bisnis plan
TRANSCRIPT
Bisnis Plan
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah BEDP I
Kelompok 26
Nama NPM
Dora Viviana S 150610120125
Luthfy M F N 150610120126
Chairun Nisa Asnawi 150610120127
Nabila Luthfiannisaa’ 150610120128
Agribisnis D
Universitas Padjadjaran
Fakultas Pertanian
Program Studi Agribisnis
2014
BAB I
RINGKASAN EKSEKUTIF
Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting,
selain gandum dan padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah dan Selatan,
jagung juga menjadi alternatif sumber pangan di Amerika Serikat. Penduduk beberapa daerah
di Indonesia (misalnya di Madura dan Nusa Tenggara) juga menggunakan jagung sebagai
pangan pokok. Selain sebagai sumber karbohidrat, jagung juga ditanam sebagai pakan ternak
(hijauan maupun tongkolnya), diambil minyaknya (dari bulir), dibuat tepung (dari bulir,
dikenal dengan istilah tepung jagung atau maizena), dan bahan baku industri (dari tepung
bulir dan tepung tongkolnya). Tongkol jagung kaya akan pentosa, yang dipakai sebagai bahan
baku pembuatan furfural. Jagung yang telah direkayasa genetika juga sekarang ditanam
sebagai penghasil bahan farmasi.
Di Indonesia sendiri, tanaman jagung dijadikan makanan pengganti nasi. Masyarakat
Indonesia yang tinggal di desa biasanya mengkonsumsi jagung karena mereka tidak mampu
membeli beras. Jagung dapat dengan mudah kita temukan, di pasar-pasar tradisional dan
modern selalu tersedia. Mengolah tanaman pangan yang satu ini juga sangat mudah, jagung
dapat dikonsumsi hanya dengan merebus atau membakarnya saja. Saat ini jagung diolah
menjadi berbagai macam jenis makanan dan minuman. Harganya yang cukup stabil bila
dibandingkan beberapa pangan pokok lainnya menjadikannya sebagai bahan pangan
alternatif dan dapat dikonsumsi oleh semua kalangan.
BAB II
LATAR BELAKANG USAHA
Jagung adalah salah satu komoditas yang unggul di Indonesia, terutama di tanah Jawa
Barat. Tanah Jawa Barat yang rata-rata memiliki tanah yang subur, sangat cocok untuk
menanam komoditas jagung. Jagung yang notabenenya adalah tanaman daerah tropis bahkan
apabila di tanam di tatar sunda, walaupun jagung tersebut jarang di siram atau di urus akan
tetap tumbuh. Itulah alasan kebanyakan petani di Indonesia banyak yang menanam komoditas
jagung.
Perawatan komoditas jagung bisa dibilang tidak sulit atau bahkan bisa dibilang mudah.
Karena mayoritas petani di Indonesia hanya benar-benar bekerja intens pada awal dan akhir
tanam saja. Pada awal tanam petani menyiapkan media tanam, pupuk, dan benih saja
minimal. Sedangkan pada akhir tanam petani tinggal memetik jagungnya saja. Selebihnya
petani hanya mengecek untuk menghilangkan gulma yang ada di media tanam jagung, dan
apabila sanggup permodalan atau kekurangan air maka petani cukup menyiramnya saja,
karena biasanya petani hanya mengandalkan hujan saja. Sehingga petani berani menanam
komoditas jagung, karena dalam menanam komoditas jagung tidak terlalu sulit dan cocok di
daerah tropis.
Untuk para pengusaha yang menggunakan jagung sebagai salah satu komoditas yang
dibutuhkannya, jagung adalah salah satu komoditas yang menjanjikan. Karena jagung adalah
produk unggulan Indonesia sehingga mudah didapat dengan harga yang tidak mahal. Maka
dari itu banyak pengusaha yang mengembangkan panganan lokal jagung ini menjadi produk
baru.
