang

melanjutkan sekolah tingkat S2 dan S3 dalam

sebuah program terintegrasi 5 tahun yang

bernama IGPAS (International Graduate

Program for Advanced Sciences) yang

memberikan beasiswa Monbusho dengan

sistem kerja penuh waktu di lab. Dia pun saat

itu sudah bergabung dengan program

tersebut .Setelah saya cek informasi

mengenai Tohoku University dari internet,

saya terkejut karena universitas ini adalah

yang terbaik di Jepang untuk penelitian di

bidang material berdasarkan indikator

kualitas dan kuantitas publikasi paper,

bahkan termasuk 3 besar terbaik di

dunia.Khusus untuk bidang fisika sendiri

Tohoku University adalah yang terbaik kedua

di Jepang setelah Tokyo University.

Keterkejutan saya tidak berhenti sampai

tahap mengenali Tohoku University, tetapi

juga ketika melihat nama-nama profesor

fisika yang ada. Saya menemukan nama

Riichiro Saito, penulis buku yang saya

mimpikan untuk bisa belajar bersama.

Rupanya ia sudah pindah dari kampusnya

yang dulu untuk mengabdi di Tohoku

University. Ok, saya pikir sudah jelas, saat itu

juga saya giat mempelajari kembali buku

tersebut, menyusun skripsi dengan topik

sederhana terkait pelajaran yang diberikan

di buku, dan yang paling penting adalah men-

! "

TOHOKU Oleh:Ahmad Ridwan Tresna Nugraha

SEPUTAR PPI JEPANG

15

Page 17: Buletin Interaksi PPI Jepang - Februari 2012

daftar program IGPAS. Tadinya agak pesimis

apakah profesor yang satu ini akan

menjawab pesan saya. Rupanya dalam

hitungan jam saja sudah dibalas dengan

jawaban positif. Singkat cerita, setelah

mengikuti ujian IGPAS saya dinyatakan lulus

dan bisa memulai sekolah tingkat master di

bawah bimbingan beliau.

Saya sebenarnya hanya beruntung saja bisa

sekolah di sini. Kalau ditanya bagaimana cara

bisa diterima di Tohoku University, satu-

satunya cara yang saya tahu dengan baik

hanyalah program IGPAS. Akan tetapi, dari

pengamatan saya terhadap rekan-rekan

pelajar Indonesia lainnya yang masuk

To h o k u U n i v e r s i t y, v a r i a s i j a l u r

penerimaannya cukup banyak.Untuk tingkat

S1, jalur masuk yang paling populer adalah

dengan skema beasiswa Monbusho yang

pendaftarannya di kedutaan Jepang.Baru-

baru ini dibuka pula program Global 30 yang

memberikan beasiswa tahun pertama S1 dan

kuliahnya dalam bahasa Inggris. Untuk

tingkat S2 dan S3, biasanya kita harus

terlebih dahulu mengontak calon profesor

pembimbing, kemudian mengikuti ujian

masuk sesuai program yang hendak diikuti,

lalu masalah pembiayaannya bisa dari dana

pribadi, dana calon lab, ataupun beasiswa

pemerintah.Syarat masuk ke Tohoku

University untuk tingkat S2 dan S3 tidaklah

terlalu ketat. Asalkan calon pembimbing kita

berkenan dengan kemampuan yang kita

miliki, insya Allah langsung diterima, entah

bagaimanapun cara tesnya, apakah dengan

wawancara, tes tertulis, bahkan diminta

datang dulu ke Jepang untuk melakukan

presentasi proposal riset.

