bleaching

9
1) BLEACHING Perubahan Warna menurut Grossman Menurut Grossman (1995), perubahan warna gigi dapat diklasifikasikan sebagai ekstrinsik atau intrinsik. Perubahan Warna Ekstrinsik Perubahan warna eksrinsik ditemukan pada permukaan luar gigi dan biasanya berasal lokal, misalnya noda tembakau yang menyebabkan warna gigi menjadi cokelat kekuning- kuningan sampai hitam, pewarnaan karena makanan dan minuman menyebabkan gigi menjadi berwarna gelap, pewarnaan karena noda logam nitrat perak, bercak kehijauan yang dihubungkan dengan membran Nasmyth pada anak-anak. Perubahan Warna Intrinsik Perubahan warna imtrinsik adalah pewarnaan gigi yang diakibatkan oleh noda yang terdapat di dalam email dan dentin, penyebabnya adalah penumpukan atau penggabungan bahan-bahan di dalam struktur gigi misalnya stain tetrasiklin, yang bila masuk ke dalam dentin akan terlihat dari luar karena transluensi email. Perubahan warna gigi dapat dihubungkan dengan periode perkembangan gigi misalnya pada dentiogenesis imperfekta atau setelah selesai perkembangan gigi yang disebabkan oleh pulpa nekrosis. Penyebab Perubahan Warna Gigi menurut Walton

Upload: jessica-west

Post on 14-Dec-2015

216 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

addd

TRANSCRIPT

Page 1: Bleaching

1) BLEACHING

Perubahan Warna menurut Grossman

Menurut Grossman (1995), perubahan warna gigi dapat diklasifikasikan sebagai

ekstrinsik atau intrinsik.

Perubahan Warna Ekstrinsik

Perubahan warna eksrinsik ditemukan pada permukaan luar gigi dan biasanya berasal

lokal, misalnya noda tembakau yang menyebabkan warna gigi menjadi cokelat

kekuning-kuningan sampai hitam, pewarnaan karena makanan dan minuman

menyebabkan gigi menjadi berwarna gelap, pewarnaan karena noda logam nitrat

perak, bercak kehijauan yang dihubungkan dengan membran Nasmyth pada anak-

anak. 

Perubahan Warna Intrinsik

Perubahan warna imtrinsik adalah pewarnaan gigi yang diakibatkan oleh noda yang

terdapat di dalam email dan dentin, penyebabnya adalah penumpukan atau

penggabungan bahan-bahan di dalam struktur gigi misalnya stain tetrasiklin, yang bila

masuk ke dalam dentin akan terlihat dari luar karena transluensi email. Perubahan

warna gigi dapat dihubungkan dengan periode perkembangan gigi misalnya pada

dentiogenesis imperfekta atau setelah selesai perkembangan gigi yang disebabkan

oleh pulpa nekrosis.

Penyebab Perubahan Warna Gigi menurut Walton

Menurut Walton dan Torabinejab (1996) perubahn warna dapat terjadi pada saat atau

setelah terbentuknya email dan dentin. Penyebab perubahan warna gigi dapat dibagi

menjadi dua kelompok, yaitu karena noda alamiah dan pewarnaan iatrogenik.

Penyebab Noda Alamiah

Perubahan warna gigi disebabkan oleh sejumlah noda pada permukaan gigi setelah

gigi erupsi. Noda alamiah mungkin berada pada permukaan atau berikatan di dalam

struktur gigi, kadang-kadang diakibatkan defek email atau karena cedera trauma.

Contoh penyebab noda alamiah adalah sebagai berikut :

1. Pulpa nekrosis

Produk kerusakan jaringan yang dilepaskan masuk kedalam tulubus dentin dan

Page 2: Bleaching

mewarnai dentin di sekitarnya.

2. Perdarahan intrapulpa

Disebabkan oleh trauma pada gigi dan akan menyebabkan perdarahan dan lisis

eritrosit. Produk disintegrasi darah diduga sebagai ion sulfida, masuk ke dalam

tulubus dentin sehingga menyebabkan perubahan warna gigi yang makin lama makin

meningkat.

3. Metamorfosis kalsium

Pembentukan dentin sekunder ireguler secara ekstensif di dalam kamar pulpa atau

pada dinding saluran akar menyebabkan translusensi mahkota gigi berkurang atau

warna gigi berubah menjadi kekuningan atau kuning kecoklatan. Pada pasien yang

sudah tua,perubahan warna gigi terjadi secara fisiologis sebagai

akibat aposisi dentin secara berlebihan disamping karena penipisan dan perubahan

optik dalam email.

4. Defek perkembangan

Perubahan warna dapat terjadi karena kerusakan pada saat perkembangan gigi.

