pemutihan gigi (bleaching)

21
PEMUTIHAN GIGI ( BLEACHING ) Drg. Edi Karyadi, MM

Upload: uqy-ezya

Post on 11-Jul-2016

215 views

Category:

Documents


24 download

DESCRIPTION

Pemutihan Gigi (Bleaching)

TRANSCRIPT

Page 1: Pemutihan Gigi (Bleaching)

PEMUTIHAN GIGI

( BLEACHING )Drg. Edi Karyadi, MM

Page 2: Pemutihan Gigi (Bleaching)

PENDAHULUAN

• Perkembangan perawatan KG semakin maju salah satunya dalam bidang Kedokteran Gigi Estetis

• Perubahan warna gigi terutama pd gigi permanen anterior sll jadi masalah bagi DRG maupun Pasien

• Jika btk anatomi gigi baik dan utuh serta dalam lengkung rahang yg harmonis maka dianjurkan “Bleaching”

• “Bleaching” atau Pemutihan gigi merupakan usaha untuk merawat gigi yg mengalami perubahan warna agar jadi normal dan serasi dg bahan oksidator kuatatau reduktor (Grossman dkk; 1988)

• Teknik Pemutihan gigi pertama kali diperkenalkan oleh Chaple pada tahun 1877 (Feinman, 1987)

Page 3: Pemutihan Gigi (Bleaching)

BLEACHING

• “Bleaching” atau Pemutihan gigi mrpk usaha utk merawat gigi yg mengalami perubahan warna agar jd normal dan serasi dg bahan oksidator kuat atau reduktor (Grossman dkk; 1988).

• Teknik Pemutihan gigi pertama kali diperkenalkan oleh Chaple pada tahun 1877 (Feinman, 1987).

• Pada tahun selanjutnya teknik pemutihan gigi tidak mengalami perkembangan yang berarti dibanding dengan perkembangan bahan restorasi (Rosentiel dkk; 1991).

• Akhir-akhir ini minat thd pemutihan gigi kembali meningkat dikalangan praktisi KG, yg ditandai dg banyaknya tulisan ilmiah yang mempopulerkan bahan dan teknik pemutihan gigi yang baru.

Page 4: Pemutihan Gigi (Bleaching)

SEBAB-SEBAB PERUBAHAN WARNA GIGI

I. PERUBAHAN WARNA ILMIAH, ada beberapa macam: 1. Necrosis Pulpa. Produk-produk kerusakan jar dapat masuk kedlm tubulus dentinalis shg mewarnai dentin dan sekitarnya 2. Pendarahan Intra Pulpa. Pd umumnya disebabkan Trauma pd gigi shg pembuluh darah di mahkota pecah -> tim bul perdarahan dan lisis sel darah merah. Produk disintegrasi darahnya diduga ion sulfida. Jika menjadi mikrosis perubahan warnanya menetap, jika pulpa bertahan diskolorisasi dapat normal kembali 3. Metamorfosis Kalsium. Mrpk pembentukan dentin sekunder yg irreguler scr ekstensif didalam kamar pula atau pd dinding saluran. Hal ini terjadi akibat cidera yg tidak menyebabkan mikrosis pulpa

Page 5: Pemutihan Gigi (Bleaching)

4. Defek Perkembangan, yaitu perubahan warna pd saat pembentukan atau perkembangan gigi. Ada beberapa macam : a. Fluorosis Endemik: Masuknya fluor dlm jmlh besar pd saat pembentukan gigi shg email rusak hingga menjadi hipo plasia. Gigi keputih-putihan spt kapur, permukaannya porus dan scr bertahap akan menyerap warna didalam rongga mulut shg gigi berubah warna. b. Obat-obatan sistemik, yg paling umum adl krn pemberian tetrasiklin dimasa anak-anak. Perubahan warnanya mempunyai tingkatan dari kuning kecoklatan sampai abu;abu tua, tgt dari jumlah, frekwensi, jenis tetrasiklin dan umur saat meminum obat.

Page 6: Pemutihan Gigi (Bleaching)

c. Defek dalam pembentukan gigi, terbagi atas: i. Hipokalsifikasi email : Permukaan email terasa lebih keras, terdpt warna kecoklatan yg berbasis tipis atau daerah putih pd fasial gigi. ii. Hipoplasia email karena cacat keturunan atau disebut Amelogenesis imperfekta.

d. Kelainan darah dan faktor lain, misal; perubahan warna yg sangat hebat yg mengikuti eritoblas fitali. Lisis eritrosis yang meluas scr sistemis menyebabkan sejumlah besar pigmen himosiderin mewarnai dentin yang baru terbentuk. Keadaan ini tak dpt diperbaiki dengan pemutihan.

