buku rpjmd kab. malang tahun 2010-2015

151
PEMERINTAH KABUPATEN MALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR : 2 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2010-2015 TAHUN 2011

Upload: hery-setiawan-purnawali

Post on 27-Oct-2015

599 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

BUKU RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

TRANSCRIPT

Page 1: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR : 2 TAHUN 2011

TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

(RPJMD) KABUPATEN MALANG

TAHUN 2010-2015

TAHUN 2011

Page 2: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR 2 TAHUN 2011

TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

KABUPATEN MALANG TAHUN 2010–2015

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI MALANG, Menimbang : a. bahwa pembangunan daerah merupakan bagian integral dari

pembangunan nasional, sehingga perlu diselenggarakan secara seimbang dan serasi untuk menjamin keselarasan pembangunan antar daerah tanpa mengurangi kewenangan daerah sesuai semangat desentralisasi sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008;

b. bahwa konsistensi perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pengawasan dan sinergitas pembangunan antar daerah untuk 5 (lima) tahun ke depan perlu dilakukan secara efektif, efisien, berkeadilan dan berkelanjutan;

c. bahwa untuk pedoman dan acuan dalam menetapkan arah kebijakan keuangan daerah, strategi pembangunan daerah, kebijakan umum program satuan kerja perangkat daerah maupun program kewilayahan yang disertai rencana kerja dalam kerangka regulasi dan pendanaan bersifat indikatif, diperlukan dokumen perencanaan daerah;

d. bahwa berubahnya struktur kelembagaan Pemerintah Kabupaten Malang sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah mengakibatkan berubahnya target-target kinerja satuan kerja perangkat daerah;

e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, huruf c dan huruf d konsideran menimbang ini, maka perlu menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Malang Tahun 2010 – 2015 dengan Peraturan Daerah;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan

Daerah-daerah Kabupaten di Lingkungan Propinsi Jawa Timur (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 41), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1965 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1965 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2730);

Page 3: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

2

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003

Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4355);

4. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan

Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4389);

5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan

Pengelolaan Dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400) ;

6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421) ;

7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4437), sebagaimana telah diubah terakhir dengan

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

8. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

9. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2007 tentang

Penyelenggaraan Pemilihan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4721);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang

Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4578);

Page 4: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

3

11. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815);

15. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

16. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010 – 2014;

17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007;

18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

19. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 38 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2009 – 2014;

20. Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 10 Tahun 2007 tentang Kewenangan Pemerintahan Kabupaten Malang Dalam Urusan Pemerintahan Wajib dan Pilihan (Lembaran Daerah Kabupaten Malang Tahun 2007 Nomor 2/E);

21. Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 1 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Malang Tahun 2008 Nomor 1/D);

Page 5: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

4

22. Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 6 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Kabupaten Malang Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Malang Tahun 2008 Nomor 3/E);

23. Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 3 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Malang (Lembaran Daerah Kabupaten Malang Tahun 2010 Nomor 2/E);

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN MALANG dan

BUPATI MALANG

MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN

JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN MALANG TAHUN 2010–2015.

Pasal 1

Dengan Peraturan Daerah ini ditetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Malang Tahun 2010–2015 yang merupakan landasan dan pedoman bagi Pemerintah Kabupaten Malang dalam menyelenggarakan dan melaksanakan pembangunan 5 (lima) tahun.

Pasal 2

Sistematika Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Malang Tahun 2010-2015 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 disusun sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN. BAB II : GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH. BAB III : GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

DAN KERANGKA PENDANAAN. BAB IV : ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS. BAB V : VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. BAB VI : AGENDA, STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN. BAB VII : KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM

PEMBANGUNAN DAERAH. BAB VIII : INDIKASI RENCANA PROGRAM DAN

PENDANAANNYA. BAB IX : INDIKATOR KINERJA DAERAH. BAB X : PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN.

Page 6: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

5

Pasal 3

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Malang Tahun 2010–2015 sebagaimana tercantum dalam Lampiran merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Pasal 4

Pelaksanaan lebih lanjut Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Malang Tahun 2010-2015, dijabarkan ke dalam Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD) 5 (lima) tahunan, Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) tahunan dan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD).

Pasal 5

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Malang.

Ditetapkan di Malang pada tanggal, 13 Mei 2011

BUPATI MALANG,

H. RENDRA KRESNA

Diundangkan di Malang Pada tanggal 18 Mei 2011

SEKRETARIS DAERAH

Dr. ABDUL MALIK, SE, M.Si NIP.19570830 198209 1 001

Lembaran Daerah Kabupaten Malang Tahun 2011 Nomor 1/E

Page 7: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

6

PENJELASAN ATAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR 2 TAHUN 2011

TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

KABUPATEN MALANG TAHUN 2010 – 2015 I. PENJELASAN UMUM

1. Dasar Pemikiran Dalam rangka penyelenggaraan Pemerintahan Daerah sesuai dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 yang berasaskan desentralisasi, dimana Pemerintah menyerahkan sebagian wewenang kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan guna mempercepat kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan dan peran serta masyarakat serta peningkatan daya saing daerah. Sedemikian besarnya wewenang dan tugas Pemerintah Daerah sehingga memerlukan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan sinergi mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga pengendalian pembangunan, dengan demikian diperlukan sistem perencanaan pembangunan nasional dan daerah yang efektif dan efisien. Salah satu unsur dari sistem perencanaan pembangunan nasional adalah wajib adanya Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah yang merupakan penjabaran dari visi, misi dan program Kepala Daerah sebagai pedoman dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan untuk jangka waktu 5 (lima) tahun.

2. Ruang Lingkup Ruang lingkup Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah meliputi

tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah untuk jangka waktu 5 (lima) tahun yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara pemerintahan dengan melibatkan masyarakat.

3. Prinsip-prinsip

Prinsip Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah meliputi: a. merupakan satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan

nasional; b. dilakukan Pemerintah Daerah bersama para pemangku kepentingan dengan

berdasarkan peran dan kewenangan masing-masing; c. mengintegrasikan rencana tata ruang dengan rencana pembangunan daerah; d. dilaksanakan berdasarkan kondisi dan potensi yang dimiliki masing-masing

daerah sesuai dinamika perkembangan daerah dan nasional.

Page 8: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

7

4. Pendekatan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah menggunakan pendekatan: a. teknokratik, yaitu menggunakan metode dan kerangka berfikir ilmiah untuk

mencapai tujuan dan sasaran pembangunan daerah; b. partisipatif, yaitu melibatkan semua pemangku kepentingan (stakeholders)

dengan mempertimbangkan relevansi pemangku kepentingan, kesetaraan antara pemangku kepentingan, transparansi dan akuntabilitas, keterwakilan seluruh segmen masyarakat, rasa memiliki dokumen perencanaan serta terciptanya konsensus atau kesepakatan pada semua tahapan;

c. politis, yaitu program-program pembangunan yang ditawarkan masing-masing calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih pada saat kampanye disusun ke dalam rancangan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah;

d. bottom up-top down, yaitu penyelarasan melalui musyawarah yang dilaksakan mulai dari Desa, Kecamatan, Kabupaten, Provinsi dan Nasional, sehingga tercipta sinkronisasi dan sinergi pencapaian sasaran rencana pembangunan nasional dan rencana pembangunan daerah.

5. Tahapan

Tahapan penyunan RPJMD terdiri dari: a. persiapan penyusunan; b. penyusunan rancangan awal dan rancangan yang disempurnakan; c. pelaksanaan Musrenbang; d. perumusan rancangan akhir dan konsultasi kepada Gubernur Jawa Timur; e. penetapan Peraturan Daerah dan klarifikasi Gubernur Jawa Timur.

6. Muatan Muatan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah terdiri dari: a. visi, misi dan program Kepala Daerah; b. arah kebijakan keuangan daerah; c. strategi pembangunan daerah; d. kebijakan umum; e. program SKPD; f. program lintas SKPD; g. program kewilayahan; h. rencana kerja dalam kerangka regulasi yang bersifat indikatif; i. rencana kerja dalam kerangka pendanaan yang bersifat indikatif.

II. PASAL DEMI PASAL

Pasal 1 Cukup jelas Pasal 2 Cukup jelas Pasal 3 Cukup jelas

2

Page 9: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

8

Pasal 4 Cukup jelas Pasal 5 Cukup jelas

3

Page 10: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ......................................................... 1

1.1. Latar Belakang .................................................. 1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan ..................................... 3 1.3. Hubungan RPJMD dengan Dokumen Perencanaan

Pembangunan Lainnya ......................................... 5 1.4. Sistematika Penulisan .......................................... 8 1.5. Maksud dan Tujuan ............................................. 8

BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ................................. 10

2.1. Aspek Geografi dan Demografi ............................... 10 2.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat ............................ 15 2.3. Aspek Pelayanan Umum ...................................... 28 2.4. Aspek Daya Saing Daerah ...................................... 37

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN ............................................... 44

3.1. Kinerja Keuangan Masa Lalu .................................. 46 3.2. Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu................ 53 3.3. Kerangka Pendanaan Tahun 2011-2015 ..................... 54

BAB IV ANALISIS ISU STRATEGIS .............................................. 58

4.1. Permasalahan Pembangunan Kabupaten Malang ........... 58 4.2. Isu Strategis Pembangunan Kabupaten Malang ............. 60 4.3. Fokus Pembangunan Sektoral ................................. 61

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN ................................... 64

5.1. Visi ................................................................ 64 5.2. Misi ............................................................... 65 5.3. Tujuan ............................................................ 66 5.4. Sasaran ........................................................... 66

BAB VI AGENDA, STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN ........................ 68

6.1. Agenda dan Prioritas Pembangunan ......................... 68 6.2. Strategi Pembangunan ......................................... 69 6.3. Arah Kebijakan Umum ......................................... 70 6.4. Icon Promotif .................................................... 79 6.5. Kerjasama Antar Kabupaten/Kota ........................... 80

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH ................................................................. 81

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM DAN PENDANAANNYA .............. 99

BAB IX INDIKATOR KINERJA DAERAH ......................................... 130

BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN ................... 136

10.1. Pedoman Transisi ............................................... 136 10.2. Kaidah Pelaksanaan ............................................ 136

Page 11: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

ii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perkembangan Kependudukan Tahun 2006-2010 .............. 13 Tabel 2.2 Proyeksi Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Malang

Tahun 2011-2015 ................................................... 14 Tabel 2.3 Perkembangan Jumlah Peserta KB dan PUS Tahun

2006-2010 ............................................................ 14 Tabel 2.4 Mata Pencaharian Penduduk Tahun 2006-2010 ................. 14 Tabel 2.5 Perkembangan Jumlah Pemeluk Agama Tahun

2006-2010 ............................................................ 15 Tabel 2.6 Perkembangan PDRB, PDRB Per Kapita,

Pertumbuhan Ekonomi dan Inflasi Tahun 2006-2010 .......... 15 Tabel 2.7 Proyeksi PDRB, PDRB per Kapita, Pertumbuhan

Ekonomi dan Inflasi Tahun 2011-2015 ........................... 16 Tabel 2.8 Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi Sektoral

PDRB ADHK Tahun 2006-2010 ..................................... 16 Tabel 2.9 Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Sektoral PDRB

ADHK Tahun 2011-2015 ............................................ 17 Tabel 2.10 Perkembangan Struktur Ekonomi PDRB ADHK

Kabupaten Malang Tahun 2006-2010 ............................. 17 Tabel 2.11 Proyeksi Struktur Ekonomi PDRB ADHK Kabupaten

Malang Tahun 2011-2015 .......................................... 18 Tabel 2.12 Struktur Ekonomi PDRB ADHB Kabupaten Malang

Tahun 2006-2010 ................................................... 18 Tabel 2.13 PDRB ADHB per SSWP Tahun 2005-2009 ......................... 19 Tabel 2.14 Perkembangan PDRB ADHK per SSWP Tahun 2005-

2008 .................................................................. 20 Tabel 2.15 Klasifikasi Kinerja Ekonomi SSWP Tahun 2005-2008 ........... 21 Tabel 2.16 PPrrooyyeekkssii PPeerrttuummbbuuhhaann EEkkoonnoommii ppeerr WWiillaayyaahh

PPeennggeemmbbaannggaann Tahun 2015-2015 ................................ 22 Tabel 2.17 PPeerrkkeemmbbaannggaann AAnnggkkaa KKeemmiisskkiinnaann,, PPeennggaanngggguurraann

ddaann IIPPMM Kabupaten Malang Tahun 2006-2010 .................. 24 Tabel 2.18 PPrrooyyeekkssii AAnnggkkaa KKeemmiisskkiinnaann,, PPeennggaanngggguurraann ddaann IIPPMM

Kabupaten Malang Tahun 2010-2015 ............................ 25 Tabel 2.19 Daftar Desa Tertinggal Kabupaten Malang ..................... 26 Tabel 2.20 Perkembangan Jumlah Penduduk Rawan Sosial

Tahun 2006-2010 ................................................... 27 Tabel 2.21 Perkembangan Keterlibatan Perempuan Dalam

Organisasi Tahun 2006-2009 ...................................... 28 Tabel 2.22 Perkembangan APM dan APK Tahun 2006-2009 ................ 28 Tabel 2.23 Rata-rata Lama Sekolah Penduduk Umur 15 Tahun

Keatas di Kabupaten Malang dan Sekitarnya Tahun 2005-2010 ............................................................ 29

Tabel 2.24 Perkembangan Guru yang Berkualifikasi Tahun 2006-2010 ............................................................ 29

Tabel 2.25 PPeerrkkeemmbbaannggaann PPaarrttiissiippaassii SSeekkoollaahh DDiibbaannddiinnggkkaann ddeennggaann JJuummllaahh PPeenndduudduukk Tahun 2006-2009 .................... 30

Tabel 2.26 KKeetteerrsseeddiiaaaann SSeekkoollaahh ddaann PPeenndduudduukk UUssiiaa SSeekkoollaahh Tahun 2006-2009 ................................................... 30

Tabel 2.27 PPeerrkkeemmbbaannggaann JJuummllaahh GGuurruu ddaann MMuurriidd ppeerr JJeennjjaanngg PPeennddiiddiikkaann DDaassaarr Tahun 2006-2009 .............................. 31

Page 12: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

iii

Tabel 2.28 PPeerrkkeemmbbaannggaann IInnddeekkss HHaarraappaann HHiidduupp,, KKeemmaattiiaann BBaayyii,, KKeemmaattiiaann AAnnaakk ddaann IIbbuu Tahun 2006-2009 ................ 31

Tabel 2.29 PPeerrkkeemmbbaannggaann JJuummllaahh DDookktteerr,, PPaarraammeeddiiss ddaann SSaarraannaa PPrraassaarraannaa KKeesseehhaattaann Tahun 2006-2009 ................. 32

Tabel 2.30 Perkembangan Ketenagakerjaan Tahun 2007-2009 ............ 33 Tabel 2.31 Produksi Komoditas Andalan Pertanian Tahun 2006-

2009 .................................................................. 34 Tabel 2.32 Perkembangan Industri dan Perdagangan Tahun

2006-2009 ............................................................ 34 Tabel 2.33 Potensi Mineral di Kabupaten Malang ........................... 35 Tabel 2.34 Perkembangan Peran Sektoral Dalam Perekonomian

Berdasarkan PDRB ADHK Tahun 2006-2010 ..................... 38 Tabel 2.35 Daerah Yang Potensi Andalannya Sama Dengan

Kabupaten Malang .................................................. 38 Tabel 2.36 Realisasi Ekspor Non Migas Menurut Tujuan Tahun

2009 .................................................................. 39 Tabel 2.37 Perkembangan Jumlah dan Nilai Investasi

PMDN/PMA Tahun 2008-2009 ..................................... 39 Tabel 2.38 Prasarana Jalan Tahun 2006-2009 ................................ 40 Tabel 2.39 Perkembangan Telekomunikasi Tahun 2006-2009 ............. 41 Tabel 2.40 Perkembangan Kelistrikan Tahun 2006-2009 ................... 41 Tabel 2.41 Perkembangan Sarana Transportasi Tahun 2006-

2009 .................................................................. 42 Tabel 2.42 AAnnggkkaa KKrriimmiinnaalliittaass Tahun 2006-2009 ............................ 43 Tabel 3.1 Realisasi Pendapatan Daerah Tahun Anggaran 2006-

2010 .................................................................. 47 Tabel 3.2 Realisasi Belanja Daerah Tahun Anggaran 2006-

2010 .................................................................. 48 Tabel 3.3 Rasio Pendapatan dengan Belanja Dalam Tahun

Berjalan Tahun Anggaran 2006-2010............................. 49 Tabel 3.4 Realisasi Pembiayaan Daerah Tahun Anggaran

2006-2010 ............................................................ 50 Tabel 3.5 Asset Daerah Tahun Anggaran 2005-2009 ...................... 51 Tabel 3.6 Hutang/Kewajiban Tahun Anggaran 2006-2009 ................ 52 Tabel 3.7 Ekuitas Dana Tahun Anggaran 2006-2009 ....................... 52 Tabel 3.8 Jumlah Kewajiban Dan Ekuitas Dana Tahun

Anggaran 2006-2009 ................................................ 52 Tabel 3.9 Proyeksi Pendapatan Daerah Tahun Anggaran 2010-

2015 .................................................................. 56 Tabel 3.10 Proyeksi Belanja Daerah Tahun Anggaran 2010-2015 ......... 57 Tabel 4.1 Analisa SWOT ........................................................ 60 Tabel 4.2 Hubungan Fokus Pembangunan Sektoral dengan Isu

Strategis ............................................................. 61 Tabel 7.1 Kebijakan Umum dan Program Kabupaten Malang ............ 82 Tabel 8.1 Indikasi Rencana Program Prioritas yang Disertai

Kebutuhan Pendanaan Kabupaten Malang Tahun 2011-215 ............................................................. 100

Tabel 9.1 Indikator Kinerja Daerah .......................................... 131 Tabel 9.2 Rencana Hasil RPJMD Kabupaten Malang Tahun

2010-2015 ............................................................ 135

Page 13: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Hubungan RPJMD Kabupaten Malang dengan Dokumen lainnya ................................................... 5

Gambar 2.1 Peta Wilayah Pengembangan Kabupaten Malang .............. 23 Gambar 3.1 Kerangka Hubungan Antara Kebijakan Keuangan

Daerah/APBD dengan RKPD dan Visi, Misi, Strategi RPJMD ................................................................ 44

Gambar 3.2 Kerangka Hubungan Antara Strategi dan Komponen APBD .................................................................. 45

Page 14: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALANG

NOMOR : 2 TAHUN 2011

TANGGAL : 13 MEI 2011

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pemerintah Kabupaten Malang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten dalam lingkungan Propinsi Jawa Timur sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1965 dengan pusat pemerintahan berada di Kota Malang, namun berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2008 maka Ibukota Kabupaten Malang dipindahkan dari Wilayah Kota Malang ke wilayah Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang. Adapun tujuan umum pembentukan Kabupaten Malang selaras dengan semangat dan nilai-nilai luhur dalam kehidupan bermasyarakat yang merupakan warisan leluhur pendahulu yaitu mewujudkan masyarakat adil dan makmur material spiritual diatas dasar kesucian yang langgeng (abadi) dan dikenal dengan sesanti Satata Gama Karta Raharja.

Pemerintah Daerah Kabupaten Malang Periode 2010-2015 ini adalah hasil pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Tahun 2010 yang disahkan dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 131.35–803 Tahun 2010 tentang Pengesahan Pemberhentian dan Pengesahan Pengangkatan Bupati Malang Provinsi Jawa Timur serta Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 132.35–804 Tahun 2010 tentang Pengesahan Pemberhentian Wakil Bupati Malang dan Pengesahan Pengangkatan Wakil Bupati Malang Provinsi Jawa Timur.

Dalam kerangka penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan serta peraturan perundangan di era desentralisasi memperlihatkan komitmen politik pemerintah untuk menata kembali dan meningkatkan sistem, mekanisme, prosedur dan kualitas proses perencanaan dan penganggaran daerah. Ini dilakukan dengan tujuan untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan daerah yang lebih baik, demokratis, dan pembangunan daerah berkelanjutan. Dalam peraturan dan perundangan baru, penyusunan rencana dikehendaki memadukan pendekatan teknokratis, demokratis, partisipatif, politis, bottom-up dan top down process. Ini bermakna bahwa perencanaan daerah selain diharapkan memenuhi kaidah penyusunan rencana yang sistematis, terpadu, transparan dan akuntabel, konsisten dengan rencana lainnya yang relevan, juga kepemilikan rencana (sense of ownership) menjadi aspek yang perlu diperhatikan. Keterlibatan stakeholders dan legislatif dalam proses pengambilan keputusan perencanaan menjadi sangat penting untuk memastikan rencana yang disusun mendapatkan dukungan optimal bagi implementasinya.

Dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 telah ditetapkan proses pelaksanaan desentralisasi dimana Pemerintah Pusat memberikan kewenangan yang lebih besar kepada daerah untuk melakukan serangkaian proses, mekanisme dan tahapan perencanaan

Page 15: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

2

yang dapat menjamin keselarasan pembangunan antar daerah tanpa mengurangi kewenangan yang diberikan. Selanjutnya sebagaomana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional disebutkan bahwa perencanaan pembangunan nasional disusun secara sistematis, terarah, terpadu, dan tanggap terhadap perubahan, demikian juga perencanaan pembangunan daerah. Perencanaan pembangunan daerah tersebut disusun untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan, sehingga perencanaan pembangunan daerah harus disusun secara terpadu (integrated), terukur (measurable), dapat dilaksanakan (aplicable) dan berkelanjutan (sustainable). Undang–Undang tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional menetapkan bahwa daerah kabupaten/kota yang memiliki Kepala Daerah baru diharuskan memiliki Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah.

Dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 dan Undang-Undang 32 Tahun 2004, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 ini pula diamanatkan bahwa daerah kabupaten/kota wajib memiliki Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah. Selanjutnya berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah dijelaskan bahwa pengertian RPJMD adalah dokumen rencana pembangunan jangka menengah, adalah dokumen perencanaan untuk periode 5 tahun. Yang merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program Kepala Daerah yang penyusunannya berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) dan memperhatikan RPJM Nasional dan RPJMD Provinsi. Selanjutnya pula berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 bahwa RPJMD ditetapkan paling lambat 6 bulan setelah Kepala Daerah dilantik.

Sebagai suatu dokumen rencana yang penting sudah sepatutnya Pemerintah Daerah bersama DPRD, dan masyarakat memberikan perhatian penuh pada proses penyusunan dokumen RPJMD, dan yang tentunya diikuti dengan pemantauan, evaluasi, dan review berkala atas implementasinya. Dokumen RPJMD ini disusun guna menjabarkan visi dan misi serta program Kepala Daerah terpilih sesuai dengan janji-janjinya di masa kampanye berdasarkan isu dan permasalahan strategis dan potensi Kabupaten Malang. Dalam rangka tetap menjaga sinkronisasi perencanaan antar level pemerintahan dalam jangka menengah baik dalam hal program pembangunan di daerah, provinsi, maupun pusat, maka RPJMD Kabupaten Malang disusun dengan berpedoman pada RPJPD Kabupaten Malang Tahun 2005-2025 dan memperhatikan RPJM Nasional Tahun 2010–2014 dan RPJMD Provinsi Jawa Timur Tahun 2009–2014 yang telah ditetapkan lebih dahulu.

Pada tahapan pembangunan pertama RPJPD Kabupaten Malang Tahun 2005-2025 selama kurun waktu 5 tahun yang lalu banyak permasalahan pembangunan di Kabupaten Malang yang telah ditangani dan mengalami perubahan yang cukup signifikan baik dalam segi pelayanan pemerintahan maupun pembangunan kesejahteraan masyarakat. Meningkatnya kepercayaan masyarakat antara lain disebabkan banyaknya permasalahan yang dapat diatasi

Page 16: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

3

secara bersama serta memberikan rasa kepuasan kepada masyarakat, dengan demikian dapat mensinergikan ketiga kekuatan utama pembangunan yaitu pemerintah dan DPRD, dunia usaha serta masyarakat, walaupun masih banyak permasalahan pembangunan dan kemasyarakatan yang masih harus ditangani kedepan. Namun hal yang mendasar dari keberhasilan pembangunan 5 tahun tahap pertama RPJPD Kabupaten Malang adalah telah mampu menggeser paradigma pembangunan dari ketergantungan sepenuhnya kepada pemerintah menjadi pembangunan terpadu antar stakeholder dan paradigma pembinaan masyarakat menjadi pemberdayaan serta mampu pula merubah paradigma aparatur dari kebiasaan yang minta dilayani menjadi melayani masyarakat.

RPJMD sebagai dokumen perencanaan 5 tahunan merupakan penjabaran RPJPD yang memiliki kurun waktu 20 tahun. RPJMD selanjutnya dijabarkan dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) yang merupakan perencanaan tahunan dan menjadi pedoman dalam penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD) dan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD). RPJM Daerah Kabupaten Malang Tahun 2010–2015 merupakan dokumen perencanaan kebijakan pembangunan 5 tahun kedepan. Dengan demikian, substansi materi didalamnya harus mengacu dan mengarah bagi terwujudnya ketentuan yang telah ditetapkan dalam kebijakan pemanfaatan ruang baik kebijakan struktur ruang maupun pola ruang.

Berdasarkan Surat Menteri Dalam Negeri Nomor 050/915/II/Bangda tanggal 3 Maret 2011 perihal Konsultasi Rancangan Akhir RPJMD dan RKPD, dijelaskan bahwa periodesasi RPJMD sesuai dengan masa jabatan Kepala Daerah terpilih terhitung sejak dilantik sedangkan Bupati Malang dan Wakil Bupati Malang dilantik pada tanggal 26 Oktober 2010, maka dengan demikian RPJMD Kabupaten Malang ditetapkan periodesasinya Tahun 2010-2015, walaupun secara substansi perencanaan Tahun 2010 sudah tertuang dalam RPJMD Kabupaten Malang Tahun 2006-2010 yang telah dilaksanakan serta telah dipertanggung jawabkan melalui Laporan Keterangan Pertangung Jawaban (LKPJ) Tahun 2010 tanggal 14 Maret 2011.

1.2. Dasar Hukum Penyusunan

Dalam menyusun RPJMD Kabupaten Malang Tahun 2010-2015 mengacu pada peraturan perundangan yang berlaku antara lain 1) landasan idiil Pancasila, 2) Landasan konstitusional Undang-Undang Dasar (UUD) 1945. serta landasan operasional sebagai berikut: 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-

daerah Kabupaten di Lingkungan Propinsi Jawa Timur, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1965;

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 4. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan

Perundang-undangan; 5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan

Dan Tanggung Jawab Keuangan Negara; 6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional;

Page 17: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

4

7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008;

8. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah;

9. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pemilihan Umum;

10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;

11. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan;

12. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;

13. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah;

14. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;

15. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

16. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010 – 2014;

17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007;

18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

19. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 38 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2009 – 2014;

20. Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 10 Tahun 2007 tentang Kewenangan Pemerintahan Kabupaten Malang Dalam Urusan Pemerintahan Wajib dan Pilihan;

21. Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 1 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah;

22. Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 6 Tahun 2008 tentang RPJPD Kabupaten Malang Tahun 2005-2025.

23. Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 3 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Malang;

Page 18: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

5

1.3. Hubungan RPJMD dengan Dokumen Perencanaan Pembangunan lainnya

Gambar 1.1 Hubungan RPJMD Kabupaten Malang dengan Dokumen lainnya

1.3.1 RPJM Nasional

RPJM Nasional Tahun 2010-2014 menyebutkan bahwa visi Indonesia Tahun 2010-2014 adalah terwujudnya Indonesia yang sejahtera, demokratis dan berkeadilan, serta dengan misi 1) melanjutkan pembangunan menuju Indonesia yang sejahtera, 2) memperkuat pilar-pilar demokrasi, 3) memperkuat dimensi keadilan di semua bidang. Untuk mewujudkan visi misi tersebut Pemerintah memiliki 5 agenda pembangunan yaitu 1) Pembangunan Ekonomi dan peningkatan kesejahteraan rakyat, 2) perbaikan tata kelola pemerintahan, 3) penegakan pilar demokrasi, 4) penegakan hukum dan pemberantasan korupsi, 5) Pembangunan yang inklusif dan berkeadilan. Dengan 11 prioritas pembangunan nasional yaitu (1) reformasi birokrasi dan tata kelola; (2) pendidikan; (3) kesehatan; (4) penanggulangan kemiskinan; (5) ketahanan pangan; (6) infrastruktur; (7) iklim investasi dan usaha; (8) energi; (9) lingkungan hidup dan bencana; (10) daerah tertinggal, terdepan, terluar, dan paskakonflik; serta (11) kebudayaan, kreativitas, dan inovasi teknologi.

1.3.2 RPJMD Provinsi Jawa Timur RPJM Daerah Jawa Timur Tahun 2009-2014 memiliki visi terwujudnya Jawa Timur yang makmur dan berakhlak dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan mempunyai satu misi mewujudkan makmur bersama wong cilik melalui APBD untuk rakyat. Untuk mewujudkan visi misi tersebut maka Pemerintah Provinsi Jawa Timur memiliki 9 agenda utama yaitu 1) Meningkatkan aksesibilitas dan kualitas pelayanan kesehatan dan pendidikan, terutama bagi masyarakat miskin. 2) Memperluas lapangan kerja, meningkatkan efektivitas penanggulangan kemiskinan, memberdayakan ekonomi rakyat, terutama wong cilik, dan meningkatkan kesejahteraan sosial rakyat. 3) Meningkatkan percepatan pemerataan dan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan berkelanjutan, terutama melalui pengembangan agroindustri/agrobisnis, serta pembangunan dan perbaikan infrastruktur, terutama pertanian dan pedesaan. 4) Memelihara kualitas dan fungsi lingkungan hidup, serta meningkatkan perbaikan pengelolaan

RPJM NASIONAL

RPJPD KABUPATEN

RKPD KABUPATEN

RPJMD KABUPATEN

MALANG RPJMD

PROVINSI JATIM

RTRW PROVINSI JATIM

RENJA SKPD

RENSTRA SKPD TH. 2010-2015

RTRW KABUPATEN

Page 19: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

6

sumber daya alam, dan penataan ruang. 5) Mewujudkan percepatan reformasi birokrasi, dan meningkatkan pelayanan publik. 6) Meningkatkan kualitas kesalehan sosial demi terjaganya harmoni sosial. 7) Meningkatkan kualitas kehidupan dan peran perempuan, serta terjaminnya kesetaraan gender, dan meningkatkan peran pemuda, serta mengembangkan dan memasyarakatkan olahraga. 8) Meningkatkan keamanan dan ketertiban, supremasi hukum, dan penghormatan hak asasi manusia. 9) Mewujudkan percepatan penanganan rehabilitasi dan rekonstruksi sosial ekonomi dampak lumpur panas Lapindo.

1.3.3 RTRW Provinsi Jawa Timur Arahan Pengembangan Pemanfaatan Ruang Wilayah Provinsi Jawa Timur yang cukup terkait dengan Kabupaten Malang adalah tentang struktur pemanfaatan ruang wilayah, menggambarkan rencana sistem pusat pelayanan permukiman perdesaan dan perkotaan serta sistem perwilayahan di Provinsi Jawa Timur sehingga terjadi pemerataan pelayanan, mendorong pertumbuhan wilayah di perdesaan dan perkotaan. Perwilayahan Jawa Timur direncanakan dalam Satuan Wilayah Pengembangan (SWP) dengan kedalaman penataan struktur pusat permukiman perkotaan yang dibagi dalam 9 SWP yaitu 1) SWP Gerbangkertosusila Plus, 2) SWP Malang Raya, 3) SWP Madiun dan sekitarnya, 4) SWP Kediri dan sekitarnya, 5) SWP Probolinggo, Lumajang, 6) SWP Blitar, 7) SWP Jember, 8) SWP Banyuwangi, 9) SWP Madura dan Kepulauan. Sedangkan kedudukan Kabupaten Malang di dalam orde-orde perkotaan di Provinsi Jawa Timur, Kabupaten Malang termasuk dalam Orde II-B yang memiliki fungsi utama sebagai penunjang sistem metropolitan dan sebagai pusat pertumbuhan wilayah dengan potensi utama pertanian, industri dan pariwisata.

1.3.4 RTRW Kabupaten Malang Kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah Kabupaten Malang adalah 1) Kebijakan dan strategi perencanaan ruang wilayah yang meliputi penetapan struktur ruang wilayah, penetapan pola ruang wilayah, penetapan kawasan strategis serta penetapan fungsi kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil. 2) Kebijakan dan strategi penetapan struktur ruang wilayah daerah memuat kebijakan dan strategi sistem perdesaan; kebijakan dan strategi sistem perkotaan; kebijakan dan strategi penetapan fungsi kawasan perdesaan dan kawasan perkotaan; kebijakan dan strategi pengembangan sistem jaringan prasarana wilayah. RTRW Kabupaten Malang sampai dengan akhir 2009 sebagaimana Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 11 Tahun 2003 yang mengarahkan Sub Satuan Wilayah Pengembangan (SSWP) menjadi 8 SSWP yaitu 1) SSWP I Ngantang 2) SSWP II Lingkar Kota Malang 3) SSWP III Lawang 4) SSWP IV Tumpang 5) SSWP V Kepanjen 6) SSWP VI Donomulyo 7) SSWP VII Gondanglegi 8) SSWP VIII Dampit. Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 3 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Malang SSWP diubah menjadi 6 Wilayah Pengembangan (WP) yang terdiri 1) WP I lingkar kota Malang 2) WP II Kepanjen 3) WP III Ngantang, 4) WP IV Tumpang, 5) WP V Turen dan Dampit, 6) WP VISumbermanjing Wetan.

Page 20: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

7

1.3.5 RPJPD Kabupaten Malang

RPJPD Kabupaten Malang Tahun 2005-2025 menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam penyusunan RPJMD karena RPJMD Tahun 2010-2015 ini merupakan bagian tahapan pembangunan kedua. Tahapan dan skala prioritas yang ditetapkan ini mencerminkan urgensi permasalahan yang hendak diselesaikan tanpa mengabaikan permasalahan lainnya. Oleh karena itu tekanan skala prioritas dalam setiap tahapan berbeda-beda, tetapi semua harus berkesinambungan dari periode ke periode berikutnya dalam rangka mewujudkan sasaran pokok pembangunan jangka panjang. Prioritas utama menggambarkan makna strategis dan urgensi permasalahan, atas dasar pemikiran tersebut tahapan skala prioritas utama dalam Tahapan Pembangunan kedua RPJPD (2010-2015) yaitu: 1) Meningkatkan kesadaran dan ketaatan hukum masyarakat dengan mengembangkan sistem informasi hukum; 2) Meningkatkan profesionalisme aparatur pemerintahan untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik; 3) Mengembangkan perekonomian berbasis pertanian, pertambangan, kelautan, industri, perdagangan dan pariwisata yang didukung infrastruktur yang memadai; 4) Mengembangkan sistem pengamanan, perbaikan dan pelestarian lingkungan hidup; 5) Mengurangi kemiskinan, pengangguran dan perbaikan iklim ketenagakerjaan; 6) Meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan; 7) Mengendalikan laju pertumbuhan penduduk, meningkatkan kualitas keluarga dan pengarusutamaan gender, serta diarahkan pula pada sasaran untuk melanjutkan program-program RPJMD Tahap I yang belum terselesaikan.

1.3.6 Renstra SKPD Penyusunan Renstra SKPD harus mengacu dan berpedoman pada RPJMD. Kinerja penyelenggaraan urusan SKPD akan sangat mempengaruhi kinerja pemerintahan daerah dan Kepala Daerah selama masa kepemimpinannya. Dalam konteks ini, adalah sangat penting bagi SKPD untuk mengklarifikasikan secara eksplisit visi dan misi Kepala Daerah terpilih dan RPJMD, kemudian menerjemahkan kedalam rencana strategis SKPD, dan disajikan secara sistematis, dan terpadu ke dalam tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan prioritas SKPD serta dilengkapi dengan indikator atau tolok ukur pencapaiannya.

1.3.7 Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Malang RKPD merupakan dokumen perencanaan pemerintah untuk periode satu tahun dan merupakan penjabaran dari RPJMD yang memuat a) rancangan kerangka ekonomi daerah b) program prioritas pembangunan daerah dan c) rencana kerja, pendanaan dan prakiraan maju, yang selanjutnya akan dipakai sebagai dasar penyusunan KUA-PPAS.

1.3.8 Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD) Dokumen perencanaan SKPD untuk periode 1 tahun yang merupakan penjabaran dari Renstra SKPD yang memuat: a) program dan kegiatan; b) lokasi kegiatan; c) indikator kinerja; d) kelompok sasaran; e) pagu indikatif dan prakiraan maju.

Page 21: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

8

1.4. Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang 1.2. Dasar Hukum Penyusunan 1.3. Hubungan RPJMD dengan Dokumen Perencanaan

Pembangunan Lainnya 1.4. Sistematika Penulisan 1.5. Maksud dan Tujuan

BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1. Aspek Geografi dan Demografi 2.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat 2.3. Aspek Pelayanan Umum 2.4. Aspek Daya Saing Daerah

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN 3.1. Kinerja Keuangan Masa Lalu 3.2. Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu 3.3. Kerangka Pendanaan Tahun 2011-2015

BAB IV ANALISIS ISU STRATEGIS 4.1. Permasalahan Pembangunan Kabupaten Malang 4.2. Isu Strategis Pembangunan Kabupaten Malang 4.3. Fokus Pembangunan Sektoral

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi 5.2. Misi 5.3. Tujuan 5.4. Sasaran

BAB VI AGENDA, STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 6.1. Agenda dan Prioritas Pembangunan 6.2. Strategi Pembangunan 6.3. Arah Kebijakan Umum 6.4. Icon Promotif 6.5. Kerjasama Antar Kabupaten/Kota

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM DAN PENDANAANNYA BAB IX INDIKATOR KINERJA DAERAH BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN

10.1. Pedoman Transisi 10.2. Kaidah Pelaksanaan

1.5. Maksud dan Tujuan 1.5.1 Maksud

1. Sebagai pedoman atau acuan dalam menetapkan arah kebijakan pembangunan dan strategi pembangunan daerah dalam kurun waktu 5 (lima) tahun mendatang serta dalam rangka menjamin keberlanjutan pembangunan jangka panjang (sustainibility development) dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan pada setiap tahun anggaran selama 5 (lima) tahun yang akan datang sehingga secara

Page 22: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

9

bertahap dapat mewujudkan cita-cita masyarakat Kabupaten Malang. 2. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi dan sinergi antar pelaku

pembangunan di Kabupaten Malang serta menjamin tercapainya penggunaan sumberdaya secara efektif, efisien, berkeadilan dan berkelanjutan.

3. Menciptakan sinergitas pelaksanaan pembangunan daerah antar wilayah, antar sektor pembangunan dan antar tingkat pemerintah.

4. Sebagai dasar komitmen bersama antara eksekutif, legislatif dan pemangku kepentingan pembangunan terhadap program-program pembangunan daerah yang akan dilaksanakan kurun waktu 5 tahun dalam rangka pencapaian visi misi daerah.

1.5.2. Tujuan

1. Tersedianya dokumen RPJMD Kabupaten Malang Tahun 2010-2015 yang menjadi pedoman dalam menyusun Rencana Strategis (Renstra) SKPD dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD).

2. RPJMD Kabupaten Malang Tahun 2010-2015 sebagai indikator evaluasi kinerja lima tahunan pemerintah daerah.

Page 23: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

BBAABB IIII GGAAMMBBAARRAANN UUMMUUMM KKOONNDDIISSII DDAAEERRAAHH

22..11 AAssppeekk GGeeooggrraaffii ddaann DDeemmooggrraaffii 22..11..11 AAssppeekk GGeeooggrraaffii

1. Karakter Lokasi dan Wilayah Wilayah Kabupaten Malang terletak pada wilayah dataran tinggi dengan

koordinat antara 112O17’10,90” – 122O57’00,00” Bujur Timur, 7O44’55,11” – 8O26’35,45” Lintang Selatan. Luas wilayah Kabupaten Malang adalah 3.534,86 km2 atau 353.486 ha terletak pada urutan luas terbesar kedua setelah Kabupaten Banyuwangi dari 38 Kabupaten/Kota di wilayah Provinsi Jawa Timur, terdiri dari 33 Kecamatan 12 Kelurahan, 378 Desa, 3.217 Rukun Warga (RW) dan 14.718 Rukun Tetangga (RT), yang tersebar pada wilayah perkotaan dan perdesaan dan terletak antara 0–2000 m dari permukaan laut.

Wilayah datar sebagian besar terletak di Kecamatan Bululawang, Gondanglegi, Tajinan, Turen, Kepanjen, Pagelaran, Pakisaji sebagian Kecamatan Singosari, Lawang, Karangploso, Dau, Pakis, Dampit, Sumberpucung, Kromengan, Pagak, Kalipare, Donomulyo, Bantur, Ngajum, Gedangan. Wilayah bergelombang terletak di wilayah Sumbermanjing Wetan, Wagir dan Wonosari. Daerah terjal perbukitan sebagian besar di Kecamatan Pujon, Ngantang, Kasembon, Poncokusumo, Jabung, Wajak, Ampelgading dan Tirtoyudo. Secara administrasi wilayah Kabupaten Malang berbatasan dengan: Sebelah Utara : Kabupaten Pasuruan, Probolinggo, Mojokerto dan

Jombang Sebelah Timur : Kabupaten Lumajang Sebelah Selatan : Samudera Indonesia Sebelah Barat : Kabupaten Blitar dan Kabupaten Kediri Lingkar dalam : Kota Malang dan Kota Batu

Kondisi topografis Kabupaten Malang merupakan dataran tinggi yang dikelilingi oleh beberapa gunung dan dataran rendah atau daerah lembah pada ketinggian 250-500 meter dari permukaan laut yang terletak di bagian tengah wilayah Kabupaten Malang. Daerah dataran tinggi merupakan daerah perbukitan kapur (Gunung Kendeng) di bagian Selatan pada ketinggian 0-650 meter dari permukaan laut, daerah lereng Tengger Semeru di bagian Timur membujur dari Utara ke Selatan pada ketinggian 500-3600 meter dari permukaan laut dan daerah lereng Kawi Arjuno di bagian Barat pada ketinggian 500-3.300 meter dari permukaan laut. Terdapat 9 gunung dan 1 pegunungan yang menyebar merata di sebelah Utara, Timur, Selatan dan Barat wilayah Kabupaten Malang: G. Kelud (1.731 m), G. Kawi (2.651 m), G. Panderman (2.040 m), G. Anjasmoro (2.277 m), G. Welirang (2.156 m), G. Arjuno (3.339 m), G.Bromo (2.329 m), G. Batok (2.868 m), G.Semeru (3.676 m), Pegunungan Kendeng (600 m). Dengan kondisi topografi seperti ini mengindikasikan potensi hutan yang besar, memiliki sumber air yang cukup yang mengalir sepanjang tahun melalui sungai-sungainya untuk mengaliri lahan pertanian. Memiliki 18 sungai besar, diantaranya Sungai Brantas sungai terbesar dan terpanjang di Jawa Timur.

Page 24: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

11

Kondisi topografis pegunungan dan perbukitan menjadikan wilayah Kabupaten Malang sebagai daerah yang sejuk dan banyak diminati sebagai tempat tinggal dan tempat peristirahatan. Suhu udara rata-rata berkisar antara 19,1º C hingga 26,6º C. Kelembaban udara rata-rata berkisar antara 71º C hingga 89º C dan curah hujan rata-rata berkisar antara 2 mm hingga 780 mm. Curah hujan rata-rata terendah terjadi pada bulan Juni, dan tertinggi pada bulan Desember.

Struktur penggunaan lahan meliputi: permukiman/kawasan terbangun 22,5%; industri 0,2%; sawah 13%; pertanian lahan kering 23,8%; perkebunan 6%; hutan 28,6%; rawa/waduk 0,2%; tambak kolam 0,1% padang rumput/tanah kosong 0,3%; tanah tandus/tanah rusak 1,5%; tambang galian C 0,3%; lain-lain 3,2%.

