bpkad.bekasikota.go.id · web viewmerumuskan dan menyampaikan laporan pertanggungjawaban...

73
67 BAB II GAMBARAN PELAYANAN BPKAD KOTA BEKASI 2.1 Gambaran Umum Kota Bekasi Sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Bekasi Nomor 04 Tahun 2004 tentang Pembentukan Wilayah Administrasi Kecamatan dan Kelurahan Kota Bekasi bahwa Kota Bekasi terbagi atas 12 Kecamatan yaitu Kecamatan Bekasi Utara, Kecamatan Bekasi Timur, Kecamatan Bekasi Selatan, Kecamatan Bekasi Barat, Kecamatan Mustikajaya, Kecamatan Bantargebang, Kecamatan Rawalumbu, Kecamatan Medan Satria, Kecamatan Jatiasih, Kecamatan Pondok Melati, Kecamatan Pondok Gede dan Kecamatan Jatisampurna yang terdiri dari 56 Kelurahan dengan luas wilayah Kota Bekasi sekitar 210,49 km2, dengan batas wilayah : Sebelah Utara : Kabupaten Bekasi Sebelah Timur : Kabupaten Bekasi Sebelah Selatan : Kab. Bogor dan Kota Depok Sebelah Barat : Provinsi DKI Jakarta Sedangkan secara geografi Kota Bekasi berada pada posisi 106°48’28”-107°27’29” Bujur Timur dan 6°10’6”- 6 0 30’6” Lintang Selatan. Kondisi topografi Kota Bekasi relatif datar, dengan kemiringan antara 0–2 %. Wilayah Kota Bekasi terletak pada ketinggian antara 11 m sampai 81 m di atas permukaan air laut. Ketinggian kurang dari 25 m berada pada Kecamatan Medan Satria, Bekasi Utara, Bekasi Selatan, Bekasi Timur dan Pondok Gede. Sedangkan ketinggian antara 25–100 m di atas permukaan air laut berada di Kecamatan Bantargebang, Pondok Melati, Jatiasih. Struktur geologi wilayah Kota Bekasi didominasi oleh pleistocene volcanik facies. Struktur aluvium menempati sebagian kecil wilayah Kota Bekasi bagian utara. Sedangkan struktur miocene sedimentary facies terdapat di bagian timur wilayah Kota Bekasi sepanjang perbatasan

Upload: dinhtruc

Post on 16-Mar-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

67

BAB II

GAMBARAN PELAYANANBPKAD KOTA BEKASI

2.1 Gambaran Umum Kota Bekasi

Sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Bekasi Nomor 04 Tahun 2004 tentang Pembentukan Wilayah Administrasi Kecamatan dan Kelurahan Kota Bekasi bahwa Kota Bekasi terbagi atas 12 Kecamatan yaitu Kecamatan Bekasi Utara, Kecamatan Bekasi Timur, Kecamatan Bekasi Selatan, Kecamatan Bekasi Barat, Kecamatan Mustikajaya, Kecamatan Bantargebang, Kecamatan Rawalumbu, Kecamatan Medan Satria, Kecamatan Jatiasih, Kecamatan Pondok Melati, Kecamatan Pondok Gede dan Kecamatan Jatisampurna yang terdiri dari 56 Kelurahan dengan luas wilayah Kota Bekasi sekitar 210,49 km2, dengan batas wilayah : Sebelah Utara : Kabupaten Bekasi Sebelah Timur : Kabupaten Bekasi Sebelah Selatan: Kab. Bogor dan Kota Depok Sebelah Barat : Provinsi DKI Jakarta

Sedangkan secara geografi Kota Bekasi berada pada posisi 106°48’28”-107°27’29” Bujur Timur dan 6°10’6”- 6030’6” Lintang Selatan. Kondisi topografi Kota Bekasi relatif datar, dengan kemiringan antara 0–2 %. Wilayah Kota Bekasi terletak pada ketinggian antara 11 m sampai 81 m di atas permukaan air laut. Ketinggian kurang dari 25 m berada pada Kecamatan Medan Satria, Bekasi Utara, Bekasi Selatan, Bekasi Timur dan Pondok Gede. Sedangkan ketinggian antara 25–100 m di atas permukaan air laut berada di Kecamatan Bantargebang, Pondok Melati, Jatiasih. Struktur geologi wilayah Kota Bekasi didominasi oleh pleistocene volcanik facies. Struktur aluvium menempati sebagian kecil wilayah Kota Bekasi bagian utara. Sedangkan struktur miocene sedimentary facies terdapat di bagian timur wilayah Kota Bekasi sepanjang perbatasan dengan DKI Jakarta. Kondisi di wilayah selatan Kota Bekasi, tepatnya di daerah Jati sampurna terdapat sumur gas. Sumur Gas tersebut adalah Sumur JNG-A (106°55’8,687” BT; 06°20’54,051”LS) dan Sumur JNG-B (106°55’21,155” BT; 06°21’10,498”LS). Keadaan tanah dapat membantu di dalam menentukan wilayah yang cocok untuk permukiman dengan mempertimbangkan aspek fisik yang meliputi kedalaman efektif, tekstur tanah, dan jenis tanah. Dengan kedalaman efektif tanah sebagian besar di atas 91 cm, jenis tanah latosol dan aluvial, serta tekstur tanah didominasi sedang halus. Komposisi perbandingan berdasarkan luasnya antara lain: tekstur halus seluas

67

17.260 ha (82%), tekstur sedang seluas 3.368 ha (16%) dan tekstur kasar seluas 421 ha (2%). Kondisi hidrologi Kota Bekasi dibedakan menjadi dua, yaitu air permukaan dan air tanah. Air permukaan mencakup kondisi air hujan yang mengalir ke sungai-sungai. Wilayah Kota Bekasi dialiri 3 (tiga) sungai utama yaitu Sungai Cakung, Sungai Bekasi dan Sungai Sunter, beserta anak-anak sungainya. Sungai Bekasi mempunyai hulu di Sungai Cikeas yang berasal dari gunung pada ketinggian kurang lebih 1.500 meter dari permukaan air.

2.2 Gambaran Umum BPKAD Kota Bekasi

Sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Bekasi Nomor 05 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Bekasi Nomor 05 Tahun 2008 tentang Lembaga Teknis Daerah Kota Bekasi (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 5 Seri D) bahwa Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Bekasi merupakan Lembaga Teknis Daerah yaitu SKPD yang melaksanakan fungsi utama selaku unsur pendukung tugas Walikota dalam penyusunan dan pelaksanaan kebijakan teknis yang bersifat spesifik, dalam hal ini mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan dan melaksanaan kebijakan daerah di bidang anggaran, perbendaharaan, akuntansi dan aset daerah.

Berdasarkan Keputusan Walikota Bekasi Nomor 900/Kep.234-BPKAD/VI/2011 tentang Pelimpahan Kewenangan Pengelolaan Keuangan, Pendapatan dan Barang Daerah bahwa Kepala BPKAD Kota Bekasi diberikan kewenangan selaku Pejabat Pengelola Keuangan Daerah serta bertindak selaku Bendahara Umum Daerah (BUD) yang memiliki kewenangan dalam hal Penyusunan Kebijakan Keuangan Daerah, Penyusunan APBD, melaksanakan fungsi Bendahara Umum Daerah, Melaksanakan Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Daerah serta Melaksanaan pengelolaan Barang Milik Daerah.

Sejak pemisahan kelembagaan dari Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kota Bekasi menjadi BPKAD Kota Bekasi dan Dinas Pendapatan Daerah Kota Bekasi, BPKAD Kota Bekasi memegang kendali penuh terhadap pengelolaan keuangan dan aset Kota Bekasi khususnya dalam pengelolaan anggaran, belanja daerah serta aset daerah Kota Bekasi.

Anggaran dan Belanja Daerah

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) merupakan salah satu titik berat atau tugas utama dari BPKAD Kota Bekasi sebagai Badan Pengelolaan Keuangan selain tugas dalam pengelolaan aset-aset milik Pemerintah Kota

67

Bekasi. Sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, maka APBD Kota Bekasi disusun melalui tahapan-tahapan yang telah ditentukan yang melibatkan beberapa elemen Birokrasi yang tergabung dalam Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) yang beranggotakan diantaranya :

1. Sekretaris Daerah Kota Bekasi sebagai Ketua;2. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Bekasi (Bappeda);3. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Bekasi (BPKAD);4. Dinas Pendapatan Daerah Kota Bekasi (Dispenda);5. Bagian Ekonomi Pembangunan dan Ketahanan Pangan Setda Kota Bekasi.Berikut ini tahapan-tahapan penyusunan APBD Kota Bekasi :a. Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)

Pemerintah Daerah menyusun RKPD berdasarkan Rencana Kerja (RENJA) SKPD untuk (satu) tahun, sedangkan isi dari RKPD tersebut terdiri dari :1. Kerangka Ekonomi Daerah;2. Prioritas Pembangunan dan Kewajiban Daerah;3. Rencana Kerja yang Terukur dan Pendanaannya.

b. Penyusunan Rancangan Kebijakan Umum Anggaran (RKUA) dan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS).

Rancangan KUA/PPAS dibuat berdasarkan RKPD dan Pedoman penyusunan APBD oleh Walikota Bekasi selaku Kepala Daerah dibantu dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kota Bekasi yang memuat :

1. Kondisi Ekonomi Makro Daerah;2. Asumsi Penyusunan APBD;3. Kebijakan Pendapatan dan Belanja Daerah;4. Kebijakan Pembiayaan Daerah dan Strategi pencapaiannya.

Tahapan Penyusunan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) :

1. Menentukan skala prioritas untuk urusan wajib dan pilihan;2. Menentukan program untuk masing-masing urusan;3. Menyusun plafon anggaran sementara untuk masing-masing program.

Rancangan KUA/PPAS tersebut kemudian disampaikan kepada DPRD untuk dibahas bersama-sama dengan Kepala Daerah sehingga menghasilkan Nota Kesepakatan tentang KUA/PPAS.

c. Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) SKPD

67

Berdasarkan Nota Kesepakatan tentang KUA/PPAS tersebut maka, Walikota Bekasi mengeluarkan Keputusan tentang Pedoman Penyusunan RKA SKPD yang disusun oleh Kepala SKPD, Penyusunan RKA SKPD berpedoman pada poin-poin sebagai berikut :

1. Prioritas pembangunan daerah dan program/kegiatan yang terkait;2. Alokasi plafon anggaran sementara untuk setiap program/kegiatan

SKPD;3. Batas waktu penyampaian RKA-SKPD kepada PPKD;4. Dokumen Lampiran : KUA, PPAS, kode rekening, Format RKA SKPD,

ASB, Analisa Standar Harga.d. Penyusunan RAPERDA tentang APBD

1. RKA disusun berpedoman pada poin-poin diatas dengan menggunakan pendekatan :a. Kerangka pengeluaran jangka menengah daerah;b. Penganggaran terpadu;c. Penganggaran berdasarkan prestasi kerja.

2. RKA yang telah disusun dan ditandatangani SKPD kemudian disampaikan kepada Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD) untuk dibahas oleh TAPD untuk menelaah hal-hal sebagai berikut :a. Kesesuaian RKA-SKPD dengan KUA, PPAS, prakiraan maju pada

RKA-SKPD tahun berjalan yang disetujui tahun lalu, dan dokumen perencanaan lainnya;

b. Kesesuaian rencana anggaran dengan standar analisis belanja, standar satuan harga;

c. Kelengkapan instrument pengukuran kinerja yang meliputi capaian kinerja, indikator kinerja, kelompok sasaran kegiatan, dan standar pelayanan minimal;

d. Proyeksi prakiraan maju untuk tahun anggaran berikutnya; dane. Sinkronisasi program dan kegiatan.

3. PPKD menyusun RAPERDA tentang APBD dari RKA SKPD yang telah disempurnakan untuk disampaikan ke DPRD yang sebelumnya disosialisasikan terlebih dahulu kepada masyarakat oleh Sekretaris Daerah.

4. RAPERDA tentang APBD beserta lampirannya disertai Nota Keuangan dibahas pada Rapat DPRD Kota Bekasi oleh Walikota Bekasi dan DPRD Kota Bekasi untuk kemudian diambil keputusan.

e. Penyusunan Peraturan Daerah (PERDA) tentang APBD dan DPA SKPD dengan tahapan :

67

1. RAPERDA tentang APBD yang telah diputuskan dijadikan dasar Kepala

Daerah untuk membuat Peraturan Daerah Walikota Bekasi tentang Penjabaran APBD;

2. RAPERDA yang telah diputuskan kemudian diserahkan kepada Gubernur Jawa Barat untuk dilakukan evaluasi yang hasilnya disampaikan paling lambat 15 hari sejak diterima, jika masih terdapat ketidaksesuaian maka Walikota bersama DPRD akan melakukan penyempurnaan paling lama 7 hari dan jika sesuai maka Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD dan Peraturan Kepala Daerah tentang Penjabaran APBD bisa ditetapkan;

3. Setelah RAPERDA ditetapkan, Rancangan DPA-SKPD disusun oleh Kepala SKPD untuk kemudian diserahkan kepada PPKD. DPA-SKPD tersebut merinci hal-hal sebagai berikut :a. Sasaran yang hendak dicapai;b. Program, kegiatan, anggaran yang disediakan untuk mencapai

sasaran tersebut;c. Rencana penarikan dana tiap-tiap SKPD serta pendapatan yang

diperkirakan. 4. Rancangan DPA-SKPD diverifikasi oleh TAPD bersama Kepala SKPD dan

setelah hasil verifikasi selesai maka PPKD akan mengesahkan rancangan DPA-SKPD tersebut dengan persetujuan Sekretaris Daerah;

5. DPA SKPD dijadikan dasar dalam pelaksanaan anggaran oleh Kepala SKPD selaku Pengguna Anggaran/Pengguna Barang.

Mengacu pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Negara, komponen Belanja Daerah Kota Bekasi terdiri dari: 1. Belanja Tidak Langsung, yang terdiri dari: Belanja Pegawai, Belanja

Bunga, Belanja Hibah, Belanja Bantuan Sosial, Belanja Bantuan Keuangan, dan Belanja Tidak Terduga.

2. Belanja Langsung, yang terdiri dari: Belanja Langsung Penunjang Urusan (BLPU) dan Belanja Urusan.

67

Secara utuh Belanja Daerah Kota Bekasi selama 5 (lima) tahun dapat diikuti pada Gambar 2.1 berikut:

Gambar 2.1 Perkembangan Belanja Daerah Kota Bekasi Tahun 2013-2018 (dalam milyar rupiah)

Untuk menganalisis pertumbuhan Belanja Daerah Kota Bekasi ini untuk kurun waktu tiga tahun terakhir (2016-2018) digunakan angka proyeksi, sedangkan kurun waktu tiga tahun pertama (2013-2015) tetap digunakan angka dari APBD murni. Dengan menggunakan acuan tahun awal 2013 dengan angka Belanja Daerah sebesar Rp 3.026.036.053.610,00 maka terjadi total pertumbuhan yang selaras dengan sisi pendapatan selama lima tahun, yaitu sebesar 53,66 persen, yaitu menjadi Rp 4.985.274.891.140,75.

Terjadi pertumbuhan Belanja Daerah rata-rata sekitar 10,73 persen per tahun, dengan rincian:

Tahun 2014 terjadi peningkatan belanja daerah sebesar 23,90 persen, yaitu menjadi Rp 3.749.229.482.087,00 dari Rp 3.026.036.053.610,00 pada tahun sebelumnya; Tahun 2015 terjadi peningkatan belanja daerah sebesar 11,72 persen, yaitu dari Rp 3.749.229.482.087,00 pada tahun 2014 menjadi Rp 4.188.655.800.274,00; Tahun 2016 diperkirakan terjadi peningkatan belanja daerah yang cukup konservatif untuk APBD Kota Bekasi, yaitu sebesar 2,09 persen, dari sebesar Rp 4.188.655.800.274,00 pada tahun 2015 diproyeksikan akan menjadi Rp 4.276.384.769.572,00;

67

2.3 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI2.3.1 Tugas Pokok dan Fungsi

Berdasarkan Peraturan Walikota Bekasi Nomor 65 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Pokok dan Fungsi Serta Tata Kerja pada Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Bekasi, maka Tugas Pokok BPKAD Kota Bekasi adalah melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah dibidang anggaran, perbendaharaan, akuntansi dan aset. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut BPKAD menyelenggarakan fungsi :

a. Kepala BPKAD Kota Bekasi

Tugas

Kepala Badan mempunyai tugas membantu Wali Kota dalam memimpin, mengendalikan, dan mengkoordinasikan perumusan kebijakan teknis dan pelaksanaan fungsi penunjang urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Badan yang meliputi bidang anggaran, perbendaharaan, akuntansi dan aset untuk mencapai visi dan misi Badan.

