buku pedoman masa orientasi siswa berbasis aswaja smp-sma_se-derajat tp

25
10/1/2015 Buku Pedoman Masa Orientasi Siswa Berbasis Aswaja SMPSMA/Sederajat TP. 2011/2012 | BLOG ILMU data:text/html;charset=utf8,%3Ch3%20class%3D%22posttitle%20entrytitle%22%20style%3D%22color%3A%20rgb(0%2C%200%2C%200)%3B%20f… 1/25 Buku Pedoman Masa Orientasi Siswa Berbasis Aswaja SMPSMA/Sederajat TP. 2011/2012 BUKU PEDOMAN MASA ORIENTASI PELAJAR BERBASIS ASWAJA SMP/MTsSMA/Sederajat Kota Malang TAHUN PELAJARAN 2011/2012 PIMPINAN CABANG IKATAN PELAJAR NAHDLATUL ULAMA’ IKATAN PELAJAR PUTRI NAHDLATUL ULAMA’ KOTA MALANG Jl. KH. Hasyim Asy’ari 21 Malang. Telp. 085755556713 KATA PENGANTAR M. Kamilun Muhtadin (Diknas Pendidikan Kab. Malang Tahun 20022005)

Upload: miftahwahyudi

Post on 14-Jul-2016

31 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

fghf

TRANSCRIPT

Page 1: Buku Pedoman Masa Orientasi Siswa Berbasis Aswaja SMP-SMA_Se-Derajat TP

10/1/2015 Buku Pedoman Masa Orientasi Siswa Berbasis Aswaja SMP­SMA/Se­derajat TP. 2011/2012 | BLOG ILMU

data:text/html;charset=utf­8,%3Ch3%20class%3D%22post­title%20entry­title%22%20style%3D%22color%3A%20rgb(0%2C%200%2C%200)%3B%20f… 1/25

Buku Pedoman Masa Orientasi Siswa Berbasis AswajaSMP­SMA/Se­derajat TP. 2011/2012 BUKU PEDOMAN MASA ORIENTASI PELAJAR BERBASIS ASWAJASMP/MTs­SMA/Se­derajat Kota MalangTAHUN PELAJARAN 2011/2012

PIMPINAN CABANGIKATAN PELAJAR NAHDLATUL ULAMA’IKATAN PELAJAR PUTRI NAHDLATUL ULAMA’KOTA MALANGJl. KH. Hasyim Asy’ari 21 Malang. Telp. 085755556713

KATA PENGANTAR

M. Kamilun Muhtadin(Diknas Pendidikan Kab. Malang Tahun 2002­2005)

Page 2: Buku Pedoman Masa Orientasi Siswa Berbasis Aswaja SMP-SMA_Se-Derajat TP

10/1/2015 Buku Pedoman Masa Orientasi Siswa Berbasis Aswaja SMP­SMA/Se­derajat TP. 2011/2012 | BLOG ILMU

data:text/html;charset=utf­8,%3Ch3%20class%3D%22post­title%20entry­title%22%20style%3D%22color%3A%20rgb(0%2C%200%2C%200)%3B%20f… 2/25

Assalamualaikum Wr. Wb. Dengan menyebut Asma Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Segala puji bagi Allahtuhan semesta Alam karena atas segala karunianya. Shalawat dan Salam senantiasa beriring teruntukhamba Allah, Rasulullah Saw yang diutus sebagai rahmat semesta alam. Alhamdulillah, setelah menunggu puluhan tahun ( sejak menjadi guru tahun 1969 ) pedoman MOPberbasis Aswaja akhirnya terwujud juga. Dengan segala kerendahan hati, sekali lagi sayamenghaturkan kehadirat kepada Allah sang penguasa ilmu pengetahuan atas segala nikmat danbimbingaannya sehingga dapat disusun oleh PC.IPNU – IPPNU Kota malang Pedoman MOP berbasisASWAJA ini. Merupakah suatu keniscayaan bagi lembaga – lembaga Islam ( Baca; Nahdlatul Ulama ) untuk selalupeka terhadap perkembangan masyarakat yang majmuk di zaman yang semakin canggi dan maju ini.Perubahan dunia yang berputar dan melaju dengan cepat tanpa henti ini selalu memberikan dampakterhadap perubahan – perubahan dalam segala dimensi sosial masyarakat, seperti fenomenamunculnya faham baru yang cenderung bertolak belakang dengan Manhaj salaf as­Shalih, bahkankeluar dari akidah Ahli Sunnah wal Jamaah yang membingungkan umat sehingga tidak tahu kemanamereka berkiblat. Semoga kehadiran buku Pedoman MOP berbasis Aswaja ini dapat bermanfaat dan memberi berkahkepada para pelajar khususnya dan generasi muda pada umumnya dan semoga mereka menjadibenteng faham Ahlu Sunnah wal Jamaah. Amin Ya Rabbal Alamin. WassalamMalang, 10 Juni 2011

M. Kamilun Muhtadin

SEKAPUR SIRIH

Al­Hamdulillah puji syukur kehadirat Allah penulis haturkan, yang telah memberikan kenikmatan dankesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan buku Panduan Masa Orientasi Pelajar BerbasisAswaja (MOP­BA) Tingkat SMP/MTs­SMA/ sederajat Kota Malang. Buku Pedoman Masa Orientasi Pelajar Berbasis Aswaja (MOP­BA) SMP/MTs­SMA/sederajat KotaMalang ini disusun dengan maksud untuk kelancaran pelaksanaan MOP­BA yang diselenggarakan olehsetiap sekolahan. Segala Program Kegiatan MOP­BA dalam panduan ini telah direncanakan oleh pihak Pimpinan CabangIkatan Pelajar Nahdlatul Ulama’ dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama’ dan tidak jauh berbedadengan panduan MOS di tingkat SMP/MTs­SMA/ sederajat yang lainnya. Pelaksanaan MOP­BA tetap memberikan kesan yang baik, menyenangkan, dan menggembirakandengan berhaluan aswaja sehingga pelajar baru dapat beradaptasi dengan lingkungan baru dan warga

Page 3: Buku Pedoman Masa Orientasi Siswa Berbasis Aswaja SMP-SMA_Se-Derajat TP

10/1/2015 Buku Pedoman Masa Orientasi Siswa Berbasis Aswaja SMP­SMA/Se­derajat TP. 2011/2012 | BLOG ILMU

data:text/html;charset=utf­8,%3Ch3%20class%3D%22post­title%20entry­title%22%20style%3D%22color%3A%20rgb(0%2C%200%2C%200)%3B%20f… 3/25

sekolah. Mudah­mudahan Buku Pedoman MOP­BA ini dapat membantu sekolah dalam melaksanakan kegiatanOrientasi Pelajar. Pelaksanaan MOP­BA ini diharapkan berjalan dengan lancar dalam lindungan AllahYang Maha Esa. Amin.

Malang, Mei 2011Hormat kami,PC. IPNU­IPPNU Kota Malang DAFTAR ISI

Kata pegantar........................................................................ 2 Daftar isi…………………………………………………... 3BAB I : PENDAHULUAN…..……………………………. 6Latar Belakang………………..……………………… 6Landasan……………………………….…………….. 7Tujuan……………………………………..………… 8Sasaran……………………………………..………... 9BAB II : PROGAM KEGIATAN……………………….… 10Pengertian MOP­BA…………………….………….. 10Prinsip­Prinsip MOP­BA…………………….……… 12Materi MOP­BA…………………………………….. 14 Langkah­Langkah Pelaksanaan MOP­BA…………… 17BAB III :PENUTUP………………………………………. 22Lampiran­Lampiran……………………………………….. 23

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangSetiap jenjang pendidikan memiliki ciri – ciri khusus/ karakteristik yang membedakan dengan jenjangpendidikan lainnya. Karakteristik ini mempengaruhi perbedaan teknik penyampaian materi, hal inidisebabkan ada perbedaan tingkat perkembangan kemampuan mental/ psikologis peserta didik.Adanya ciri khusus pada setiap jenjang pendidikan menyebabkan beberapa kebiasaan belajar yangdikembangkan di jenjang sebelumnya perlu dikembangkan dengan cara mempelajari sesuatu yangbaru yang lebih sesuai dengan tingkat perkembangan kemampuan mental/psikologis pelajar.Penyelenggaraan Masa Orientasi Pelajar Berbasis Aswaja (MOP­BA) di SMP/MTs­SMA/sederajatmerupakan kegiatan yang perlu dilaksanakan dalam rangka memberikan pengenalan mengenailingkungan sekolah yang akan didudukinya. Di samping itu, kegiatan MOP­BA diadakan sebagai upayauntuk menjembatani pelajar mengenal berbagai karakter di jenjang pendidikan barunya, baik yangberupa lingkungan fisik, lingkungan sosial, program belajar, maupun penerapan nilai aswaja padapelajar.Untuk jenjang SMP/MTs­SMA/ sederajat, kegiatan MOP­BA disusun dengan memperhatikan kenyataanbahwa:

Page 4: Buku Pedoman Masa Orientasi Siswa Berbasis Aswaja SMP-SMA_Se-Derajat TP

10/1/2015 Buku Pedoman Masa Orientasi Siswa Berbasis Aswaja SMP­SMA/Se­derajat TP. 2011/2012 | BLOG ILMU

data:text/html;charset=utf­8,%3Ch3%20class%3D%22post­title%20entry­title%22%20style%3D%22color%3A%20rgb(0%2C%200%2C%200)%3B%20f… 4/25

1. Pengalaman awal peserta didik dalam lingkungan yang baru, mempengaruhi kesan umumterhadap lingkungan yang bersangkutan. Oleh karena itu perlu diusahakan agar kesan awal terhadaplingkungan sekolah baru yang terbentuk adalah kesan positif penuh dengan nilai ajaran aswaja danmenyenangkan yang dapat membangkitkan minat belajar pada hari­hari berikutnya.2. Selama ini banyak kegiatan MOP yang tidak terarah, akibatnya dalam pelaksanaan MOP terjadibanyak hal­hal yang negatif, diantaranya; kekerasan, perpeloncoan dan kegiatan yang tidak mendidiklainnya. 3. Hari pertama masuk sekolah (Masa Orientasi Pelajar) adalah masa di mana sebagian besarpelajar memasuki lingkungan baru, karena teman sekelasnya tidak berasal dari kelas yang samamaupun sekolah yang sama.

