budaya dan praktek keperawatan keluarga

13
Budaya dan Praktek Keperawatan Keluarga Ns. Nurpiarni S.Kep M.kes Ns. Nurpiarni S.Kep M.kes

Upload: subynk-ridwan

Post on 27-Sep-2015

75 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Budaya Dan Praktek Keperawatan Keluar

TRANSCRIPT

  • Budaya dan Praktek Keperawatan Keluarga

    Ns. Nurpiarni S.Kep M.kes

  • Pendahuluan

    Keperawatan transkultural fokus keperawatan sejak awalAwal 1983 perawat di NY city memulai public health nursing memberikan perawatan di rumah untuk para imigranPerawat harus mengetahui: patofisiologis penyakit dan juga pandangan-pandangan budaya yang mempengaruhi persepsi seseorang akan sehat, sakit, mati Situasi di Indonesia memiliki beragam suku dan budaya memperhatikan masalah budaya ASKEP komprehensif
  • Budaya

    Batasan kepercayaan, nilai-nilai, asumsi-asumsi mengenai hidup yang dipegang oleh kelompok masyarakat dan diturunkan dari generasi ke generasi (Leiniger, 2002a).Budaya hal yang kompleks mencakup pengetahuan, kepercayaan, moral, hukum, adat istiadat, kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan berevolusiBudaya proses yang dinamis, berkembang sepanjang waktu dan kadang resisten terhadap perubahanOrang tua dan keluarga sumber-sumber yang penting untuk mentransfer tradisi, perilaku-perilaku baik yang implisit maupun eksplisit dari suatu budaya
  • Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perbedaan Individual dalam Kelompok Budaya

    Usia

    Budaya

    Dialek/bahasa

    Peran identitas gender

    Latar belakang sosek

    Lokasi geografis daerah asal

    Lokasi geografis daerah yang baru

    Riwayat kelompok sub budaya di tempat asal

    Riwayat kelompok sub budaya di tempat baru

    Jumlah interaksi antara generasi tua dan muda

    Tingkat asimilasi dari tempat tinggal yang baru

    Status imigrasi

    Kondisi status imigrasi

  • Kompetensi Budaya

    Dalam kondisi multikultural penekanan kepada perawat untuk memberikan pelayanan yang berkualitas dan efektif kompetensi budayaPerawatan berdasarkan kompetensi budaya individu dari ras yang minoritas dan juga kelompok berdasarkan usia, agama, orientasi jenis kelamin, dan status ekonomiPerawat harus memiliki kompetensi ini dalam memberikan asuhan keperawatan yang akan memenuhi kebutuhan kelompok tersebut
  • Kompetensi budaya bagi perawat kombinasi dari perilaku, sikap praktek, dan kebijakan-kebijakan yang sejalan secara budaya perawat dapat bekerja lebih efektif dalam situasi cross culturalBeberapa landasan mengapa perawat perlu berkompetensi dalam hal budaya adalah:

    budaya yang dimiliki oleh perawat mungkin berbeda dengan klien

    bisa menurunkan biaya perawatan dan meningkatkan kesempatan hasil yang positif bagi klien

    sesuai dengan program Healthy People 2010 pemenuhan kebutuhan klien dari budaya yang berbeda mempertimbangkan gaya hidup dan pilihan personal klien itu sendiri

  • Pengembangan Kompetensi Budaya

    Mengembangkan kompetensi budaya proses hidup yang terus berjalan dan melibatkan setiap aspek perawatan klienDua hal yang perlu diperhatikan oleh perawat:

    Memperhatikan pandangan yang luas dan sikap yang terbuka terhadap individu/keluarga dan budaya mereka

    Menghindari memandang individu/klg dengan pandangan yang sama

    Terdapat tiga dimensi (kognitif, afektif, dan psikomotor) dalam kompetensi budaya semuanya memili pengaruh terhadap asuhan keperawatan pada klien
  • Menurut Campinha-Bacote (1998) terdapat lima tahapan dalam mengembangkan kompetensi budaya:

    Cultural Awarness

    Cultural Knowledge

    Cultural Skill

    Cultural Encounter

    Cultural Desire

    Ada empat dimensi dari kompetensi budaya

    Cultural Preservation

    Cultural Accommodation

    Cultural Repatterning

    Cultural Brokering

  • Beberapa Penghambat dalam Mengembangkan Kompetensi Budaya

    StereotypePrejudiceRasismeEtnosentrisPemaksaan budayaKonflik budayaCulture shock
  • Pengkajian Keperawatan

    Selalu memperhatikan lingkungan mendapatkan data tambahan sebelum bertindakMengetahui organisasi komunitas yang ada di masyarakatMengetahui area khusus yang difokuskan sebelum pengkajianPilih strategi yang tepat untuk mengumpulkan dataIdentifikasi orang-orang yang bisa memberikan informasi tambahan menjembatani jarakMenanyakan pertanyaan yang sesuai tanpa menyinggung klienInterview perawat/petugas kesehatan lainnya mendapatkan inputBerbicara formal/non formal dengan pemimpin masyarakat mendapatkan gambaran menyeluruh mengenai budaya setempatKlarifikasi data yang di dapat sebelum memulai tindakan akan hal tersebutMenghargai, jujur, dan terbuka pada diri sendiri dan klien
  • Masyarakat Indonesia

    Masyarakat pedesaan (rural): ciri a.l pandangan kebutuhan hidup diutamakan pada keperluan utama dari kehidupannya; menggunakan teknologi yang sederhana; biasanya sangat religious; hidup dalam kebersamaan; jalan pikiran cenderung praktis; perubahan sosbud lebih lambat; pola kebudaan, nilai dan norma masih kuat (adat istiadat asli, hukum agama, hukum pemerintah, dll)

    Masyarakat perkotaan (urban): ciri a.l pandangan penggunaan kebutuhan hidup sesuai dgn pandangan masyarakat sekitarnya; kehidupan agama kurang kuat; sikap lebih individualistis; jalan pikiran lebih rasional; perubahan sosbud cepat; pola kebudayaan,nilai dan norma umumnya mengalami pergeseran; penggunaan adat untuk perkawinan, kematian, dll.

    Masyarakat pinggiran kota (sub urban): gabungan antara masyarakat pedesaan dan perkotaan

  • Kesimpulan

    Aspek budaya merupakan hal yang penting yang harus menjadi perhatian perawat askep individu, keluarga, masyarakatBudaya mempengaruhi persepsi klien/klg mengenai konsep sehat, sakit, dan kematianPerawat dengan kompetensi budaya memberikan ASKEP yang lebih komprehensif, efektif, dan berkualitasKeberhasilan kompetensi budaya: peningkatan tingkat kepuasan klien/keluarga dan perawat, penurunan waktu perawatan dan biaya perawatan
  • Terima Kasih