blok 19 tutorial skenario 1

Upload: arini-indrayani

Post on 10-Feb-2018

250 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 Blok 19 Tutorial Skenario 1

    1/14

    1

    Learning Objective

    1. Etiologi hypopyon2. Fisiologi keluarnya air mata dan gangguan pada kelenjar air mata3. Kontraindikasi transplantasi mata4. Prognosis kasus di skenario5. Jenis-jenis gangguan pada mata bagian anterior6. Etiologi penglihatan dengan / tanpa mata merah7. Etiologi nyeri pada mata dengan / tanpa mata merah8. Endophthalmitis dan uveitis

    Jawaban

    1. Etiologi hypopyonHipopion merupakan reaksi inflamasi di bilik mata depan. Karena itu semua penyakit

    yang berhubungan dengan uveitis anterior dapat menyebabkan terjadinya hipopion.

    Hipopion dapat timbul setelah operasi atau trauma disebabkan karena adalanya infeksi.

    Misalnya pada keratitis. Bakteria, jamur, amoba maupun herpes simplex dapat menyebabkan

    terjadinya hipopion. Bakteri patogen yang umumnya ditemukan adalah Streptococcus dan

    Staphylococcus. Hipopion karena infeksi jamur jarang ditemukan.

    Beberapa keadaan yang dapat memberikan gambaran hipopion, diantaranya:

    Ulkus Kornea.

    Apabila terjadi peradangan hebat tapi belum terjadi perforasi dari ulkus, maka toksin

    dari peradangan kornea dapat sampai ke iris dan badan siliar, dengan melaluimembran

    Descemet, endotel kornea ke cairan bilik mata depan. Dengan demikian iris dan badan

    siliar mengalami peradangan dan timbulah kekeruhan di cairan bilik mata depandisusul

    dengan terbentuknya hipopion.

    Uveitis Anterior.

    Peradangan dari iris dan badan siliar. menyebabkan penurunan permeabilitas dari blood-

    aqueous barrier sehingga terjadi peningkatan protein, fibrin dansel radang dalam cairan

    aqueous.

  • 7/22/2019 Blok 19 Tutorial Skenario 1

    2/14

    2

    Rifabutin.

    Merupakan terapi profilaksis untuk Mycobacterium avium complex pada penderita

    dengan HIV. Uveitis merupakan efek samping yang dapat terjadi pada pemakaian

    Rifabutin.

    Trauma.

    Corpus alienum, toxic lens syndrome, post operasi.

    Referensi

    Ilyas, S., 2011,Ilmu Penyakit Mata Edisi 4, Balai Penerbit FKUI, Jakarta.

    2. Fisiologi keluarnya air mata dan gangguan pada kelenjar air mataAir mata adalah kelenjar yang diproduksi oleh proses lakrimasi untuk membersihkan

    dan melumasi mata. Kata lakrimasi juga dapat digunakan merujuk pada menangis. Emosi

    yang kuat juga dapat menyebabkan menangis, walaupun kembanyakan mamalia darat

    memiliki sistem lakrimasi untuk membiarkan mata mereka basah, manusia adalah mamalia

    satu-satunya yang memiliki emosi air mata.

    Ada tiga jenis dasar air mata:Kategori Keterangan

    Air mata basal

    (basal tears)

    Pada mata mamalia yang sehat, kornea selalu dibasahi dan diberi

    makanan oleh basal tears, yang melumasi dan membantu

    membersihkannya dari debu. Air mata mengandung air, mucin, lemak,

    lysozyme, lactoferrin, lipocalin, lacritin, immunoglobulin, glukosa, urea,

    natrium, dan kalium. Beberapa zat dalam cairan mata (lacrimal fluid)

    (seperti lysozyme) melawan infeksi bakteri sebagai bagian dari sistem

    kekebalan tubuh (immune system). Lysozyme bekerja dengan

    melarutkan lapisan pembungkus luar bakteri tertentu, disebut

    peptidoglycan. Air mata merupakan cairan tubuh biasa dengan

    kandungan garam yang mirip dengan plasma darah. Biasanya, dalam

    waktu 24 jam, disekresi 0,75 sampai 1,1 gram air mata; laju ini menurun

    dengan pertambahan usia.