Dari ketiga hal itu, maka kami dari Pimpinan Cabang IPNU­IPPNU Kota Malang menyusun sebuah BukuPanduan yang harapannya supaya pelaksanaan MOP­BA pada tahun 2011 ini menjadi lebih baik danmemberikan kesan positif terhadap masyarakat.

B. Landasan1. Undang–undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional(Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4496);2. Peraturan Pemerintah No. 1 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2007, tentangStandar Pengelolaan Pendidikan;4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2008, tentangPembinaan Kepelajaran;5. Surat Edaran Direktur Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, 6. Program Kerja Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama’ dan Ikatan Pelajar Putri NahdlatulUlama’ Kota Malang.C. Tujuan1. Tujuan UmumSecara umum MOP­BA bertujuan:a. Agar pelajar baru mengenal kehidupan sekolah dan menyatu dengan warga sekolah dalam rangkamempersiapkan diri mengikuti kegiatan belajar mengajar. Dengan ini tercipta lingkungan yang edukatifdan kondusif dengan basis aswaja.b. Memberikan peserta didik kesan positif dan menyenangkan terhadap lingkungan pendidikan baru.Mereka diharapkan mengawali kegiatan pendidikan dengan hal–hal yang menggembirakan sambilmengenal dan mempelajari sesuatu yang baru, baik yang berkaitan dengan lingkungan fisik, lingkungansosial maupun dengan cara–cara belajar yang baru.2. Tujuan Khususa. Membantu pelajar baru beradaptasi dan menyatu dengan warga sekolah, dan lingkungan sekolah,serta mengetahui hak dan kewajiban dan mampu bertanggung jawab dalam kehidupan bersekolah;b. Memahami kehidupan sekolah dan nilai­nilai aswaja dalam rangka pelaksanaan Wawasan WiyataMandala, sehingga fungsi sekolah, guru, pelajar dan masyarakat lingkungannya dapat mendukungterwujudnya tujuan pendidikan secara komprehensif;c. Mendorong pelajar untuk bersikap proaktif terhadap para guru, tenaga kependidikan dan kakak–kakak kelasnya, sehingga peserta MOP­BA bisa merasa lebih aman dan nyaman berada bersama

Page 5: Buku Pedoman Masa Orientasi Siswa Berbasis Aswaja SMP-SMA_Se-Derajat TP

10/1/2015 Buku Pedoman Masa Orientasi Siswa Berbasis Aswaja SMP­SMA/Se­derajat TP. 2011/2012 | BLOG ILMU

data:text/html;charset=utf­8,%3Ch3%20class%3D%22post­title%20entry­title%22%20style%3D%22color%3A%20rgb(0%2C%200%2C%200)%3B%20f… 5/25

mereka;d. Mendorong pelajar untuk memiliki kepercayaan diri sehingga berani mengungkapkan pendapatdan aktif menambah pengetahuannya melalui pengamatan terhadap lingkungan sekolah yang baru;e. Memotivasi pelajar agar merasa bangga menempuh pendidikan di sekolahnya, sehingga dapatmemahami dan melaksanakan aturan–aturan sekolah dengan baik.

D. Sasaran Sasaran MOP­BA adalah pelajar baru SMP/MTs­SMA/ sederajat. BAB IIPROGRAM KEGIATANA. PengertianMOP­BA (Masa Orientasi Pelajar Berbasis Aswaja) adalah masa atau waktu yang digunakan oleh parapelajar baru untuk mengenal lingkungan sekolah yang akan menjadi tempat belajar dan menimba ilmu.MOP­BA memiliki arti yang sama dengan MOS (Masa Orientasi Siswa), akan tetapi kata “pelajar” lebihumum dari pada siswa.MOP kali ini dirancang dengan basis aswaja, karena saat ini banyak orang yang salah dalammemahami dan mengamalkan aswaja dan munculnya aliran­aliran baru yang tidak jelas. Oleh karenaitu MOP pada tahun ini berbasis aswaja dengan harapan para pelajar baru nantinya bisa memahamidan mengamalkan aswaja secara benar dan yang terpenting mereka dapat membela Aswaja.Pada hakekatnya MOP­BA merupakan implementasi dari fungsi pendidikan nasional. Sebagaimanadijelaskan dalam UU. Sistem Pendidikan Nasional No. 20/2003 bahwa fungsi pendidikan nasionaladalah mengembangkan kemampuan membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermartabat,serta mencerdaskan kehidupan bangsa. Begitu juga tujuan pendidikan nasional adalah menghasilkanmanusia Indonesia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,berilmu, kreatif, mandiri, serta menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.MOP­BA ikut serta dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional dan menegakakn 5 pilar belajarsebagaimana menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 Tahun 2006 disebutkan bahwapelaksanaan kurikulum di setiap satuan pendidikan dilaksanakan dengan menegakkan lima pilarbelajar, yaitu (1) belajar untuk beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, (2) belajar untukmemahami dan menghayati, (3) belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat efektif, (4) belajaruntuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain, dan (5) belajar untuk membangun dan menemukanjati diri melalui proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.MOP­BA mempunyai fungsi yang strategis dalam proses pendidikan, terutama dalam membentukwatak jati diri bangsa Indonesia yang berhaluan aswaja. Selain sebagai pintu gerbang untuk memulaimenegakkan lima pilar belajar, MOP­BA juga mempunyai arti penting bagi peserta didik untukmenyadari tugas dan kewajibannya sebagai anggota keluarga, warga sekolah, sebagai wargamasyarakat, sebagai warga negara, selain itu juga menyadari tugas dan kewajibannya kepada AllahSWT dan ajaran Islam yang berbasis aswaja.B. Prinsip Penyelenggaraan MOP­BA1. Prinsip Al­Muhafadhotu ‘Ala Al­Qodimi Al­Sholih Wa Al­Akhdzu Bi Al­Jadidi Al­Ashlah. Dalampelaksanaan MOP­BA harus mendahulukan kegitan yang lebih baik dan inovatif tetapi tidak bolehmeninggalkan konsep yang dahulu yang masih cocok untuk diterapkan dalam pelaksanaan kegiatanMOP­BA saat ini;

Page 6: Buku Pedoman Masa Orientasi Siswa Berbasis Aswaja SMP-SMA_Se-Derajat TP

10/1/2015 Buku Pedoman Masa Orientasi Siswa Berbasis Aswaja SMP­SMA/Se­derajat TP. 2011/2012 | BLOG ILMU

data:text/html;charset=utf­8,%3Ch3%20class%3D%22post­title%20entry­title%22%20style%3D%22color%3A%20rgb(0%2C%200%2C%200)%3B%20f… 6/25

2. Prinsip Edukatif. Hari pertama masuk sekolah selama tiga hari diisi dengan kegiatan MasaOrientasi Pelajar berbasis Aswaja (MOP­BA) yang bersifat edukatif dan bukan mengarah kepadatindakan destruktif atau berbagai kegiatan lain yang merugikan peserta didik baru baik secara fisikmaupun secara psikologis;

3. Prinsip Partisipatif. Pelaksanaan MOP­BA harus melibatkan secara aktif partisipasi guru, kakakkelas, peserta didik, tenaga pendidik dan pengawas sekolah. Mengingat kegiatan MOP­BA merupakanbagian dari hari efektif pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, maka pelaksanaannya diatur olehkepala sekolah. Kegiatan belajar mengajar tidak diliburkan sebagai wujud partisipasi dari segenapwarga sekolah;

4. Prinsip Tawazun. Kegiatan MOP­BA dilakukan harus berdasarkan keseimbangan dan keselarasanantara materi dan metode dan pemateri. Contohnya antara lain, seperti: (a) pengenalan lingkungansekolah dengan metode mengajak para siswa untuk keliling sekolah dan sebagai pematerinya adalahguru pendamping/kepala sekolah. (b) pemahaman tentang nilai­nilai aswaja dengan metode ceramahdan diskusi dan sebagai pemateri adalah guru yang menguasai aswaja.5. Prinsip Implementatif. Pelaksanaan MOP­BA harus didasari dengan prinsip mudah, murah,menyenangkan, masal, dan meriah sesuai kondisi dan kemampuan sekolah yang bersangkutan. Esensidari MOP­BA adalah mampu mengimplementasikan berbagai materi yang telah disampaikan dalamkegiatan belajar selanjutnya.

