buat laporan farmasi

5
Paraffin Cair Pemerian : tidak berwarna/ transparan, tidak berasa, Cairan kental, transparan, tidak berflouresensi, tidak berbau ketika dingin dan berbau ketika dipanaskan. Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air dan dalam etanol (95%) p, larut dalam kloroform dan dalam eter Titik lebur : 50 0 sampai 57 0 C Bobot jenis : 0,870 g – 0,890 g Stabilitas : Mudah terurai dengan adanya cahaya dan udara dari luar. Disimpan pada temperature kering dan dalam suhu dingin, kohesif. Inkompatibilitas : Ketidakcampuran terurai dengan zat pengoksidasi kuat, dermatological medicament. Kegunaan dan konsentrasi lazim penggunaan : khasiat sebagai laksativ (pencahar),lubrikan, basis salep, emollient ( Handbook of pharmaceutical excipient edisi 6 hlm 445, F1 IV hlm. 652). dosis emulsi oral : 15-45 ml sehari (DI 88 hal. 1630). Penyimpanan : wadah tertutup rapat, hindari dari cahaya, kering dan sejuk.

Upload: wenny-rupina

Post on 22-Sep-2015

222 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

1

TRANSCRIPT

Paraffin CairPemerian : tidak berwarna/ transparan, tidak berasa, Cairan kental, transparan, tidak berflouresensi, tidak berbau ketika dingin dan berbau ketika dipanaskan. Kelarutan: Praktis tidak larut dalam air dan dalam etanol (95%) p, larut dalam kloroform dan dalam eter Titik lebur: 500 sampai 570 CBobot jenis: 0,870 g 0,890 gStabilitas: Mudah terurai dengan adanya cahaya dan udara dari luar. Disimpan pada temperature kering dan dalam suhu dingin, kohesif.Inkompatibilitas: Ketidakcampuran terurai dengan zat pengoksidasi kuat, dermatological medicament. Kegunaan dan konsentrasi lazim penggunaan : khasiat sebagai laksativ (pencahar),lubrikan, basis salep, emollient ( Handbook of pharmaceutical excipient edisi 6 hlm 445, F1 IV hlm. 652). dosis emulsi oral : 15-45 ml sehari (DI 88 hal. 1630). Penyimpanan : wadah tertutup rapat, hindari dari cahaya, kering dan sejuk. Sumber : Anonim, 1979, Farmakope Indonesia, edisi III, Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta. Hal. 475Anonim, 1995, Farmakope Indonesia edisi IV departemen kesehatan Republik Indonesia. Jakarta, hal 652.Wade, Ainley and Paul J. Weller. 1994.Handbook of Pharmaceutical Excipients, edisi kedua. London: The Pharmaceutical Press.Van Duin, C. F.R

Nipagin (Metil Parabean)Metil paraben adalah bahan yang mengandung tidak kurang dari 99,0% dan tidak lebih dari 101,0% C8H8O3.

Pemerian : serbuk hablur halus, putih, hampir tidak berbau, tidak mempunyai rasa, agak membakar diikuti rasa tebal. Kelarutan: larut dalam 500 bagian air, dalam 20 bagian air mendidih, dalam 3,5 bagian etanol (95%) P dan dalam 3 bagian aseton, jika didinginkan larutan tetap jernih.Metil paraben ini mempunyai fungsi sebagai zat tambahan dan zat pengawet (Anonim, 1979).Titik lebur :

Anonim, 1979, Farmakope Indonesia, edisi III, Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta. Hal. 475NIPAGINNipagin merupakan senyawa fenolik, stabil di udara, sensitif terhadap pemaparan cahaya, tahan terhadap panas dan dingin termasuk uap sterilisasi, stabilitas menurun dengan meningkatnya pH yang menyebabkan hidrolisis. Mekanisme kerja senyawa fenolik adalah dengan menghilangkan peremeabelitas membran sehingga isi sitoplasma keluar dan menghambat sistem transport elektrolit yang lebih efektif untuyk bakteri gram positif.preformulasi nipagin:-Nama Senyawa : Methyl Paraben-BM : 152,15-Rumus Empiris : C8H8O3-Organoleptis: Kristal transparan/bubuk Kristal putih, rasa membakar-Struktur Molekul :

-pH : 4- 8-Nipagin efektif dengan kadar : 0,1-0,2% (bila digunakan tunggal)-jika dikombinasi dengan propil paraben umumnya digunakan pada formulasi-sediaan parenteral (0.18%-0.22%)-Titik Leleh : 125 -1280C-Inkompatibel:denganbentonit,magnesiumtrisilicate,talk,tragacanth,natriumalginat,minyakesensial,sorbitol,danatropin.