Kepala Badan mempunyai fungsi: a. perumusan dan penetapan rencana strategis dan rencana kerja

Badan sesuai dengan visi dan misi Daerah;b. penetapan pedoman dan petunjuk teknis penyelenggaraan urusan

lingkup bidang keuangan daerah; c. pembinaan dan pengendalian pelaksanaan tugas Sekretariat,

Bidang-Bidang, UPTB dan Kelompok Jabatan Fungsional; d. pembinaan administrasi perkantoran; e. pemberian pelayanan dan pembinaan kepada unsur terkait di bidang

keuangan daerah serta pelaksanaan hubungan kerja sama dengan OPD, lembaga/instansi terkait dalam rangka penyelenggaraan kegiatan Badan;

f. pembinaan dan pengembangan karir pegawai Badan;g. pelaksanaan tugas selaku Pengguna Anggaran/Pengguna Barang; h. penyusunan dan penyampaian laporan keuangan Badan sesuai

ketentuan yang berlaku; i. pemberian laporan pertanggungjawaban tugas Badan kepada Wali

Kota melalui Sekretaris Daerah dan laporan kinerja Badan sesuai ketentuan yang berlaku;

j. penyelenggaraan tugas lain yang diberikan oleh Wali Kota.

67

Kepala Badan mempunyai uraian tugas:a. memimpin, mengatur, membina dan mengendalikan tugas Badan;b. menetapkan visi dan misi Badan untuk mendukung visi dan misi

Daerah serta kebijakan Wali Kota;c. menetapkan rencana strategis Badan untuk mendukung visi dan

misi Daerah serta kebijakan Wali Kota;d. merumuskan serta menetapkan kebijakan/petunjuk teknis

dan/atau menyampaikan bahan penetapan oleh Wali Kota di bidang keuangan daerah;

e. merumuskan dan menetapkan pedoman kerja di bidang anggaran, perbendaharaan, akuntansi dan aset;

f. menetapkan dan/atau menyampaikan rancangan Prosedur Tetap/ Standard Operating Procedure (SOP) di bidang anggaran, perbendaharaan, akuntansi dan aset;

g. menyusun program kerja dan rencana kegiatan sesuai dengan rencana strategis Badan;

h. menetapkan kebutuhan anggaran Bidang sebagai RKA Badan;i. menetapkan kebutuhan anggaran belanja tidak langsung,

kebutuhan perlengkapan Badan sebagaimana ketentuan yang berlaku;

j. memaraf dan/atau menandatangani naskah dinas sesuai ketentuan tata naskah dinas dalam kapasitas jabatannya termasuk naskah lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas baik internal maupun eksternal;

k. menyampaikan data aparatur yang wajib mengisi LHKPN atau LHKASN di lingkungan OPD kepada OPD terkait/Kormonev;

l. menandatangani dan/atau menyampaikan hasil penyusunan Analisa Jabatan, Informasi Jabatan, dan Standar Kompetensi Jabatan kepada OPD terkait;

m. menandatangani Rekomendasi/Nota Pertimbangan/Surat Keterangan dan/atau jasa pelayanan publik lainnya sesuai dengan kewenangan yang dilimpahkan;

n. menyampaikan pertimbangan teknis dan/atau administratif kepada Wali Kota terkait kebijakan-kebijakan strategis bidang anggaran, perbendaharaan, akuntansi dan aset dalam penyelenggaraan kewenangan Pemerintah di Daerah;

67

o. menyampaikan masukan, saran dan informasi serta langkah-

langkah inovasi kepada Wali Kota dalam upaya peningkatan kinerja pelayanan Badan;

p. mengidentifikasi permasalahan anggaran, perbendaharaan, akuntansi dan aset berkenaan dengan penyelenggaraan tugas Pemerintah Daerah serta memberikan alternatif pemecahan masalah;

q. mengkoordinasikan, memantau dan mengendalikan penanganan fungsi penunjang urusan keuangan daerah yang meliputi pelaksanaan di bidang anggaran, perbendaharaan, akuntansi dan aset;

r. melakukan koordinasi dengan jajaran Pemerintah baik setingkat Kabupaten/Kota, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintahan Pusat maupun instansi vertikal dalam rangka penyelenggaraan Pemerintahan di Daerah bidang anggaran, perbendaharaan, akuntansi dan aset sesuai kebijakan Wali Kota;

s. mengarahkan, mendistribusikan, mengevaluasi dan mengawasi pelaksanaan tugas-tugas prioritas di lingkungan Badan dalam rangka memberikan pelayanan prima kepada masyarakat sesuai kewenangan dalam bidang tugasnya;

t. membina pengembangan karier bagi staf/bawahan yang berprestasi dan/atau berpotensi;

u. melaksanakan pengawasan melekat secara berjenjang terhadap aparatur di lingkup Badan sesuai ketentuan yang berlaku;

v. memberikan sanksi sesuai kewenangan tingkatan eselonnya atas pelanggaran disiplin staf/bawahan sesuai ketentuan yang berlaku;

w. menyampaikan laporan kinerja Badan kepada Wali Kota sesuai pedoman yang ditetapkan;

x. melaksanakan koordinasi dan menyampaikan laporan perkembangan pelaksanaan tugas kepada Sekretaris Daerah melalui Asisten sesuai hubungan kerja Asisten dengan OPD, secara berkala dan sesuai kebutuhan;

y. merumuskan dan menyampaikan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas secara administratif kepada Wali Kota melalui Sekretaris Daerah setiap akhir tahun anggaran atau pada saat serah terima jabatan;

67

z. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diperintahkan atau

dilimpahkan atau didelegasikan oleh pimpinan menurut kapasitas dan wewenang jabatannya.

b. SekretarisTugasSekretariat mempunyai tugas membantu Kepala Badan dalam memimpin dan mengkoordinasikan penyelenggaraan pelayanan teknis administratif kegiatan dan ketatausahaan yang meliputi urusan Perencanaan, Umum dan Kepegawaian serta Keuangan untuk mencapai tata kelola kesekretariatan yang baik.

Sekretariat mempunyai fungsi:a. pengoordinasian penyusunan dan perumusan bersama kebijakan,

petunjuk teknis serta rencana strategis Badan;b. penyusunan bersama program kerja dan rencana kegiatan Badan

berdasarkan pada visi dan misi Badan; c. penyusunan program kerja dan rencana kegiatan Sekretariat;d. pengelolaan ketatausahaan perkantoran serta penelaahan dan

pengkajian konsep naskah dinas dan produk hukum lingkup Badan;e. pembinaan dan pengendalian administrasi keuangan dan

kepegawaian Badan;f. perumusan bahan rencana kebutuhan belanja langsung dan

belanja tidak langsung serta bahan rencana kebutuhan, pemanfaatan dan pemeliharaan barang inventaris Badan;

g. penyelenggaraan pelayanan kehumasan;h. pengoordinasian, pembinaan dan pengendalian pelaksanaan tugas

bawahan;i. penyusunan bahan laporan pelaksanaan kegiatan Sekretariat dan

kegiatan Badan secara berkala;j. pelaksanaan tugas kedinasan lainnya sesuai perintah Kepala

Badan.Sekretaris mempunyai uraian tugas:a. memimpin, mengatur, mengarahkan tugas Sekretariat dan

mengkoordinasikan tugas bidang-bidang; b. menyusun bahan visi dan misi sesuai bidang tugasnya untuk

dirumuskan menjadi konsep visi dan misi Badan;

67

c. menyusun dan merumuskan bersama rencana strategis

Sekretariat dan mengkoordinasikan rencana strategis bidang-bidang;

d. mengkoordinasikan serta menghimpun bahan perumusan kebijakan dan/atau petunjuk teknis sebagai bahan penetapan kebijakan pimpinan;

e. mengkoordinasikan, menghimpun serta merumuskan bersama pedoman kerja sebagai bahan penetapan kebijakan pimpinan;

f. menyusun, merumuskan, serta menetapkan program kerja dan rencana kegiatan Sekretariat sesuai dengan rencana strategis dan kebijakan yang telah ditetapkan oleh Kepala Badan menurut skala prioritas;

g. mengkoordinasikan serta menghimpun bahan program kerja, skala prioritas rencana kegiatan dan kebutuhan anggaran Bidang sebagai RKA Badan serta bahan laporan kinerja Badan dari masing-masing Bidang;

h. menyusun konsep rencana kebutuhan anggaran belanja tidak langsung, kebutuhan perlengkapan Badan sebagaimana ketentuan yang berlaku;

i. memfasilitasi pelaksanaan pengadaan kebutuhan rutin maupun operasional dan mendistribusikan kepada para Kepala Bidang, Kepala Sub Bidang, Kepala Sub Bagian, Kepala UPTB, pejabat fungsional lainnya dan staf pelaksana Badan;

j. memfasilitasi penyelenggaraan kehumasan Badan sesuai prosedur pelayanan terhadap masyarakat yang membutuhkan data atau informasi tugas/kegiatan yang dilaksanakan Badan;

k. memfasilitasi pengadministrasian serta penyampaian informasi, instruksi, nota dinas dan/atau surat-surat yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas pada Bidang-bidang;

l. mengkoordinasikan, menghimpun dan mengelola arsip naskah dinas, dokumen, data pegawai;

m. melaksanakan pembinaan dan pengawasan pengisian daftar hadir pegawai Badan, selanjutnya dilaporkan kepada Kepala Badan;

n. mengkoordinir pengumpulan data aparatur yang wajib mengisi LHKPN atau LHKASN di lingkungan OPD;

o. mengevaluasi dan memaraf hasil penyusunan Analisa Jabatan, Informasi Jabatan, dan Standar Kompetensi Jabatan;

67

p. mengevaluasi dan memaraf rancangan Prosedur Tetap/Standard

Operating Procedure (SOP) dari Bidang/unit kerja terkait di lingkungan Badan;

q. mengatur penyelenggaraan administrasi umum, urusan rumah tangga, pemeliharaan serta inventarisasi barang Badan;

r. mewakili Kepala Badan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari apabila Kepala Badan sedang dinas luar atau berhalangan atau atas arahan pimpinan;

s. mengevaluasi dan memaraf setiap naskah dinas yang akan disampaikan kepada pimpinan baik untuk ditandatangani atau sebagai bahan laporan, masukan atau permintaan arahan, kecuali naskah yang bersifat rahasia dan/atau pada saat yang tidak memungkinkan serta mendesak ditindaklanjuti;

t. mengevaluasi dan memaraf setiap konsep Rekomendasi/Nota Pertimbangan/Surat Keterangan dan/atau jasa pelayanan publik lainnya yang disampaikan oleh Bidang terkait;

u. memberikan pertimbangan teknis dan/atau administratif terkait kebijakan-kebijakan strategis lingkup Sekretariat kepada Kepala Badan;

v. memberikan masukan, saran dan informasi kepada Kepala Badan dan/atau Kepala Bidang di lingkungan Badan terkait pelaksanaan tugas lingkup Badan;

w. mengidentifikasi permasalahan berkaitan dengan penyelenggaraan kegiatan serta memberikan alternatif pemecahan masalah;

x. melakukan koordinasi dengan para Kepala Bidang dalam pelaksanaan tugas teknis bidang;

y. melakukan koordinasi dengan jajaran Pemerintah baik setingkat Kabupaten/Kota, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintahan Pusat maupun instansi vertikal dalam rangka penyelenggaraan tugas sesuai kebijakan Kepala Badan;

z. mengarahkan, mendistribusikan, memonitoring, mengevaluasi dan mengawasi pelaksanaan tugas lingkup Sekretariat;

aa.membina, mengevaluasi dan memotivasi kinerja bawahan dalam upaya peningkatan produktivitas kerja dan pengembangan karier;

bb.melaksanakan pengawasan melekat secara berjenjang terhadap pegawai di lingkup Sekretariat sesuai ketentuan yang berlaku;

67

cc.memberikan sanksi sesuai kewenangan tingkatan eselonnya atas

pelanggaran disiplin staf/bawahan sesuai ketentuan yang berlaku;dd.merumuskan bahan laporan kinerja Sekretariat;ee.merumuskan dan menyampaikan laporan pertanggungjawaban

pelaksanaan tugas secara administratif kepada Kepala setiap akhir tahun anggaran atau pada saat serah terima jabatan;

ff. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan wewenang bidang tugasnya.

Sekretariat, membawahi:a. Sub Bagian Perencanaan;b. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;c. Sub Bagian Keuangan.

c. Bidang Anggaran

TugasBidang Anggaran mempunyai tugas membantu Kepala Badan dalam merumuskan kebijakan, mengkoordinasikan penyusunan rencana pembangunan daerah, melaksanakan evaluasi, pengendalian atas kebijakan, program dan kegiatan pembangunan di daerah yang meliputi anggaran belanja tidak langsung, anggaran belanja langsung dan pengendalian pelaksanaan anggaran untuk mencapai pelaksanaan teknis urusan di bidangnya.

Bidang Anggaran mempunyai fungsi:

a. penyusunan program kerja dan rencana kegiatan Bidang;b. perumusan kebijakan, petunjuk teknis serta rencana strategis

sesuai lingkup bidang tugasnya;c. penyusunan dan melaksanakan kebijakan pengelolaan keuangan

daerah dalam perencanaan anggaran;d. penyusunan kebijakan dan pedoman pelaksanaan APBD;e. penyusunan rancangan APBD dan rancangan perubahan APBD;f. penyusunan Anggaran Pendapatan Dana Transfer;g. penyiapan pengesahan DPA-SKPD dan DPPA-SKPD;h. pelaksanaan pengendalian pelaksanaan APBD;i. penyusunan anggaran kas;

67

j. penyusunan penetapan SPD;k. pelaksanaan hubungan kerjasama pelaksanan tugas dengan OPD

terkait;l. pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan dalam lingkup

tugasnya;m. pelaksanaan tugas kedinasan lainnya sesuai perintah

Kepala Badan;n. penyiapan bahan laporan pelaksanaan tugas kepada Kepala Badan.