6. Prinsip Visi dan Misi Sekolahan serta ke­Aswaja­an. Setiap materi kegiatan diusahakan untukdiperkaya dengan orientasi visi dan misi sekolahan maupun dengan aspek ke­aswaja­an. Materikegiatan terdiri dari 14 topik di mana 5 topik merupakan materi wajib dan 9 topik sebagai materi pilihan.Dengan demikian selain memahami aspek persekolahan dan pendidikan, peserta didik baru jugamemahami tentang visi dan misi sekolahan dan memahami tentang nilai­nilai aswaja.7. Prinsip kontinuitas dan kaderisasi. Prinsip ini menekankan pentingnya perbaikan mutu MOP­BAsecara berkelanjutan (continuous improvement). Pembentukan kelompok dalam MOP­BA ini akandigunakan untuk berkelanjutan (kontinu) setelah MOP­BA. selain kontinu juga harus mengutamakankaderisasi yang dibentuk mulai saat pelaksanaan MOP­BA sekarang.C. Materi Masa Orientasi PelajarMateri dalam Masa Orientasi Pelajar berbasis Aswaja (MOP­BA) terbagi menjadi dua macam yaitu:

a) Materi wajib Materi wajib adalah materi yang harus ada dan dilaksanakan dalam kegiatan MOP­BA. Materi wajib inimencakup dari tujuan utama MOP­BA yang sangat penting oleh karena itu wajib dilaksanakan. Jika adasekolahan yang tidak melaksanakan berarti sekolahan tersebut telah menghilangkan tujuan utamaMOP­BA.Materi Wajib:1. Wawasan Wiyata Mandala sebagai fungsi pendidikan nasional dalam mewujudkan jati diri danakuntabilitas sekolah;2. Aswaja Al­Nahdliyah (nilai­nilai aswaja) sebagai basis Islam yang diajarkan oleh Rasulullah SAWyang membawa Rahmatan Lil A’lamin3. Tata Tertib Sekolahan dan Budi Pekerti sebagai pembudayaan kearifan lokal dan pembentukkan

Page 7: Buku Pedoman Masa Orientasi Siswa Berbasis Aswaja SMP-SMA_Se-Derajat TP

10/1/2015 Buku Pedoman Masa Orientasi Siswa Berbasis Aswaja SMP­SMA/Se­derajat TP. 2011/2012 | BLOG ILMU

data:text/html;charset=utf­8,%3Ch3%20class%3D%22post­title%20entry­title%22%20style%3D%22color%3A%20rgb(0%2C%200%2C%200)%3B%20f… 7/25

karakter bangsa yang bermartabat;4. Pengenalan Kurikulum sebagai motivasi membangun cita­cita dan lima pilar belajar dalammencerdaskan kehidupan bangsa, menyeimbangkan penguasaan iptek dan imtaq, sertamemenangkan persaingan global;5. Ibadah bersama dan pembina mental sebagai upaya untuk menghasilkan insan Indonesia yangberahklaq mulia, memiliki ketahanan spiritual dan mampu membentengi dirinya dari berbagai penyakitmasyarakat. Contoh; sholat berjama’ah, istighosah akbar, tahlil, dll.

b) Materi pilihanMateri pilihan adalah materi penunjang dan pelengkap MOP­BA yang harus dipilih sesuai dengankebutuhan dan kemampuan sekolah.Materi Pilihan:1. Kepemimpinan sebagai basis kecakapan hidup dan kemampuan berorganisasi dalam menyiapkanpemimpin bangsa masa depan;2. Bakti sosial sebagai upaya untuk menumbuhkan kepekaan sosial dan kepedulian lingkungan;3. Pemahaman bahaya narkoba dan HIV/AIDS untuk menghindari penyakit masyarakat sebagaimusuh bangsa;4. Dinamika kelompok sebagai strategi untuk menumbuhkan kebersamaan dan kepedulian sosial,memecahkan masalah dan mengambil keputusan, serta menghargai perbedaan dalam suasana yangdemokratis dan menyenangkan (Bhineka Tunggal Ika);5. Lomba kreativitas bidang seni atau pentas seni sebagai upaya untuk menggali potensi seni danmenyeimbangkan kecerdasan emosional dan spiritual (ESQ);6. Memaknai Tata Upacara Bendera dan baris­berbaris sebagai penanaman disiplin diri,kekompakan, kepatuhan dan ketaatan kepada pimpinan;7. Minat bakat. Pengenalan kegiatan ekstrakurikuler sebagai upaya menggali potensi peserta didikdalam pengembangan diri;8. Out bond dan game out door, kegiatan ini digunakan untuk menghilangkan rasa bosan dan jenuhpeserta didik dalam mengikuti kegiatan MOP­BA. 9. Motivasi, Membangun komitmen bersama untuk meninggalkan kebiasaan coret­mencoret fasilitasumum dan sekolah sebagai upaya menjaga aset sekolah dan kenyamanan sekolah.NB:Materi disesuaikan dengan kebutuhan sekolah masing­masing dan materi ini hanya bersifat acuan.

D. Langkah­Langkah Pelaksanaan MOP­BA1. Workshop KegiatanWorkshop kegiatan ini dimaksudkan agar MOP­BA terlaksana dengan lebih baik dari tahun ke tahun.Beberapa pendekatan yang dilakukan antara lain:1. Penyusunan buku pedoman MOP­BA;2. Pembekalan kepada perwakilan panitia MOP­BA sekolah. Pembekalan ini berbentuk Training ofTrainer (TOT), sehingga person tersebut mengemban tanggungjawab untuk melatih panitia lainnya disekolah;

Page 8: Buku Pedoman Masa Orientasi Siswa Berbasis Aswaja SMP-SMA_Se-Derajat TP

10/1/2015 Buku Pedoman Masa Orientasi Siswa Berbasis Aswaja SMP­SMA/Se­derajat TP. 2011/2012 | BLOG ILMU

data:text/html;charset=utf­8,%3Ch3%20class%3D%22post­title%20entry­title%22%20style%3D%22color%3A%20rgb(0%2C%200%2C%200)%3B%20f… 8/25

3. Selain TOT, person tersebut bertanggungjawab untuk mengembangkan materi kegiatan MOP­BAbaik yang bersifat wajib atau pilihan sesuai dengan kondisi dan kemampuan sekolah.4. Apabila dalam pelaksanaan Workshop, ada perwakilan sekolah yang kurang paham, maka bisamenghubungi Team Masa Orientasi Pelajar (MOP­BA) Piminan Cabang IPNU­IPPNU Kota Malang,5. Penyusunan Laporan Pelaksanaan Kegiatan MOP­BA dari masing­masing sekolah.2. Pembentukan Panitiaa. Panitia MOP­BA masing­masing sekolah terdiri dari dua unsur, yaitu unsur Steering Committee danunsur Organizing Committee.b. Unsur Steering Committee merupakan Kepala sekolah, Waka Kesiswaan, dan semua guru.c. Unsur Organizing Committee merupakan panitia yang dibentuk oleh masing­masing sekolah terdiridari pelajar yang tergabung dalam Pengurus Komisariat IPNU­IPPNU, OSIS, BDI, dan lain sebagainya.d. Untuk unsur organizing committe terdiri dari ketua umum, ketua pelaksana, sekretaris, bendaharadan seksi­seksi yang dibutuhkan oleh sekolah. e. Panitia MOP­BA sebaiknya sudah dibentuk sebelum liburan akhir tahun pelajaran, sehingga panitiadapat melakukan persiapan dengan baik. 3. Penentuan Deskripsi Kerjaa. Steering Committee mengemban tugas untuk (1) memberikan pembekalan dan pemantapanpelaksanaan pembinaan kepada Panitia MOP­BA; (2) melakukan supervise dan monitoringpelaksanaan MOP­BA; (3) evaluasi pelaksanaan MOP­BA di sekolahan masing­masing.b. Sesuai dengan prinsip dan materi MOP­BA, organizing committee membagi tugas yang akandilaksanakan, antara lain; (1) penentuan dan pengembangan materi, (2) pengelolaan masalah tekniskegiatan, (3) masalah akomodasi, (4) masalah kesehatan, (5) mengantisipasi adanya ekses­eksesyang tidak diinginkan.c. Kepala sekolah sebagai penanggungjawab kegiatan sebaiknya mengembangkan kepanitiaan dariunsur guru, unsur pelajar atau bisa dari pihak luar yang dipercaya sebagai instruktur/penceramahdalam memantapkan penyampaian/ pemberian materi. Kepala sekolah bersama panitia diharapkandapat menambah contoh­contoh pengayaan materi kegiatan dengan hal­hal yang berkaitan dengan visidan misi sekolah dan nilai­nilai aswaja.4. Penyusunan Agenda Acara MOP­BAa. Panitia mengadakan rapat persiapan untuk memilih dan mengembangkan materi sesuai kondisidan kemampuan sekolah, kemudian menyusun jadwal acara.b. Penyusunan agenda acara diharapkan dapat mengakomodasi dari 5 materi wajib dan 9 materipilihan dengan berbagai pendekatan metoda;c. Secara substantif, penyusunan acara harus memperhatikan kesesuaian antara aspek materisebagai input, aspek pemberian materi sebagai proses, aspek diskusi dan penyelesaian penugasansebagai output, serta aspek respons peserta didik baru terhadap materi­diskusi­penugasan sebagaiout­come;d. Secara teknis, penyusunan acara juga harus dibarengi dengan (1) penentuan materi, (2)penentuan metode, (3) penentuan waktu dan lokasi, (4) penentuan penanggungjawab masing­masingacara, (5) penentuan pihak yang mengisi acara dan yang terlibat dalam acara.e. Dalam penyusunan acara, aspek psikologis peserta didik baru hendaknya diperhatikan denganseksama. Mencairkan kebekuan dan menghangatkan suasana (ice­breaking) perlu diupayakansebelum acara dimulai atau setiap perpindahan dari acara menuju ke acara selanjutnya. Penjelasanmaksud dan tujuan dari setiap acara yang akan diikuti perlu disosialisasikan sehingga peserta didik