Ketika saya pertama kali datang ke Sendai,

kota tempat Tohoku University berada, saya

sempat khawatir tidak mampu beradaptasi

dengan baik. Saya sangat khawatir dengan

masalah makanan, biaya hidup, pergaulan,

dan bermacam ketakutan orang udik

semacam saya ketika pergi jauh dari

kampung halaman.Seumur hidup saya baru

kali ini saya keluar jauh untuk waktu yang

lama dari kota Bandung, Jawa Barat, tempat

saya lahir.Mungkin ini kekhawatiran yang

umum pula bagi kebanyakan pelajar

I n d o n e s i a y a n g b a r u t i b a d i

Jepang.Alhamdulillah, ternyata warga

Indonesia yang tinggal di Sendai ternyata

cukup banyak.Orang-orang asing lainnya di

sini pun seperti pemandangan yang biasa

s a j a . S e r i n g n y a b e r i n t e r a k s i d a n

b e r s o s i a l i s a s i b e r s a m a m e m b u a t

kekhawatiran saya berkurang.Bahkan

sampai saat ini sudah lebih 3 tahun tinggal di

Sendai tanpa perlu banyak berbicara bahasa

Jepang pun saya masih bisa bertahan hidup

di sini.Kecenderungan sensei (profesor)

yang lebih senang menggunakan bahasa

Inggris daripada bahasa Jepang membuat

saya beruntung di satu sisi dan tidak

beruntung di sisi lainnya.Saya beruntung

karena bisa berkomunikasi lancar dalam hal

riset ataupun kehidupan sehari-hari

bersama sensei, tetapi saya tidak beruntung

karena tidak ada waktu maupun teman

berbicara untuk belajar bahasa Jepang.

Dari segi biaya hidup, daerah Tohoku

t e r m a s u k c u k u p m u r a h d i

Jepang.Pengeluaran per bulan rata-rata 100-

120 ribu yen bergantung pada gaya hidup

kita. Jika kita hemat tentunya biaya hidup

bisa lebih murah lagi. Sempat mendengar

cerita dari salah seorang teman asing ketika

saya masih tinggal di asrama JASSO Sendai

International House, dia hanya

menghabiskan 50 ribu yen per bulannya.

Wow! Setelah dipikir-pikir, mungkin saja sih

bisa seperti itu. Caranya begini: (1) biaya

asrama sudah termasuk biaya listrik-air-gas

sekitar 20 ribu yen, (2) makan selalu masak

setiap hari sehingga hanya menghabiskan 20

ribu yen, (3) transportasi pergi ke kampus

menggunakan sepeda setiap hari, dan (4)

biaya komunikasi serta rekreasi sekitar 10

ribu yen saja per bulan. Ok, poin pentingnya

adalah nomor (1), yaitu biaya tempat tinggal.

Inilah yang banyak membedakan biaya hidup

di Tohoku dengan daerah Jepang lainnya.Ada

b e b e r a p a a s r a m a d i S e n d a i y a n g

memberikan harga murah untuk mahasiswa.

Untuk sewa apartemen pribadi pun kisaran

harganya hanya 20-50 ribu yen per bulan

untuk ukuran pelajar yang belum menikah

hingga yang sudah berkeluarga dengan 3-4

anak. Sementara itu, untuk poin nomor (2)-

(4) lebih banyak bergantung pada gaya hidup

kita masing-masing dan jumlah anggota

keluarga. Sebagai contoh, untuk saya yang

sudah berkeluarga dan hidup berdua saja

dengan istri, gambarannya kira-kira: (1) 30

ribu yen untuk tempat tinggal, (2) 50 ribu yen

untuk makan, (3) 10 ribu yen untuk

transportasi, (4) 30 ribu yen untuk

komunikasi dan rekreasi.

Supaya hidup kita tidak membosankan hanya

di kampus saja, ada baiknya berjalan-jalan

menjelajahi kota Sendai dan sekitarnya di

akhir pekan atau masa liburan sekolah.

Sebagai negeri 4 musim, Jepang memiliki

keindahan yang khas di setiap musimnya.Di

Sendai sendiri, ada acara-acara yang menarik

dan berbeda-beda tergantung musim.Di

musim semi, menikmati pemandangan

sakura yang hanya mekar selama dua pekan

saja tentunya jadi pilihan terbaik. Di musim

panas, festival kembang api, tari-tarian, dan

hiasan-hiasan Jepang adalah sesuatu yang

dicari-cari para penggemar fotografi.