1)      Fluorosis endemik

Masuknya sejumlah flour saat pembentukan gigi menyebabkan kerusakan struktur

yang mengalami mineralisasi dan mengakibatkan terjadinya hipoplasia. Permukaan

gigi menjadi porus dan akan menyerap warna di dalam rongga mulut.

2)      Obat-obatan sistemik

Masuknya obat-obatan atau bahan kimia pada saat pembentukan gigi dapat

menyebabkan perubahan warna gigi. Pada umumnya obat yang menyebabkan

perubahan warna gigi paling berat adalah tetrasiklin, menyebabkan gigi berwarna

kuning kecoklatan sampai abu-abu tua. Hal ini tergantung kepada jumlah, frekwensi,

jenis tetrasiklin dan umur pasien saat meminum obat.

3)      Defek dalam pembentukan gigi

Kerusakan dalam pembentukan gigi terjadi sebatas email berupa hipoplasia atau

hipokalsifikasi,terlihat warna gigi kecoklatan.

4)      Kelainan darah dan faktor-faktor lain:

a.       Kondisi sistemik mengakibatkan lisis eritrosit secara luas. Produk kerusakan

darah dapat bergabung ke dalam dentin dan mewarnai gigi.

b.      Suhu tubuh yang tinggi saat pembentukan gigi menyebabkan perubahan warna

beebentuk pita pada email.

c.       Porfiria penyakit metabolisme menyebabkan menyebabkan gigi susu atau gigi

Page 3: Bleaching

permanen berubah warna menjadi kemerahan atau kecoklatan.

d.      Penyakit sistemik dan masuknya bahan obat-obatan, merupakan kejadian yang

jarang dan tidak dapat diidentifikasi.

Penyebab Perubahan Warna Iatrogenik

Perubahan warna sebagai akibat prosedur perawatan gigi atau dapat disebabkan oleh

berbagai bahan kimia dan bahan yang dipakai di bidang kedokteran gigi.

Perubahan Warna Gigi karena Perawatan Endodontik

Perubahan warna gigi akibat perawatan endodontik dapat disebabkan oleh

beberapa hal tersebut dibawah ini (Walton & Torabinejab, 1996) :

1. Bahan obturasi

Bahan obturasi yang dapat menyebabkan perubahan warna gigi adalah semen saluran

akar dari jenis seng oksida eugenol atau semen saluran akar dengan komponen logam.

2. Sisa-sisa jaringan pulpa

Fragmen jaringan pulpa yang tertinggal di dalam mahkota, biasanya dalam tanduk

pulpa, dapat mengakibatkan perubahan warna secara perlahan.

3. Obat-obatan intra kanal

Kebanyakan obat-obatan dapat menyebabkan perubahan warna gigi, misalnya obat

intrakanal golongan fenol berkontak langsung dengan dentin, dalam waktu yang lama

memungkinkan obat berpenetrasi ke dalam dentin sehingga akan menyebabkan

perubahan warna gigi.

Perubahan Warna Gigi karena Restorasi Korona

Restorasi yang dipakai biasanya ada dua tipe, yaitu (Walton & Torabinejab,1996):

1. Restorasi logam

Amalgam merupakan penyebab paling hebat karena elemen warna gelap dapat

mengubah warna dentin menjadi abu-abu gelap.

2. Restorasi komposit

Kebocoran mikro tumpatan komposit dapat menyebabkan perubahan warna gigi. Tepi

tumpatan yang terbuka merupakan tempat masuknya bahan kimia yang mewarnai

dentin

Diskolorasi ekstrinsik terjadi pada permukaan luar gigi, biasanya local seperti

Page 4: Bleaching

noda teh atau tembakau hilang dengan pemolesan gigi sedangkan diskolorasi intrinsik

terjadinya perubahan warna gigi akibat noda pada email/ dentin seperti stain

tetracyclin yang masuk dentin. Perubahan warna akibat obat ini sulit atau tidak dapat

diputihkan, namun jika perubahannya akibat proses nekrosis dapat dihilangkan.

Pada nekrosis pulpa, noda yang terjadi secara alamiah atau terjadi saat atau

setelah email/ dentin terbentuk kadang akibat cedera traumatik. Adanya iritasi

mekanis, bakteri maupun kimiawi yang menyebabkan penumpukan produk nekrosis

di dalam tubulus dentin dan perubahan warna ini dapat diputihkan secara bleaching

internal dengan hasil yang baik. Perdarahan Intrapulpa, akibat trauma pada gigi dapat

menyebabkan terputusnya pembuluh darah pada pulpa dan terjadi lisis sel darah

merah.

