budidaya tanaman wortel

Upload: brahmasahda

Post on 11-Oct-2015

117 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

BUDIDAYA TANAMAN WORTEL

BUDIDAYA TANAMAN WORTELD

I

S

U

S

U

N

Oleh :

DAHLIA, SP

NIP.19781117 200604 2 003BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN

KABUPATEN REJANG LEBONG

2009I. PENDAHULUAN

Wortel sebagai sayuran umbi akar telah lama dikenal. Rasanya yang manis karena mengandung zat gula menyebabkan wortel disukai banyak orang. Wortel dapat digunakan sebagai sayuran, acar, mapun minuman (di juice dan dicampur dengan air jeruk). Bijinya dapat diambil minyak esensialnya. Minyak ini dapat digunakan sebagai aroma dalam pembuatan parfum dan masakan. Daun mudanya dapat disayur, sedangkan daun tuanya untuk makanan ternak.

A. Varietas WortelWortel (Dacus carota sub sp. Sativus (heffm.) Thell) termasuk dalam famili Umbelliferae (apiaceae) yang anggotanya mempunyai bunga berbentuk payung. Tanaman wortel yang dibudidayakan jarang berbunga karena sebelum bunga muncul, umbi wortel telah dipanen. Umbi wortel sebenarnya adalah akar tunggang yang menebal dan berisi cadangan makanan. Mulanya akar ini berwarnaputih, kemudian berubah kuning pucat dan akhirnya menjadi orange tua. Bentuk dan ukuran umbi ini tergantung dari varietas kesuburan tanah, iklim dan hama serta penyakit.

Varietas wortel ada beberapa macam, seperti Chantenay Red Cored, Royal Chantenay, Nantes, Yates Topweight, Half Long, Flakkee dan Burpees Goldinhart. Dari varietas-varietas tersebut, varietas yang umum ditanam di Indonesia yaitu Chantenay dan Nantes.

1) Chantenay

Umbi berbentuk kerucut, bagian pangkal besar, garis tengah 6 cm, panjangnga 17 cm dan berwarna orange. Umbi ini dapat dipanen pada umur 70 hari.

2) Nantes

Umbi berbentuk silindris, bagian ujung tumpul, bergaris tengah 3-4 cm, panjang 16-19 cm, berwarna orange dan rasanya manis. Umurnya sekitar 2-3 bulan.

B. Syarat TumbuhSalah satu yang mendukung pertumbuhan tanaman yaitu kondisi lingkungan. Oleh karenanya, syarat tumbuh tanaman perlu diketahui. Untuk tanaman wortel, tanah dan iklim menjadi bagian yang penting mempengaruhi pertumbuhan tanaman.

1. Tanah

Untuk menghasilkan umbi yang baik, tanaman wortel memerlukan tanah lempung yang berpasir, gembur, tidak tergenang air dan pH sekitar 6,5. Bila ditanam di tanah dengan pH < 5,0 dapat dikatakan tidak akan ada panen atau umbinya kecil-kecil.

2. Iklim

Tanaman wortel akan tumbuh baik bila ditanam di daerah dengan ketinggian lebih dari 1.000 1.500 m dpl (di atas permukaan laut). Kebutuhan suhu tanaman wortel sekitar 15 21,10C. Penanaman wortel di lingkungan dengan suhu 10-150C atau 21,1-26,60C akan menghasilkan umbi yang kurang baik. Berdasarkan ketinggian tempat dan suhu ideal di atas, tanaman wortel saat ini banyak ditanam di daerah pegunungan, seperti di Puncak (Jawa Barat); Kopeng, Ngablak, Tawangmangu (Jawa Tengah) dan Keliurang (Yogyakarta).

Tanaman wortel dapat ditanam pada waktu musim kemarau asal dilakukan penyiraman. Penanaman pada saat musim hujan diusahakan agar air tidak tergenang. Genangan air akan menyebabkan tanah menjadi asam sehingga umbi akan menjadi kecil dan pendek dan tanaman menjadi kerdil atau mati.

C. Berusahatani secara organikTanaman wortel dapat ditanam secara monokultur atau secara polikultur. Contoh tanaman yang ditanam bersama wortel yaitu kubis dan daun bawang yang kedua jenis tanaman tersebut berdeda famili dengan wortel. Kubis termasuk famili Cruciferae, sedangkan daun bawang termasuk famili Allianceae.