2. Potensi Pengembangan Wilayah

Secara geografis wilayah Kabupaten Malang merupakan pegunungan, dataran tinggi, dataran rendah dan pesisir. Klasifikasi pengembangan wilayah adalah hutan bakau, perikanan darat, perkebunan, permukiman dan hutan. Beberapa permasalahan pengembangan wilayah adalah kerusakan alam dan lingkungan seperti banjir, erosi, longsor, kerusakan hutan, kekeringan, alih fungsi lahan, sumber daya manusia yang rendah, pengangguran, terbatasnya ketersediaan lahan. Sedangkan potensi pengembangan wilayah diarahkan ke pengembangan kawasan a) Gunung Bromo di Kecamatan Poncokusumo meliputi potensi alam yang sangat indah, aktifitas keagamaan dan acara ritual Yadnya Kasada dari masyarakat Tengger yang memiliki keunikan sendiri, vegetasi yang beragam seperti bunga abadi edelweis, flora fauna yang sangat indah; b) Gunung Kawi di Kecamatan Wonosari dengan aktifitasnya antara lain adanya mitos dan kepercayaan tentang Gunung Kawi dan komodifikasi budaya termasuk Kirab Budaya Agung, Pesarean yang dikeramatkan, kirab dan gebyar Suroan; c) Wisata Selorejo di Kecamatan Ngantang yaitu keindahan bendungan yang dikelilingi gunung; d) potensi alam Sendangbiru di Kecamatan Sumbermanjing Wetan memiliki potensi perikanan tangkap dan olahan yang sangat besar.

Untuk efektifitas dan efisiensi percepatan dan pemerataan pembangunan Kabupaten Malang dibagi menjadi 6 wilayah pengembangan (WP): 1) WP lingkar Kota Malang yang berorientasi ke Kota Malang (meliputi

Kecamatan Dau, Kecamatan Karangploso, Kecamatan Lawang, Kecamatan Singosari, Kecamatan Pakisaji, Kecamatan Wagir, Kecamatan Tajinan, Kecamatan Bululawang, Kecamatan Pakis), memiliki potensi pengembangan sub sektor perdagangan dan jasa, pertanian (tanaman pangan, hortikultura, perkebunan), industri, pariwisata serta transportasi udara, dengan prioritas pengembangan infrastruktur; 1) Peningkatan akses jalan tembus terkait Kota Malang, 2) Pengembangan jalan Malang–Batu, 3) Peningkatan konservasi lingkungan, 4) Peningkatan kualitas koridor jalan Kota Malang-Bandara Abdul Rahman Saleh; dan pengembangan permukiman.

2) WP Kepanjen dengan pusat di perkotaan Kepanjen (meliputi Kecamatan Kepanjen, Kecamatan Wonosari, Kecamatan Ngajum, Kecamatan

Page 25: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

12

Kromengan, Kecamatan Pagak, Kecamatan Sumberpucung, Kecamatan Kalipare, Kecamatan Donomulyo, Kecamatan Gondanglegi, Kecamatan Pagelaran), memiliki potensi pengembangan sub sektor perdagangan dan jasa skala Kabupaten, pertanian (tanaman pangan, hortikultura, perkebunan), peternakan, perikanan darat, industri, pariwisata, kehutanan serta pariwisata pilgrim, dengan prioritas pengembangan infrastruktur 1) Jalan Lingkar Timur dan penyelesaian Jalan Lingkar Barat Kepanjen, 2) Peningkatan akses menuju Gunung Kawi dan Wisata Ngliyep, 3) Jalan penghubung antar sentra ekonomi di perdesaan dengan pusat kecamatan, 4) Percepatan penyelesaian JLS, 5) Peningkatan sediaan air bersih pada kawasan rawan kekeringan; dan pengembangan permukiman.

3) WP Ngantang dengan pusat pelayanan di perkotaan Ngantang (meliputi Kecamatan Ngantang, Kecamatan Pujon, Kecamatan Kasembon), memiliki potensi pengembangan di sub sektor pariwisata antara lain Bendungan Selorejo, pertanian (tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan), peternakan, industri serta perikanan air tawar, dengan prioritas pengembangan infrastruktur 1) Jalan menuju sentra produksi pertanian di perdesaan, 2) Jalan penghubung dengan Blitar dari Ngantang, 3) Peningkatan pengelolaan tanah pada kawasan rawan longsor sepanjang Pujon–Ngantang–Kasembon–Kandangan, 4) Peningkatan sediaan air di perdesaan dan penunjang irigasi.

4) WP Tumpang dengan pusat pelayanan di perkotaan Tumpang (meliputi Kecamatan Tumpang, Kecamatan Poncokusumo, Kecamatan Wajak, Kecamatan Jabung), memiliki potensi pengembangan sub sektor pariwisata, pertanian (tanaman pangan, sayuran, hortikultura, dan perkebunan), Peternakan, Perikanan serta Industri; dengan prioritas pengembangan infrastruktur 1) Jalan utama Pakis–Tumpang–Poncokusumo–Ngadas–Bromo, 2) Jalan pada pusat ekonomi di perdesaan, 3) Jalan tembus utama antar kecamatan, 4) Perbaikan sistem irigasi dan sediaan air; di WP ini dikembangkan Kawasan Agropolitan Poncokusumo termasuk pengembangan kawasan wisata menuju Gunung Bromo dan kawasan Minapolitan Wajak.

5) WP Turen dan Dampit (meliputi Kecamatan Turen, Kecamatan Dampit, Kecamatan Tirtoyudo, Kecamatan Ampelgading) dengan pusat pelayanan sosial di Turen, dan pusat pelayanan ekonomi di Dampit, memiliki potensi pengembangan sub sektor pertanian (tanaman pangan dan perkebunan), peternakan, perikanan laut, industri, pariwisata serta kehutanan, dengan prioritas pengembangan infrastruktur 1) Jalan menuju perdesaan pusat produksi, 2) Jalan menuju pantai selatan (untuk perikanan dan pariwisata), 3) Jalan khusus penunjang ekonomi sekaligus untuk evakuasi bencana (bila terjadi letusan Gunung Semeru) dan kemungkinan tsunami, 4) Peningkatan irigasi dan sediaan air; dikawasan ini dikembangkan peternakan kambing Peranakan Etawa (PE).

6) WP Sumbermanjing Wetan dengan pusat pelayanan di perkotaan Sendangbiru (meliputi Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kecamatan Gedangan, Kecamatan Bantur), memiliki potensi pengembangan sub sektor pertanian (perkebunan, tanaman pangan), perikanan laut, pertambangan, industri, pariwisata serta kehutanan, dengan prioritas

Page 26: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

13

pengembangan infrastruktur 1) Jalan kearah perdesaan pusat produksi, 2) Jalan menuju pantai selatan terutama ke Sendangbiru dan Bajulmati (untuk perikanan dan pariwisata), 3) Pengembangan pelabuhan berskala nasional, 4) Jalur jalan khusus untuk evakuasi bencana (kemungkinan tsunami), 5) Peningkatan irigasi dan sediaan air; dikawasan ini dikembangkan Pelabuhan Perikanan Nusantara Sendangbiru dan direncanakan pembangunan pelabuhan umum.

3. Wilayah Rawan Bencana

Dengan kondisi topografis Kabupaten Malang yang bergunung-gunung serta memiliki bentang wilayah yang sangat luas selain memiliki potensi keindahan dan kesuburan juga memiliki potensi rawan bencana banjir, erosi, longsor dan juga tsunami, yaitu antara lain: 1) Daerah rawan longsor berada di wilayah sebelah Timur dan Selatan

meliputi Kecamatan Tumpang, Jabung, Poncokusumo, Bantur, Gedangan dan Sumbermanjing Wetan.

2) Daerah rawan banjir meliputi wilayah Kabupaten Malang sebelah Barat yaiku Kecamatan Ngantang, Pujon dan Kasembon.

3) Daerah rawan tsunami meliputi wilayah Kabupaten Malang bagian Selatan yaitu Donomulyo, Bantur, Gedangan, Sumbermanjing Wetan dan Ampelgading.

22..11..22 AAssppeekk DDeemmooggrraaffii Jumlah penduduk Kabupaten Malang sebanyak 2.419.889 jiwa. Jumlah

tersebut terdiri dari laki-laki 1.230.461 jiwa (50,8%) dan perempuan 1.189.426 jiwa (49,2%). Tingkat pertumbuhan rata-rata 5 tahun terakhir 0,4 %, dan tingkat kepadatan sebesar 685 jiwa/Km². Perkembangan jumlah penduduk di Kabupaten Malang 5 tahun terakhir dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 2.1

Perkembangan Kependudukan Tahun 2006-2010

Uraian Satuan 2006 2007 2008 2009 2010

Luas wilayah km2 3.535 3.535 3.535 3.535 3.535 Jumlah penduduk jiwa 2.419.822 2.401.624 2.413.779 2.419.887 2.443.609 Jumlah Laki-laki jiwa 1.218.739 1.221.001 1.227.297 1.230.461 1.233.691 Jumlah Perempuan jiwa 1.201.083 1.180.623 1.186.482 1.189.426 1.191.309 Pertumbuhan penduduk

% 1,08 -0,75 0,51 0,25 0.21

Kepadatan penduduk

jw/ km2 688 679 683 685 686

Sumber : BPS Kab. Malang, 2010 Dari data diatas pertumbuhan dalam 5 tahun rata-rata sebesar 0,5%

namun sebagai konsekuensi daerah penyangga Kota Malang dan Kota Batu serta percepatan pembangunan lingkar Kota Malang, Kota Kepanjen dan wilayah Malang Selatan dengan terbukanya Jalan Lintas Selatan (JLS) maka untuk 5 tahun kedepan diasumsikan pertumbuhan penduduk rata-rata 0,8 % sehingga prakiraan jumlah penduduk dalam 5 tahun kedepan adalah sebagai berikut:

Page 27: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

14

Tabel 2.2 Proyeksi Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Malang

Tahun 2011-2015

Uraian Satuan 2011 2012 2013 2014 2015

Luas wilayah km2 3.535 3.535 3.535 3.535 3.535 Juml penduduk: - BPS jiwa 2.463.158 2.482.863 2.502.726 2.522.748 2.542.930 - Dispenduk jiwa 2.789.336 2.817.229 2.845.402 2.873.856 2.899.805 Kepadatan: - BPS jiwa/km2 697 702 708 714 719 - Dispenduk jiwa/km2 789 797 805 813 821 Sumber : BPS dan Dinas Kependudukan dan Capil Kab. Malang, 2010 diolah

Salah satu faktor yang juga berpengaruh terhadap perkembangan jumlah

penduduk diatas adalah pelaksanaan program Keluarga Berencana di Kabupaten Malang. Jika dilihat dari perkembangan jumlah peserta KB aktif di Kabupaten Malang Tahun 2006-2010 mengalami peningkatan yang cukup tinggi yang bermakna bahwa tingkat kesadaran masyarakat juga sudah meningkat, hal ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 2.3

Perkembangan Jumlah Peserta KB dan PUS Tahun 2006 -2010

Uraian Satuan 2006 2007 2008 2009 2010

PUS pasangan 455.209 465.336 471.768 483.061 491.481 Peserta KB aktif Orang 326.076 336.429 333.585 353.064 367.378 Prosentase Peserta KB dg PUS

% 71,63 72,30 70,71 73,09 74,75

Peserta KB Mandiri

orang 175.112 184.706 187.142 201.320 201.230

Sumber : Hasil-hasil Pembangunan Kab. Malang, 2010 Mata pencaharian penduduk hampir 40 % didominasi sektor pertanian,

18% di sektor industri, 11 % di sektor jasa dan sisanya 32 % di sektor yang lain, secara rinci mata pencaharian penduduk dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 2.4

Mata Pencaharian Penduduk Tahun 2006–2010

Uraian Satuan 2006 2007 2008 2009 2010

Pertanian orang 464.171 464.171 462.658 462.658 462.658 Pertambangan orang 4.489 4.489 4.445 4.445 4.445 Perindustrian orang 206.585 206.585 219.255 219.255 219.255 Jasa orang 129.221 129.221 133.103 133.103 133.103 Lain-lain orang 383.813 383.813 381.934 381.934 381.934 Sumber : Hasil-hasil Pembangunan Kab. Malang, 2010

Page 28: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

15

Mayoritas penduduk Kabupaten Malang beragama Islam, Kristen, Katolik serta sarana peribadatan secara lengkap dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.5

Perkembangan Jumlah Pemeluk Agama Tahun 2006-2010

Uraian Satuan 2006 2007 2008 2009 2010

Islam orang 2.250.321 2.250.321 2.308.854 2.338.170 2.338.170 Kristen orang 127.479 127.479 62.822 60.543 60.543 Katolik orang 20.349 20.349 25.417 17.147 17.147 Hindu orang 9.576 9.576 22.144 16.161 16.161 Buddha orang 3.112 3.112 5.429 3.034 3.034 Lain-lain orang 2.873 2.873 43 43 43

Sumber : Hasil-hasil Pembangunan Kab. Malang, 2010

22..22 AAssppeekk KKeesseejjaahhtteerraaaann MMaassyyaarraakkaatt 22..22..11 KKeesseejjaahhtteerraaaann ddaann PPeemmeerraattaaaann EEkkoonnoommii

Kabupaten Malang merupakan satu Kabupaten yang tergolong memiliki tingkat aktifitas ekonomi yang cukup tinggi, hal ini terlihat dari besarnya jumlah Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) ADHB Kabupaten Malang yang dalam 5 tahun terakhir selalu masuk 5 besar di Jawa Timur.

Secara umum aktifitas ekonomi Kabupaten Malang yang tinggi selama 5 tahun terakhir mengalami trend kenaikan yang positif hal ini dicerminkan dari pertumbuhan PDRB baik Atas Dasar Harga Konstan maupun Atas Dasar Harga Berlaku. Seiring dengan hal tersebut PDRB per kapita ADHB juga meningkat pada Tahun 2006 sebesar Rp. 7.997.915,- sedangkan pada Tahun 2010 sebesar Rp. 12.144.878,-. Kabupaten Malang memiliki jumlah penduduk yang terbesar kedua di Jawa Timur mengakibatkan tingkat PDRB perkapita masih relatif rendah. Sedangkan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Malang selama 5 tahun terakhir rata-rata sebesar 5,8% dan inflasi pada Tahun 2010 berkisar 6,2-5,8%.

TTaabbeell 22..66

Perkembangan PDRB, PDRB Per Kapita, Pertumbuhan Ekonomi dan Inflasi Tahun 2006-2010

Uraian Satuan 2006 2007 2008 2009 2010

PDRB ADHB

Juta Rp 19.030.257 21.702.482 27.716.128 31.087.994 31.573.866

PDRB ADHK

Juta Rp 11.617.937 12.325.207 13.035.088 14.542.303 14.537.635

PDRB/KAPITA ADHB

Rp. 7.997.915 9.036.586 10.232.446 11.288.183 12.981.456

PDRB/KAPITA ADHK

Rp. 4.882.712 5.132.030 5.400.282 5.619.894 5.977.084

Pertumb. Ekonomi

% 5,74 6,09 5,76 5,25 5,97

Inflasi % 11,76 7,50 7,61 6,01 7,35 Sumber : Hasil-hasil Pembangunan Kab. Malang, 2010

Page 29: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

16

Sedangkan untuk proyeksi 5 tahun ke depan, PDRB ADHB Kabupaten Malang pada Tahun 2015 diperkirakan sebesar Rp. 53.168.244.000.000,- dan PDRB ADHK sebesar Rp. 19.847.571.000.000,- dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi sebesar 6,5% per tahun. Tingkat inflasi dalam 5 tahun kedepan juga relatif terkendali dengan kisaran 6-7% per tahun.

Tabel 2.7

Proyeksi PDRB, PDRB per Kapita, Pertumbuhan Ekonomi dan Inflasi Tahun 2011-2015

Uraian Satuan 2011 2012 2013 2014 2015

PDRB ADHB Juta Rp. 35.574.189 40.302.895 44.231.925 48.839.376 53.168.244

PDRB ADHK Juta Rp. 15.443.926 16.430.793 17.498.795 18.636.216 19.847.571

PDRB ADHB Perkapita Rp. 14.862.778 16.008.123 17.394.768 19.016.541 20.497.097

Pertumbuhan Ekonomi % 6,2 6,4 6,5 6,6 6,7

Inflasi % 6,6-5,9 6,3-5,6 6-5,3 5,8-5,2 5,5-4,9 Sumber : Hasil-hasil Pembangunan Kab. Malang , 2010

Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Malang menunjukkan trend positif

dalam 5 tahun terakhir, walaupun masih lamban. Hal ini disebabkan karena kontribusi sektor yang dominan di Kabupaten Malang adalah sektor primer yang pada umumnya menghasilkan nilai tambah yang sedikit atau dengan kata lain harga jualnya masih relatif rendah dibanding sektor yang lain. Oleh karena itu kontribusi ekonomi diharapkan bergeser pada sektor industri olahan (agroindustri dan pertambangan). Pertumbuhan ekonomi sektoral secara lengkap dapat dilihat pada tabel dibawah ini dimana sektor yang memiliki pertumbuhan ekonomi tertinggi dibanding pertumbuhan Kabupaten Malang secara rerata adalah sektor bangunan sebesar 10,3 %, industri pengolahan 8,2 %, pertambangan dan penggalian 7,3 %, disusul, hotel dan restoran. Sedangkan pertumbuhan terendah dan stabil adalah di sektor pertanian dan sektor jasa-jasa yaitu sebesar 4,4 %.

Tabel 2.8

Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi Sektoral PDRB ADHK Tahun 2006-2010 (dalam persen)

Uraian 2006 2007 2008 2009 2010 Rerata

Pertumbuhan ekonomi 5,74 6,09 5,76 5,25 5,97-6 5,71 Primer 1. Pertanian 4,29 4,28 4,39 4,81 4,9 4,4 2. Pertambangan & Penggalian 7,81 7,89 6,55 7,08 7 7,3 Sekunder 3. Industri Pengolahan 8,37 9,54 8,47 6,41 6,5 8,2

4. Listrik, Gas dan Air Bersih 5,32 3,85 6,30 4,81 5,0 5.1 5. Bangunan 9,14 10,49 10,93 10,68 10,7 10,3 Tersier 6. Perdag, Hotel & Restoran 6,54 7,06 5,95 4,72 6,5 6,1 7. Pengangkutan & Komunikasi 4,87 5,37 4,23 3,66 4,2 4,5

8. Keu, Persewaan & Jasa Persh. 6,12 5,14 5,79 5,46 6 5,6 9. Jasa-jasa 3,97 4,07 4,59 5,05 5,0 4,4

Sumber : Hasil-hasil Pembangunan Kab. Malang, 2010

Page 30: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

17

Kontribusi sektoral dalam menopang pertumbuhan ekonomi Kabupaten Malang selama 5 tahun ke depan diproyeksikan terus mengalami peningkatan pertumbuhan dengan pertumbuhan terbesar pada sektor sekunder dan sektor tersier, sementara pertumbuhan sektor primer relatif stagnan.

Tabel 2.9

Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Sektoral PDRB ADHK Tahun 2011-2015 (dalam persen)

Uraian 2011 2012 2013 2014 2015

Pertumbuhan ekonomi 6,2 6,4 6,5 6,6 6,7 Primer 1. Pertanian 4,9 4,9 5 5 5 2. Pertambangan & Penggalian 7,2 7,3 7,4 7,5 7,6 Sekunder 3. Industri Pengolahan 6,6 6,7 6,8 6,9 7,0 4. Listrik, Gas dan Air Bersih 5,1 5,2 5,3 5,4 5,6 5. Bangunan 10,7 10,8 10,8 10,9 10,9 Tersier 6. Perdag, Hotel & Restoran 6,7 7,0 8,0 8,3 8,9 7. Pengangkutan & Komunikasi 5,0 5,4 6,1 6,7 7,2 8. Keu, Persewaan & Jasa Persh. 6,3 6,3 6,7 6,8 7,1 9. Jasa-jasa 5,2 5,3 5,4 5,5 5,6

Sumber : Hasil-hasil Pembangunan Kab. Malang, 2010

Cukup tingginya aktifitas ekonomi di Kabupaten Malang tidak terlepas dari tingginya aktifitas masyarakat dalam masing-masing sektor ekonomi produktif yang ada di Kabupaten Malang. Sektor ekonomi yang memberikan kontribusi paling tinggi selama kurun waktu 5 tahun terakhir adalah pertanian dengan rata-rata sebesar 30,77 %, disusul perdagangan, hotel dan restoran sebesar 23,87 %, dan industri pengolahan sebesar 18,04 %, jasa-jasa sebesar 13,17 %. Tumbuhnya perekonomian Kabupaten Malang juga mengundang sektor retail pasar modern seperti Indomart, Alfamart dan sejenisnya menjamur. Sektor ini mulai tumbuh dan mencoba bersaing dengan pasar tradional yang terlebih dahulu berkembang, untuk itu Pemerintah Kabupaten Malang akan menerapkan regulasi yang tepat, guna menyeimbangkan persaingan pasar tradisional dan pasar modern agar dapat bejalan selaras beriringan.

Tabel 2.10

Perkembangan Struktur Ekonomi PDRB ADHK Kabupaten Malang Tahun 2006-2010 (dalam persen)

Uraian 2006 2007 2008 2009 2010 Rerata

Primer 34,03 33,54 33,16 33,08 32,8 33,45 1. Pertanian 31,40 30,87 30,47 30,34 30 30,77 2. Pertambangan & Penggalian 2,63 2,67 2,69 2,74 2,8 2,68 Sekunder 20,45 21,05 21,60 21,88 22,1 21,24 3. Industri Pengolahan 17,34 17,91 18,37 18,57 18,7 18,04 4. Listrik, Gas dan Air Bersih 1,57 1,54 1,55 1,54 1,6 1,55 5. Bangunan 1,54 1,60 1,68 1,77 1,9 1,65 Tersier 45,52 45,41 45,24 45,04 45,2 45,30 6. Perdag, Hotel & Restoran 23,71 23,93 23,97 23,85 24,0 23,87 7. Pengangkutan & Komunikasi 4,48 4,45 4,38 4,32 4,4 4,41 8. Keu, Persewaan & Jasa Persh. 3,89 3,85 3,85 3,86 3,9 3,86 9. Jasa-jasa 13,44 13,19 13,04 13,00 13,0 13,17

Sumber : Hasil-hasil Pembangunan Kab. Malang, 2010

Page 31: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

18

Untuk 5 tahun ke depan, struktur perekonomian Kabupaten Malang masih didominasi oleh sektor primer dengan perkiraan sebesar 31,1% sekunder 23,1% dan tersier 45,9% pada Tahun 2015. Dari data tersebut terlihat bahwa dalam kurun 5 tahun mendatang secara perlahan struktur ekonomi Kabupaten Malang mengalami pergeseran dengan semakin meningkatnya sektor sekunder dan tersier.

Tabel 2.11 Proyeksi Struktur Ekonomi PDRB ADHK Kabupaten Malang

Tahun 2011-2015 (dalam persen)

Uraian 2011 2012 2013 2014 2015 Primer 32,4 32,1 31,7 31,4 31,1 1. Pertanian 29,6 29,2 28,9 28,5 28,1 2. Pertambangan & Penggalian 2,8 2,8 2,9 2,9 2,9 Sekunder 22,3 22,5 22,7 22,9 23,1 3. Industri Pengolahan 18,8 18,9 19,0 19,1 19,2 4. Listrik, Gas dan Air Bersih 1,6 1,6 1,6 1,6 1,6 5. Bangunan 1,9 2,0 2,1 2,2 2,3 Tersier 45,3 45,5 45,6 45,7 45,9 6. Perdag, Hotel & Restoran 24,1 24,2 24,3 24,5 24,6 7. Pengangkutan & Komunikasi 4,4 4,4 4,4 4,5 4,5 8. Keu, Persewaan & Jasa Persh. 3,9 3,9 3,9 3,9 4,0 9. Jasa-jasa 12,9 12,9 12,9 12,9 12,8

Sumber : Hasil-hasil Pembangunan Kab. Malang, 2010 Hal yang sama juga berlaku pada struktur ekonomi ADHB Kabupaten

Malang selama kurun waktu 5 tahun terakhir juga masih didominasi oleh sektor pertanian dengan rerata sebesar 29,15% kemudian sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 23,82% dan disusul oleh sektor industri pengolahan sebesar 19,71%.

Tabel 2.12

Struktur Ekonomi PDRB ADHB Kabupaten Malang Tahun 2006-2010 (dalam persen)

Uraian 2006 2007 2008 2009 2010 Rerata

Primer 31,97 31,50 31,1 31,00 30,58 31,39 1. Pertanian 29,75 29,26 28,88 28,74 28.26 29,15 2. Pertambangan & Penggalian 2,22 2,24 2,22 2,26 2,32 2,23 Sekunder 22,36 23,24 23,73 23,96 24,56 23,32 3. Industri Pengolahan 18,86 19,65 20,09 20,26 20.62 19,71 4. Listrik, Gas dan Air Bersih 1,96 1,91 1,8 1,79 1.87 1,86 5. Bangunan 1,54 1,68 1,84 1,91 2.07 1,74 Tersier 45,67 45,24 45,17 45,04 44,86 45,28 6. Perdag, Hotel & Restoran 23,86 23,74 23,93 23,78 23.65 23,82 7. Pengangkutan & Komunikasi 5,35 5,08 4,95 4,92 4.47 5,07 8. Keu, Persewaan & Jasa Persh. 3,66 3,72 3,73 3,74 3.90 3,71 9. Jasa-jasa 12,80 12,70 12,56 12,60 12.84 12,66

Sumber : Hasil-hasil Pembangunan Kab. Malang, 2010

Page 32: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

19

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa struktur ekonomi Kabupaten Malang apabila dikelompokkan dalam 3 sektor pokok yaitu primer, sekunder dan tersier maka sektor yang memberikan kontribusi paling tinggi selama kurun waktu 5 tahun terakhir adalah sektor tersier dengan rerata sebesar 45,28 %, disusul sektor primer dengan rerata sebesar 31,39 % dan sektor sekunder rerata sebesar 23,32 %.

Untuk melihat disparitas wilayah dari aspek ekonomi sekaligus gambaran pemerataan pertumbuhan masih disajikan perbandingan dari 8 Sub Satuan Wilayah Pengembangan (SSWP) belum mengacu pada 6 Wilayah Pengembangan (WP) sebagaimana Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 3 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Malang dikarenakan data yang tersaji pada laporan BPS masih 8 SSWP. Sebagai gambaran tingkat pemerataan ekonomi antar wilayah di Kabupaten Malang dapat dilihat bahwa selama kurun waktu 2005-2009 kegiatan ekonomi antar SSWP, posisi perbandingannya, dilihat dari sisi besaran nilai nominal PDRB ADHB sedikit mengalami perubahan. Posisi pertama dengan nilai nominal PDRB ADHB tertinggi dibangkitkan oleh SSWP II Lingkar Kota Malang. Ditinjau dari pendekatan produksi, PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) SSWP II pada tahun berjalan mencapai Rp 7.916,67 milyar. Pendukung utama PDRB ADHB SSWP II Tahun 2009 adalah sektor industri pengolahan, sektor pertanian dan sektor perdagangan, hotel dan restoran, yang masing-masing mencapai Rp 2.671,54 milyar, Rp 1.788,57 milyar dan Rp 1.497,31 milyar. Posisi kedua yang sejak Tahun 2000 dipegang oleh SSWP VIII Dampit dan sekitarnya, memasuki Tahun 2009 posisinya belum mengalami perubahan dengan sumbangan sebesar Rp 5.036,45 milyar. Urutan berikutnya SSWP V Kepanjen dan sekitarnya Rp 5.034,81 milyar, SSWP VII Gondanglegi dan sekitarnya Rp 2.784,29 milyar, SSWP I Ngantang dan sekitarnya Rp 1.760,44 milyar serta SSWP III Lawang Rp 1.472,79 milyar.

Pada posisi terakhir masih diduduki oleh SSWP VI Donomulyo dengan sumbangan sebesar Rp 663,13 milyar. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 2.13 di bawah ini :

Tabel 2.13

PDRB ADHB per SSWP Tahun 2005–2009 (milyar rupiah)

Sub Satuan Wilayah

Pengembangan (SSWP)

2005 2006 2007 2008*) 2009**)

I. Ngantang & Sekitarnya

1.014,49 1.206,72 1.367,13 1.581,28 1.760,44

II. Lingkar Kota Malang 4.523,92 5.340,51 6.101,18 7.155,37 7.916,67 III. Lawang 832,63 986,77 1.136,91 1.317,78 1.472,79 IV. Tumpang & sekitarnya 1.796,48 2.123,93 2.400,53 2.763,32 3.086,57 V. Kepanjen & sekitarnya 2.943,51 3.468,22 3.923,04 4.514,05 5.034,81 VI. Donomulyo 397,76 467,87 527,66 602,43 663,13 VII. Gondanglegi &

sekitarnya 1.620,28 1.912,37 2.163,44 2.495,86 2.784,29

VIII. Dampit & sekitarnya 2.973,22 3.523,86 3.975,90 4.558,06 5.036,12 KAB. MALANG 16.103,30 19.030,26 21.595,80 25.026,86 27.754,81

* Angka diperbaiki ** Angka Sementara

Page 33: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

20

Sedangkan dari perkembangan pertumbuhan PDRB atas dasar harga

konstan untuk masing masing SSWP, secara lengkap dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 2.14

Perkembangan PDRB ADHK per SSWP Tahun 2005–2008 (dalam juta rupiah)

SSWP 2005 2008

Primer Sekunder Tersier Primer Sekunder Tersier SSWP I 276.863,25 89.777,88 325.716,67 324.709,64 114.870,58 384.088,70

SSWP II 836.534,87 962.313,11 1.225.991,66 945.999,52 1.229.260,01 1.444.988,31

SSWP III 68.394,09 234.476,37 242.285,04 79.118,02 298.468,43 286.715,50

SSWP IV 438.026,14 147.750,27 634.940,27 504.379,21 189.757.79 746.086,17

SSWP V 780.961,39 262.078,92 944.020,80 886.742,81 340.272,69 116.216,56

SSWP VI 127.265,36 21.578,84 128.552,94 144.544,05 27.529,19 151.367,59

SSWP VII 359.843,23 182.063,11 540.939,05 412.768,35 235.512,92 632.307,22

SSWP VIII 893.452,05 296.781,22 966.461,51 1.024.129,56 379.477,64 1.135.784,08

Sumber : Hasil-hasil Pembangunan Kab. Malang, 2010

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa mayoritas kecamatan yang ada di

Kabupaten Malang didominasi oleh sektor tersier dan tertinggi pada Tahun 2005 maupun Tahun 2008 adalah di SSWP II (lingkar Kota Malang) dan diikuti SSWP VIII (Turen dan sekitarnya), sedangkan terendah di SSWP VI (Donomulyo). Sektor Sekunder pada Tahun 2005 dan Tahun 2008 tertinggi berada di SSWP II sedang terendah di SSWP VI.

Sedangkan sektor primer baik Tahun 2005 tertinggi berada di SSWP VIII diikuti SSWP II, dan pada Tahun 2008 tertinggi pada SSWP II diikuti SSWP VIII. Terendah di Tahun 2005 berada di SSWP III dan pada Tahun 2008 di SSWP VI, namun demikian sektor ini tidak mendominasi di semua SSWP.

Untuk membandingkan posisi SSWP dengan wilayah regional Kabupaten Malang maka dipakai analisis typologi Klassen untuk melihat aktifitas ekonomi dan kecenderungan kemajuan suatu wilayah. Analisis typologi Klassen membagi daerah menjadi 4 kwadran yaitu: 1) daerah yang memiliki PDRB per kapita dan laju pertumbuhan lebih tinggi dari Kabupaten Malang disebut daerah maju dan cepat tumbuh, 2) daerah yang PDRB per kapita lebih tinggi tetapi laju pertumbuhan lebih rendah dengan Kabupaten Malang disebut daerah maju tapi tertekan, 3) daerah yang memiliki PDRB per kapita rendah namun laju pertumbuhan tinggi disebut daerah berkembang cepat, 4) daerah yang PDRB per kapita dan laju pertumbuhan rendah dibanding Kabupaten Malang disebut daerah relatif tertinggal. Gambaran analisis typologi Klassen Kabupaten Malang dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Page 34: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

21

Tabel 2.15 Klasifikasi Kinerja Ekonomi SSWP

Tahun 2005–2008

PDRB per kapita

Laju Pertumbuhan

Tinggi

Rendah

Tinggi

Daerah maju dan cepat tumbuh: - SSWP II - SSWP III

Daerah berkembang cepat: - SSWP I

Rendah

Daerah maju tapi tertekan: - SSWP V

Daerah relatif lamban: - SSWP IV - SSWP VI - SSWP VII - SSWP VIII

Sumber : Bappekab. Malang, 2010 (data diolah)

SSWP yang berada di kwadran I yaitu SSWP II (lingkar Kota Malang) dan SSWP III (Kecamatan Lawang) merupakan daerah maju dan berkembang cepat dan mampu tumbuh karena adanya aktifitas ekonomi yang cukup tinggi baik disebabkan oleh faktor internal (potensi daerah itu sendiri) maupun eksternal seperti lingkar Kota Malang yang mendapat imbas pertumbuhan Kota Malang.

SSWP pada kwadran II yaitu SSWP V (Kepanjen dan sekitarnya) merupakan daerah maju dengan income perkapita tinggi tetapi pertumbuhan ekonomi relatif rendah. Hal ini disebabkan potensi ekonomi wilayah ini didominasi oleh sektor primer yang pada umumnya memiliki produktifitas rendah sehingga pertumbuhan ekonomi rendah. Namun demikian masih memiliki harapan dengan meningkatkan sektor sekunder dan tersier seperti perdagangan, hotel, restoran, angkutan rel, angkutan jalan raya, jasa penunjang angkutan, pos dan telekomunikasi, bank, lembaga keuangan bukan bank, sewa bangunan, jasa perorangan dan rumah tangga. Diharapkan dengan kepindahan ibukota Kabupaten Malang ke Kepanjen akan berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi di wilayah Kepanjen dan sekitarnya.

SSWP pada kwadran III yaitu SSWP I (Kasembon dan sekitarnya) yaitu merupakan daerah yang cepat berkembang dengan laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi, wilayah ini memiliki potensi ekonomi primer perikanan, kehutanan, peternakan, perkebunan, ekonomi sekunder listrik dan air bersih, dan ekonomi tersier berupa perdagangan, restoran, jasa penunjang komunikasi, lembaga keuangan bukan bank, sewa bangunan, jasa perusahaan, jasa pemerintahan umum, jasa sosial kemasyarakatan dan jasa perorangan dan rumah tangga. Wilayah ini cepat berkembang karena menjadi poros lalu lintas pertemuan ke tiga kota yaitu Malang Raya, Jombang dan Kediri. Namun demikian, income per kapita wilayah ini masih rendah.

Page 35: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

22

SSWP pada kwadran IV adalah SSWP IV (Jabung dan sekitarnya), SSWP VI (Donomulyo), SSWP VII (Bantur dan sekitarnya), SSWP VIII (Turen dan sekitarnya) adalah termasuk daerah tertinggal dengan pertumbuhan ekonomi dan income per kapita rendah, yang secara geografi merupakan daerah dibagian Timur dan Selatan yang memiliki topografi pegunungan sehingga memerlukan biaya tinggi bagi pembangunan sarana prasarananya. Namun demikian diharapkan dengan pembangunan Jalan Lintas Selatan dan Pembangunan Pelabuhan di Sendang Biru dapat lebih meningkatkan aktivitas perekonomian daerah ini.

Namun demikian dari ke-8 SSWP tersebut tidak terdapat perbedaan pertumbuhan ekonomi yang sangat mencolok seperti kondisi 5 tahun yang lalu, semua SSWP hampir mendekati rata-rata.

Kebijakan pembangunan Kabupaten Malang untuk 5 tahun ke depan yang berorientasi pada potensi 6 WP diarahkan semakin terjadi pemerataan pertumbuhan yang diproyeksikan sebagai berikut:

Tabel 2.16

Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi per Wilayah Pengembangan Tahun 2011-2015 (dalam persen)

URAIAN 2011 2012 2013 2014 2015

Pertumbuhan ekonomi 6,2 6,4 6,5 6,6 6,7 1. WP I Lingkar Kota Malang 6,4 6,5 6,6 6,72 6,75 2. WP II Kepanjen 6,2 6,4 6,55 6,6 6,65 3. WP III Ngantang 6,0 6,1 6,2 6,4 6,5 4. WP IV Tumpang 5,8 5,95 6,25 6,3 6,4 5. WP V Turen dan Dampit 5,9 6,1 6,3 6,35 6,45 6. WP VI Sumbermanjing

Wetan 5,8 6 6,2 6,3 6,4

Sumber : Bappekab. Malang, 2010 (data diolah) Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi WP I yang terdiri dari Kecamatan

Dau, Karangploso, Lawang, Singosari, Pakisaji, Wagir, Tajinan, Bululawang, Pakis; disamping pertanian pangan, perkebunan, industri, perdagangan dan pariwisata. Dengan pengungkit Bandara Abdulrachman Saleh, perusahaan industri besar dan permukiman.

Untuk WP II yang terdiri dari Kecamatan Kepanjen, Wonosari, Ngajum, Kromengan, Pagak, Sumberpucung, Kalipare, Donomulyo, Gondanglegi dan Pagelaran; pertanian pangan, perkebunan, peternakan, perikanan darat, industri, pariwisata dengan pengungkit Jalan Lintas Selatan, wisata budaya Gunung Kawi dan Kota Kepanjen sebagai pusat pemerintahan.

WP III yang terdiri dari Kecamatan Ngantang, Pujon dan Kasembon; pertanian pangan, perkebunan, peternakan, hortikultura, perindustrian, perikanan air tawar dan pariwisata dengan pengungkit Sub Terminal Agrobis Mantung dan wisata Selorejo.

WP IV yang terdiri dari Kecamatan Tumpang, Poncokusumo, Wajak dan Jabung; pertanian tanaman pangan, perkebunan, peternakan, hortikultura,

Page 36: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

23

perikanan, pariwisata dan industri dengan pengungkit Kawasan Agropolitan Poncokusumo, Minapolitan Wajak, wisata menuju Bromo.

WP V yang terdiri dari Kecamatan Turen, Dampit, Tirtoyudo dan Ampelgading; pertanian tanaman pangan, perkebunan, peternakan, perikanan laut, industri, perdagangan dan pariwisata dengan pengungkit Jalan Lintas Selatan.

WP VI yang terdiri dari Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Bantur dan Gedangan; pertanian tanaman pangan, perkebunan, perikanan laut, pertambangan, industri, pariwisata dengan pengungkit Jalan Lintas Selatan, Pelabuhan Nusantara Sendang Biru.

Selain itu akan dipertajam program-program terkait dengan pengentasan kemiskinan dan desa tertinggal karena sebagian besar kecamatan yang memiliki tingkat kemiskinan dan desa tertinggal yang tinggi cenderung pertumbuhan ekonominya lebih rendah.

Gambar 2.1

Peta Wilayah Pengembangan Kabupaten Malang

Page 37: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

24

22..22..22 KKeesseejjaahhtteerraaaann SSoossiiaall

11.. KKeemmiisskkiinnaann,, PPeennggaanngggguurraann,, DDeessaa TTeerrttiinnggggaall ddaann IIPPMM Sebagai amanat Milenium Development Goals (MDGs) yaitu komitmen

dunia untuk mempercepat pembangunan manusia dan pemberantasan kemiskinan, dimana Pemerintah Indonesia termasuk salah satu negara yang menandatangani deklarasi millenium untuk mencapai 8 buah sasaran pembangunan millenium yaitu 1) pengentasan kemiskinan dan kelaparan yang ekstrim, 2) pemerataan pendidikan dasar, 3) mendukung adanya persamaan gender dan pemberdayaan perempuan, 4) mengurangi tingkat kematian anak, 5) meningkatkan kesehatan ibu, 6) perlawanan terhadap HIV/AIDS, malaria, dan penyakit lainnya, 7) menjamin daya dukung lingkungan hidup, 8) mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan. Begitu juga dengan arahan RPJM Provinsi Jawa Timur maupun Nasional masalah kemiskinan, pengangguran menjadi urusan bersama yang sangat prioritas. Sama halnya dengan Kabupaten Malang yang sudah dimulai dari RPJMD Kabupaten Malang Periode 2006-2010 sudah memprioritaskan pengentasan kemiskinan dan penciptaan lapangan kerja yang dikaitkan dengan seluruh program prioritas pembangunan yang pada impact-nya dapat mengurangi angka kemiskinan dan menurunkan angka pengangguran.

Dalam kurun waktu 5 tahun kondisi kemiskinan, pengangguran IPM serta

pemberdayaan gender di Kabupaten Malang dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 2.17

Perkembangan Angka Kemiskinan, Pengangguran dan IPM Kabupaten Malang Tahun 2006-2010

Uraian Satuan 2006 2007 2008 2009 2010*

Tingkat Kemiskinan

% 22,98 23,15 23,56 14,7 13,6

Tingkat Pengangguran

% 5,59 6,44 6,67 4,1 4,1

IPM 66,93 69,07 69,55 69,89 70,3 Indeks Harapan Hidup

67,30 68,22 68,43 72,56 72,7

Indeks Pendidikan

73,27 73,50 73,50 74,40 74,6

Indeks Daya Beli 57,76 65,49 66,72 62,72 63,2 Pemberdayaan Gender

- - - 67,4 67,4

Pembangunan Gender

- - - 65,0 65,7

SSuummbbeerr :: HHaassiill--hhaassiill ppeemmbbaanngguunnaann KKaabbuuppaatteenn MMaallaanngg,, 22001100 KKeetteerraannggaann:: **aannggkkaa sseemmeennttaarraa..

Dari data diatas dapat kita lihat tingkat kemiskinan Kabupaten Malang

pada level mencapai 13,6 persen di Tahun 2010. Kemudian angka

Page 38: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

25

pengangguran sendiri masih tergolong kecil yaitu mencapai 4,1 persen di Tahun 2010. Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa indeks pembangunan manusia Kabupaten Malang dari Tahun 2006 sampai dengan Tahun 2010 selalu meningkat, yaitu Tahun 2006 sebesar 66,93, Tahun 2007 sebesar 69,07, Tahun 2008 sebesar 69,55, Tahun 2009 sebesar 69,89 dan meningkat menjadi 70,3 di Tahun 2010, hal ini disebabkan karena adanya perbaikan/peningkatan pada bidang kesehatan, pendidikan dan komponen daya beli.

Tabel 2.18

Proyeksi Angka Kemiskinan, Pengangguran dan IPM Kabupaten Malang Tahun 2010-2015

Uraian Sat 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Tingkat Kemiskinan % 13,6 12,3 11,9 10,1 8,8 6,9 Tingkat Pengangguran

% 4,10 3,8 3,58 3,40 3,20 3,00

IPM 70,3 70,8 71,1 71,7 72,1 72,6 Indeks Harapan Hidup 72,68 73,1 73,3 73,7 73,9 74,3 Indeks Pendidikan 74,6 75,2 75,5 76 76,4 76,9 Indeks Daya Beli 63,2 64 64,6 65,3 65,9 66,6 Pemberdayaan Gender

67,6 68,8 69,5 70,2 71,2 71,4

Pembangunan Gender

65,7 66,5 67,8 68,5 69,6 70,1

Sumber : Bappeda Kabupaten Malang, 2010

Dari gambaran ini trend prediksi angka kemiskinan Kabupaten Malang akan semakin berkurang sejalan dengan target RPJMD Provinsi Jawa Timur dan MDG’s yaitu pada Tahun 2010 sebesar 13,6%, Tahun 2011 sebesar 12,3%, Tahun 2012 sebesar 11,9%, Tahun 2013 sebesar 10,1%, Tahun 2014 sebesar 8,8%, dan Tahun 2015 ditargetkan turun hingga sebesar 6,9%. Sedangkan tingkat pengangguran sebesar 4,10% di Tahun 2010 kemudian Tahun 2011 sebesar 3,8%, Tahun 2012 sebesar 3,58%, Tahun 2013 sebesar 3,40%, Tahun 2014 sebesar 3,20%, dan Tahun 2015 ditargetkan turun hingga sebesar 3%. IPM sendiri dari Tahun 2010-2015 sebesar 70,3 pada Tahun 2010 sebesar 70,8 pada Tahun 2011, 71,1 pada Tahun 2012, 71,7 pada Tahun 2013, 72,1 pada Tahun 2014 dan pada Tahun 2015 ditargetkan 72,6.