Page 9: Buku Pedoman Masa Orientasi Siswa Berbasis Aswaja SMP-SMA_Se-Derajat TP

10/1/2015 Buku Pedoman Masa Orientasi Siswa Berbasis Aswaja SMP­SMA/Se­derajat TP. 2011/2012 | BLOG ILMU

data:text/html;charset=utf­8,%3Ch3%20class%3D%22post­title%20entry­title%22%20style%3D%22color%3A%20rgb(0%2C%200%2C%200)%3B%20f… 9/25

dapat mengikuti dan memahami secara penuh acara tersebut. Jika dalam suatu sesi terdapat suasanayang menegangkan, maka perlu diimbangi dengan suasana yang lebih menyenangkan danmemberikan semangat;f. Setiap penyusunan acara hendaknya sudah dipersiapkan indikator keberhasilan dari acara tersebutyang dituangkan dalam lembar monitoring kegiatan. Lembaran ini berguna untuk mengevaluasijalannya acara dan sebagai modal bagi pelaksanaan MOP­BA dikemudian hari;g. Dalam persiapan lokasi hendaknya diperhatikan aspek kebersihan, kesehatan, keamanan pesertaserta kelengkapan fasilitas dan peralatan yang diperlukan;5. Pembentukan kelompok a. Pembentukan kelompok dilaksanakan pada waktu pra­MOP­BA dengan konsep yang menarik dandemokratis serta tidak terdapat deskriminasi. b. Pembentukan kelompok pada MOP­BA dimaksudkan agar kegiatan pembinaan peserta didikberjalan dengan lancar. c. Setiap kelompok sedapat mungkin terdiri dari guru, fasilitator, peserta didik lama dan peserta didikbaru. Jumlah kelompok disesuaikan dengan jumlah peserta didik baru dan efektivitas pembinaan.d. Keterlibatan peserta didik lama dapat melalui format Pengurus Komisariat IPNU­IPPNU, OSIS,kepramukaan atau unit kegiatan ekstra­kurikuler lainnya.e. Penamaan kelompok dapat menginspirasi dan memotivasi peserta didik baru dengan Faham dannilai­nilai Aswaja, semangat kejuangan dalam melestarikan kearifan budaya lokal, mengembangkansains dan teknologi, dan membangun wawasan berbangsa.6. Pelaksanaan Kegiatana. Kegiatan MOP dilaksanakan pada pertengahan bulan Juli. b. Pelaksanaan kegiatan MOP­BA disesuaikan dengan kebutuhan sekolah. Yang efektif (pelajar tidakbosan) 1 hari pra­MOP­BA dan 3 hari pelaksanaan MOP­BA.c. Panitia sebaiknya datang lebih awal dari peserta didik baru.d. Pelaksanaan kegiatan diupayakan selalu tepat waktu.e. Pada waktu kegiatan diharapkan setiap panitia menjalankan tugas sesuai dengan jobnya masing­masing.f. Pengisi materi yang berasal dari luar sekolah paling lambat dikonfirmasi sehari sebelum acaradimulai;g. Setiap pelaksanaan kegiatan selalu dilakukan review terhadap indikator keberhasilan acaratersebut.BAB IIIPENUTUPPenyusunan pedoman pembinaan MOP­BA ini merupakan upaya untuk lebih memudahkanpenyelenggaraan masa orientasi pelajar di masing­masing sekolah dengan mempertimbangkan kondisidan situasi masing­masing sekolah.Pedoman pembinaan ini akan lebih berarti apabila diikuti peran aktif dan kreatif kepala sekolah danunsur sekolah lainnya serta dukungan orang tua, masyarakat, dan pihak­pihak yang terlibat.Mudah­mudahan dengan terselenggaranya MOP­BA yang baik, dapat membantu sekolahmeningkatkan kualitas sumber daya manusia, dan sebagai wujud pembinaan awal ke arahterbentuknya kultur sekolah yang kondusif bagi proses belajar mengajar.

Page 10: Buku Pedoman Masa Orientasi Siswa Berbasis Aswaja SMP-SMA_Se-Derajat TP

10/1/2015 Buku Pedoman Masa Orientasi Siswa Berbasis Aswaja SMP­SMA/Se­derajat TP. 2011/2012 | BLOG ILMU

data:text/html;charset=utf­8,%3Ch3%20class%3D%22post­title%20entry­title%22%20style%3D%22color%3A%20rgb(0%2C%200%2C%200)%3B%20… 10/25

Lampiran­1SUSUNAN PANITIA PELAKSANA MASA ORIENTASI PELAJAR BERBASIS ASWAJA(MOP­BA)SMP/MTs­ SMA/SEDERAJAT KOTA MALANG

Pelindung :Steering Committee :Organizing committee : Ketua Umum :Ketua Pelaksana : Sekretaris : Bendahara : Korlap :

Sei. Acara : Sei. Kesekretariat :Sei. Konsumsi : Sei. Perlengkapan :Sei. Pubdekdok : Sei. Humas :Sie. Keamanan :Lampiran­2Format Laporan MOP­BA Sekolah1. Fisik Laporana. Cover luar plastik warna biru untuk SLTP dan warna hijau untuk SLTA;b. Cover dalam warna putih dengan mencantumkan (diurut dari atas ke bawah) nama sekolah, judullaporan ‘Laporan Kegiatan MOP­BA Tahun 2011’, logo sekolah, keterangan instansi dan tahun;c. Ukuran kertas A4;d. Font Arial 11;e. Lembar pengesahan ditandatangani oleh ketua panitia/koordinator kegiatan dan diketahui olehkepala sekolah;

2. Profil Sekolaha. Nama Sekolah;b. Nama Kepala Sekolah;c. Alamat Sekolah;d. Telepon Sekolah;e. HP Kepala Sekolah;

Page 11: Buku Pedoman Masa Orientasi Siswa Berbasis Aswaja SMP-SMA_Se-Derajat TP

10/1/2015 Buku Pedoman Masa Orientasi Siswa Berbasis Aswaja SMP­SMA/Se­derajat TP. 2011/2012 | BLOG ILMU

data:text/html;charset=utf­8,%3Ch3%20class%3D%22post­title%20entry­title%22%20style%3D%22color%3A%20rgb(0%2C%200%2C%200)%3B%20… 11/25

f. Website dan email sekolah;g. Jumlah guru/instruktur;h. Jumlah Tenaga Penunjang;i. Jumlah Total peserta didik;j. Jumlah Peserta;3. Panitia MOP­BA Sekolaha. Struktur organisasi panitia;b. Nama ketua panitia/koordinator kegiatan berikut jabatan di sekolah;c. Jumlah guru yang terlibat;d. Daftar nama guru yang terlibat berikut diskripsi tugas;e. Perkiraan jumah kakak kelas yang terlibat;f. Daftar nama organisasi pelajar yang terlibat;g. Jumlah dan daftar nama kelompok/gugus yang dibentuk.4. Acara, Metoda, dan Materia. Sebutkan susunan acara dengan menjelaskan topik (materi wajib/pilihan), tempat, waktu, metoda,pengisi acara dan keterangan lain yang perlu dilaporkan;b. Sebutkan metoda pelaksanaan kegiatan berikut penjelasan singkat dari metode tersebut;c. Sebutkan perincian materi MOP­BA dengan menjelaskan judul topik, pokok pemikiran, tujuan dansasarannya;

5. Makalah, pengayaan acara dan internalisasi nilai­nilai;a. Berikan pokok­pokok pemikiran sambutan Kepala Sekolah dalam acara sambutan ataupembekalan MOP­BA (jika ada materi lengkap berikan dalam lampiran);b. Berikan makalah atau bahan presentasi (power point) (dalam lampiran);c. Berikan contoh­contoh tugas yang diberikan kepada peserta didik baru;d. Berikan contoh­contoh reward, punishment, yel­yel dan/atau lagu untuk membangun semangatkejuangan dan wawasan aswaja;e. Berikan contoh­contoh pernyataan atau komitmen peserta didik baru yang diharapkan menjadinilai­nilai baru atau paradigma baru dikaitkan dengan kewajiban peserta didik dengan alternatif sebagaianak bangsa, sebagai anggota keluarga, sebagai warga sekolah, sebagai pelajar yang berhaluanaswaja. 6. DokumentasiBerikan gambaran atau foto dokumentasi pelaksanaan MOP­BA berikut keterangannya, termasuk jikaada atribut­atribut yang digunakan peserta didik baru yang bernuansa islam ahlussunah wal­jama’ah(aswaja);7. Partisipasi dan Kreativitasa. Berikan contoh­contoh bentuk partisipasi kakak kelas dalam pelaksanaan MOP­BA;b. Berikan bentuk­bentuk kreativitas kakak kelas dan peserta didik baru dalam pelaksanaan MOP­BAyang mengarah pada tercapainya 7 tujuan MOP­BA.8. Diskusi, Kesimpulan dan Saran­Sarana. Berikan gambaran perbedaan pelaksanaan MOP­BA pada tahun 2011 dibandingkan dengan MOPpada tahun 2010.b. Berikan kesimpulan tentang keunggulan atau nilai tambah pelaksanaan MOP­BAc. Berikan saran­saran bagi perbaikan pelaksanaan MOP­BA untuk masa yang akan datang.