1. Pengolahan tanah

Pengolahan atau mencangkulan tanah dilakukan hingga kedalaman 40 cm atau lebih. Selain itu, tanah dibiarkan terkena sinar matahari untuk membunuh hama dan penyakit serta untuk pertukaran udara.

2. Pembuatan bedeng

Bedengan dibuat dengan ketinggian sekitar 15-20 cm, lebar 100-200 cm dan panjang 10-15 cm. pada tanah miring, bedengan dibuat tegak lurus dengan kemiringan tanah untuk mengurangi erosi.

3. Jarak tanam dan pemupukan dasarJarak tanam wortel 40 cm x 5 cm. apabila ditanam bersama kubis, jarak tanam antara wortel dengan kubis seperti pada gambar di bawah. Adapun ditanam bersama daun bawang, jarak tanam antara daun bawang dengan wortel 40 cm. daun bawang dapat ditanam di tengah bedeng atau di antara barisan tanaman wortel.Pada bedengan, dibuat beberapa parit dengan lebar 15 cm dan kedalaman 25 cm serta jarak 40 cm. parit tersebut diisi dengan pupuk kandang untuk kompos dan abu bakar organik sebanyak 1 genggam untuk barisan sepanjang 10 m. abu diberikan sebagai sumber unsur kalium. Unsur ini dibutuhkan wortel lebih banyak dibanding unsur lainnya. Di atas pupuk, diberi tanah yang kemudian dicampur hingga rata. Bila memungkinkan, di atas bedengan disiram air limbah ternak atau air septic tank.4. PenanamanPenanaman wortel yang baik dengan biji secara langsung. Apabila disemai dahulu, umbi wortel dapat bercabang. Penanaman dimulai dengan membuat garis memanjang pada barisan yang telah diberi pupuk dan abu. Di atasnya lalu ditaburkan biji wortel yang telah dicampur dengan abu atau kompos halus. Perlunya biji dicampur dengan abu atau kompos agar penebarannya dapat merata dan tidak berhimpitan tumbuhnya. Untuk barisan sepanjang 10 m, dibutuhkan biji wortel sebanyak 2 gram.

Selesai ditabur, biji ditutup dengan kompos atau abu halus setebal 1 cm, lalu disiram hingga basah. Setiap hari bedengan disiram agar tidak kekeringan. Penyiraman yang terlambat dapat menyebabkan biji tidak tumbuh. Apabila daya kecambah masih baik, biji akan mulai berkecambah sekitar satu minggu kemudian.

5. Perawatan

Beberapa perawatan rutin yang dilakukan untuk mendukung pertumbuhan tanaman wortel sebagai berikut.

1) Penyiraman terus dilakukan untuk tanaman yang tumbuh (berkecambah).

2) Penjarangan dilakukan untuk tanaman yang tumbuh rapat sehingga diperkirakan jarak tanamnya 5 cm. tanaman yang akan dipindahkan dicabut secara hati-hati dan diusahakan agar akarnya tidak putus. Akar yang terputus dapat menyebabkan umbi bercabang. Selesai dipindahkan, tanaman diberi penutup untuk mengurangi penguapan dan disiram.

3) Adanya gulma perlu dicabut agar tidak menjadi pesaing tanaman wortel dalam menyerap unsur hara.4) Apabila pangkal umbi kelihatan di atas tanah, segera dilakukan pembumbunan. Bila terkena sinar matahari, umbi akan berwarna hijau sehingga kualitasnya rendah.

6. Pengendalian hama dan penyakitSetiap hati, tanaman wortel diperiksa kondisinya, apakah ada serangan hama dan penyakit atau tidak. Apabila terjadi serangan segera dilakukan pengendalian.

a. Lalat wortel

Lalat wortel (Psila rosae Fab.) menjadi hama pada saat fase larva. Larva akan melubangi dan masuk ke dalam umbi sehingga umbi akan membusuk.

Pengendalian yang dapat dilakukan untuk mengatasi hama lalat wortel dengan cara sebagai berikut.

1) Diadakan rotasi tanaman dengan tanaman yang bukan termasuk famili Umbelliferae.

2) Disemprot dengan insektisida organik.