Page 39: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

26

Tabel 2.19 Daftar Desa Tertinggal Kabupaten Malang

NO KECAMATAN DESA NO KECAMATAN DESA

1 DONOMULYO 1 SUMBEROTO 11 TUREN 1 UNDAAN 2 TLOGOSARI 2 JERU 3 KEDUNGSALAM 3 SANANKERTO 4 BANJAREJO 4 TUMPUKRENTENG 5 PURWODADI 12 BULULAWANG 1 SUKONOLO 2 KALIPARE 1 ARJOSARI 2 GADING 2 KALIASRI 3 BAKALAN 3 PUTUKREJO 4 SUDIMORO 4 SUMBERPETUNG 5 KASRI 5 SUKOWILANGUN 6 PRINGU 3 PAGAK 1 PANDANREJO 7 KASEMBON 2 SUMBERKERTO 13 GONDANGLEGI 1 BULUPITU 3 PAGAK 2 SUKOSARI 4 BANTUR 1 BANDUNGREJO 3 PANGGUNGREJO 2 SUMBERBENING 4 PUTAT KIDUL 3 SRIGONCO 5 UREK-UREK 4 WONOREJO 6 SUMBERJAYA 5 BANTUR 14 KEPANJEN 1 MOJOSARI 6 PRINGGODANI 15 SUMBERPUCUNG 1 JATIGUWI 7 REJOSARI 2 SENGGRENG 8 KARANGSARI 3 TERNYANG 5 GEDANGAN 1 TUMPAKREJO 16 KROMENGAN 1 NGADIREJO 2 SINDUREJO 2 JAMBUWER 3 GAJAHREJO 17 NGAJUM 1 BABADAN 4 SIDODADI 2 BALESARI 5 GIRIMULYO 18 WONOSARI 1 PLAOSAN 6 SUMBERMANJING

WETAN 1 KEDUNGBANTENG 2 BANGELAN 2 TAMBAKASRI 3 SUMBERDEM

3 TEGALREJO 4 SUMBERTEMPUR 4 SUMBERAGUNG 19 WAGIR 1 SUMBERSUKO 7 DAMPIT 1 SUKODONO 2 PETUNGSEWU 2 BATURETNO 3 SUKODADI 8 TIRTOYUDO 1 PURWODADI 4 DALISODO 2 KEPATIHAN 20 PAKISAJI 1 JATISARI 3 TAMANKUNCARAN 2 WADUNG 9 PONCOKUSUMO 1 DAWUHAN 21 TAJINAN 1 GUNUNGRONGGO 2 SUMBEREJO 22 TUMPANG 1 NGINGIT 3 PANDANSARI 2 KIDAL 4 NGADAS 3 KAMBINGAN

10 WAJAK 1 SUMBERPUTIH 4 PULUNGDOWO 2 WONOAYU 5 DUWET 3 BAMBANG 6 DUWETKRAJAN 4 PATOK PICIS 23 PAKIS 1 KEDUNGREJO 5 NGEMBAL 2 PUCANGSONGO

Page 40: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

27

22.. PPeerrlliinndduunnggaann SSoossiiaall Beberapa kecenderungan permasalahan sosial, dibarengi dengan

terjadinya perubahan sosial yang sangat cepat, maka persoalan yang dihadapi sampai saat ini di Kabupaten Malang adalah sebagai berikut: 1) masih terbatasnya sarana dan prasarana panti sosial baik milik pemerintah maupun masyarakat; 2) masih minimnya peran serta potensi sumber kesejahteraan sosial dan sektor swasta dalam penanganan PMKS; 3) masih banyaknya jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) baik secara kualitas maupun secara kuantitas, antara lain, kemiskinan, kecacatan, ketunasusilaan, keterlantaran, korban bencana/bencana alam; 4) serta belum efektifnya penanganan bencana baik yang bersifat prefentif, tanggap darurat maupun rehabilitatif. Perkembangan jumlah penduduk rawan sosial Kabupaten Malang Tahun 2006 sampai 2010 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 2.20

Perkembangan Jumlah Penduduk Rawan Sosial Tahun 2006–2010

Uraian Satuan 2006 2007 2008 2009 2010

Keluarga Fakir Miskin

jiwa 555.971 555.971 568.591 568.591 568.591

Balita Terlantar jiwa 1.404 1.435 1.276 677 677 Anak Terlantar jiwa 71.867 72.115 63.225 39.659 39.659 Lanjut Usia Terlantar

jiwa 4.639 5.671 3.380 3.748 3.748

Gelandangan jiwa 17 62 22 105 105 Komunitas Adat Terpencil

jiwa - 40 0 77 77

Penyandang Cacat

jiwa 8.684 401 908 5.774 5.774

Korban Bencana Alam

jiwa 20 124 1.279 628 628

Korban lain jiwa 0 0 0 1 1 Pengemis jiwa 213 151 81 167 167

Sumber : Hasil-hasil Pembangunan Kab. Malang, 2010 33.. KKeesseettaarraaaann GGeennddeerr

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 1 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah maka telah dibentuk lembaga khusus yang menangani pengarusutamaan gender sehingga kesetaraan gender dapat diwujudkan. Perkembangan keterlibatan perempuan dalam organisasi, penanganan kasus KDRT dan perlindungan anak serta program sosialisasi Undang-Undang KDRT dan Perlindungan Anak secara lengkap dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Page 41: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

28

Tabel 2.21 Perkembangan Keterlibatan Perempuan Dalam Organisasi

Tahun 2006-2009

S

Sumber : Hasil-hasil Pembangunan Kab. Malang, 2010 Dari data diatas diketahui bahwa keterlibatan perempuan baik di

lembaga swasta maupun di Pemerintahan sudah cukup tinggi. Sebagai contoh di lembaga swasta angka tersebut secara rasio lebih kurang 39 %, di lembaga Pemerintah Daerah 47 % sedangkan di DPRD 20 %.

22..33 AAssppeekk PPeellaayyaannaann UUmmuumm 22..33..11 PPeennddiiddiikkaann

Pendidikan merupakan kunci strategi dalam mempersiapkan terwujudnya anak bangsa yang demokratis, berketrampilan, cerdas, kreatif, memperteguh akhlaq serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, dalam rangka menghadapi persaingan global yang tanpa batas.

Keberhasilan pembangunan di bidang pendidikan dapat dilihat dari perkembangan indikator Angka Partisipasi Murni (APM) dan Angka Partisipasi Kasar (APK). Indikator APM ini mencerminkan perbandingan jumlah siswa yang bersekolah di jenjang tertentu dengan usia tertentu dibanding dengan jumlah penduduk usia sekolah (usia tertentu untuk jenjang tertentu). Sedangkan indikator APK mencerminkan perbandingan antara jumlah siswa pada jenjang tertentu dibandingkan jumlah penduduk usia sekolah untuk jenjang tertentu.

Indikator APM dari Tahun 2006 sampai dengan 2009 meningkat untuk SD/MI dari 98,91 menjadi 99,13, untuk SMP/MTs dari 63,32 menjadi 72,43, dan untuk SMA/MA dari 28,80 menjadi 34,61, sedangkan untuk indikator APK dari 2006 sampai dengan Tahun 2009 untuk SD/MI dari 114,8 turun menjadi 112,9, untuk SMP/MTs dari 85,32 menjadi 92,26, untuk SMA/MA dari 35,23 menjadi 39,25. Indikator APM dan APK secara lengkap dapat dilihat pada tabel 2.22 di bawah ini:

Tabel 2.22

Perkembangan APM dan APK Tahun 2006-2009

Uraian

2006 2007 2008 2009

APM APK APM APK APM APK APM APK SD/MI 98,91 114,8 99,01 115,0 99,10 115,22 99,10 115,0 SMP/MTs 63,32 85,32 68,69 89,68 76,64 91,22 76,64 91,22 SMA/MA 28,80 35,23 29,33 35,23 34.61 37,24 32,10 37,24

Sumber : Hasil-hasil Pembangunan Kab. Malang, 2010

Uraian Satuan 2006 2007 2008 2009 Jumlah Perempuan yang Bekerja orang 424.496 631.020 547.317 547.317

Jumlah Perempuan PNS di Pemerintah Kab. Malang orang 7.705 7.598 8.376 8.483

Jumlah Perempuan Anggota DPRD Kab. Malang orang 7 7 7 8

Jumlah Organisasi Perempuan organisasi 26 26 27 28 Jumlah Kelompok Usaha Perempuan

kelompok 3.678 3.678 4.087 4.280

Page 42: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

29

Dari data diatas dapat dilihat baik APM maupun APK Tahun 2006 sampai dengan 2009 cenderung meningkat kecuali APM tingkat SMA/MA. Hal ini disebabkan masih banyaknya lulusan SMP/MTs melanjutkan sekolah ke Kota Malang, yang tidak terdata di sekolah-sekolah Kabupaten Malang.

Selanjutnya tabel rata-rata lama sekolah penduduk Kabupaten Malang dibandingkan dengan Kabupaten/Kota bertetangga dan rata-rata Jawa Timur adalah sebagai berikut :

Tabel 2.23

Rata-rata Lama Sekolah Penduduk Umur 15 Tahun Keatas Di Kabupaten Malang dan Sekitarnya

Tahun 2005-2010

Uraian 2005 2006 2007 2008 2009 2010 Kab. Blitar 6,47 7,08 7,09 7,09 7,12 7,12 Kab. Kediri 6,99 7,01 7,45 7,45 7,50 7,50 Kab. Malang 5,96 6,65 6,66 6,66 6,69 6,69 Kab. Lumajang 5,10 5,76 5,90 5,90 5,93 5,93 Kab. Probolinggo 4,96 4,98 5,00 5,00 5,03 5,03 Kab. Pasuruan 6,00 6,16 6,16 6,16 6,25 6,25 Kab. Mojokerto 7,38 7,16 7,67 7,67 7,70 7,70 Kota Malang 9,56 10,57 10,80 10,80 10,83 10,83 Kota Batu 7,72 7,70 8,19 8,20 8,30 8,30 Jawa Timur 6,68 6,90 6,90 6,95 7,07 7,07 Sumber : BPS Kabupaten Malang, 2009

Untuk mendukung peningkatan kualitas anak didik maka upaya peningkatan

kualitas dan profesionalisme guru yang dilaksanakan secara bertahap dan terus menerus, di tingkat SD/MI pada Tahun 2006 sebesar 40,35 % menjadi 48,62 % di Tahun 2009, di tingkat SMP/MTs dari 65,83 % di Tahun 2006 menjadi 71,62 % di Tahun 2009, di tingkat SMA/MA dari 86,27 % di Tahun 2006 menjadi 86,98 % di Tahun 2009, secara lengkap dapat dilihat pada tabel 2.24 di bawah ini :

Tabel 2.24

Perkembangan Guru yang Berkualifikasi Tahun 2006-2010

Uraian Satuan 2006 2007 2008 2009 2010

SD/MI % 40,35 40,82 42,47 48,62 48,62 SMP/MTs % 65,83 66,23 71,19 71,62 71,62 SMA/MA % 86,27 86,32 86,50 86,98 86,98

Sumber : BPS Kabupaten Malang, 2009

Keberhasilan di bidang pendidikan ini juga dapat dilihat dari jumlah lulusan SMK yang telah mendapat pekerjaan yang meningkat dari tahun ke tahun, dari jumlah 3.650 orang di Tahun 2006, naik menjadi 4.217 orang di Tahun 2007,

Page 43: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

30

meningkat menjadi 4.336 orang di Tahun 2008 dan menjadi 4.802 orang di Tahun 2009.

Angka partisipasi sekolah dari tingkatan SD/MI, SMP sederajat, dan SMA sederajat perkembangannya dapat dilihat dari tabel diatas.

TTaabbeell 22..2255

PPeerrkkeemmbbaannggaann PPaarrttiissiippaassii SSeekkoollaahh DDiibbaannddiinnggkkaann ddeennggaann JJuummllaahh PPeenndduudduukk

TTaahhuunn 22000066--22000099

NNoo JJeennjjaanngg PPeennddiiddiikkaann 22000066 22000077 22000088 22000099 II SSDD//MMII 11 JJuummll mmuurriidd uussiiaa 77--1122 tthh 114411..006644 225511..881144 222255..996633 227733..443399 22 JJuummll ppeennddddkk uussiiaa 77--1122 tthh 114433..555522 225577..441155 222288..110055 227788..885511 33 AAPPSS SSDD//MMII 00,,4400 00,,2222 00,,2299 00,,000022 IIII SSMMPP//MMTTss 11 JJuummll mmuurriidd uussiiaa 1133--1155 tthh 9999..661188 8811..336666 9955..223344 110044..005555 22 JJuummll ppeennddddkk uussiiaa 1133--1155 tthh 112299..996600 9966..660011 112244..226677 112222..335555 33 AAPPSS SSMMPP//MMTTss 11,,3399 11,,4400 11,,0000 00,,00007755

Sumber : Hasil-hasil Pembangunan Kab. Malang, 2010

SSeeddaannggkkaann ddiittiinnjjaauu ddaarrii kkeetteerrsseeddiiaaaann iinnffrraassttrruukkttuurr sseekkoollaahh tteerruuttaammaa ddaarrii bbaannyyaakknnyyaa ggeedduunngg sekolah terlihat bahwa rasionya masih rendah. Hal ini disebabkan kkaarreennaa sseemmaakkiinn mmeenniinnggkkaattnnyyaa jjuummllaahh ppeenndduudduukk uussiiaa sseekkoollaahh ddaarrii wwaakkttuu kkee wwaakkttuu sseeddaannggkkaann ppeerrttuummbbuuhhaann ggeedduunngg sseekkoollaahh ttiiddaakk sseebbeessaarr ppeenndduudduukk uussiiaa sseekkoollaahh..

TTaabbeell 22..2266

KKeetteerrsseeddiiaaaann SSeekkoollaahh ddaann PPeenndduudduukk UUssiiaa SSeekkoollaahh TTaahhuunn 22000066--22000099

NNoo JJeennjjaanngg PPeennddiiddiikkaann 22000066 22000077 22000088 22000099 II SSDD//MMII

11 JJuummllaahh GGeedduunngg SSeekkoollaahh 11..116655 11..117711 11..118800

((11..117711)) 11..117700

((11..116611)) 22 JJuummll ppddddkk kkllpp uussiiaa 77--1122 tthh 114433..555522 225577..441155 222288..110055 227788..885511 33 RRaassiioo 00,,8811 00,,4455 00,,5522 00,,4422

IIII SSMMPP//MMTTss

11 JJuummllaahh GGeedduunngg SSeekkoollaahh 229955 330022 330022

((226677)) 330022

((227799)) 22 JJuummll ppddddkk kkllpp uussiiaa 1133--1155 tthh 112299..996600 9966..660011 112244..226677 112222..335555 33 RRaassiioo 00,,2233 00,,3322 00,,2244 00,,2255

Sumber : Hasil-hasil Pembangunan Kab. Malang, 2010

SSeeddaannggkkaann uunnttuukk ppeerrbbaannddiinnggaann ddaann ppeerrkkeemmbbaannggaann jjuummllaahh mmuurriidd ddaann gguurruu ppaaddaa jjeennjjaanngg ppeennddiiddiikkaann SSDD//MMII ddaann SSMMPP//MMTTss ddaappaatt ddiilliihhaatt ppaaddaa ttaabbeell bbeerriikkuutt..

Page 44: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

31

TTaabbeell 22..2277 PPeerrkkeemmbbaannggaann JJuummllaahh GGuurruu ddaann MMuurriidd ppeerr JJeennjjaanngg PPeennddiiddiikkaann DDaassaarr

TTaahhuunn 22000066--22000099

NNoo JJeennjjaanngg PPeennddiiddiikkaann 22000066 22000077 22000088 22000099

II SSDD//MMII 11 JJuummllaahh GGuurruu 1100..771100 1100..771177 1122..998866 1111..772299 22 JJuummllaahh MMuurriidd 221111..333300 221100..667755 220077..552255 220077..111133 33 RRaassiioo 00..0055006688 00..0055008877 00..0066228899 00..0055668822 IIII SSMMPP//MMTTss 11 JJuummllaahh GGuurruu 55..996633 55..994444 55..334499 55..339955 22 JJuummllaahh MMuurriidd 7711..117722 7733..445522 7733..993333 7733..229900 33 RRaassiioo 00..0088337788 00..0088009922 00..0077776644 00..00777799

Sumber : Hasil-hasil Pembangunan Kab. Malang, 2010

22..33..22 KKeesseehhaattaann Sebagai tolok ukur keberhasilan pembangunan di bidang kesehatan

dicerminkan melalui indeks harapan hidup yaitu suatu indeks yang dipakai untuk mengukur kualitas sumberdaya manusia melalui meningkatnya derajat kesehatan. Dari data diatas menunjukkan bahwa indeks harapan hidup di Kabupaten Malang Tahun 2006 sampai dengan Tahun 2009 juga selalu meningkat yaitu 67,30 di Tahun 2006 menjadi 72,56 di Tahun 2009. Kondisi ini diupayakan untuk terus menerus meningkat dan berkesinambungan karena masalah kesehatan yang terjadi sekarang dapat berpengaruh terhadap keturunan berikutnya. Derajat kesehatan ini juga harus terus menerus ditingkatkan seiring dengan memberikan fasilitas kesehatan yang memadai dan meningkatkan kesadaran pola hidup sehat bagi masyarakat secara sinergis. Apabila Indeks Harapan Hidup (IHH) semakin tinggi berarti hal ini mengindikasikan bahwa pembangunan sosial ekonomi suatu daerah semakin maju. Berikut disajikan tabel IHH Kabupaten Malang dan sekitarnya, adalah sebagai berikut :

TTaabbeell 22..2288

PPeerrkkeemmbbaannggaann IInnddeekkss HHaarraappaann HHiidduupp,, KKeemmaattiiaann BBaayyii,, KKeemmaattiiaann AAnnaakk ddaann IIbbuu KKaabbuuppaatteenn MMaallaanngg

TTaahhuunn 22000066--22000099

NNoo SSaattuuaann 22000066 22000077 22000088 22000099

11 IInnddeekkss HHaarraappaann HHiidduupp % 67,30 68,22 68,43 72,56

22 AAnnggkkaa KKeemmaattiiaann BBaayyii oorraanngg 116600 114422 114477 115544

33 AAnnggkkaa KKeemmaattiiaann AAnnaakk oorraanngg 2288 3333 1166 1188

44 AAnnggkkaa KKeemmaattiiaann IIbbuu oorraanngg 2288 2255 2244 1199 Sumber : Hasil-hasil Pembangunan Kab. Malang, 2010

Page 45: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

32

Dari data diatas tampak bahwa IHH Kabupaten secara rerata lebih tinggi dari Kabupaten yang berada di Jawa Timur bagian Selatan dan masih lebih rendah dari rerata Jawa Timur.

Salah satu pendukung IHH ini adalah angka kematian bayi. Angka kematian bayi di Kabupaten Malang per 1000 orang penduduk Tahun 2006 sebesar 3,58 dan Tahun 2007 turun menjadi 3,44, tetapi naik di Tahun 2008 sebesar 3,72 dan Tahun 2009 sebesar 4,05, hal ini menunjukkan bahwa tingkat kesadaran masyarakat masih rendah, namun demikian untuk angka kematian ibu melahirkan per 1000 orang penduduk pada Tahun 2006 sebesar 57,41 naik di Tahun 2007 sebesar 75,07, dan turun cukup signifikan di Tahun 2008 menjadi sebesar 60,68 dan Tahun 2009 menjadi 53,05. Oleh karena itu Pemerintah Kabupaten Malang telah berupaya secara terus menerus untuk meningkatkan pembangunan di bidang kesehatan melalui peningkatan kesadaran masyarakat dan melalui pengembangan Pondok Kesehatan Desa sebagai pusat penyuluhan dan konsultasi kesehatan termasuk penyuluhan gizi yang program terpadu Pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan Pemerintah Kabupaten Malang.

SSeeddaannggkkaann uunnttuukk ppeerrbbaannddiinnggaann jjuummllaahh ddookktteerr,, ppaarraammeeddiiss ddaann ssaarraannaa pprraassaarraannaa kesehatan TTaahhuunn 22000066--22000099 ddaappaatt ddiilliihhaatt ppaaddaa ttaabbeell bbeerriikkuutt..

TTaabbeell 22..2299

PPeerrkkeemmbbaannggaann JJuummllaahh DDookktteerr,, PPaarraammeeddiiss ddaann SSaarraannaa PPrraassaarraannaa KKeesseehhaattaann

TTaahhuunn 22000066--22000099

NNoo UUrraaiiaann SSaattuuaann 22000066 22000077 22000088 22000099 11 JJuummllaahh ddookktteerr uummuumm oorraanngg 110022 113333 113366 113300 22 JJuummllaahh ddookktteerr ssppeessiiaalliiss oorraanngg 6600 111155 112288 113300 33 JJuummllaahh ddookktteerr ggiiggii oorraanngg 5533 5599 6622 6633 44 JJuummllaahh ppaarraammeeddiiss oorraanngg 118811 112244 224455 226688 55 UUnniitt PPeellaakkssaannaa GGiizzii

ddaann KKeesseehhaattaann ((UUPPGGKK)) unit 389 389 390 390

66 PPoossyyaanndduu uunniitt 22..773333 22..774400 22..775500 22..776622 77 PPuusskkeessmmaass//PPoolliikklliinniikk//PP

uussttuu ppeerrssaattuuaann ppeenndduudduukk

uunniitt 119955 119977

88 RRaassiioo aappoottiikk 4499..330000 4444..772222 4400..665500 3322..883300 Sumber : Hasil-hasil Pembangunan Kab. Malang, 2010

22..33..33 KKeetteennaaggaakkeerrjjaaaann

Kondisi ketenagakerjaan dicerminkan dari jumlah penduduk usia kerja di Kabupaten Malang pada Tahun 2007 sejumlah 1.443.799 orang pada Tahun 2009 menjadi 1.495.743 orang dengan peningkatan rata-rata pertahun sebesar 1,8 %, demikian juga dengan jumlah angkatan kerja sejumlah 1.043.373 pada Tahun 2007 menjadi 1.347.500 orang dengan peningkatan rata-rata pertahun sebesar 14,58 %. Sementara itu jumlah angkatan kerja tertampung disektor formal pada Tahun 2007 sebanyak 6.735 orang, pada Tahun 2009 tertampung 4.358. Jumlah pencari kerja yang terdaftar Tahun 2007 sebanyak 45.110 orang sedangkan pada Tahun 2009 sebesar 47.263 orang.

Page 46: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

33

Secara lengkap kondisi ketenagakerjaan di Kabupaten Malang dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

TTaabbeell 22..3300

Perkembangan Ketenagakerjaan Kabupaten Malang Tahun 2007–2009

Uraian Satuan 2007 2008 2009

Penduduk Usia Kerja orang 1.443.799 1.487.523 1.495.743 Angkatan Kerja orang 1.043.373 1.210.549 1.347.500 Angkatan Kerja Tertampung

orang 3.654 6.157 4.358

Pencari Kerja orang 45.110 47.543 47.263 Jumlah Pengiriman TKI

4.529 5.584 2.008

Remitansi + (Rp. ) 107,8 M 95 M 84, 1 M Kebutuhan Fisik Minimum

Rp. 769.000 813.000 975.000

UMK Rp. 743.250 802.000 954.500 Tingkat pengangguran terbuka

7,85 6,44 6,4

Sumber : Hasil-hasil Pembangunan Kab. Malang, 2010

Salah satu masalah pemerintah baik pusat maupun daerah adalah ketersediaan lapangan pekerjaan bagi penduduknya yang kerap kali tidak mencukupi kebutuhan sehingga bekerja di luar negeri masih menjadi pilihan sebagian besar pencari kerja di Indonesia pada umumnya dan juga di Kabupaten Malang walaupun dari data yang ada jumlah pengiriman TKI berdasarkan data pemberangkatan TKI ke luar negeri Tahun 2007 sampai Tahun 2009 mengalami penurunan. Pada Tahun 2007 tercatat pemberangkatan TKI sebanyak 4.529 orang dan Tahun 2008 naik menjadi 5.584 orang dan Tahun 2009 turun menjadi 2.008 orang.

Kebutuhan fisik minimum dari Tahun 2007 sebesar Rp. 769.000,- naik di Tahun 2008 menjadi Rp. 813.000,- dan Tahun 2009 naik lagi menjadi Rp. 975.000,-, disisi yang lain Upah Minimum Kabupaten juga cenderung meningkat pada Tahun 2007 sebesar Rp. 743.000,-, Tahun 2008 naik menjadi Rp. 802.000,- dan Tahun 2009 naik lagi menjadi Rp. 954.500,-. Menjadi sedikit lebih tinggi dari kebutuhan fisik minimum, dengan demikian daya beli masyarakat diharapkan meningkat.

22..33..44 PPeerrttaanniiaann

Potensi pertanian di wilayah Kabupaten Malang beraneka ragam dan tersebar di seluruh kecamatan. Bidang pertanian unggulan meliputi tanaman pangan, perkebunan, sayuran, peternakan dan perikanan. Unggulan tanaman pangan padi, jagung, ketela pohon, ubi jalar, dan kacang-kacangan. Sedangkan unggulan perkebunan tebu, kopi, kakao, kelapa. Untuk komoditi sayuran, terdiri

Page 47: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

34

dari kentang, kubis, cabe, tomat. Terdapat komoditas khas Kabupaten Malang yaitu: apel, klengkeng, salak Swaru, ketela gunung kawi.

Berikut data produksi komoditas pertanian andalan Kabupaten Malang sebagai daerah agro yang merupakan andalan Provinsi Jawa Timur, sebagai berikut:

Tabel 2.31 Produksi Komoditas Andalan Pertanian

Tahun 2006–2009

No Uraian Satuan 2006 2007 2008 2009 1 Padi ton 366.271 368.509 416.396 450.006 2 Jagung ton 265.361 240.445 279.057 296.159 3 Sayuran ton 155.196 127.974 146.457 174.751 4 Tebu ton 2.820.500 3.249.096 2.974.171 3.375.125 5 Kopi ton 7.331 8.592 7.248 8.588 6 Daging ton 13.743 13.882 14.021 14.160 7 Susu ton 89.841 93.732 97.623 101.515 8 Ikan ton 9.289 10.092 9.439 9.817

Sumber : Hasil-hasil Pembangunan Kab. Malang, 2010

22..33..55 IInndduussttrrii ddaann PPeerrddaaggaannggaann Bidang industri di Kabupaten Malang berkembang pesat seiring dengan

kemudahan aksesibilitas. Bidang industri ini tumbuh pesat khususnya pada wilayah pengembangan lingkar Kota Malang seperti Kecamatan Pakisaji, Kecamatan Singosari, Kecamatan Karangploso, Kecamatan Pakis, Kecamatan Bululawang, Kecamatan Dau dan Kecamatan Wagir. Industri besar umumnya berlokasi pada jalan utama atau kolektor primer sedangkan industri kecil tersebar di kawasan permukiman penduduk. Untuk pengembangan industri pada tahun kedepan harus diprioritaskan pada kawasan Malang Selatan untuk memeratakan pertumbuhan dan perkembangan wilayah. Kegiatan industri nantinya dapat berupa pengolahan hasil tambang berupa bahan dasar bangunan seperti semen, kapur dan marmer dimana bahan bakunya banyak tersedia di kawasan Malang Selatan seperti di Kecamatan Donomulyo, Kecamatan Pagak, Kecamatan Gedangan, Kecamatan Dampit, Kecamatan Ampelgading, Kecamatan Kalipare dan Kecamatan Sumbermanjing Wetan. Berikut data perkembangan industri dan perdagangan:

Tabel 2.32 Perkembangan Industri dan Perdagangan

Tahun 2006–2009

No Uraian Satuan 2006 2007 2008 2009 1 Jumlah perusahaan

industri Unit usaha 1.229 1.331 1.407 1.475

2 Jumlah sentra industri Unit usaha 63 50 50 50 3 Tenaga kerja industri Unit usaha 86.122 91.753 95.778 98.781 4 Jumlah industri

informal Unit usaha 49.647 50.750 51.865 52.365

5 Investasi (PMDN/PMA) Juta Rupiah 4.343.788 5.382.522 6.106.865 6.119.365 6 Jumlah SIUP Perusahaan 11.166 12.952 14.245 15.695 7 Nilai Ekspor RibuanUS $ 189.095 262.410 266.100 271.910 8 Nilai Impor RibuanUS $ 62.025 67.227 60.030 51.926

Sumber : Hasil-hasil Pembangunan Kab. Malang, 2010

Page 48: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

35

Sebagaimana dikemukakan dimuka peran sektor industri dan sektor perdagangan dalam perekonomian Kabupaten Malang cukup dominan. Tahun 2009 kontribusi kedua sektor ini sebesar 44,27 % terdiri dari sektor industri 20,62%, dan sektor perdagangan 23,65 %. Dalam rangka memacu percepatan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas yang mengandalkan nilai tambah sektor industri dan perdagangan, maka kebijakan pembangunan ekonomi diarahkan untuk memacu peningkatan sektor industri dan perdagangan secara gradual dengan tetap memperhatikan penguatan UMKM dan Koperasi agar kemajuan industrialisasi dan modernisasi tidak menggerus UMKM yang justru merupakan kekuatan lokal terutama pada saat terjadinya krisis ekonomi global yang menyebabkan melemahnya posisi industri dan perdagangan pada umumnya.

22..33..66 EEnneerrggii ddaann SSuummbbeerrddaayyaa MMiinneerraall

Kabupaten Malang memiliki potensi sumberdaya mineral yang cukup besar dan tersebar hampir di seluruh wilayah, namun karena kewenangan pengelolaannya berada di Pemerintah Pusat terkecuali golongan C maka kontribusinya terhadap PDRB masih sangat kecil. Secara lengkap dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 2.33

Potensi Mineral di Kabupaten Malang

URAIAN LOKASI MANFAAT CADANGAN

Batu gunung/adesit

Singosari, lawang, Karangploso, Jabung, Tumpang

Sebagai agregat fondasi dan batu hias

Diperkirakan jutaan ton

Pasir

Wajak, Turen, Ampelgading, Dampit, Tumpang, Tirtoyudo, Poncokusumo, Kasembon, Pakis, kalipare

Sebagai campuran beton, plester pasang, fondasi jalan dan konstruksi

Diperkirakan jutaan ton

Phosphat Sumbermanjing Wetan

Bahan campuran pembuatan gelas

8,51 10^8

Kalsit

Gedangan, bantur, donomulyo, Sbrmanjing Wetan, pagak,

Bahan pemutih dan pengisi cat, gelas, karet, penetral keasaman tanah, bahan pelapis kertas

Diperkirakan jutaan ton

Batu kapur

Kalipare, gedangan, donomulyo, Sbrmanjing Wetan, Pagak, Bantur

Bahan mentah semen, karbit, bahan pemutih pembuatan soda abu, penetral keasaman tanah, bahan pupuk, industri keramik, bahan bangunan

4.368,83 10 ^8

Page 49: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

36

URAIAN LOKASI MANFAAT CADANGAN

Felspar

Dampit, Gondanglegi, Kepanjen, Sbrmanjing Wetan,

Sebagai flug dalam industri keramik, gelas dan kaca

Diperkirakan jutaan ton

Tanah liat Sumberpucung, Pagak, bantur, singosari, Tirtoyudo

Sebagai campuran beton, plester pasang, fondasi jalan dan konstruksi

49,625 10^8

Marmer Kalipare, Ampelgading, Gedangan, Dampit,

Sebagai amomen bangunan (lantai,dinding, asesories)

2.300.000

Kaolin Kalipare, Pagak, Bantur, dampit, Ampelgading

Untuk industri keramik, kertas, cat, kosmetik dan farmasi, bahan pembuatan karet/ pestisida dll

Diperkirakan jutaan ton

Kuarsa Kalipare, Tirtoyudo, dampit, Ampelgading,

Untuk industri gelas, optik, keramik, brasive dan semen

Diperkirakan jutaan ton

Bentonit

Sumbermanjing Wetan, Pagak, Bantur, Singosari, Tirtoyudo

Sebagai bahan lumpur pemboran, pencegah kebocoran pada bangunan sipil basah, campuran pembuatan cat, latex dan tinta cetak, bahan penyerap, zat perekat, pelet/makanan ternak

3.250 10^8

Tanah urug Singosari Sebagai bahan urugan

Diperkirakan jutaan ton

Tras Sumbermanjing Wetan, Donomulyo, Ampelgading

Bahan pembuatan PPC, pembuatan semen tras kapur untuk batu cetak atau batako, campuran pembuatan beton, campuran plester dan tanah urug

Diperkirakan jutaan ton

Piropilit Sumnbermanjing Wetan, bantur

Sebagai bahan industri keramik, refraktori, kosmetik, kertas, bahan campuran cat dan plastik

45,304 10^8

Page 50: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

37

URAIAN LOKASI MANFAAT CADANGAN

Sirtu Singosari Urugan , material campuran beton, jalan

Diperkirakan jutaan ton

Gipsum - - -

Zeolit Sumbermanjing Wetan, Tirtoyudo, Gedangan

Bahan kimia dan amomen, bahan agregat ringan, bahan pengembang dan pengisi pasta gigi, bahan penjernih air limbah dan kolam ikan, makan ternak, pemurnian gas metan/ gas alam/gas murni/penyerap zat/ logam beracun

3,5 10^6

Oniks Ampelgading Perhiasan Diperkirakan jutaan ton

Mangaan

Kalipare, Gedangan, Dampit, Sumbermanjing Wetan

Arang baterai, campuran aluminium

Diperkirakan jutaan ton

Oker Dampit, Bahan campuran cat, interior bangunan

Diperkirakan jutaan ton

Toseki Sumbermanjing Wetan, Tirtoyudo

Sebagai bahan baku dan campuran keramik, refraktori, isolator dll

Diperkirakan jutaan ton

Emas

Kalipare, Gedangan, dampit, sumbermanjing Wetan, Tirtoyudo

Perhiasan Diperkirakan jutaan ton

Pasir besi Donomulyo, gedangan

Untuk industri campuran besi, industri gelas, optik, keramik, abrasif dan semen

Diperkirakan jutaan ton

SSuummbbeerr :: DDiinnaass EESSDDMM,, 22001100

22..44.. AAssppeekk DDaayyaa SSaaiinngg DDaaeerraahh 22..44..11 KKeemmaammppuuaann EEkkoonnoommii DDaaeerraahh

SSttrruukkttuurr eekkoonnoommii KKaabbuuppaatteenn MMaallaanngg ddaallaamm 55 ttaahhuunn tteerraakkhhiirr yyaanngg mmeennggggaammbbaarrkkaann ppiillaarr--ppiillaarr kkeemmaammppuuaann ddaann ppootteennssii ppeerreekkoonnoommiiaann ddaaeerraahh ddaappaatt ddiilliihhaatt ddaarrii ppeerraann sseekkttoorraall ddaallaamm ppeerreekkoonnoommiiaann sseebbaaggaaii bbeerriikkuutt::

Page 51: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

38

Tabel 2.34 Perkembangan Peran Sektoral Dalam Perekonomian

Berdasarkan PDRB ADHK Kabupaten Malang Tahun 2006-2010 (dalam persen)

Uraian 2006 2007 2008 2009 2010 Rerata

Primer 34,03 33,54 33,16 33,08 32,8 33,45 Pertanian 31,40 30,87 30,47 30,34 30 30,77 Pertambangan & Penggalian 2,63 2,67 2,69 2,74 2,8 2,68

Sekunder 20,45 21,05 21,60 21,88 22,1 21,24 Industri Pengolahan 17,34 17,91 18,37 18,57 18,7 18,04 Listrik, Gas dan Air Bersih 1,57 1,54 1,55 1,54 1,6 1,55 Bangunan 1,54 1,60 1,68 1,77 1,9 1,65

Tersier 45,52 45,41 45,24 45,04 45,2 45,30 Perdag, Hotel & Restoran 23,71 23,93 23,97 23,85 24,0 23,87 Pengangkutan & Komunikasi 4,48 4,45 4,38 4,32 4,4 4,41 Keu, Persewaan & Jasa

Persh. 3,89 3,85 3,85 3,86 3,9 3,86

Jasa-jasa 13,44 13,19 13,04 13,00 13,0 13,17 Sumber : Hasil-hasil Pembangunan Kab. Malang, 2010

Untuk 5 tahun ke depan, struktur perekonomian Kabupaten Malang

diprediksikan masih akan didominasi oleh sektor primer sebesar 31,1% sekunder 23,1% dan tersier 45,9% pada Tahun 2015. Secara sektoral tetap akan didominasi oleh sektor pertanian primer menyusul sektor perdagangan dan pariwisata, selanjutnya sektor industri pengolahan dan sektor jasa-jasa. Sedang sektor yang diharapkan berkembang sektor pertambangan dan sektor bangunan.

Dilihat dari ketersediaan potensi di kawasan Malang Raya dan beberapa Kabupaten/Kota yang memiliki sektor andalan yang bersamaan dengan Kabupaten Malang sesungguhnya diperlukan kerjasama kawasan yang dapat mempercepat kemajuan daerah sekaligus menjadi kekuatan daya saing bersama. Berikut gambaran potensi Kabupaten/Kota yang potensinya bersamaan dengan Kabupaten Malang:

Tabel 2.35

Daerah yang Potensi Andalannya Sama Dengan Kabupaten Malang

Sumber :Bappeda Provinsi Jawa Timur, 2009

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa posisi Kabupaten Malang cukup bersaing untuk sektor tanaman pangan, peternakan, perkebunan namun sektor

NO. TANAMAN PANGAN PERKEBUNAN PETERNAKAN PERIKANAN

PERTAMBANGAN

1 Kab. Malang Kab Jember Kab. Malang Kab. Gresik Kab. Tuban 2 Kab. Probolinggo Kab. Blitar Kab. Blitar Kab. Lamongan Kab. Gresik 3 Kab. Jember Kab. Malang Kab. Bangkalan Kab. Sidoarjo 4 Kab. Banyuwangi Kab. Bondowoso 5 Kab. Bojonegoro 6 Kab. Blitar 7 Kab. Lamongan

Page 52: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

39

yang potensi besar yaitu perikanan dan pertambangan belum mampu bersaing dengan Kabupaten/Kota lain di Jawa Timur.

Perekonomian Kabupaten Malang juga ditopang oleh sektor industri yang berorientasi ekspor. Berikut data realisasi ekspor Tahun 2009 :

Tabel 2.36

Realisasi Ekspor Non Migas Menurut Tujuan Tahun 2009

NEGARA TUJUAN VOLUME (kg) NILAI (US $)

Jepang 34.015.695,32 53.294.526,34 China 5.801.894,54 10.015.943,64 Jerman 19.826.540,74 37.935.266,52 Singapura 7.653.071,13 12.682.375,88 Inggris 14.762.302,20 26.385.156,55 Mesir 6.804.735,62 9.378.249,96 Yunani 9.012.501,48 14.874.825,26 Perancis 4.739.200,54 7.286.302,10 Belgia 11.907.532,07 12.832.450,26 Amerika 11.873.026,82 31.799.250,05 51 Negara lainnya 45.453.552,32 55.425.345,33 Total 271.909.691,89 171.850.052,78

Sumber : Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar

Hal yang sama juga bisa dilihat dari dari perkembangan investasi yang cenderung mengalami kenaikan dari waktu ke waktu baik investasi dalam negeri maupun investasi asing. Hal ini menunjukkan kepercayaan investor pada Kabupaten Malang masih bagus.

Tabel 2. 37

Perkembangan Jumlah dan Nilai Investasi PMDN/PMA Tahun 2008-2009

NO U R A I A N SATUAN 2008 2009 1 Jumlah Investasi

- P M D N buah 20 20

- P M A buah 17 19

2 Nilai Investasi rupiah 6,106,864,874,177.00 6,119,364,874,177.00

- P M D N rupiah 3,299,051,926,802.00 3,303,051,926,802.00

- P M A rupiah 2,807,812,947,375.00 2,816,312,947,375.00

3 Nilai Investasi Non PMA/PMDN

rupiah 4,865,803,229,000.00 5,152,704,436,000.00

- Industri rupiah 2,179,472,229,000.00 2,298,873,436,000.00 - Perdagangan rupiah 2,103,200,000,000.00 2,266,200,000,000.00 - Koperasi rupiah 583,131,000,000.00 587,631,000,000.00

Sumber : Kantor Penanaman Modal

Page 53: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

40

22..44..22 FFaassiilliittaass WWiillaayyaahh//IInnffrraassttrruukkttuurr Sarana yang penting dalam mendukung laju pembangunan adalah

prasarana jalan. Tersedianya jalan untuk menjangkau semua daerah di suatu wilayah pemerintahan sangat besar pengaruhnya terhadap kecepatan pendistribusian hasil pembangunan. Jalan merupakan salah satu prasarana transportasi yang penting guna memperlancar kegiatan pembangunan.

Seiring dengan semakin meningkatnya pembangunan jalan yang terbagi atas jalan nasional, jalan provinsi dan kabupaten harus selalu ditingkatkan, baik panjang maupun kualitasnya, agar pembangunan regional/nasional dapat berjalan lancar. Panjang jalan yang ada di Kabupaten Malang mencapai 1.903,19 km terbagi atas jalan negara 115,63 km (1%), jalan provinsi 128,80 km (1%), jalan kabupaten 1.668,76 km (19%) dan jalan desa 6.907,92 km (79%) sehingga total 8.809,66 km. Kondisi jalan yang baik di Kabupaten Malang dari Tahun 2006–2009 meningkat cukup signifikan yaitu Tahun 2006 panjang jalan 1.096 km, Tahun 2007 menjadi 1.205 km, Tahun 2008 menjadi 1.258 km, dan Tahun 2009 menjadi 1.274 km. Jembatan mantap Tahun 2006 sepanjang 1.975 meter, 2007 sepanjang 2.607 meter, 2008 sepanjang 2.668 meter, dan Tahun 2009 meningkat menjadi sepanjang 3.107 meter.

Tabel 2.38

Prasarana Jalan Tahun 2006-2009

Uraian Satuan 2006 2007 2008 2009 Jalan Negara km 115,63 115,63 115,63 115,63 Jalan Provinsi km 118,80 118,80 128,80 128,80 Jalan Kabupaten km 1.667,31 1.667,31 1.667,31 1.668,76 Jalan Desa km 6.907,90 6.907,90 6.907,90 6.907,90

Sumber : Dinas Bina Marga, 2010

Teknologi komunikasi kini semakin dirasakan penting peranannya dalam

penyampaian informasi jarak jauh. Aktifitas pemerintahan, swasta maupun masyarakat sangat erat kaitannya dengan pos dan telekomunikasi sebagai sarana untuk pengiriman informasi. Bahkan ketersediaan teknologi informasi berdampak pada intelektualitas penduduk, karena dengan tersedianya teknologi dan kemampuan sumberdaya manusia maka akan sangat mudah membaca kemajuan yang mutakhir sehingga dapat memacu perkembangan teknologi di daerah. Untuk memenuhi kebutuhan telekomunikasi masyarakat, dari tahun ke tahun semakin banyak bermunculan wartel swasta. Jumlah telpon umum koin dari tahun ke tahun semakin berkurang, sedangkan jasa telekomunikasi dari pemerintah dan rumah tangga berkembang pesat. Data PT. Telkom Kabupaten Malang menunjukkan jumlah pelanggan telpon semakin meningkat dari tahun ke tahun.

Page 54: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

41

Tabel 2.39 Perkembangan Telekomunikasi

Tahun 2006-2009

Uraian Satuan 2006 2007 2008 2009 Kapasitas sentral SST 66.898 66.898 73.299 65.817 Kapasitas terpasang SST 66.898 66.898 73.299 65.817 Kapasitas terpakai SST - - 66.835 51.372 Pelanggan SST 60.539 60.539 49.997 44.662 Telp koin SST 197 197 169 144 Wartel/kios/TUT SST 3.910 3.910 2.753 2.665

Sumber : Telkom Malang

Ketersediaan bank sangat mendorong laju pertumbuhan ekonomi di segala bidang, khususnya dalam penyediaan modal dan lalu lintas uang antar daerah, kepentingan lalu lintas uang di Kabupaten Malang sangat mudah karena telah tersedia bank-bank pemerintah maupun bank swasta. Bank pemerintah yang terdapat di Kabupaten Malang antara lain, BRI, BNI’46 dan Bank Mandiri, sedangkan swasta BCA, CIMB Niaga dan Bank Jatim, serta BPR-BPR yang berkembang pesat beberapa tahun terakhir ini.