Page 12: Buku Pedoman Masa Orientasi Siswa Berbasis Aswaja SMP-SMA_Se-Derajat TP

10/1/2015 Buku Pedoman Masa Orientasi Siswa Berbasis Aswaja SMP­SMA/Se­derajat TP. 2011/2012 | BLOG ILMU

data:text/html;charset=utf­8,%3Ch3%20class%3D%22post­title%20entry­title%22%20style%3D%22color%3A%20rgb(0%2C%200%2C%200)%3B%20… 12/25

Lampiran­3Contoh Perincian Metode Pembinaan MOP­BA1. Ceramah.a. Pembukaan oleh Pembawa Acara; pembawa acara perlu memperhatikan suasana peserta, jikasuasananya dingin dan beku perlu diberikan sisipan ice breaking, namun jika suasananya ramai danmasing­masing tidak berkonsentrasi perlu disisipkan permainan agar suasana dapat terkendali;b. Pengenalan Moderator dengan membacakan riwayat hidup singkat dan motto hidup yangbersangkutan;c. Pengenalan Pengisi Materi Ceramah disampaikan oleh moderator dengan membacakan riwayathidup singkat dan moto hidup yang bersangkutand. Presentasi disarankan diperinci dalam beberapa sub­topik yang masing­masing memiliki durasipenyampaian 3­7 menit. Setiap sub­topik memuat (1) pokok pemikiran, (2) dua sampai lima contoh daripokok pemikiran tersebut yang mudah dipahami oleh peserta didik baru, serta (3) hal­hal penting yangperlu diperhatikan dan dilakukan oleh peserta didike. Tanya­Jawab dipimpin oleh moderator dengan mengakomodasi dan memperhatikan banyaknyapenanya, banyaknya jenis pertanyaan dan urgensi dari pertanyaan tersebut bagi pihak sekolahmaupun bagi peserta didik itu sendiri.f. Penghayatan/pemahaman materi dipimpin oleh moderator dengan meminta peserta secarakompetitif untuk membuat resume presentasi dan pentingnya bagi peserta didik.g. Pemberian reward. Peserta yang berani untuk tampil dan membacakan resume yang dibuat ataupeserta yang memiliki resume yang bermutu maka akan mendapat reward dari panitia. Reward ini bisaberupa stiker bintang yang ditempelkan pada tanda nama peserta atau hadiah lainnya.h. Epilog. Acara ini memakan waktu 2­5 menit terakhir dari ceramah yang bisa berupa closingstatement dari penceramah atau dari moderator. Diusahakan, selain berkaitan dengan topik ceramah,closing statement ini hendaknya dapat dikaitkan dengan pentingnya mewujudkan nilai­nilai aswaja.

2. Diskusi dan dinamika kelompoka. Pembukaan oleh Pembawa Acara;b. Pengenalan Fasilitator dengan membacakan riwayat hidup singkat dan moto hidup yangbersangkutan disampaikan oleh pembawa acara;c. Penyampaian pokok permasalahan. Pokok permasalahan dapat diturunkan dari topik 5 materiwajib atau 9 materi pilihan. Penyampaian ini memiliki durasi penyampaian 5­10 menit. Penyampaian ini meliputi (1) penyampaian judul topik, (2) penyampaian pokok permasalahan yangberkaitan dengan topik tersebut; (3) penyampaian dua sampai lima contoh dari permasalahan tersebut;(4) penyampaian dampak negatif yang akan terjadi jika pokok permasalahan tersebut tidak diatasi; (5)penyampaian tugas peserta didik dalam mengantisipasi pokok permasalahan tersebut.d. Diskusi Kelompok. Kegiatan ini melibatkan peserta didik yang dibagi dalam kelompok yang lebihkecil (tidak lebih dari 10 orang) atau disebut sub­kelompok. Setiap sub­kelompok ini secara pararelmembentuk lingkaran kecil untuk mendiskusikan pokok permasalahan yang telah disampaikan olehfasilitator. Setiap sub­kelompok menunjuk pimpinan dan sekretaris diskusi. Hakekat dari kegiatan iniadalah ingin menghargai setiap pendapat yang disampiakan oleh peserta didik. e. Dinamika kelompok. Kegiatan ini merupakan lanjutan dari diskusi kelompok berupa presentasi darimasing­masing pimpinan sub­kelompok dalam kelompoknya. Setelah itu, peserta didik dari kelompoklain diberi kesempatan untuk menanggapi/mengkomentari presentasi tersebut.

Page 13: Buku Pedoman Masa Orientasi Siswa Berbasis Aswaja SMP-SMA_Se-Derajat TP

10/1/2015 Buku Pedoman Masa Orientasi Siswa Berbasis Aswaja SMP­SMA/Se­derajat TP. 2011/2012 | BLOG ILMU

data:text/html;charset=utf­8,%3Ch3%20class%3D%22post­title%20entry­title%22%20style%3D%22color%3A%20rgb(0%2C%200%2C%200)%3B%20… 13/25

Dalam hal ini fasilitator memegang peran penting untuk mengendalikan jalannya dinamika kelompokdengan mengatur arus perbedaan dan kesamaan pendapat maupun arus dukungan dan penolakanatas pendapat pendapat tersebut.f. Pemberian reward. Peserta yang berani untuk tampil menjadi pimpinan dan sekretaris sub­kelompokmaupun memberikan pendapat yang obyektif, konstruktif dan bermutu, maka akan mendapat rewarddari panitia. Reward ini bisa berupa stiker bintang yang ditempelkan pada tanda nama peserta atauhadiah lainnya.g. Epilog. Acara ini memakan waktu 2­3 menit terakhir dari diskusi dan dinamika kelompok berupaclosing statement dari fasilitator. Diusahakan, selain berkaitan dengan pemecahan pokokpermasalahan, closing statement ini hendaknya dapat dikaitkan dengan pentingnya mewujudkan visidan misi sekolahan dan pengamalan nilai­nilai aswaja.3. Pembinaan Mental/ Motivasi Spiritual.a. Pembukaan oleh Pembawa Acara; pembawa acara perlu memperhatikan suasana peserta, jikasuasananya dingin dan beku perlu diberikan sisipan ice breaking, namun jika suasananya ramai danmasing­masing tidak berkonsentrasi perlu disisipkan permainan agar suasana dapat terkendali;b. Pengenalan Fasilitator dengan membacakan riwayat hidup singkat dan motto hidup yangbersangkutan disampaikan oleh pembawa acara;c. Fasilitator menyampaikan pokok pemikiran atau pokok permasalahan yang perlu disikapi berupaperubahan cara pandang (paradigma) ataupun perubahan perilaku peserta didik.d. Teknik penyampaian pokok pemikiran atau pokok permasalahan. Berbagai teknik dapatdikembangkan untuk menyampaikan pokok pemikiran atau pokok permasalahan ini, misalnya denganpemutaran video, penyajian multi media, menutup mata peserta didik, diiringi dengan musik latar,menghadirkan pelaku penderita yang telah insyaf, memberikan perumpamaan atau gambaran tentangdampak negatifnya terhadap kesehatan jasmani, rohani dan sosial, serta hal­hal lain yang relevan.Pada intinya teknik ini dimaksudkan agar terjadi proses mental dan kesadaran baru di kalangan pesertadidik;e. Menilai respons proses mental peserta didik. Berbagai teknik dapat dikembangkan untuk melihatadanya respons proses mental peserta didik. Misalnya dengan adanya peserta didik yang menangis,menjawab pertanyaan dengan pola pikir baru, menyampaikan penyesalan, menyampaikan komitmenuntuk bersikap yang positif, menyampaikan kesediaan untuk meninggalkan hal­hal yang negatif, atauhal­hal lain yang mudah diamati.f. Mengembalikan suasana psikologis. Mengembalikan suasana psikologis harus segera dilakukansetelah terjadi proses mental di kalangan peserta didik. Hal ini dimaksudkan penyiapkan kesiapanpeserta didik untuk menghadapi acara berikutnya, maupun untuk menghindari berkembangnyasuasana depresi. Misalnya dengan dipimpin berdoa atau kembali diperkenalkan yel­yel yang bersifatgembira.g. Epilog. Acara ini memakan waktu 2­3 menit terakhir berupa closing statement dari fasilitator.Diusahakan closing statement ini menekankan pentingnya memahami perubahan diri yang lebih positifdengan penuh kedewasaan.

4. Permainan dan outbonda. Pada prinsipnya permainan dan outbond merupakan bentuk penanaman nilai­nilai positif kepadapeserta didik dengan cara bermain yang menyenangkan;b. Setiap sekolah dipersilahkan mengembangkan teknik permainan dan outbond sesuai dengan

Page 14: Buku Pedoman Masa Orientasi Siswa Berbasis Aswaja SMP-SMA_Se-Derajat TP

10/1/2015 Buku Pedoman Masa Orientasi Siswa Berbasis Aswaja SMP­SMA/Se­derajat TP. 2011/2012 | BLOG ILMU

data:text/html;charset=utf­8,%3Ch3%20class%3D%22post­title%20entry­title%22%20style%3D%22color%3A%20rgb(0%2C%200%2C%200)%3B%20… 14/25

kemampuannya. c. Out bond sebaiknya dilaksanakan pada hari terakhir MOP­BA karena pada hari akhir ini parapeserta sudah jenuh dan ingin mendapatkan refres dengan hal­hal yang menarik dan menyenangkandan terdapat nilai pendidikannya.5. Pengenaan atribut perlengkapan dan yel­yel yang memiliki makna dan nilai aswajaa. Pada prinsipnya pengenaan atribut dan yel­yel yang memiliki makna nilai­nilai aswaja dimaksudkanuntuk menggantikan yel­yel yang sering dikembangkan dalam acara MOP­BA. Secara tidak langsunghal ini juga dimaksudkan untuk meningkatkan pemahaman dan pengamalan nilai­nilai aswaja kepadapeserta didik.