Bidang Anggaran mempunyai uraian tugas:

a. memimpin, mengatur, membina, dan mengendalikan pelaksanaan tugas sesuai lingkup bidangnya;

b. menyusun bahan visi dan misi sesuai bidang tugasnya untuk dirumuskan menjadi konsep visi dan misi Badan;

c. menyusun dan merumuskan rencana strategis bidang;d. menyusun serta merumuskan bahan penetapan kebijakan dan/atau

petunjuk teknis sesuai lingkup bidang tugasnya sebagai bahan penetapan kebijakan pimpinan;

e. menyusun dan merumuskan pedoman kerja pada lingkup bidang tugasnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

f. menyusun, merumuskan, serta menetapkan program kerja dan rencana kegiatan Bidang sesuai dengan rencana strategis dan kebijakan yang telah ditetapkan oleh Kepala Badan menurut skala prioritas;

g. merumuskan usulan rencana anggaran kegiatan bidang untuk dirumuskan menjadi rencana anggaran kegiatan Badan;

h. menyusun dan mengajukan usulan rencana kebutuhan biaya kegiatan rutin sesuai bidang tugasnya kepada Kepala Badan;

i. mengoreksi dan/atau menandatangani konsep naskah dinas yang berkaitan kewenangan dalam ketentuan pedoman tata naskah dinas dan/atau atas instruksi/ disposisi pimpinan;

j. mengoreksi dan memaraf konsep Rekomendasi/Nota Pertimbangan/Surat Keterangan dan/atau jasa pelayanan publik lainnya untuk ditandatangani oleh Kepala Badan melalui Sekretariat;

67

k. memberikan pertimbangan teknis dan/atau administratif terkait

kebijakan-kebijakan strategis sesuai lingkup bidang tugasnya kepada Kepala Badan;

l. memberikan masukan, saran dan informasi kepada Kepala Badan terkait pelaksanaan tugas lingkup Bidang;

m. merencanakan, membagi tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan kegiatan bidang yang meliputi anggaran belanja tidak langsung, anggaran belanja langsung dan pengendalian pelaksanaan anggaran;

n. mengidentifikasi permasalahan berkaitan dengan penyelenggaraan kegiatan serta memberikan alternatif pemecahan masalah;

o. melakukan koordinasi teknis dengan Sekretaris dan Kepala Bidang lainnya dalam pelaksanaan tugasnya;

p. melakukan koordinasi dengan jajaran Pemerintah baik setingkat Kabupaten/Kota, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintahan Pusat maupun instansi vertikal dalam rangka penyelenggaraan tugas sesuai kebijakan Kepala Badan;

q. mengarahkan, mendistribusikan, memonitoring, mengevaluasi dan mengawasi pelaksanaan tugas pada lingkup bidang;

r. membina, mengevaluasi dan memotivasi kinerja bawahan dalam upaya peningkatan produktivitas kerja dan pengembangan karier;

s. melaksanakan pengawasan melekat secara berjenjang terhadap pegawai di lingkup Bidang sesuai ketentuan yang berlaku;

t. memberikan sanksi sesuai kewenangan tingkatan eselonnya atas pelanggaran disiplin staf/bawahan sesuai ketentuan yang berlaku;

u. merumuskan bahan laporan kinerja Bidang;v. merumuskan dan menyampaikan laporan pertanggungjawaban

pelaksanaan tugas secara administratif kepada Kepala melalui Sekretaris setiap akhir tahun anggaran atau pada saat serah terima jabatan;

w.melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan pimpinan sesuai wewenang bidang tugasnya.

Bidang Anggaran, membawahi:a. Sub Bidang Pengelolaan Anggaran 1;b. Sub Bidang Pengelolaan Anggaran 2;

67

c. Sub Bidang Pengelolaan Anggaran 3.

d. Bidang Perbendaharaan

TugasBidang Perbendaharaan mempunyai tugas membantu Kepala Badan dalam memimpin, mengendalikan, dan mengkoordinasikan perumusan kebijakan teknis dan pelaksanaan urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Badan yang meliputi pengelolaan kas daerah, penatausahaan belanja dan pembiayaan serta penatausahaan gaji daerah untuk mencapai pelaksanaan teknis urusan di bidangnya.

Bidang Perbendaharaan mempunyai fungsi:a. penyusunan program kerja dan rencana kegiatan Bidang;b. perumusan kebijakan, petunjuk teknis serta rencana strategis

sesuai lingkup bidang tugasnya;c. penyusunan pedoman pengelolaan keuangan daerah;d. penempatan dan pengelolaan keuangan daerah;e. pelaksanaan manajemen pengelolaan kas daerah;f. pengkoordinasian, penatausahaan dan pelaporan dana transfer

dan bantuan keuangan;g. pengelolaan dan penatausahaan pengeluaran daerah;h. pengelolaan pinjaman daerah;i. pengelolaan dan penatausahaan gaji daerah;j. pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan dalam lingkup

tugasnya;k. pelaksanaan tugas kedinasan lainnya sesuai perintah Kepala

Badan;l. penyiapan bahan laporan pelaksanaan tugas kepada Kepala Badan.

Bidang Perbendaharaan mempunyai uraian tugas:a. memimpin, mengatur, membina, dan mengendalikan pelaksanaan

tugas sesuai lingkup bidangnya;b. menyusun bahan visi dan misi sesuai bidang tugasnya untuk

dirumuskan menjadi konsep visi dan misi Badan;c. menyusun dan merumuskan rencana strategis bidang;

67

d. menyusun serta merumuskan bahan penetapan kebijakan dan/atau

petunjuk teknis sesuai lingkup bidang tugasnya sebagai bahan penetapan kebijakan pimpinan;

e. menyusun dan merumuskan pedoman kerja pada lingkup bidang tugasnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

f. menyusun, merumuskan, serta menetapkan program kerja dan rencana kegiatan Bidang sesuai dengan rencana strategis dan kebijakan yang telah ditetapkan oleh Kepala Badan menurut skala prioritas;

g. merumuskan usulan rencana anggaran kegiatan bidang untuk dirumuskan menjadi rencana anggaran kegiatan Badan;

h. menyusun dan mengajukan usulan rencana kebutuhan biaya kegiatan rutin sesuai bidang tugasnya kepada Kepala Badan;

i. mengoreksi dan/atau menandatangani konsep naskah dinas yang berkaitan kewenangan dalam ketentuan pedoman tata naskah dinas dan/atau atas instruksi/ disposisi pimpinan;

j. mengoreksi dan memaraf konsep Rekomendasi/Nota Pertimbangan/Surat Keterangan dan/atau jasa pelayanan publik lainnya untuk ditandatangani oleh Kepala Badan melalui Sekretariat;

k. memberikan pertimbangan teknis dan/atau administratif terkait kebijakan-kebijakan strategis sesuai lingkup bidang tugasnya kepada Kepala Badan;

l. memberikan masukan, saran dan informasi kepada Kepala Badan terkait pelaksanaan tugas lingkup Bidang;

m. merencanakan, membagi tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan kegiatan bidang yang meliputi pengelolaan kas daerah, penatausahaan belanja dan pembiayaan serta penatausahaan gaji daerah;

n. mengidentifikasi permasalahan berkaitan dengan penyelenggaraan kegiatan serta memberikan alternatif pemecahan masalah;

o. melakukan koordinasi teknis dengan Sekretaris dan Kepala Bidang lainnya dalam pelaksanaan tugasnya;

p. melakukan koordinasi dengan jajaran Pemerintah baik setingkat Kabupaten/Kota, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintahan Pusat

67

maupun instansi vertikal dalam rangka penyelenggaraan tugas sesuai kebijakan Kepala Badan;

q. mengarahkan, mendistribusikan, memonitoring, mengevaluasi dan mengawasi pelaksanaan tugas pada lingkup bidang;

r. membina, mengevaluasi dan memotivasi kinerja bawahan dalam upaya peningkatan produktivitas kerja dan pengembangan karier;

s. melaksanakan pengawasan melekat secara berjenjang terhadap pegawai di lingkup Bidang sesuai ketentuan yang berlaku;

t. memberikan sanksi sesuai kewenangan tingkatan eselonnya atas pelanggaran disiplin staf/bawahan sesuai ketentuan yang berlaku;

u. merumuskan bahan laporan kinerja Bidang;v. merumuskan dan menyampaikan laporan pertanggungjawaban

pelaksanaan tugas secara administratif kepada Kepala melalui Sekretaris setiap akhir tahun anggaran atau pada saat serah terima jabatan;

w.melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan pimpinan sesuai wewenang bidang tugasnya.

Bidang Perbendaharaan, membawahi:a. Sub Bidang Pengelolaan Kas Daerah;b. Sub Bidang Penatausahaan Belanja dan Pembiayaan;c. Sub Bidang Penatausahaan Gaji Daerah.

d. Bidang Akuntansi

TugasBidang Akuntansi mempunyai tugas membantu Kepala Badan dalam memimpin, mengendalikan, dan mengkoordinasikan perumusan kebijakan teknis dan pelaksanaan urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Badan yang meliputi kebijakan dan informasi akuntansi pemerintah daerah, evaluasi pelaporan serta penyusunan laporan dan pertanggungjawaban anggaran untuk mencapai pelaksanaan teknis urusan di bidangnya.Bidang Akuntansi mempunyai fungsi:a. penyusunan program kerja dan rencana kegiatan Bidang;b. perumusan kebijakan, petunjuk teknis serta rencana strategis

sesuai lingkup bidang tugasnya;

67

c. penyusunan Kebijakan Akuntansi Dan Pedoman Teknis

Penatausahaan Keuangan Daerah;d. penyusunan Sistem Dan Prosedur, Mekanisme Penatausahaan

Keuangan Daerah Yang Bersumber Dana Dari Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (APBD) Maupun Non APBD;

e. pelaksanaan Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) dan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD;

f. pelaksanaan Pembinaan Teknis Penatausahaan, Pertanggungjawaban dan Laporan Keuangan Daerah;

g. pelaksanaan Evaluasi dan Supervisi Pengelolaan Keuangan Daerah;

h. pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan dalam lingkup tugasnya;

i. pelaksanaan tugas kedinasan lainnya sesuai perintah Kepala Badan;

j. penyiapan bahan laporan pelaksanaan tugas kepada Kepala Badan.

Bidang Akuntansi mempunyai uraian tugas:a. memimpin, mengatur, membina, dan mengendalikan pelaksanaan

tugas sesuai lingkup bidangnya;b. menyusun bahan visi dan misi sesuai bidang tugasnya untuk

dirumuskan menjadi konsep visi dan misi Badan;c. menyusun dan merumuskan rencana strategis bidang;d. menyusun serta merumuskan bahan penetapan kebijakan dan/atau

petunjuk teknis sesuai lingkup bidang tugasnya sebagai bahan penetapan kebijakan pimpinan;

e. menyusun dan merumuskan pedoman kerja pada lingkup bidang tugasnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

f. menyusun, merumuskan, serta menetapkan program kerja dan rencana kegiatan Bidang sesuai dengan rencana strategis dan kebijakan yang telah ditetapkan oleh Kepala Badan menurut skala prioritas;

g. merumuskan usulan rencana anggaran kegiatan bidang untuk dirumuskan menjadi rencana anggaran kegiatan Badan;

h. menyusun dan mengajukan usulan rencana kebutuhan biaya kegiatan rutin sesuai bidang tugasnya kepada Kepala Badan;

67

i. mengoreksi dan/atau menandatangani konsep naskah dinas yang

berkaitan kewenangan dalam ketentuan pedoman tata naskah dinas dan/atau atas instruksi/ disposisi pimpinan;

j. mengoreksi dan memaraf konsep Rekomendasi/Nota Pertimbangan/Surat Keterangan dan/atau jasa pelayanan publik lainnya untuk ditandatangani oleh Kepala Badan melalui Sekretariat;

k. memberikan pertimbangan teknis dan/atau administratif terkait kebijakan-kebijakan strategis sesuai lingkup bidang tugasnya kepada Kepala Badan;

l. memberikan masukan, saran dan informasi kepada Kepala Badan terkait pelaksanaan tugas lingkup Bidang;

m. merencanakan, membagi tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan kegiatan bidang yang meliputi kebijakan dan informasi akuntansi pemerintah daerah, evaluasi pelaporan serta penyusunan laporan dan pertanggungjawaban anggaran;

n. mengidentifikasi permasalahan berkaitan dengan penyelenggaraan kegiatan serta memberikan alternatif pemecahan masalah;

o. melakukan koordinasi teknis dengan Sekretaris dan Kepala Bidang lainnya dalam pelaksanaan tugasnya;

p. melakukan koordinasi dengan jajaran Pemerintah baik setingkat Kabupaten/Kota, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintahan Pusat maupun instansi vertikal dalam rangka penyelenggaraan tugas sesuai kebijakan Kepala Badan;

q. mengarahkan, mendistribusikan, memonitoring, mengevaluasi dan mengawasi pelaksanaan tugas pada lingkup bidang;

r. membina, mengevaluasi dan memotivasi kinerja bawahan dalam upaya peningkatan produktivitas kerja dan pengembangan karier;

s. melaksanakan pengawasan melekat secara berjenjang terhadap pegawai di lingkup Bidang sesuai ketentuan yang berlaku;

t. memberikan sanksi sesuai kewenangan tingkatan eselonnya atas pelanggaran disiplin staf/bawahan sesuai ketentuan yang berlaku;

u. merumuskan bahan laporan kinerja Bidang;v. merumuskan dan menyampaikan laporan pertanggungjawaban

pelaksanaan tugas secara administratif kepada Kepala melalui

67

Sekretaris setiap akhir tahun anggaran atau pada saat serah terima jabatan;

w.melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan pimpinan sesuai wewenang bidang tugasnya.

Bidang Akuntansi, membawahi:a. Sub Bidang Kebijakan dan Informasi Akuntansi Pemerintah Daerah;b. Sub Bidang Evaluasi Pelaporan;c. Sub Bidang Penyusunan Laporan dan Pertanggungjawaban Anggaran.

f. Bidang Aset

TugasBidang Aset mempunyai tugas membantu Kepala Badan dalam memimpin, mengendalikan, dan mengkoordinasikan perumusan kebijakan teknis dan pelaksanaan urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Badan yang meliputi mutasi dan inventarisasi aset, pemanfaatan dan pemberdayaan aset serta pengamanan dan penghapusan aset untuk mencapai pelaksanaan teknis urusan di bidangnya.

Bidang Aset mempunyai fungsi:a. penyusunan program kerja dan rencana kegiatan Bidang;b. perumusan kebijakan, petunjuk teknis serta rencana strategis

sesuai lingkup bidang tugasnya;c. pelaksanaan Administrasi Barang Milik Daerah (BMD);d. pelaksanaan rekapitulasi, pencatatan dan pendaftaran barang milik

daerah dalam Daftar Barang Milik Daerah (DBMD);e. penyusunan pedoman petunjuk teknis pengelolaan Barang Milik

Daerah (BMD);f. penyusunan pedoman petunjuk teknis pemanfaatan dan

pengendalian kekayaan Daerah;g. pelaksanaan evaluasi dan supervisi pengelolaan Barang Milik

Daerah (BMD);h. pelaksanaan rekapitulasi dan pencatatan inventaris barang dan

aset daerah yang diusulkan untuk dihapus dari kekayaan daerah;

67

i. pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan dalam lingkup

tugasnya;j. pelaksanaan tugas kedinasan lainnya sesuai perintah Kepala

Badan;k. penyiapan bahan laporan pelaksanaan tugas kepada Kepala

Badan.