    Air mata refleks

    (reflex tears)

    Jenis kedua ini dihasilkan dari iritasi mata oleh bahan asing, atau dari

    kehadiran zat yang mengiritasi misalnya uap bawang, gas air mata, atau

  • 7/22/2019 Blok 19 Tutorial Skenario 1

    3/14

    3

    spray merica di sekitar mata, termasuk kornea, konjunctiva, atau mukosa

    hidung (nasal mucosa). Juga muncul dengan cahaya terang atau rasa

    pedas di lidah dan mulut. Dihubungkan dengan muntah, batuk, dan

    menguap. Air mata refleks ini berusaha membilas zat pengiritasi yang

    berkontak dengan mata.

    Air mata emosi

    tangisan (crying,

    weeping atau

    psychic tears)

    Jenis ketiga yang disebut air mata tangisan merupakan peningkatan

    lakrimasi karena tekanan emosi yang kuat, kemarahan, penderitaan,

    kedukaan atau kesakitan tubuh. Biasanya tidak muncul saat otak

    memberi respons "lawan-atau-lari" (fight-or-flight response) karena

    sistem syarat simpatetik menghalangi lakrimasi. Keluarnya tidak hanya

    pada saat emosi negatif, karena banyak orang menangis saat sangat

    gembira. Pada manusia, "air mata emosi" (emotional tears) dapat diiringi

    wajah yang memerah dan senggukan (seperti batuk), pernafasan

    tersengal, kadang melibatkan kekejangan di bagian atas tubuh. Air mata

    yang keluar karena emosi mempunyai susunan kimia yang berbeda

    dengan air mata untuk melumasi. Air mata emosi mengandung lebih

    banyak hormon berbasis protein, yaitu prolactin, hormon

    adrenokortikotropik, dan leucine enkephalin (penahan sakit alamiah)

    daripada air mata basal dan refleks. Sistem limbik (limbic system)dilibatkan dalam produksi dorongan emosi dasar, seperti marah, takut,

    dan sebagainya. Secara spesifik, hipotalamus dari sistem limbik, juga

    berperanan mengatur sistem otonomik. Cabang parasimpatetik dari

    sistem syaraf otonom mengatur kelenjar air mata lewat neurotransmiter

    asetilkolin melalui baik reseptor nikotinik dan muskarinik. Saat reseptor

    ini diaktifkan, kelenjar air mata dirangsang untuk mengeluarkan air mata.

    Gangguan pada kelenjar air mata

    Dakriosistitis (infeksi kantong air mata)

    Dakriosistitis adalah suatu infeksi pada kantong air mata (sakus lakrimalis). Dakriosistitis

    biasanya terjadi akibat penyumbatan pada duktus nasolakrimalis (saluran yang

    mengalirkan air mata ke hidung).

    Gejala

  • 7/22/2019 Blok 19 Tutorial Skenario 1

    4/14

    4

    Infeksi menyebabkan nyeri di daerah sekitar kantong air mata yang tampak merah

    dan membengkak.

    Mata menjadi merah dan berair serta mengeluarkan nanah.

    Jika kantong air mata ditekan secara perlahan, akan keluar nanah dari lubang di

    sudut mata sebelah dalam (dekat hidung).

    Penderita juga mengalami demam.

    Jika infeksi yang ringan atau berulang berlangsung lama maka sebagian besar

    gejala mungkin menghilang hanya pembengkakan ringan yang menetap.

    Kadang infeksi menyebabkan tertahannya air mata di dalam kantong air mata

    sehingga terbentuk kantong yang berisi cairan (mukokel di bawah kulit.

    Infeksi berulang bisa menyebabkan penebalan dan kemerahan diatas kantong air

    mata.

    Bisa terbentuk kantong nanah (abses) yang kemudian pecah dan mengeluarkan

    nanahnya.

    Pengobatan

    Infeksi diobati dengan antibiotik per-oral (melalui mulut) atau intravena (melalui

    pembuluh darah). Antibiotik yang dapat digunakan antara lain amoxicilin-

    clavulanate, ampicillin - sulbactam, levofloxacin, trimethoprim sulfate-polymyxin bsulfate, gentamicin, tobramycin

    Daerah kantong air mata juga boleh dikompres hangat.

    Jika terbentuk abses, dilakukan pembedahan untuk membuka dan membuang

    nanahnya.

    Untuk infeksi menahun, penyumbatan duktus nasolakrimalis bisa dibuka dengan

    bantuan jarum atau melalui pembedahan.