3) Tanaman wortel yang telah diserang berat dicabut dan dibakar atau dimasukkan ke dalam kompos yang masih panas.b. Kutu daun (aphid wortel)

Kutu daun (Caveriella aegopodii) menyerang tanaman pada waktu masih muda maupun setelah dewasa. Kutu yang hidup berkelompok di balik daun ini mengisap cairan sel. Akibatnya, daun menjadi kuning kehijauan dan mengeriting, lalu tanaman menjadi kerdil. Kutu daun dapat menjadi vektor (pembawa) virus. Kutu daun menyerang segala macam tanaman.

Upaya pengendalian yang dapat dilakukan untuk mengatsi kutu daun dengan cara disemprot dengan insektisida organik atau tanaman yang sakit dicabut dan dibakar.c. Penyakit busuk hitam.Penyakit busuk hitam disebabkan oleh jamur Alternaria dauci (Kuhn) Groves et Skolko dan A. radicina meier, Drechs, et Eddy. Gejala serangannya terlihat ada bercak0vercak kecil, berwarna cokelat tua sampai hitam dengan tepi kuning pada daun. Pada serangan yang parah, daun menjadi hitam dan mati. Serangan pada tangkai daun ditandai dengan bercak memanjang seperti karat. Serangan pada umbi seringkali terlihat setelah di penyimpanan. Umbi kelihatan ada bercak bulat atau tidak teratur, cekung sekitar 1-3 mm, berwarna hitam kehijauan sampai hitam pekat.Penyakit busuk hitam dapat dikendalikan dengan beberapa cara yaitu menanam benih yang sehat, merotasi tanaman dengan tanaman yang tidak sefamili, mencabut dan membakar tanaman yang sakit serta menyimpan umbi dengan suhu 0-20C.d. Bercak daunPenyakit bercak daun disebabkan oleh cendawan Cercospora carotae (Pass.) Solh. Gejalanya, pada daun terdapat bercak berwarna cokelat atau cokelat tua dan kelihatan ada warna keabuan karena adanya konidiofor dan konidium. Bercak berbentuk bulat atau memanjang. Bercak lalu mengering dan mati mulai dari bagian tengah. Tangkai yang terserang ada garis memanjang atau melingkar. Penyakit ini dapat menyebabkan daun menjadi mati.

Cara mengendalian yang dapat dilakukan antara lain menanam biji yang sehat, melakukan rotasi tanaman dengan tanaman yang tidak sefamili serta mencabut dan membakar tanaman yang sakit.e. Penyakit tepungErysiphe umbelliferarum merupakan penyabab penyakit ini. Gejalanya, permukaan daun kelihatan seperti diselimuti bulu halus, tipis dan berwarna putih. Pada serangan yang berat, daun akan diselimuti tepung yang akan berhamburan bila tertiup. Serangan ini biasanya terjadi bila udara berfotosintesis sehingga daun akan mati.

Upaya pengendalian yang dapat dilakukan yaitu dihembus tepung belerang dan disemprot dengan bubur kalifornia. Bubur kalifornia dibuat dengan campuran 100 g kapur tohor (CaO), 200 g tepung belerang dan 1 liter air. Cara membuatnya sebagai berikut.1) Kapur dimasukkan dalam kaleng A, lalu dicampur air sedikit demi sedikit sampai menjadi bubur.

2) Sisa air yang ada dididihkan, lalu diambil 200 cc. kemudian masukkan tepung belerang dan aduk sehingga menjadi bubur.

3) Campurkan bubur kapur ke dalam kaleng B yang berisi tepung belerang sedikit demi sedikit sambil diaduk dan masukkan sisa air yang mendidih.

4) Campuran tersebut direbus dan air dipertahankan selalu 1 liter, bila kurang ditambah air panas.5) Setelah mendidih selama 1 jam, didinginkan dan disaring dengan kertas filter. Cairan jernih berwarna cokelat tersebut harus diencerkan sebelum digunakan, yaitu tiap 100 cc ditambah 3 liter air.f. Bubuk hitam umbi wortelSebagai penyebab penyakit busuk hitam ini adalah jamur Stemphylium radicinum. Umumnya serangan tersebut di penyimpanan. Gejalanya yaitu adanya bercak cakung berwarna hitam pada umbi wortel. Serangan yang hebat akan menyebabkan kerusakan pada umbi wortel. Jamur ini juga menyebabkan semai roboh (damping off) bila biji yang disemai telah membawa bibit penyakit.