Selain itu, kurangnya manusia yang tertarik untuk mengembangkan komoditas jagung
adalah salah satu peluang untuk di jadikan sebagai usaha perbisnisan. Kebanyakan manusia
terutama masyarakat Indonesia memang lebih terbiasa berpanganan pokok beras. Sehingga
jagung kurang menjadi minat. Mayoritas masyarakat Indonesia menjadikan jagung hanya
sebagai camilan. Padahal jika dilihat dari kandungannya, jagung bisa dibilang lebih ideal dari
kebutuhan kalori yang dibutuhkan oleh manusia.
Kandungan nutrisi dalam 100gram jagung:
Energi: 129 kal
Protein: 4,1 g
Lemak: 1,3 g
Karbohidrat: 30,3 g
Serat: 2,9 g
Kalsium: 5 g
Fosfor: 108 mg
Zat Besi: 1,1 mg
Vitamin A: 117 IU
Vitamin B1: 0,18 mg
Vitamin C: 9 mg
Air:63,5g
Untuk mendapatkan kandungan serat dari jagung, Anda harus mengkonsumsi jagung utuh,
bukan jagung olahan. Karena kandungan nutrisinya yang cukup lengkap, jagung sangat
bermanfaat bagi kesehatan. Berikut ini kita bahas beberapa khasiat jagung diantaranya:
1. Kesehatan Mata
Senyawa lutein dan zeaxanthin merupakan bagian dari senyawa karotenoid yang
membentuk pigmen kuning di retina dan menyerap sinar biru, sinar berbahaya dari
matahari, penyebab katarak dan makula degeneratif. Baca artikel: Cara Menjaga
Kesehatan Mata.
2. Menurunkan Berat Badan
Serat kasar pada jagung memberi rasa kenyang yang lebih lama sehingga cocok untuk
mereka yang ingin menurunkan berat badan. Serat kasar ini juga dapat mencegah
sembelit yang kerap terjadi pada orang gemuk. Baca artikel Cara Menurunkan Berat
Badan.
3. Melancarkan ASI
Jagung kaya kalium yang bersifat diuretik (melancarkan air seni) sehingga dapat
mengatasi iritasi saluran kemih, menurunkan kadar asam urat, dan mencegah batu
ginjal.
4. Mencegah Kanker
Dari penelitian yang dilakukan Louisiana State University, mereka yang rajin makan
jagung terbukti jarang terkena kanker usus besar, payudara, dan prostat. Besar
kemungkinan kandungan betakaroten dan serat yang tinggi. Jagung juga mengandung
protease inhibitor (saat diteliti pada hewan ternyata dapat mencegah pembentukan sel
kanker).
5. Kesehatan Gigi
Penelitian yang dilakukan di 47 negara yang penduduknya rajin mengonsumsi pati
jagung, gigi mereka ternyata jarang berlubang.
6. Mencegah Penyakit Jantung
Penelitian di Illionis State University menunjukkan, pria yang menjalani diet rendah
lemak, dan makanannya ditambah 20 g jagung setiap hari selama 6 minggu, kadar
trigliserida (salah satu jenis lemak penyebab penyakit jantung) turun hingga 13%.
7. Mencegah Diabetes
Jagung yang memiliki indeks glikemik yang rendah tidak serta merta menaikkan
kadar gula darah sehingga baik diasup oleh penderita diabetes mellitus.
8. Manfaat Lainnya
Sementara penelitian di University of Southern California menunjukkan, mereka yang
tinggi kadar lutein dalam darah dapat mencegah penambahan plak di arteri jantung.
Serat larutnya berkhasiat menurunkan kolesterol. Kandungan asam folatnya
menurunkan kadar homosistein (kadar homosistein yang tinggi dapat mengakibatkan
serangan jantung).
BAB III
PRODUK & JASA
Jagung merupakan tanaman semusim (annual). Satu siklus hidupnya diselesaikan
dalam 80-150 hari. Paruh pertama dari siklus merupakan tahap pertumbuhan vegetatif dan
paruh kedua untuk tahap pertumbuhan generatif. Tinggi tanaman jagung sangat bervariasi.
Meskipun tanaman jagung umumnya berketinggian antara 1m sampai 3m, ada varietas yang
dapat mencapai tinggi 6m. Tinggi tanaman biasa diukur dari permukaan tanah hingga ruas
teratas sebelum bunga jantan.