    Dakriostenosis

    Dakriostenosis adalah penyumbatan duktus nasolakrimalis (saluran yang mengalirkan

    air mata ke hidung). Dalam keadaan normal, air mata dari permukaan mata dialirkan ke

    dalam hidung melalui duktus nasolakrimalis. Jika saluran ini tersumbat, air mata akan

    menumpuk dan mengalir secara berlebihan ke pipi. Penyumbatan duktus nasolakrimalis

    (dakriostenosis) bisa terjadi akibat:

    Gangguan perkembangan sistem nasolakrimalis pada saat lahir

    Infeksi hidung menahun

  • 7/22/2019 Blok 19 Tutorial Skenario 1

    5/14

    5

    Infeksi mata yang berat atau berulang

    Patah tulang (fraktur) hidung atau wajah

    Tumor

    Penyumbatan bisa bersifat parsial (sebagian) atau total.

    Gejala

    Penyumbatan karena tidak sempurnanya sistem nasolakrimalis biasanya

    menyebabkan pengaliran air mata yang berlebihan ke pipi (epifora) dari salah satu

    ataupun kedua mata (lebih jarang) pada bayi berumur 3-12 minggu.

    Penyumbatan ini biasanya akan menghilang dengan sendirinya pada usia 6 bulan,

    sejalan dengan perkembangan sistem nasolakrimalis.

    Pengobatan

    Jika penyumbatannya parsial, bisa dilakukan pemijatan pada daerah kantong air

    mata sebanyak beberapa kali/hari.

    Jika terjadi peradangan pada konjungtiva (konjungtivitis) diberikan obat tetes mata

    yang mengandung antibiotik.

    Jika penyumbatan tetap terjadi biasanya saluran harus dibuka dengan bantuan

    jarum kecil yang dimasukkan melalui lubang saluran di sudut kelopak mata.Pada penderita dewasa dilakukan pembedahan untuk membuka kembali saluran air

    mata (dakriosistorinostomi).

    Referensi:

    http://www.medicastore.com

    3. Kontraindikasi transplantasi korneaKontraindikasi untuk melakukan transplantasi kornea antara lain kelainan neurologis

    yang progresif, Alzheimer, Parkinson, multiple sclerosis, penyakit Hodgkin, leukemia,

    limfomatoid granulomatosis, limfosarkoma myeloma, penyakit-penyakit infeksi: AIDS & HIV,

    hepatitis virus aktif, ensefalitis virus aktif, malaria aktif, meningitis aktif, TBC aktif, rabies.

    Referensi:

    James, B., Chew, C., Bron, A., 2003, Lecture Notes: Oftalmologi Edisi 9, Erlangga Medical

    Series, Jakarta.

    http://www.medicastore.com/http://www.medicastore.com/
  • 7/22/2019 Blok 19 Tutorial Skenario 1

    6/14

    6

    4. Prognosis kasus di scenarioPrognosis ulkus kornea tergantung pada tingkat keparahan dan cepat lambatnya

    mendapat pertolongan, jenis mikroorganisme penyebabnya, dan ada tidaknya komplikasi

    yang timbul. Ulkus kornea yang luas memerlukan waktu penyembuhan yang lama, karena

    jaringan kornea bersifat avaskular. Semakin tinggi tingkat keparahan dan lambatnya

    mendapat pertolongan serta timbulnya komplikasi, maka prognosisnya menjadi lebih buruk.

    Penyembuhan yang lama mungkin juga dipengaruhi ketaatan penggunaan obat.

    Referensi:

    Suharjo, FW., 2007, Tingkat Keparahan Ulkus Kornea di RS Sarjito Sebagai Tempat Pelayanan

    Mata Tertier, from .

    5. Jenis-jenis gangguan pada mata bagian anteriorGangguan pada kornea

    Keratopati Bulosa (Pembengkakan Kornea)

    Keratopati Bulosa adalah pembengkakan kornea yang paling sering terjadi pada usialanjut.

    Penyebab

    Kesehatan kornea berhubungan erat dengan jumlah sel endotelial. Sel endotelial

    adalah sel-sel yang terletak di kornea bagian belakang dan berfungsi memompa

    cairan dari kornea sehingga kornea relatif tetap kering dan bersih.

    Sejalan dengan bertambahnya usia, terjadi pengikisan sel-sel endotel yang terjadi

    secara bertahap.