b. Setiap sekolah dipersilahkan mengembangkan kreativitas untuk menciptakan yel­yel yang menarik,menyenangkan dan menggelorakan semangat kejuangan bangsa serta mengandung nilai­nilai aswaja.6. Kegiatan bakti sosial dan lingkungan hidupa. Beberapa sekolah meyampaikan argumentasi bahwa kegiatan bakti sosial dan lingkungan hidupmerupakan cara praktis dan implementatif untuk meningkatkan kepekaan sosial, pengamalan nilai­aswaja dan kepedulian terhadap lingkungan bagi peserta didik;b. Setiap sekolah dipersilahkan mengembangkan kreativitas untuk melaksanakan kegiatan Kegiatanbakti sosial dan lingkungan hidup sesuai dengan kondisi dan kemampuan sekolah yang ada.7. Pembentukan gugus pelajar dalam kebersamaan, peningkatan pendidikan dan pengamalan nilaiaswajaa. Pembentukan gugus pelajar dipertimbangkan sebagai cara efektif dan implementatif untukmengurangi kesenjangan komunikasi antara peserta didik baru dengan kakak kelasnya;b. Titik berat pembentukkan gugus pelajar adalah mengembangkan kepedulian antar peserta didikuntuk saling memberikan support dalam rangka kebersamaan, peningkatan mutu pendidikan dankepedulian sosial;

c. Setiap sekolah dipersilahkan mengembangkan kreativitas untuk mengembangkan gugus pelajarsesuai dengan kondisi dan kemampuan yang ada.8. Pengenal lingkungan sekolaha. Yang dimaksud lingkungan sekolah dapat berupa lingkungan fisik, biologi dan sosial;b. Indikator peserta didik dapat mengenali lingkungan fisik sekolah antara lain dapat menggambarkandenah sekolah, termasuk sistem drainase dan tempat pembuangan sampah. Kepentingan mengenali lingkungan sekolah sejak dini dimaksudkan untuk memudahkan peserta didikuntuk memeriksakan kesehatan di UKS, berkonsultasi dengan guru BP, meminta ijin kepada guru piketdan lainnya.c. Sasaran peserta didik mengenal lingkungan biologi, antara lain menekankan pentingnya fungsitanaman dan hijauan sebagai proses pendukung ketersediaan oksigen yang penting dalam menunjangproses belajar­mengajar. d. Pengenalan lingkungan sosial sangat penting untuk mengadaptasi peserta didik terhadaplingkungan masyarakat baru. Salah satu sasaran yang perlu dicapai adalah menggantikan konsepsenioritas dengan konsep silaturahmi atau konsep persaudaraan; sertae. Setiap sekolah dipersilahkan mengembangkan kreativitas untuk melaksanakan kegiatan pengenallingkungan sekolah sesuai dengan kondisi dan kemampuan yang ada.

Page 15: Buku Pedoman Masa Orientasi Siswa Berbasis Aswaja SMP-SMA_Se-Derajat TP

10/1/2015 Buku Pedoman Masa Orientasi Siswa Berbasis Aswaja SMP­SMA/Se­derajat TP. 2011/2012 | BLOG ILMU

data:text/html;charset=utf­8,%3Ch3%20class%3D%22post­title%20entry­title%22%20style%3D%22color%3A%20rgb(0%2C%200%2C%200)%3B%20… 15/25

9. Lomba dan penampilan olah raga dan senia. Lomba dan penampilan olah raga dan seni dimaksudkan untuk menggali potensi peserta didik dibidang olah raga, seni­beladiri maupun seni­budaya dalam suasana yang menyenangkan;b. Lomba olah raga dimaksudkan untuk meningkatkan jiwa sportivitas dan rasa kesetia­kawanansecara positif. Dalam pelaksanaan MOP­BA ini lomba olah raga antara peserta didik baru dengankakak kelas sebaiknya dihindarkan;c. Lomba olah raga atau seni beladiri dimaksudkan untuk menekankan pentingnya kekuatan untukmempertahan­kan dan melindungi diri, bukan untuk hal­hal negatif, seperti tawuran;d. Lomba seni dimaksudkan untuk mengasah dan menharmonikan wirasa, wirama dan wiragasebagia basis mengembangan budi­pekerti;

Keterangan:Setiap sekolah dipersilahkan mengembangkan kegiatan kreatif, edukatif dan inspiratif sesuai dengankondisi dan kemampuan yang ada.

Lampiran 4

Page 16: Buku Pedoman Masa Orientasi Siswa Berbasis Aswaja SMP-SMA_Se-Derajat TP

10/1/2015 Buku Pedoman Masa Orientasi Siswa Berbasis Aswaja SMP­SMA/Se­derajat TP. 2011/2012 | BLOG ILMU

data:text/html;charset=utf­8,%3Ch3%20class%3D%22post­title%20entry­title%22%20style%3D%22color%3A%20rgb(0%2C%200%2C%200)%3B%20… 16/25

Page 17: Buku Pedoman Masa Orientasi Siswa Berbasis Aswaja SMP-SMA_Se-Derajat TP

10/1/2015 Buku Pedoman Masa Orientasi Siswa Berbasis Aswaja SMP­SMA/Se­derajat TP. 2011/2012 | BLOG ILMU

data:text/html;charset=utf­8,%3Ch3%20class%3D%22post­title%20entry­title%22%20style%3D%22color%3A%20rgb(0%2C%200%2C%200)%3B%20… 17/25

Lampiran 5CONTOH ATRIBUT Seragam : Seragam dari sekolah asal.. SD/MI… SMP/MTsTopi :1. Topi daun2. Karton dibentuk krucut, kotak. Dll3. Topi pak tani4. Dll, tidak pakai topiRompi :1. Terbuat dari plastic2. Kertas bungkus kado3. Dll,Tidak pakai rompiTas : 1. Kertas semen dengan tali yang telah ditentukan 2. Plastic besar dengan tali yang telah ditentukan 3. Kardus dengan tali yang telah ditentukan 4. Dll, tanpa tas buatanBuku : 1. Buku tulis asli bersampul dan bertuliskan sesuatu 2. Buku buatan : HVS potong jd 2/4 di jilid 3. dll.ID Cart : 1. Kerdus yang diserupakan hewan atau buah 2. Karton dengan ketentuan khusus 3. dllMakanan dan minuman khusus…………..Alat tulis lengkap dan khususAlat sholat lengkap

Lampiran 6CONTOH TATA TERTIB PESERTA MOP­BA1. Pelajar harus sudah datang 15 menit sebelum acara dimulai 2. Pelajar diperkenankan menggunakan seragam SD/MI pada saat pelaksanaan MOP­BA3. Tidak diperkenankan membawa senjata tajam, atau mainan dalam bentuk apapun dan bukuyangtidak berkaitan dengan pelajaran di sekolah.4. Tidak diperkenankan membawa barang­barang yang berharg5. Dilarang membawa handphone6. Tidak diperkenankan memakai perhiasan yang berlebihan.

Page 18: Buku Pedoman Masa Orientasi Siswa Berbasis Aswaja SMP-SMA_Se-Derajat TP

10/1/2015 Buku Pedoman Masa Orientasi Siswa Berbasis Aswaja SMP­SMA/Se­derajat TP. 2011/2012 | BLOG ILMU

data:text/html;charset=utf­8,%3Ch3%20class%3D%22post­title%20entry­title%22%20style%3D%22color%3A%20rgb(0%2C%200%2C%200)%3B%20… 18/25

7. Sepeda di parkir pada tempat yang disediakan dan dalam keadaan terkunci.8. Membawa uang saku secukupnya, makanan ringan dan minum tersedia di Kantin Sekolahdandiperkenankan membawa makanan atau minuman secukupnya. 9. Barang hilang menjadi tanggung jawab sendiri, dan panitia tidak bertanggung jawab ataskehilangan barang tersebut.10. Peserta harus mengenakan tanda peserta yang disediakan panitia atau membuat sendiri.11. Membawa buku catatan dan alat tulis.12. Ketentuan Yang belum tercantum dalam tata tertib ini akan diatur dikemudian hari (menyusul)

Contoh : Kegiatan Pembagian KelompokAlat/perlengkapan:a. Kotak untuk tempat potongan kertasb. Potongan kertas ( 4 x 7 cm ) yang jumlahnya sebanyak peserta. Pada potongan kertasdicantumkan judul lagu. Jumlah judul lagu sebanyak kelompok yang akan dibentuk.Cara : a. Pemandu mengumumkan bahwa kelas akan dibagi ke dalam beberapa kelompok.b. Pemandu mencapur aduk potongan – potongan kertas yang telah diberi judul lagu dalam kotak didepan kelas.c. Pemandu meminta setiap peserta untuk mengambil selembar potongan kertas dari kotak denganmenutup matad. Setelah tiap peserta telah mendapatkan potongan kertas, mereka diminta untuk menyanyikan laguyang mereka peroleh, namun tidak terlalu keras.e. Pemandu menugaskan peserta untuk mencari kawan yang menyanyikan lagu yang sama.f. Selama melakukan pencarian, peserta harus dalam keadaan sedang bernyanyi, dilarang berbicaradan bertanya.g. Setelah mereka menemukan kawan kelompoknya, mereka diminta untuk duduk berkelompokberdasar kesamaan lagu yang mereka nyanyikan.