Page 7: Pemutihan Gigi (Bleaching)

II. PERUBAHAN WARNA IATROGENIK, Perubahan warna yang disebabkan krn tindakan dan penggunaan bahan- bahan kimiawi di Kedokteran Gigi. 1. Perubahan warna karena perawatan endodonsia a. Bahan Obturasi: Terutama semen, seng, oksid, eugenol. b. Sisa-sisa jaringan pulpa : Sisa jaringan didalam tanduk pulpa. c. Obat-obat intrakanal : Obat-obat golongan fenol (Eugenol, ChKm, paraklorofenol, Kresatin, Kresol, Kreosot, Timol). Apabila berkontak dg dentin dalam waktu yang lama obat akan berpenetrasi dan beroksidasi sehingga dapat mewarnai dentin.

Page 8: Pemutihan Gigi (Bleaching)

2. Perubahan Warna Karena Bahan Restorasi :

a. Restorasi Logam: Amalgam dapat mengubah dentin menjadi abu-abu gelap. b. Restorasi komposit: Perubahan warna dapat terjadi karena komposit lama yang berubah warna dan terdapat kebocoran mikro yang memungkinkan masuknya bahan-bahan kimiawi sehingga mewarnai dentin di bawahnya

Page 9: Pemutihan Gigi (Bleaching)

JENIS PERUBAHAN WARNA

I. Perubahan Warna Intrinsik : Perubahan warna yang mengenai bagian dalam gigi selama masa pertumbuhan, sebagian besar terjadi didalam dentin misalnya perubahan warna karena pemakaian tetrasiklin.

II. Perubahan Warna Ekstrinsik : Perubahan arna yang mengenai bagian superfisial gigi atau email, misalnya perubahan warna gigi pada hipoplasia email.

Page 10: Pemutihan Gigi (Bleaching)

BAHAN PEMUTIH

1. Hidrogen Peroksid (H2O2). Berupa cairan, merupakan bahan kaustik, cepat melepas oksigen, tidak stabil, tidak berwarna dab tidak berbau, harus disimpan didalam botol yang berwarna kekuningan dan harus dijauhkan dari panas karena dapat menyebabkan ledakan. Tersedia dalam berbagai konsentrasi yang dikenal dengan nama superoxol, superoxil dan pirozon. Superoxon adah hidrogen peroksida konsentrasi 30–35%.2. Sodium Perbora (NaBO4 4H2O). Dapat diperoleh dalam bentuk bubuk atau dalam bebagai kombinasi campuran komersial. Sodium perborat stabil bila dalam keadaan kering tetapi dg adanya asam, air hangat atau air akan berubah menjadi natrium metaborat, hidrogen peroksida dan oksigen bentuk nasan

Page 11: Pemutihan Gigi (Bleaching)

3. Karbamida Peroksida (CH6N203). Bersifat larut dalam air, higroskopik dan akan mengalami perubahan komposisi pada suhu diatas 60º C. Merupakan bahan oksidator dan bersifat lebih stabil didalam suhu ruang dubandingkan larutan peroksida lainnya. Sediaan yang beredar dipasaran berupa 10 % karbamida peroksida dan biasanya mengandung gliserin atau propilen glikol, Natrium Stannat, Asan Fosfat atau Asam Sitrat dan Aroma. Dalam beberapa sediaan ditambahkan Karbopol berupa resin yang larut dalam air dan berfungsi untuk mengentalkan sediaan. Beberapa sediaan karbamida peroksida yang beredar dipasaran dikelompokkan pada ada atau tidaknya karbopol.

Page 12: Pemutihan Gigi (Bleaching)

Merek Kandungan Karbamid

Tambahan pH Viskositas

Proxigel

Dent – brite

Rembrant

Ultra – lite

Opalescence

White & Brite

Gly – Oxide

Denta – Lite

Nu - Smile

10 %

10 %

10 %

10 %

10 %

10 %

10 %

10 %

10 %

Karbopol

Karbopol

Karbopol

Karbopol

Karbopol

-

-

-

Karbopol

5,3

6,0

6,5

6,5

6,5

7,2

Medium

Tinggi

Medium

Rendah

Page 13: Pemutihan Gigi (Bleaching)