Selanjutnya perkembangan ketersediaan energi listrik sebagai pendukung penting pembangunan dan perekonomian sebagai berikut:

Tabel 2.40

Perkembangan Kelistrikan Tahun 2006-2009

Uraian Satuan 2006 2007 2008 2009

Distribusi JTM kms 2.589.630 2.589.630 2.589.630 2.622.990 Distribusi JTR kms 5.317.290 5.317.290 5.317.290 5.350.950

Distribusi GRD unit 3.349 3.349 3.349 3.402 Gardu Induk unit 9 9 9 9 SR buah 687.850 687.850 701.172 716.966 Konsumsi Listrik kwh/th 1.359.547.399 1.359.547.399 1.432.837.083 1.508.030.540

Sumber : PLN Malang, 2010

Sarana dan prasarana strategis dalam rangka mendukung daya saing daerah a) pengembangan Bandar Udara Abdulracman Saleh yang dalam kurun waktu 3 tahun terakhir berkembang sangat pesat dan kedepan perlu di tingkatkan kapasitasnya lebih besar lagi sehingga dapat menambah maskapai dan jumlah penerbangan sesuai dengan kebutuhan untuk melayani beberapa Kabupaten/Kota di bagian Selatan Tengah Jawa Timur; b) pembangunan jalan tol Pandaan-Malang melanjutkan tol Surabaya-Pandaan sehingga akan terhubung layanan tol antara Kota Surabaya dengan Malang Raya sebagai salah satu pusat pertumbuhan dan Kota Malang sebagai kota terbesar kedua di Jawa Timur; c) pembangunan Jalan Lintas Selatan Jawa Timur dimana wilayah Kabupaten Malang merupakan titik tengah yang akan menghubungkan Malang-Jogjakarta ke Barat dan Malang Denpasar Bali melalui Banyuwangi ke sebelah Timur, dengan demikian potensi yang selama ini belum tergali karena hambatan transportasi di

Page 55: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

42

Malang Selatan akan segera berkembang seperti potensi pertambangan perkebunan, dan perikanan laut, serta tidak kalah pentingnya adalah obyek wisata pantai yang cukup banyak di Malang Selatan.

22..44..33 SSaarraannaa TTrraannssppoorrttaassii

Berikutnya sarana transportasi yang menjamin kelancaran arus orang dan barang dari sentra produksi ke pasar maupun ke obyek-obyek wisata adalah sebagai berikut:

Tabel 2.41 Perkembangan Sarana Transportasi

Tahun 2006-2009

No Uraian 2006 2007 2008 2009 1. Mobil Penumpang Umum 725 751 761 762 2. Bus umum 2.354 2.402 2.472 2.620 3. Bus bukan umum 122 157 182 213 4. Mobil barang umum 3.194 3.709 4.338 5.244 5. Mobil barang bukan umum 11.165 11.935 12.516 13.494 6. Kereta gandengan 177 180 184 192 7. Kereta tempelan 20 22 33 30 8. Kendaraan khusus 32 34 35 39

JUMLAH 17.789 19.190 20.521 22.594 Sumber : Hasil-hasil Pembangunan Kabupaten Malang, 2010

Dari data diatas diketahui bahwa trend perkembangan sarana transportasi Kabupaten Malang dalam 5 tahun terakhir menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan dimana pada Tahun 2006 hanya sebanyak 17.789 Tahun 2009 meningkat tajam menjadi 22.594 atau terjadi kenaikan rata-rata 8% per tahun. Kedepan peningkatan diprediksi akan lebih tajam lagi dengan selesainya Tol Pandaan-Malang, selesainya Jalan Lintas Selatan Provinsi Jawa Timur semakin besarnya kapasitas penerbangan Bandara Abulrachman Saleh dan pindahnya pusat pemerintahan Kabupaten Malang ke Kota Kepanjen dan pertumbuhan ekonomi yang semakin membaik memberi dampak kepada perkembangan investasi, industri, perdagangan dan perumahan.

22..44..44 IIkklliimm BBeerriinnvveessttaassii

Iklim berinvestasi sangat ditentukan oleh faktor keamanan dan ketertiban. Pembangunan bidang keamanan dan ketertiban masyarakat harus difokuskan pada terwujudnya kesadaran masyarakat untuk menjaga keamanan masyarakat lingkungan masing-masing serta peran aktif masyarakat dalam memberantas kejahatan yang terjadi.

Tindak kejahatan terbanyak sebagaimana data Kepolisian Kabupaten Malang terbanyak adalah kasus pencurian dengan pemberatan yaitu sebayak 576 kasus yang dilaporkan namun hanya 372 kasus yang baru diselesaikan, kemudian kasus pencurian kayu jati sebanyak 372 kasus, kasus perjudian sebanyak 210 kasus dan 178 kasus penipuan. Sementara itu, berdasarkan data yang ada masih terdapat kasus demonstrasi pemogokan tenaga kerja, kasus politik dan kasus ekonomi, namun demikian secara umum angka kriminalitas di

Page 56: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

43

Kabupaten Malang baik secara kualitas maupun kuantitas kecenderungannya mengalami penurunan. Hal lain yang mendukung terjaminnya keamanan wilayah Kabupaten Malang karena terdapat banyak institusi militer baik dari TNI AD, TNI AU dan TNI AL yang juga berperan aktif dalam mendukung keamanan dan ketertiban masyarakat termasuk juga keamanan berinvestasi.

TTaabbeell 22..4422

AAnnggkkaa KKrriimmiinnaalliittaass TTaahhuunn 22000066--22000099

NNoo UUrraaiiaann 22000066 22000077 22000088 22000099 1 Jumlah kasus narkoba 33 4 0 0 2 Jumlah kasus pembunuhan 5 5 4 0 3 Jumlah kejahatan seksual 13 14 2 0 4 Jumlah kasus penganiayaan 62 20 19 0 5 Jumlah kasus pencurian 351 63 148 3 6 Jumlah kasus penipuan 0 0 0 0 7 Jumlah kasus pemalsuan uang 1 7 0 0 8 Kasus perjudian 158 10 27 2 9 Kasus pemerasan dan penadahan 12 0 7 0 10 Bunuh diri 15 18 0 2 Jumlah 640 141 207 7 Jumlah penduduk 2.419.822 2.442.442 2.413.779 2.419.887

11 Angka kriminalitas (8/9) 0.0264482 0.0057729 0.0085758 0.0002893 Sumber : Kepolisian, data diolah, 2010

Page 57: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

RPJMD Visi, Misi, Strategi

RKPD 1

RKPD 2

RKPD 3

RKPD 4

RKPD 5

Kebijakan Keuangan Daerah /APBD

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

DAN KERANGKA PENDANAAN

Keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang dapat dinilai dengan uang, termasuk segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah. Penyelenggaraan fungsi Pemerintahan Daerah akan terlaksana secara optimal apabila penyelenggaraan urusan pemerintahan diikuti dengan pemberian sumber-sumber penerimaan yang cukup kepada daerah dengan mengacu pada peraturan perundang-undangan (money follow function).

Analisis pengelolaan keuangan daerah pada dasarnya dimaksudkan untuk menghasilkan gambaran tentang kapasitas atau kemampuan keuangan daerah dalam mendanai penyelenggaraan pembangunan daerah. Mengingat bahwa pengelolaan keuangan daerah diwujudkan dalam suatu APBD maka analisis pengelolaan keuangan daerah dilakukan terhadap APBD dan laporan keuangan daerah sekurang-kurangnya 5 tahun sebelumnya.

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) merupakan rencana pengelolaan keuangan tahunan Pemerintah Daerah yang disetujui oleh DPRD dalam Peraturan Daerah (Perda). Dalam hubungannya dengan RPJM Daerah, APBD merupakan komitmen politik penyelenggara Pemerintahan Daerah untuk mendanai strategi pembangunan pada satuan program dan kegiatan selama kurun waktu 5 tahun. Hubungan antara dokumen perencanaan strategik dengan anggaran, dapat dilihat dalam Gambar 3.1 sebagai berikut:

Gambar 3.1

Kerangka Hubungan Antara Kebijakan Keuangan Daerah/APBD dengan RKPD dan Visi, Misi, Strategi RPJMD

Arah kebijakan keuangan daerah yang diambil oleh Kabupaten Malang

mengandung makna bahwa: 1) Arah belanja APBD Kabupaten Malang digunakan sepenuhnya untuk mendukung

kebijakan dan prioritas strategis jangka menengah, 5 tahunan. 2) Untuk menjamin ketersediaan dana maka kebijakan pendapatan diarahkan untuk

mendapatkan berbagai sumber pendapatan yang sustain dan jumlah yang memadai.

Mengingat kebijakan masing-masing komponen APBD berbeda maka kebijakan Keuangan Daerah juga dirinci pada masing-masing komponen tersebut,

Page 58: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

45

meliputi kebijakan Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan. Adapun, hubungan strategi dengan (arah kebijakan) komponen APBD dapat dilihat dalam Gambar 3.2 berikut ini:

Gambar 3.2

Kerangka Hubungan Antara Strategi dan Komponen APBD

Gambar diatas menunjukkan hubungan antara proses perencanaan kegiatan

dengan keuangan. Satuan terkecil dari perencanaan strategik adalah program dan kegiatan. Melalui analisis belanja, standar pelayanan, dan standar harga atas komponen belanja tiap kegiatan, dapat dihitung kebutuhan belanja. Dengan demikian, arah kebijakan belanja Kabupaten Malang, pada prinsipnya adalah agar belanja dapat mendukung kebutuhan dana seluruh kegiatan. Belanja yang tidak strategik dan tidak memiliki nilai tambah (non value-added) diminimalisir.

Pada tahap berikutnya, untuk menutup semua kebutuhan belanja, APBD harus mampu mengoptimalkan sumber-sumber pendapatannya. Semua potensi pendapatan semaksimal mungkin digali agar mampu menutup seluruh kebutuhan belanja. Kebijakan pendapatan diarahkan agar sumber-sumber pendapatan yang mendukung APBD selama ini harus diidentifikasi dengan baik, ditingkatkan penerimaannya (intensifikasi), dan diupayakan sumber-sumber pendapatan baru (ekstensifikasi) oleh Pemerintah Kabupaten Malang.

Mengingat bahwa komponen anggaran menggunakan struktur surplus/defisit maka atas selisih antara pendapatan dan belanja dihitung sebagai surplus/defisit dan dialokasikan ke pembiayaan. Dalam hal suatu APBD mengalami defisit maka kebijakan pembiayaan mengupayakan sumber pemasukan kas untuk menutup defisit tersebut (pembiayaan penerimaan). Sebaliknya, apabila APBD mengalami selisih lebih maka atas surplus tersebut akan dialokasikan dalam pembiayaan pengeluaran pada pos-pos pembiayaan yang diperkenankan oleh peraturan.

Sebagaimana amanat Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah, serta Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005

Visi Misi Strategi

P1

P2

P3

P4

P5

P~..

Program/ Kegiatan

P E N D A P A T A N

B E L A N J A

P E M B I A Y A A N

(-) ..... ..... (=) .....

A R A H K E B I J A K A N

Page 59: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

46

tentang Pengelolaan Keuangan Daerah yang antara lain menyebutkan bahwa keuangan daerah harus dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundangan-undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggung jawab dengan memperhatikan keadilan, kepatutan dan manfaat untuk masyarakat, maka semua penerimaan dan pengeluaran daerah dalam tahun anggaran yang bersangkutan harus dimasukkan dalam APBD, dan selanjutnya APBD tersebut akan dipakai sebagai dasar bagi Pemerintah Daerah dalam pengelolaan penerimaan dan pengeluaran daerah yang disusun sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan pemerintahan serta kemampuan keuangan daerah, oleh karena itu prinsip pengelolaan ini akan tercermin pada proses penyusunan anggaran daerah, struktur pendapatan dan struktur belanja daerah.

3.1 Kinerja Keuangan Masa Lalu Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2006-2010 memberikan

gambaran trend yang positif dengan rata-rata kenaikan sebesar 11,54%, walaupun pada masa itu terjadi kenaikan BBM yang membawa dampak signifikan pada perkembangan ekonomi makro namun karena struktur pendukung ekonomi daerah Kabupaten Malang yang berbasis pada sektor primer mengakibatkan pengaruh perubahan tersebut tidak begitu terasa dampaknya pada perekonomian Kabupaten Malang. Gambaran perkembangan struktur pendapatan, belanja dan pembiayaan Tahun 2006-2010 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Page 60: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

47

Tabel 3.1 Realisasi Pendapatan Daerah

Tahun Anggaran 2006 s/d 2010

NO URAIAN TAHUN (Rp. 000) 2006 2007 2008 2009 2010

1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 69,651,784 84,353,897 100,591,048 153,526,442 133,603,260 Pajak Daerah 23,684,589 26,393,016 30,357,572 33,782,875 39,362,653 Retribusi Daerah 20,842,042 36,285,421 18,479,090 24,512,496 29,861,750

Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan 3,341,689 4,416,694 4,844,397 4,920,768 6,299,099

Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah 21,783,463 17,258,767 46,909,988 90,310,302 58,079,758 2 DANA PERIMBANGAN 946,184,615 1,013,910,110 1,134,458,800 1,161,789,799 1,204,222,085 Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak 52,551,285 64,805,110 77,072,608 108,708,109 148,456,036 Dana Alokasi Umum (DAU) 795,059,000 880,921,000 967,647,192 959,098,690 967,107,349 Dana Alokasi Khusus (DAK) 35,690,000 68,184,000 89,739,000 93,983,000 88,658,700 Dana Perimbangan dari Provinsi 62,884,330 - - - -

3 LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH 4,362,756 67,957,671 72,706,682 111,851,641 330,437,924

Dana Hibah - - - - 15,000 Dana Darurat - 991,324 - - -

Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi & Pemda lainnya 4,362,756 58,686,801 58,413,584 79,883,170 94,532,940

Dana Penyesuaian & Otonomi Khusus - 8,279,547 14,174,598 2,127,834 166,702,934

Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemda lainnya - -

118,500

29,840,637

69,187,050

J U M L A H 1,020,199,155 1,166,221,678 1,307,756,530 1,427,167,882 1,668,263,268 Prosentase Kenaikan Realiasi Pendapatan Pertahun 13 11 8 14

Rata-rata kenaikan 2006-2010 11,54% Sumber : DPPKA 2011, diolah

Page 61: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

48

Dilihat dari trend pendapatan yang dalam Tahun 2006 ke 2007 naik sebesar 12,52% Tahun 2007 ke 2008 naik sebesar 10,82% selanjutnya tahun berikutnya naik lagi sebesar 8,37% dan Tahun 2010 naik menjadi 14,45% atau rata-rata dalam 4 tahun naik sebesar 11,54% per tahun, khusus PAD naik rata-rata sebesar 20% per tahun; Dana Perimbangan naik rata-rata sebesar 6,28% per tahun; dan Lain-lain Pendapatan yang Sah naik rata-rata sebesar 428,48% per tahun

Tabel 3.2 Realisasi Belanja Daerah

Tahun Anggaran 2006-2010NO

U R A I A N TAHUN (Rp. 000)

2006 2007 2008 2009 2010 I Belanja Tidak Langsung 323,071,250 638,391,167 807,679,075 903,035,160 1,154,528,709 1 Belanja Pegawai 182,082,219 507,873,992 623,113,507 713,012,042 933,230,894 2 Belanja Bunga 32,306,195 97,656 77,319 56,531 35,969 3 Belanja Hibah 0 8,186,121 32,682,445 40,420,470 67,257,121 4 Belanja Bantuan Sosial 0 65,593,865 48,000,848 41,983,286 46,923,782 5 Belanja Bagi Hasil 0 10,158,845 10,613,409 10,702,782 11,684,517 6 Belanja Bantuan Keuangan 108,670,336 45,560,000 93,041,547 96,399,420 95,007,195 7 Belanja Tidak Terduga 12,500 920,688 150,000 460,629 389,231 Prosentase kenaikan Pertahun 97.6 26.52 11.81 27.85 Rata-rata kenaikan 40.94% II Belanja Langsung 585,004,515 537,353,688 530,171,667 484,695,872 510,892,482 1 Belanja Pegawai 302,812,765 44,529,373 50,499,108 47,739,226 55,284,309 2 Belanja Barang dan Jasa 140,671,167 117,581,160 147,863,051 154,166,147 185,801,482 3 Belanja Modal 141,520,583 375,243,155 331,809,508 282,790,499 269,806,692 Prosentase kenaikan Pertahun -8.15 -1.34 -8.58 5.4 Rata-rata kenaikan -3.16

Jumlah 908,075,765 1,175,744,856 1,337,850,741 1,387,731,032 1,665,421,191 Prosentase kenaikan Pertahun 29.48 13.79 3.73 20.01

Rata-rata kenaikan 16.75% Sumber : DPPKA 2011, diolah

Page 62: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

49

Dilihat dari data tersebut Belanja Tidak Langsung yang Tahun 2006 sebesar 35% Tahun 2010 menjadi 69,2% yang didalamnya termasuk belanja pegawai yang trend setiap tahun mengalami kenaikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku antara lain kenaikan gaji dan kenaikan penghasilan guru. Sedangkan belanja langsung yang dalam Tahun 2006 sebesar 64% Tahun 2010 menjadi sebesar 30,7%. Terjadinya kenaikan belanja tidak langsung disatu sisi dan disisi lain penurunan porsi belanja langsung karena kenaikan dana perimbangan yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan kebutuhan kenaikan belanja gaji pegawai negeri sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Kebijakan belanja tentunya mendahulukan belanja wajib (mandatory) terutama gaji pegawai negeri sipil dan tunjangan guru setelah itu sisanya baru diperuntukkan membiayai kebutuhan belanja urusan pembangunan.

Tabel 3.3 Rasio Pendapatan dengan Belanja Dalam Tahun Berjalan

Tahun Anggaran 2006-2010

NO U R A I A N TAHUN (Rp. 000)

2006 2007 2008 2009 2010

1 Pendapatan 1,020,199,155 1,166,221,678 1,307,756,530 1,427,167,882 1,668,263,268

2 Belanja 908,075,765 1,175,744,856 1,337,850,741 1,387,731,032 1,665,421,191 3 Persentase 89.01 100.82 102.3 97.24 99.83

Sumber : DPPKA 2011, diolah Dari data tersebut Tahun 2006 besaran belanja hanya 89,01% dari pendapatan Tahun berjalan; tahun 2007 sebesar 100,82%; Tahun 2008 sebesar 102,3%; Tahun 2009 sebesar 97,24% dan Tahun 2010 sebesar 99,83%. Hal ini menunjukkan apabila besaran belanja lebih kecil dari pendapatan dalam tahun berjalan berarti terjadi SILPA sebaliknya apabila besaran belanja melebih dari pendapatan maka defisit yang ada ditutupi dari SILPA tahun yang lalu.

Page 63: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

50

Tabel 3.4 Realisasi Pembiayaan Daerah Tahun Anggaran 2006-2010

NO U R A I A N TAHUN (Rp. 000)

2006 2007 2008 2009 2010 I Jumlah Penerimaan Pembiayaan 105,939,477 206,802,663 138,732,503 101,965,693 156,082,933 1 SILPA 105,939,477 206,493,331 134,643,071 101,965,693 139,228,944 2 Pencairan dana cadangan - - - - 15,000,000 3 Hasil penjualan kekayaan derah yang dipisahkan - - - - - 4 Penerimaan pinjaman daerah - - - - - 5 Penerimaan kembali pemberian pinjaman - - 4,089,432 - 1,853,989 6 Penerimaan piutang daerah - 309,332 - - - Prosentase kenaikan Pertahun

Rata-rata kenaikan - II Jumlah Pengeluaran Pembiayaan 11,930,989 62,636,414 6,672,599 2,173,599 2,391,914 1 Pembentukan dana cadangan 5,000,000 5,000,000 5,000,000 - - 2 Penyertaan modal (investasi) daerah 5,000,000 1,999,606 1,500,000 2,001,000 1,853,989 3 Pembayaran pokok utang 1,930,989 55,636,808 172,599 172,599 537,925 4 Pemberian pinjaman daerah - - - - - Prosentase kenaikan Pertahun Rata-rata kenaikan -

Pembiayaan Netto 94,008,487 144,166,248 132,059,904 99,792,094 153,691,019 Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenaan (SILPA) 206,131,877 134,643,071 101,965,693 139,228,944 156,533,096

Sumber : DPPKA 2011, diolah ` Data ini menunjukkan besaran SILPA yang dipergunakan untuk menutupi pengeluaran pembiayaan yang nilainya dalam Tahun 2006 sebesar Rp. 206,131,877,151; Tahun 2007 sebesar Rp. 134,643,070,789; Tahun 2008 sebesar Rp. 101,965,692,960; Tahun 2009 sebesar Rp. 139,228,943,838 dan Tahun 2010 sebesar Rp. 156,533,095,764 atau apabila dibandingkan dengan besaran APBD setiap tahun SILPA

Page 64: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

51

tahunan rata-rata sebesar Rp. 147.700.536.100 atau + 9%-10% dari APBD. Besaran SILPA ini diperoleh dari pelampauan realisasi dari target penerimaan, penghematan belanja program dan pendapatan tidak terduga yang belum dianggarkan dalam tahun berkenaan.

Tabel 3.5

Aset Daerah Tahun 2005-2009

Uraian Tahun (Rp. 000)

2005 2006 2007 2008 2009

Aktiva lancar 112,568,984 215,228,108 145,899,383 117,853,966 149,198,217 Investasi jangka panjang 71,579,424 76,579,424 85,184,688 88,892,113 90,137,268 Aktiva tetap 2,267,421,278 2,560,439,604 3,131,828,666 3,469,914,894 3,731,328,942 Dana cadangan - 5,000,000 10,231,388 16,105,218 17,367,091 Aktiva lain lain 58,918,712 170,612,904 15,142,104 10,707,082 57,939,956 Total 2,510,488,398 3,027,860,040 3,388,286,229 3,703,473,273 4,045,971,473

Sumber : DPPKA 2011, diolah Data tersebut menunjukkan perkembangan aset daerah dari Tahun 2005 sebesar Rp. 2,510,488,398 dan Tahun 2009 menjadi sebesar Rp.4,045,971,473 atau rata-rata kenaikan dalam 4 tahun terakhir sebesar 12,77%; khusus aktiva lancar naik rata-rata sebesar 16,59% sedangkan aktiva tetap naik rata-rata 13,39% per tahun.

Page 65: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

52

Tabel 3.6 Hutang/Kewajiban Tahun 2006-2009

Uraian Tahun (Rp. 000)

2005 2006 2007 2008 2009 Kewajiban jangka pendek 1,247,599 59 64,836,475 99 9,446,050 95 11,490,492 97 16,965,351 99 Kewajiban jangka panjang 862,994 41 690,395 1 517,796 5 345,197 3 172,599 1

Total 2,110,592 100 65,526,870 100 9,963,846 100 11,835,690 100 17,137,950 100 Sumber : DPPKA 2011, diolah

Tabel 3.7 Ekuitas Dana

Tahun 2006-2009

Uraian Tahun (Rp. 000)

2005 2006 2007 2008 2009 Dana lancar 24,356,754 150,391,633 135,877,805 106,363,474 132,232,865 Dana investasi 2,484,019,053 2,806,941,537 3,232,213,190 3,569,168,892 3,879,233,567

Total 2,508,375,807 2,957,333,170 3,368,090,995 3,675,532,365 4,011,466,432 Sumber : DPPKA 2011, diolah

Tabel 3.8 Jumlah Kewajiban dan Ekuitas Dana

Tahun 2006-2009

Uraian Tahun (Rp. 000)

2005 2006 2007 2008 2009 Total Utang dan Ekuitas Dana 2,510,486,399 3,027,860,040 3,388,286,229 3,703,473,273 4,045,971,473

Sumber : DPPKA 2011, diolah

Page 66: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

53

3.2 Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu 3.2.1 Arah Kebijakan Pendapatan Daerah Tahun 2006-2010

Pengelolaan pendapatan daerah Kabupaten Malang Tahun 2006-2010 diarahkan pada sumber-sumber pendapatan yang selama ini telah menjadi sumber penghasilan Kas Daerah dengan tetap mengupayakan sumber-sumber pendapatan yang baru. Sumber-sumber pendapatan daerah meliputi Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan dan Lain-lain Pendapatan yang Sah. Sumber PAD berasal dari pajak daerah, retribusi daerah, bagian laba usaha perusahaan milik daerah dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah. Dana perimbangan berasal dari bagi hasil pajak, bagi hasil bukan pajak, subsidi daerah otonom, Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), bantuan pembangunan daerah, penerimaan lain-lain. Bagian lain-lain penerimaan berasal dari lain-lain penerimaan yang sah dan lain-lain penerimaan dari provinsi.

Untuk mendukung pembelanjaan daerah dalam rangka pelaksanaan berbagai program dan kegiatan strategik berbagai upaya dilakukan untuk mendapatkan sumber-sumber pendapatan baru. Secara umum, upaya peningkatan pendapatan daerah, lebih khusus diupayakan pada sumber PAD, mengingat controllability-nya yang tinggi dibanding sumber-sumber pendapatan yang lain. Upaya yang dilakukan meliputi: 1. Program intensifikasi dan ekstensifikasi, yaitu dimaksudkan untuk memecahkan

permasalahan rendahnya tingkat kesadaran dan kepatuhan wajib pajak yang berada di wilayah Kabupaten Malang. Indikator keberhasilan program ini adalah berupa peningkatan pendapatan daerah dari sektor pajak daerah dan PBB.

2. Program Koordinasi/Sinkronisasi Lintas Sektoral, yaitu program yang dimaksudkan untuk mendukung program pertama dalam mendukung peningkatan pendapatan pajak daerah dari aspek pembangunan ekonomi. Program ini juga dimaksudkan untuk memecahkan permasalahan atas rendahnya rasio elastisitas pertumbuhan ekonomi terhadap pertumbuhan pajak daerah. Indikator keberhasilan program ini adalah berupa peningkatan pembangunan yang mendukung potensi pajak daerah.

3. Program Peningkatan Kualitas SDM Aparatur, yaitu program yang dimaksudkan untuk memecahkan permasalahan atas keterbatasan kualitas aparatur yang berhubungan dengan upaya penggalian dan pelayanan penerimaan pendapatan daerah. Indikator keberhasilan program ini adalah peningkatan kualitas SDM aparat dalam jangka pengelolaan pajak daerah melalui penyelenggaraan pelatihan yang relevan.

3.2.2 Arah Pengelolaan Belanja Daerah Tahun 2006–2010

Suatu arah pengelolaan belanja daerah dimaksudkan untuk menjamin agar seluruh kegiatan (strategik) dapat dibiayai oleh APBD. Belanja daerah diarahkan untuk seefektif mungkin membiayai urusan penyelenggaraan pemerintahan dan prioritas pembangunan yang dialokasikan sesuai tugas pokok dan fungsi SKPD yang terformulasikan dalam program dan kegiatan. Belanja diklasifikasikan menjadi belanja aparatur, belanja publik serta belanja tidak langsung.

Pos belanja daerah memprioritaskan terlebih dahulu pos belanja wajib yang dikeluarkan seperti belanja pegawai, belanja bunga, belanja pokok pinjaman, serta

Page 67: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

54

belanja barang dan jasa. Selisih antara belanja wajib dikeluarkan merupakan dana yang dialokasikan sebagai pagu indikatif dari masing-masing SKPD.

3.2.3 Arah Pembiayaan Tahun 2006-2010

Pembiayaan (financing) adalah seluruh transaksi keuangan pemerintah, baik penerimaan maupun pengeluaran, yang perlu dibayar atau akan diterima kembali, yang dalam penganggaran pemerintah terutama dimaksudkan untuk menutup defisit dan/atau memanfaatkan surplus anggaran. Penerimaan pembiayaan antara lain dapat berasal dari pinjaman, dan hasil divestasi. Sementara, pengeluaran pembiayaan antara lain digunakan untuk pembayaran kembali pokok pinjaman, pemberian pinjaman kepada entitas lain, dan penyertaan modal oleh pemerintah.

3.3 Kerangka Pendanaan Tahun 2011-2015 Keuangan daerah dalam bentuk PAD menjadi sangat strategis dan menjadi

isu sentral tersendiri apalagi kondisi kapasitas dan rasionalitas APBD Kabupaten Malang dibandingkan dengan jumlah penduduk dan tugas-tugas otonomi daerah sangat kecil.

3.3.1 Arah Kebijakan Pendapatan Tahun 2011-2015

Difokuskan pada upaya penggalian PAD walaupun tetap dengan penuh kehati-hatian agar tidak menimbulkan ekonomi biaya tinggi dan beban UMKM dan masyarakat secara berlebihan, selain itu perlu dilakukan upaya peningkatan optimalisasi dana perimbangan termasuk bagi hasil dari provinsi serta tidak kalah pentingnya adalah mengembangkan pendapatan dari sumber pendapatan lain-lain yang sah termasuk hibah baik dari internal maupun eksternal Kabupaten Malang.

3.3.2 Arah Kebijakan Belanja Tahun 2011-2015

Difokuskan pada belanja untuk membiayai urusan wajib dan urusan pilihan serta pemberian stimulan ataupun motivasi dalam rangka pengembangan UMKM, pengurangan pengangguran dan pengentasan kemiskinan serta bantuan kepada organisasi kemasyarakatan yang sinergi dengan program-program pembangunan yang berdampak signifikan terhadap pencapaian visi-misi dan kebijakan pembangunan daerah.

Hal yang tidak kalah penting dalam mencukupi kebutuhan pendanaan pembangunan daerah adalah dengan melakukan kemitraan dengan lembaga pemerintah dan non pemerintah dalam bentuk sinergitas program termasuk program dana dekonsentrasi dan hibah/bantuan langsung kepada masyarakat.

3.3.3 Arah Kebijakan Pembiayaan Tahun 2011-2015

Sebagaimana periode yang lalu maka arah kebijakan pembiayaan (financing) masih tetap sama yaitu bahwa seluruh transaksi keuangan pemerintah, baik penerimaan maupun pengeluaran, yang perlu dibayar atau akan diterima kembali, yang dalam penganggaran pemerintah terutama dimaksudkan untuk menutup defisit dan/atau memanfaatkan surplus anggaran. Penerimaan pembiayaan antara lain dapat berasal dari pinjaman, dan hasil divestasi. Sementara, pengeluaran pembiayaan antara lain digunakan untuk pembayaran kembali pokok pinjaman, pemberian pinjaman kepada entitas lain, dan penyertaan modal oleh pemerintah.

Page 68: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

55

Berdasarkan analisis keuangan 5 tahun yang lalu yaitu trend kenaikan pada struktur APBD Tahun 2006-2010 baik dari sisi pendapatan, belanja dan pembiayaan serta arah kebijakan keuangan daerah Kabupaten Malang Tahun 2011–2015 maka kondisi rencana pendapatan dan rencana belanja Tahun 2011-2015 dapat diproyeksikan dengan asumsi bahwa kondisi makro dan mikro ekonomi nasional tidak mengalami perubahan yang signifikan serta stabilitas politik tetap terjaga dalam kurun waktu 5 tahun kedepan.

Page 69: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

56

Tabel 3.9 Proyeksi Pendapatan Daerah Tahun Anggaran 2010-2015

NO URAIAN TAHUN (Rp. 000)

2010 2011 2012 2013 2014 2015 1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 133,603,260 153,643,749 176,690,311 203,193,858 233,672,936 268,723,877 2 DANA PERIMBANGAN 1,204,222,085 1,288,517,631 1,378,713,865 1,475,223,835 1,578,489,504 1,688,983,769 3 LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH

YANG SAH 330,437,924 350,264,199 371,280,051 393,556,854 417,170,265 442,200,481 J U M L A H 1,668,263,268 1,792,425,579 1,926,684,227 2,071,974,547 2,229,332,706 2,399,908,127

Prosentase Kenaikan Realiasi Pendapatan Pertahun

7.44 7.49 7.54 7.59 7.65

Rata-rata kenaikan 2010-2015 7,54% Sumber : DPPKA 2011, diolah Komponen Pendapatan Asli Daerah diprediksikan naik 15% per tahun dengan asumsi terjadinya perubahan pengelolaan pajak dan retribusi daerah berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2010 tentang Pajak dan Retribusi Daerah dan semakin membaiknya perekonomian daerah yang ditargetkan tumbuh antara 6% - 6,7% selama 5 tahun kedepan. Komponen Dana Perimbangan diprediksikan naik 7% per tahun seiring dengan semakin baiknya perekonomian nasional yang juga ditargetkan tumbuh antara 7% - 7,5% per tahun sampai Tahun 2014 yang berpengaruh positif pada kenaikan APBN dan pada gilirannya akan memperbesar porsi dana perimbangan. Sedangkan komponen Lain-Lain Pendapatan yang Sah diprediksikan naik 6% per tahun dimana disamping sumber-sumber yang sudah ada dapat dikembangkan sumber pendapatan yang baru sejalan dengan peningkatan daya saing daerah yang memungkinkan timbulnya sumber pendapatan daerah lain-lain yang sah tanpa mengakibatkan ekonomi biaya tinggi yang memberatkan investasi.

Page 70: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

57

Tabel 3.10

Proyeksi Belanja Daerah Tahun Anggaran 2010-2015

NO U R A I A N TAHUN (Rp. 000)

2010 2011 2012 2013 2014 2015 I Belanja Tidak Langsung 1,154,528,708,679 1,235,345,718,287 1,321,819,918,567 1,414,347,312,866 1,513,351,624,767 1,619,286,238,501 Prosentase kenaikan Pertahun 7 7 7 7 7 Rata-rata kenaikan 7,6% II Belanja Langsung 513,734,559,500 557,079,860,214 604,864,308,342 657,627,234,304 715,981,080,787 780,621,888,704 Prosentase kenaikan Pertahun 9 8,6 8,7 8,9 9

Rata-rata kenaikan 8,8%

Jumlah 1,668,263,268,179 1,792,425,578,500 1,926,684,226,908 2,071,974,547,170 2,229,332,705,554 2,399,908,127,205 Prosentase kenaikan Pertahun 7,6 7,5 7,5 7,6 7,7 Rata-rara kenaikan 7,6%

Sumber : DPPKA 2011, diolah Komponen Belanja Tidak Langsung yang didalamnya terdapat belanja pegawai, belanja bunga, belanja hibah, belanja bantuan sosial, bantuan keuangan dan belanja tidak terduga direncanakan naik rata-rata 7% per tahun dengan memperhatikan arahan/ketentuan yang berlaku dan memperketat bantuan-bantuan. Komponen Belanja Langsung yang merupakan selisih dari target pendapatan dengan belanja tidak langsung diperkirakan mengalami kenaikan rata-rata 8% per tahun yang diprioritaskan untuk membiayai program-program SKPD yang merupakan jabaran dari visi-misi dan program strategis RPJMD Kabupaten Malang Tahun 2010-2015.

Page 71: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

BAB IV ANALISIS ISU STRATEGIS

4.1 Permasalahan Pembangunan Kabupaten Malang 1. Pendidikan murah dan berkualitas terutama pendidikan bagi warga miskin

dan dusun-dusun terpencil. 2. Pelayanan kesehatan yang terjangkau terutama penyediaan pelayanan bagi

masyarakat miskin dan dusun-dusun terpencil. 3. Penyediaan infrastruktur yang memadai terutama pembangunan baru dan

pemantapan jalan jembatan untuk mendukung aktivitas perekonomian, pariwisata dan dusun terpencil.

4. Perluasan kesempatan kerja dengan mendorong tumbuh dan berkembangnya investasi besar, peningkatan ketrampilan kerja dan pengembangan semangat kewirausahaan bagi angkatan kerja.

5. Peningkatan produksi dan ketahanan pangan dalam rangka memacu pertumbuhan ekonomi dan menjamin ketahanan pangan masyarakat.

6. Kemudahan pelayanan publik baik pelayanan administrasi kependudukan dan hak-hak masyarakat lainnya maupun pelayanan perijinan dan informasi peluang usaha kepada dunia usaha.

7. Pemenuhan pelayanan dasar dan jaminan sosial bagi masyarakat miskin terutama kecukupan energi, air bersih dan kesehatan lingkungan terutama di dusun terpencil dan sentra kemiskinan.

4.1.1 Analisis lingkungan

Permasalahan Kabupaten Malang dalam 5 tahun mendatang masih terkait dengan tingkat pencapaian 5 tahun sebelumnya termasuk dalam program kegiatan serta dinamika perkembangan baik internal maupun eksternal sehingga akan sangat berperan dalam penyusunan rencana pembangunan jangka menengah lima tahun mendatang. 1. Kekuatan

a. Letak geografis dan tata ruang wilayah yang strategis. b. Tersedia sarana perhubungan darat, laut, udara dan kereta api. c. Tersedia sumber daya alam pertanian pangan, perkebunan, peternakan

dan perikanan yang cukup besar. d. Tersedia perusahaan industri dan perdagangan besar serta obyek

wisata. e. Tersedia lembaga/tokoh/pakar keagamaan dan pendidikan keagamaan

yang cukup banyak. f. Tersedia sumber daya manusia usia angkatan kerja yang cukup besar. g. Tersimpan peninggalan sejarah dan budaya luhur bukti kejayaan masa

lalu.

2. Kelemahan a. Produktifitas hasil pertanian pangan, perkebunan, peternakan, dan

perikanan sebagai andalan masih belum optimal dan potensi wisata belum terkelola secara optimal.

Page 72: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

59

b. Peran usaha mikro kecil menengah dan koperasi dalam perkonomian daerah masih kecil.

c. Kondisi jalan/jembatan untuk menjamin kelancaran arus barang dan jasa sebagian belum mantap dan masih kurang.

d. Jumlah pengangguran dan masyarakat miskin masih cukup besar. e. Pelayanan pemerintah kepada masyarakat belum memuaskan. f. Masih sering terjadi gangguan kemanan dan ketertiban masyarakat. g. Terdapat kawasan rawan bencana gunung berapi, tanah longsor, banjir

dan tsunami.

3. Peluang a. Adanya political will secara nasional untuk memajukan kualitas sumber

daya manusia Indonesia melalui prioritas pembangunan pendidikan dan kesehatan.

b. Adanya program nasional percepatan pembangunan infrastruktur wilayah dibidang kebinamargaan, pengairan, keciptakaryaan/perumahan rakyat dan energi.

c. Adanya program nasional pengentasan kemiskinan dan percepatan pembangunan daerah tertinggal/desa tertinggal.

d. Ditetapkannya Malang Raya sebagai salah satu pusat wilayah pengembangan Provinsi Jawa Timur dimana Kabupaten Malang sebagai andalan pertanian pangan, perkebunan, peternakan, perikanan, industri dan pariwisata.

e. Kapasitas APBD yang rendah masih berpeluang menggali PAD dan mendapatkan bantuan program, dana dekonsentrasi/tugas pembantuan dan bantuan dari lembaga lainnya.

f. Terbukanya peluang kerjasama kemitraan dengan berbagai lembaga pemerintah dan non pemerintah baik antar daerah didalam maupun di luar negeri.

4. Ancaman

a. Globalisasi dan perdagangan bebas merupakan tantangan untuk terus kreatif, inovatif dalam memproduksi barang dan jasa yang memiliki daya saing.

b. Fluktuasi harga minyak dan perekonomian dunia yang sering kali berdampak negatif bagi perekonomian daerah perlu disikapi dengan penguatan struktur perekonomian yang berbasis lokal dan penguatan ketahanan pangan masyarakat.

c. Angka pertumbuhan penduduk masih tinggi sehingga perlu peningkatan kualitas keluarga dan pemasyarakatan kembali norma keluarga sejahtera.

d. Dampak kasus sara, kriminalitas dan gangguan keamanan lintas daerah. e. Lingkungan hidup yang rusak sebagai pengaruh dari pemanasan global

dan perubahan iklim yang ekstrim.

Page 73: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

60

Tabel 4.1 Analisa SWOT

Internal

Eksternal

KEKUATAN (Strenghts) KELEMAHAN (Weakneses) 1. Letak geografis. 2. Tersedia sarana dan

prasarana perhubungan 3. Tersedia sumber daya alam

pertanian. 4. Tersedia perusahaan industri

dan perdagangan besar serta obyek wisata.

5. Tersedia lembaga/tokoh/pakar keagamaan dan pendidikan keagamaan yang cukup banyak.

6. Tersedia sumber daya manusia usia angkatan kerja yang cukup besar.

7. Tersimpan peninggalan sejarah dan budaya luhur bukti kejayaan masa lalu

1. Produktifitas hasil pertanian masih rendah.

2. Peran UMKM dalam perekonomian masih kecil.

3. Kondisi jalan/jembatan dan irigasi belum mantap.

4. Jumlah pengangguran dan kemiskinan masih cukup besar.

5. Pelayanan pemerintah belum memuaskan.

6. Gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat

7. Terdapat kawasan rawan bencana.

PELUANG (Opportunities) STRATEGI (SO) STRATEGI (WO)

1. Political will nasional untuk memajukan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan dan kesehatan.

2. Adanya program nasional percepatan pembangunan infrastruktur wilayah.

3. Adanya program nasional pengentasan kemiskinan.

4. Ditetapkannya Malang Raya sebagai salah satu pusat pertumbuhan.

5. Peluang menggali PAD dan mendapatkan bantuan program, dana dekonsentrasi/tugas pembantuan dan bantuan dari lembaga lainnya

6. Peluang kerjasama kemitraan dengan berbagai pihak

1. Peran umat beragama dalam pembangunan.

2. Keterjangkauan pendidikan yang bermutu.

3. Kemudahan layanan kesehatan masyarakat

4. Pertumbuhan Ekonomi dan revitalisasi pertanian.

5. Pembangunan infrastruktur penunjang perekonomian dan investasi

1. Peningkatan produktivitas enterpreneurship industri kreatif dan daya saing.

2. Good governance dan pelayanan prima.

3. Pengarusutamaan gender dan pengendalian pertumbuhan penduduk

ANCAMAN (Threats) STRATEGI (ST) STRATEGI (WT)

1. Globalisasi. 2. Dampak Fluktuasi harga

minyak dan perekonomian dunia.

3. Angka pertumbuhan penduduk masih tinggi.

4. Dampak kasus sara, kriminalitas dan gangguan keamanan lintas daerah.

5. Lingkungan hidup yang rusak akibat pemanasan global dan cuaca ekstrim

1. Optimalisasi pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup.

1. Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran.

2. Supremasi hukum dan Hak Asasi Manusia dan demokrasi

4.2 Isu Strategis Pembangunan Kabupaten Malang

Dari analisis lingkungan internal maupun eksternal dapat dirumuskan 11 isu strategis yang penting untuk diperhatikan dalam perencanaan pembangunan

Page 74: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

61

lima tahun ke depan sebagai berikut : a. Peran umat beragama dan budaya lokal dalam pembangunan. b. Good Governance dan Pelayanan Prima. c. Supremasi Hukum dan HAM serta Demokrasi. d. Keterjangkauan pendidikan yang bermutu. e. Kemudahan layanan kesehatan masyarakat. f. Pengarusutamaan gender dan pengendalian laju pertumbuhan penduduk. g. Pertumbuhan ekonomi dan revitalisasi pertanian. h. Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran. i. Infrastruktur penunjang perekonomian dan investasi. j. Optimalisasi pengelolaan sumber daya alam dan pelestarian lingkungan

hidup. k. Produktivitas, enterpreneurship, industri kreatif dan daya saing daerah.

4.3 Fokus Pembangunan Sektoral Fokus pembangunan sektoral sebagai ikon untuk masing-masing sektor yang telah mulai ditangani sejak 5 tahun yang lalu dikaitkan dengan isu strategis 5 tahun kedepan yang masih perlu dilanjutkan:

Tabel 4.2.