Lampiran 7 PERKENALANTujuana. Menciptakan suasana yang mengurangi ketegangan pelajar baru dan membantu pelajar baruuntuk merasa aman di lingkungan barunya. b. Memberikan pelajar baru kesan yang positif terhadap Masa Orientasi PelajarWaktu : 30 – 40 menitPeralatan : tidak ada peralatan khusus yang dibutuhkan

Langkah Pelaksanaana. Para anggota gugus/kelompok sekolah berkumpul di tempat yang ditentukan untuk acara ini.b. Pemimpin acara membagi anggota warga ke dalam subgugus/ subkelompok denganmengusahakan agar dalam tiap subgugus / kelompok ada pelajar baru dan pelajar senior.c. Pemimpin acara meminta setiap subgugus membentuk barisan dengan ketentuan urutan baris dari

Page 19: Buku Pedoman Masa Orientasi Siswa Berbasis Aswaja SMP-SMA_Se-Derajat TP

10/1/2015 Buku Pedoman Masa Orientasi Siswa Berbasis Aswaja SMP­SMA/Se­derajat TP. 2011/2012 | BLOG ILMU

data:text/html;charset=utf­8,%3Ch3%20class%3D%22post­title%20entry­title%22%20style%3D%22color%3A%20rgb(0%2C%200%2C%200)%3B%20… 19/25

depan sampai belakang harus berdasarkan abjad nama anggota. Dengan demikian secara tidaklangsung para anggota akan saling menanyakan nama.d. Setelah semua subgugus / kelompok selesai membentuk barisan, pemimpin acara memintamereka mengingat urutan itu. Kemudian mereka diminta berbaris menurut ketentuan lain. Sekali iniberdasarkan urutan ulang tahun. Setelah selesai mereka diminta untuk mengingat susunan urutan ini.e. Setelah itu sekali lagi mereka diminta untuk membentuk barisan, misalnya berdasarkan jauhdekatnya rumah dengan sekolah.f. Pemimpin acara kemudian mengatakan bahwa kegiatan selanjutnya tidak boleh dilakukan dengansuara. Mereka diminta kembali untuk membentuk barisan urutan nama dalam abjad, ( tanpa bolehbertanya )g. Setelah itu pemimpin acara mengajak seluruh peserta menceritakan kesannya terhadappermainan itu.

Kemungkinan Variasia. Ketentuan untuk menyusun urutan dalam barisan bisa diganti dengan hal – hal lain misalnyajumlah saudara, banyaknya provinsi yang telah dikunjungi, banyaknya huruf yang dipakai untukmenuliskan nama jalan tempat tinggal masing – masing dsb.b. Penghangat suasana dapat menggunakan kegiatan yang sama sekali berbeda asal mudahdiselenggarakan dan bisa memberikan kesan yang menyenangkan.

PENGHANGATAN SUASANAIni satu dan ini dua1. Pemimpin meminta peserta duduk atau berdiri.2. Pemimpin menunjukan telapak tangannya kepada peserta.3. Pemimpin menunjukan jari telunjuk dengan mengatakan “ini satu” kemudian menunjukan jaritelunjuk dan jari tengah dengan mengatakan “ dan ini dua”, lalu pemimpin menunjukan jari telunjuk, jaritengah, dan jari manis dengan mengatakan “sedangkan ini tiga” pemimpin mengulangnya berkali­kalidan mengakakn kepada peserta untuk memperhatikan kepadanya.4. Pemimpin bertanya kepada peserta “ini berapa?” sambil menunjukan jari telunjuk yang kanan. “danini berapa?” sambil menunjukan jari telunjuk dan jari tengah. “sedangkan ini berapa? Sambilmenunjukan telunjuk, jari tengah dan jari manis. Peserta menebak sesuai apa yang tampakdihadapannya.5. Permainan menjadi lebih rumit ketika pemimpin bertanya “ini berapa” tetapi yng ditunjukan tiga jari.Peserta pasti akan terpengaruh mengatakan ini tiga. Padahal jika pemimpin menunjukan “ini” jawabanseharusnya adalah “satu” sesuai dengan kata­kata awal. Permainan ini dapat menggunakan variasidengn banyak gerakan yang lain.

Page 20: Buku Pedoman Masa Orientasi Siswa Berbasis Aswaja SMP-SMA_Se-Derajat TP

10/1/2015 Buku Pedoman Masa Orientasi Siswa Berbasis Aswaja SMP­SMA/Se­derajat TP. 2011/2012 | BLOG ILMU

data:text/html;charset=utf­8,%3Ch3%20class%3D%22post­title%20entry­title%22%20style%3D%22color%3A%20rgb(0%2C%200%2C%200)%3B%20… 20/25

Contoh beberapa out bond ringan dan ice breaking

1. TUKAR KTP Jumlah peserta: bebasAlat atau bahan: KTP atau identitas lainCara bermain: 1. Pemimpin permainan meminta peserta mengumpulkan KTP atau kartu identitas lainnya didepan.2. Peserta secara berurutan akan mengambil satu KTP milik peserta lain secara acak. Apabila iamengambil KTP miliknya sendiri, pengambilan harus diulang sampai ia menemukan KTP milik pesertalain.3. Setelah semua peserta mendapatkan kartu identitas peserta lain, ia harus mencari nama pesertayang tertera dalam kartu.4. Kemudian biarkan mereka bertanya tentang apapun kepada peserta yang ditemuinya.5. Setelah itu, pemimpin bisa menguji sejauh mana masing­masing peserta mengenal peserta lain.

MAKNA PERMAINANPermainan ini lebih ditujukan untuk peserta yang sama sekali belum mengenal. Mengenal lewat kartuidentitas memungkinkan peserta mengembangkan pertanyaan dari data yang ada.

2. POHON TUMBANG

Jumlah peserta: bebasAlat atau bahan: ­Cara bermain:1. Pemimpin permainan meminta setiap peserta mencari pasanngan, usahakan yang memiliki ukuranfisik hampir sama.2. Secara bergantian, seorang peserta akan merobohkan badannya kepasangannya danpasangannya akan menahan badanya yang jatuh.3. Setiap pasangan harus sepakat untuk bermain dengan serius karena permainan berisiko tinggi jikadilakukan dengan sembrono.4. Permainan dilakukan bergantian dan diakhir permainan, pemimpin mengajak peserta memaknaipermainan.

MAKNA PERMAINANPermainan melatih kita membangun kepercayaan antar peserta. Apakah yang berperan sebagai‘pohon’ percaya pada temannya? Sebaliknya, apakah yang menerima jatuhnya pohon bisa pulamenjadi orang yang bisa dipercaya?

3. KAPAL PECAHJumlah peserta: bebas

Page 21: Buku Pedoman Masa Orientasi Siswa Berbasis Aswaja SMP-SMA_Se-Derajat TP

10/1/2015 Buku Pedoman Masa Orientasi Siswa Berbasis Aswaja SMP­SMA/Se­derajat TP. 2011/2012 | BLOG ILMU

data:text/html;charset=utf­8,%3Ch3%20class%3D%22post­title%20entry­title%22%20style%3D%22color%3A%20rgb(0%2C%200%2C%200)%3B%20… 21/25

Alat atau bahan: koran bekas sesuai jum;ah kelompok.Cara bermain:1. Pemimpin permainan membagi peserta ke dalam kelompok dengan jumlah yang sama. Apabilaterdapat sisa, merka diminta menjadi juri.2. Pemimpin membagikan satu lembar koran bekas kepada setiap kelompok. Pemimpin mengatakanbahwa seolah­olah setiap kelompok berada diatas kapal ( koran ) Setiap anggota kelompok harusmasuk dalam selembaran koran.3. Berikutnya, kapal tersebut pecah dan anggota kelompok harus berada di koran yang dilipat dua.4. Demikian seterusnya hingga koran menjadi lipatan paling kecil dan dengan segala upaya anggotakelompok bisa berada di dalam koran semua.5. Kelompok yang berhasil adalah kelompok yang semua anggotanya tetap bisa bertahan di atakoran meskipun dalam lipatan kecil.

MAKNA PERMAINANTanpa kerja sama yang baik dalam satu kelompok, mustahil para anggotan dapat berdiri di atras kertasyang semakn kecil. Permainan menguji pula kecerdikan dan kesabaran peserta.

4. LINGKARAN RUWETJumlah Peserta: bebasAlat atau bahan: ­Cara bermain:1. Pemimpin permainan membagi peserta menjadi beberapa kelompok dengan jumlah anggota yangsama.2. Dalam setiap kelompok, setiap anggota kelompok berdiri melingkar saling berhadapan. Keduatangan menggenggam tangan anggota kelompok yang lain.3. Posisi tangan anggota kelompok diharuskn menyilang baik menyilang dengan teman disebelahnyamaupun dengan teman yang berselisi 1 orang. 4. Tanpa melepas genggaman, setiap anggota kelompok berusaha mengurangi keruwetan hinggakembali ke posisi awal.5. Posisi awal adalah waktu pertama kali mereka genggaman tangan, dan dianggap tidak sah ketikamereka dapat mengubah tangan mereka tidak ruwet tapi arah mereka tidak kembali pada posisi awal.

MAKNA PERMAINANAwalnya para peserta mungkin merasa permainan menjadi masalah yang sulit. Namun, betapapunsulitnya masalah, jika diurai bersama­sama dengan kesabaran. Maka pasti akan menemukan jalan.

5. PESAN BERANTAIJumlah peserta: bebasAlat atau bahan: ­Cara bermain:1. Pemimpin permainan membagi peserta kedalam beberapa kelompok dengan jumlah anggota yangsama.2. Posisi setiap kelompok berdiri sejajarbdari depan ke belakang.