    Kecepatan hilangnya sel endotel ini berbeda pada setiap orang.

    Setiap pembedahan mata (termasuk operasi katarak dengan atau tanpa

    pencangkokan lensa buatan), bisa menyebabkan berkurangnya jumlah sel endotel.

    Jika cukup banyak sel endotel yang hilang, maka kornea bisa membengkak.

    Peradangan intraokuler (uveitis) dan trauma pada mata juga bisa menyebabkan

    hilangnya sel endotel sehingga meningkatkan resiko terjadinya keratopati bulosa.

    http://www.tempo.co.id/http://www.tempo.co.id/
  • 7/22/2019 Blok 19 Tutorial Skenario 1

    7/14

    7

    Gejala

    Penglihatan penderita menjadi kabur, yang paling buruk dirasakan pada pagi hari

    tetapi akan membaik pada siang hari.

    Ketika tidur kedua mata terpejam sehingga cairan tertimbun di bawah kelopak

    mata dan kornea menjadi lebih basah. Jika mata dibuka, cairan berlebihan ini akan

    menguap bersamaan dengan air mata.

    Pada stadium lanjut akan terbentuk lepuhan berisi cairan (bula) pada permukaan

    kornea.

    Jika bula ini pecah, akan timbul nyeri yang hebat dan hal ini meningkatkan resiko

    terjadinya infeksi kornea (ulserasi).

    Pengobatan

    Tujuan pengobatan adalah mengurangi pembengkakan kornea.

    Karena itu diteteskan larutan garam (natrium klorida 5%) untuk membantu menarik

    cairan dari kornea.

    Jika tekanan di dalam mata meningkat, diberikan obat glaukoma untuk mengurangi

    tekanan yang juga berfungsi meminimalkan pembengkakan kornea.Jika bula pecah, diberikan obat anti peradangan, larutan natrium klorida 5%,

    salep/tetes mata antibiotik, zat pelebar pupil dan lensa kontak yang diperban; guna

    membantu penyembuhan permukaan mata dan mengurangi nyeri.

    Jika penyakitnya berat dan tidak dapat diatasi dengan tindakan di atas, mungkin

    perlu dipertimbangkan untuk menjalani pencangkokan kornea.

    Referensi:

    http://www.medicastore.com

    6. Etiologi penglihatan dengan / tanpa mata merahMata merah visus

    Keratitis

    Ulkus kornea

    Endoftalmitis

    http://www.medicastore.com/http://www.medicastore.com/
  • 7/22/2019 Blok 19 Tutorial Skenario 1

    8/14

    8

    Peradangan supuratif dalam bola mata, yang dapat disebabkan karena kuman

    atau jamur setelah trauma atau bedah, atau secara endogen akibat sepsis. Bakteri yang

    sering menjadi penyebab adalah Stafilokokus, Streptokokus, Pneumokokus,

    Pseudomonas, sedangkan jamur yang sering menjadi penyebab antara lain Aspergilus.

    Gejalanya antara lain rasa sakit berat, kelopak merah, bengkak, mata susah

    dibuka, terdapat pus, konjungtiva merah, kornea keruh, ruang mata depan keruh,

    kadang disertai hipopion. Dapat menyebabkan kebutaan. Prognosis buruk bila

    disebabkan jamur atau parasite, atau bila telah terlihat hipopion yang berarti keadaan

    sudah lanjut.

    Endoftalmitis merupakan suatu keadaan darurat. Pengobatan harus segera

    diberikan, menunda pengobatan bisa menyebabkan kebutaan. Diberikan antibiotik dan

    corticosteroid. Untuk mengeluarkan cairan yang terinfeksi dari bola mata mungkin perlu

    dilakukan pembedahan.

    Uveitis anterior

    Uveitis anterior merupakan peradangan iris dan badan siliar yang dapat berjalan

    akut maupun kronis. Penyebab dari iritis tidak dapat diketahui dengan melihat

    gambaran klinisnya saja. Iritis dan iridisiklitis dapat merupakan suatu manifestasi klinik

    reaksi imunologik terlambat, dini atau sel mediated terhadap jaringan uvea anterior.Uveitis anterior dapat disebabkan oleh gangguan sistemik di tempat lain, yang secara

    hematogen dapat menjalar ke mata atau timbul reaksi alergi mata.