Bidang Aset mempunyai uraian tugas:a. memimpin, mengatur, membina, dan mengendalikan pelaksanaan

tugas sesuai lingkup bidangnya;b. menyusun bahan visi dan misi sesuai bidang tugasnya untuk

dirumuskan menjadi konsep visi dan misi Badan;c. menyusun dan merumuskan rencana strategis bidang;d. menyusun serta merumuskan bahan penetapan kebijakan dan/atau

petunjuk teknis sesuai lingkup bidang tugasnya sebagai bahan penetapan kebijakan pimpinan;

e. menyusun dan merumuskan pedoman kerja pada lingkup bidang tugasnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

f. menyusun, merumuskan, serta menetapkan program kerja dan rencana kegiatan Bidang sesuai dengan rencana strategis dan kebijakan yang telah ditetapkan oleh Kepala Badan menurut skala prioritas;

g. merumuskan usulan rencana anggaran kegiatan bidang untuk dirumuskan menjadi rencana anggaran kegiatan Badan;

h. menyusun dan mengajukan usulan rencana kebutuhan biaya kegiatan rutin sesuai bidang tugasnya kepada Kepala Badan;

i. mengoreksi dan/atau menandatangani konsep naskah dinas yang berkaitan kewenangan dalam ketentuan pedoman tata naskah dinas dan/atau atas instruksi/ disposisi pimpinan;

j. mengoreksi dan memaraf konsep Rekomendasi/Nota Pertimbangan/Surat Keterangan dan/atau jasa pelayanan publik lainnya untuk ditandatangani oleh Kepala Badan melalui Sekretariat;

k. memberikan pertimbangan teknis dan/atau administratif terkait kebijakan-kebijakan strategis sesuai lingkup bidang tugasnya kepada Kepala Badan;

67

l. memberikan masukan, saran dan informasi kepada Kepala Badan

terkait pelaksanaan tugas lingkup Bidang; m. merencanakan, membagi tugas, memberi petunjuk,

menyelia, mengatur, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan kegiatan bidang yang meliputi mutasi dan inventarisasi aset, pemanfaatan dan pemberdayaan serta pengamanan dan penghapusan aset;

n. mengidentifikasi permasalahan berkaitan dengan penyelenggaraan kegiatan serta memberikan alternatif pemecahan masalah;

o. melakukan koordinasi teknis dengan Sekretaris dan Kepala Bidang lainnya dalam pelaksanaan tugasnya;

p. melakukan koordinasi dengan jajaran Pemerintah baik setingkat Kabupaten/Kota, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintahan Pusat maupun instansi vertikal dalam rangka penyelenggaraan tugas sesuai kebijakan Kepala Badan;

q. mengarahkan, mendistribusikan, memonitoring, mengevaluasi dan mengawasi pelaksanaan tugas pada lingkup bidang;

r. membina, mengevaluasi dan memotivasi kinerja bawahan dalam upaya peningkatan produktivitas kerja dan pengembangan karier;

s. melaksanakan pengawasan melekat secara berjenjang terhadap pegawai di lingkup Bidang sesuai ketentuan yang berlaku;

t. memberikan sanksi sesuai kewenangan tingkatan eselonnya atas pelanggaran disiplin staf/bawahan sesuai ketentuan yang berlaku;

u. merumuskan bahan laporan kinerja Bidang;v. merumuskan dan menyampaikan laporan pertanggungjawaban

pelaksanaan tugas secara administratif kepada Kepala melalui Sekretaris setiap akhir tahun anggaran atau pada saat serah terima jabatan;

w.melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan pimpinan sesuai wewenang bidang tugasnya.

Bidang Aset, membawahi:a. Sub Bidang Mutasi dan Inventarisasi Aset;b. Sub Bidang Pemanfaatan dan Pemberdayaan Aset;c. Sub Bidang Pengamanan dan Penghapusan Aset.

67

1.1.2 Struktur Organisasi BPKAD Kota Bekasi

Berikut ini digambarkan Struktur Organisasi pada BPKAD Kota Bekasi :Gambar. 2.1

Struktur Organisasi BPKAD Kota Bekasi

2.4 SUMBER DAYA BPKAD KOTA BEKASI

KEPALA BADAN

JABATAN FUNGSIONAL

SEKRETARIS

SUB BAGIAN PERENCANAAN

SUB BAGIAN UMUM &

KEPEGAWAIANSUB BAGIAN KEUANGAN

BIDANG ANGGARAN

BIDANG PERBENDAHARAAN

BIDANG AKUNTANSI

BIDANG ASET

SUBBID . PENGELOLA ANGGARAN I

SUBBID . PENGELOLA

ANGGARAN II

SUBBID. PENGELOLAAN

KAS DAERAH

SUBBID PENATAUSAHAAN

BELANJA DAN PEMBIAYAAN

SUBBID. KEBIJAKAN &

INFORMASI AKUNTANSI

PEMERINTAH DAERAH

SUBBID. EVALUASI

PELAPORAN

SUBBID. MUTASI ASET & INVENTARISASI

SUBBID. PEMANFAATAN & PEMBERDAYAAN

ASET

SUBBID . PENGELOLA

ANGGARAN III

SUBBID PENATAUSAHAAN

GAJI DAERAH

SUBBID PENYUSUNAN LAPORAN DAN

PERTANGGUNGJAWABAN

ANGGARAN

SUBBID PENGAMANAN

DAN PENGHAPUSAN

UPTB PENGELOLA INFORMASI KEUANGAN

67

Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Bekasi mempunyai peranan penting dalam menjalankan tugasnya sebagai Pengelola Keuangan dan Aset Daerah di Kota Bekasi dimana tugas tersebut merupakan salah satu sektor terpenting dalam menjalankan roda pemerintahan di Kota Bekasi. Untuk itu diperlukan Sumber Daya Manusia (SDM), Aset/Modal serta Unit Kerja yang baik dan berkompeten untuk mendapatkan hasil yang optimal.

2.2.1 PEGAWAI

Struktur Kepegawaian BPKAD Kota Bekasi Tahun 2017

Tabel 2.2 Struktur Kepegawaian BPKAD Kota Bekasi

NO ESELON JUMLAH

1.2.3.4.5.6.7.

Eselon II AEselon II BEselon III AEselon III BEselon IV AEselon IV BNon Eselon

-1 orang1 orang4 orang

16 orang--

JUMLAH 22 orang

Rekapitulasi Pegawai BPKAD Kota Bekasi Tahun 20017 Tabel 2.3

Jumlah Pegawai BPKAD Kota BekasiTahun 2017

No Satuan KerjaPegawai

PNS TKK Jumlah

1 Kepala Badan 1 1

2 Sekretaris 1 1

3 Kepala Bidang 4 4

4 Kepala Sub Bagian 3 3

5 Kepala Sub Bidang 8 8

6 Kepala UPTB 1 1

7 Sekretariat 22 14 36

67

8 Bidang Anggaran 13 6 19

9 Bidang Perbendaharaan 24 6 30

10 Bidang Aset 21 10 31

11 Bidang Akuntansi 8 5 13

J U M L A H 106 41 147

Susunan Organisasi pada BPKAD Kota Bekasi

1) Kepala Badan2) Sekretaris Badan3) Sekretariat

a. Kasubag. Umum dan Kepegawaianb. Kasubag. Perencanaanc. Kasubag. Keuangan

4) Bidang Anggarana. Sub Bidang Pengelolaan Anggaran 1;b. Sub Bidang Pengelolaan Anggaran 2;c. Sub Bidang Pengelolaan Anggaran 3.

5) Bidang Akuntansia. Sub Bidang Kebijakan dan Informasi Akuntansi Pemerintah

Daerah;b. Sub Bidang Evaluasi Pelaporan;c. Sub Bidang Penyusunan Laporan dan Pertanggungjawaban

Anggaran.6) Bidang Perbendaharaan

a. Sub Bidang Pengelolaan Kas Daerah;b. Sub Bidang Penatausahaan Belanja dan Pembiayaan;c. Sub Bidang Penatausahaan Gaji Daerah.

7) Bidang Aseta. Sub Bidang Mutasi dan Inventarisasi Aset;b. Sub Bidang Pemanfaatan dan Pemberdayaan Aset;c. Sub Bidang Pengamanan dan Penghapusan Aset.

Rekapitulasi Uraian Tugas Pelaksana pada Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Bekasi adalah sebagai berikut :

Tabel. 2.4

Daftar Uraian Tugas Pegawai BPKAD Kota Bekasi

67

NO URAIAN TUGAS JUMLAH

PERSONIL

1 Administrasi Gaji 3

2 Administrasi Pengadaan Barang 3

3 Administrasi Penghapusan Barang 6

4 Administrasi SIMDA 5

5 Bendahara Penerimaan PPKD 16 Bendahara Penerimaan SKPD 17 Bendahara Pengeluaran PPKD 18 Bendahara Pengeluaran SKPD 19 Juru Kemudi 1

10 Kasir 211 Kebijakan Akuntansi dan Neraca Daerah 312 Koordinator Bank dan Pajak 213 Operator Entri Simbada 814 Operator Komputer 1115 Operator Komputer Gaji 316 Pembuat Rekomendasi Pemanfaatan Lahan Sarana

Perumahan (Fasos)3

17 Pemeriksa Akhir SP2D 118 Penata Laporan Keuangan 519 Pengadministrasian Barang Milik Negara 520 Pengadministrasian Umum 3121 Perencana 122 Pengadministrasian Aset 423 Pengelola Data Hibah dan Bantuan Sosial 124 Pengelola Data Kepegawaian 125 Pengelola Retribusi Sewa Sarana Perumahan 426 Pengelola Data Anggaran dan Aplikasi SIMDA 227 Pengolah Data Cashflow, alokasi Triwulan bagi SKPD dan Uang

Persediaan1

28 Penyimpan dan atau Pengurus Umum Barang kota Bekasi 129 Penyusun Kebutuhan Barang Inventaris 430 Penyusun LAK 631 Penyusun Laporan Realisasi Anggaran 632 Penyusun Perjanjian Pinjam Pakai 433 Penyusun SPD BTL dan Pembiayaan 234 Validator 135 Verifikatur 736 Caraka 6

TOTAL 147

67

Rekapitulasi Sumber Daya SKPD Berdasarkan Pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.5 Rekapitulasi Sumber Daya SKPD Berdasarkan Pendidikan

NO TINGKAT PENDIDIKAN PEGAWAI JUMLAH1 S2 19 Orang2 Sarjana ( S1 ) 79 Orang3 Diploma Sederajat 19 Orang4 SLTA Sederajat 41 Orang5 SLTP Sederajat 16 SD -

TOTAL 147 Orang

2.2.2 PERLENGKAPAN

Gambaran perlengkapan kantor pada BPKAD Kota Bekasi sesuai dengan ruangan dari masing-masing satuan unit kerja BPKAD dapat terlihat seperti tabel di bawah ini.

a. Kepala BPKAD

Tabel 2.6Daftar Inventaris Barang Kepala BPKAD

No

SPESIFIKASI BARANG Ukuran Barang/Kostruksi (P.S.D)

Satuan

Keadaan Barang (B/RR)

Jumlah BarangNama/Jenis Barang Bahan

Tahun Beli

1 2 3 4 5 6 7

1 Meja Kerja Pimpinan Kayu+kaca 2009 1 biro set Baik 1

2 Meja Kerja Kayu+kaca 2002 1/2 biro buah Baik 2

3 Meja Rapat Kayu 2007 1/2 biro buah Baik 1

4 Kursi Kerja Pejabat besi+busa 2009 1 Biro buah Baik 1

5Kursi Kerja beroda,

bertangan Busa2009

1/2 biro buah Baik 2

6 Kursi Kerja besi+busa2001,2005,

2007 1/2 biro buah Baik 7

7 Kursi Lipat Stainles 2009 - Unit Baik 13

8 AC Mika 2004 1 Pk Unit Baik 1

9 Sofa Kayu+busa 2009 - Unit Baik 1

10 Telpon Mika 2005 - Unit Baik 1

11 Filling Cabinet Besi 2008 - Unit Baik 1

12 Papan Kegiatan - 2004 - Unit Baik 1

67

13 Lemari arsip Besi / plat 2001 - Unit Baik 1

14 Lemari Kayu 2009 - Unit Baik 1

15 Dispenser mika 2006 - Unit Baik 1

16 Filling cabinet Besi 2008 - Unit Baik 1

17 Komputer Branded mika 2009 - Unit Baik 1

18 Komputer PC Mika 2012 22” Unit Baik 1

19 Note Book - 2009 - Unit Baik 1

20 Net Book - 2009 - Unit Baik 1

21 Televisi  - 2012 22”  Unit  Baik   1

b. Sekretaris BPKAD

Tabel 2.7Daftar Inventaris Barang Sekretaris BPKAD

No

SPESIFIKASI BARANG Ukuran Barang/Kostruksi (P.S.D)

Satuan

Keadaan Barang (B/RR)

Jumlah BarangNama/Jenis Barang Bahan

Tahun

Beli

1 2 3 4 5 6 7

1 Meja Kerja Pimpinan Kayu 2011 1 biro buah Baik 1

2 Meja Kerja Kayu 2011 1/2 biro unit Baik 2

3 Kursi Kerja Pimpinan - 2011 - unit Baik 1

4 Kursi Kerja - 2011 1/2 biro buah Baik 2

5Kursi Kerja Pegawai non

struktural Fiber2009

1/2 biro buah Baik 2

6 Lemari Kayu Kayu+kac

a2003

Sedang buah Baik 1

7 Lemari KacaKayu+kac

a2003

Besar buah Baik 1

8 AC Mika 2004 1 1/2 PK Unit Baik 1

9 AC Split - 2012 1 PK Unit Baik 1

10 Sofa Kain, busa 2011 - Buah Baik 1

11 Rak Kayu kayu2011 60x40x1

71cm Buah Baik 1

12 Televisi - 2012 22” Unit Baik 1

c. Sekretariat

Tabel 2.8Daftar Inventaris Barang Sekretariat

N SPESIFIKASI BARANG Tahun Beli Ukuran Barang/Kostruk

Satuan Keadaan Barang

Jumlah Baran

67

o si (P.S.D) (B/RR) gNama/Jenis Barang Bahan

1 2 3 4 5 6 7 8

1 AC Split mika 2010, 2012 1 PK Unit Baik 2

2 Note Book Mika 2010, 2012 - Unit Baik 3

3 Komputer PC Mika2007,2009, 2010,2011 dan 2012

Core i3-2120 Unit Baik 17

4 Printer Mika2005,2007,2008,2009,20

10,2011,- Unit Baik 16

5 Monitor Mika 2010 - Unit Baik 2

6 UPS RS 500VA Plastik 2009,2010 - Unit Baik 5

7 Mesin Ketik Elektrik - 2009, 2011 - Unit Baik 2

8 Mesin Ketik Manual Fiber 2011 130x540x350 mm Unit Baik 1

9 White Board Dinding - 2007 - Unit Baik 1

10 Meja Kerja kayu+kaca 2001,2005, 2010,2011 1/2 biro buah Baik 25

11 Meja Kerja Kayu+kaca 1999 1 Biro buah Baik 1

12 Kursi kerja besi+busa 1999,2009, 1/2 biro buah Baik 4

13 Kursi Pejabat Lain-lain - 2011 1/2 biro buah Baik 7

14 Kursi Lipat Stainles 2004,2005,2008,2009 - Unit Baik 10

15 Kursi Kerja beroda, bertangan Busa 2009 - buah Baik 1

16 Kursi Pegawai non struktural

Besi+busa fiber

2000,2009,2011 1/2 biro buah Baik 13

17 Meja Pegawai non struktural kayu 2009 1/2 biro buah Baik 1

18 Filling cabinet besi2002,2003,2005,2008,20

09,2011- buah Baik 14

19 Lemari Besi besi 2008 - buah Baik 1

20 Brankas besi 2000 - buah Baik 2

21 Alat Penghancur Kertas Besi, mika, plastik 2010 - buah Baik 2

22 Camera Film Fiber 2011 16.1 MP(1280X720) buah Baik 1

d. Bidang AnggaranTabel 2.9

Daftar Inventaris Barang Bidang AnggaranN SPESIFIKASI BARANG Tahun Ukuran

Barang/Kostruk Satua Keadaan Barang

Jumlah Baran

67

o Beli si (P.S.D) n (B/RR)g

Nama/Jenis Barang Bahan

 

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Meja 1/2 Biro Plywood 2012 12x60x75 cm buah Baik 13