SEPUTAR PPI JEPANG

16

Page 18: Buletin Interaksi PPI Jepang - Februari 2012

D e m i k i a n p u l a d i m u s i m g u g u r,

pemandangan daun-daun indah yang

berganti warna disertai udara sejuk

memanjakan kita. Di musim dingin,

meskipun kita sebagai warga khatulistiwa

tidak terlalu terbiasa dengan suhu dingin,

petualangan dengan salju akan selalu

menarik.

Sebagai penutup cerita singkat ini, saya

hanya ingin menyampaikan sebuah kesan

bahwa pengalaman hidup di Sendai selama 3

tahun ini telah memberikan banyak

pelajaran dan juga membentuk sisi lain dari

kepribadian saya agar lebih kuat dalam

menghadapi hidup. Sensei saya selalu

menekankan kepada saya agar selalu bekerja

keras dalam situasi apapun. Pengalaman

ditempa dengan cara yang keras di lab oleh

sensei merupakan pengalaman tersendiri

merasakan budaya orang Jepang yang

terkenal dengan "kegilaan"-nya dalam

bekerja, yang sulit ditemukan di negara lain.

Orang Jepang sudah biasa mengutamakan

kerja di atas segalanya, bahkan prioritasnya

lebih tinggi dibandingkan keluarga.Dalam

kondisi saya yang harus berhadapan dengan

salah satu "selebritis" di bidang fisika

material , bekerja sekeras-kerasnya

merupakan sebuah keniscayaan. Akan tetapi,

kita tidak perlu terlalu larut dengan gaya

hidup orang Jepang. Sangat penting bagi kita

untuk menunjukkan jati diri kita sendiri. Kita

perlu hidup seimbang dengan bermain dan

bersosialisasi bersama teman-teman.Jangan

lupakan pula ibadah, mengingat Allah setiap

saat, ini merupakan poin terpenting agar jiwa

kita tetap sehat.Banyaknya kasus bunuh diri

di Jepang diakibatkan mereka tidak

mengenal konsep kehidupan setelah

kematian. Bagi kita yang beragama, yang

percaya adanya hari pembalasan, sebaik

apapun kita di dunia kalau bunuh diri hanya

karena tidak tahan dengan kehidupan itu

akan menghasilkan kematian yang sia-sia.

Selamat berjuang menggapai cita-cita!

SEPUTAR PPI JEPANG

17

Page 19: Buletin Interaksi PPI Jepang - Februari 2012

18

SERBA-SERBI

pun hanya sedikit dan sangat senang ketika mendengarkan cerita

Page 20: Buletin Interaksi PPI Jepang - Februari 2012

SERBA-SERBI

19

Page 21: Buletin Interaksi PPI Jepang - Februari 2012

SERBA-SERBI

20

Page 22: Buletin Interaksi PPI Jepang - Februari 2012

SERBA-SERBI

21

Page 23: Buletin Interaksi PPI Jepang - Februari 2012

SERBA-SERBI

22

Page 24: Buletin Interaksi PPI Jepang - Februari 2012

SERBA-SERBI

23

Page 25: Buletin Interaksi PPI Jepang - Februari 2012

SERBA-SERBI

24

Page 26: Buletin Interaksi PPI Jepang - Februari 2012

SERBA-SERBI

25

Page 27: Buletin Interaksi PPI Jepang - Februari 2012

AGENDA PPIJ

26

AGENDA

PPI JEPANG

Page 28: Buletin Interaksi PPI Jepang - Februari 2012

PETA PENGURUS

27

petapengurus

PPI Jepang

Page 29: Buletin Interaksi PPI Jepang - Februari 2012

KABAR KORDA-KOMSAT

28

Page 30: Buletin Interaksi PPI Jepang - Februari 2012

KABAR KORDA-KOMSAT

29

Page 31: Buletin Interaksi PPI Jepang - Februari 2012

30

Page 32: Buletin Interaksi PPI Jepang - Februari 2012

KRITIK & SARAN

30

Page 33: Buletin Interaksi PPI Jepang - Februari 2012