    Penyebab uveitis anterior diantaranya yaitu: idiopatik; penyakit sistemik yang

    berhubungan dengan HLA-B27 seperti; ankylosing spondilitis, sindrom Reiter, penyakit

    crohns, Psoriasis, herpes zoster/ herpes simpleks, sifilis, penyakit lyme, inflammatory

    bowel disease; Juvenile idiopathic arthritis; Sarcoidosis, trauma dan infeksi.

    Keluhan subyektif yang menyertai uveitis anterior adalah nyeri , terutama di

    bulbus okuli, sakitnya spontan atau pada penekanan di daerah badan siliar, sakit kepala

    di kening yang menjalar ke temporal, fotofobia, bervariasi dan dapat demikian hebat

    pada uveitis anterior akut, lakrimasi yang terjadi biasanya sebanding dengan derajat

    fotofobia, gangguan visus dan bersifat unilateral.

    Glaukoma akut

    Adalah penyakit mata yang disebabkan oleh tekanan intraokuler yang

    meningkat mendadak sangat tinggi. Keluhan subyektif yang menyertai uveitis anterior

  • 7/22/2019 Blok 19 Tutorial Skenario 1

    9/14

    9

    adalah nyeri, terutama di bulbus okuli, sakitnya spontan atau pada penekanan di daerah

    badan siliar, sakit kepala di kening yang menjalar ke temporal, fotofobia, bervariasi dan

    dapat demikian hebat pada uveitis anterior akut, lakrimasi yang terjadi biasanya

    sebanding dengan derajat fotofobia, gangguan visus dan bersifat unilateral.

    Tekanan intraocular harus diturunkan secepatnya dengan memberikan

    asetazolamid 500 mg dilanjutkan dengan 4 x 250 mg, solusio gliserin 4 x 100-150 ml

    dalam air jeruk, penghambat beta adrenergic 0,25-0,5% 2x1 dan KCl 3 x 0,5 g.

    Mata normal visus perlahan

    Glaukoma kronik

    Adalah penyakit mata dengan gejala peningkatan tekanan bola mata sehingga

    terjadi kerusakan anatomi dan fungsi mata yang permanen, hal ini bisa disebabkan

    keturunan dalam keluarga, DM, arteriosclerosis, pemakaian kortikosteroid jangka

    panjang, myopia yang tinggi dan progresif. Penyakit ini berkembang secara lambat

    namun pasti. Tampilan bola mata seperti normal dan sebagian besar tidak mempunyai

    keluhan pada stadium dini. Pada stadium lanjut keluhannya berupa pasien sering

    menabrak karena pandangan lebih gelap, lebih kabur, lapang pandang menjadi sempit,

    hingga kebutaan permanen.

    Katarak

    Katarak adalah kekeruhan pada lensa mata yang menyebabkan gangguan

    penglihatan. Pada banyak kasus, penyebabnya tidak diketahui. Katarak biasanya terjadi

    pada usia lanjut dan bisa diturunkan akibat infeksi virus dimana pertumbuhan janin.

    Pembentukan katarak dipercepat oleh faktor lingkungan, seperti merokok atau bahan

    beracun lainnya. Katarak bisa disebabkan oleh:

    Cedera mata

    Penyakit metabolik (misalnya diabetes)

    Obat-obat tertentu (misalnya kortikosteroid).

    Merokok

    Konsumsi alkohol

    Katarak berkembang secara perlahan dan tidak menimbulkan nyeri disertai

    gangguan penglihatan yang muncul secara bertahap. Gangguan penglihatan bisa

    berupa:

  • 7/22/2019 Blok 19 Tutorial Skenario 1

    10/14

    10

    kesulitan melihat pada malam hari

    melihat lingkaran di sekeliling cahaya atau cahaya terasa menyilaukan mata

    penurunan ketajaman penglihatan (bahkan pada siang hari).

    Gejala lainnya adalah:

    sering berganti kaca mata

    penglihatan ganda pada salah satu mata.

    Kadang katarak menyebabkan pembengkakan lensa dan peningkatan tekanan di

    dalam mata (glaukoma), yang bisa menimbulkan rasa nyeri. Satu-satunya pengobatan

    untuk katarak adalah pembedahan. Pembedahan dilakukan jika penderita tidak dapat

    melihat dengan baik dengan bantuan kaca mata untuk melakukan kegitannya sehari-

    hari. Jika katarak tidak mengganggu biasanya tidak perlu dilakukan pembedahan.

