EVALUASI DAN MANAJEMEN PASIEN UNTUK PREOPERATIF, INTRAOPERATIF DAN POSTOPERATIF

EVALUASI DAN MANAJEMEN PASIEN UNTUK PREOPERATIF, INTRAOPERATIF DAN POSTOPERATIF

CHRISTIAN HASIOHOLAN TMANERN - 102011237SKENARIOSeorang perempuan datang ke bagian pendaftaran rawat inap RS dengan membawa surat permintaan rawat dari dokter spesialis THT. Dari surat tersebut, diketahui dokter tersebut akan melakukan tindakan tonsilektomi dan merujuk ke bagian anastesi untuk penanganan operasi tonsilektomi esok hari.

LANGKAH BESARPREOPERATIFINTRAOPERATIFPOSTOPERATIFPREOPERATIFUntuk skirining dan mempersiapkan pasien dengan penyakit komorbid.Untuk meninjau resiko. (ANASTESI DAN OPERATIF)Untuk mengidentifikasi pasien dgn teknik anestesi tertentuUntuk edukasi pasien dan keluargaUntuk inform consentUntuk fasilitasi waktu perawatan dan menghindari pembatalan pada hari operasi.Untuk motivasi pasien untuk berhenti merokok, mengurangi berat badan pada overweight/obese, dan hal preventif lainnya.PREOPERATIF

Penentuan kondisi pasien sesuai kriteria ASA.America Society of Anesthesiologist Physical Status Classification.PREOPERATIF

Lembar anamnesis pasien meliputi :Kesehatan pasienKomplikasi anastesiAlergiPenyakit PenyertaSkrining Abdnormalitas Jalan NapasRirayat Pasien (Sosial, Keluarga, Dahulu, Sekarang)

Skrining Abdnormalitas Jalan NapasPREOPERATIFPemeriksaan Lab pasien preoperatif

INTRAOPERATIFFase intraoperatif dimulai ketika pasien masuk ke bagian atau ruang bedah dan berakhir saat pasien dipindahkan ke ruang pemulihan.

ANASTESI UMUMMekanisme kerjanyaberdasarkan perkiraan bahwa anastetika umum di bawah pengaruh protein elati saraf dapat membentuk hidrat dengan air yang bersifat stabil. Hidrat gas ini mungkin dapat merintangi transmisi rangsangan di sinaps dan dengan demikian mengakibatkan anastesiaANASTESI REGIONALAnestesi Regional merupakan penggunaan obat analgetik untukmenghambat hantaran sarafsensorik, sehingga impuls nyeri dari suatu bagian tubuh diblokiruntuk sementara (reversible) fungsi motorik dapat terpengaruh sebagian atau seluruhnya dan dalam keadaan penderitatetap sadar.ANASTESI SPINALSpinal anestesi paling baik digunakan pada tindakan yang melibatkan tungkai bawah, panggul, dan perineum. Anestesi ini juga digunakan pada keadaan khusus seperti bedah endoskopi, urolog dan section caesarian. Spinal anestesi juga cocok untuk menangani pasien trauma jika pasien tersebut memiliki resusitasi yang adekuat dan tidak dalam keadaan hypovolemik. MONITORING HEMODINAMIKCARDIAC MONITORTEKANAN DARAHHEART RATEELEKTROKARDIOGRAMMONITOR RESPIRASIURIN OUTPUTKEBUTUHAN CAIRAN Cardiac monitor & ecgAliran darah ke dalam jaringan sangat penting, akan tetapi secara klinis hanya dapat diukur secara tidak langsung dengan denyut jantung, tekanan darah, warna kulit perifer dan temperatur, pengisian vena dan elektrokardiogram

Tekanan darah & heart ratePemeriksaan TD pada saat operasi penting sebagai tolak ukur kerja jantung. Pengukuran terutama untuk mendapatkan hasil Sistolik yang diukur pada a. Brachialis/ a. Radialis dengan range 90-140 mmHg pada dewasa dan 45-70 mmHg pada anak. (Diastolik tidak dicatat)

BEDSIDE MONITOR

MONITOR RESPIRASIANALISA GAS DARAHINTERPRETASI PH Nilai normal pH serum :Nilai normal : 7.35 - 7.45Nilai kritis : < 7.25 - 7.55INTERPRETASI PaCO2 :Nilai normal : 35 45 mmHG; SI : 4.7 6.0 kPaINTERPRETASI PaO2 :Nilai normal : 75 100 mmHG; SI : 10 13.3 kPaINTERPRETASI SaO2 :Nilai normal : 95 99 % O2INTERPRETASI CO2 :Nilai normal : 22 32 mEq/L; SI 22-32 mmol/LINTERPRETASI Anio Gap (AG) :Nilai normal : 13-17 mEq/L

Postoperatif

Recovery RoomPOST OPERATIFMAINTANANCE: (Recovery Room)Pemeriksaan TD, RR ) 5/15 menit (Status stabil)Pulse Oxymetri dimonitoring hingga pasien sadar (oksigen 30-40% - cegah hipoksemia )Analisis Gas DarahPemeriksaan suhuSebelum dipindahkan ke ruangan rawat pasien harus sesuai dengan kriteria pasca operasi (skor Aldrate)Kriteria : warna kulit, kesadaran, sirkulasi, pernapasan, dan aktivitas motorikTotal nilai 10;