TEKNIK BLEACHING

I. PEMUTIHAN INTRA KORONAL= PEMUTIHAN INTERNAL Adalah Pemutihan pada gigi non vital, macamnya: 1. Teknik Termokatalitik 2. Teknik Walking Bleach 3. Teknik Kombinasi

II. PEMUTIHAN EKSTRAKORONAL = PEMUTIHAN EKSTERNAL Adalah Pemutihan pada gigi vital, macamnya: 1. Teknik Pemanasan dengan Lampu Halogen 2. Teknik Nightguard = Teknik Mouthguard

Page 14: Pemutihan Gigi (Bleaching)

PROSEDUR BLECHING TEKNIK TERMOKATALITIK

1. Pastikan dg Ro foto bahwa tidak ada kelainan periapikal dan obturasi saluran akar masuk dengan baik.2. Gigi yang akan diputihkan dipoles pada permukaan ekstra korona dengan pasta profilaksis.3. Jaringan lunak disekitar gigi diolesi krim pelindung, misalnya: vaselin, orabase atau cocoa butter.4. Gigi diolesi dengan rubber dam atau isolasi lain.5. Warna semula gigi dicocokkan dengan shade guide, dan dicatat. 6. Preparasi kamar pulpa. Bongkarlah tumpatan pada kavitas. Semua bahan pengisi Yng lama harus diangkat dari kamar pulpa. Tanduk pulpa dan daerah lain yang terlihat harus dibuka secara benar. Semua harus diangkat sampai sedikit dibawah tepi gingiva (sampai batas 1-2 mm dari orifis ke arah apeks) Aplikasikan semen setebal 2 mm di atas bahan obturasi untuk mencegah kebocoran bahan pemutih.

Page 15: Pemutihan Gigi (Bleaching)

Lanjutan.....

7. Irigasi kavitas kamar pulpa menggunakan sodium hipoklorit 5%.8. Keringkan dengan alkohol 95 % kemudian disemprot udara.9. Letakkan kapas yang telah dicelupkan superoxol pada bagian labial kamar pulpa.10. Panaskan instrumen (Misal: Burnisher) pada nyala api (atau dapat menggunakan sumber panas yang lain) lalu letakkan pada kapas yang telah dibasahi superoxol, ini akan menyebabkan bebasnya oksigen.11. Ulangi beberapa kali. Perhatikan perubahan warna yang terjadi.12. Apabila telah berhasil, kavitas kemudian ditumpat permanen.

Page 16: Pemutihan Gigi (Bleaching)

PROSEDUR BLEACHING TEKNIK WALKING BLEACHProsedur nomor 1 s/d 8 sama dengan teknik termokatalitik9. Buat adonan pasta superoxol dan sodium perborat dengan perbandingan1:5 hingga menjadi konsisten seperti pasir basah.10. Aplikasikan pasta tsb dengan plastis instrumen pada bagian dinding labial. Kelebihan cairan ditekan dengan butiran kapas yang juga akan memampatkan dan mendorong pasta dalam kamar pulpa.11. Kavitas ditutup dg tumpatan sementara (double seal atau dentorit).12 . Pasien pulang dan diminta datang kembali setelah 7 hari. 13. Setelah 7 hari, kavitas diirigasi dg sodium hipoklorit 5% kemudian dicuci dengan air.14. Kavitas dikeringkan dan amati perubahan warnanya, cocokkan dengan shade guide.15. Jika warna sudah memuaskan kavitas segera ditumpat dengan tumpatan permanen.16. Jika warna belum memuaskan dapat diulang 2 sampai 3 kali.

Page 17: Pemutihan Gigi (Bleaching)

PROSEDUR BLEACHING TEKNIK KOMBINASI

Teknik ini paling sering dilakukan, merupakan kombinasi antara teknik termokatalitik dan walking bleach. Setelah dilakukan pemutihan dengan teknik termokatalitik selanjutnya langsung dilanjutkan dengan teknik walking bleach.