    Mata normal visus mendadak

    Ablasi rentina

    Ablasio Retina adalah terpisahnya / terlepasnya retina dari jaringan penyokong di

    bawahnya. Jaringan saraf yang membentuk bagian peka cahaya pada retina membentuk

    suatu selaput tipis yang melekat erat pada jaringan penyokong di bawahnya. Jika kedualapisan tersebut terpisah, maka retina tidak dapat berfungsi dan jika tidak kembali

    disatukan bisa terjadi kerusakan permanen.

    Ablasio retina seringkali dihubungkan dengan adanya robekan atau lubang pada

    retina, sehingga cairan di dalam mata merembes melalui robekan atau lubang tersebut

    dan menyebabkan terlepasnya retina dari jaringan di bawahnya. Hal tersebut bisa terjadi

    akibat:

    Trauma

    Proses penuaan

    Diabetes berat

    Penyakit peradangan,

    tetapi ablasio retina sering kali terjadi secara spontan.

    Faktor resiko terjadinya ablasio retina adalah:

    Rabun dekat

    Riwayat keluarga dengan ablasio retina

  • 7/22/2019 Blok 19 Tutorial Skenario 1

    11/14

    11

    Diabetes yang tidak terkontrol

    Trauma.

    Ablasio retina tidak menimbulkan nyeri, tetapi bisa menyebabkan gambaran

    bentuk-bentuk ireguler yang melayang-layang atau kilatan cahaya, serta menyebabkan

    penglihatan menjadi kabur. Hilangnya fungsi penglihatan awalnya hanya terjadi pada

    salah satu bagian dari lapang pandang, tetapi kemudian menyebar sejalan dengan

    perkembangan ablasio. Jika makula terlepas, akan segera terjadi gangguan penglihatan

    dan penglihatan menjadi kabur.

    Neuritis optic

    Optic neuritis adalah peradangan pada saraf optik dimanapun sepanjang

    lintasannya. Kerusakkan saraf terjadi pada bagian saraf optik yang letaknya di belakang

    bola mata dan disebut juga neuritis retrobulbar serta sering dikaitkan dengan penyakit

    sklerosis multipel. Peradangan saraf optik dan edema (pembengkakan) terjadi akibat

    tekanan intrakranial pada tempat dimana saraf masuk ke dalam bola mata. Peradangan

    di tempat tersebut disebut papilitis. Gejala-gejala neuritis optik adalah jika ditemukan

    satu atau lebih gejala berikut ini:

    penglihatan kaburbintik/bercak buta, terutama pertengahan lapang pandang

    nyeri saat pergerakkan bola mata

    sakit kepala

    buta warna mendadak

    gangguan penglihatan pada malam hari

    gangguan ketajaman penglihatan

    Neuritis optik sering diakibatkan oleh penyakit sklerosis multipel. Penyebab

    lainnya adalah infeksi virus, jamur, ensefalomielitis, penyakit-penyakit otoimun atau

    tumor yang menekan saraf penglihatan atau penyakit-penyakit pembuluh darah

    (misalnya radang arteri temporal). Beberapa bahan kimia beracun seperti metanol dan

    timah hitam dapat menyebabkan kerusakkan saraf optik. Kerusakn saraf optik dapat

    juga dikarenakan penyalahgunaan alkohol dan rokok. Neuritis optik dapat juga

    disebabkan karena gangguan sistem kekebalan tubuh.

  • 7/22/2019 Blok 19 Tutorial Skenario 1

    12/14

    12

    Gangguan penglihatan yang disebabkan karena neuritis optik biasanya bersifat

    sementara. Remisi (penyembuhan) spontan terjadi dalam dua hingga lima minggu. Jika

    serangan ini ditimbulkan oleh infeksi virus maka akan mengalami penyembuhan sendiri

    tanpa meninggalkan efek samping. Jika neuritis optik dipicu oleh sklerosis multipel,

    maka serangan berikutnya harus dihindari. Tigapuluh tiga persen penderita neuritis

    optik akan kambuh dalam lima tahun.

    Referensi:

    Mansjoer, A., et al, 2009, Kapita Selekta Kedokteran Edisi Ketiga Jilid 1, Media Aesculapius,

    Jakarta.