2 Meja Biro Kayu 1999 - unit Baik 1

3 Meja Pegawai Non Struktural Kayu 2000/2010 120x75x75 cm unit Baik 4

4 Meja Komputer Plywood 2006 2 tingkat unit Baik 2

5 Meja Komputer Plywood 2002 - unit Baik 2

6 Meja Komputer Plywood 2008 - unit Baik 22

7 Kursi pejabat Besi 1999 - unit Baik 1

8 Kursi Kerja Beroda Besi 1997 - unit Baik 1

9 Kursi Kerja Beroda Tangan Besi 2009 1/2 biro unit Baik 1

10 Kursi peg.non struktural Besi 2000, 2010 - unit Baik 4

11 Kursi Staf Besi 2012 - unit Baik 13

12 Kursi Lipat stainles , 2009 - unit Baik 9

13 Kursi Lipat stainles 2006 - unit Baik 8

14 Kursi Lipat stainles 2008 - unit Baik 25

15 Kursi Lipat stainles 2007 - unit Baik 1

16 Filling kabinet Besi 1999 - unit Baik 1

17 Filling Kabinet Besi 2011 - unit Baik 1

18 Filling Kabinet Besi 1999 - unit Baik 1

19 Filling Kabinet Besi 2008 - unit Baik 1

20 Lemari kayu Kayu 2001 8 pintu 2 rak unit Baik 1

21 Lemari Kaca Kayu + kaca 2005 2 pintu 4 rak unit Baik 1

22 Lemari Besi Besi 2005 2 pintu 4 rak unit Baik 8

23 Rak Kayu Kayu 2011 60x40x171 cm unit Baik 3

24 Notebook - 2002 - unit Baik 2

25 Notebook - 2011 - unit Baik 2

26 Zice Kayu+busa 2009 - unit Baik 1

27 Komputer PC - 2006 - unit Baik 2

28 Printer - 2006 - unit RR 1

29 PC Unit - 2006   unit Baik 4

30 Printer - 2009 - unit Baik 4

31 Printer - 2007 - unit Baik 1

32 AC Split Fiber 2005 - unit Baik 1

33 AC Split Fiber 2011/2012 - unit Baik 2

67

34 Vacum Cleaner Plastik 2012 - unit Baik 1

35 Alat Penghancur Kertas Plastik, besi, baja 2009 - unit Baik 1

e. Bidang AsetTabel 2.10

Daftar Inventaris Barang Bidang Aset

NoSpesifikasi Barang

Tahun Beli

Ukuran Barang/

Konstruksi(P.S.D)

SatuanKeadaan Barang (B/RR)

Jumlah

BarangNama/Jenis Barang Bahan

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Kursi Pimpinan - 2004 - buah B 1

2 Kursi Kerja Pejabat -2004,200

9, 2010,2011, 2012

- buah B 5

3 Kursi Bertangan - 1997 - unit B 3

4 Kursi Bertangan - 2005 - unit B 3

5 Kursi Putar - 2008 - unit B 2

6 Kursi Putar - 2010 - unit B 3

7 Kursi Lipat - 2005 - unit B 4

8 Kursi Lipat - 2007 - unit B 1

9 Kursi Lipat - 2008 - unit B 28

10 Kursi Kerja - 2011 - unit B 4

11 Kursi Kerja Pegawai non struktural - 1997 1/ 2 Biro unit B 1

12 Kursi Kerja Pegawai non struktural - 2009 1/ 2 Biro unit B 11

13 Kursi Kerja Pegawai non struktural - 2010 1/ 2 Biro unit B 3

14 Kursi Kerja Pegawai non struktural - 2011 1/ 2 Biro unit B 2

15 Kursi Kerja Pegawai non struktural - 2012 1/ 2 Biro unit B 27

16 Sofa - 2003/ 2012 - unit B 2

17 Kursi tamu / Sofa - 2008 - unit B 2

18 Meja Biro - 2006 1/ 2 Biro unit B 1

19 Meja Biro - 1997 - unit B 1

20 Meja Biro - 2004/ 2006 - unit B 2

21 Meja Biro - 2011 120x60x75 unit B 1

22 Meja Biro - 2011 150x75x75 unit B 1

23 Meja Biro - 2012 1/ 2 Biro unit B 27

24 Meja Pimpinan - 1997 - unit B 1

25 Meja Kerja Pejabat - 2009 160x75x75 unit B 1

67

26 Meja - 2002 - unit RR 1

27 Meja - 2005 - unit B 2

28 Filing Besi/Metal - 2004/ 2005 - unit B 2

29 Filing Besi/Metal - 2008 - unit B 1

30 Lemari Filing - 2002 - unit B 3

31 Lemari Filing - 2008 - unit B 2

32 Lemari Besi - 2008 - unit B 2

33 Lemari Besi - 2009 - unit B 2

34 Filing Cabinet - 2004 - unit B 2

35 Filling Cabinet - 2005 - unit B 5

36 Lemari Filing - 2005 - unit B 3

37 Filling Cabinet - 2005 - unit B 2

38 Filling Cabinet - 2006 - unit B 2

39 Monitor - 2008 - unit B 1

40 Monitor - 2009 - unit B 1

41 Printer - 2004/ 2005 - unit B 2

42 Printer - 2007 - unit B 1

43 Printer - 2009 - unit B 5

44 Printer - 2011 - unit B 4

45 Printer - 2012 - unit B 3

46 Mesin Ketik - 2008 - unit B 2

47 Mesin Ketik Manual - 2008 - unit B 1

48 Mesin Ketik Manual - 2011 - unit B 2

49 Printer - 2007 - unit B 1

50 Printer - 2009 - unit B 5

51 Printer - 2011 - unit B 4

52 Printer - 2012 - unit B 3

53 Mesin Ketik - 2008 - unit B 2

54 Mesin Ketik Manual - 2008 - unit B 1

55 Mesin Ketik Manual - 2011 - unit B 2

56 Lemari Kaca - 2003 - unit B 1

57 Televisi - 2009 - unit B 2

58 CPU - 2007 - unit B 1

59 PC Unit - 2007 - unit B 1

60 Note Book - 2007 - unit B 1

61 Note Book - 2009 - unit B 2

62 Note Book - 2011 - unit B 2

63 Laptop - 2012 - Unit B 5

64 Lemari Es - 2009 - Unit B 1

67

65 Mesin Penghancur Kertas - 2009,201

1 - unit B 2

66 Kamera Digital - 2009 - unit B 2

67 Handy Cam - 2009 - unit B 1

68 Kamera - 2009 - unit B 1

69 Tustel - 2009 - unit B 1

70 Tustel - 2012 - unit B 2

71 Proyektor Attachment - 2009 - unit B 3

72 AC Split - 2009  - unit B 2

73 Alat ukur luas tanah - 2010 - unit B 1

e. Bidang Akuntansi

Tabel 2.11 Daftar Inventaris Barang Bidang Akuntansi

No

SPESIFIKASI BARANG

Tahun Beli

Ukuran Barang/Kostru

ksi (P.S.D)Satua

nKeadaan Barang (B/RR)

JumlahBara

ngNama/Jenis Barang Bahan

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Lemari buku Kayu 2001 - Unit Baik 1

2 Notebook - 2005 - Unit Baik 1

3 Printer - 2005 - Buah Baik 1

4 Printer - 2007 - Buah Baik 1

5 Overhead Proyektor - 2005 - unit Baik 1

6 Unit power supply - 2005 - unit Baik 1

7 PC Unit - 2005 - unit Baik 3

8 Kursi lipat Besi 2005 - Buah Baik 5

9 PC Unit - 2006 - unit Baik 1

10 PC Unit - 2011 - unit Baik 2

11 PC Unit - 2012 - unit Baik 8

12 Scanner - 2006 - unit Baik 1

13 Komputer LG Core2 Duo - 2007 - unit Baik 5

14 Komputer HP Pentium IV - 2007 - unit Baik 1

15 Alat Penghancur kertasPlastik,be

si 2009 - Buah Baik 1

16 Lemari kacaKayu, kaca 2009 - Buah Baik 2

17 Meja 1/2 biro - 2002 1/2 biro unit RR 12

67

18 Kipas Angin  Plastic

2007/2010 - unit Baik 2

19 Mesin tik manual portable  - 2010   unit RR 3

20 Sofa busa 2007 - unit Baik 1

21 Kursi Kerja Pejabat Eselon lll Besi 2010 - buah Baik 1

22 Meja Kerja Pejabat Lain-lain kayu 2009 160x75x75 cm unit Baik 1

23 Kursi Kerja - 2011 1/2 Biro unit Baik 2

24 Note Book -2011/201

2 - unit Baik 2

e. Bidang PerbendaharaanTabel 2.12

Daftar Inventaris Barang Bidang Perbendaharaan

No

SPESIFIKASI BARANG

Tahun Beli

Ukuran Barang/Konstruksi (P.S.D)

SatuanKeadaan Barang (B/RR)

JumlahBarangNama/Jenis Barang Bahan

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Meja Kerja Kayu,Kaca 1997 1/ 2 biro buah B 9

2 Meja Kerja Kayu,Kaca 1997 1 biro buah B 1

3 Meja Kerja Kayu,Kaca 1999 1/ 2 biro buah B 4

4 Meja Kerja Kayu,Kaca 2003 - buah B 2

5 Meja Biro Kayu,Kaca 2005 1 biro buah B 1

6 Meja Kerja Kayu,Kaca 2011 1/ 2 biro buah B 3

7 Meja Komputer kayu 2006 - buah B 3

8 Meja Komputer kayu 2009 - buah B 2

9 Meja Komputer kayu 2010 - buah B 4

10 Meja Komputer kayu 2012 - buah B 7

11Meja Kerja Pegawai Non Struktural kayu 2009 120x75x75 buah B 1

12 Kursi Pimpinan - 1999 1 biro buah B 2

13Kursi Kerja pegawai Non struktural - 1997 - buah B 10

14Kursi Kerja pegawai Non struktural - 2000 - buah B 1

15Kursi Kerja pegawai Non struktural - 2009 1/ 2 biro buah B 3

16Kursi Kerja pegawai Non struktural - 2010 - buah B 1

17

Kursi hadap depan meja kerja pejabat lain-lain - 1997 - buah B 5

18 Kursi Kerja - 2011 - buah B 3

19 Kursi Kerja - 2012 - buah B 10

67

20 Kursi Lipat besi 2005 - buah B 20

21 Kursi Lipat besi 2007 - buah B 10

22 Kursi bertangan -2006/ 2010 - Buah B 2

23 Kursi besi 2012 - buah B 24

24 Lemari Besi besi 2005 2 pintu buah B 2

25 Lemari Besi besi 2006 2 pintu Buah B 1

26 Lemari Besi Berkaca Besi, kaca 2006 - Buah B 3

27 Lemari Besi besi 2008 2 pintu buah B 3

28 Lemari Kayu Kayu2001/ 2006

1,2 meter / 2,4 meter Buah B 2

29 Lemari Kayu Kayu2009/201

0 - Buah B 2

30 Lemari Pakaian Kayu2006/ 2010 2 pintu buah B 1

31 Filling Besi besi 2004 buah B 1

32 Filling Besi besi 2005 4 laci buah B 1

33 Filling Besi Besi 2006 3 laci buah B 2

34 Filling Besi Besi 2008 - Buah B 6

35 Filling Besi besi 2011 - Buah B 3

36 Filling Cabinet Besi 2000 - buah B 2

37 Filling Cabinet besi 2005 - Buah B 2

38 Printer LJ 1320 - 2005 - Unit B 1

39 Printer - 2006 - Unit B 1

40 Printer HP LJ 3055 - 2007 - Unit B 1

41 Printer - 2008 - Unit B 2

42Printer Matrik Dfx9000+ - 2008 - Unit B 1

43 Printer LQ 2180 - 2009 - Unit B 2

44 Printer HP LJ 1017 - 2008 - Unit B 1

45 Printer HP LJ 3055 - 2010 - Unit B 1

46 Printer LQ 2180 - 2010 - Unit B 2

47 Printer - 2012 - Unit B 3

48Alat penyimpan perlengkapan lainnya plastik 2004 Container buah B 5

49Alat penyimpan perlengkapan lainnya plastik 2010 Container buah B 4

50 PC Unit - 2007 - Unit B 1

51 PC Unit - 2008 - Unit B 3

52 PC Unit - 2009 Core 2 Duo Unit B 6

53 PC Unit - 2010 - Unit B 5

54 PC Unit - 2012 Core i3 Unit B 8

55 Komputer Mika 2005 - Unit B 1

67

56 Komputer Mika 2008 - Unit B 2

57 Personel Computer Mika 2007 - Unit B 1

58 LCD Monitor Mika 2007 19” Buah B 1

59 Monitor Mika 2010 14”, 17”, 19”

Buah B 3

60 Note Book Mika 2007/ 2008

- Unit B 2

61 Note Book Mika 2012 Core i3 unit B 2

62 Eksternal HDD Mika 2012 1 Tera Bytes

Buah B 4

63 Internal HDD Mika 2012 1 TeraBytes

Buah B 2

64 Windows XP Pro SP2 - 2007 - Buah B 1

65 UPS - 2007 - Unit B 11

66 UPS - 2012 - Unit B 4

67 AC Split mika 2005 - buah B 2

68AC Split -

2007/ 2009 - buah B 2

69 AC Split - 2010 - buah B 1

70 AC Split - 2012 - buah B 1

71 Mesin penghancur Kertas

 Plastik, besi, baja

2007/ 2009

- buah B 2

72 Mesin penghancur Kertas

- 2010 - buah B 1

73Kipas Angin

Plastic, mika 2005 - buah B 1

74 Kipas Angin Plastic,

mika 2008 - buah B 1

75 Kipas AnginPlastic, mika

2008/ 2010 - buah B 2

76 Meja Loket Kayu 2006 kayu buah B 1

77 Rak Besi Besi 2006 - Buah B 1

78 Sofa Kain, busa 2008 - set B 1

79 Mesin Hitung Elektronik -2005/ 2007 - buah B 2

80 Mesin Hitung Elektronik -2006/ 2010 - buah B 2

81 Mesin Hitung - 2012 Buah B 1

82 Mesin Faximile mika 2007 - buah B 1

83 White Board dinding Kayu 2007 - buah B 1

84 White Board berkaki Kayu 2007 - buah B 1

85 TelevisiPlastic, mika 2008 - buah B 1

86 Meja TelevisiPlastic, mika

2008/ 2010 - buah B 2

87 Buffet kayu 2007 - buah B 1

88 Rak Besi besi 2006 - buah B 1

67

89 Almari Kayu 2012 - buah B 1

90 Band Kas Besi 2006 - buah B 1

91 Band Kas - 2010 - unit B 1

92 Jam Dinding - 2010 - buah B 4

93 Mesin Tik Elektrik - 2011 - Buah B 1

94 Dispenser - - - Buah B 1

95 Detektor uang palsu besi 2005 - unit B 2

96 Dispenser - 2007 - unit B 1

Tabel 2.13 Daftar Inventaris Barang Yang Rusak Berat

No

SPESIFIKASI BARANG

Tahun Beli

Ukuran Barang/

Konstruksi (P.S.D)

SatuanKeadaan Barang (B/RR)

JumlahBarangNama/Jenis Barang Bahan

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Server  - 2002  - unit RB 1

2 Kursi Bertangan - 1997 - unit RB 2

3 Kursi Tidak Bertangan - 1997 - unit RB 1

4 Kursi Putar - 2010 - unit RB 2

5Kursi Kerja Pegawai

non struktural - 1997 1/ 2 Biro unit RB 1

6 Meja Biro - 1997 1/ 2 Biro unit RB 6

7 Meja - 2004 1/ 2 Biro unit RB 3

8 Monitor - 2004 - unit RB 1

9 CPU - 2003 - unit RB 1

10 PC Unit -2007,201

0 - unit RB 2

11 Komputer - 2003 - unit RB 1

12 Lemari kayu Kayu 1999 4 rak Buah RB 1

13 Lemari besi/metal Besi 2004 - unit RB 3

14 Mesin tik elektrik  - 2012 - unit RB 1

15 Filling kabinet Besi 2010 - unit RB 2

16 Televisi Mika 2010/201

2 - unit RB 2

17 Meja komputer - 1996 - unit RB 2

18 Meja Biro Kayu,Kaca 2010 1/ 2 biro buah RB 1

19 Kursi Pejabat Eselon III - 2010 - buah RB 1

20 Kursi Putar - 2008 - buah RB 2

21 Filling Cabinet Besi 2004 - Buah RB 1

22 Printer LQ 2180 - 2005 - Unit RB 1

23 Printer LQ 2180 - 2007 - Unit RB 1

24 PC Unit - 2007/ - Unit RB 3

67

2010

25Mesin penghancur

Kertas - 2010 - buah RB 1

26 Mesin Tik Manual - 1999 - Buah RB 1

Keterangan Tabel :B : BaikRB : Rusak BeratRR : Rusak Ringan

2.2.3. ASET

Selain Pegawai dan Perlengkapan Badan, BPKAD Kota Bekasi memiliki Sumber Daya lain yang dikelola berdasarkan Tugas dan Fungsi Badan yaitu Aset Daerah berupa Tanah Fasos/Fasum milik Pemerintah Kota Bekasi. Jumlah lahan fasos/fasum milik Pemerintah Kota Bekasi yang telah bersertifikat dan belum bersertifikat dapat dilihat dalam tabel berikut ini :