Asam Stearat /Acidum stearicum / Asam oktadekanoatPemerian : Hablur ringan tidak berwarna atau serbuk berwarna putih ; hampir tidak berbau; rasa agak manis dan tajam.

Kelarutan: larut dalam 550 bagian air dan dalam 4 bagian etanol (95%) P: mudah larut dalam klorofom,P: larut dalam amonium aselat, dinatrium hidrogenfosfat, P,kalium sitrat, dan natrium sitrat. Stabilitas: asam stearat merupakan bahan yang stabil terutama dengan penambahan antioksidan. Sebaiknya disimpan dalam wadah tertutup baik ditempat kering dan sejuk.Penggunaanasam stearat. (Anonim, 1979).Titik leleh : TrietanolaminSinonim: Daltogen, TEA, Tealan, trietilolamin, trihidroksitrietilamin, tris(hidroksi)etilamin.Pemerian:cairan kental, jernih, dengan bau ammonia, tidak berwarna hingga kuning pucat.Kelarutan: Campur dengan air, metanol, etanol (95%), dan aseton. Larut dalam kloroform, larut dalam 24 bagian benzen dan 63 bagian eter pH = 10,5 untuk larutanaqueous0,1 N.Stabilitas:Trietanolamin dapat berubah menjadi berwarna coklat jika terkena paparan cahaya dan udara. Oleh karena itu, selama penyimpanan harus terlindung dari cahaya dan disimpan dalam wadah tertutup rapatFungsi: Dalam formulasi terutama digunakan sebagai pHadjusting agent. Kegunaan lain yaitu sebagai buffer, pelarut, humektan, dan polimer plasticizer. Digunakan pada konsentrasi 2-4%.

Zinc Oxyd PEMERIAN: Serbuk amorf, sangat halus, putih atau putih kekuningan, tidak berbau, lambat laun akan menyerap karbondioksida dari udara (Farmakope Indonesia edisi III, Hal 536).Kelarutan : praktis tidak larut dalam air dan dalam etanol (95%). Larut dalam asam mineral encer dan dalam larutan alkali hidroksida. Titik leleh Kegunaan dan konsentrasi lazim penggunaan : antiseptik lokal. (Farmakope Indonesia edisi III, Hal 536).

ASAM SALISILATSinonim:Asam 2-hidroksibenzoatAcidum salicycumStruktur molekul:

Rumus Molekul: C7H6O3Massa Molar:138,12 g/molTitik Leleh: 159CPemerian: Hablur ringan tidak berwarna atau serbuk berwarna putih; hampir tidak berbau; rasa agak manis dan tajam.Kelarutan: Larut dalam 550 bagian air dan dalam 4 bagian ethanol (95%)P;mudah larut dalam kloroformPdan dalam eterP; larut dalam larutsan ammonium acetatP, dinatrium hydrogen fosfatP; kalium sitratPdan natrium sitratP.Suhu Lebur: 158,5Cdan 161C.Titik Didih: 211C (2666 Pa)Densitas: 1,44 g/cm3Keasaman (pKa): 2,97IncompatibilitasBereaksi dengan alkali dan karbonat hydroxids membentuk garam yang larut dalam air. Inkompatibel dengan larutan besi klorida, memberikan warna ungu.Dan dengan nitro ether kuat.Dosis (USP)Untuk pemakaian topikal 1-2% dalam larutan alkohol atau salep.Sebagai agen antiseptik, antiparasit dan keratolitik 2-5% dalam sediaan serbuk atau salep.Sebagai keratolitik kuat hingga 20%.