Hubungan Fokus Pembangunan Sektoral dengan Isu Strategis

NO. FOKUS PEMBANGUNAN SEKTORAL ISU STRATEGIS

1. Pertanian pangan, perkebunan, peternakan, perikanan dan kelautan, serta ketahanan pangan a. Komoditas pangan andalan b. Lumbung desa modern dan

lumbung pangan desa c. Sub Terminal Agribisnis Mantung d. Kawasan peternakan sapi dan

kambing e. Kawasan agropolitan Poncokusumo f. Kawasan minapolitan Wajak dan

Sendangbiru g. Pelabuhan Perikanan Sendangbiru h. Pengembangan produk unggulan

Pengembangan teknologi tepat guna

i. Pemanfaatan Pekarangan untuk Tanaman Pangan dan obat keluarga

• Pertumbuhan ekonomi dan revitalisasi pertanian

• Pengentasan kemiskinan dan pengangguran

• produktifitas, enterpreneurship, industri kreatif dan daya saing daerah

2. Industri, Perdagangan, Koperasi dan Penanaman Modal a. Produk unggulan b. Sentra industri kecil

• infrastruktur penunjang perekonomian dan investasi

Page 75: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

62

NO. FOKUS PEMBANGUNAN SEKTORAL ISU STRATEGIS

c. Pusat promosi dan pemasaran hasil industri kecil dan kerajinan Kendedes

d. Revitalisasi pasar daerah e. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah f. Koperasi g. Investasi h. Bandara Abdulrachman Saleh i. Pelabuhan Umum Tamban j. Terminal type B Kepanjen k. Jalan tol Pandaan-Malang-

Kepanjen l. Jalan Lintas Selatan

• produktifitas, enterpreneurship, industri kreatif dan daya saing daerah

3. Rumah Tangga Miskin a. Bantuan Modal Kepada Usaha

Produktif Dasawisma; b. Pembangunan Rumah Tangga

Miskin (RTM) berbasis Komoditas.

• Pengentasan kemiskinan dan pengangguran

4. Tenaga Kerja dan Pengangguran a. Padat Karya; b. Informasi Pasar Kerja dan

Perlindungan Tenaga Kerja; c. Pemanfaatan CSR.

• Pengentasan kemiskinan dan pengangguran

5. Pariwisata a. Paket Singosari b. Paket Kanjuruhan c. Paket Wisata Wendit d. Paket Pantai Selatan Malang e. Paket Gunung Kawi f. Paket Menuju Bromo

• Infrastruktur penunjang perekonomian dan investasi

• Optimalisasi Sumber Daya Alam dan pelestarian Lingkungan Hidup

6. Pendidikan, Kebudayaan dan Olahraga a. Sekolah Unggulan SD, SMP,

SMA/SMK di 33 Kecamatan b. Sekolah Satu Atap c. Budaya Baca d. Kompleks olah raga Kanjuruhan e. Olah raga berprestasi f. Seni Budaya Malangan

• Keterjangkauan pendidikan yang bermutu

• Pengarustamaan gender dan pengendalian laju pertumbuhan penduduk

• Pengentasan kemiskinan dan pengangguran

7. Kesehatan a. Posyandu b. Puskesmas Ideal c. Badan Layanan Umum Kesehatan

• kemudahan layanan kesehatan masyarakat

• Pengarustamaan gender dan

Page 76: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

63

NO. FOKUS PEMBANGUNAN SEKTORAL ISU STRATEGIS

pengendalian laju pertumbuhan penduduk

• Pengentasan kemiskinan dan pengangguran

8. Keagamaan a. Pusat Informasi Islam b. Forum Kerukunan Umat Beragama

• peran umat beragama dan budaya lokal dalam pembangunan

9. Pelayanan Publik a. Manajemen Mutu Pelayanan (ISO) b. Pelayanan Satu Atap Perijinan

Usaha c. e-KTP d. Pelayanan Keliling e. Informasi dan penyuluhan hukum f. Pengamanan swakarsa

• Good governance dan pelayanan prima

• Supremasi hukum, HAM dan demokrasi

Page 77: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

5.1 Visi Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada

akhir periode perencanaan yang didalamnya berisi suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan, cita dan citra yang ingin diwujudkan, dibangun melalui proses refleksi dan proyeksi yang digali dari nilai-nilai luhur yang dianut oleh seluruh komponen stakeholders. Visi dapat dikatakan juga semacam tujuan yang dapat mengarahkan dan mendorong semua stakeholders (pemerintah dan non pemerintah) untuk berkontribusi pada pencapaian visi. Visi mempunyai jangkauan 5 tahun atau lebih ke depan dan merupakan keadaan ideal yang sifatnya memberikan inspirasi dan arah serta posisi (setting) daerah di masa depan.

Berdasarkan kondisi masyarakat Kabupaten Malang saat ini, permasalahan dan tantangan yang dihadapi di masa depan, serta dengan memperhitungkan faktor strategis dan potensi yang dimiliki oleh masyarakat, pemangku kepentingan, serta Pemerintah Daerah, maka dalam pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan untuk periode 2010-2015, dicanangkan Visi Pembangunan Kabupaten Malang adalah sebagai berikut:

Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Malang yang Mandiri,

Agamis, Demokratis, Produktif, Maju, Aman, Tertib dan Berdaya Saing atau MADEP MANTEB.

Penjelasan visi : Pada visi tersebut terdapat 8 kata kunci yaitu mandiri, agamis, demokratis, produktif, maju, aman, tertib dan berdaya saing artinya dalam rangka mencapai tujuan umum pembangunan Kabupaten Malang yaitu masyarakat sejahtera maka dalam 5 tahun yang akan datang ini diperlukan upaya mewujudkan: 1. Mandiri, yang dimaknai dengan pertama : kemandirian pengelolaan daerah

berupa kebijakan Pemerintah Daerah yang mengutamakan kemampuan daerah dalam rangka mengelola potensi sumber daya alam dan buatan yang didukung oleh kemampuan sumber daya manusia, energi, infrastruktur dan pelayanan publik. Kedua: Kemandirian Masyarakat berupa sikap dan kondisi masyarakat yang memiliki semangat entrepreneurship untuk semakin mampu memenuhi kebutuhan dengan mengandalkan kemampuan dan kekuatan sendiri. Inti dari pengertian kemandirian adalah semakin berkembangnya jiwa leadership dikalangan pemerintahan dan semangat entrepreneurship di kalangan masyarakat luas.

2. Agamis, yang dimaknai dengan kondisi masyarakat yang senantiasa menerapkan nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari dan senantiasa meningkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia yang berdampak terhadap keamanan, ketertiban dan produktivitas tinggi.

3. Demokratis, yang dimaknai dengan kondisi penyelenggaraan pemerintahan yang senantiasa melibatkan partisipasi masyarakat dalam pengambilan

Page 78: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

65

keputusan yang berlandaskan hukum dan keadilan; sedangkan dari sisi masyarakat terwujudnya suatu kondisi masyarakat yang modern dan majemuk, menjalani kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara berdasarkan falsafah Negara Pancasila, ditandai dengan perilaku bijaksana, dan melaksanakan prinsip-prinsip musyawarah untuk mufakat.

4. Produktif, yang dimaknai dengan semakin meningkatnya kualitas kinerja masyarakat sebagai pilar utama peningkatan perekonomian daerah.

5. Maju, yang dimaknai dengan semakin meningkatnya kualitas sumber daya manusia dan hasil-hasil pembangunan yang ditandai dengan semakin meningkatnya indeks pembangunan manusia.

6. Aman, yang dimaknai dengan semakin meningkatnya keamanan masyarakat dan terlaksananya penegakan hukum yang berkeadilan tanpa memandang kedudukan, pangkat, jabatan seseorang serta terciptanya penghormatan pada hak-hak asasi manusia.

7. Tertib, yang dimaknai dengan semakin meningkatnya kepatuhan masyarakat terhadap berbagai peraturan hukum yang berlaku.

8. Berdaya Saing, yang dimaknai dengan semakin meningkatnya kualitas produk usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi untuk bersaing di pasar lokal maupun nasional serta semakin meningkatnya daya saing daerah dalam rangka menarik minat investor.

Hal ini sejalan dengan pesan filosofi pembangunan dalam sesanti lambang Kabupaten Malang yaitu: Satata Gama Karta Raharja atau terwujudkan Kabupaten Malang yang adil dan makmur materiil dan spirituil disertai kerukunan beragama atas dasar kesucian yang langgeng (abadi). Dengan kata lain kemakmuran atau kesejahteraan yang ingin diwujudkan bukan hanya kesejahteraan meteriil atau lahiriyah semata namun juga sejahtera secara spiritual atau batiniyah. Kesejahteraan yang utuh itu diyakini dapat dicapai dengan mewujudkan kemajuan secara komprehensif dari 8 kunci tersebut di atas.

5.2 Misi

Misi merupakan rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Misi berfungsi sebagai pemersatu gerak, langkah dan tindakan nyata bagi segenap komponen penyelenggara pemerintahan tanpa mengabaikan mandat yang diberikannya. Adapun misi pembangunan Kabupaten Malang untuk 5 tahun kedepan adalah sebagai berikut: 1. Mewujudkan pemahaman dan pengamalan nilai-nilai agama, adat-istiadat

dan budaya. 2. Mewujudkan pemerintahan good governance (tata kelola kepemerintahan

yang baik), clean government (pemerintah yang bersih), berkeadilan, dan demokratis.

3. Mewujudkan supremasi hukum dan HAM. 4. Mewujudkan kondisi lingkungan yang aman, tertib, dan damai. 5. Mewujudkan peningkatan ketersediaan dan kualitas infrastruktur. 6. Mewujudkan sumber daya manusia yang produktif dan berdaya saing. 7. Mewujudkan peningkatan pertumbuhan ekonomi yang berbasis pertanian

dan pemberdayaan masyarakat perdesaan.

Page 79: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

66

8. Mewujudkan peningkatan kualitas dan fungsi lingkungan hidup, serta pengelolaan sumberdaya alam yang berkelanjutan.

5.3 Tujuan

Mengacu pada pernyataan visi misi yang didasarkan pada isu-isu dan analisis stratejik maka tujuan yang secara spesifik ingin dicapai dalam 5 tahun kedepan adalah:

1. Terwujudnya masyarakat yang berakhlak mulia dan berkesholehan sosial serta menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan budaya luhur dalam rangka memantapkan landasan spiritual, moral, dan etika pembangunan; yang ditandai dengan menurunnya kualitas dan kuantitas bahkan tidak terjadinya kasus SARA.

2. Meningkatnya kualitas pelayanan pemerintah yang ditandai dengan semakin meningkatnya kepuasan masyarakat.

3. Terwujudnya kesadaran dan tertib hukum masyarakat yang ditandai dengan semakin menurunnya kasus hukum dan pelanggaran Hak Asasi Manusia.

4. Terwujudnya kondisi masyarakat yang aman, tertib dan damai yang ditandai dengan semakin menurunnya kasus kriminal dan semakin terjaminnya keamanan dan ketertiban masyarakat.

5. Meningkatnya ketersediaan, kuantitas maupun kualitas infrastruktur kebinamargaan, pengairan dan keciptakaryaan/permukiman serta energi untuk mendukung aktivitas ekonomi, sosial dan budaya.

6. Meningkatnya kualitas dan produktivitas sumberdaya manusia yang ditandai dengan semakin meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan Indeks Pembangunan Gender (IPG).

7. Meningkatnya kesejahteraan masyarakat yang lebih merata hingga perdesaan yang ditandai dengan semakin meningkatnya pertumbuhan ekonomi (PDRB, inflasi, pendapatan perkapita) dan menurunnya angka pengangguran dan kemiskinan.

8. Meningkatnya kualitas fungsi lingkungan hidup dan pengelolaan sumber daya alam yang ditandai dengan semakin menurunnya kasus pelanggaran lingkungan, meningkatnya luas lahan yang dihutankan kembali dan penghijauan serta meningkatnya sumberdaya alam yang terkelola.

5.4 Sasaran

Sasaran umum yang merupakan target atau hasil yang diharapkan dari pembangunan Kabupaten Malang dalam kurun waktu 5 tahun kedepan dimana atas keberhasilan target ini diharapkan berdampak pada seluruh aspek kehidupan masyarakat yaitu sebagai berikut:

1. Meningkatnya peran lembaga/tokoh agama, pendidikan keagamaan dan sosial budaya dalam pembinaan umat dan kemasyarakatan.

2. Semakin kuatnya kelembagaan SKPD dalam penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi pelayanan kepada masyarakat.

3. Terbangunnya sistem informasi dan komunikasi publik serta terlaksananya sosialisasi dan deseminasi produk hukum.

4. Terciptanya sistem pengamanan swakarsa dan kerjasama pengamanan dengan aparat keamanan.

Page 80: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

67

5. Terbangun dan terpeliharanya infrastruktur kebinamargaan, pengairan, keciptakaryaan/permukiman, energi untuk mendorong perekonomian pariwisata dan pengentasan kemiskinan.

6. Semakin mudahnya masyarakat mengakses layanan pendidikan dan kesehatan yang bermutu.

7. Meningkatnya pertumbuhan sektor pertanian dalam arti luas sebagai basis peningkatan industri, perdagangan dan jasa-jasa; serta meningkatnya pertumbuhan sektor potensi pariwisata, pertambangan dan jasa konstruksi/bangunan yang mengarusutamakan peran UMKM dan koperasi serta pengentasan kemiskinan.

8. Semakin terkendalinya perencanaan dan pemanfaatan tata ruang dan pemberian ijin industri yang rentan pencemaran serta semakin meningkatnya pengelolaan sumberdaya alam.

Page 81: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

BAB VI AGENDA, STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

6.1. Agenda dan Prioritas Pembangunan Dari rumusan visi, misi, tujuan dan sasaran dikelompokkan menjadi 4

agenda besar pembangunan yaitu: 1. Mewujudkan masyarakat yang agamis dan berbudaya, yaitu suatu kondisi

masyarakat yang senantiasa menerapkan nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari dan senantiasa meningkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia yang berdampak terhadap keamanan, ketertiban dan produktivitas tinggi.

2. Mewujudkan pemerintahan dan masyarakat yang demokratis, yaitu suatu kondisi penyelenggaraan pemerintahan yang senantiasa melibatkan partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan yang berlandaskan hukum dan keadilan, sedangkan dari sisi masyarakat terwujudnya suatu kondisi masyarakat yang modern dan majemuk, menjalani kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara berdasarkan falsafah Negara Pancasila, ditandai dengan perilaku bijaksana, dan melaksanakan prinsip-prinsip musyawarah untuk mufakat.

3. Mewujudkan pemerintahan dan masyarakat yang mandiri dan berdaya saing, yaitu suatu kondisi pemerintahan dan masyarakat yang semakin mampu menyelenggarakan pemerintahan dan pembangunan berdasarkan kemampuan sendiri dan berdaya saing tinggi yang di tandai dengan semakin berkembangnya jiwa leadership dikalangan pemerintahan dan semangat enterpreneurship di kalangan masyarakat luas.

4. Mewujudkan masyarakat yang sejahtera, yaitu masyarakat yang semakin meningkat kemampuannya dalam memenuhi kebutuhan hidup dan adanya jaminan masa depan yang lebih baik.

Selanjutnya dari agenda tersebut diarahkan menjadi 7 prioritas sebagai

fokus pembangunan 5 tahun kedepan yang merupakan permasalahan mendasar dan aktual untuk segera ditangani mulai tahun pertama RPJMD Kabupaten Malang Tahun 2010-2015 yaitu : 1. Pelayanan kesehatan yang terjangkau; terutama penyediaan pelayanan

bagi masyarakat miskin dan dusun-dusun terpencil. 2. Pendidikan murah dan berkualitas; terutama pendidikan bagi warga

miskin dan dusun-dusun terpencil. 3. Penyediaan infrastruktur yang memadai; terutama pembangunan baru

dan pemantapan jalan/jembatan untuk mendukung aktivitas perekonomian, pariwisata dan dusun terpencil.

4. Perluasan kesempatan kerja; dengan mendorong tumbuh dan berkembangnya investasi besar, peningkatan ketrampilan kerja dan pengembangan semangat enterpreneurship bagi angkatan kerja.

5. Peningkatan produksi dan ketahanan pangan; dalam rangka memacu pertumbuhan ekonomi dan menjamin ketahanan pangan masyarakat.

Page 82: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

69

6. Kemudahan pelayanan publik; baik pelayanan administrasi kependudukan dan hak-hak masyarakat lainnya maupun pelayanan perijinan dan informasi peluang usaha kepada dunia usaha.

7. Pemenuhan pelayanan dasar dan jaminan sosial bagi masyarakat miskin; terutama kecukupan energi (listrik perdesaan dan pemanfaatan biogas), air bersih dan kesehatan lingkungan terutama di dusun terpencil dan sentra kemiskinan.

6.2. Strategi Pembangunan

Strategi merupakan kebijakan-kebijakan yang diambil dalam rangka mengimplementasikan agenda pembangunan dimana untuk 5 tahun kedepan diperlukan strategi sebagai berikut: 1. Peningkatan akhlak mulia dan kesholehan sosial; strategi diarahkan melalui

penguatan lembaga/tokoh agama, sosial budaya dengan memberikan bantuan pembinaan dan pemberdayaan yang sinergi dengan program-program pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah/pemerintah daerah. Dengan penguatan lembaga/tokoh ini diharapkan peran dan fungsi lembaga/tokoh dalam rangka pembinaan umat dan masyarakat pada umumnya dapat lebih optimal, yang pada gilirannya akan terwujud masyarakat Kabupaten Malang yang berakhlak mulia dan berkesalehan sosial sebagai modal dasar pembangunan.

2. Peningkatan kelembagaan SKPD dan profesionalisme aparatur; strategi diarahkan melalui penguatan wewenang, tugas pokok dan fungsi SKPD, peningkatan profesionalisme aparatur termasuk peningkatan leadership, peningkatan sarana dan prasarana kerja serta penguatan anggaran SKPD. Diharapkan dengan kuatnya SKPD maka akan meningkat pula kemampuan melaksanakan tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan serta pelayanan kepada masyarakat.

3. Peningkatan sistem informasi hukum dan komunikasi publik; strategi diarahkan melalui penguatan jejaring informasi hukum dan informasi pembangunan termasuk peningkatan kemampuan masyarakat dibidang hukum dan Hak Asasi Manusia melalui penyuluhan hukum dan deseminasi produk-produk hukum daerah untuk disebarluaskan kepada masyarakat.

4. Peningkatan keamanan dan ketertiban masyarakat; strategi diarahkan melalui penguatan pengamanan swakarsa dengan memperkuat peran dan fungsi satuan perlindungan masyarakat, termasuk sosialisasi mitigasi bencana dan kerjasama bidang keamanan antara pemerintah daerah dengan aparat keamanan.

5. Peningkatan ketersediaan dan kualitas infrastruktur; strategi diarahkan melalui pemeliharaan dan pembangunan baru sarana kebinamargaan, pengairan, keciptakaryaan dan tata ruang serta permukiman dengan mengutamakan infrastruktur yang secara langsung mendukung perekonomian yaitu peningkatan produksi dan ketahanan pangan, pengembangan industri, lokasi dan paket wisata, serta desa tertinggal dan sentra kemiskinan. Selain daripada itu dalam rangka mendukung pemanfaatan ruang secara lebih optimal akan ditetapkan ruang terbuka hijau, kawasan industri dan kawasan khusus lainnya. Berkaitan dengan penyediaan infrastruktur strategis seperti jalan tol Pandaan–Malang, Jalan

Page 83: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

70

Lintas Selatan Jawa Timur, Bandar Udara Abd. Saleh, Pelabuhan Perikanan Nusantara Sendang Biru dalam 5 tahun ke depan terus akan didorong pembangunannya; khusus untuk transportasi akan dilakukan penataan ulang manajemen transportasi sesuai dengan trend kebutuhan setelah berfungsinya infrastruktur strategis tersebut seperti jalan-jalan sirip dan jalan antar kota kecamatan di wilayah Malang Raya termasuk kawasan-kawasan permukiman dimana wilayah Kabupaten Malang merupakan wilayah tampungan bagi kota Malang dan kota Batu. Untuk percepatan pembangunan prasarana perdesaan dilakukan kemitraan bersama pemerintahan desa dan masyarakat.

6. Peningkatan mutu dan daya saing sumber daya manusia; strategi diarahkan melalui penguatan lembaga pendidikan guna kemudahan bagi masyarakat untuk mendapatkan fasilitas pendidikan yang murah dan bermutu, penguatan lembaga pelayanan kesehatan untuk kemudahan masyarakat mendapatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang mudah dijangkau serta penguatan lembaga dan sarana prasarana olah raga dan seni budaya dalam rangka menunjang olah raga prestasi maupun olah raga masyarakat guna menciptakan masyarakat sehat dan produktif. Selain daripada itu dilakukan pula kemitraan dengan lembaga perguruan tinggi terutama dibidang penelitian dan pengembangan serta pengabdian kepada masyarakat.

7. Peningkatan kualitas pertumbuhan ekonomi; strategi diarahkan melalui peningkatan produksi komoditas andalan seperti pertanian pangan, perkebunan, peternakan, perikanan, industri pengolahan, perdagangan dan jasa serta mendorong pengembangan produk potensial seperti pertambangan dan pariwisata. Selain itu juga diarahkan melalui peningkatan investasi dan pengembangan produk industri untuk tujuan ekspor. Dari aspek sumberdaya manusia dilakukan pula peningkatan dan pengembangan semangat enterpreneurship terutama pada generasi muda dan angkatan kerja agar mampu menciptakan lapangan kerja lokal. Strategi lainnya ialah mengembangkan produk unggulan 1 desa/kelurahan 1 produk unggulan utama dan 1 kecamatan 1 produk unggulan utama dengan memperkuat basis pasar lokal melalui gerakan “cinta dan bangga mengkonsumsi produk lokal”.

8. Optimalisasi pengelolaan sumber daya alam dan pelestarian fungsi lingkungan; strategi diarahkan melalui penataan tata ruang pertambangan, selektif dalam memberikan ijin pengelolaan sumberdaya alam yang rentan pencemaran, menata kembali ruang terbuka hijau dan melaksanakan gerakan penghijauan dan penghutanan kembali bersama masyarakat.

6.3. Arah Kebijakan Umum

Dalam rangka melaksanakan strategi pembangunan sebagaimana tersebut diatas dirumuskan arah kebijakan umum sebagai berikut: 1. Mendorong maju dan berkembangnya lembaga keagamaan, lembaga

pendidikan keagamaan dan sosial budaya dengan mengajak serta tokoh agama dan budaya dalam merumuskan kebijakan pembangunan dan mensosialisasikannya kepada masyarakat, dengan rincian:

Page 84: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

71

a. Meningkatkan kualitas pendidikan agama dan pendidikan keagamaan pada semua jalur, jenis dan jenjang pendidikan.

b. Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam membayar zakat, wakaf, infaq, dan shodaqoh.

c. Meningkatkan kualitas penataan dan pengelolaan serta pengembangan fasilitas ibadah, dengan memperhatikan kepentingan seluruh lapisan umat beragama dengan akses yang sama bagi seluruh pemeluk agama.

d. Meningkatkan pembinaan keluarga harmonis untuk menempatkan keluarga sebagai pilar utama pembentukan moral dan etika.

e. Meningkatkan pemberdayaan organisasi kemasyarakatan, sosial keagamaan, dan lembaga swadaya masyarakat dalam mencegah dan mengevaluasi ketidakadilan, diskriminasi dan ketimpangan sosial sebagai bagian penting dari upaya pembangunan masyarakat sipil yang kokoh.

f. Meningkatkan kerjasama intern dan antar umat bergama dibidang sosial ekonomi.

g. Mereaktualisasi nilai-nilai budaya daerah sebagai salah satu dasar pengembangan etika sosial.

h. Meningkatkan kecintaan kepada masyarakat terhadap budaya daerah. i. Mengembangkan potensi ekonomi lokal yang berbasiskan

pengembangan budaya. 2. Memperkuat kelembagaan, tugas pokok, fungsi serta norma standar

pelayanan SKPD, meningkatkan kesejahteraan pegawai dan melengkapi prasarana dan prasarana kerja, meningkatkan diklat aparatur, memberikan penghargaan dan sanksi kepada pejabat dan pegawai secara konsisten dengan rincian: a. Menerapkan prinsip-prinsip tata pemerintahan yang baik (good

governance) pada semua tingkat dan lini pemerintahan di semua kegiatan.

b. Menyusun rencana pembangunan jangka panjang, jangka menengah dan tahunan secara partisipatif.

c. Menata kelembagaan pemerintahan yang lebih efektif. d. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi ketatalaksanaan dan prosedur

pada semua lini pemerintahan. e. Mengoptimalkan pengembangan dan pemanfaatan teknologi informasi

dan komunikasi (e-government) dalam penyelenggaraan pemerintahan. f. Meningkatkan pelayanan publik terutama pelayanan dasar, pelayanan

umum dan pelayanan unggulan. g. Memperkuat peran masyarakat sipil (civil society). h. Memperkuat kualitas desentralisasi dan otonomi. i. Memberikan jaminan bagi pengembangan media dan kebebasan

media dalam mengkomunikasikan kepentingan masyarakat. 3. Membangun sistem informasi dan komunikasi publik, sosialisasi dan

deseminasi produk hukum serta kunjungan ke desa dan dusun terpencil dalam rangka dialog pembangunan dengan rincian: a. Menata kembali substansi hukum melalui peninjauan dan penataan

kembali produk hukum untuk mewujudkan tertib perundang-undangan

Page 85: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

72

dengan memperhatikan asas umum dan hirarkhi perundangan-undangan dan menghormati serta memperkuat kearifan lokal.

b. Membenahi struktur hukum melalui penguatan kelembagaan dengan meningkatkan profesionalisme aparat hukum.

c. Meningkatkan budaya taat hukum pada masyarakat. d. Meningkatkan hukum secara adil dan tidak diskriminatif. e. Meningkatkan taraf pendidikan dan layanan kesehatan dalam rangka

meningkatkan kualitas dan taraf hidup perempuan. f. Meningkatkan kampanye anti trafficking dan anti kekerasan perempuan

dan anak. g. Meningkatkan kesejahteraan dan perlindungan bagi perempuan dan

anak. h. Meningkatkan kelembagaan dan pemberdayaan perempuan.

4. Mendorong terwujudnya pengamanan swakarsa menggalakkan kembali pos keamanan lingkungan dan kerjasama dengan aparat keamanan membangun sistem keamanan dan ketertiban masyarakat terpadu dan komprehensif dengan mengajak serta tokoh agama, sosial, budaya dan tokoh masyarakat, dengan rincian: a. Meningkatkan kemampuan mencegah, menangkal dan menindak

kejahatan melalui deteksi dini dan keterlibatan para tokoh masyarakat. b. Meningkatkan upaya sinergis komprehensif dalam menyeimbangkan

dan memadukan pengurangan pemasokan dan pengurangan permintaan narkoba.

c. Meningkatkan profesionalisme aparat Satuan Polisi Pamong Praja melalui pembinaan kinerja dengan meningkatkan sumberdaya organisasi dan manajemen serta pemanatapan struktur organisasi Satuan Polisi Pamong Praja.

d. Meningkatkan kerjasama dengan Kepolisian dalam upaya menciptakan ketentraman dan ketertiban.

e. Meningkatkan pengamanan aset-aset pemerintah daerah. 5. Membangun dan memelihara infrastuktur perhubungan, kebinamargaan,

pengairan, keciptakaryaan/permukiman, energi dengan memprioritaskan untuk kepentingan mendorong perekonomian pariwisata dan pengentasan kemiskinan; dengan rincian: a. Menangani seluruh ruas jalan dangan mengutamakan pemeliharaan

rutin dan berkala. b. Meningkatkan daya dukung dan kapasitas jalan dan jembatan untuk

mengantisipasi pertumbuhan lalu lintas. c. Membangun sistim jaringan jalan yang mendukung kawasan strategis

potensial. d. Meningkatkan sikap profesionalisme dan kemandirian institusi dan

sumber daya manusia bidang penyelenggaraan prasarana jalan e. Meningkatkan peran serta aktif masyarakat dan swasta untuk

pembiayaan pembangunan prasarana jalan. f. Mengelola sumber daya air yang dilaksanakan dengan memperhatikan

keserasian antara konservasi dan pendayagunaan, antara hulu dan hilir, antara pemanfaatan air permukaan dan air tanah, antara

Page 86: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

73

pengelolaan demand dan pengelolaan supply, serta antara pemenuhan kepentingan jangka pendek dan kepentingan jangka panjang.

g. Mendayagunakan sumber daya air untuk pemenuhan kebutuhan air irigasi pada 5 tahun ke depan difokuskan pada upaya peningkatan fungsi jaringan irigasi yang sudah dibangun tapi belum berfungsi, rehabilitasi pada areal irigasi berfungsi yang mengalami kerusakan, dan peningkatan kinerja operasi dan pemeliharaan.

h. Mendayagunakan sumber daya air untuk pemenuhan kebutuhan air baku diprioritaskan pada pemenuhan kebutuhan pokok rumah tangga terutama di wilayah rawan defisit air, wilayah tertinggal, dan wilayah strategis.

i. Mengembangkan dan mengelola sumber daya air dan penataan kelembagaan melalui pengaturan kembali kewenangan dan tanggung jawab masing-masing pemangku kepentingan.

j. Menata dan memperkuat sistem pengolahan data dan informasi sumber daya air dilakukan secara terencana dan dikelola secara berkesinambungan sehingga tercipta basis data yang dapat dijadikan dasar acuan perencanaan pengembangan dan pengelolaan sumber daya air.

k. Memantapkan rencana detail tata ruang kota, kecamatan dan kawasan strategis.

l. Menyelesaikan pembangunan gedung perkantoran, dan sarana prasarana pemerintahan terutama di Ibukota Kepanjen.

m. Memberikan dukungan pada Gerakan Nasional Pembangunan Sejuta Rumah (GNPSR) melalui penyediaan hunian rumah sederhana sehat, rumah susun sewa dengan melibatkan semua stakeholders.

n. Memberikan dorongan pada pembangunan perumahan yang bertumpu pada kemandirian (swadaya) kelompok masyarakat.

o. Menciptakan pola subsidi baru pembangunan perumahan yang tepat sasaran.

p. Meningkatkan pemahaman peraturan jasa konstruksi dan pembinaan teknis pengelolaan/pembangunan gedung negara.

q. Mengembangkan teknologi pembangunan bidang perumahan permukiman.

r. Meningkatkan peran serta seluruh stakeholder dalam upaya mencapai sasaran target cakupan pelayanan air minum di perkotaan dan perdesaan.

s. Menunjang pelaksanaan pengendalian kebocoran air minum. t. Mendorong terbentuknya regionalisasi pengelolaan air minum. u. Meningkatkan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah di

perkotaan dan perdesaan. v. Meningkatkan peran serta dan kemampuan masyarakat dalam

pelestarian sumber air serta dalam pemeliharaan dan pengelolaan sarana air minum dan air limbah.

w. Mendorong upaya realisasi pembangunan dan pengelolaan sarana air minum dan air limbah dengan mitra usaha swasta.

x. Mendorong terwujudnya sistem pembuangan air limbah terpusat terutama di perkotaan.

Page 87: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

74

y. Meningkatkan cakupan pelayanan prasarana sanitasi di perdesaan. z. Meningkatkan peran serta seluruh stakeholder dalam mencapai

sasaran pembangunan persampahan dengan prinsip 3R. aa. Meningkatkan upaya realisasi pembangunan dan pengelolaan sampah

dengan mitra usaha swasta. bb. Meningkatkan peran serta dan kemampuan masyarakat dalam

pengelolaan dan pemeliharaan sarana persampahan dan drainase serta peningkatan kesadaran berperilaku hidup dan sehat (PHBS).

cc. Mengarahkan kebijakan pembangunan energi pada pemerataan dan pemenuhan distribusi energi yang tepat dan efisien khususnya pada bagian hilir, serta pengembangan dan pemanfaatan potensi energi baru terbarukan.

6. Meningkatkan aksessibilitas dan kualitas pendidikan dan kesehatan, mengembangkan sekolah kejuruan yang mampu menghasilkan SDM yang memiliki daya saing tinggi, mengembangkan Puskesmas sebagai pusat informasi masyarakat sehat, sekolah dan pelayanan kesehatan gratis bagi keluarga miskin, dengan rincian: a. Meningkatkan sinkronisasi dan koordinasi bidang pendidikan antara

Kabupaten, Provinsi dan Nasional. b. Meningkatkan kualitas lulusan melalui peningkatan kualitas pendidikan

yang bermuara pada peningkatan kualitas sumber daya yang mampu mengakomodasikan kepentingan pembangunan dengan cara meningkatkan profesionalisme tenaga pendidik maupun peningkatan sarana dan prasarana pendidikan.

c. Memberdayakan orang tua siswa dan masyarakat sebagai stakeholder sekolah dalam mewujudkan peningkatan mutu pendidikan yang berbasis sekolah, dengan menciptakan iklim kelembagaan yang kondusif yang memungkinkan terciptanya sekolah yang mandiri dan memiliki akuntabilitas yang baik.

d. Meningkatkan layanan pendidikan ketrampilan bagi anak luar biasa agar dapat hidup mandiri.

e. Mengoptimalkan peran komite sekolah. f. Meningkatkan penyelenggaraan pendidikan yang berorientasi

kecakapan hidup (PBKH) atau life skill berdasarkan paradigma Broad Based Education (BBE).

g. Meningkatkan kompetensi pendidikan kejuruan untuk meningkatkan kualitas lulusan dalam rangka memasuki dunia kerja.

h. Memanfaatkan sistem pendidikan jarak jauh/terbuka dengan mendayagunakan teknologi komunikasi dan informasi pendidikan.

i. Mendorong terwujudnya upaya-upaya ke arah pemberdayaan budaya lokal dan tradisional untuk meningkatkan fungsinya sebagai asset pendidikan, maupun ilmu pengetahuan.

j. Memperbanyak penyelenggaraan SMK Kecil di Pondok Pesantren. k. Mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh

pendidikan yang bermutu bagi seluruh masyarakat menuju tercapainya manusia berkualitas tinggi dengan meningkatkan anggaran pendidikan sesuai dengan kemampuan keuangan daerah.

Page 88: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

75

l. Meningkatkan mutu dan relevansi pendidikan kecakapan hidup secara terarah, terpadu dan menyeluruh melalui berbagai upaya proaktif dan reaktif oleh seluruh komponen masyarakat agar generasi muda dapat berkembang secara optimal disertai dengan hak dukungan dan lindungan sesuai dengan potensinya.

m. Meningkatkan efisiensi penyelenggaran pendidikan dengan memberdayakan dan meningkatkan kualitas lembaga pendidikan baik sekolah maupun luar sekolah sebagai pusat pembudayaan nilai, sikap, dan kemampuan, serta meningkatkan partisipasi keluarga dan masyarakat, didukung oleh sarana dan prasarana untuk menciptakan sistem pendidikan yang efektif dan efisien.

n. Mewujudkan iklim dan sistem pendidikan yang demokratis dan bermutu guna memperteguh akhlak mulia, kreatif, inovatif, berwawasan kebangsaan, cerdas, sehat, berdisiplin dan bertanggung jawab, berketrampilan serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka mengembangkan kualitas manusia Indonesia.

o. Mewujudkan suatu sistem pendidikan yang terpadu sesuai dengan tuntutan dunia kerja yang mengutamakan kerjasama sinergi dengan masyarakat.

p. Mengembangkan dan melembagakan pendidikan kecakapan hidup pada berbagai lembaga dan satuan pendidikan baik pada jalur pendidikan sekolah maupun pada jalur pendidikan luar sekolah yang diselenggarakan oleh masyarakat dan pemerintah.

q. Mengembangkan program pendidikan kecakapan hidup yang difokuskan pada menyiapkan warga belajar untuk usaha mandiri dan permintaan pasar kerja.

r. Mengembangkan program pendidikan kecakapan hidup yang diorientasikan dan diintegrasikan dengan pengembangan industri dan ekonomi masyarakat tingkat lokal, dengan memanfaatkan potensi dan keunggulan lokal.

s. Memanfaatkan seoptimal mungkin berbagai potensi dari elemen masyarakat, prasarana dan sarana yang ada di masyarakat untuk pengembangan penyelenggaraan pendidikan kecakapan hidup.

t. Memberikan fasilitas dan insentif pada daerah untuk meningkatkan penyelenggaraan pendidikan kecakapan hidup.

u. Mengintegrasikan pelaksanaan pendidikan kecakapan hidup dengan berbagai program pembangunan yang dilaksanakan bagi masyarakat desa, kota dan masyarakat terasing.

v. Melakukan sosialisasi program pendidikan keaksaraan kepada masyarakat luas terutama pada masyarakat pedesaan, baik melalui media cetak atau elektronik maupun wadah-wadah pertemuan kegiatan sosial kemasyarakatan. Meningkatkan kualitas pelayanan pada setiap strata pelayanan.

w. Mengembangkan jaminan kesehatan bagi penduduk terutama keluarga miskin.

x. Meningkatkan kualitas, kuantitas dan pendayagunaan tenaga kesehatan.

Page 89: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

76

y. Meningkatkan kualitas lingkungan sehat dan meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat serta mendorong pemberdayaan masyarakat.

z. Meningkatkan pembinaan dan pengawasan obat dan perbekalan kesehatan.

aa. Meningkatkan pemerataan fasilitas atau sarana dan prasarana kesehatan.

bb. Mengembangkan manajemen dan regulasi bidang kesehatan. cc. Mempertajam prioritas penelitian, pengembangan dan rekayasa IPTEK

yang berorientasi pada permintaan dan kebutuhan masyarakat dan dunia usaha dan serta berbagai masukan dalam pembuatan kebijakan Pemerintah Daerah.

dd. Meningkatkan kapasitas dan kapabilitas IPTEK dengan memperkuat kelembagaan, sumberdaya dan jaringan.

ee. Menciptakan fleksibilitas pasar kerja dengan memperbaiki aturan main ketenagakerjaan yang berkaitan dengan rekruitmen, outsourcing, pengupahan, PHK, serta memperbaiki aturan main yang mengakibatkan perlindungan yang berlebihan.

ff. Menciptakan kesempatan kerja melalui investasi. Dalam hal ini Pemerintah akan menciptakan iklim usaha yang kondusif dengan peningkatan investasi. Iklim usaha yang kondusif memerlukan stabilitas ekonomi, politik dan keamanan, biaya produksi yang rendah, kepastian hukum serta peningkatan ketersediaan infrastruktur.

gg. Memperbarui program-program perluasan kesempatan kerja yang dilakukan oleh pemerintah, antara lain adalah program pekerjaan umum, kredit mikro, pengembangan UMKM dan Koperasi, serta program-program pengentasan kemiskinan.

hh. Menyempurnakan kebijakan program pendukung program penempatan dan pengembangan kesempatan kerja dengan mendorong terbentuknya jejaring informasi ketenagakerjaan dan informasi pasar kerja serta Perencanaan Tenaga Kerja Daerah.

ii. Meningkatkan Prestasi Pemuda dan Olahraga 7. Memacu pertumbuhan sektor andalan pertanian tanaman pangan,

perkebunan, peternakan, perikanan, industri, perdagangan dan jasa-jasa; serta mendorong pertumbuhan sektor potensi seperti pariwisata, pertambangan dan jasa kontruksi/bangunan dengan mengarusutamakan peran usaha mikro kecil menengah dan koperasi dan pengentasan kemiskinan dengan rincian: a. Mendorong pemerataan pembangunan dengan percepatan

pembangunan dan pertumbuhan wilayah-wilayah tertinggal, strategis dan cepat tumbuh yang mempunyai potensi sumber daya alam dan lokasi yang strategis dalam suatu sistem wilayah pengembangan ekonomi yang sinergis serta mendorong terwujudnya koordinasi, sinkronisasi, keterpaduan dan kerjasama antar sektor, dunia usaha, dan masyarakat guna mendukung peluang berusaha dan investasi di daerah termasuk kerjasama dengan pemerintah kabupaten/kota, provinsi dan pihak-pihak lainnya.

b. Menciptakan kawasan ekonomi terpadu yang didasarkan pada keterkaitan antar sektor ekonomi dan kawasan sentra produksi melalui

Page 90: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

77

pengembangan sektor unggulan dan potensial serta menciptakan pusat pengembangan baru yang berorientasi pada sektor primer. Kebijakan dalam pengamanan ketahanan pangan diarahkan untuk mempertahankan tingkat produksi pangan dan meningkatkan ketersediaan pangan hasil ternak dan ikan. Kebijakan pengembangan peternakan diarahkan untuk meningkatkan populasi ternak dan produksi hasil ternak agar ketersediaan dan keamanan pangan hewani dapat lebih terjamin untuk mendukung peningkatan kualitas SDM; melakukan penganekaragaman pangan untuk menurunkan ketergantungan pada beras dengan melakukan rekayasa sosial terhadap pola konsumsi masyarakat.

c. Mendorong peningkatan produksi sektor andalan: pertanian dalam arti luas, industri, perdagangan, pariwisata, dan jasa serta mendorong percepatan pengembangan sektor potensi seperti kelautan dan perikanan, pertambangan, bangunan dan konstruksi.

d. Mewujudkan peningkatan produksi, efisiensi, produktivitas, daya saing dan nilai tambah produk pertanian dan perikanan diarahkan untuk 1) Pengembangan usaha pertanian dengan pendekatan kewilayahan terpadu dengan konsep Cooperative Farming. Pendekatan ini akan meningkatkan kelayakan dalam pengembangan/skala ekonomi, sehingga akan lebih meningkatkan efisiensi dan nilai tambah serta mendukung pembangunan pedesaan dan perekonomian daerah. 2) Peningkatkan daya saing produk pertanian dan perikanan, melalui dorongan dan insentif untuk peningkatan pasca panen dan pengolahan hasil pertanian dan perikanan, peningkatan standar mutu komoditas pertanian dan keamanan pangan serta mengupayakan perlindungan petani dan nelayan dari persaingan yang tidak sehat. 3) Penguatan sistem pemasaran dan manajemen usaha untuk mengatasi resiko usaha pertanian maupun dalam mendukung pengembangan agroindustri. 4) Peningkatan pemanfaatan sumberdaya perikanan dan kelautan dalam mendukung ekonomi dan tetap menjaga kelestariannya, melalui: a) penataan dan perbaikan lingkungan perikanan budidaya, b) penataan industri perikanan dan kegiatan ekonomi masyarakat di wilayah pesisir, c) perbaikan dan peningkatan pengelolaan sumberdaya perikanan tangkap, terutama di wilayah ZEE, d) peningkatan peran aktif masyarakat dan swasta dalam pengelolaan sumberdaya perikanan dan kelautan, e) peningkatan kualitas pengolahan dan nilai tambah produk perikanan melalui pengembangan teknologi pasca tangkap/panen, dan f) peningkatan kemampuan SDM, penyuluh, dan pendamping perikanan.

e. Kebijakan dalam meningkatkan kemampuan petani dan nelayan serta pelaku pertanian dan perikanan lain serta penguatan lembaga pendukungnya, diarahkan untuk: 1) Revitalisasi penyuluhan dan pendampingan petani, termasuk peternak, nelayan, dan pembudidaya ikan. 2) Menghidupkan dan memperkuat lembaga pertanian dan perdesaan untuk meningkatkan akses petani dan nelayan terhadap sumberdaya produktif. 3) Peningkatan kemampuan/kualitas SDM pertanian/ perikanan.