Tabel. 2.14

Lahan Fasos/Fasum Milik Pemerintah Kota Bekasi Tahun 2015

NO KECAMATAN

Lahan

Sudah Bersertifikat

BidangLuas

(M2)

1 Pondok Melati 9 13.167

2 Bantar Gebang 21 134.869

3 Mustikajaya 15 161.455

4 Bekasi Barat 47 65.366

5 Jatisampurna 13 34.358

6 Jatiasih 36 199.267

7 Rawalumbu 29 52.881

8 Pondok Gede 46 99.356

9 Medan Satria 10 14.112

10 Bekasi Timur 43 117.732

11 Bekasi Utara 41 108.435

12 Bekasi Selatan 46 321.340

13 Cikarang 128.047

JUMLAH 356 1.450.385

67

*Sumber : Bidang Aset

Sedangkan untuk perkembangan Aset Kota Bekasi dapat dilihat pada Neraca berikut ini :

Tabel. 2.16Neraca Aset

Per 31 Desember 2012 dan 2011Kode

Rek.URAIAN

(Dalam Rupiah)Pertumbuhan

2012 2011

1 ASET    

1 . 1 ASET LANCAR    

1 .1 . 1 Kas 430,400,103,393.61 249,638,070,294.61

1 .1 . 2 Piutang 4,680,722,257.50 41,770,831,364.00

1 .1 . 3 Piutang Lain-lain 17,723,478,171.32 17,119,574,713.37

1 .1 . 4 Persediaan 20,467,088,611.00 21,007,974,970.00

  JUMLAH ASET LANCAR 473,271,392,433.43 329,536,451,341.98 43,62 %

1 . 2 INVESTASI JANGKA PANJANG    

1 .2 . 1 Investasi Non Permanen 7,507,558,529.48 12,298,572,674.00

1 .2 . 2 Investasi Permanen 110,572,717,974.24 85,076,876,582.69

  JUMLAH INVESTASI JANGKA PANJANG 118,080,276,503.72 97,375,449,256.69 21,26 %

1 . 3 ASET TETAP    

1 .3 . 1 Tanah 1,250,702,045,849.00 1,232,492,490,825.00

1 .3 . 2 Peralatan dan Mesin 586,306,832,340.76 482,032,015,386.60

1 .3 . 3 Gedung dan Bangunan 1,206,348,890,540.60 1,082,991,174,192.60

1 .3 . 4 Jalan, Jaringan dan Instalasi 1,656,071,785,305.99 1,280,949,596,655.99

1 .3 . 5 Aset Tetap Lainnya 45,059,869,293.60 35,392,131,888.60

1 .3 . 6 Konstruksi dalam Pengerjaan 143,621,401,233.00 38,530,996,415.00

1 .3 . 7 Akumulasi Penyusutan 0.00 0.00

  JUMLAH ASET TETAP 4,888,110,824,562.95 4,152,388,405,363.79 17,72 %

1 . 4 DANA CADANGAN

1 .4 . 1 Dana Cadangan 0.00 0.00

  JUMLAH DANA CADANGAN 0.00 0.00

1 . 5 ASET LAINNYA

1 .5 . 1 Tagihan Piutang Penjualan Angsuran 0.00 0.00

1 .5 . 2 Tagihan Tuntutan Ganti Kerugian Daerah 0.00 0.00

1 .5 . 3 Kemitraan dengan Pihak Ketiga 0.00 0.00

1 .5 . 4 Aset Tidak Berwujud 6,401,333,840.00 6,207,908,840.00

1 .5 . 5 Aset Lain-lain 53,711,277,750.05 54,312,567,519.20

  JUMLAH ASET LAINNYA 60,112,611,590.05 60,520,476,359.20 (0,67 %)

  JUMLAH ASET 5,539,575,105,090.15 4,639,820,782,321.66 19,39 %

2 KEWAJIBAN

2 . 1 KEWAJIBAN JANGKA PENDEK

2 .1 . 1 Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) 223,796,245.00 0.00

2 .1 . 2 Utang Bunga 0.00 0.00

2 .1 . 3 Utang Pajak 0.00 0.00

2 .1 . 4 Bagian Lancar Utang Jangka Panjang 312,369,878.80 312,369,878.80

67

Kode

Rek.URAIAN

(Dalam Rupiah)Pertumbuhan

2012 20112 .1 . 5 Pendapatan Diterima Dimuka 0.00 0.00

2 .1 . 6 Utang Jangka Pendek Lainnya 34,709,740,284.00 19,477,515,776.35

  JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PENDEK 35,245,906,407.80 19,789,885,655.15 78,10 %

2 . 2 KEWAJIBAN JANGKA PANJANG

2 .2 . 1 Utang Dalam Negeri 0.00 0.00

2 .2 . 2 Utang Luar Negeri 1,405,664,454.60 1,718,034,333.40

  JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PANJANG 1,405,664,454.60 1,718,034,333.40 ( 18,18 % )

  JUMLAH KEWAJIBAN 36,651,570,862.40 21,507,919,988.55 70,41 %

3 EKUITAS DANA

3 . 1 EKUITAS DANA LANCAR

3 .1 . 1 Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) 429,185,663,081.61 278,656,881,708.61

3 .1 . 2 Cadangan untuk Piutang 22,404,200,428.82 21,007,974,970.00

3 .1 . 3 Cadangan untuk Persediaan 20,467,088,611.00 (19,789,885,655.15)

3 .1 . 4 Dana yang harus disediakan untuk

pembayaran Utang Jangka Pendek

(35,245,906,407.80) 5,981,188,586.00

3 .1 . 5 Pendapatan yang Ditangguhkan 1,214,440,312.00 23,890406,077.37

  JUMLAH EKUITAS DANA LANCAR 438,025,486,025.63 309,746,565,686.83 41,41 %

3 . 2 EKUITAS DANA INVESTASI

3 .2 . 1 Diinvestasikan dalam Investasi Jangka

Panjang

118,080,276,503.72 97,375,449,256.69

3 .2 . 2 Diinvestasikan dalam Aset Tetap 4,888,110,824,562.95 4,152,388,405,363.79

3 .2 . 3 Diinvestasikan dalam Aset Lainnya (Tidak

termasuk Dana Cadangan)

60,112,611,590.05 60,520,476,359.20

3 .2 . 4 Dana yang harus disediakan untuk pembayaran Hutang Jangka Panjang

(1,405,664,454.60) (1,718,034,333.40)

  JUMLAH EKUITAS DANA INVESTASI 5,064,898,048,202.12 4,308,566,296,646.28 17,55 %

3 . 3 EKUITAS DANA CADANGAN

3 .3 . 1 Diinvestasikan dalam Dana Cadangan 0.00 0.00

  JUMLAH EKUITAS DANA CADANGAN 0.00 0.00

  JUMLAH EKUITAS DANA 5,502,923,534,227.75 4,618,312,862,333.11 19,15 %

  JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA 5,539,575,105,090.15 4,639,820,782,321.66 19,39 %

Sumber : Laporan Keuangan Tahun 2012 (Audited)

Secara keseluruhan jumlah aset mengalami kenaikan sebesar 19,39 % yang terdiri dari jumlah aset lancar yang naik sebesar 43,62 % , investasi jangka panjang naik sebesar 21,26 % dan Aset Tetap sebesar 17,72 % sedangkan untuk Aset Lainnya mengalami penurunan sebesar 0,67 % . Untuk kewajiban secara keseluruhan mengalami kenaikan sebesar 70,41 % dan ekuitas dana mengalami kenaikan sebesar 19,15 %.

2.5 KINERJA PELAYANAN BPKAD KOTA BEKASI

Sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, maka SKPD yang bersangkutan harus melakukan

67

Evaluasi terhadap Renstra periode sebelumnya untuk mendapatkan ukuran maupun perkembangan hasil kinerja SKPD tersebut yang nantinya akan digunakan sebagai bahan penyusunan Rencana Strategis SKPD di periode berikutnya.Sasaran Misi BPKAD Kota Bekasi pada Renstra Periode Tahun 2008 – 2013 terbagi menjadi 4 (empat) Sasaran Misi sebagai berikut :1. Meningkatkan Penatausahaan Administrasi Badan

2. Terwujudnya Tata Kelola Pemerintahan yang baik melalui Pengelolaan Keuangan dan Aset daerah yang Profesional dan Akuntabel

3. Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Sarana dan Prasarana Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

Ketiga Misi Sasaran tersebut diwujudkan dalam beberapa Indikator Sasaran Kinerja diantaranya :1. Meningkatkan Kinerja dalam Penatausahaan dan Pengadministrasian BPKAD 2. Meningkatnya opini atas pelaporan keuangan daerah yang akuntabel, dan

Tertib Administrasi Pengelolaan Aset Daerah.3. Terwujudnya penganggaran dan penatausahaan keuangan sesuai peraturan

perundangan yang berlaku.4. Meningkatnya kualitas pelaporan keuangan SKPD dan peLaporan kinerja

yang akuntabel 5. Meningkatnya Sarana dan Prasarana Kerja Aparatur yang memadai dalam

Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

Keenam Indikator Sasaran ini kemudian diwujudkan dalam beberapa Program yaitu :1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran;2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur;3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur;4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur;5. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan

Keuangan;6. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah;

Evaluasi Target dan Capaian Kinerja Renstra BPKAD Kota Bekasi periode 2008 – 2013 dapat terukur dari Capaian sasaran dan target dari Indikator kinerja yang telah ditetapkan oleh BPKAD Kota Bekasi dan dapat dilihat dari tabel berikut ini :

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat Capaian Kinerja dari Target Indikator Kinerja BPKAD Kota Bekasi Periode 2008 - 2013 yang telah ditetapkan.

67

Dari keenam Indikator tersebut hanya 4 Indikator Sasaran Kinerja yang dapat dicapai oleh BPKAD Kota Bekasi dengan angka 100% yaitu :

1. Berkurangnya Nilai Pinjaman Pemerintah DaerahSetiap tahunnya jumlah pinjaman Pemerintah Daerah selalu terbayar dengan jumlah yang telah ditentukan.

2. Berkurangnya Jumlah Evaluasi RAPBD Kota BekasiPada tahun 2009 dan 2012 target jumlah koreksi RAPBD selalu tercapai.

3. Tersedianya Peraturan dan Instrumen Penganggaran dalam Penyusunan APBDTarget Peraturan dan Instrumen Penganggaran tercapai pada tahun 2012.

4. Tersedianya Sarana dan Prasarana AparaturTarget tercapai pada tahun 2010, 2011 dan 2012.

2.5.1 Jumlah Realisasi Pembayaran Pinjaman Daerah

Dalam menyelenggarakan Program Pembangunan Prasarana Kota Terpadu diperlukan dukungan dana yang cukup besar sehingga Pemerintah Kota Bekasi mengajukan permohonan bantuan dalam bentuk pinjaman lunak yang berasal dari ADB (Asian Development Bank). Proses permohonan pinjaman dilakukan Pemerintah Kota Bekasi dengan mengajukan surat kepada Menteri Keuangan Republik Indonesia pada tanggal 26 Juli 1999 nomor 900/839/Bappeda mengenai Permohonan Pinjaman Daerah untuk pelaksanaan MB-UDSP dan WJ-UDSP. Surat tersebut ditindaklanjuti dengan mengirim kelengkapan berkas beserta surat susulan dengan nomor 900/1494-Bappeda/99 pada tanggal 21 Oktober 1999 dan Surat Nomor 690/1763/Bappeda tanggal 30 November 1999 perihal SLA Kota Bekasi. Kementerian Keuangan Republik Indonesia melalui Direktur Jenderal Lembaga Keuangan menyetujui untuk meneruskan sebagian pinjaman ADB untuk Kota Bekasi yaitu :

- ADB LA No. 1384-INO tanggal 10 Januari 1997 dalam rangka West Java Urban Development Sector Project (WJ-UDSP) untuk pembiayaan sektor air bersih dengan bukti persetujuan berupa surat Nomor S-011/MK.17/2000 tanggal 11 Januari 2000 dan Perjanjian Penerusan Pinjaman antara Departemen Keuangan Republik Indonesia dengan Pemerintah Daerah Kota Bekasi Nomor SLA-1128/DP3/2000 tanggal 20 Januari 2000.

- ADB LA No. 1511-INO tanggal 10 Januari 1997 dalam rangka Metropolitan Bogor, Tangerang and Bekasi Urban Development Sector Project (MB-UDSP) untuk pembiayaan sector sanitasi dan persampahan disetujui dengan bukti persetujuan berupa Surat nomor S-043/MK.17/2000 tanggal 16 Pebruari 2000 dan Perjanjian Penerusan Pinjaman antara Departemen Keuangan Republik Indonesia dengan Pemerintah Daerah Kota Bekasi Nomor SLA 1130/DP3/2000

67

tanggal 18 Pebruari 2000 Pinjaman WJ-UDSP Komponen air bersih sebesar Rp. 3.230.328.182,-(Tiga Miliar Dua Ratus Tiga Puluh Juta Tiga Ratus Dua Puluh Delapan Ribu Seratus Delapan Puluh Dua Rupiah) dan MB-UDSP sector sanitasi dan persampahan sebesar Rp. 1.455.310.000,-(Satu Miliar Empat Ratus Lima Puluh Lima Juta Tiga Ratus Sepuluh Ribu Rupiah).Tingkat bunga sebesar 11,75 % per tahun termasuk Jasa Bank sebesar 0,25 % per tahun dan Jangka waktu pinjaman 18 Tahun termasuk masa tenggang selama 3 Tahun.

Cicilan hutang pokok, bunga dan jasa bank dialokasikan dari APBD Kota Bekasi setiap tahun. Sesuai dengan hasil rekonsiliasi terhadap Loan ADB, terdapat kewajiban Pemerintah Kota untuk pembayaran WJ-UDSP Komponen Air Bersih dibayarkan dengan jatuh tempo tanggal 20 Januari dan 20 Juli setiap tahunnya dan UDSP Sector sanitasi dan persampahan dibayarkan dengan jatuh tempo tanggal 18 Pebruari dan 18 Agustus setiap tahunnya.

Jumlah Pinjaman yang sudah dibayarkan pada periode tahun 2008-2012 dan Rencana Pembayaran Pinjaman Program WJ-UDSP Sektor Air Bersih Tahun 2013-2018 digambarkan dalam tabel berikut :

Tabel.2.18Rincian Pembayaran Pinjaman Program WJ-UDSP Sektor Air Bersih Tahun 2008-2012

No TahunHutang Pokok

(Rp.)

Bunga

(Rp.)

Jasa Bank

(Rp.)

Jumlah

(Rp.)

Sisa Pokok Hutang

(Rp.)

1 s/d 2007 2.261.166.727,37

2 2008 215.349.212,14 258.107.994,59 5.611.043,36 479.068.250,09 2.045.817.515,23

3 2009 215.349.212,14 232.310.953,55 5.050.245,00 452.710.410,69 1.830.468.303,09

4 2010 215.349.212,14 207.201.833,61 4.504.387,69 427.055.433,44 1.615.119.090,95

5 2011 215.349.212,14 182.092.713,67 3.958.537,25 401.400.463,06 1.399.769.878,81

6 2012 215.349.212,14 157.396.346,38 3.421.659,71 376.167.218,23 1.184.420.666,67

Tabel.2.19

Rincian Pembayaran Pinjaman Program WJ-UDSP Sektor Air Bersih Tahun 2013-2018

No TahunHutang Pokok

(Rp.)

Bunga

(Rp.)

Jasa Bank

(Rp.)

Jumlah

(Rp.)

Sisa Pokok Hutang

(Rp.)