    7. Etiologi nyeri pada mata dengan / tanpa mata merahNyeri pada mata merah

    Blefaritis

    Adalah radang pada kelopak dan / tepi kelopak. Biasanya disebabkan infeksi

    bakteri Stafilokokus, Streptokokus, Pneumokokus, Pseudomonas. Infeksi oleh virus

    Herpes Zoster, Herpeks Simpleks. Gejalanya berupa kelopak mata merah, bengkak,

    nyeri, gatal.

    Skleritis

    Radang kronis pada sklera. Biasanya bilateral dan lebih sering terjadi pada wanita.

    Sebagian besar disebabkan reaksi hipersensitivitas yang berkaitan dengan penyakit

    sistemik. Gejalanya adalah rasa sakit berat yang menyebar ke dahi, alis, dan dagu secara

    terus-menerus, mata merah berair, fotofobia, dan penglihatan menurun.

    Ulkus kornea

    Endoftalmitis

    Uveitis

    Glaukoma akut

    Nyeri tanpa mata merah

    Katarak

    Neuritis optic

  • 7/22/2019 Blok 19 Tutorial Skenario 1

    13/14

    13

    Referensi:

    Mansjoer, A., et al, 2009, Kapita Selekta Kedokteran Edisi Ketiga Jilid 1, Media Aesculapius,

    Jakarta.

    8. Endophthalmitis dan uveitisEndoftalmitis

    Endoftalmitis merupakan peradangan berat dalam bola mata, yang

    biasanyaterjadi akibat infeksi setelah trauma atau bedah, atau endogen akibat sepsis.

    Berbentuk radang supuratif di dalam rongga mata dan struktur di dalamnya.

    Penyebab endoftalmitis dapat dibagi menjadi dua, yaitu endoftalmitis yang

    disebabkan oleh infeksi dan endoftalmitis yang disebabkan oleh imunologis atau

    autoimun (non infeksi).

    Manifestasi klinis endoftalmitis dapat diketahui dari gejala subjektif dan objektif

    yang didapatkan dari anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.

    a. SubjekifSecara umum, gejala subjektif dari endoftalmitis adalah

    Fotofobia

    Nyeri pada bola mata

    Penurunan tajam penglihatanNyeri kepala

    Mata terasa bengkak

    Kelopak mata bengkak, merah, kadang sulit untuk dibuka

    b. ObjektifUdem Palpebra Superior

    Reaksi konjungtiva berupa hiperemis dan kemosis

    Injeksi siliar dan infeksi konjungtiva

    Udem Kornea

    Kornea keruh

    Bilik mata depan keruh

    Hipopion

    Komplikasi yang dapat terjadi jika proses peradangan mengenai ketiga

    lapisanmata (retina, koroid dan sklera) dan badan kaca maka akan mengakibatkan

  • 7/22/2019 Blok 19 Tutorial Skenario 1

    14/14

    14

    panoftalmitis. Panoftalmitis merupakan peradangan pada seluruh bola mata termasuk

    sklera dan kapsulatenon.

    Uveitis

    Uveitis adalah peradangan atau inflamasi yang terjadi pada lapisan traktus

    uvealis yang meliputi peradangan pada iris, korpus siliaris dan koroid yang disebabkan

    oleh infeksi, trauma, neoplasia, atau proses autoimun. Uveitis umumnya unilateral,

    biasanya terjadi pada dewasa muda dan usia pertengahan. Ditandai adanya riwayat

    sakit, fotofobia, dan penglihatan yang kabur, mata merah dan pupil kecil atau ireguler.

    Uveitis dibagi menjadi uveitis anterior (mengenai iris dan jaringan badan siliaris)

    dan uveitis posterior (mengenai lapisan koroid). Penyebab uveitis anterior dapat

    bersifat eksogen dan endogen. Penyebab uveitis anterior meliputi: infeksi, proses

    autoimun, yang berhubungan dengan penyakit sistemik, neoplastik dan idiopatik.

    Uveitis posterior disebabkan oleh trauma, pasca bedah, infeksi melalui darah seperti

    TBC, syphilis, dan toksoplasma.

    Gejala pada uveitis anterior adalah sakit mata, mata merah, fotofobia,

    penglihatan dengan mata berair. Pada uveitis anterior gejalanya adalah penglihatan

    buram, fotofobia, edema papil, perdarahan retina.

    Referensi

    Ilyas, S., 2011, Ilmu Penyakit Mata Edisi 4, Balai Penerbit FKUI, Jakarta.