Menurut Tjirosoepomo, 1991 tanaman jagung dalam tata nama atau sistematika
(Taksonomi) tumbuh-tumuhan jagung diklasifikasi sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub Divisio : Angiospermae
Classis : Monocotyledone
Ordo : Graminae
Familia : Graminaceae
Genus : Zea
Species : Zea mays L.
Manfaat Jagung
Tanaman jagung sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia dan hewan. Di
Indonesia, jagung merupakan komoditi tanaman pangan kedua terpenting setelah padi.
Berdasarkan urutan bahan makanan pokok di dunia, jagung menduduki urutan ke 3 setelah
gandum dan padi. Berikut ini pohon industri tanaman jagung :
Jagung merupakan salah satu serealia yang strategis dan bernilai ekonomi serta mempunyai
peluang untuk dikembangkan karena kedudukannya sebagai sumber utama karbohidrat dan
protein setelah beras (Purwanto, 2008). Namun, upaya peningkatan produksi jagung masih
menghadapi berbagai masalah sehingga produksi jagung dalam negeri belum mampu
mencukupi kebutuhan nasional (Soerjandono, 2008).
Syarat Pertumbuhan
Tanaman jagung berasal dari daerah tropis yang dapat menyesuaikan diri dengan
lingkungan di luar daerah tersebut. Jagung tidak menuntut persyaratan lingkungan yang
terlalu ketat, dapat tumbuh pada berbagai macam tanah bahkan pada kondisi tanah yang agak
kering. Tetapi untuk pertumbuhan optimalnya, jagung menghendaki beberapa persyaratan.
1. Iklim
Iklim yang dikehendaki oleh sebagian besar tanaman jagung adalah daerah
beriklim sedang hingga daerah beriklim sub-tropis/tropis yang basah. Jagung dapat
tumbuh di daerah yang terletak antara 0-50 derajat LU hingga 0-40 derajat LS.
Pada lahan yang tidak beririgasi, pertumbuhan tanaman ini memerlukan curah
hujan ideal sekitar 85-200 mm/bulan dan harus merata. Pada fase pembungaan dan
pengisian biji tanaman jagung perlu mendapatkan cukup air. Sebaiknya jagung
ditanam diawal musim hujan, dan menjelang musim kemarau.
Pertumbuhan tanaman jagung sangat membutuhkan sinar matahari. Tanaman
jagung yang ternaungi, pertumbuhannya akan terhambat/ merana, dan memberikan
hasil biji yang kurang baik bahkan tidak dapat membentuk buah.
Suhu yang dikehendaki tanaman jagung antara 21-34oC, akan tetapi bagi
pertumbuhan tanaman yang ideal memerlukan suhu optimum antara 23-27oC. Pada
proses perkecambahan benih jagung memerlukan suhu yang cocok sekitar 30oC.
Saat panen jagung yang jatuh pada musim kemarau akan lebih baik daripada
musim hujan, karena berpengaruh terhadap waktu pemasakan biji dan pengeringan
hasil.
2. Media Tanam
Jagung tidak memerlukan persyaratan tanah yang khusus. Agar supaya dapat
tumbuh optimal tanah harus gembur, subur dan kaya humus. Jenis tanah yang dapat
ditanami jagung antara lain: andosol (berasal dari gunung berapi), latosol, grumosol,
tanah berpasir. Pada tanah-tanah dengan tekstur berat (grumosol) masih dapat
ditanami jagung dengan hasil yang baik dengan pengolahan tanah secara baik.
Sedangkan untuk tanah dengan tekstur lempung/liat (latosol) berdebu adalah yang
terbaik untuk pertumbuhannya.
Keasaman tanah erat hubungannya dengan ketersediaan unsur-unsur hara
tanaman. Keasaman tanah yang baik bagi pertumbuhan tanaman jagung adalah pH
antara 5,6 - 7,5. Tanaman jagung membutuhkan tanah dengan aerasi dan ketersediaan
air dalam kondisi baik. Tanah dengan kemiringan kurang dari 8 % dapat ditanami
jagung, karena disana kemungkinan terjadinya erosi tanah sangat kecil. Sedangkan
daerah dengan tingkat kemiringan lebih dari 8 %, sebaiknya dilakukan pembentukan
teras dahulu.