Page 91: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

78

f. Kebijakan pengelolaan dan pemanfaatan hutan diarahkan untuk : 1) Optimalisasi pemanfaatan hutan alam dan pengembangan hutan tanaman dan hasil hutan non kayu secara berkelanjutan. 2) Peningkatan nilai tambah dan manfaat hasil hutan kayu, 3) Peningkatan partisipasi kepada masyarakat luas dalam pengembangan hutan tanaman, 4) Peningkatan produksi hasil hutan non kayu untuk kesejahteraan masyarakat sekitar hutan. 5) Pengawasan peredaran hasil hutan untuk menjamin kelangsungan sistem distribusi legal. 6) Akselarasi rehabilitasi hutan dan lahan didalam dan diluar kawasan hutan.

g. Meningkatkan promosi dan pemasaran produk-produk pertanian dan perdesaan lainnya untuk meningkatkan kontinuitas pasokan, khususnya ke pasar perkotaan terdekat serta industri olahan berbasis sumber daya lokal.

h. Memperluas akses masyarakat, terutama kaum perempuan, ke sumber daya-sumber daya produktif untuk pengembangan usaha seperti lahan, prasarana sosial ekonomi, permodalan, informasi, teknologi dan inovasi; serta akses masyarakat ke pelayanan publik dan pasar.

i. Meningkatkan keberdayaan masyarakat perdesaan melalui peningkatan kualitasnya, baik sebagai insan maupun sebagai sumber daya pembangunan, serta penguatan kelembagaan dan modal sosial masyarakat perdesaan berupa jaringan kerjasama untuk memperkuat posisi tawar.

j. Menyempurnakan berbagai kebijakan yang merintangi aksesibitas dan lebih berpihak kepada rakyat miskin serta konsisten dalam pelaksanaannya.

k. Mendorong partisipasi masyarakat dan dunia usaha melalui kebijakan yang mampu mengentaskan kemiskinan.

l. Menajamkan program pembangunan lintas sektor dan lintas pelaku yang diarahkan pada desa-desa dan kantong-kantong komunitas miskin.

m. Meningkatkan pemenuhan dan aksesibilitas masyarakat miskin terhadap ketersediaan pangan yang memadai dan bermutu.

n. Menata dan mengembangkan sektor informal perkotaan melalui penyediaan fasilitas tempat usaha yang strategis, sehat dan tidak mengganggu sektor dan penyedia/pengguna jasa lainnya.

o. Meningkatkan akses dan layanan permodalan dan pengembangan usaha bagi masyarakat miskin dengan memberikan skim khusus (bunga rendah) tetapi tetap memperhatikan mekanisme pasar yang ada.

p. Mengembangkan potensi wilayah dan cluster ekonomi perdesaan baik pada daerah pesisir, sekitar hutan, persawahan, pertambakan, dan daerah-daerah sekitar kawasan industri dengan mengembangkan produk unggulan yang spesifik dan kompetitif serta mempunyai dampak langsung terhadap percepatan pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja.

q. Mengembangkan kapasitas yang berorientasi pada penguatan peran pemerintah sebagai fasilitator dan katalisator pembangunan serta

Page 92: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

79

mengembangkan secara sinergi dengan kalangan LSM dan Perguruan Tinggi dalam rangka fasilitasi atas pemberdayaan masyarakat miskin.

r. Meningkatkan keterlibatan masyarakat miskin dalam pengambilan keputusan pembangunan terutama yang secara langsung menyangkut kepentingan dan eksistensinya melaui forum dialog yang konstruktif.

8. Mengendalikan arahan perencanaan tata ruang, selektif dalam pemberian ijin industri yang rawan pencemaran, penghutanan/penghijauan lahan kritis dan pembuatan mitigasi bencana untuk antisipasi dini, dengan rincian: a. Mengarahkan pembangunan kehutanan pada 1) Memperbaiki sistem

pengelolaan hutan termasuk meningkatkan pengawasan dan penegakan hukumnya dan 2) Mengefektifkan sumber daya yang tersedia dalam pengelolaan hutan.

b. Mengarahkan pembangunan kelautan pada 1) Membangun sistem pengendalian dan pengawasan dalam pengelolaan sumber daya pesisir dan laut, yang disertai dengan penegakan hukum yang ketat, 2) Meningkatkan upaya konservasi pesisir dan laut serta merehabilitasi ekosistem yang rusak seperti mangrove dan terumbu karang, 3) Mengendalikan pencemaran dan perusakan lingkungan hidup di wilayah pesisir, laut dan perairan tawar dan 4) Menggiatkan kemitraan untuk meningkatkan peran aktif masyarakat dan swasta dalam pengelolaan sumber daya pesisir dan laut.

c. Mengarahkan pembangunan lingkungan hidup pada 1) Mengarusutamakan (mainstreaming) prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan ke seluruh bidang pembangunan, 2) Meningkatkan koordinasi pengelolaan lingkungan hidup, 3) Meningkatkan upaya penegakan hukum secara konsisten kepada pencemar lingkungan, 4) Meningkatkan kapasitas lembaga pengelola lingkungan hidup, dan 5) Membangun kesadaran masyarakat agar peduli pada isu lingkungan hidup dan berperaln aktif sebagai kontrol sosial dalam memantau kualitas lingkungan hidup.

d. Kerjasama lintas wilayah dalam penanganan kawasan lindung, kawasan budidaya dan pemanfaatan struktur ruang yang berbatasan.

6.4. Ikon Promotif

Dalam perspektif promosi daerah guna meningkatkan daya saing, daya tarik dan daya tahan sebagai salah satu strategi pencapaian visi-misi pembangunan daerah maka melalui RPJMD ini sejak tahun 2011 setidaknya hingga 5 tahun kedepan dicanangkan slogan promosi daerah: Kabupaten Malang sebagai Bumi Agro-Wisata yang terkemuka di Jawa Timur, dengan 2 ikon andalan 1) Agro atau pertanian dalam arti luas meliputi komoditas beras, jagung, sayur mayur, gula, daging, susu dan ikan; 2) Wisata; dengan paket-paket unggulan wisata khas Malangan yaitu: paket Singosari, paket Kawasan Menuju Bromo, paket Gunung Kawi, paket Pantai Selatan Malang, paket Wisata Air Wendit dan paket Kanjuruhan (dalam rangka hari jadi Kabupaten Malang). Mengangkat sektor pertanian dan sektor pariwisata sebagai promosi ekonomi, dilandaskan atas kondisi riil potensi utama Kabupaten Malang, yaitu sektor pertanian dan sektor pariwisata. Apabila kedua sektor ini berkembang pesat maka sektor lainnya seperti industri pengolahan, perdagangan, jasa-jasa akan

Page 93: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

80

terpacu berkembang pesat. Begitu juga dengan pariwisata yang disamping akan mendatangkan wisatawan juga akan memajukan perdagangan dan investasi. Pada tahapan berikutnya semua sektor akan berkembang bersama dan pada gilirannya akan berdampak pada perekonomian serta kesejahteraan masyarakat Kabupaten Malang bahkan hingga ke Malang Raya dan Provinsi Jawa Timur. Berdasarkan potensi pariwisata yang dimiliki Kabupaten Malang begitu beragam maka dicanangkan pula slogan promosi pariwisata yaitu Kabupaten Malang Merupakan Pesona Jawa Timur Yang Sesungguhnya.

Selain itu dalam rangka pengembangan produk unggulan dalam 5 tahun kedepan dilaksanakan pula gerakan 1 desa/kelurahan dan 1 kecamatan masing-masing mengembangkan 1 produk unggulan utama dan dalam rangka memperkuat pasar lokal didorong kepada seluruh masyarakat khususnya jajaran pemerintahan dapat mengembangkan aksi “cinta dan bangga mengkonsumi produk lokal”.

Dalam implementasinya ikon promotif disamping merupakan program SKPD sesuai dengan tugas pokok dan fungsi juga akan menjadi gerakan masyarakat dalam rangka meningkatkan daya saing Kabupaten Malang diantara kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur.

6.5. Kerjasama antar Kabupaten/Kota Kerjasama antar kabupaten/kota terutama diprioritaskan dengan

kabupaten/kota bertetangga untuk penanganan bersama wilayah perbatasan yaitu: dengan Kota Malang, Kota Batu, Kabupaten Pasuruan, Lumajang, Probolinggo, Blitar, Kediri, Jombang dan Mojokerto terutama di bidang transportasi, pendidikan, kesehatan, pariwisata, permukiman dan lingkungan hidup, perekonomian, sumberdaya alam, sosial budaya, keamanan lingkungan. Telah dilakukan pembicaraan pendahuluan sebagai rintisan kerjasama anatara lain melalui: rapat koordinasi pembangunan kabupaten/kota wilayah Malang Raya plus dan forum Musrenbang RPJMD, RKPD dan pembahasan RTRW masing-masing kabupaten/kota. Beberapa kegiatan yang sudah mulai dirintis a) Pengembangan agropolitan dan wisata terpadu Bromo (agropolitan Poncokusumo Kabupaten Malang dengan agropolitan Tutur Kabupaten Pasuruan); b) Pengembangan jaringan jalan Kabupaten Malang-Kota Batu–Kota Malang; c) Pemanfaatan sumberdaya air (Kabupaten Malang–Kabupaten Pasuruan–Kabupaten Sidoardjo, Kota Malang, dan Kota Batu). Dalam 5 tahun ke depan kerjasama akan ditingkatkan lagi sehingga lebih kongkrit memberikan manfaat bagi para pihak.

Page 94: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Kebijakan umum adalah arah tindakan yang diambil untuk mencapai tujuan, yang dirumuskan berdasarkan arahan strategi dan misi dalam rangka mencapai visi pembangunan 5 tahun Kabupaten Malang Tahun 2010-2015 yang selanjutnya dijabarkan ke dalam program. Sedangkan program adalah instrumen kebijakan yang berisi 1 atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh SKPD untuk mencapai sasaran dan tujuan serta untuk memperoleh alokasi anggaran atau kegiatan masyarakat. Dengan demikian program yang ada didalam RPJMD perlu dijabarkan dan dikembangkan menjadi program dan rencana aksi melalui Renstra SKPD, RKPD dan Renja SKPD sesuai dengan tugas pokok dan fungsi, kondisi dan situasi obyektif berdasarkan kajian dan hasil musyawarah pembangunan.

Page 95: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

82

Tabel 7.1 Kebijakan Umum dan Program

Kabupaten Malang

No TUJUAN/SASARAN KEBIJAKAN UMUM INDIKATOR

CAPAIAN KINERJA

KONDISI AWAL KONDISI AKHIR URUSAN PROGRAM SKPD

1 Tujuan : Terwujudnya masyarakat yang berakhlak mulia dan berkesholehan sosial serta menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan budaya luhur dalam rangka memantapkan landasan spiritual, moral, dan etika pembangunan. Sasaran : Meningkatnya peran lembaga/tokoh agama, pendidikan keagamaan dan sosial budaya dalam pembinaan umat dan kemasyarakatan.

Mendorong maju dan berkembangnya lembaga agama, lembaga pendidikan keagamaan dan sosial budaya dengan mengajak serta tokoh agama dan budaya dalam merumuskan kebijakan pembangunan dan mensosialisasikan-nya kepada masyarakat

Peran serta masyarakat dalam pembangunan dan menurunnya kualitas dan kuantitas bahkan tidak terjadinya kasus sara dan

a. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan

b. Tidak terjadi konflik dan kasus sara namun perlu terus diwaspadai dan diantisipasi karena Kabupaten Malang merupakan wilayah potensi

a. Semakin meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan

b. Tidak terjadinya konflik dan kasus sara dan tetap terjaganya kondisi kondusif kerukunan masyarakat.

a. Sosial b. Kebudayaan c. Kesatuan

Bangsa dan Politik Dalam Negeri

1. Pengembangan Wawasan Kebangsaan dan toleransi beragama

• Bag. Kesra • Bag. Bintal • Bakesbangpol • Dinas Sosial • Dinas Budpar • Lintas SKPD • Lintas Wilayah

2. Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial

3. Pengelolaan Kekayaan Budaya

4. Pengembangan Nilai Budaya

5. Pengelolaan Keragaman Budaya

2 Tujuan : Meningkatnya kualitas pelayanan pemerintah Sasaran : Semakin kuatnya kelemba-gaan SKPD dalam penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi

Memperkuat kelembagaan, tugas pokok, fungsi serta norma standar pelayanan SKPD, meningkatkan kesejahteraan pegawai dan melengkapi

Semakin meningkatnya kepuasan masyarakat dan menurunnya kasus pengaduan masyarakat

a. Rasio jumlah PNS terhadap jumlah penduduk 1 : 136

b. Masih terdapat kasus pengaduan

a. Rasio jumlah PNS terhadap jumlah penduduk 1 : 120

b. Semakin menurunnya kasus pengaduan

a. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah,

1. Peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah

• Bag.Organisasi • Bag.Hukum • Bag.Tapum • Bag.Tapemdes • Bag.Pertanahan • Bag.Perekonomi

an • Bag.Kerjasama

2. Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH

Page 96: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

83

No TUJUAN/SASARAN KEBIJAKAN UMUM INDIKATOR

CAPAIAN KINERJA

KONDISI AWAL KONDISI AKHIR URUSAN PROGRAM SKPD

pelayanan kepada masyarakat

prasarana dan prasarana kerja, meningkatkan diklat aparatur, memberikan penghargaan dan sanksi kepada pejabat dan pegawai secara konsisten

terhadap pelayanan pemerintah

Kepegawaian dan Persandian

b. Pertanahan c. Kependudukan

dan Catatan Sipil

d. Perencanaan Pembangunan

e. Statistik

3. Pendidikan Kedinasan

• Bag.Adm.Pembangunan

• Bag.PDE • Bag. Umum &

Protokol • Bag.Humas • Bag. Tata Usaha • BKD • Bandiklat • BAPPEDA • DPPKA • Inspektorat • Balitbang • UPT Perijinan • Dispendukcapil • Dinas

Cikartarung • Dinas

Kesehatan • Lintas SKPD • Lintas Wilayah

4. Pembinaan dan Pengembangan Aparatur

5. Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur, Pengawas

6. Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur

7. Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah

8. Penataan Peraturan Perundang-undangan

9. Penataan dan Penyempurnaan Kebijakan Sistem dan Prosedur Pengawasan

10. Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah

11. Peningkatan Pelayanan Publik

12. Optimalisasi Pemanfaatan

Page 97: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

84

No TUJUAN/SASARAN KEBIJAKAN UMUM INDIKATOR

CAPAIAN KINERJA

KONDISI AWAL KONDISI AKHIR URUSAN PROGRAM SKPD

Teknologi Informasi 13. Pengembangan

Wilayah Perbatasan 14. Peningkatan Sarana

dan Prasarana Aparatur

15. Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Diklat dalam jabatan

16. Penataan Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah

17. Penyelesaian Konflik-Konflik Pertanahan

18. Penataan administrasi kependudukan

19. Pengembangan Data/Informasi

20. Kerjasama Pembangunan

21. Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh

22. Perencanaan Pembangunan Kota-kota Menengah & Besar

Page 98: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

85

No TUJUAN/SASARAN KEBIJAKAN UMUM INDIKATOR

CAPAIAN KINERJA

KONDISI AWAL KONDISI AKHIR URUSAN PROGRAM SKPD

23. Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Perencanaan Pembangunan Daerah

24. Perencanaan Pembangunan Daerah

25. Perencanaan Sosial Budaya

26. Perencanaan Pembangunan Ekonomi

27. Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumber Daya Alam

28. Peningkatan Kerjasama antar Pemerintah Daerah

29. Pengembangan Data/Informasi/ Statistik Daerah

3 Tujuan : Terwujudnya kesadaran dan tertib hukum masyarakat Sasaran : Terbangunnya sistem informasi dan komunikasi publik serta terlaksananya sosialisasi dan deseminasi produk hukum.

Membangun sistem informasi dan komunikasi publik, sosialisasi dan deseminasi produk hukum serta kunjungan ke desa dan dusun terpencil dalam rangka dialog pembangunan

Semakin menurunnya kasus hukum dan pelanggaran Hak Asasi Manusia

a. Rasio Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) 1 : 500

b. Masih terdapat kasus pelanggaran hukum

a. Rasio Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) 1 : 1000

b. Semakin menurunnya kasus pelanggaran hukum

a. Kesatuan Bangsa dan Politik dalam Negeri,

b. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak

c. Komunikasi dan informatika

1. Pendidikan Politik Masyarakat

• Bag. Hukum • Bag. PDE • Bag. Humas • KP3A • Bakesbangpol • Satpol PP

Linmas • Lintas SKPD • Lintas Wilayah

2. Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana Alam

3. Pemberdayaan Masyarakat untuk Menjaga Ketertiban dan Keamanan

Page 99: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

86

No TUJUAN/SASARAN KEBIJAKAN UMUM INDIKATOR

CAPAIAN KINERJA

KONDISI AWAL KONDISI AKHIR URUSAN PROGRAM SKPD

4. Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan

5. Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender

6. Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan Perempuan

7. Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Gender dalam Pembangunan

8. Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa

9. Kerjasama Informasi dengan Media Massa

10. Fasilitas Peningkatan SDM Bidang Komunikasi dan Informasi

4. Tujuan : Terwujudnya kondisi masyarakat yang aman, tertib dan damai Sasaran : Terciptanya sistem pengamanan swakarsa dan kerjasama pengamanan dengan aparat keamanan

Mendorong terwujudnya pengamanan swakarsa menggalakkan kembali pos keamanan lingkungan dan kerja sama dengan aparat keamanan membangun sistem

Semakin menurunnya kasus kriminal dan semakin terjaminnya keamanan dan ketertiban masyarakat

a. Rasio Angka Kriminalitas 1 : 30.000

b. Persentase pamswakarsa (kelompok Linmas aktif) 60%

a. Rasio Angka Kriminalitas 1 : 40.000

b. Persentase pamswakarsa (kelompok Linmas aktif 80%

a. Kesatuan Bangsa dan Politik dalam Negeri

b. Sosial

1. Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan

• Bag. Kesra • Kesbangpol • Satpol PP

Linmas • Dinas Sosial • Lintas SKPD • Lintas Wilayah

2. Pemeliharaan Kamtrantibnas dan Pencegahan Tindak Kriminal

3. Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT)

Page 100: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

87

No TUJUAN/SASARAN KEBIJAKAN UMUM INDIKATOR

CAPAIAN KINERJA

KONDISI AWAL KONDISI AKHIR URUSAN PROGRAM SKPD

keamanan dan ketertiban masyarakat terpadu dan komprehensif dengan mengajak serta tokoh agama, sosial, budaya dan tokoh masyarakat

dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya

4. Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial

5. Pembinaan Anak Terlantar

6. Pembinaan Para Penyandang Cacat dan Trauma

7. pembinaan panti asuhan/panti jompo

8. Pembinaan Eks Penyandang Penyakit Sosial (Eks Narapidana, PSK, Narkoba dan Penyakit Sosial Lainnya)

5. Tujuan : Meningkatnya ketersediaan, kuantitas maupun kualitas infrastruktur kebinamargaan, pengairan dan keciptakaryaan/ permukiman serta energi untuk mendukung aktivitas ekonomi, sosial dan budaya Sasaran : Terbangun dan terpeliharanya

Membangun dan memelihara infrastuktur perhubungan, kebinamargaan, pengairan, keciptakaryaan/ permukiman, energi dengan memprioritaskan untuk kepentingan mendorong perekonomian pariwisata dan

semakin meningkatnya kuantitas dan kualitas infra struktur kebinamargaa, pengairan dan keciptakaryaan/permukiman

a. Kondisi Jalan Mantap 79%

b. Kondisi Jembatan Mantap 97%

c. Panjang irigasi mantap 299.403 m

d. Pelayanan Air Minum Ibukota Kecamatan 43%

e. Pelayanan Air minum

a. Kondisi Jalan Mantap 95%

b. Kondisi Jembatan Mantap98%

c. Panjang irigasi mantap 438.353 m

d. Pelayanan Air Minum Ibukota Kecamatan 45%

e. Pelayanan Air minum

a. Perhubungan b. Pekerjaan

Umum c. Perumahan d. Energi Sumber

Daya Mineral

1. Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan

• Kantor Perumahan

• Dinas Cikartarung

• Dinas Bina Marga

• Dinas Pengairan

• Dinas ESDM • Dishubkominfo • Lintas SKPD • Lintas Wilayah

2. Rehabilitasi dan pemeliharaan prasarana dan fasilitas Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ)

3. Peningkatan pelayanan angkutan

4. Pembangunan sarana & prasarana

Page 101: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

88

No TUJUAN/SASARAN KEBIJAKAN UMUM INDIKATOR

CAPAIAN KINERJA

KONDISI AWAL KONDISI AKHIR URUSAN PROGRAM SKPD

infrastruktur kebinamargaan, pengairan, keciptakaryaan/permukiman, energi untuk mendorong perekonomian pariwisata dan pengentasan kemiskinan

pengentasan kemiskinan

pedesaan 42% f. Pelayanan

sanitasi 38 desa

g. Persentase desa berlistrik 75%

pedesaan 48%

f. Pelayanan sanitasi 152 desa

g. Persentase desa berlistrik 90%

perhubungan 5. Peningkatan kelaikan

pengoperasian kendr. bermotor

6. Peningkatan dan pengamanan lalu lintas

7. Pembangunan Jalan dan Jembatan

8. Pembangunan Saluran Drainase/ Gorong - Gorong

9. Pembangunan Turap/ Talud/ Bronjong

10. Rehabilitasi/ Pemeliharaan Jalan dan Jembatan

11. Inspeksi Kondisi Jalan dan Jembatan

12. Tanggap Darurat Jalan dan Jembatan

13. Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan

14. Pembangunan Infrastruktur Perdesaan

15. Pengelolaan Sistem Informasi/ Database Jalan dan jembatan

16. Pengelolaan Pelengkap Jalan dan Penerangan Jalan Umum

17. Pengembangan dan

Page 102: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

89

No TUJUAN/SASARAN KEBIJAKAN UMUM INDIKATOR

CAPAIAN KINERJA

KONDISI AWAL KONDISI AKHIR URUSAN PROGRAM SKPD

pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya

18. Penyediaan dan Pengolahan Air Baku

19. Pengembangan, Pengelolaan dan Konversi Sungai, Danau dan Sumber Daya Air Lainnya

20. Pengendalian Banjir 21. Pengembangan

Perumahan 22. Pengembangan

wilayah strategis dan cepat tumbuh

23. Pengembangan Kinerja Pengelolaan air minum dan air limbah

24. Lingkungan sehat perumahan

25. Pemberdayaan Komunitas Perumahan

26. Pengelolaan Areal Pemakaman

27. Peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya Kebakaran

28. Pengawasan dan Penertiban kegiatan

Page 103: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

90

No TUJUAN/SASARAN KEBIJAKAN UMUM INDIKATOR

CAPAIAN KINERJA

KONDISI AWAL KONDISI AKHIR URUSAN PROGRAM SKPD

rakyat yang Berpotensi merusak lingkungan

29. Pembinaan dan pengembangan bidang ketenagalistrikan

6. Tujuan : Meningkatnya kualitas dan produktivitas sumberdaya manusia Sasaran : Semakin mudahnya masyarakat mengakses layanan pendidikan dan kesehatan yang bermutu

Meningkatkan aksessibilitas dan kualitas pendidikan dan kesehatan, mengembangkan sekolah kejuruan yang mampu menghasilkan SDM yang memiliki daya saing tinggi, mengembangkan puskesmas sebagai pusat informasi masyarakat sehat, sekolah dan pelayanan kesehatan gratis bagi keluarga miskin

Semakin meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan Indeks Pembangunan Gender (IPG)

a. IPM 70,3 b. Indeks

Pendidikan 74,6

c. Indeks Kesehatan 72,7

d. Indeks Pembangunan Gender 65,7

e. Indeks Pemberdayaan Gender 67,4

a. IPM 72,6 b. Indeks

Pendidikan 76,9

c. Indeks Kesehatan 74,3

d. Indeks Pembangunan Gender 70,1

e. Indeks Pemberdayaan Gender 71,4

a. Pendidikan b. Kesehatan c. KB dan Keluarga

Sejahtera d. Kearsipan e. Perpustakaan f. Ketenagakerjaan g. Kepemudaan

dan Olah Raga h. Transmigrasi

1. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

• Dinas Pendidikan

• Dinas Kesehatan

• Dispora • Disnakertrans • Badan KB • RSUD

Kanjuruhan • BPM • Badan

Perpustakaan dan arsip

• KP3A • Lintas SKPD • Lintas Wilayah

2. Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun

3. Pendidikan Menengah

4. Pendidikan Non Formal

5. Pendidikan Luar Biasa

6. Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan

7. Manajemen Pelayanan Pendidikan

8. Obat dan Perbekalan Kesehatan

9. Upaya Kesehatan Masyarakat

10. Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

11. Perbaikan Gizi Masyarakat

Page 104: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

91

No TUJUAN/SASARAN KEBIJAKAN UMUM INDIKATOR

CAPAIAN KINERJA

KONDISI AWAL KONDISI AKHIR URUSAN PROGRAM SKPD

12. Pengembangan Lingkungan Sehat

13. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular

14. Standarisasi Pelayanan Kesehatan

15. Pengawasan Obat dan Makanan

16. Pengadaan, Peningkatan, dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/ Puskesmas Pembantu dan Jaringannya

17. Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit ParuParu/Rumah Sakit Mata.

18. Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan

19. Pemeliharaan Sarana &Prasarana Rumah Sakit

20. Keluarga Berencana (KB)

21. Kesehatan

Page 105: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

92

No TUJUAN/SASARAN KEBIJAKAN UMUM INDIKATOR

CAPAIAN KINERJA

KONDISI AWAL KONDISI AKHIR URUSAN PROGRAM SKPD

reproduksi remaja 22. Pelayanan

Kontrasepsi 23. pembinaan peran

serta masyarakat dalam pelayanan KB/KR yang mandiri

24. Pengembangan bahan Informasi tentang Pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang anak

25. Penyiapan tenaga pendamping Kelompok Bina Keluarga

26. Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan

27. Peningkatan kualitas Pelayanan Informasi

28. Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana dan Prasarana Kearsipan

29. Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen/ Arsip Daerah

30. Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan

Page 106: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

93

No TUJUAN/SASARAN KEBIJAKAN UMUM INDIKATOR

CAPAIAN KINERJA

KONDISI AWAL KONDISI AKHIR URUSAN PROGRAM SKPD

31. Peningkatan Kesempatan Kerja

32. Perlindungan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan

33. Pengembangan dan Keserasian dan Kebijakan Pemuda

34. Peningkatan Peran serta Kepemudaan

35. Pembinaan dan Pemasyarakatan Olah raga

36. Peningkatan sarana Prasarana Olahraga

37. Pengembangan Wilayah Transmigrasi

7. Tujuan : Meningkatnya kesejahteraan masyarakat yang lebih merata hingga perdesaan Sasaran : Meningkatnya pertumbuhan sektor pertanian dalam arti luas sebagai basis peningkatan industri, perdagangan dan jasa-jasa; serta meningkatnya pertumbuhan sektor

Memacu pertumbuhan sektor andalan pertanian tanaman pangan, perkebunan, peternakan, perikanan, industri, perdagangan dan jasa-jasa; serta mendorong pertumbuhan sektor potensi seperti pariwisata, pertambangan dan jasa kontruksi/ bangunan dengan

Semakin meningkatnya pertumbuhan ekonomi (PDRB, inflasi, pendapatan perkapita) dan menurunnya angka pengangguran dan kemiskinan

a. PDRB-ADHB Rp.31.087.994 juta

b. PDRB-ADHK Rp.14.488.474 juta

c. Pendapatan Perkapita ADHB Rp. 12.144.878

d. Indeks daya beli 63,2

e. Pertumbuhan Ekonomi 6%

f. Inflasi 6,2–5,8 % g. Tingkat

a. PDRB-ADHB Rp.53.168.244 juta

b. PDRB-ADHK Rp.19.847.571 juta

c. Pendapatan Perkapita ADHB Rp. 20.497.097

d. Indeks daya beli 66,6

e. Pertumbuhan Ekonomi 6,7%

f. Inflasi 5,5–

a. Ketahanan Pangan

b. Pertanian c. Kehutanan d. Kelautan dan

Perikanan e. Perindustrian f. Perdagangan g. Koperasi dan

Usaha Kecil Menengah

h. Pariwisata i. Pemberdayaan

masyarakat dan desa

j. Penanaman

1. Peningkatan Ketahanan Pangan

• Bag.Perekonomian

• KPM • BPM • Distanbun • Dinas

Kehutanan • Dinas Kelautan

Perikanan

• Dinas Peternakan dan Keshtn.hewan

• Disperidag

2. Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/ Perkebunan lapangan

3. Peningkatan Kesejahteraan Petani

4. Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/ Perkebunan

5. Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/ Perkebunan

Page 107: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

94

No TUJUAN/SASARAN KEBIJAKAN UMUM INDIKATOR

CAPAIAN KINERJA

KONDISI AWAL KONDISI AKHIR URUSAN PROGRAM SKPD

potensi pariwisata, pertambangan dan jasa konstruksi/bangunan yang mengarusutamakan peran UMKM dan koperasi serta pengentasan kemiskinan.

mengarusutamakan peran usaha mikro kecil menengah dan koperasi dan pengentasan kemiskinan

Kemiskinan 13,6%

h. Tingkat Pengangguran 4,1%

4,9% g. Tingkat

Kemiskinan 6,9%

h. Tingkat Pengangguran 3%

Modal 6. Peningkatan Produksi Pertanian/ Perkebunan

Pasar • Diskop dan

UMKM • Disbudpar • Lintas SKPD • Lintas Wilayah

7. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak

8. Peningkatan Produksi Hasil Peternakan

9. Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan

10. Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan

11. Pemanfaatan potensi sumber daya hutan

12. Rehabilitasi hutan dan lahan

13. Perlindungan dan konservasi sumberdaya hutan

14. Pengembangan Usaha Perhutanan dan Peran Serta Masyarakat

15. Pengembangan Sarana dan Prasarana Penyuluhan Kehutanan

16. Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir

17. Peningkatan

Page 108: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

95

No TUJUAN/SASARAN KEBIJAKAN UMUM INDIKATOR

CAPAIAN KINERJA

KONDISI AWAL KONDISI AKHIR URUSAN PROGRAM SKPD

Kesadaran dan Penegakan Hukum dalam Pendayagunaan Sumberdaya Laut

18. Peningkatan Mitigasi Bencana Alam Laut dan Prakiraan Iklim Laut

19. Pengembangan Budidaya Perikanan

20. Pengembangan Perikanan Tangkap

21. Pengembangan Sistem Penyuluhan Perikanan

22. Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan

23. Pembinaan Industri Rokok dan Tembakau

24. Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri

25. Pengembangan Industri Kecil dan Menengah

26. Pengembangan Sentra-Sentra Industri Potensial

27. Perlindungan Konsumen dan Pengamanan

Page 109: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

96

No TUJUAN/SASARAN KEBIJAKAN UMUM INDIKATOR

CAPAIAN KINERJA

KONDISI AWAL KONDISI AKHIR URUSAN PROGRAM SKPD

Perdagangan 28. Peningkatan

Pengembg. Ekspor 29. Pengembangan dan

Pengawasan Perdag. Dalam Negeri

30. Peningkatan Pengelolaan Pasar dan Pembinaan Pedagang

31. Pengembangan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pasar

32. Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri

33. Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif KUKM

34. Pengembangan Sistem Pendukung Usaha bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)

35. Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi

36. Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah yang Kondusif

37. Pengembangan Destinasi Pariwisata

Page 110: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

97

No TUJUAN/SASARAN KEBIJAKAN UMUM INDIKATOR

CAPAIAN KINERJA

KONDISI AWAL KONDISI AKHIR URUSAN PROGRAM SKPD

38. Pengembangan Kemitraan

39. Pengembangan Pemasaran Pariwisata

40. Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan

41. Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaan

42. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa

43. Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa

44. Peningkatan Peran Perempuan di Perdesaan

45. Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi

46. Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi

8. Tujuan : Meningkatnya kualitas fungsi lingkungan hidup dan pengelolaan sumber daya alam

Mengendalikan arahan perencanaan tata ruang, selektif dalam pemberian ijin industri yang rawan pencemaran,

Semakin menurunnya kasus pelanggaran lingkungan, meningkatnya

a. Prosentase perusahaan yang memenuhi baku mutu lingkungan 57%

b. Luas lahan

a. Prosentase perusahaan yang memenuhi baku mutu lingkungan 75%

b. Luas lahan

a. Penataan Ruang b. Lingkungan

Hidup

1. Perencanaan Tata Ruang

• Dinas Cikartarung

• Dinas ESDM • Dinas

Kehutanan

2. Pemanfaatan Ruang 3. Pengendalian

Pemanfaatan Ruang 4. Pengendalian

Page 111: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

98

No TUJUAN/SASARAN KEBIJAKAN UMUM INDIKATOR

CAPAIAN KINERJA

KONDISI AWAL KONDISI AKHIR URUSAN PROGRAM SKPD

Sasaran : Semakin terkendalinya perencanaan dan pemanfaatan tata ruang dan pemberian ijin industri yang rentan pencemaran serta semakin meningkatnya pengelolaan sumberdaya alam

penghutanan/ penghijauan lahan kritis dan pembuatan mitigasi bencana untuk antisipasi dini

luas lahan yang dihutankan kembali dan penghijauan serta meningkatnya sumberdaya alam yang terkelola

hutan rakyat yang terkelola 1.268 ha

c. Lahan kritis

9.639 ha

hutan rakyat yang terkelola 9.708 ha

c. Lahan kritis 3.932 ha

Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup

• Badan LH • BAPPEDA • Lintas SKPD • Lintas Wilayah

5. Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam

6. Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

7. Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)

8. Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan

9. Pembinaan dan Pengawasan Bidang Pertambangan

Page 112: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM DAN PENDANAANNYA

Suatu program pembangunan daerah merupakan sekumpulan program prioritas yang secara khusus berhubungan dengan capaian sasaran pembangunan daerah. Suatu program pembangunan daerah dapat berupa pernyataan yang disamakan atau sekurang-kurangnya mengandung program Kepala Daerah terpilih yang didalamnya berisi program prioritas yang bersifat strategis yang telah dirumuskan berdasarkan kebijakan umum pada masing-masing perspektif dan indikator kinerja (outcome) yang dipersyaratkan.

Suatu program prioritas, baik strategis maupun operasional, kinerjanya merupakan tanggung jawab Kepala SKPD. Namun, bagi program prioritas yang dikategorikan strategik, menjadi tanggung jawab bersama Kepala SKPD dengan Kepala Daerah pada tingkat kebijakan. Berbeda dengan penyelenggaraan aspek strategik, program prioritas bagi penyelenggaraan urusan pemerintahan dilakukan agar setiap urusan (wajib) dapat diselenggarakan setiap tahun, tidak langsung dipengaruhi oleh visi dan misi Kepala Daerah terpilih. Artinya, suatu prioritas pada beberapa urusan untuk mendukung visi dan misi serta program Kepala Daerah terpilih, tidak berarti bahwa urusan lain ditinggalkan atau diterlantarkan. Perumusan program prioritas bagi penyelenggaraan urusan dilakukan sejak tahap awal evaluasi kinerja pembangunan daerah secara sistematis dilakukan pada identifikasi permasalahan pembangunan diseluruh urusan (wajib dan pilihan).

Selanjutnya, perhitungan pagu indikatif masing-masing program dipisahkan menjadi pagu indikatif untuk program prioritas yang berhubungan dengan program pembangunan daerah (strategik) dan pagu indikatif untuk program-program yang berhubungan dengan pemenuhan penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah.

Setelah pagu setiap kegiatan diketahui kemudian perumusan indikasi rencana program prioritas yang disertai kebutuhan pendanaan dilakukan berdasarkan kompilasi hasil verifikasi terhadap rencana program, kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif dari setiap rancangan Renstra SKPD.

Page 113: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

100

Tabel 8.1 Indikasi Rencana Program Prioritas yang Disertai Kebutuhan Pendanaan

Kabupaten Malang Tahun 2011–2015

No. Urusan Pemerintahan dan Prioritas Program Pembangunan Daerah

Indikator Kinerja

Program (outcome)

Kondisi Kinerja Awal

RPJMD (akhir 2010)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja pada Akhir

Periode RPJMD

SKPD Penanggung

Jawab Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 1.01 PENDIDIKAN 68,974.77 55,315.38 60,140.59 65,477.10 71,388.56

a Progam Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

Meningkatnya akses pendidikan anak usia 4-6 tahun ke PAUD

APK PAUD 53,71%

59,58% 929.81 65,45% 905.21 71,32% 984.17 78,19% 1,071.50 83,06 1,168.23 APK PAUD 83,06%

DISDIK

b Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun

Meningkatnya akses pendidikan13-15 tahun ke SMP

APK SMP 92,26%

94,47% 59,254.06 96,68% 45,685.96 98,89% 49,671.19 101,10% 54,078.71 103,31 % 58,961.09 APK SMP 103,31

DISDIK

c Program Pendidikan Menengah

Meningkatnya akses pendidikan 16-18 th ke SM

APK SM 39,25%

45,40% 3,254.32 51,55% 3,230.89 57,7% 3,512.72 63,85% 3,824.42 70,00% 4,169.70 APK SM 70%

DISDIK

d Program Pendidikan Non Formal

Tuntas buta aksara & meningkatnya kecakapan hidup pdd

Angka buta aksara >45 th

0,76% , Kec hdp 72%

0,43% 803.02 0,23% 779.87 0,00% 847.90 0,00% 923.14 0,00% 1,006.48 0,00% Angka buta aksara >45 th 0,76% , Kec hdp 72%

DISDIK

e Program Pendidikan Luar Biasa

Seluruh penyandang tuna tertampung di PLB

APK PLB 65,54%

69,76% 3,254.32 71,66% 3,230.89 75,56% 3,512.72 77,46% 3,824.42 79,36% 4,169.70 APK PLB 79,36 %

DISDIK

f Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Meningkatnya profesionalisme dan kompetensi guru

Guru S1 prof 58,49%

66,79% 1,141.13 75,09% 1,132.09 83,39% 1,230.84 91,69% 1,340.06 99,99% 1,461.04 Guru S1 prof 100 %

DISDIK

g Manajemen Pelayanan Pendidikan

Meningkatnya mutu menejemen pelayanan

Sek ber IT 14,20 %

26,68% 338.11 39,16% 350.48 51,64% 381.05 64,12% 414.86 76,60% 452.32 Sek ber IT 76,60%

DISDIK

Page 114: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

101

No. Urusan Pemerintahan dan Prioritas Program Pembangunan Daerah

Indikator Kinerja

Program (outcome)

Kondisi Kinerja Awal

RPJMD (akhir 2010)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja pada Akhir

Periode RPJMD

SKPD Penanggung

Jawab Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 1.02 KESEHATAN 76,244.16 80,824.07 87,874.43 95,671.87 104,309.40

a Program Obat dan Perbekalan Kesehatan

Meningkatnya ketersediaan obat yang berkualitas

Masih diperlukan pelayanan penyediaan obat dan perbekalan kesehatan

20% 13,101.82 20% 12,981.78 20% 14,114.19 20% 15,366.59 20% 16,753.93 100% terlaksananya pelayanan penyediaan obat dan perbekalan kesehatan

Dinas Kesehatan

b Program Upaya Kesehatan Masyarakat

Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat

Masih diperlukan pelayanan kesehatan dasar yang terjangkau

20% 16,187.09 20% 17,069.09 20% 18,558.04 20% 20,204.77 20% 22,028.91 100% terlaksananya pelayanan kesehatan dasar yang terjangkau

Dinas Kesehatan

c Program Pengawasan Obat dan Makanan

Meningkatnya perlindungan masyarakat terhadap makanan tidak sehat dan bahan berbahaya

Diperlukan keamanan pangan di masyarakat

20% 126.79 20% 109.64 20% 119.20 20% 129.78 20% 141.50 100% terlaksananya perlindungan masyarakat terhadap makanan tidak sehat dan bahan berbahaya

Dinas Kesehatan

d Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

Meningkatnya jumlah desa siaga aktif

Diperlukan media promosi dan informasi sadar hidup sehat

14% 4,226.39 14% 5,177.99 14% 5,629.67 14% 6,129.21 14% 6,682.57 70% desa siaga aktif, meningkatnya promkes dan pemberdayaan masyarakat

Dinas Kesehatan

e Program Perbaikan Gizi Masyarakat

Meningkatnya cakupan pemberian makanan tambahan bagi masyarakat

Masih diperlukan peningkatan status gizi ibu hamil dan balita

20% 1,521.50 20% 1,515.92 20% 1,648.15 20% 1,794.40 20% 1,956.40 100%, terlaksananya pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil dan balita

Dinas Kesehatan

f Program Pengembangan Lingkungan Sehat

Meningkatnya cakupan lokasi ODF

Masih diperlukan pengembangan lingkungan sehat

20% 253.58 20% 248.41 20% 270.08 20% 294.04 20% 320.59 100% terlaksananya pengembangan lingkungan sehat

Dinas Kesehatan

Page 115: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

102

No. Urusan Pemerintahan dan Prioritas Program Pembangunan Daerah

Indikator Kinerja

Program (outcome)

Kondisi Kinerja Awal

RPJMD (akhir 2010)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja pada Akhir

Periode RPJMD

SKPD Penanggung

Jawab Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 g Program Pencegahan

dan Penanggulangan Penyakit Menular

Meningkatnya cakupan pemberantasan penyakit

Diperlukan pencegahan dan pemberantasan penyakit menular

20% 4,733.56 20% 5,661.87 20% 6,155.76 20% 6,701.98 20% 7,307.06 100% terlaksananya pencegahan penyakit menular

Dinas Kesehatan

h Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan

Meningkatnya menejemen kesehatan

Masih diperlukan standar operating prosedur di bidang kesehatan

20% 464.90 20% 477.63 20% 519.30 20% 565.37 20% 616.42 100% terlaksananya penyusunan rencana kerja tahunan

Dinas Kesehatan

i Program Pengadaan, Peningkatan, dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan Jaringannya

Meningkatnya jumlah puskesmas ideal, pustu garda, Ponkesdes

Belum optimalnya kualitas pelayanan kesehatan dasar

20% 7,607.51 20% 7,518.34 20% 8,174.17 20% 8,899.50 20% 9,702.97 100%, terbangunnya 30 puskesmas ideal, 30 pustu garda dan 390 Penkesdes

Dinas Kesehatan

j Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit ParuParu/Rumah Sakit Mata.

Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan dasar dan rujukan

Belum optimalnya peralatan kesehatan yang ada

20% 27,260.25 20% 29,345.44 20% 31,905.27 20% 34,736.35 20% 37,872.45 100% terlaksananya pengadaan alat-alat kesehatan RS, Puskesmas dan jaringannya

Dinas Kesehatan

k Program Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan

Meningkatnya perlindungan masyarakat terhadap makanan tidak sehat dan bahan berbahaya

Diperlukan penyuluhan keamanan

pangan pada IRTP oleh petugas

kesehatan

20% 42.26 20% 21.10 20% 22.94 20% 24.97 20% 27.23 100% terlaksananya penyuluhan keamanan pangan pada IRTP oleh petugas kesehatan

Dinas Kesehatan

l Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit

Keberlanjutan pemeliharaan sarana prasarana

Optimalisasi pemeliharaan sarana prasarana

718.49 20% 696.88 20% 757.67 20% 824.90 20% 899.38 100% terlaksananya pemeliharaan secara berkelanjutan

Rumah Sakit Daerah

Page 116: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

103

No. Urusan Pemerintahan dan Prioritas Program Pembangunan Daerah

Indikator Kinerja

Program (outcome)

Kondisi Kinerja Awal

RPJMD (akhir 2010)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja pada Akhir

Periode RPJMD

SKPD Penanggung

Jawab Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 1.03 PEKERJAAN UMUM 111,365.51 120,918.08 131,465.87 143,131.36 156,053.66

a Program Pembangunan Jalan dan Jembatan

Meningkatnya jalan dan jembatan sesuai standar

Jalan 4,42%

Jemb 21,3%

3%

22,13%

49,364.29 3%

25,14%

53,598.60 3,3%

28,15%

58,274.06 3,3%

31,15%

63,444.94 3,3%

34,20%

69,172.93 15,9% 34,20%

Dinas bina Marga

b Program Pembangunan Saluran Drainase/ Gorong - Gorong

Meningkatnya fungsi saluran drainase gorong-gorong

Saluran gorong-gorong belum optimal

26% 1,563.77 26% 1,697.90 13% 1,846.01 13% 2,009.81 13% 2,191.27 91% Dinas bina Marga

c Program Pembangunan Turap/ Talud/ Bronjong

Meningkatnya fungsi plengsengan pengaman badan jalan sesuai kebutuhan

18,84% 19,44% 507.17 20,04% 550.67 20,64% 598.71 21,24% 651.83 21,84% 710.68 21,84% Dinas bina Marga

d Program Rehabilitasi/ Pemeliharaan Jalan dan Jembatan

Meningkatnya pemeliharaan jalan dan jembatan secara rutin dan berkala

78,78% 79,07% 27,894.21 79,37% 30,286.88 79,66% 32,928.83 80,55% 35,850.74 Meningkat nya

inspeksi terhadap kondisi jalan

39,087.44 100% Dinas bina Marga

e Program Inspeksi Kondisi Jalan dan Jembatan

Meningkatnya inspeksi terhadap kondisi jalan

0,00% 20% 42.26 20% 45.89 20% 49.89 20% 54.32 20% 59.22 Meningkatnya inspeksi terhadap kondisi jalan

Dinas bina Marga

f Program Tanggap Darurat Jalan dan Jembatan

Meningkatnya jumlah jalan dan jembatan yang membutuhkan penanganan mendesak

0,00% 16% 84.53 16% 91.78 16% 99.78 16% 108.64 16% 118.45 80% Dinas bina Marga

g Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan

Meningkatnya sarana dan prasarana kebinamargaan

30% 10% 126.79 10% 137.67 10% 149.68 10% 162.96 10% 177.67 80% Dinas bina Marga

h Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan

Meningkatnya jumlah jalan dan jembatan perdesaan yang terbangun

Jalan 59,59%

Jemb 0,92%

0,62%

0,8%

5,071.67 1,62%

0,8%

5,506.71 1,62%

0,8%

5,987.06 0,62%

0,8%

6,518.32 0,62%

0,8%

7,106.81 66,68% 4,92%

Dinas bina Marga

Page 117: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

104

No. Urusan Pemerintahan dan Prioritas Program Pembangunan Daerah

Indikator Kinerja

Program (outcome)

Kondisi Kinerja Awal

RPJMD (akhir 2010)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja pada Akhir

Periode RPJMD

SKPD Penanggung

Jawab Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 i Pengelolaan Sistem

Informasi/ Database Jalan dan Jembatan

Meningkatnya ketersediaan data/informasi melalui SIM jalan, jembatan dan PJU

15% 15% 126.79 15% 137.67 10% 149.68 10% 162.96 10% 177.67 75% Dinas bina Marga

j Program Pengelolaan Pelengkap Jalan dan Penerangan Jalan Umum

Meningkatnya ketersediaan dan pemeliharaan pelengkap jalan

PJU 85,10% Drainase 31,96%

Trotoar 73,7%

86,8%

36,6% 77,04%

4,099.60 88,5%

38,85% 80,37%

4,451.25 9/,19%

41,/9% 83,7%

4,839.54 91,89%

43,34% 87,04%

5,268.97 93,58%

45,59% 90,37%

5,744.67 93,58% 45,59% 90,37%

Dinas bina Marga

k Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya

Meningkatnya rehabilitasi dan pemeliharaan jaringan irigasi

Diperlukan rehab dan pemeliharaan jaringan irigasi yang ada

20% 15,088.23 20% 16,382.45 20% 17,811.51 20% 19,391.99 20% 21,142.75 100% terlaksananya rehabilitasi/pemeliharaan jaringan irigasi

Dinas Pengairan

l Program Penyediaan dan Pengolahan Air Baku

Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pengelolaan air baku

Diperlukan pembinaan dan penyuluhan pemanfaatan air baku

20% 2,789.42 20% 3,028.69 20% 3,292.88 20% 3,585.07 20% 3,908.74 100% terlaksananyapembinaan dan penyuluhan pemanfaatan air baku

Dinas Pengairan

m Program Pengembangan, Pengelolaan dan Konservasi Sungai, Danau dan Sumber Daya Air Lainnya

Meningkatnya fungsi dan pengelolaan dan konservasi sungai, danau dan sumberdaya air lainnya

Diperlukan penyusunan program pengelolaan dan konservasi sungai, danau dan sumberdaya air lainnya

20% 211.32 20% 229.45 20% 249.46 20% 271.60 20% 296.12 100% Terlaksananya penyusunan program pengelolaan dan konservasi sungai, danau dan sumberdaya air lainnya

Dinas Pengairan

n Program Pengendalian Banjir

Meningkatnya fungsi bantaran dan tanggul sungai

Diperlukan pemeliharaan bantaran dan tanggul sungai

20% 1,352.45 20% 1,468.45 20% 1,596.55 20% 1,738.22 20% 1,895.15 100% Terlaksananya pemeliharaan bantaran dan tanggul sungai

Dinas Pengairan

Page 118: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

105

No. Urusan Pemerintahan dan Prioritas Program Pembangunan Daerah

Indikator Kinerja

Program (outcome)

Kondisi Kinerja Awal

RPJMD (akhir 2010)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja pada Akhir

Periode RPJMD

SKPD Penanggung

Jawab Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 o Program

Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh

Meningkatnya ketersediaan data dan pengembangan infra struktur jaringan

Diperlukan pengembangan infra stuktur jaringan serta updating data

20% 1,183.39 20% 1,284.90 20% 1,396.98 20% 1,520.94 20% 1,658.26 100% terlaksananya pengembangan infra stuktur jaringan serta updating data

Dinas Pengairan

p Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah

Meningkatnya pengelolaan air minum dan air Limbah

Optimalisasi pengelolaan Air Minum dan Air Limbah

26% 1,859.61 26% 2,019.13 13% 2,195.26 13% 2,390.05 13% 2,605.83 3495 buah Dinas Pengairan

1.04 PERUMAHAN 4,268.66 4,634.81 5,039.11 5,486.25 5,981.56 a Program

Pengembangan Perumahan

Meningkatnya ketersediaan rumah layak huni bagi masyarakat

200 Ha / 20000 unit

belum terbangun

40 Ha/ 4000 unit terbangu

n

2,916.21 40 Ha/ 4000 unit terbangun

3,166.36 30 Ha/ 3000 unit terbangun

3,442.56 30 Ha/ 3000 unit terbangun

3,748.03 4,086.41 170 Ha/ 17.000 unit terbangun

Kantor Perumahan

b Program Lingkungan Sehat Perumahan

Meningkatnya kualitas lingkungan di kawasan permukiman

1000KK 200KK 126.79 200KK 137.67 180KK 149.68 180KK 162.96 180KK 177.67 940 KK Kantor Perumahan

c Program Pemberdayaan Komunitas Perumahan

Meningkatnya rumah layak huni untuk KK miskin dan MBR

1225 KK 225kk 718.49 225kk 780.12 200KK 848.17 200kk 923.43 200kk 1,006.80 1,150 KK Kantor Perumahan

d Program Pengelolaan Areal Pemakaman

Terpeliharanya 11 TMP dan TMB

Perlunya pemeliharaan pada 11 TMP/TMB

20% 295.85 20% 321.22 20% 349.25 20% 380.24 20% 414.56 Terlaksananya pemeliharaan pada 11 TMP/TMB

Dinas Sosial

e Program Peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya Kebakaran

Menurunnya dampak Bahaya Kebakaran

Optimalisasi Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya Kebakaran

26% 211.32 26% 229.45 13% 249.46 13% 271.60 13% 296.12 Peningkatan upaya Pencegahan Bahaya Kebakaran

Dinas CKTR

1.05 PENATAAN RUANG 2,193.50 2,381.65 2,589.40 2,819.17 3,073.69 a Program Perencanaan

Tata Ruang Pemahaman RTRW

Belum dipahaminya RTRW

20% 2,028.67 20% 2,202.68 20% 2,394.82 20% 2,607.33 20% 2,842.72 100% terlaksananya sosialisasi dokumen RTRW

Bappekab, Balitbang

Page 119: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

106

No. Urusan Pemerintahan dan Prioritas Program Pembangunan Daerah

Indikator Kinerja

Program (outcome)

Kondisi Kinerja Awal

RPJMD (akhir 2010)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja pada Akhir

Periode RPJMD

SKPD Penanggung

Jawab Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 2009 - 2029

b Program Pemanfaatan Ruang

Tersedianya dokumen Ruang Terbuka Hijau, Ruang Lahan Pertanian Berkelanjutan, dan kawasan khusus.

Belum tersedianya dokumen RTH, Ruang Lahan Pertanian Berkelanjutan dan kawasan khusus

20% 38.04 20% 41.30 20% 44.90 20% 48.89 20% 53.30 Optimalisasi dokumen kawasan khusus.

Dinas CKTR

c Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang

Termanfaatkannya Ruang-Ruang sesuai denga peruntukannya

Belum Optimalnya pemanfaatan Ruang

20% 126.79 20% 137.67 20% 149.68 20% 162.96 20% 177.67 Optimalisasi pemanfaatan Ruang

Dinas CKTR

1.06 PERENCANAAN PEMBANGUNAN

2,620.36 2,845.13 3,093.31 3,367.80 3,671.85

a Program Pengembangan Data/Informasi

Tersedianya bahan analisa dan evaluasi kebijakan perekonomian daerah

Diperlukan koordinasi penyusunan bahan analisa dan evaluasi kinerja ekonomi daerah

20% 338.11 20% 367.11 20% 399.14 20% 434.55 20% 473.79 100% terlaksananya pertemuan rutin Tim ekonomi daerah serta penyusunan bahan analisa dan evaluasi kinerja ekonomi daerah

Bappekab, Balitbang

b Program Kerjasama Pembangunan

Meningkatnya fasilitasi bagi dunia usaha/lembaga dan pemerintah daerah dalam pembangunan daerah

Diperlukan koordinasi antar SKPD dan pelaku usaha termasuk untuk penyaluran dana CSR

20% 84.53 20% 91.78 20% 99.78 20% 108.64 20% 118.45 100% terlaksananya fasilitasi bagi dunia usaha/lembaga dalam pembangunan daerah melalui penyaluran dana CSR kepada masyarakat serta keterpaduan program pembangunan

Bappekab, Bagian Kerjasama

Page 120: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

107

No. Urusan Pemerintahan dan Prioritas Program Pembangunan Daerah

Indikator Kinerja

Program (outcome)

Kondisi Kinerja Awal

RPJMD (akhir 2010)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja pada Akhir

Periode RPJMD

SKPD Penanggung

Jawab Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 daerah

c Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh

Tersedianya masterplan sarana dan prasarana di kawasan perkotaan Kepanjen serta meningkatnya sosialisasi, koordinasi pemanfaatan ruang antar SKPD

Diperlukan masterplan sarana dan prasarana di kawasan perkotaan Kepanjen serta meningkatnya sosialisasi, koordinasi pemanfaatan ruang antar SKPD

20% 84.53 20% 91.78 20% 99.78 20% 108.64 20% 118.45 tersusunnya masterplan sarana dan prasarana di kawasan perkotaan Kepanjen serta meningkatnya sosialisasi, koordinasi pemanfaatan ruang antar SKPD

Bappekab, Cipta Karya dan Tata Ruang

d Program Perencanaan Pembangunan Kota-kota Menengah & Besar

Optimalisasi dokumen Perencanaan Kota Menengah & Besar

Diperlukannya dokumen Perencanaan Kota Menengah & Besar

126.79 26% 137.67 13% 149.68 13% 162.96 13% 177.67 Terkendalinya Pemanfaatan Ruang Kota Menengah & Besar

Cipta Karya dan Tata Ruang

e Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Perencanaan Pembangunan Daerah

Meningkatnya pemahaman dan pemanfaatan dokumen RPJMD subagai acuan Renstra SKPD

Tersedianya dokumen perencanaan jangka panjang, menengah dan pendek

20% 295.85 20% 321.22 20% 349.25 20% 380.24 20% 414.56 100% tersedianya dokumen RPJMD serta terlaksananya sosialisasi RPJPD,RPJMD dan RKPD

Bappekab

f Program Perencanaan Pembangunan Daerah

Meningkatnya efisiensi dan efektifitas perencanaan pembangunan daerah

Diperlukan musrenbang, penyusunan draft RKPD, RPJMD, koordinasi LKPD &LKPJ

20% 591.70 20% 642.45 20% 698.49 20% 760.47 20% 829.13 100% terlaksananya musrenbang, penyusunan draft RKPD, RPJMD, koordinasi LKPD &LKPJ

Bappekab

Page 121: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

108

No. Urusan Pemerintahan dan Prioritas Program Pembangunan Daerah

Indikator Kinerja

Program (outcome)

Kondisi Kinerja Awal

RPJMD (akhir 2010)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja pada Akhir

Periode RPJMD

SKPD Penanggung

Jawab Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 g Program Perencanaan

Sosial Budaya Meningkatnya keterpaduan perencanaan program pembangunan sosial budaya

Diperlukan sinkronisasi & koordinasi serta monev perencanaan pembangunan sosbud dan pemerintahan

20% 126.79 20% 137.67 20% 149.68 20% 162.96 20% 177.67 100% terlaksananya sinkronisasi & koordinasi serta monev perencanaan pembangunan sosbud dan pemerintahan

Bappekab, Balitbang

h Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi

Meningkatnya keterpaduan perencanaan program pembangunan perekonomian dan kesra

Diperlukan sinkronisasi & koordinasi serta monev perencanaan pembangunan perekonomian dan kesra

20% 507.17 20% 550.67 20% 598.71 20% 651.83 20% 710.68 100% terlaksananya sinkronisasi & koordinasi serta monev perencanaan pembangunan perekonomian dan kesra

Bappekab, Balitbang

i Program Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumber Daya Alam

Meningkatnya keterpaduan koordinasi dan perencanaan spasial

Diperlukan sinkronisasi & koordinasi serta monev perencanaan spasial

26% 380.38 20% 413.00 20% 449.03 20% 488.87 20% 533.01 100% terlaksananya sinkronisasi & koordinasi serta monev perencanaan spasial

Bappekab, Balitbang

j Program Peningkatan Kerjasama Antar Pemerintah Daerah

Keterpaduan Antar Pemerintah Daerah

Belum Optimalnya Kerjasama Antar Pemerintah Daerah

20% 84.53 26% 91.78 13% 99.78 13% 108.64 13% 118.45 OptimalisasiKerja sama Antar Pemerintah Daerah

Bappekab, Bagian Kerjasama

1.07 PERHUBUNGAN 1,601.80 1,739.20 1,890.91 2,058.70 2,244.57 a Program Pembangunan

Prasarana dan Fasilitas Perhubungan

Meningkatnya pelayanan di bidang perhubungan

Belum optimalnya sarana prasarana perhubungan darat dan udara

20% 38.04 20% 41.30 20% 44.90 20% 48.89 20% 53.30 100% berfungsinya sarana prasarana perhubungan secara optimal

Dinas perhubungan, komunikasi & informatika

Page 122: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

109

No. Urusan Pemerintahan dan Prioritas Program Pembangunan Daerah

Indikator Kinerja

Program (outcome)

Kondisi Kinerja Awal

RPJMD (akhir 2010)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja pada Akhir

Periode RPJMD

SKPD Penanggung

Jawab Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 b Program Rehabilitasi

dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ)

Meningkatnya pelayanan pengujian kendaraan bermotor serta pemeliharaan prasarana dan fasilitas pendukung perhubungan

Belum optimalnya pengujian kendaraan bermotor dan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pendukung perhubungan

20% 42.26 20% 45.89 20% 49.89 20% 54.32 20% 59.22 100% tersedianya 10 alat uji kendaraan bermotor yang memenuhi standart serta terpeliharanya 7 terminal, 27 halte serta 2 gedung pengujian kendaraan bermotor

Dinas perhubungan, komunikasi & informatika

c Program Peningkatan Pelayanan Angkutan

Meningkatnya disiplin dan ketertiban lalu lintas terhadap pengemudi angkutan

31.578 pengemudi belum mendapat pembinaan disiplin berlalu lintas (jumlah semua 31.6780

50 ORANG

338.11 50 ORANG

367.11 50 ORANG

399.14 50 ORANG

434.55 50 ORANG

473.79 terlaksananya pembinaan terhadap 250 orang pengemudi

Dinas perhubungan, komunikasi & informatika

d Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan

Meningkatanya pelayanan angkutan umum di jalan

Masih memiliki 27 halte, Belum ada gedung terminal di Wonosari, Perlu relokasi terminal penumpang Talangagung

Terbangunnya 4

halte baru

422.64 Terbangunnya 4 halte baru,

Terbangunnya

gedung terminal

Wonosari

458.89 Terbangunnya 4 halte baru,

Terbangunnya

relokasi terminal

Talangagung 30 %

498.92 Terbangunnya 4

halte baru dan

Terbangunnya

relokasi terminal

talangagung 30%

543.19 Terbangunnya 4

halte baru dan

Terbangunnya

relokasi terminal

talangagung 40%

592.23 Terbangunnya 20 halte baru, Terbangunnya gedung terminal Wonosari, Terbangunnya relokasi terminal talangagung

Dinas perhubungan, komunikasi & informatika

e Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan Bermotor

Meningkatnya sarana pendukung pelayanan pengujian kendaraan

Kondisi sarana pendukung pelayanan masih 70 %

Tersedianya

kompresor, AC

dan tool set di

211.32 Tersedianya 3 unit komputer

di talangagu

ng

229.45 Tersedianya 3 unit komputer

di Karanglo

249.46 Tersedianya alat

timbang kendaraa

n bermotor

271.60 Tersedianya

exhouse di kolong

uji

296.12 Kondisi sarana pendukung pelayanan meningkat 90 %

Page 123: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

110

No. Urusan Pemerintahan dan Prioritas Program Pembangunan Daerah

Indikator Kinerja

Program (outcome)

Kondisi Kinerja Awal

RPJMD (akhir 2010)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja pada Akhir

Periode RPJMD

SKPD Penanggung

Jawab Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 bermotor talangag

ung portable

f Program Peningkatan dan Pengamanan Lalu Lintas

Meningkatnya pengaman lalu lintas dan tersedianya manajemen trasportasi yang disesuaikan dengan kebutuhan

Belum optimalnya pemasangan rambu. Jumlah yg terpasang rambu 3774 buah, marka 25.803 m2 dan 50 traffic cone dan tersedianya dokumen arahan manajemen trasportasi

Terpasangnya:

1000 unit rambu,

50 RPPJ, 100

RPPJ mini, 10 warningl

ight, 5000 m2 marka,

penggantian

instalasi listrik bawah tanah,

100 traffick cone, 200

papan jalan

549.43 Terpasangnya:

1000 unit rambu, 50

RPPJ, 100 RPPJ mini, 10

warninglight, 5000

m2 marka, 1 set

APILL led di

Karangploso

200 traffic cone 200

papan nama jalan

596.56 Terpasangnya:

1000 unit rambu, 50

RPPJ, 100 RPPJ mini, 10

warninglight, 5000

m2 marka,

200 traffic cone, 200

papan nama jalan, 1 set

APILL led di

Bululawang

648.60 Terpasangnya:

1000 unit rambu, 50

RPPJ, 100 RPPJ mini, 10

warninglight, 5000

m2 marka,

200 traffic cone 200

papan nama jalan 1 set

APILL led di Turen

706.15 Terpasangnya:

1000 unit rambu, 50

RPPJ, 100 RPPJ mini, 10

warninglight, 5000

m2 marka,

200 traffic cone 200

papan nama jalan 1 set

APILL led di Dampit

769.90 Terpasangnya: 5000 unit rambu, 250 RPPJ, 500 RPPJ mini, 50 warninglight, 25000 m2 marka, 850 traffic cone 800 papan nama jalan 4 set APILL led di Karangploso, Bululawang, Turen, dampit

Dinas perhubungan, komunikasi & informatika

1.08 LINGKUNGAN HIDUP 5,747.90 13,216.09 14,368.95 15,643.96 17,056.34 a Program Pengendalian

Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup

Meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap peraturan perundang-undangan tentang pengendalian lingkungan hidup

35 35 676.22 53 1,652.01 62 1,796.12 71 1,955.49 80 2,132.04 80 terlaksananya sosialisasi dan penyuluhan peraturan perundang-undangan tentang pengendalian lingkungan hidup

Badan Lingkungan hidup

Page 124: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

111

No. Urusan Pemerintahan dan Prioritas Program Pembangunan Daerah

Indikator Kinerja

Program (outcome)

Kondisi Kinerja Awal

RPJMD (akhir 2010)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja pada Akhir

Periode RPJMD

SKPD Penanggung

Jawab Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 b Program Perlindungan

dan Konservasi Sumber Daya Alam

Meningkatnya kualitas dan kuantitas sumber air serta konservasi SDA

30% 38 380.38 4600% 1,330.79 54 1,446.87 6200% 1,575.26 7000% 1,717.48 70 terlaksananya peningkatan kualitas dan kuantitas sumber air serta konservasi SDA

Badan Lingkungan hidup

c Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

Meningkanya ketersediaan data dan informasi lingkungan hidup

30% 37 42.26 44 596.56 51 648.60 58 706.15 65 769.90 65 terlaksananya penyediaan informasi lingkungan hidup

Badan Lingkungan hidup

d Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)

Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pengelolaan RTH

30% 38 803.02 46 871.90 54 947.95 62 1,032.07 70 1,125.24 76% terlaksananya peningkaan kepedulian masyarakat terhadap pengelolaan sampah

Badan Lingkungan hidup

e Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan

Program pengembangan kinerja pengelolaan persampahan

Meningkanya pengetahuan, kepedulian, krmandirian masyarakat terhadap pengelolaan sampah

3,846.02 8,764.84 9,529.40 10,374.99 76 11,311.67 76% terlaksananya peningkaan kepedulian masyarakat terhadap pengelolaan sampah

Badan Lingkungan hidup

1.09 PERTANAHAN 8,790.90 9,544.96 10,377.57 11,298.41 12,318.47 a Penataan Penguasaan,

Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah

Meningkatkan penataan administrasi pertanahan

0% 20% 8,664.11 20% 9,407.29 20% 10,227.90 20% 11,135.46 20% 12,140.80 100% Bagian Pertanahan

b Penyelesaian Konflik-Konflik Pertanahan

Meningkatan penyelesaian kasus pertanahan

0% 20% 126.79 20% 137.67 20% 149.68 20% 162.96 20% 177.67 100% Bagian Pertanahan

Page 125: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

112

No. Urusan Pemerintahan dan Prioritas Program Pembangunan Daerah

Indikator Kinerja

Program (outcome)

Kondisi Kinerja Awal

RPJMD (akhir 2010)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja pada Akhir

Periode RPJMD

SKPD Penanggung

Jawab Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 1.10 KEPENDUDUKAN DAN

CATATAN SIPIL 1,014.33 1,101.34 1,197.41 1,303.66 1,421.36

a Program Penataan Administrasi Kependudukan

Meningkatnya pelayanan administrasi kependudukan melalui implementasi sistem informasi administrasi kependudukan

Diperlukan pelayanan e-KTP bagi wajib KTP , dan akte Kelahiran

20% 1,014.33 20% 1,101.34 20% 1,197.41 20% 1,303.66 20% 1,421.36 100% terlayaninya e-KTP bagi wajib KTP , dan akte Kelahiran

Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

1.11 PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

4,141.87 4,497.14 4,889.43 5,323.29 5,803.89

a Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan

Meningkatnya kualitas hidup dan perlindungan perempuan

Cakupan perempuan /anak yang akan mendapat penanganan

20% 3,592.44 20% 3,900.58 20% 4,240.83 20% 4,617.14 20% 5,033.99 100% Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak

b Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender

Meningkatnya kapasitas kelembagaan berbasis perempuan

Jumlah pemberdayaan lembaga berbasis gender

20% 253.58 20% 275.34 20% 299.35 20% 325.92 20% 355.34 100% Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak

c Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan Perempuan

Meningkatnya jumlah kebijakan pelaksanaan PUG

Jumlah kebijakan pelaksanaan PUG

20% 169.06 20% 183.56 20% 199.57 20% 217.28 20% 236.89 100% Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak

d Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Gender dalam Pembangunan

Meningkatnya peran masyarakat yang berkeadilan gender

Jumlah lembaga yang difasilitasi dalam penerapan kebijakan dibidang pemberdayaan perempuan

20% 126.79 20% 137.67 20% 149.68 20% 162.96 20% 177.67 100% Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak

Page 126: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

113

No. Urusan Pemerintahan dan Prioritas Program Pembangunan Daerah

Indikator Kinerja

Program (outcome)

Kondisi Kinerja Awal

RPJMD (akhir 2010)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja pada Akhir

Periode RPJMD

SKPD Penanggung

Jawab Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 1.12 KELUARGA

BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

1,732.82 1,656.43 1,800.92 1,960.72 2,137.74

a Program Keluarga Berencana (KB)

Meningkatnya pasangan usia subur menjadi persera KB aktif sebesar 73,25 % (PUS dibagi pesera KB aktif x 100%)

Peserta KB aktif 72,01 %

= 133.563 akseptor. PUS = 185.300 org

72,25% 507.17 72,50% 489.14 72,75% 531.81 73% 579.00 73,25% 631.28 Peserta KB aktif 73,25%

Badan Keluarga Berencana

b Program Kesehatan Reproduksi Remaja

Menurunnya usia nikah pertama wanita < 20 tahun, menjadi kurang dari 25% (% perempuan menikah <20% th dibanding jumlah perkawinan

31,34% (perempuan

menikah <20tahun)

29% 84.53 28% 72.40 27% 78.72 26% 85.70 25% 93.44 25% usia nikah pertama wanita < 20% turun menjadi 25%

Badan Keluarga Berencana

c Program Pelayanan Kontrasepsi

Meningkatnya jumlah peserta KB baru sebesar 315.000 akseptor KB semua metode kontrasepsi

PUS menjadi pesera KB

baru sebesar 60815

aksepor

63000 507.17 63000 489.99 63000 532.74 63000 580.01 63000 632.37 Tercapainya peserta KB baru sebesar 315.000 orang

Badan Keluarga

Berencana

d Program Pembinaan Peran Serta Masyarakat dalam Pelayanan KB/KR Yang Mandiri

PPKBD Aktif dan mandiri ³ 80% dari 390 org, Sub PPKBD yang aktif ³ 70% dari 3818 org, 40% dari tokoh masyaraka dan tokoh agama

PPKBD =156 Sub PPKBD =1.270 org

TOGA = 936 org

TOMA = 156 org

176 Kl 1429 Kl 1053 Kl 176 Kl

126.79 195 Kl 1588 Kl 1170 Kl 195 Kl

106.37 293 Kl 2382 Kl 1755 Kl 293 Kl

115.65 351 Kl 2858 Kl 2106 Kl 351 Kl

125.91 390 Kl 3176 Kl 2340 Kl 390 Kl

137.28 80% 70% 40% 40%

Badan Keluarga Berencana

Page 127: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

114

No. Urusan Pemerintahan dan Prioritas Program Pembangunan Daerah

Indikator Kinerja

Program (outcome)

Kondisi Kinerja Awal

RPJMD (akhir 2010)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja pada Akhir

Periode RPJMD

SKPD Penanggung

Jawab Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 aktif mendukung program KB

e Program Pengembangan Bahan Informasi Tentang Pengasuhan dan Pembinaan Tumbuh Kembang Anak

meningkatnya sarana pendukung bagi 700 kelompok BKB Aktif

Sarana pendukung

BKB = 450 kel

500 338.11 550 320.86 600 348.84 650 379.80 700 414.09 700 klp BKB Badan Keluarga Berencana

f Program Penyiapan Tenaga Pendamping Kelompok Bina Keluarga

Terbentuknya 700 kelompok BKB baru dan aktif serta £ 70% ibu balita anggota BKB menjadi peserta KB aktif serta Terbentuknya 130 klp BKR baru dan aktif serta £ 70%

679 klp BKB dan 101 Klp

BKR 80 Kel

169.06 177.66 193.16 210.30 229.28 tersedianya 700 kelompok BKB baru dan aktif serta £ 70% ibu balita anggota BKB menjadi peserta KB aktif serta Terbentuknya 130 klp BKR baru dan aktif serta £ 70%

Badan Keluarga Berencana

1.13 SOSIAL 4,944.88 5,369.04 5,837.38 6,355.36 6,929.14 a Program

Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya

Meningkatnya pembinaan terhadap penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) : fakir miskin, lansia terlantar, wanita rawan sosial ekonomi dan keluarga rentan

Diperlukan pembinaan untuk 680 orang PMKS

15% 803.02 20% 871.90 20% 947.95 20% 1,032.07 25% 1,125.24 100% Terlaksananya pembinaan kepada 680 orang PMKS

Dinas Sosial , Bagian Kesra

b Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial

Meningkatnya pelayanan, perlindungan dan jaminan sosial serta kesetiakawana

Diperlukan bantuan bagi 1920 orang/400 OT

250 KK/ 80 OT

1,775.09 340 KK/ 80 OT

1,927.35 380 KK/ 80 OT

2,095.47 450 KK/ 80 OT

2,281.41 500 KK/ 80 OT

2,487.38 100% terlaksananya bantuan bagi 1920 orang/

400 OT

Dinas Sosial

Page 128: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

115

No. Urusan Pemerintahan dan Prioritas Program Pembangunan Daerah

Indikator Kinerja

Program (outcome)

Kondisi Kinerja Awal

RPJMD (akhir 2010)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja pada Akhir

Periode RPJMD

SKPD Penanggung

Jawab Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 n sosial masyarakat kepada korban bencana orang terlantar

c Program Pembinaan Anak Terlantar

Meningkatnya pembinaan terhadap anak terlantar

Diperlukan pembinaan bagi 440 anak terlantar

50 anak 464.90 75 anak 504.78 90 anak 548.81 100 anak 597.51 125 anak 651.46 100% terlaksananya pembinaan kepada 440 anak terlantar

Dinas Sosial , Bagian Kesra

d Program Pembinaan Para Penyandang Cacat dan Trauma

Meningkatnya pembinaan terhadaap para penyandang cacat dan eks trauma

Diperlukan pembinaan bagi 900 orang penyandang cacta dan trauma

100 orang

972.07 150 orang 1,055.45 180 orang 1,147.52 220 orang 1,249.34 250 orang 1,362.14 100% terlaksananya

pembinaan kepada 900

orang penyandang

cacat dan trauma

Dinas Sosial

e Program Pembinaan Panti Asuhan/Panti Jompo

Meningkatnya pembinaan terhadap panti asuhan dan panti jompo

Diperlukan pembinaan 43 panti asuhan dan panti jompo

10 panti 338.11 10 panti 367.11 15 panti 399.14 20 panti 434.55 25 panti 473.79 100% Terlaksananya pembinaan 43 panti asuhan dan panti jompo

Dinas Sosial

f Program Pembinaan Eks Penyandang Penyakit Sosial (Eks Narapidana, PSK, Narkoba dan Penyakit Sosial Lainnya)

Meningkatnya pembinaan terhadap eks penyandang penyakit sosial (eks napi, PSK, narkoba, penyakit sosial lainnya)

Diperlukan pembinaan kepada 900 orang eks penyandang penyakit sosial (eks napi, PSK, narkoba, penyakit

100 orang

380.38 150 orang 413.00 180 orang 449.03 220 orang 488.87 250 orang 533.01 100% Terlaksananya pembinaan kepada 900 orang eks penyandang penyakit sosial (eks napi, PSK, narkoba, penyakit sosial lainnya)

Dinas Sosial

g Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial

Meningkatnya pembinaan terhadap potensi dan sumber

Perlunya pembinaan kepada 760 PSM

90 KT /PSM

211.32 120 KT /PSM

229.45 150 KT /PSM

249.46 180 KT /PSM

271.60 220 KT /PSM

296.12 100% Terlaksananya pembinaan kepada 760 PSM

Dinas Sosial , Bagian Kesra

Page 129: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

116

No. Urusan Pemerintahan dan Prioritas Program Pembangunan Daerah

Indikator Kinerja

Program (outcome)

Kondisi Kinerja Awal

RPJMD (akhir 2010)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja pada Akhir

Periode RPJMD

SKPD Penanggung

Jawab Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 kesejahteraan sosial

1.14 KETENAGAKERJAAN 1,352.45 1,342.36 1,459.45 1,588.95 1,732.41 a Program Peningkatan

Kesempatan Kerja kenaikan jumlah angkatan kerja yang terserap serta menurunnya jumlah TKI yang bermasalah

Diperlukan informasi peluang kerja

20% 803.02 20% 789.85 20% 858.75 20% 934.95 20% 1,019.36 100% tersedianya informasi peluang kerja serta tertanganinya permasalahan TKI

Disnakertrans

b Program Perlindungan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan

Menurunnya jumlah angka pelanggaran terhadap UU ketenagakerjaan

Diperlukan pembinaan dan sosialisasi UU ketenagakerjaan

20% 549.43 20% 552.50 20% 600.70 20% 654.00 20% 713.05 100% terlaksananya pembinaan dan sosialisasi UU ketenagakerjaan

Disnakertrans

1.15 KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH

1,352.45 1,532.98 1,666.71 1,814.60 1,978.43

a Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif KUKM

Meningkatnya ketrampilan kewirausahaan bagi KUMKM

Belum optimalnya ketrampilan kewirausahaan KUMKM

20% 169.06 20% 207.50 20% 225.60 20% 245.62 20% 267.80 100% terlaksananya pelatihan kewirausahaan bagi KUMKm

Dinas Koperasi & UMKM

b Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)

Meningkatnya promosi produk usaha bagi UMKM

Belum optimalnya pemasaran produk UMKM

20% 591.70 20% 662.17 20% 719.93 20% 783.82 20% 854.58 100% meningkatnya pemasaran produk UMKM

Dinas Koperasi & UMKM

c Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi

Meningkatnya pemahaman tentang pengelolaan dan pengawasan KSP/USP

Masih rendahnya pemahaman terhadap tatacara pengelolaan dan pengawasan

20% 422.64 20% 477.36 20% 519.00 20% 565.05 20% 616.07 100% terlaksananya sosialisasi permen tentang pengelolaan dan pengawasan

Dinas Koperasi & UMKM

Page 130: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

117

No. Urusan Pemerintahan dan Prioritas Program Pembangunan Daerah

Indikator Kinerja

Program (outcome)

Kondisi Kinerja Awal

RPJMD (akhir 2010)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja pada Akhir

Periode RPJMD

SKPD Penanggung

Jawab Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 d Program Penciptaan

Iklim Usaha Kecil Menengah yang Kondusif

Meningkatkan kemudahan pelayanan bagi UMKM

Belum optimalnya pelayanan bagi UMKM

20% 169.06 20% 185.95 20% 202.17 20% 220.11 20% 239.98 100% terlaksananya pembinaan bagi KUMKM

Dinas Koperasi & UMKM, Bagian Perekonomian

1.16 PENANAMAN MODAL 591.70 662.64 720.44 784.37 855.19 a Program Peningkatan

Promosi dan Kerjasama Investasi

Meningkatnya jumlah investor PMS/PMDN

40 PMA/PMDN

1 PMA/PM

DN

422.64 1 PMA/PM

DN

480.90 1 PMA/PM

DN

522.85 1 PMA/PM

DN

569.24 1 PMA/PM

DN

620.63 45 PMA/PMDN

Kantor Penanaman Modal, Bagian Perekonomian

b Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi

Meningkatnya nilai investasi PMA/PMDN

Rp. 6,3 T 315 M 169.06 315 M 181.74 315 M 197.60 315 M 215.13 315 M 234.55 7,8 T Kantor Penanaman Modal

1.17 KEBUDAYAAN 3,634.70 3,717.03 4,041.27 4,399.86 4,797.10 a Program Pengelolaan

Kekayaan Budaya 39% 10% 5% 3,423.38 6% 3,717.03 10% 4,041.27 10% 4,399.86 10% 4,797.10 39% DISBUDPAR

b Pengembangan Nilai Budaya

14% 11% 5% 42.26 2% 45.89 1% 49.89 1% 54.32 2% 59.22 14% DISBUDPAR

c Pengelolaan Keragaman Budaya

11,8% 2% 2% 169.06 2,2% 183.56 2,4% 199.57 2,4% 217.28 2,5% 236.89 2.9% DISBUDPAR

1.18 KEPEMUDAAN DAN OLAH RAGA

841.05 815.63 886.78 965.46 1,052.63

a Program Pengembangan dan Keserasian dan Kebijakan Pemuda

Meningkatnya pemahaman terhadap peran serta pemuda dalam pembangunan

Masih diperlukan pembinaan Kepemudaan dlm pemba-ngunan

20% 38.04 20% 14.41 20% 15.66 20% 17.05 20% 18.59 100% terlaksananya pembinaan kepemudaan dlm pembangunan

Dinas Pemuda dan OR

b Program Peningkatan Peran serta Kepemudaan

Meningkatnya ketrampilan dan wawasan kebangsaan pemuda

Masih diperlukan latihan ketrampilan pada 8210 orang pemuda

20% 84.53 20% 86.45 20% 93.99 20% 102.33 20% 111.56 100% terlaksananya pembinaan pada 8210 orang pemuda

Dinas Pemuda dan OR

c Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olah raga

Meningkatnya prestasi atlit dan pelaku OR di masyarakat

Diperlukan PORKAB untuk 22 cabang OR

20% 126.79 20% 111.26 20% 120.96 20% 131.70 20% 143.59 100% Terlaksananya PORKAB untuk 22 cabang olah raga

Dinas Pemuda dan OR

Page 131: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

118

No. Urusan Pemerintahan dan Prioritas Program Pembangunan Daerah

Indikator Kinerja

Program (outcome)

Kondisi Kinerja Awal

RPJMD (akhir 2010)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja pada Akhir

Periode RPJMD

SKPD Penanggung

Jawab Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 d Program Peningkatan

Sarana dan Prasarana Olahraga

Meningkatnya jumlah dan jenis sarana dan prasarana olahraga

Diperlukan pengadaan sarana dan prasarana olahraga (68 jenis dan 1 stadion OR)

20% 591.70 20% 603.52 20% 656.16 20% 714.39 20% 778.88 100% terlaksananya pengadaan sarana dan prasarana olahraga (68 jenis dan 1 stadion OR)

Dinas Pemuda dan OR

1.19 KESATUAN BANGSA DAN POLITIK DALAM NEGERI

12,636.92 13,720.88 14,917.76 16,241.47 17,707.80

a Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan

Meningkatnya Peran Masyarkat terhadap keamanan

Pdiperlukan rasa aman dan tenteram

26% 1,732.82 26% 1,881.46 13% 2,045.58 13% 2,227.09 13% 2,428.16 Peningkatan Peran Masyarkat terhadap keamanan

Satpol, Linmas dan Bakesbangpol

b Program Pemeliharaan Kamtrantipnas dan Pencegahan Tindak Kriminal

Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya keamanan lingkungan dengan pendekatan kearifan lokal

Diperlukan sosialisasi siskamswakarsa dan sarasehan peningkatan kerjasama dengan aparat keamanan dlam teknik pencegahan kejahatan

20% 2,028.67 20% 2,202.68 20% 2,394.82 20% 2,607.33 20% 2,842.72 100% Terlaksananya sosialisasi siskamswakarsa dan sarasehan peningkatan kerjasama dengan aparat keamanan dalam teknik pencegahan kejahatan

Bakesbangpol

c Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan dan Toleransi Beragama

Meningkatnya kesadaran berbangsa, bermasyarakat dan bernegara

Diperlukan sosialisasi pemeliharaan kerukunan umat beragama dan paralegal

20% 4,649.03 20% 5,047.81 20% 5,488.14 20% 5,975.12 20% 6,514.57 100% Terlaksananya sosialisasi pemeliharaan kerukunan umat beragama dan paralegal

Bakesbangpol

Page 132: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

119

No. Urusan Pemerintahan dan Prioritas Program Pembangunan Daerah

Indikator Kinerja

Program (outcome)

Kondisi Kinerja Awal

RPJMD (akhir 2010)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja pada Akhir

Periode RPJMD

SKPD Penanggung

Jawab Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 d Program Pendidikan

Politik Masyarakat Meningkatnya kesadaran politik masyarakat

Diperlukan rakor dan sosialisasi pemilukada

26% 1,648.29 26% 1,789.68 13% 1,945.79 13% 2,118.45 13% 2,309.71 100% terlaksananya rakor dan sosialisasi pemilukada

Bakesbangpol

e Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana Alam

Meningkatnya Penanggulangan Korban Bencana Alam

Belum Optimalnya Pencegahan dan Penanggulangan Korban Bencana Alam

26% 464.90 26% 504.78 13% 548.81 13% 597.51 13% 651.46 Terlaksananya Pencegahan dan Penanggulangan Korban Bencana Alam

Satpol, Linmas

f Program Pemberdayaan Masyarakat untuk menjaga ketertiban dan keamanan

Meningkatnya Peran Masyarakat terhadap keamanan

Diperlukan Peningkatan Peran Masyarakat terhadap keamanan

20% 2,113.20 26% 2,294.46 13% 2,494.61 13% 2,715.97 13% 2,961.17 Meningkatnya Peran Masyarakat terhadap keamanan

Satpol, Linmas

1.20 OTONOMI DAERAH, PEMERINTAHAN UMUM, ADMINISTRASI KEUANGAN DAERAH, PERANGKAT DAERAH, KEPEGAWAIAN DAN PERSANDIAN

67,411.00 73,193.30 79,578.01 86,639.28 94,461.32

a Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah

Meningkatnya pengelolaan keuangan daerah

20% 17,285.96 20% 18,768.69 20% 20,405.90 20% 22,216.59 24,222.37 DPPKA

b Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH

Meningkatnya entitas yang diperiksa secara reguler sera menurunnya permasalahan non reguler serta Meningkatnya penanganan kasus secara

Entitas dan permasalahan yang diperiksa baik reguler maupun non reguler dan 8 kasus hukum

20 % dan 10 kasus

5,198.47 20 % dan 10 kasus

5,644.37 20 % dan 10 kasus

6,136.74 20 % dan 10 kasus

6,681.27 20 % dan 10 kasus

7,284.48 100% terlaksananya pemeriksanaan reguler dan non reguler dan penyelesaian 50 kasus hukum

Bagian Hukum, Inspektorat

Page 133: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

120

No. Urusan Pemerintahan dan Prioritas Program Pembangunan Daerah

Indikator Kinerja

Program (outcome)

Kondisi Kinerja Awal

RPJMD (akhir 2010)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja pada Akhir

Periode RPJMD

SKPD Penanggung

Jawab Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 tuntas pada wilayah pemerintahan dibawahnya sesuai prosedur mutu

c Program Pendidikan Kedinasan

Meningkatnya pengetahuan dan kemampuan serta profesionalisme PNS

0% 20% 126.79 20% 137.67 0% 149.68 20% 162.96 20% 177.67 100% terlaksananya peningkatan kualias dan ketrampilan PNS

BKD

d Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur

Meningkatnya kemampuan teknis PNS

0% 20% 4,479.98 20% 4,864.26 20% 5,288.57 20% 5,757.85 20% 6,277.68 100% terlaksananya peningkatan kemampuan teknis

BKD, Inspektorat

e Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur, Pengawas

Meningkatnya jumlah pemeriksa yang terkualifikasi

Masih diperlukan

diklat pemeriksa

20% 380.38 20% 413.00 20% 449.03 20% 488.87 20% 533.01 100% mengikutserta kan pemeriksa pada diklat teknis pemeriksaan

Inspektorat

f Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur

Meningkatnya wawasan pengetahuan, ketrampilan dan profesionalisme aparatur melalui pendidikan dan pelatihan

0% 26% 42.26 20% 45.89 20% 49.89 20% 54.32 20% 59.22 100% terlaksananya diklat bagi 6.325 orang

BKD, Badan Diklat, Bagian Umum, bagian Perekonomian, Bagian Hukum

g Pendidikan dan Pelatihan

Meningkatnya Profesionalism

Belum Optimalnya

26% 14,834.65 26% 16,107.11 13% 17,512.15 13% 19,066.07 13% 20,787.41 Profesionalisme Aparatur

Badan Diklat

Page 134: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

121

No. Urusan Pemerintahan dan Prioritas Program Pembangunan Daerah

Indikator Kinerja

Program (outcome)

Kondisi Kinerja Awal

RPJMD (akhir 2010)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja pada Akhir

Periode RPJMD

SKPD Penanggung

Jawab Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 Kepemimpinan Diklat dalam Jabatan

e Aparatur Diklat Kepemimpinan

h Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah

Peningkatan Profesionalisme Lembaga DPRD

Meningkatnya Profesionalisme Lembaga DPRD

26% 14,792.38 26% 16,061.23 13% 17,462.26 13% 19,011.76 13% 20,728.19 Profesionalisme Lembaga DPRD

Sekretariat DPRD

i Program Penataan Peraturan Perundang-undangan

Meningkatnya penataan perturan perundang-undangan

Perda 11 Perbup 26

Kept Bup 601

650 buah 2,366.78 670 buah 2,569.80 700 buah 2,793.96 725 buah 3,041.88 750 buah 3,316.51 3495 buah Bagian Hukum, Inspektorat, Bagian Organisasi

j Program Penataan dan Penyempurnaan Kebijakan Sistem dan Prosedur Pengawasan

Belum Optimalnya Sistem dan Prosedur Pengawasan

Meningkatnya Penataan Sistem dan Prosedur Pengawasan

26% 338.11 26% 367.11 13% 399.14 13% 434.55 13% 473.79 Optimalisasi Sistem dan Prosedur Pengawasan

Inspektorat, Bagian Organisasi

k Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah

Meningkatnya kapasitas pelayanan kedinasan

0% 20% 633.96 20% 688.34 20% 748.38 20% 814.79 20% 888.35 100% Bagian Umum., Bagian Tata Pemerintahan Umum, Bagian Humas

l Program Peningkatan Pelayanan Publik

meningkatnya pelayanan perijinan

37,409 ijin 5,575 ijin 549.43 6,063 ijin 596.56 6,367 ijin 648.60 6.685 ijin 706.15 7,019 ijin 769.90 37.409 ijin UPT Perizinan

m Meningkatnya Pemanfaatan Teknologi Informasi

Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi

Belum Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi

26% 3,719.23 26% 4,038.25 13% 4,390.51 13% 4,780.10 13% 5,211.66 Pemanfaatan Teknologi Informasi

Bagian PDE, Bagian Organisasi

n Program Pengembangan Wilayah Perbatasan

Meningkatnya Pengembangan Wilayah Perbatasan

Belum Optimalnya Pengembangan Wilayah Perbatasan

26% 126.79 26% 137.67 13% 149.68 13% 162.96 13% 177.67 Wilayah Perbatasan Berkembang

Bagian Kerjasama

o Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Meningkatannya kapasitas sarana dan prasarana aparatur

Meningkatannya kapasitas sarana dan prasarana aparatur

20% 2,873.95 20% 3,120.47 20% 3,392.67 20% 3,693.71 20% 4,027.19 100% Bagian Umum,Bagian Hukum, Inspektorat

Page 135: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

122

No. Urusan Pemerintahan dan Prioritas Program Pembangunan Daerah

Indikator Kinerja

Program (outcome)

Kondisi Kinerja Awal

RPJMD (akhir 2010)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja pada Akhir

Periode RPJMD

SKPD Penanggung

Jawab Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 1.21 KETAHANAN PANGAN 2,366.78 4,522.11 4,916.58 5,352.85 5,836.12

a Program Peningkatan Ketahanan Pangan

Meningkatnya ketersediaan pangan masyarakat

0% 20% 2,366.78 20% 4,522.11 20% 4,916.58 20% 5,352.85 20% 5,836.12 100% BKP3

1.22 PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA

2,535.84 2,824.28 3,070.64 3,343.11 3,644.94

a Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan.