Page 18: Pemutihan Gigi (Bleaching)

PROSEDUR BLEACHING TEKNIK PEMANASAN DENGAN LAMPU HALOGEN

1. Olesi jaringan lunak dengan krim pelindung.2. Pasang rubber dan masing-masing gigi diikat dengan dental floss.3. Bersihkan gigi-gigi yang akan dirawat dg pasta profilaksis (pumice).4. Oleskan bahan etsa asam yaitu asam fosfat 37% pada permukaan 5. labial dan lingual gigi yang akan dirawat selama 20 detik. 6. Masukkan superoxol dalam deppe dish dan celupkan kain kassa yang telah dipersiapkan tadi.7. Dengan menggunakan pinset aplikasikan kain kassa yang telah dibasahi bahan pemutih tsb pada prmukaan gigi yang telah dirawat.8. Posisikan lampu halogen pada jarak 30 cm dari gigi-gigi Yang akan dirawat. Atur pemanas mulai dari kecil smp yang dpt diterima pasien.9. Jaga kain kassa tetap basah dengan selalu menambahkan superoxol menggunakan spuit injeksi. Perawatan dilakukan selama 30 menit.10. Setelah selesai lepas kain kassa dan gigi-gigi dicuci dg air hangat.11. Lepaskan semua dental floss dan rubber dam dan bersihkan mulut dari krim pelindung.12. Perawatan dapat diulang 2 hingga 3 kali.

Page 19: Pemutihan Gigi (Bleaching)

PROSEDUR BLEACHING TEKNIK NIGHTGURD/TEKNIK MOUTHGUARD

Pemutihan gigi dg teknik nightguard menggunakan karbamid peroksida sbg bahan pemutihnya dan diaplikasikan pada gigi dg bantuan tray sbg nightguardnya.1. Kunjungan pertama Seluruh gigi–gigi dibersihkan dan dillakukan pencocokan warna dg shade guide. Kemudian dilakukan pencetakan rahang gigi yang akan diputihkan untuk pembuatan nightguard.2. Kunjungan kedua Pasien mendapatkan nightguardnya. Pasien diinstruksikan untuk meletakkan sediaan karbamida peroksida pada bagian bukal nightguard tsb. Waktu penggunaan malam hari + 8 jam. Jika ingin lebih cepat dapat digunakan 2 kali sehari yaitu setelah makan siang dan waktu tidur malam. Setelah pasien meletakkan karbamida peroksida pada tray-nya, tray ditempatkan pada gigi dan ditekan lembut agar gel karbamida merata pada gigi. Kelebihan gel dibersihkan dg sikat halus atau jari tangan, selanjutnya pasien disuruh berkumur. Pada masa istirahat tray dilepas, dibersihkan dan ditempatkan pada cetakannya.

Page 20: Pemutihan Gigi (Bleaching)

Lanjutan......

3. Kunjungan Antara Dokter gigi dapat melakukan pengontrolan tiap 1 minggu. Jika ada keluhan rasa tidak nyaman pada pasien, perawatan dapat ditunda. Jika terjadi hipersensitifitas gigi dapat dilakukan fluoridasi pada pasien. Fluor dalam bentuk gel penggunaannya sama dg karbamida, hanya waktunya tiap 15 menit tiap penggunaan, tiap hari 3 sam 4 kali.4. Kunjungan akhir Kunjungan pada saat pasien sudah mendapatkan warna gigi yang diinginkannya.

Pada umumnya setelah perawatan akan terdapat kekasaran pada permukaan email. Ini ditanggulangi dengan pemberian bahan bonding pada permukaan gigi sekaligus untuk mempertahankan gigi agar tidak mudah menyerap warna.

Page 21: Pemutihan Gigi (Bleaching)

DAFTAR PUSTAKA

Feinman,RA, Goldstein,R.E. & Garber,D.A., 1987 : Bleaching Teeth. Quintessence Publishing. Co.Inc. p.9-30. ChicagoGlickman,G.N., Frysh,H. & Baker,F.L., 1992 : Adverse Response to vital bleaching. J Endod. 7.351-354.Grossman,L.I., Oliet,S. & Del Rio,C.E., 1988 : Endodontic practice. 11 th ed. P.271-277. Lea & Febiger. Philadelphia.Haywood,V.B. & Heymann,H.O., 1991 : Nightguard Vital Bleaching : How safe is it?. Quint Int. 7. 515-523.Inge,J.I. & Bakland,L.K., 1994 : Discoloration and Bleaching dalam Ingle, J.I. & Bakland,L.K. (eds). Endodontics. 4 th.p.868-875. Lea & Febiger. Baltimore.Tjandrawinata, R & Leswari,M.I., 1996. Karbamid Peroksida : Bahan pemutih gigi vital, Majalah Kedokteran Gigi, FKG Usakti, jakarta 794-803.Walton,R.E. & Torabinejad,M., 1997, Prinsip dan praktik ilmu endodonsi (Terj). ed 2.h.505-526, EGC, Jakarta.