1 s/d 2012 1.184.420.666,67

2 2013 215.349.212,14 131.874.473,78 2.866.836,39 350.090.522,31 969.071.454,53

3 2014 215.349.212,14 106.765.353, 84 2.320.985,95 324.435.551,93 753.722.242,39

4 2015 215.349.212,14 81.656.233,89 1.775.135,52 298.780.581,55 538.373.030,25

5 2016 215.349.212,14 56.684.698,17 1.232.276,04 273.266.186,35 323.023.818,11

67

6 2017 215.349.212,14 31.437.994,01 683.434,66 247.470.640,81 107.674.605,97

7 2018 107.674.606,07 6.328.874,07 137.584,22 114.141.064,36 0

Sedangkan untuk Pinjaman Program MB-UDSP Sektor Sanitasi dan Persampahan adalah sebesar Rp. 1.455.310.000,00 (Satu Milyar Empat Ratus Lima Puluh Lima Juta Tiga Ratus Sepuluh Ribu Rupiah) sampai dengan tahun 2007 jumlah pinjaman yang telah terbayarkan adalah sebesar Rp. 436.592.999,97 (Empat Ratus Tiga Puluh Enam Juta Lima Ratus Sembilan Puluh Dua Ribu Sembilan Ratus Sembilan Puluh Sembilan Koma Sembilan Puluh Tujuh Rupiah) dan sampai dengan tahun 2012 telah dibayarkan pula dengan angsuran setiap tahunnya sebagai berikut :

Tabel.2.20 Rincian Pembayaran Pinjaman Program MD-UDSP Sektor Sanitasi dan Persampahan

Tahun 2008-2012

No TahunHutang Pokok

(Rp.)

Bunga

(Rp.)

Jasa Bank

(Rp.)

Jumlah

(Rp.)

Sisa Pokok Hutang

(Rp.)

1 s/d 2007 1.018.716.999,93

2 2008 97.020.666,66 116.284.659,03 2.527.927,37 215.833.253,06 921.696.333,27

3 2009 97.020.666,66 104.662.391,68 2.275.269,38 203.958.327,72 824.675.666,61

4 2010 97.020.666,66 93.350.051,44 2.029.348,94 192.400.067,04 727.654.999,95

5 2011 97.020.666,66 82.037.711,21 1.783.428,51 180.841.806,38 630.634.333,29

6 2012 97.020.666,66 70.911.327,26 1.541.550,60 169.473.544,52 533.613.666,63

Tabel. 2.21Rincian Rencana Pembayaran Pinjaman Program MD-UDSP Sektor

Sanitasi dan Persampahan Tahun 2013-2018

No TahunHutang Pokok

(Rp.)

Bunga

(Rp.)

Jasa Bank

(Rp.)

Jumlah

(Rp.)

Sisa Pokok Hutang

(Rp.)

1 s/d 2012 533.613.666,63

2 2013 97.020.666,66 59.413.030,75 1.291.587,63 157.725.285,04 436.592.999,97

3 2014 97.020.666,66 48.100.690,52 1.045.667,18 146.167.024,36 339.572.333,31

4 2015 97.020.666,66 36.788.350,29 799.746,74 134.608.763,69 242.551.666,65

5 2016 97.020.666,66 25.537.995,48 555.173,82 123.113.835,96 145.530.999,99

6 2017 97.020.666,66 14.163.669,83 307.905,87 111.492.242,36 48.510.333,33

67

7 2018 48.510.333,33 2.851.329,59 61.985,43 51.423.648,35 0

2.5.2 Berkurangnya Jumlah Koreksi APBD

Tabel 2.22

Pencapaian Target Evaluasi RAPBD periode 2008 – 2013 dapat dilihat dalam table berikut :

URAIANTARGET REALISASI

2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013

Jumlah Evaluasi RAPBD 10 9 7 6 5 10 10 11 5 6

Pencapaian target Jumlah Koreksi RAPBD sangat dipengaruhi oleh hal-hal sebagai berikut :a. Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) yang tepat dan

terukur;b. Penyusunan KUA/PPAS yang berisikan kebijakan tepat guna disegala aspek

baik pendapatan daerah, belanja daerah, pembiayaan daerah maupun strategi pencapaiannya;

c. Penyusunan RKA SKPD yang tepat waktu, penganggaran yang terpadu dan kesesuaian antara hasil kegiatan dengan prioritas pembangunan daerah dan RPJMD Kota Bekasi;

d. Ketepatan dalam pemilihan kode rekening;e. Kesesuaian dengan Peraturan yang berlaku.

Dapat dilihat bahwa dalam 5 tahun ke belakang Jumlah Koreksi RAPBD Kota Bekasi mengalami penurunan jumlah koreksinya, pada tahun 2012 realisasi jumlah koreksi RAPBD sebanyak 5 butir melampaui target yang diberikan yaitu 6 butir. Hasil ini menandakan adanya peningkatan dari segi penentuan sasaran-sasaran dan strategi dari SKPD di Kota Bekasi dan ketepatan penentuan Rencana Program, Kegiatan dan ketepatan rencana alokasi anggaran yang akan digunakan untuk pembangunan Kota Bekasi dan diharapkan dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan dalam proses penyusunan anggaran tersebut.

2.5.3 Tersusunnya Laporan Keuangan Sesuai Ketentuan

67

Laporan Keuangan merupakan suatu bentuk pertanggungjawaban Pemerintah Daerah terhadap penggunaan APBD untuk kepentingan pembangunan Kota Bekasi serta sebagai tolak ukur kinerja Pemerintah Kota Bekasi pada setiap akhir tahun anggaran sesuai dengan amanat Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Sistem Akuntansi Pemerintahan dan Peraturan Daerah Kota Bekasi Nomor 05 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kota Bekasi Nomor 05 Tahun 2008 tentang Lembaga Teknis Daerah Kota Bekasi. Laporan Keuangan ini bertujuan Sebagai bentuk pertanggungjawaban Pemerintah Kota Bekasi atas penggunaan APBD Kota Bekasi setiap akhir tahun anggaran dengan :

a. Menyediakan informasi mengenai posisi, alokasi, perubahan dan penggunaan sumber daya ekonomi, kewajiban dan Ekuitas Dana Pemerintah Daerah;

b. Menyediakan informasi mengenai kewajiban dan Ekuitas Dana Pemerintah Daerah;

c. Menyediakan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan dan untuk menunjukkan akuntabilitas entitas pelaporan atas sumber daya yang dipercayakan kepada Pemerintah Kota Bekasi;

d. Menyediakan informasi mengenai cara entitas pelaporan mendanai aktivitasnya dan memenuhi kebutuhan kasnya;

e. Menyediakan informasi mengenai potensi Pemerintah Daerah untuk membiayai penyelenggaraan Kegiatan Pemerintahan setiap tahunnya.

Dari Laporan Keuangan yang disampaikan kepada Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) Republik Indonesia setiap tahunnya didapatlah Opini Publik terhadap akuntabilitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah yang terdiri dari beberapa Opini sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara sebagai berikut :

1. Opini Wajar Tanpa Pengecualian (Unqualified Opinion) Menyatakan bahwa laporan keuangan entitas yang diperiksa, menyajikan secara wajar dalam semua hal yang material, posisi keuangan , hasil usaha, dan arus kas entitas tertentu sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

2. Opini Wajar Dengan Pengecualian (Qualified Opinion) Menyatakan bahwa laporan keuangan entitas yang diperiksa menyajikan secara wajar dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha dan arus kas entitas tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku

67

umum di Indonesia, kecuali untuk dampak hal-hal yang berhubungan dengan yang dikecualikan.

3. Opini Tidak Wajar (Adversed Opinion) Menyatakan bahwa laporan keuangan entitas yang diperiksa tidak menyajikan secara wajar posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas entitas tertentu sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

4. Pernyataan menolak memberikan opini (Disclaimer of Opinion) Menyatakan bahwa Auditor tidak menyatakan pendapat atas laporan keuangan, jika bukti audit tidak untuk membuat kesimpulan.

Pemerintah Kota Bekasi menargetkan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dalam RENSTRA periode 2008-2013 untuk setiap tahunnya, berikut ini pencapaian Opini Laporan Keuangan Pemerintah Kota Bekasi periode 2008-2013 sebagai berikut :

Tabel.2.23Realisasi Capaian Target Indikator Opini Laporan Keuangan

URAIANRealisasi Capaian Target

2008 2009 2010 2011 2012

Opini Laporan Keuangan WDP Disclaimer WDP WDP WDP

Hasil pemeriksaan BPK tersebut masih belum memenuhi dari target Opini Laporan Keuangan Pemerintah Kota Bekasi yang seharusnya adalah WTP, beberapa hal yang menjadi kendala dalam pencapaian target tersebut antara lain:a. Masih adanya SKPD yang kurang memahami laporan persediaan sehingga

menghambat penyusunan Laporan Keuangan SKPD dan Laporan Keuangan Pemerintah Kota;

b. Masih kurang baiknya pengelolaan aset milik Pemerintah Kota Bekasi baik dari segi administrasi barang dari tiap SKPD/Unit Kerja yang masih belum tertib maupun dari segi kontrol, inventarisasi dan penguasaan fisiknya dikarenakan masih banyaknya aset-aset milik Pemerintah Kota Bekasi yang belum terlacak akibat pemecahan daerah otonomi baru saat terbentuknya Kota Bekasi;

c. Masih kurangnya peran pengawas internal dalam pelaksanaan pengendalian Internal.

67

Dengan adanya kendala-kendala yang dihadapi tersebut, maka Bidang Akuntansi BPKAD Kota Bekasi akan mengambil langkah-langkah solusi sebagai berikut :a. Melakukan pelatihan formal dan non formal;b. Merevisi dan membuat peraturan perundang-undangan dibidang keuangan

untuk menciptakan internal control yang baik;c. Adanya rekonsiliasi antar bidang maupun SKPD terkait lainnya;d. Meningkatkan pembinaan dan pengawasan dalam melakukan review Laporan

Keuangan Pemerintah.

2.5.4 Tersedianya Peraturan dan Instrumen Penganggaran dalam Penyusunan APBD.

Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) merupakan salah satu kewajiban Pemerintah Kota Bekasi dalam menunjang pembangunan di Kota Bekasi dimana proses penyusunan yang baik, benar dan tepat waktu menjadi hal utama dalam mencapai optimalisasi penganggaran yang tepat guna bagi masyarakat. Dengan demikian dibutuhkan tahapan-tahapan dan komponen pendukung yang baik dan terencana/terprogram dengan persiapan yang sedemikian baik untuk mencapai hasil yang maksimal, diantara komponen pendukung yang sangat penting BPKAD Kota Bekasi melalui Rencana Strategis BPKAD Kota Bekasi melakukan langkah-langkah yang dapat mendukung pelaksanaan proses penyusunan APBD Kota Bekasi setiap tahunnya dengan menyediakan Peraturan dan Instrumen Penganggaran yang diharapkan dapat menjadi dasar dan acuan bagi Pemerintah Kota Bekasi secara umum serta SKPD terkait yang membutuhkan baik dalam proses Perencanaan Anggaran Kota, Penyusunan Kegiatan sampai kepada Proses Penyusunan Rencana Kegiatan dan Anggaran (RKA).

Pencapaian sampai pada tahun 2012 untuk indikator kinerja tersebut adalah 100% dimana data fisik menyebutkan ada 3 (tiga) Peraturan dan Instrumen Penganggaran yang dikeluarkan oleh BPKAD Kota Bekasi dalam mendukung proses penyusunan APBD Kota Bekasi, diantaranya adalah :1. Peraturan Walikota Bekasi Nomor 52 Tahun 2011 tentang Sistem dan

Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah;2. Buku Standar Harga

Keputusan Walikota Bekasi Nomor : 027/Kep. 536.A-BPKAD/XI/2011 tentang Harga Tertinggi Barang dan Jasa Kebutuhan Pemerintah Kota Bekasi Tahun 2012;

3. Peraturan Walikota Bekasi Nomor 21 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Walikota Bekasi Nomor 46 Tahun 2011 tentang Tata Cara

67

Penganggaran, Pelaksanan dan Penatausahaan, Pertanggungjawaban dan Pelaporan Serta Monitoring dan Evaluasi Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.

Pada Periode RENSTRA BPKAD Kota Bekasi Tahun 2008-2013 BPKAD Kota Bekasi berhasil mencapai target yang telah ditetapkan setiap tahunnya sebagaimana pada tabel berikut ini :

Tabel. 2.24 Realisasi Capaian Target Instrumen Penganggaran dalam Penyusunan APBD

URAIANRealisasi Capaian Target

2008 2009 2010 2011 2012

Tersedianya Peraturan dan

Instrumen Penganggaran dalam

Penyusunan APBD

1 3 3 5 3

2.5.5 Sertifikasi Lahan Pemerintah Kota Bekasi

Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 09 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyerahan Prasarana, Sarana, dan Utilitas Perumahan dan Permukiman di Daerah dan Peraturan Daerah Kota Bekasi Nomor 16 Tahun 2011 tentang Penyediaan dan Penyerahan Prasarana, Sarana Utilitas Kawasan Perumahan, Perdagangan dan Industri oleh Pengembang di Kota Bekasi, Peraturan Walikota Bekasi Nomor 39 Tahun 2010 tentang Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Serta Rincian Tugas Jabatan Pada Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Bekasi, serta Peraturan Walikota Bekasi Nomor 15 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Walikota Bekasi Nomor 39 Tahun 2010 tentang Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Serta Rincian Tugas Jabatan Pada Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Bekasi maka Bidang Aset khususnya Sub Bidang Mutasi Aset dan Inventarisasi mempunyai tugas yang salah satunya adalah melaksanakan inventarisasi aset daerah, pencatatan barang milik daerah, penyimpan dan monitoring aset daerah serta mengadministrasikan semua aset daerah milik Pemerintah Kota Bekasi termasuk melakukan penguasaan fisik dan dokumen tanah milik Pemerintah Kota Bekasi yang sudah dimiliki maupun diserahkan, dihibahkan, diwakafkan oleh masyarakat dan Pengembang/Developer sebagai kewajibannya.

Berikut ini Tabel Pencapaian Target RENSTRA Sertifikasi Lahan Fasos/Fasum :

Tabel. 2.25Data Fisik Lahan yang Bersertifikat Milik Pemerintah Kota Bekasi

67

Uraian Satuan 2008 2009 2010 2011 2012

Sertifikasi Lahan

Pemerintah Kota BekasiM2 1.216.821 1.216.821 1.303.897 1.325.749 1.325.749

Tabel. 2.26Pencapaian Target Sertifikasi Lahan Pemerintah Kota Bekasi Renstra 2008-2013

Uraian

2008 2009 2010 2011 2012

Targe

t

Acv

(%)Target

Acv

(%)Target

Acv

(%)Target

Acv

(%)Target

Acv

(%)

Sertifikasi

Lahan

Pemerintah

Kota Bekasi

- 32,69 38 32,69 43 35,33 50 35,91 55 35,91

Dalam tabel diatas digambarkan bahwa kenaikan prosentase lahan yang telah disertifikatkan sangat kecil, pada tahun 2009 BPKAD Kota Bekasi dan ditargetkan untuk jumlah lahan disertifikasikan sebesar 38% dari total seluruh lahan yaitu 3.691.013 M2..Dalam proses pensertifikatan lahan-lahan fasos/fasum yang telah diserahkan oleh Pengembang/Developer kepada Bidang Aset BPKAD Kota Bekasi sebagai pengelola asset milik Pemerintah Kota Bekasi terdapat beberapa kendala yang dihadapi oleh Bidang Aset sehingga jumlah lahan yang berhasil disertifikatkan sangat sedikit kenaikannya setiap tahunnya, adapun permasalahan dalam pencapaian target sertifikasi lahan sebagai berikut :

1. Kesulitan penelusuran data-data pendukung object tanah hasil serah terima dari Pemerintah Kabupaten Bekasi saat terjadinya pemisahan otonomi daerah;

2. Kesulitan dalam proses pensertifikatan lahan fasos/fasum yang ditinggalkan pengembang sehingga harus dibiayai oleh APBD Kota Bekasi yang merupakan kewajiban pihak Pengembang;

3. Lamanya proses penerbitan Peta Bidang Tanah hasil Gambar Ukur setelah dilakukannya pengukuran oleh BPN Kota Bekasi, sehingga menghambat terbitnya Sertifikat Tanah Fasos/Fasum tersebut.