Meningkatnya kapasias /keberdayaan masyarakat pelaku PNPM-MP

Belum optimalnya kapasias masyarakat

20% 1,098.86 20% 1,245.43 20% 1,354.07 20% 1,474.22 20% 1,607.31 100% BPM

b Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaan.

Meningkatnya peran para pelaku lembaga ekonomi dalam pemetaan kegiatan

Belum opimalnya peran para pelaku lembaga ekonomi

20% 380.38 20% 416.65 20% 453.00 20% 493.19 20% 537.72 100% BPM

c Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Membangun Desa

Meningkatnya peran serta masyarakat dalam membangun desa

Diperlukan peran serta masyarakat dalam membangun desa

20% 507.17 20% 550.81 20% 598.85 20% 651.99 20% 710.86 100% BPM

d Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa.

Meningkatnya kapasitas aparatur desa

Diperlukan peningkatan kapasias aparatur desa

20% 464.90 20% 520.81 20% 566.25 20% 616.49 20% 672.15 100% BPM

e Program Peningkatan Peran Perempuan di Perdesaan.

Meningkatnya peran perempuan dalam membangun desa

Diperlukan peningkatan keberdayaan perempuan di perdesaan

20% 84.53 20% 90.58 20% 98.48 20% 107.22 20% 116.90 100% BPM

1.23 STATISTIK 169.06 183.56 199.57 217.28 236.89 a Program

Pengembangan Data/Informasi/ Statistik Daerah

Meningkatnya ketersediaan data dan informasi kinerja

Diperlukan ketersediaan data/informasi kinerja pembanguna

20% 169.06 20% 183.56 20% 199.57 20% 217.28 20% 236.89 100% Bappekab

Page 136: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

123

No. Urusan Pemerintahan dan Prioritas Program Pembangunan Daerah

Indikator Kinerja

Program (outcome)

Kondisi Kinerja Awal

RPJMD (akhir 2010)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja pada Akhir

Periode RPJMD

SKPD Penanggung

Jawab Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 pembangunan daerah

n daerah

1.24 KEARSIPAN 676.22 663.85 721.76 785.81 856.75 a Perbaikan Sistem

Administrasi Kearsipan Meningkatnya Sistem Administrasi Kearsipan

Administrasi Sistem Administrasi Kearsipan belum Optimal

26% 126.79 26% 129.36 13% 140.64 13% 153.12 13% 166.95 Administrasi Sistem Administrasi Kearsipan Optimal

Badan Perpustakaan d, Arsip dan Dokumentasi

b Program Peningkatan kualitas Pelayanan Informasi

Meningkatnya kualitas Pelayanan Informasi

Pelayanan Informasi Belum Optimal

26% 42.26 26% 49.20 13% 53.49 13% 58.24 13% 63.49 Optimalnya Pelayanan Informasi

Badan Perpustakaan d, Arsip dan Dokumentasi

c Program Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana dan Prasarana Kearsipan

Sarana dan Prasarana Kearsipan terpelihara

Perlu keberlanjutan Rutin/Berkala Sarana dan Prasarana Kearsipan

26% 42.26 26% 42.64 13% 46.36 13% 50.47 13% 55.03 Sarana dan Prasarana Kearsipan bermanfaat maksimal

Badan Perpustakaan d, Arsip dan Dokumentasi

d Program Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen/ Arsip Daerah

Meningkatnya penataan, penyelamatan dan pelestarian arsip perijinan

37409 ijin 5.575 ijin 464.90 6.063 ijin 442.66 6.367 ijin 481.27 6.685 ijin 523.98 7.019 ijin 571.28 37.409 ijin UPT Perijinan

1.25 KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

2,282.25 2,478.02 2,694.18 2,933.24 3,198.06

a Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa.

Meningkatnya infrastruktur jaringan internet dan intranet

Wav Lan dan cabling 19 dinas, 10 badan, 14 dinas, 10 SKPD, 27 titik speedy kecamatan, 14 titik mini tower BTS, Belum memiliki infras data cent, Belum memiliki infras back

10 titik mini

tower BTS

972.07 10 titik mini tower

BTS, 1 sistem

aplik back office, 1 sistem

aplik front oficce

1,055.45 10 titik mini tower

BTS, 1 sistem

aplik back office, 1 sistem

aplik front oficce

1,147.52 10 titik mini tower

BTS, 1 sistem

aplik back office, 1 sistem

aplik front oficce

1,249.34 10 titik mini tower

BTS, 1 sistem

aplik back office, 1 sistem

aplik front oficce, 1 sistem data

center

1,362.14 Wav lan dan cabling untuk 19 dinas, 10 badan, 14 bagian, 3 kantor, 10 SKPD, 54 titik mini tower BTS, 6 sistem aplik back office, 1 sistem data center

PDE

Page 137: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

124

No. Urusan Pemerintahan dan Prioritas Program Pembangunan Daerah

Indikator Kinerja

Program (outcome)

Kondisi Kinerja Awal

RPJMD (akhir 2010)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja pada Akhir

Periode RPJMD

SKPD Penanggung

Jawab Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 off, Belum memiliki infras front off

b Program Kerjasama Informasi dengan Media Massa

Meningkatnya Kerjasama Informasi dengan Media Massa

Belum Optimalnya Kerjasama Informasi dengan Media Massa

26% 1,267.92 26% 1,376.68 13% 1,496.77 13% 1,629.58 13% 1,776.70 Optimalnya Kerjasama Informasi dengan Media Massa

Bagian Humas, Bagian PDE

c Program, Fasilitas Peningkatan SDM Bidang Komunikasi dan Informasi

Meningkatnya kompetensi aparatur bidang teknologi informasi dan komunikasi

3 orang tek jaringan, 3 org programmer, 1 orang anima/grafis, 1 orang GIS, 6 orang operator

1 orang jaringan, 1 orang

program, 1 orang

GIS

42.26 1 orang jaringan 1 orang program

er 1 orang

anima/graf

1 orang GIS

45.89 1 orang jaringan 1 orang program

er 1 orang

operator. 1 orang

GIS

49.89 1 orang jaringan 1 orang program

er 1 orang analis

1 orang operator

54.32 1 orang jaringan 1 orang program

er 1 orang

anima/graf

1 orang analis

59.22 8 orang jaringan 8 orang programer 3 orang anima/graf 3 orang GIS 10 orang operator

Bagian PDE

1.26 PERPUSTAKAAN 422.64 431.82 469.48 511.14 557.29 a Program

Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan

Meningkatnya Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan

Minat Baca perlu ditingkatkan

26% 422.64 26% 431.82 13% 469.48 13% 511.14 13% 557.29 Budaya Baca meningkat

Badan Perpustakaan d, Arsip dan Dokumentasi

2.01 PERTANIAN 13,778.05 24,793.34 26,956.09 29,348.01 31,997.63 a Program

Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/Perkebunan Lapangan

Meningkatnya produksi pangan

Produksi padi palawijaya = 1490 ribu ton

Sayur 174 ribu ton,

buah 793 ribu ton

Naik 4% 14,9 rb

ton

3,49rb ton

7,93rb

ton

803.02 Naik 4% 14,9 rb

ton

3,49rb ton

7,93rb ton

2,280.84 Naik 4% 14,9 rb

ton

3,49 rb ton

7,93 rb

ton

2,479.80 Naik 4% 14,9 rb

ton 3,49rb ton

7,93rb ton

2,699.84 Naik 4% 14,9 rb

ton

3,49rb ton

7,93rb ton

2,943.59 Naik = 1565rb ton 182rb ton 832rb ton

DISTANBUN, BKP3

b Program Peningkatan kesejahteraan Petani

Meningkatnya pemanfaatan sumberdaya alam dan

Diperlukan rehab

jaringan irigasi 5000Ha

1000 Ha 6,719.97 1000 Ha 8,987.49 1000 Ha 9,771.48 1000 Ha 10,638.54 1000 Ha 11,599.01 Terlaksananya rehab jaringan irigasi 5000Ha

DISTANBUN, BKP3

Page 138: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

125

No. Urusan Pemerintahan dan Prioritas Program Pembangunan Daerah

Indikator Kinerja

Program (outcome)

Kondisi Kinerja Awal

RPJMD (akhir 2010)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja pada Akhir

Periode RPJMD

SKPD Penanggung

Jawab Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 manusia

c Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan

Meningkatnya jumlah lembaga pemasaran hasil pertanian dan perkebunan

Masih ada 5 unit

2 unit 549.43 2 unit 640.23 2 unit 696.07 2 unit 757.84 2 unit 826.26 Tersedia 15 unit lembaga pemasaran hasil pertanian dan perkebunan

DISTANBUN, BKP3, Bagian Perekonomian

d Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian / Perkebunan

Meningkatnya pengendalian organisme pengganggu tumbuhan (OPT)

Pengendalian IPT masih

1000Ha

700 Ha 718.49 700 Ha 3,549.11 700 Ha 3,858.70 700 Ha 4,201.10 700 Ha 4,580.38 Pengendalian meningkat menjadi 4500Ha

DISTANBUN

e Program Peningkatan Produksi Pertanian/ Perkebunan

Meningkatnya produksi pertanian/perkebunan

3.350 rb ton Naik 10%

335rb ton

422.64 Naik 10% 335rb ton

2,333.44 Naik 10% 335 rb ton

2,536.99 Naik 10% 335rb ton

2,762.11 Naik 10% 335rb ton

3,011.48 Meningkat menjadi 5025rb ton

DISTANBUN

f Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak

Menurunnya jumlah kejadian penyakit

0% 20% 803.02 20% 2,738.25 20% 2,977.11 20% 3,241.28 20% 3,533.91 100%, terlaksananya pencegahan penyakit ternak

Dinas Peternakan

g Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan

Meningkatnya produksi perternakan

0% 20% 3,212.06 20% 3,618.30 20% 3,933.93 20% 4,283.01 20% 4,669.69 100% Dinas Peternakan

h Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan

meningkatnya pemanfaatan TTG bidang peternakan

0% 20% 211.32 20% 241.48 20% 262.54 20% 285.84 20% 311.65 100% Dinas Peternakan

i Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan

Meningkatnya pemasaran produk dan olahan hasil peternakan

0% 20% 338.11 20% 404.20 20% 439.46 20% 478.46 20% 521.65 100% Dinas Peternakan

2.02 KEHUTANAN 1,310.18 1,517.16 1,649.51 1,795.88 1,958.01 a Program Pemanfaatan

Potensi Sumber Daya Hutan

Mempertahankan kontribusi hasil hutan terhadap PDRB

0% 20% 126.79 20% 129.80 20% 141.12 20% 153.64 20% 167.51 Mempertahankan kontribusi hasil hutan terhadap PDRB

Dinas Kehutanan

Page 139: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

126

No. Urusan Pemerintahan dan Prioritas Program Pembangunan Daerah

Indikator Kinerja

Program (outcome)

Kondisi Kinerja Awal

RPJMD (akhir 2010)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja pada Akhir

Periode RPJMD

SKPD Penanggung

Jawab Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 b Program Rehabilitasi

Hutan dan Lahan Mempertahankan proporsi luasan penutupan lahan berhutan dengan menurunkan luas lahan kritis

0% 20% 803.02 20% 907.73 20% 986.91 20% 1,074.49 20% 1,171.49 Turun menjadi 12.581 Ha

Dinas Kehutanan

c Program Perlindungan dan Konservasi Sumberdaya Hutan

Meningkatnya cakupan penghijauan

0% 20% 42.26 20% 69.92 20% 76.02 20% 82.77 20% 90.24 25 sumber air Dinas Kehutanan

d Program Pengembangan Usaha Perhutanan dan Peran Serta Masyarakat

Meningkatnya produktifitas lahan hutan untuk produksi hasil hutan bukan kayu

Hasil hutan bukan kayu

1.080 ton

20% 295.85 20% 355.29 20% 386.28 20% 420.55 20% 458.52 6.780 ton Dinas Kehutanan

e Pengembangan Sarana dan Prasarana Penyuluhan Kehutanan

Meningkatnya kualitas sumber daya penyuluh kehutanan

0% 20% 42.26 20% 54.43 20% 59.18 20% 64.43 20% 70.25 5 demplot Dinas Kehutanan, BKP3

2.03 ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

1,436.97 1,561.50 1,697.71 1,848.36 2,015.23

a Program Pembinaan dan Pengawasan Bidang Pertambangan

Meningkatnya pemahaman masyarakat terhadap peraturan pertambangan

0% rendahnya

pemahaman terhadap peraturan

pertambangan

20% 507.17 20% 551.94 20% 600.09 20% 653.33 20% 712.32 100% terlaksananya sosialisasi dan pembinaan tentang peraturan pertambangan

Dinas ESDM

b Program Pengawasan dan Penertiban Kegiatan Rakyat yang Berpotensi Merusak Lingkungan

Menurunnya jumlah kerusakan lingkungan yang disebabkan penambangan liar

0% masih

tingginya kerusakan lingkungan

yang disebabkan

pertambangan rakyat

20% 84.53 20% 91.78 20% 99.78 20% 108.64 20% 118.45 100% terlaksananya pengawasan dan pembinaan kepada masyarakat penambang

Dinas ESDM

Page 140: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

127

No. Urusan Pemerintahan dan Prioritas Program Pembangunan Daerah

Indikator Kinerja

Program (outcome)

Kondisi Kinerja Awal

RPJMD (akhir 2010)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja pada Akhir

Periode RPJMD

SKPD Penanggung

Jawab Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 c Program Pembinaan

dan Pengembangan Bidang Ketenagalistrikan

Meningkatnya jaringan listrik pedesaan

Masih ada 14 dusun yang

belum berlistrik (1300KK)

20% 845.28 20% 917.78 20% 997.84 20% 1,086.39 20% 1,184.47 100% 14 dusun

Dinas ESDM

2.04 PARIWISATA 8,554.22 11,701.51 12,722.25 13,851.14 15,101.66 a Program

Pengembangan Destinasi Pariwisata

27% 6% 4% 8,131.58 4% 11,191.95 6% 12,168.23 6% 13,247.96 6% 14,444.03 27% DISBUDPAR

b Program Pengembangan Kemitraan

39% 2% 4% 126.79 9% 153.57 8% 166.96 10% 181.78 6% 198.19 39% DISBUDPAR

c Pengembangan Pemasaran Pariwisata

36% 4,1% 0,2% 295.85 2,5% 356.00 6,3% 387.05 10% 421.40 17% 459.44 36% DISBUDPAR

2.05 KELAUTAN DAN PERIKANAN

3,127.53 3,494.69 3,799.53 4,136.68 4,510.15

a Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir

Meningkatnya jumlah pemanfaat usaha ekonomi mikro di kawasan pesisir yang produktif

329 orang 20 orang 6,08%

295.85 20 orang 6,08%

354.31 40 orang 12,16%

385.21 40 orang 12,16%

419.40 60 orang 18,24%

457.26 Jumlah pemanfaat meningkat 180 orang (54,72%) atau menjadi 509 orang

Dinas Kelautan dan Perikanan

b Program Peningkatan Kesadaran dan Penegakan Hukum dalam Pendayagunaan Sumberdaya Laut

Meningkatnya jumlah wilayah pengelolaan perikanan bebas ilegal, unreported & unregulated (IUU) fishing

2 wilayah 916,6750 dari

12 wilayah pengelolaan

perikanan

1 wilayah (8,33 %)

126.79 1 wilayah (8,33 %)

123.08 1 wilayah (8,33 %)

133.82 2 wilayah 16,67%

145.69 2 wilayah 16,67%

158.85 Jumlah wilayah bebs IUU fishing meningkat 7 wilayah (58,33%) dari 12 wilayah pengelolaan perikanan atau jumlah wilayah menjadi 9 atau 75%

Dinas Kelautan dan Perikanan

c Program Peningkatan Mitigasi Bencana Alam Laut dan Prakiraan Iklim Laut

Meningkatnya jumlah kawasan pesisir yang siap terhadap ancaman bencana alam laut

0 kawasan 1 kawasan

8,33%

42.26 1 kawasan 8,33%

41.59 1 kawasan 8,33%

45.22 2 kawasan 16,67%

49.23 2 kawasan 16,67%

53.68 Jumlah kawasan pesisir yang siap terhadap ancaman bencana meningkat menjadi 8 kawasan (66,6%

Dinas Kelautan dan Perikanan

Page 141: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

128

No. Urusan Pemerintahan dan Prioritas Program Pembangunan Daerah

Indikator Kinerja

Program (outcome)

Kondisi Kinerja Awal

RPJMD (akhir 2010)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja pada Akhir

Periode RPJMD

SKPD Penanggung

Jawab Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 dari 12 kawasan pesisir

d Program Pengembangan Budidaya Perikanan

Meningkatnya produksi perikanan budidaya

1469,27Ton 1163,73 ton

79,20%

1,521.50 664 ton 45,19 %

1,728.49 659 ton 44,85 %

1,879.26 630 ton 42,88%

2,046.02 643 ton 43,76%

2,230.74 Prod meningkat 3759,73 ton atau menjadi 5229 ton

Dinas Kelautan dan Perikanan

e Program Pengembangan Perikanan Tangkap

Meningkatnya produksi perikanan tangkap

10148,62 ton 315,72 ton

3,10%

887.54 315,72 ton

3,10%

988.98 315,72 ton

3,10%

1,075.25 315,72 ton

3,10%

1,170.66 315,72 ton

3,10%

1,276.35 Produksi meningkat 2253,8 Ton menjadi 6761,41 ton

Dinas Kelautan dan Perikanan

f Program Pengembangan Sistem Penyuluhan Perikanan

Meningkatnya kajian sistem penyuluhan perikanan

Masih diperlukan

kajian sisem penyuluhan di 33 kecamatan

0% 42.26 20% 24.65 20% 26.80 20% 29.18 20% 31.81 100 % terlaksananya kajian sisem penyuluhan di 33 kecamatan

BKP3

g Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan

Meningkatnya produksi ikan olahan

4507,61 ton 450,76 ton

10%

211.32 450,76 ton

10%

233.59 450,76 ton

10%

253.97 450,76 ton

10%

276.50 450,76 ton

10%

301.46 Prod meningkat 2253,8 ton menjadi 6761,41 ton

Dinas Kelautan dan Perikanan

2.06 PERDAGANGAN 1,141.13 1,285.43 1,397.56 1,521.57 1,658.94 a Program Perlindungan

Konsumen dan Pengamanan Perdagangan

Meningkatnya pengawasan peredaran barang/jasa

Belum optimalnya pengawasan peredaran barang/jasa

20% 42.26 20% 30.08 20% 32.71 20% 35.61 20% 38.82 100% terlaksananya pengawasan peredaran barng/jasa

Dinas Indag dan Pasar, Bagian Perekonomian

b Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor

Meningkatnya ekspor rata2 2%

Belum optimalnya ekspor

2% 126.79 2% 165.70 2% 180.16 2% 196.14 2% 213.85 Meningkatnya ekspor rata2 2%

Dinas Indag dan Pasar

c Program Pengembangan dan Pengawasan Perdagangan Dalam Negeri

Meningkatnya ketersediaan barang murah

0% 20% 507.17 20% 573.76 20% 623.81 20% 679.16 20% 740.48 100% Dinas Indag dan Pasar, Bagian Perekonomian

d Program Peningkatan Pengelolaan Pasar dan Pembinaan Pedagang

Meningkatnya pelayanan pasar

0% 20% 253.58 20% 291.13 20% 316.53 20% 344.61 20% 375.73 100% terlaksananya peningkatan pelayanan pasar

Dinas Indag dan Pasar

e Program Meningkatnya 0% 20% 42.26 20% 54.06 20% 58.77 20% 63.99 20% 69.76 100% Dinas Indag

Page 142: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

129

No. Urusan Pemerintahan dan Prioritas Program Pembangunan Daerah

Indikator Kinerja

Program (outcome)

Kondisi Kinerja Awal

RPJMD (akhir 2010)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja pada Akhir

Periode RPJMD

SKPD Penanggung

Jawab Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

Target Indikator

Rp. (dlm jutaan)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 Pengembangan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pasar

pelayanan terhadap pedagang di 25 pasar

terlaksananya peningkatan pelayanan terhadap pedagang di 25 pasar

dan Pasar

f Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri

Meningkatnya ketersediaan barang murah

0% 20% 169.06 20% 170.70 20% 185.59 20% 202.06 20% 220.30 Terlaksananya pasar murah sebanyak 14 kali

Dinas Indag dan Pasar

2.07 PERINDUSTRIAN 5,790.16 6,554.40 7,126.15 7,758.48 8,458.93 a Program Pembinaan

Industri Rokok dan Tembakau

Pengawasan terhadap perusahaan dan industri belum Optimal

Meningkatnya produktifitas dan kinerja perusahaan industri

20% 5,325.26 20% 6,015.91 20% 6,540.68 20% 7,121.06 20% 7,763.97 terlaksananya pembinaan terhadap perusahaan industri

Dinas Indag dan Pasar

b Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri

Meningkatnya pertumbuhan IKM

0% 20% 84.53 20% 104.84 20% 113.98 20% 124.10 20% 135.30 100% Dinas Indag dan Pasar

c Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah

Meningkatnya Pengembangan Industri Kecil dan Menengah

Industri Kecil dan Menengah belum berkembang Optimal

26% 295.85 26% 316.49 13% 344.09 13% 374.63 13% 408.45 Optimalnya Perkembangan Industri Kecil dan Menengah

Dinas Indag dan Pasar

d Program Pengembangan Sentra-Sentra Industri Potensial

Meningkatnya investasi dari IKM

0% 20% 84.53 20% 117.17 20% 127.39 20% 138.70 20% 151.22 100% Dinas Indag dan Pasar

2.08 TRANSMIGRASI 464.90 471.81 512.97 558.49 608.91 a Program

Pengembangan Wilayah Transmigrasi

Meningkatnya jumlah keluarga miskin yang siap untuk bertransmigrasi

0% 20% 464.90 20% 471.81 20% 512.97 20% 558.49 20% 608.91 250 KK Disnakertrans

Page 143: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

BAB IX INDIKATOR KINERJA DAERAH

Indikator kinerja daerah bertujuan untuk memberikan gambaran tentang ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah pada akhir periode masa jabatan, yang meliputi aspek kesejahteraan masyarakat, aspek pelayanan umum dan aspek daya saing daerah. Sedangkan apabila dilihat dari aspek misi dan tujuan maka indikator makro kinerja daerah adalah sebagai berikut:

Page 144: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

131

Tabel 9.1 INDIKATOR KINERJA DAERAH

NO MISI TUJUAN/SASARAN INDIKATOR KINERJA MAKRO

TARGET PENCAPAIAN INDIKATOR

URAIAN KINERJA AWAL TAHUN 2010

KINERJA AKHIR TAHUN 2015

1

Mewujudkan pemahaman & pengamalan nilai-nilai agama, adat-istiadat dan budaya

Tujuan: Terwujudnya masyarakat yang berakhlak mulia dan berkesholehan sosial. Sasaran: Meningkatnya peran lembaga/tokoh agama, pendidikan keagamaan dan sosial budaya dalam pembinaan umat dan kemasyarakatan.

Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pembangunan dan menurunnya kualitas dan kuantitas bahkan tidak terjadinya kasus sara

1. Peran masyarakat dalam

pembangunan yang dimulai dari perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan

2. Jumlah Konflik antar umat beragama dan kasus sara

Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan Tidak terjadi konflik dan kasus sara namun perlu terus diwaspadai dan diantisipasi karena Kabupaten Malang merupakan wilayah potensi

Semakin meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan Tidak terjadinya konflik dan kasus sara dan tetap terjaganya kondisi kondusif kerukunan masyarakat.

2 Mewujudkan pemerintahan good governance (tata kelola kepemerintahan yang baik), clean government (pemerintah yang bersih), berkeadilan, dan demokratis

Tujuan: Meningkatnya kualitas pelayanan pemerintah. Sasaran: Semakin kuatnya kelemba-gaan SKPD dalam penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi pelayanan kepada masyarakat

Semakin meningkatnya kepuasan masyarakat dan menurunnya kasus pengaduan masyarakat terhadap pelayanan pemerintah

1. Rasio jumlah PNS terhadap jumlah penduduk.

2. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)

3. Kasus pengaduan masyarakat

1 : 136 Masih terdapat keluhan pelayanan Masih terdapat kasus pengaduan

1 : 120 Menurun Semakin menurunnya kasus pengaduan

Page 145: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

132

NO MISI TUJUAN/SASARAN INDIKATOR KINERJA MAKRO

TARGET PENCAPAIAN INDIKATOR

URAIAN KINERJA AWAL TAHUN 2010

KINERJA AKHIR TAHUN 2015

3 Mewujudkan supremasi hukum dan HAM

Tujuan: Terwujudnya kesadaran dan tertib hukum masyarakat. Sasaran: Terbangunnya sistem informasi dan komunikasi publik serta terlaksananya sosialisasi dan deseminasi produk hukum.

Semakin menurunnya kasus hukum dan pelanggaran Hak Asasi Manusia

1. Rasio Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT)

2. Rasio Pelanggaran Hukum/ Hak Asasi Manusia (HAM)

1 : 500 Masih terdapat kasus pelanggaran hukum

1 : 1.000 Semakin menurunnya kasus pelanggaran hukum

4 Mewujudkan kondisi lingkungan yang aman, tertib, dan damai

Tujuan: Terwujudnya kondisi masyarakat yang aman, tertib dan damai. Sasaran: Terciptanya sistem pengamanan swakarsa dan kerjasama pengamanan dengan aparat keamanan

Semakin menurunnya kasus kriminal dan semakin terjaminnya keamanan dan ketertiban masyarakat

1. Rasio Angka Kriminalitas 2. Persentase pamswakarsa

(kelompok Linmas aktif)

1 : 30.000 60 %

1 : 40.000 80 %

5 Mewujudkan peningkatan ketersediaan dan kualitas infrastruktur

Tujuan: Meningkatnya ketersediaan, kuantitas maupun kualitas infrastruktur kebinamargaan, pengairan dan keciptakaryaan/permukiman serta energi untuk mendukung aktivitas ekonomi, sosial dan budaya Sasaran: Terbangun dan terpeliharanya infrastruktur kebinamargaan, pengairan,

Semakin meningkatnya kuantitas dan kualitas infrastruktur kebinamargaan, pengairan dan keciptakaryaan/permukiman

1. Kondisi Jalan Mantap 2. Kondisi Jembatan Mantap 3. Panjang irigasi mantap 4. Pelayanan Air Minum Ibukota

Kecamatan 5. Pelayanan Air minum

pedesaan 6. Pelayanan sanitasi 7. Persentase desa berlistrik

79 % 97 % 299.403 m 43 % 42 % 38 Desa 75 %

95 % 98 % 438.353 m 45 % 48 % 152 Desa 90 %

Page 146: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

133

NO MISI TUJUAN/SASARAN INDIKATOR KINERJA MAKRO

TARGET PENCAPAIAN INDIKATOR

URAIAN KINERJA AWAL TAHUN 2010

KINERJA AKHIR TAHUN 2015

keciptakaryaan/ permukiman, energi untuk mendorong perekonomian pariwisata dan pengentasan kemiskinan

6 Mewujudkan sumber daya manusia yang produktif dan berdaya saing

Tujuan: Meningkatnya kualitas dan produktivitas sumberdaya manusia. Sasaran: Semakin mudahnya masyarakat mengakses layanan pendidikan dan kesehatan yang bermutu

Semakin meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan Indeks Pembangunan Gender (IPG).

1. IPM 2. Indeks Pendidikan 3. Indeks Kesehatan 4. Indeks Pembangunan Gender 5. Indeks Pemberdayaan

Gender

70,3 74,6 72,7 65,7 % 67,4 %

72,6 76,9 74,3 70,1 % 71,4 %

7 Mewujudkan peningkatan pertumbuhan ekonomi yang berbasis pertanian dan pemberdayaan masyarakat perdesaan

Tujuan: Meningkatnya kesejahteraan masyarakat yang lebih merata hingga perdesaan. Sasaran: Meningkatnya pertumbuhan sektor pertanian dalam arti luas sebagai basis peningkatan industri, perdagangan dan jasa-jasa; serta meningkatnya pertumbuhan sektor potensi pariwisata, pertambangan dan jasa konstruksi/bangunan yang mengarusutamakan peran UMKM dan koperasi serta pengentasan kemiskinan.

Semakin meningkatnya pertumbuhan ekonomi (PDRB, inflasi, pendapatan perkapita) dan menurunnya angka pengangguran dan kemiskinan

1. PDRB-ADHB (Rp.Juta) 2. PDRB-ADHK (Rp.Juta) 3. Pendapatan Perkapita ADHB

(Rp) 4. Indeks daya beli 5. Pertumbuhan Ekonomi (%) 6. Inflasi (%) 7. Tingkat Kemiskinan (%) 8. Tingkat Pengangguran (%)

Rp. 31.087.994 Rp. 14.488.474 Rp. 12.144.878 63,2 6 % 6,2 – 5,8 % 13,6 % 4,1 %

Rp. 53.168.244 Rp. 19.847.571 Rp. 20.497.097 66,6 6,7 % 5,5 – 4,9 % 6,9 % 3 %

Page 147: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

134

NO MISI TUJUAN/SASARAN INDIKATOR KINERJA MAKRO

TARGET PENCAPAIAN INDIKATOR

URAIAN KINERJA AWAL TAHUN 2010

KINERJA AKHIR TAHUN 2015

8 Mewujudkan peningkatan kualitas dan fungsi lingkungan hidup, serta pengelolaan sumberdaya alam yang berkelanjutan

Tujuan: Meningkatnya kualitas fungsi lingkungan hidup dan pengelolaan sumber daya alam. Sasaran: Semakin terkendalinya perencanaan dan pemanfaatan tata ruang dan pemberian ijin industri yang rentan pencemaran serta semakin meningkatnya pengelolaan sumberdaya alam

Semakin menurunnya kasus pelanggaran lingkungan, meningkatnya luas lahan yang dihutankan kembali dan penghijauan serta meningkatnya sumberdaya alam yang terkelola

1. Prosentase perusahaan yang memenuhi baku mutu lingkungan

2. Luas lahan hutan rakyat yang terkelola

3. Lahan kritis

57 % 1.268 ha 9.639 ha

75 % 9.708 ha 3.932 ha

Page 148: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

135

Tabel 9.2

RENCANA HASIL RPJMD KABUPATEN MALANG TAHUN 2010 – 2015

MISI PEMBANGUNAN RENCANA HASIL OUTCOME (KELUARAN) BENEFIT (HASIL) IMPACT (DAMPAK)

1. Mewujudkan pemahaman dan pengamalan nilai-nilai agama, adat-istiadat dan budaya.

Meningkatnya peran lembaga/tokoh agama, pendidikan keagamaan dan sosial budaya dalam pembinaan umat dan kemasyarakatan.

Terwujudnya masyarakat yang berakhlak mulia dan berkesholehan sosial ditandai dengan menurunnya kuantitas dan kualitas bahkan tidak terjadinya kasus SARA.

Kabupaten Malang Yang Semakin

Sejahtera dengan karakteristik

Mandiri

Agamis

Demokratis

Produktif

Maju

Aman

Tertib

Berdayasaing

MADEP MANTEB

2. Mewujudkan pemerintahan good governance (tata kelola kepemerintahan yang baik), clean government (pemerintah yang bersih), berkeadilan, dan demokratis

Semakin kuatnya kelembagaan SKPD dalam penyelengaraan tugas pokok dan fungsi pelayanan kepada masyarakat.

Meningkatnya kualitas pelayanan pemerintah yang ditandai dengan semakin meningkatnya kepuasan masyarakat.

3. Mewujudkan supremasi hukum dan HAM

Terbangunnya sistem informasi dan komunikasi publik, serta terlaksananya sosialisasi dan deseminasi produk hukum.

Terwujudnya kesadaran dan tertib hukum masyarakat yang ditandai dengan semakin menurunnya kasus hukum dan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM).

4. Mewujudkan kondisi lingkungan yang aman, tertib, dan damai

Terciptanya sistem pengamanan swakarsa dan kerja sama pengamanan dengan aparat keamanan.

Terwujudnya kondisi masyarakat yang aman tertib dan damai yang ditandai dengan semakin menurunnya kasus kriminal dan keamanan dan ketertiban masyarakat

5. Mewujudkan peningkatan ketersediaan dan kualitas infrastruktur

Terbangun dan terpeliharanya infrastuktur kebinamargaan, pengairan, keciptakaryaan/permukiman, energi untuk mendorong perekonomian pariwisata dan pengentasan kemiskinan.

Semakin meningkatnya ketersediaan, kuantitas maupun kualitas infrastruktur kebinamargaan, pengairan dan keciptakaryaan/permukiman serta energi untuk menunjang kegiatan pembangunan perekonomian

6. Mewujudkan sumber daya manusia yang produktif dan berdaya saing

Semakin mudahnya masyarakat mengakses layanan pendidikan dan kesehatan yang bermutu

Meningkatnya kualitas dan produktivitas sumberdaya manusia yang ditandai dengan semakin meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan Indeks Pembangunan Gender (IPG)

7. Mewujudkan peningkatan pertumbuhan ekonomi yang berbasis pertanian dan pemberdayaan masyarakat perdesaan.

Meningkatnya pertumbuhan sektor pertanian dalam arti luas sebagai basis peningkatan industri, perdagangan dan jasa-jasa; serta meningkatnya pertumbuhan sektor potensi lainnya seperti pariwisata, pertambangan dan jasa kontruksi/bangunan yang mengarusutamakan peran usaha mikro kecil menengah dan koperasi dan pengentasan kemiskinan;

Meningkatnya kesejahteraan masyarakat yang lebih merata hingga perdesaan yang ditandai dengan semakin meningkatnya pertumbuhan ekonomi (PDRB, Inflasi, Pendapatan Perkapita) dan menurunnya angka pengangguran dan kemiskinan.

8. Mewujudkan peningkatan kualitas dan fungsi lingkungan hidup, serta pengelolaan sumberdaya alam yang berkelanjutan.

Semakin terkendalinya perencanaan dan pemanfaatan tata ruang dan pemberian ijin industri yang rentan pencemaran serta semakin meningkatnya pengelolaan sumber daya alam.

Meningkatnya kualitas fungsi lingkungan hidup dan pengelolaan sumberdaya alam yang ditandai dengan semakin menurunnya kasus pelanggaran lingkungan, meningkatnya luas lahan yang dihutankan kembali dan penghijauan serta meningkatnya sumberdaya alam yang terkelola.

Page 149: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

BBAABB XX PPEEDDOOMMAANN TTRRAANNSSIISSII DDAANN KKAAIIDDAAHH PPEELLAAKKSSAANNAAAANN

10.1 Pedoman Transisi 1. RPJMD Kabupaten Malang Tahun 2010-2015 merupakan penjabaran dari

visi, misi, dan program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Periode 2010-2015, yang dalam penyusunannya berpedoman pada RPJPD Kabupaten Malang Tahun 2005-2025 serta mengacu pada RPJMD Provinsi Jawa Timur Tahun 2009-2014 dan RPJM Nasional Tahun 2010-2014 dengan memperhatikan segala potensi dan sumberdaya yang dimiliki oleh Kabupaten Malang. RPJMD Kabupaten Malang ini merupakan pedoman, landasan dan referensi dalam menyusun Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD) Kabupaten Malang, dan RKPD Kabupaten Malang tahunan.

2. Dalam rangka menjaga kesinambungan pembangunan daerah dan mengisi kekosongan rencana pembangunan daerah Tahun 2016 yang diperlukan sebagai pedoman bagi penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2016 maka diperlukan penyusunan rancangan program indikatif Tahun 2016 yang mengacu pada program indikatif Tahun 2015 sebagai dasar penyusunan RKPD Tahun 2016 sebelum RPJMD Kabupaten Malang Tahun 2016-2020 selesai disusun, sebagai bahan dalam penyusunan rancangan APBD harus memperhatikan arahan visi-misi Kepala Daerah terpilih.

3. Dalam implementasi pedoman transisi ini diperlukan komitmen dari semua unsur pemerintahan (governance) yang meliputi Pemerintah Kabupaten, DPRD dan seluruh stakeholders pembangunan. Mengingat kebijakan ini akan dipakai sebagai dasar dan acuan pelaksanaan pembangunan yang berkesinambungan serta akan menjadi landasan kebijakan dan program Tahun 2015-2020. Beberapa kebijakan yang bersifat lintas waktu (multiyears) dan lintas wilayah yang perlu mendapatkan perhatian bersama terutama pada Tahun 2016 sebagai tahun transisi sebelum ditetapkannya RPJMD Tahun 2016-2020 antara lain: a. Pembangunan Jalan Tol Pandaan-Malang-Kepanjen. b. Pembangunan Jalan Lintas Selatan dan sirip-siripnya. c. Pembangunan Kota Kepanjen termasuk jalan lingkar barat, jalan

lingkar selatan dan sarana pemerintahan. d. Pengembangan Bandara Abdulrachman Saleh. e. Pengembangan Pelabuhan Perikanan Pondok Dadap Sendangbiru. f. Pengembangan kawasan Agropolitan Poncokusumo. g. Pengembangan kawasan Minapolitan Wajak. h. Pengembangan sarana kepariwisataan andalan. i. Pengamanan lahan pertanian berkelanjutan. j. Pengamanan ruang terbuka hijau.

10.2. Kaidah Pelaksanaan Kaidah pelaksanaan diperlukan untuk menjamin terciptanya tata

pemerintahan yang baik dan tetap konsisten serta fokusnya arah

Page 150: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

137

pembangunan 5 tahun kedepan sebagaimana yang sudah disepakati dan terutama untuk menghindari tumpang tindih (overlapping) pelaksanaan program antar SKPD. Selain itu kaidah pelaksanaan bertujuan agar didalam implementasi program menjadi lebih terukur dampaknya serta tercipta efisiensi dan efektifitas baik dalam pembiayaan maupun waktu pelaksanaan. Adapun kaidah pelaksanaan RPJMD Kabupaten Malang Tahun 2010-2015 adalah sebagai berikut : 1. RPJMD merupakan penjabaran dari visi, misi dan program Kepala Daerah

dan Wakil Kepala Daerah terpilih, dalam rangka mewujudkan perencanaan yang partisipatif; penyusunannya dimulai dari perumusan Rancangan Awal dengan melibatkan semua stakeholders pembangunan Kabupaten Malang yang dimulai dari seminar, semiloka dan dialog bersama tokoh agama, tokoh masyarakat, pimpinan organisasi kemasyarakatan dan pakar diberbagai bidang, dan telah disosialisasikan kepada masyarakat luas melalui media masa dan dalam berbagai kesempatan. Dalam rangka penyempurnaan Rancangan Akhir telah dilaksanakan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RPJMD Kabupaten Malang Tahun 2010-2015 yang diikuti stakeholders pembangunan seperti perwakilan pemerintah, DPRD, organisasi keagamaan, organisasi politik, organisasi kemasyarakatan dan organisasi pengusaha/bisnis serta tokoh/pakar berbagai bidang termasuk perwakilan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Kabupaten/Kota bertetangga; dan telah menghasilkan kesepakatan bersama mengenai visi, misi, tujuan, agenda, strategi, arah kebijakan dan indikator kinerja pembangunan Kabupaten Malang Tahun 2010-2015 dan telah pula disosialisasikan kepada masyarakat secara luas melalui media masa dan dalam berbagai kesempatan baik dikalangan pemerintahan maupun organisasi kemasyarakatan untuk mendapatkan tanggapan dan masukan. Selanjutnya Rancangan Akhir telah dikonsultasikan kepada Gubernur Jawa Timur dan mendapatkan rekomendasi untuk ditindaklanjuti dan diajukan ke DPRD Kabupaten Malang guna disepakati menjadi Peraturan Daerah.

2. SKPD berkewajiban untuk menyusun Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD) yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing SKPD dan menjadi pedoman dalam menyusun Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD) tahunan, dan menjamin konsistensi antara RPJMD dengan Renstra SKPD dan Renja SKPD.

3. SKPD, serta masyarakat termasuk dunia usaha, berkewajiban untuk melaksanakan program-program dalam RPJMD Kabupaten Malang Tahun 2010-2015 dengan sebaik-baiknya.

4. Dalam rangka meningkatkan efektifitas pelaksanaan RPJMD, Bappeda berkewajiban untuk melakukan pemantauan terhadap penjabaran RPJMD ke dalam Renstra SKPD dan implementasinya dalam Renja SKPD tahunan; dan SKPD berkewajiban mengevaluasi pelaksanaan program yang dilaksanakan dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan rencana kerja secara berkala kepada Bupati Malang.

Page 151: Buku RPJMD Kab. Malang Tahun 2010-2015

138

5. RPJMD dipakai sebagai dasar evaluasi dan laporan pelaksanaan atas kinerja 5 tahunan dan tahunan dalam kurun waktu Tahun 2010-2015. Apabila berdasarkan hasil evaluasi diperlukan adanya revisi atau penyesuaian dengan perkembangan situasi pembangunan nasional dan regional Jawa Timur akan dilakukan revisi dan penyesuaian dengan berpedoman kepada ketentuan yang berlaku.

6. Dalam rangka mendukung pelaksanaan RPJMD diperlukan regulasi sebagai dasar pelaksanaan yang akan disusun sesuai dengan kebutuhan baik dalam bentuk Peraturan Daerah, Peraturan Bupati atau Keputusan Bupati maupun Keputusan Kepala SKPD.

Demikian RPJMD Kabupaten Malang Tahun 2010-2015 disepakati bersama antara Pemerintah dan DPRD Kabupaten Malang.

BUPATI MALANG,

H. RENDRA KRESNA