Defek perkembangan dapat mengakibatkan perubahan warna gigi karena

adanya kerusakan saat perkembangan gigi atau bahan yang berikatan dengan

email/dentin saat pembentukan gigi, misal adanya fluorosis endemik. Pada gigi yang

porous dan terjadi perubahan warna, pemutihan gigi dapat dilakukan secara eksternal.

Perubahan warna Iatrogenik merupakan perubahan warna akibat penggunaan bahan-

bahan kimia untuk perawatan gigi, misalnya material obturasi pada kamar pulpa yang

tidak bersih, sisa jaringan pulpa saat ekstirpasi, obat-obat intrakanal golongan fenol

dapat penetrasi ke dentin secara perlahan, adanya restorasi korona, adanya tumpatan

amalgam sulit diputihkan dan pada komposit dapat dilakukan restorasi ulang.

Perawatan diskolorisasi

Bleaching

Bleaching adalah suatu tindakan perawatan gigi secara kimiawi pada gigi yang telah

mengalami perubahan warna (diskolorisasi) dengan menggunakan bahan oksidator

atau reduktor yang bertujuan untuk mengembalikan faktor estetika. Kandungan bahan

pemutih gigi diantaranya hidrogen peroksida, piroson (H 2 O2 30% dalam eter),

natrium perborat, karbamid peroksida serta natrium peroksiborat monohidrat.

Perubahan warna yang terjadi dapat diakibatkan oleh perdarahan karena trauma,

preparasi kavitas ruang pulpa yang tidak baik, obat-obatan sterilisasi saluran akar,

bahan pengisi saluran akar, maupun penggunaan bahan tumpatan.

Teknik Bleaching

1.      Teknik gigi non vital (internal)

Page 5: Bleaching

Pemutihan gigi intra korona pada gigi non vital dipakai teknik termokatalitik atau

walking bleach. Adanya oksigen yang bebas akan mendorong zat warna keluar dari

tubulus dentin.

a.       Teknik Walking Bleach

Teknik ini dilakukan dengan cara menempatkan pasta campuran superoxol dan

sodium perborat dalam kamar pulpa. Prosedur meliputi pengontrolan warna gigi,

pemolesan permukaan email, aplikasi petroleum jeli pada gingiva dan pemasangan

rubberdam untuk isolasi dan untuk menghindari iritasi, preparasi akses kavitas,

perawatan saluran akar, keluarkan guttap point 2 mm dari orifice dan tanduk pulpa

dibersihkan, beri basis 2 mm diatas guttap, menghilangkan smearlayer dengan

menggunakan EDTA, pembilasan dengan sodium hipoklorit & air, mengeringkan

kavitas, masukkan pasta dengan baik, letakkan butiran kapas yang mengandung

superoxol, tutup orifice dengan ZnOP cement/ IRM, pasien kembali 3 sampai 7 hari.

b.      Teknik Termokatalitik

Teknik ini dilakukan dengan bantuan cahaya dan panas. Caranya dengan meletakkan

bahan oksidator Hidrogen Peroksida dalam kamar pulpa dan dipanaskan dengan

menggunakan lampu atau alat yang dipanaskan atau alat pemanas listrik hingga

menghasilkan oksigen bebas yang aktif. Prosedur yang dilakukan meliputi, persiapan

sama dengan teknik walking bleach, sepotong kapas diletakkan pada labial dan

lainnya pada kamar pulpa, kapas dibasahi superoxol, diberi pencahayaan hingga 6,5

menit, larutan ditambahkan lagi kapas dengan Superoxol / Sodium Perborat, ditumpat

sampai kunjungan lagi.

Labial Veneer

Labial veneer merupakan suatu perawatan untuk melapisi bagian labial saja.

digunakan pada gigi anterior. Secara umum ada 2 teknik, yaitu :

1.      Direct

Bahannya dari composit, keuntungannya mudah dimanipulasi

2.      Indirect

Bahan yang biasa digunakan adalah porcelein, keuntungannya dilakukan pengasaran

pada permukaan

Kedua teknik diatas meupakan kontraindikasi yang memiliki kebiasaan merokok,

minum kopi, teh dan kebiasaan lainnya seperti bruxism.

Page 6: Bleaching

Indikasi penggunaan labial veneer:

1.      Restorasi fasial estetik pada gigi yang mengalami perubahan warna

2.      Restorasi gigi pada karies luas

3.      Restorasi gigi akibat fraktur

4.      Restorasi gigi karena malformasi gigi

5.      Splinting

Kontraindikasi penggunaan labial veneer:

1.      Celah interdental yang besar

2.      OH buruk

3.      Bruxism