Beberapa upaya untuk mengendalikan penyakit busuk hitam yaitu menanam biji yang sehat dan dilakukan sortasi untuk memisahkan umbi yang sakit dan umbi yang sehat.g. Busuk lunak bakteriPenyebab penyakit lunak bakteri adalah Erwinia carotovora pv carotovora (Jones) Holland. Bakteri ini menyebabkan busuk lunak pada umbi dan akar wortel. Penyakit ini juga menyerang mentimun, cabai, kentang, bawang merah, kubis, sawi dan tomat.

Penyakit busuk lunak dapat dikendalikan dengan cara berikut.1) Sisa-sisa tanaman sakit dibersihkan dan dibakar atau dimasukkan di tengah kompos yang panas.

2) Pada musim hujan, jarak tanam sedikit diperlebar untuk menghindari kelembapan yang tinggi.

3) Hindari terjadinya luka pada waktu perawatan.

4) Setelah panen, umbi dicuci dengan air bersih.7. PanenPada umumnya, wortel dipanen sekitar umur 3-4 bulan, tergantung varietasnya. Saat panen yang tepat yaitu saat umbi tidak terlalu tua atau terlalu muda. Bila panen terlalu tua atau tanaman sudah mulai berbunga, umbi telah keras atau berkayu. Bila panen terlalu muda, ukuran umbi lebih kecil.

Panen perlu dilakukan secara hati-hati agar tidak rusak atau cacat. Sebaiknya tanah digemburkan lebih dahulu, lalu umbi dicabut atau dapat juga menggunakan bantuan garpu.

8. Pascapanen

Umbi yang masih berbalut tanah setelah panen perlu diberi perlakuan sebelum dijual. Perlakuan pascapanen tersebut sebagai berikut .

1) Setelah dikumpulkan, umbi dicuci bersih dengan air mengalir. Pada saat ini dapat dilakukan seleksi, yaitu memisahkan umbi yang sehat dengan umbi yang sakit. Setelah bersih, umbi ditiriskan di atas para-para hingga kering.

2) Bila tempat penjualan tidak terlalu jauh, umbi diikat bersama daunnya dengan berat sekitar 1,1 1,3 kg.

3) Bila tempat penjualannya jauh, daun dipotong sampai pangkal, demikian juga ujung umbi yang kecil, ini dilakukan untuk memudahkan dan meringankan saat pengangkutan.

Pemilihan jenis pasar mempengaruhi kualitas dan kemasan. Apabila akan dipasarkan di pasar tradisional, semua kualitas umbi dapat diterima konsumen dan tidak memerlukan pengemasan khusus. Namun, bila dipasarkan ke pasar swalayan, umbi harus dipilih yang berkualitas baik dan dikemas dengan plastik kerukuran berat 250 g, 500 g atau 1000 g.D. Analisa Usaha Tani1. Analisa usaha monokultur Wortela. Biaya Produksi

1.Sewa lahan 1 ha selama 4 bln....Rp.700.000,00

2.Pencangkulan dan pembentukan bedeng.Rp.1.750.000,00

3.Benih wortel lokal 2000 g @ Rp. 3.000,00Rp.1.500.000,00

4.Pupuk kandang 30 ton, @ Rp. 25.000,00...................Rp.750.000,00

5.Biaya penanamanRp.250.000,00

6.Pemeliharaan tanaman :

a. Penyiraman.Rp.750.000,-

b. Penyiangan, penjarangan dan pemberian mulsa Rp.100.000,00

c. Tenaga pengawas selama 4 bulanRp.1.000.000,00

7.Biaya tak terduga 10%.Rp.680.000,00

8.Bunga pinjaman selama 4 bln, 2% x Rp. 7.900.000,00 x 4 Rp. 600.000,00

Total biaya produksiRp. 8.080.000,00

b. Hasil penjualan

Dalam satu hektar, dapat ditanami 500.000 tanaman wortel. Apabila setiap tanaman menghasilkan 50 g umbi dan harga Rp. 1.000,00 per kg maka hasil penjualan yang dapat diperoleh 500.000 tanaman x 0,005 kg x Rp. 1.000,00 = Rp. 25.000.000,00.c. Keuntungan

Keuntungan kotor= Hasil penjulan biaya produksi

= Rp. 25.000.000,00 Rp. 8.080.000,00 = Rp. 16.920.000,00

Keuntungan bersih= keuntungan kotor pengembalian hutang

= Rp. 16.920.000,00 Rp. 7.900.000,00= Rp. 9.020.000,00d. Kelayakan usaha

Kelayakan usaha perlu dihitung agar semakin jelas prospek usaha tersebut. Secara sederhana, parameter kelayakan usaha yang dihitung yaitu break even point (BEP), return of investment (ROI), dan benefit cost ratio (B/C).