Page 22: Buku Pedoman Masa Orientasi Siswa Berbasis Aswaja SMP-SMA_Se-Derajat TP

10/1/2015 Buku Pedoman Masa Orientasi Siswa Berbasis Aswaja SMP­SMA/Se­derajat TP. 2011/2012 | BLOG ILMU

data:text/html;charset=utf­8,%3Ch3%20class%3D%22post­title%20entry­title%22%20style%3D%22color%3A%20rgb(0%2C%200%2C%200)%3B%20… 22/25

3. Pemimipin akan membisikkan sebuah pesan kepada setiap pemimpin kelompok yang dimintamaju. Pesan dibuat dari yang sederhana hingga yang lebih rumit.4. Tugas pemimpin kelompok adalah menyampaikan pesan ke anggotanya paling banyak dua kali.5. Kelompok yang berhasil adalah kelompok yang bisa menyampaikan dan menerima pesansesuaidengan maksud pemimpin permainan.

MAKNA PERMAINANDalam berkomunikasi, ada unsur penyampai, penerima, isi pesan, dan gangguan komunikasi. Agarkomunikasi lancar, kita butuh berkonsentrasi dengan baik dan menyampaikannya dengan jelas.

6. SEDANG APAJumlah peserta: bebasAlat dan bahan: ­Cara bermain:1. Pemimpin permainan membagi peserta menjadi dua kelompok.2. Setiap kelompok saling melanjutkan lagu: sedang apa, sedang apa, sedang ap sekarang?3. Contoh: Kelompok pertama melagukan: sedang apa, sedang apa, sedang apa, sekarang?Kelompok kedua menjawab: sedang minum, sedang minum, sedang minum sekarang, sekarangsedang minum, sedang minum ssekarang. Kelompok kedua balik bertanya: minum apa, minum apa,minum apa sekarang, sekarang minum apa, minum apa sekarang? Kelompok pertama menjawab:Minum air, minum air, minum air sekarang, sekarang air apa, air apa sekarang? Demikian seterusnyasmpai kelompok lawan kehabisan kata­kata baru.

MAKNA PERMAINANDari permainan sederhana dimasa lalu ternyata kita bisa menjadi cepat akrab sekaligus belajar tentangbahasa dalam berkomunikasi.

7. EKLEK­EKLEK.....SIAP....TEMBAK....DOORJumlah peserta: bebasAlat atau bahan: ­Cara bermain:1. Pemimpin permainan membagi peserta menjadi beberapa kelompok yang anggotanya 4 orang.2. Setiap kelompok diminta berdiri berbanjar ( dari depan ke belakang )3. Setiap kelompok menyebutkan nama kelompok berdasarkan kategori yang disepakati, misalnya,nama binatang, nama kota atau nama buah.4. Setiap anggota kelompok memiliki tugas masing­masing. Urutan paling depan meneriakkan kata­kata eklek­eklek, nomor dua: siap, nomor tiga: tembak, nomor empat: door. Kata­kata bisa divariasisesuai jumlah anggota kelompok.

Page 23: Buku Pedoman Masa Orientasi Siswa Berbasis Aswaja SMP-SMA_Se-Derajat TP

10/1/2015 Buku Pedoman Masa Orientasi Siswa Berbasis Aswaja SMP­SMA/Se­derajat TP. 2011/2012 | BLOG ILMU

data:text/html;charset=utf­8,%3Ch3%20class%3D%22post­title%20entry­title%22%20style%3D%22color%3A%20rgb(0%2C%200%2C%200)%3B%20… 23/25

5. Kelompok yang ditunjk pertama harus meneriakkan secara berurutan : eklek­eklek, siap, tembak,door ( sebut nama kelompok lain ) Kelompok yang namanya disebut harus dengan cepat meneriakkanhal yang sama. Jika terlambat maka kelompok tersebut tidk boleh mengikuti permainan berikutnya.

MAKNA PERMAINANPermainan mengajak peserta belajar konsentrasi dan bersikap spontan dalam mersponslingkungannya. Kemudian peserta belajar pula arti kerja sama dengan 8. KAK FARIH BERKATAJumlah peserta: bebasAlat dan bahan: ­Cara bermain:1. Pemimpin permainan meminta peserta berkonsentrasi atas perintah yang diucapkannya.2. Jika pemimpin mengucapkan kata “ kak farih Berkata ” (diikuti perintah tertentu), maka semuapeserta harus melakukannya. Namun jika pemimpin mengucapkan perintah tertentu tanpa disertai “ kakfarih Berkata ”, maka peserta tidak perlu melakukan apa­apa.3. Kata pemimpin bisa diganti dengan nama peserta atau nama tokoh tertentu yang menarik.4. Untuk mengacaukan konsentrasi peserta diawal permainan, mintalah mereka untuk bangkit berdiritanpa menggunakan kata “ kak farih Berkata “. Peserta yang kehilangan konsentrasi selanjutnya.5. Demikian seterusnya sampai peserta bisa membedakan kedua macam perintah.

MAKNA PERMAINANPeserta berlatih untuk berkonsentrasi terhadap perbedaan dua macam instruksi yang kelihatannyasama, namun berbeda.

9. BERMAIN CERMINJumlah peserta: bebasAlat dan bahan: ­Cara bermain:1. Pemimpin permainan meminta peserta berdiri dan berpasangan. Jika ada sisa peserta, ia dimintamenjadi pengamat dulu atau menjadi pasangan pemimpin.2. Setiap pasangan akan berperan sebahgai cermin dan orang yang bercermin.3. Satu peserta akan melakukan gerakan orang yang sedang bercermin (gerakan bebas) lalu pesertalainnyamenjadi cermin yang akan melakukan gerakan yang sama dengan pasangannya.4. Demikian seterusnya hingga keduanya merasakan peran yang berbeda. Permainan bisa divariasidengan permainan cermin terbalik dimana pemeran cermin melakukan gerakan yang sebaliknya dariyang dilakukan pasangannya.

MAKNA PERMAINANKreativitas dan imajinasi kita dalam membuat gerakandilatih. Permainan pun bisa menjadi dasar­dasarolah tubuh dalam sebuah latiihan teater.

Page 24: Buku Pedoman Masa Orientasi Siswa Berbasis Aswaja SMP-SMA_Se-Derajat TP

10/1/2015 Buku Pedoman Masa Orientasi Siswa Berbasis Aswaja SMP­SMA/Se­derajat TP. 2011/2012 | BLOG ILMU

data:text/html;charset=utf­8,%3Ch3%20class%3D%22post­title%20entry­title%22%20style%3D%22color%3A%20rgb(0%2C%200%2C%200)%3B%20… 24/25

PROFIL PENYUSUN

Nama : Mufarrihul HazinTTL : Palembang, 09­Agustus­1991Alamat : Pesma Al­Hikam, Jl. Cengger ayam 25 MalangHP : 085755556713Website : www.kakfarih.co.cc Pendidikan : ­ MI Raudhatut Thalibin Lampung Timur­ MTs Ma’arif Raudhatul Ulum Lampung Timur­ MA Ma’arif 06 Lampung Timur­ STAI “Ma’had Aly Al­Hikam” MalangOrganisasi : ­ Ketua OSIS MTs 2003­2005 (dua periode)­ Sekretaris Umum PAC IPNU Pasir Sakti 2009­ Wakil Ketua OSIS MA­ Koord Gerakan Peduli Anak Yatim Al­Hikam­ Bid. Pengembangan SDM Organisasi Al­Hikam­ Wakil ketua Ta’mir Masjid Al­Hikam­ Bid. Pendidikan dan pengembangan kader IPNU

Profesi : ­Motivator MOSTER(MOtivasi Spiritual cenTER) ­Trainer Out Bound

Motto : Lebih Baik Jadi Orang Penting, Tapi Lebih Penting Jadi Orang Baik.MARS IPPNU Lagu: M. EmbutLirik : Mahbub Junaidi

Tempo DemarciaSirnalah gelap terbitlah terangMentari timur sudah bercahyaAyunkan langkah pukul genderangSegala rintangan mundur semuaTiada laut sedalam imanTiada gunung setinggi citaSujud kepala kepada TuhanTegak kepala lawan deritaDi malam yang sepiDi pagi yang terangHatiku teguh bagimu ikatanDi malam yang heningDi hati membakarHatiku penuh bagimu pertiwiMekar seribu bunga di taman

Page 25: Buku Pedoman Masa Orientasi Siswa Berbasis Aswaja SMP-SMA_Se-Derajat TP

10/1/2015 Buku Pedoman Masa Orientasi Siswa Berbasis Aswaja SMP­SMA/Se­derajat TP. 2011/2012 | BLOG ILMU

data:text/html;charset=utf­8,%3Ch3%20class%3D%22post­title%20entry­title%22%20style%3D%22color%3A%20rgb(0%2C%200%2C%200)%3B%20… 25/25

Mekar cintaku pada ikatanIlmu kucari amal kuberiUntuk agama bangsa negeriMARS IPNUCipt: Drs. ShomuriBersemangat 2/4 c=1Wahai pelajar IndonesiaSiapkanlah barisanmuBertekad bulat bersatuDi bawah kibaran panji IPNUAyo hai pelajar Islam yang setiaKembangkanlah agamamuDalam negara IndonesiaTanah air yang kucintaDengan berpedoman kita belajarBerjuang serta bertakwaKita bina watak nusa dan bangsaTuk kejayaan masa depanBersatu wahai pelajar Islam jayaTunaikanlah kewajibanmu yang muliaAyo maju pantang mundurDengan rahmat Tuhan kita perjuangkanAyo maju pantang mundurPasti tercapai adil makmur