Dengan adanya kendala-kendala yang dihadapi tersebut, maka Bidang Aset BPKAD Kota Bekasi akan mengambil langkah-langkah solusi sebagai berikut :

67

1. Penelusuran Atas Hak Tanah milik Pemkot Bekasi dengan melibatkan unsur-

unsur wilayah terkait sporadik tanah;

2. Perlu adanya MOU antara Pemkot Bekasi dan BPN terkait kemudahan dalam proses pensertifikatan lahan milik Pemkot Bekasi;

3. Akan dilakukan koordinasi lebih lanjut dengan Pemerintah Kabupaten Bekasi terkait Aset-aset milik Pemkot Bekasi yang ada di wilayah Pemerintah Kabupaten Bekasi;

4. Mengadakan sosialisasi kepada unsur wilayah dan pengguna lahan fasos terkait regulasi mengenai pemanfaatan lahan fasos.

5. Akan dibuat Keputusan Walikota yang mengatur regulasi pemanfaatan berdasarkan jenis pemanfaatan;

6. Akan dilakukan revisi terhadap Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2012 tentang Retribusi Daerah yang Mengatur Formulasi Pemanfaatan Lahan Fasos yang Memisahkan antara Pemakaian untuk Sosial dan Pemakaian untuk kepentingan komersil;

7. Melakukan kegiatan pembuatan plang kepemilikan aset untuk semua lahan milik Pemkot Bekasi (Pengamanan Fisik).

2.5.6 Jumlah SKPD yang Telah Tertib Administrasi dalam Pengelolaan Aset Daerah

Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2008 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah, maka BPKAD Kota Bekasi mempunyai kewenangan didalam Perencanaan kebutuhan, Pengelolaan, Penggunaan, Pendayagunaan dan Penghapusan Barang Milik Daerah dalam hal ini Bidang Aset BPKAD Kota Bekasi menjadi Pilot Project dalam melaksanakan tugas tersebut ditingkat Kota dengan dibantu oleh semua SKPD pengguna Barang Milik Daerah.

Dalam implementasinya pengelolaan barang daerah adalah sebuah pekerjaan yang sangat membutuhkan perhatian besar dan koordinasi yang berkelanjutan selaras dengan tingkat kebutuhan barang di semua SKPD terkait dengan mengutamakan Azaz fungsional, Kepastian Hukum, transparansi, Efisiensi, Akuntabilitas dan Kepastian Nilai, untuk itu bidang Aset BPKAD membuat sebuah Alat Kerja berupa Sistem yang diharapkan dapat membantu BPKAD Kota Bekasi dalam melaksanakan pengelolaan dan penatausahaan Barang Millik Daerah yaitu Sistem Informasi Manajemen Barang Daerah (SIMBADA).

67

Dengan adanya Sistem tersebut, maka dibutuhkan adanya koordinasi dengan semua unsur pengguna Barang Daerah yang meliputi semua SKPD sampai tingkat terkecil yaitu Unit Kerja/Teknis di wilayah. Berkenaan dengan hal ini maka optimalisasi Kinerja para Penyimpan Barang dan Pengurus Barang di tiap-tiap SKPD dan Unit Kerja sangat diharapkan sebagaimana Tugas-tugas sebagai berikut :Tugas Penyimpan Barang:a. menerima, menyimpan dan menyalurkan barang milik daerah;b. meneliti dan menghimpun dokumen pengadaan barang yang diterima;c. meneliti jumlah dan kualitas barang yang diterima sesuai dengan dokumen

pengadaan;d. mencatat barang milik daerah yang diterima ke dalam buku/kartu barang;e. mengamankan barang milik daerah yang ada dalam persediaan; danf. membuat laporan penerimaan, penyaluran dan stock/persediaan barang

milik daerah kepada Kepala SKPD.Tugas Pengurus Barang:

a. mencatat seluruh barang milik daerah yang berada di masing¬masing SKPD yang berasal dari APBD maupun perolehan lain yang sah kedalam Kartu Inventaris Barang (KIB), Kartu Inventaris Ruangan (KIR), Buku Inventaris (BI) dan Buku Induk Inventaris (BIl), sesuai kodefikasi dan penggolongan barang milik daerah;

b. melakukan pencatatan barang milik daerah yang dipelihara/diperbaiki kedalam kartu pemeliharaan;

c. menyiapkan Laporan Barang Pengguna Semesteran (LBPS) dan Laporan Barang Pengguna Tahunan (LBPT) serta Laporan Inventarisasi 5 (lima) tahunan yang berada di SKPD kepada pengelola; dan

d. menyiapkan usulan penghapusan barang milik daerah yang rusak atau tidak dipergunakan lagi.

Para Penyimpan dan Pengurus Barang di masing-masing SKPD tersebut akan bertanggung jawab dalam terciptanya Administrasi yang Tertib dalam pengelolaan Barang Daerah yang merupakan salah satu target Indikator Kinerja BPKAD Kota Bekasi dalam Tahun 2008 – 2013 sebagaimana terlihat dalam tabel berikut ini :

Tabel. 2.27

Realisasi Capaian Target Jumlah SKPD yang telah Tertib Administrasi

67

Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012

Jumlah SKPD yang sudah

Tertib Administrasi- 11% 16,70% 23,30% 75 %

Perhitungan Indikator Kinerja tersebut dirumuskan dari perhitungan beberapa komponen yang diterapkan dalam monitoring dan pengendalian administrasi pengelolaan barang daerah di tiap-tiap SKPD maupun Unit Kerja yang terdiri dari:

1. Kartu Inventaris Ruangan (KIR);2. Kartu Inventaris Barang (KIB);3. Laporan Semesteran; dan4. Laporan Tahunan.

Sampai dengan tahun 2012 dari keempat Laporan tersebut hanya Laporan Semesteran yang masih belum ada di semua SKPD yang menjadikan pencapaian target kinerja BPKAD Kota Bekasi masih belum memenuhi harapan yaitu hanya 75%, akan tetapi hasil ini menunjukkan adanya upaya-upaya serius yang dilakukan oleh BPKAD Kota Bekasi khususnya Bidang Aset selaku pelaksana tugas tersebut dan menjadi sebuah tantangan dalam periode RPJMD Tahun 2013–2018 mendatang tentunya dengan meningkatkan lagi seluruh aspek pengendalian dan pengelolaan barang daerah.

2.5.7 Tersedianya Sarana dan Prasarana Aparatur

Selain Administrasi Barang Daerah yang Tertib, Bidang Aset BPKAD Kota Bekasi juga berperan dalam tersedianya Sarana dan Prasarana Aparatur untuk kelancaran administrasi perkantoran dan kinerja semua aparatur di dalam lingkup BPKAD Kota Bekasi maupun SKPD di Kota Bekasi diantaranya melalui Program Pengadaan, Pengembangan, Peningkatan dan Rehabilitasi Sarana dan Prasarana Aparatur dengan berbagai kegiatan diantaranya :

1. Pengadaan Mebeulair Berupa : Meja Kantor, Kursi Kantor dan Sofa.

2. Pengadaan Peralatan Inventaris Kantor Dinas/InstansiBerupa : Lemari Arsip, Filling Cabinet, Komputer, Printer dan lain-lain.

3. Pengadaan Sarana Mobilitas Berupa : Kendaraan Roda 2 dan Roda 4 bagi Aparatur.

Tabel. 2.28Realisasi Capaian Target Tersedianya Sarana dan Prasarana Aparatur

67

Indikator Kinerja 2008 2009 2010 2011 2012

Tersedianya Sarana dan

Prasarana Aparatur- 22% 58,60% 60,00% 83,24 %

Dari tabel diatas terlihat adanya kenaikan ketersediaan sarana dan prasarana bagi aparatur Pemerintah Kota Bekasi, memang tidak dapat dipungkiri bahwa dari semua jenis sarana dan prasarana yang harus ada masih belum dapat terpenuhi disamping makin banyaknya kebutuhan akan sarana dan prasarana yang berupa fisik, anggaran yang masih belum mencukupi untuk setiap tahunnya dan banyaknya sarana yang rusak maupun belum terdeteksi keberadaannya masih menjadi kendala yang harus terus dilakukan oleh Bidang Aset BPKAD Kota Bekasi.Berbagai Program akan dilakukan oleh BPKAD Kota Bekasi dalam jangka 5 (lima) tahun ke depan diantaranya Program-program pengadaan, rehabilitasi, pemberdayaan aset daerah, penghapusan barang daerah yang sudah tidak layak pakai sampai kepada penyusunan aturan dan instrument pendukung dalam pengelolaan dan pengadaan sarana dan prasarana kerja aparatur.

2.6 TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN BPKAD2.6.1 TANTANGAN

Keuangan daerah merupakan urat nadi bagi berjalannya roda pemerintahan daerah, hal ini dikarenakan dalam menjalankan roda pemerintahan tersebut dibutuhkan pendanaan sebagai input bagi pelaksanaan program dan kegiatan pemerintah daerah, oleh karena itu pengelolaan keuangan harus dikelola secara transparan dan akuntabel. Dalam mengelola keuangan daerah, terdapat asas umum yang harus dipatuhi sebagaimana diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara yaitu keuangan daerah dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efektif, efisien, ekonomis, transparan, dan bertanggung jawab dengan memperhatikan azas keadilan, kepatutan, dan manfaat untuk masyarakat.Oleh karena itu tantangan terbesar dalam pengelolaan keuangan adalah bagaimana mengelola keuangan daerah secara taat azas.Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Daerah yang dimiliki oleh Kepala Daerah dilaksanakan oleh tiga unsur yaitu :1. Sekretaris Daerah selaku koordinator pengelolaan keuangan daerah;2. Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah (SKPKD) selaku PPKD;3. Kepala SKPD selaku Pejabat Pengguna Anggaran/Pengguna Barang.Oleh karena itu akuntabilitas pengelolaan keuangan sangat tergantung pada peran dari masing-masing unsur tersebut, sehingga tantangannya adalah

67

bagaimana mensinergikan ketiga unsur tersebut sehingga pengelolaan keuangan dapat dilakukan secara akuntabel. Selain itu adanya pemisahan Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah (SKPKD) menjadi dua lembaga yaitu Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah serta Dinas Pendapatan Daerah menjadi tantangan tersendiri untuk melakukan sinergi secara internal selaku Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD).Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah mendefinisikan Keuangan Daerah sebagai semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dapat dinilai dengan uang termasuk didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah tersebut. Sedangkan pengelolaan keuangan daerah adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban, dan pengawasan keuangan daerah, oleh karena itu sinergitas yang dilakukan oleh para pengelola keuangan tersebut meliputi ruang lingkup keuangan daerah yaitu pendapatan, belanja, pembiayaan termasuk kekayaan daerah yang diperoleh. Selain itu sinergitas juga dilakukan dalam proses pengelolaan keuangan daerah yaitu dari proses perencanaan/penganggaran, pelaksanaan/penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban serta pengawasan keuangan daerah.APBD sebagai dokumen perencanaan keuangan tahunan merupakan dokumen sentral yang memiliki fungsi perencanaan, otorisasi, pengawasan, alokasi, distribusi dan stabilisasi. Oleh karena itu pemangku kepentingan (stakeholders) dalam proses penyusunan APBD cukup banyak yaitu DPRD sebagai representasi dari kepentingan masyarakat, Eksekutif yang terdiri dari Walikota dan Wakil Walikota, Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) dan SKPD selaku Pengguna Anggaran. Banyaknya para pemangku kepentingan dalam proses penyusunan APBD menjadi tantangan dalam mensinergikan peran masing-masing pemangku kepentingan sehingga penyusunan APBD dapat dilakukan sesuai dengan tahapan dan dapat ditetapkan secara tepat waktu. Tantangan dalam pengembangan pengelolaan keuangan daerah adalah adanya kebijakan pemerintah menerapkan akuntansi berbasis akrual guna meningkatkan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah, serta pengembangan sistem pengendalian internal.

2.6.2 PELUANGDalam menghadapi tantangan pengelolaan keuangan daerah terdapat

67

beberapa peluang yang dapat dimanfaatkan sebagai kekuatan sehingga tantangan yang ada dapat diatasi. Adapun peluang yang dimiliki oleh BPKAD adalah:1. Berdasarkan Keputusan Walikota Bekasi Nomor 900/Kep.234-BPKAD/VI/2011

tentang Pelimpahan Kewenangan Pengelolaan Keuangan, Pendapatan dan Barang Daerah bahwa Kepala BPKAD diberikan kewenangan selaku Pejabat Pengelola Keuangan Daerah serta bertindak selaku Bendahara Umum Daerah (BUD) yang memiliki kewenangan dalam hal:1) Penyusunan Kebijakan keuangan daerah;2) Penyusunan APBD;3) Melaksanakan fungsi BUD;4) Melaksanakan sistem akuntansi dan pelaporan Keuangan Daerah;5) Melaksanaan pengelolaan barang milik daerah.Dengan kewenangan tersebut BPKAD dapat berperan dalam sinergitas pengelolaan keuangan daerah terutama dengan SKPD selaku pengguna anggaran dan pengguna barang.

2. Regulasi tentang pengelolaan keuangan daerah yang telah ditetapkan yaitu:1) Peraturan Daerah Nomor 04 Tahun 2007 tentang Pokok-pokok Pengelolaan

Keuangan Daerah;2) Peraturan Walikota Bekasi Nomor 32.A Tahun 2008 tentang Kebijakan

Akuntansi Pemerintah Kota Bekasi;3) Peraturan Walikota Bekasi Nomor 46 Tahun 2011 tentang Tata Cara

Penganggaran, Pelaksanaan dan Penatausahaan, Pertanggungjawaban dan Pelaporan serta Monitoring dan Evaluasi Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.

4) Peraturan Walikota Bekasi Nomor 52 Tahun 2011 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah Kota Bekasi;

5) Peraturan Walikota Bekasi Nomor 47 Tahun 2012 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Barang Milik Daerah Kota Bekasi.

Regulasi pengelolaan keuangan daerah yang telah ditetapkan dapat dijadikan alat dalam memberikan pedoman (guidance) kepada para pengelola keuangan tentang tata cara perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan dan pertanggungjawaban keuangan daerah sehingga dapat dilakukan secara tertib dan sistematis.

3. Pemanfaatan teknologi informasi sebagai sarana dalam pengelolaan keuangan daerah.Perkembangan teknologi informasi yang semakin canggih merupakan salah satu sarana dalam pengelolaan keuangan karena dengan teknologi ini mampu melakukan olah data dengan tingkat akurasi yang tinggi sehingga mengurangi tingkat kesalahan manusia (human error). Sistem informasi manajemen pengelolaan keuangan daerah yang telah dimiliki yaitu:

67

1) Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah (SIMDA);2) Sistem Informasi Manajemen Barang Daerah (SIMBADA);3) Sistem Pengelolaan Gaji Daerah;4) Sistem Informasi Manajemen Kas Daerah.

4. Kemampuan keuangan daerah yang terus meningkat yang ditandai dengan pertumbuhan nilai APBD yang terus meningkat, hal ini memberikan peluang bagi BPKAD Kota Bekasi untuk terus mengembangkan sistem pengelolaan keuangan daerah baik dalam pengembangan regulasi, sarana prasarana termasuk teknologi informasi, peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) pengelola keuangan daerah;

5. Pertumbuhan pembangunan di Kota Bekasi yang cukup pesat baik dibidang ekonomi infrastruktur, termasuk pertumbuhan pemukiman dan perumahan dapat memberikan peluang untuk menggali potensi pendapatan daerah termasuk pendapatan dari retribusi pemanfaatan sewa lahan fasos/fasum.