bse anjing pendahuluan dan metode
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 BSE Anjing Pendahuluan Dan Metode
1/2
PENDAHULUAN
Anjing telah menjadi hewan kesayangan yang sangat dibutuhkan oleh manusia. Hal ini
membuat nilai ekonomis anjing menjadi tinggi bahkan harganya bisa mencapai ratusan juta
rupiah. Didukung dengan pengetahuan pemeliharaan yang baik, anjing telah menjadi
peliharaan baik bagi orang tua maupun muda.. Semakin banyaknya peminat hewankesayangan terutama anjing, pengembangbiak atau breeder akan berusaha untuk
menghasilkan offspringatau anakan dari spesifik pejantan yang berkualitas tinggi.
Keterbatasan pejantan yang diinginkan menjadikan I salah satu cara untuk menghasilkan
keturunan dari pejantan berkualitas tinggi. Di Indonesia, inseminasi buatan !I" merupakan
teknologi yang paling sering digunakan karena memiliki efekti#itas tinggi dan biaya
terjangkau.
$ada hewan produksi seperti sapi, I digunakan untuk meningkatkan produksi dan
kualitas reproduksi, sedangkan pada anjing I digunakan dengan tujuan mempertahankan
kemurnian ras !pedigree" dan kualitas performance. Alasan lain dilakukan I adalah untuk
mencegah penyakit menular melalui perkawinan, untuk anjing dengan defek kongenital
!abnormalitas #agina", untuk anjing betina yang tidak dapat menerima pejantan, ketikapejantan tidak dapat mounting karena masalah fisik seperti gangguan pada #ertebrae,
kelainan pada kaki belakang, brachycephalic, serta untuk efisiensi waktu.
Dalam I, semen dari seekor pejantan diberi pengencer sehingga #olumenya
bertambah dan dapat digunakan untuk mengawini lebih dari seekor betina. Kunci
keberhasilan I terletak pada kualitas semen yang digunakan. Semen segar perlu die#aluasi
terlebih dahulu sebelum diolah menjadi semen cair dan semen beku yang dikemas dalam
straw. %#aluasi dilakukan secara makroskopis !warna, #olume, pH, konsistensi,dan bau" dan
mikroskopis !gerakan massa, motilitas progresif, konsentrasi, dan #iabilitas".
Kualitas semen setelah pengolahan menjadi semen cair maupun semen beku
diharapkan tetap terjaga selama periode peyimpanan. ahan pengencer harus mengandung
sumber energi bagi kehidupan sperma, tidak bersifat toksik, mudah diperoleh dan murah.
&enis bahan pengencer juga berpengaruh terhadap daya hidup sperma, sehingga perlu
komposisi yang sesuai bagi setiap spesies ternak. $emilihan pejantan untuk I didasarkan
pada keunggulan genetik. 'ampilan fisik pejantan, libido, dan kelayakan sperma merupakan
parameter dalam penentuan pejantan I. $ejantan dengan mutu genetik unggul diharapkan
dapat menghasilkan keturunan yang unggul pula. (leh karena itu perlu dilakukan Breeding
Soundness Examination!S%" dalam pemilihan pejantan unggul.
Inseminasi buatan pada anjing pertama kali sukses pada tahun )*+ di Itali oleh Abbe
-aaro Spallanani, dan dari anjing tersebut lahirlah / ekor anak anjing. $ada tahun )+00 di
1usia, I#ano# juga mempraktekan I pada anjing dan juga mengembangkan semen e2tender.
Awal tahun )033, Danish menemukan straw untuk pengemasan semen beku, dan pada tahun)0) mulai diperkenalkannya #agina buatan untuk anjing !Heise, 43)4".
TUJUAN
5engetahui status fertilitas anjing jantan dengan metode Breeding Soundness
Examination!S%".
METODE
-
7/24/2019 BSE Anjing Pendahuluan Dan Metode
2/2
Alat dan Bahan
Alat6alat yang digunakan adalah tali pengukur, tabung penampung semen,
mikroskop cahaya, gelas objek, cover glass, pipet tetes, kamar hitung, tabung eppendorf,
heating table, dan mikro pipet. ahan6bahan yang digunakan adalah semen cair anjing.
Cara Kerja
Koleksi semen
Semen anjing secara umum dapat dikoleksi dengan cara menstimulasi bulbus penis
atau dengan alat digital seperti elektroejakulator. 7amun pada kali ini teknik mengoleksi
semen anjing digunakan adalah dengan memijat bagian bulbus glandis sampai penis setengah
ereksi, kemudian preputium direposisikan dan masukan penis ke dalam tabung penampungsemen, sambil tetap memijat bagian penis anjing. %jakulasi semen anjing terdiri dari tiga
bagian. agian pertama !pre6sperm" memiliki #olume yang sedikit dan mengandung
beberapa sampai tidak ada spermatooa, bagian kedua !sperm6rich" yang mengandung
banyak spermatooa berasal dari epididimis dan testes, #olume sekitar 3,868 cc, dan bagian
ketiga !prostatic fluid" yang juga mengandung sedikit sampai tidak ada spermatooa, #olume
sekitar 683 cc.
Evalasi semen
Semen anjing dari hasil penampungan dibawa ke laboratorium untuk dilakukan
pemeriksaan semen segar secara makroskopis dan mikroskopis.
a! Makrosko"is
$emeriksaan makroskopis bertujuan untuk mengetahui #olume, konsistensi, warna, pH,
dan bau dari semen. 9olume semen diukur menggunakan pipet ukur. Konsistensi diperiksa
dengan cara memiringkan tabung dan melihat gerakan semen kembali ke dasar tabung.
$engukuran pH dilakukan menggunakan pH paper dengan cara menempelkan sedikit semen
pada potongan pH paper kemudian dibandingkan dengan skala pada kemasan pH paper.
#! Mikrosko"is
$emeriksaan semen secara mikroskopis meliputi gerakan massa, motilitas, konsentrasi,
#iabilitas, dan morfologi !abnormalitas" sperma. :erakan massa dilihat dengan cara
meneteskan satu tetes semen di atas objek gelas kemudian diamati dengan mikroskop pada
perbesaran )32)3. 5otilitas sperma diamati pada perbesaran 32)3 dengan penilaiansubyektif )6)33;. $emeriksaan konsentrasi sperma dilakukan dengan mengencerkan semen
dan formo saline dengan perbandingan ) < 0. Semen diperiksa menggunakan kamar hitung
pada 8 kotak. 9iabilitas diperiksa dengan pewarnaan eosin negrosin dan dibuat preparat ulas.
$engamatan dilakukan pada )3 lapang pandang pada perbesaran 32)3. $emeriksaan
mikroskopis dilakukan sebanyak / kali ulangan.
DA$TA% PU&TAKA
Heise, A. 43)4. Artificial Insemination in 9eterinary Science. =aculty of 9eterinary
Science. >ni#ersity of $retoria. South Africa.