3. Ketinggian Tempat
Jagung dapat ditanam di Indonesia mulai dari dataran rendah sampai di daerah
pegunungan yang memiliki ketinggian antara 1000-1800 m dpl. Daerah dengan
ketinggian optimum antara 0-600 m dpl merupakan ketinggian yang baik bagi
pertumbuhan tanaman jagung.
Budidaya
Berikut ini tahapan-tahapan budidaya jagung supaya dapat menghasilkan jagung yang
memiliki kualitas dan nilai jual yang tinggi :
1) Pembibitan
Benih yang akan digunakan sebaiknya bermutu tinggi, baik mutu genetik, fisik
maupun fisiologinya. Berasal dari varietas unggul (daya tumbuh besar, tidak
tercampur benih/varietas lain, tidak mengandung kotoran, tidak tercemar hama dan
penyakit). Benih yang demikian dapat diperoleh bila menggunakan benih
bersertifikat. Daya tumbuh benih harus lebih dari 90%, jika kurang dari itu sebaiknya
benih diganti. Benih yang dibutuhkan adalah sebanyak 20-30 kg untuk setiap hektar.
2) Pengolahan Media Tanam
Pengolahan tanah bertujuan untuk: memperbaiki kondisi tanah, dan
memberikan kondisi menguntungkan bagi pertumbuhan akar. Melalui pengolahan
tanah, drainase dan aerasi yang kurang baik akan diperbaiki. Tanah diolah pada
kondisi lembab tetapi tidak terlalu basah. Tanah yang sudah gembur hanya diolah
secara umum, seperti pembersihan gulma-gulma, pembuatan bedengan, pemupukan,
dll.
3) Teknik Penanaman
Hal pertama yang harus dilakukan sebelum menanam jagung adalah
menentukan pola tanam. Pola tanam memiliki arti penting dalam sistem produksi
tanaman. Dengan pola tanam ini berarti memanfaatkan dan memadukan berbagai
komponen yang tersedia (agroklimat, tanah, tanaman, hama dan penyakit, keteknikan
dan sosial ekonomi). Setelah menentukan pola tanam, tahap selanjutnya adalah
membuat lubang tanam yang kemudian akan dimasukkan 1 butir benih jagung.
Lubang tanam ini dapat dibuat dengan menggunakan alat bantu tugal. Kedalaman
lubang tanam perlu diperhatikan supaya benih tidak terhambat pertumbuhannya.
Setelah benih jagung dimasukkan ke dalam lubang tanam, masukkan juga pupuk
dasar secukupnya pada lubang tanam yang telah terisi benih.
4) Pemeliharaan
Berikut ini kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada proses pemeliharaan :
o Penjarangan dan penyulaman.
o Penyiangan
o Pembumbunan
o Pengairan dan penyiraman
o Penyemprotan pestisida
Hama dan Penyakit
1. Hama
a) Lalat Bibit (Atherigona exigua Stein)
Gejala: daun berubah warna menjadi kekuning-kuningan; di sekitar
bekas gigitan atau bagian yang terserang mengalami pembusukan, akhirnya
tanaman menjadi layu, pertumbuhan tanaman menjadi kerdil atau mati.
Penyebab: lalat bibit dengan ciri-ciri warna lalat abu-abu, warna punggung
kuning kehijauan dan bergaris, warna perut coklat kekuningan, warna telur
putih mutiara, dan panjang lalat 3-3,5 mm. Pengendalian: (1) penanaman
serentak dan penerapan pergiliran tanaman akan sangat membantu memutus
siklus hidup lalat bibit, terutama setelah selesai panen jagung; (2) tanaman
yang terserang lalat bibit harus segera dicabut dan dimusnahkan, agar hama
tidak menyebar; (3) kebersihan di sekitar areal penanaman hendaklah dijaga
dan selalu diperhatikan terutama terhadap tanaman inang yang sekaligus
sebagai gulma; (4) pengendalian secara kimiawi insektisida yang dapat
digunakan antara lain: Dursban 20 EC, Hostathion 40 EC, Larvin 74 WP,
Marshal 25 ST, Miral 26 dan Promet 40 SD sedangkan dosis penggunaan
dapat mengikuti aturan pakai.