1) Break even point (BEP)

Perhitungan BEP diperlukan untuk mengetahui suatu usaha tidak mengalami keuntungan maupun kerugian. Perhitungan BEP dapat dibagi menjadi dua yaitu BEP produksi dan BEP harga.

BEP Produksi =Biaya produksi

Harga jual

= Rp. 8.080.000,00

Rp. 1.000,00

=Rp. 8.080

Usaha menanam wortel akan mencapai titik impas pada produksi 8.080 kg per hektar atau 16,16 g per tanaman.BEP harga =Biaya produksi

Jumlah produksi

=Rp. 8.080.000,00

25.000 kg

=323,20

Dari segi harga, usaha tani wortel akan mencapai titik impas pada saat harga jualnya Rp. 323,20 per kg.2) Return of investment (ROI)

Perhitungan ROI digunakan untuk mengathui keuntungan yang diperoleh dari modal yang ditanam. Rumus ROI sebagai berikut.

ROI = (Hasil penjualan/total biaya produksi) x 100%

= (Rp. 25.000.000,00 / Rp. 8.080.000,00) x 100%

= 3,38%

Hasil tersebut menandakan bahwa dari modal sebesar Rp. 100,00 akan diperoleh pendapatan sebesar Rp. 338,00

3) Benefit cost ratio (B/C)

Perhitungan B/C untuk mengatahui perbandingan antara keuntungan dengan biaya yang telah dikeluarkan.

B/C= keuntungan / biaya produksi

= Rp. 9.020.000,00 / Rp. 8.080.000,00 = 1,12Dengan hasil 1,12 berarti bahwa dari modal yang dikeluarkan akan diperoleh keuntungan sebesar 112%.2. Analisa usaha polikultur wortel dengan kubis.

a. Biaya produksi

Biaya produksi wortel sudah dibicarakan di muka. Biaya sebagian tanaman kubis sudah termasuk dalam biaya wortel, sedangkan biaya yang belum termasuk sebagai berikut..

1.Benih kubis 250 kg @ Rp. 5.000,00..Rp.1.250.000,00

2.Pupuk kandang 25 ton, @ Rp. 25.000,00..Rp.625.000,00

3.Persiapan dan tanam

a. Pembuatan kantong daun 25.000 diisi tanah subur...Rp.250.000,00

b. Pembuatan lubang tanahRp. 500.000,00

c. Penanaman dan penyiraman.Rp.300.000,00

4.Pemeliharaan tanaman :

a. Biaya penyiraman ..Rp.750.000,-

b. Biaya pengendalian ulat tritipRp.600.000,00

c. Tenaga pengawas selama 4 bulanRp.1.000.000,00

5.Biaya tak terduga 10%.Rp.527.000,00

6.Bunga pinjaman selama 4 bln, 2% x Rp. 6.000.000,00 x 4..

Rp. 480.000,00

Total biaya produksiRp. 6.282.500,00

b. Hasil penjualan

Dengan jumlah 25.000 tanaman dan hasil yang baik sekitar 88% maka jumlah yang diharapkan 22.000 tanaman. Bila berat 1 kubis rata-rata 1,5 kg dan harga jual Rp. 500,00 per kg maka pendapatan yang diperoleh Rp. 16.500.000,00.c. Keuntungan

Keuntungan kotor = Rp. 16.500.000,00 Rp 6.282.500,00

= Rp. 10.217.500,000

Keuntungan bersih= Rp. 10.217.500,00 Rp. 6.000.000,00

= Rp. 4.217.500,00

Dengan demikian, keuntungan yang diterima dengan menanam wortel dan kubis yaitu Rp. 13.237.500,00 (Rp. 9.020.000,00 + Rp. 4.217.500,00).DAFTAR PUSTAKA

Sunarjono, Hendro. 2006. Redaksi Trubus. Membuat Buah Tampa Biji, Penebar Swadaya.

Jakarta.