b) Ulat Pemotong
Gejala: tanaman jagung yang terserang biasanya terpotong beberapa
cm diatas permukaan tanah yang ditandai dengan adanya bekas gigitan pada
batangnya, akibatnya tanaman jagung yang masih muda itu roboh di atas
tanah. Penyebab: beberapa jenis ulat pemotong: Agrotis sp. (A. ipsilon);
Spodoptera litura, penggerek batang jagung (Ostrinia furnacalis), dan
penggerek buah jagung (Helicoverpa armigera). Pengendalian: (1) bertanam
secara serentak pada areal yang luas, bisa juga dilakukan pergiliran tanaman;
(2) dengan mencari dan membunuh ulat-ulat tersebut yang biasanya terdapat
di dalam tanah; (3) sebelum lahan ditanami jagung, disemprot terlebih dahulu
dengan insektisida.
2. Penyakit
a. Penyakit bulai (Downy mildew)
Penyebab: cendawan Peronosclero spora maydis dan P. spora javanica
serta P. spora philippinensis. yang akan merajalela pada suhu udara 27 derajat
C ke atas serta keadaan udara lembab. Gejala: (1) pada tanaman berumur 2-3
minggu, daun runcing dan kecil, kaku dan pertumbuhan batang terhambat,
warna menguning, sisi bawah daun terdapat lapisan spora cendawan warna
putih; (2) pada tanaman berumur 3-5 minggu, tanaman yang terserang
mengalami gangguan pertumbuhan, daun berubah warna dan perubahan warna
ini dimulai dari bagian pangkal daun, tongkol berubah bentuk dan isi; (3) pada
tanaman dewasa, terdapat garis-garis kecoklatan pada daun tua.
Pengendalian: (1) penanaman dilakukan menjelang atau awal musim
penghujan; (2) pola tanam dan pola pergiliran tanaman, penanaman varietas
unggul; (3) dilakukan pencabutan tanaman yang terserang, kemudian
dimusnahkan.
b. Bercak Daun (Leaf Bligh)
Penyebab: cendawan Helminthosporium turcicum. Gejala: pada daun
tampak bercak memanjang dan teratur berwarna kuning dan dikelilingi warna
coklat, bercak berkembang dan meluas dari ujung daun hingga ke pangkal
daun, semula bercak tampak basah, kemudian berubah warna menjadi coklat
kekuningkuningan, kemudian berubah menjadi coklat tua. Akhirnya seluruh
permukaan daun berwarna coklat. Pengendalian: (1) pergiliran tanaman
hendaknya selalu dilakukan guna menekan meluasnya cendawan; (2) mekanis
dengan mengatur kelembaban lahan agar kondisi lahan tidak lembab; (3)
kimiawi dengan pestisida antara lain: Daconil 75 WP, Difolatan 4 F.
c. Penyakit Busuk Tongkol dan Busuk Biji
Penyebab: cendawan Fusarium atau Gibberella antara lain Gibberella
zeae (Schw), Gibberella fujikuroi (Schw), Gibberella moniliforme. Gejala:
dapat diketahui setelah membuka pembungkus tongkol, biji-biji jagung
berwarna merah jambu atau merah kecoklatan kemudian berubah menjadi
warna coklat sawo matang. Pengendalian: (1) menanam jagung varietas
unggul, dilakukan pergiliran tanam, mengatur jarak tanam, perlakuan benih;
(2) penyemprotan dengan fungisida setelah ditemukan gejala serangan.
Panen
Ciri jagung yang siap dipanen adalah:
Umur panen adalah 86-96 hari setelah tanam.
Jagung siap dipanen dengan tongkol atau kelobot mulai mengering yang ditandai
dengan adanya lapisan hitam pada biji bagian lembaga.
Biji kering, keras, dan mengkilat, apabila ditekan tidak membekas.
Jagung untuk sayur (jagung muda, baby corn) dipanen sebelum bijinya terisi penuh. Saat
itu diameter tongkol baru mencapai 1-2 cm. Jagung untuk direbus dan dibakar, dipanen
ketika matang susu. Tanda-tandanya kelobot masih berwarna hijau, dan bila biji dipijit tidak
terlalu keras serta akan mengeluarkan cairan putih. Jagung untuk makanan pokok (beras
jagung), pakan ternak, benih, tepung dan berbagai keperluan lainnya dipanen jika sudah
matang fisiologis. Tanda-tandanya: sebagian besar daun dan kelobot telah menguning.
Apabila bijinya dilepaskan akan ada warna coklat kehitaman pada tangkainya (tempat
menempelnya biji pada tongkol). Bila biji dipijit dengan kuku, tidak meninggalkan bekas.
BAB IV
ANALISIS PASAR DAN PERSAINGAN
4.1 Permintaan dan Penawaran
4.1.1 Sentra produksi jagung
Berdasarkan rata-rata produksi jagung tahun 2008 - 2012, lebih dari 84%
produksi jagung nasional disumbang dari produksi di 8 provinsi. Provinsi Jawa Timur
merupakan provinsi dengan produksi jagung terbesar yakni menyumbang 30,96%
terhadap produksi jagung nasional. Berikutnya adalah provinsi Jawa Tengah dan
Lampung yang masing-masing memberikan kontribusi produksi sebesar 16,36% dan
10,73%. Provinsi Sulawesi Selatan dan Sumatera Utara berada pada urutan berikutnya
yang menyumbang produksi jagung Indonesia sebesar 7,69% dan 7,04%. Selanjutnya
adalah provinsi Jawa Barat, Gorontalo dan NTT dengan kontribusi produksi masing-
masing sebesar 4,84%, 3,64%, dan 3,49% (Gambar 1.1). Keragaan produksi jagung di
provinsi sentra di Indonesia tahun 2008- 2012 secara rinci tersaji pada Tabel 6.1.
Gambar 6.1 Provinsi sentra produksi jagung di Indonesia, 2008-2012
Tabel 6.1 perkembangan produksi jagung di provinsi sentra di Indonesia 2008-2012
4.1.2 Keragaan harga jagung
Pergerakan harga jagung akan dipengaruhi oleh pergerakan pasokan jagung di pasar.
Pasokan jagung di pasar dipengaruhi oleh kuantitas panen jagung di sentra-sentra produksi.
Selama tahun 2011-2012, rata-rata kumulatif pasokan jagung pada bulan februari - april
mencapai lebih dari 40% dari rata-rata total pasokan selama 12 bulan (Gambar 6.2). Luas
panen serta share luas panen jagung bulanan di Indonesia tahun 2011 – 2012 secara rinci
disajikan pada Tabel 6.2.
Gambar 6.2. Perkembangan luas panen jagung di Indonesia, 2011-2012
Tabel 6.2. Perkembangan luas panen jagung di Indonesia, 2011 – 2012
Perkembangan harga produsen jagung selama periode tahun 2009-2011 menunjukkan
pola terus mengalami peningkatan dari bulan ke bulan. Pada tahun 2009 harga produsen
jagung meningkat dengan rata-rata sebesar 0,4% yakni dari Rp. 2.700,-/kg pada bulan Januari
menjadi Rp. 2.822,-/kg pada bulan Desember. Demikian pula pada tahun 2010 harga
produsen jagung meningkat 0,35% dari Rp. 2.881,-/kg menjadi Rp. 2.992,-/kg, dan tahun
2011 meningkat 0,46%, dari Rp. 3.021,-/kg menjadi Rp. 3.177,-/kg. Seiring dengan
peningkatan harga produsen, harga jagung di tingkat konsumen pun terus mengalami
peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2009, harga konsumen jagung meningkat
sebesar 0,46% yakni dari Rp. 3.855,-/kg pada bulan Januari menjadi Rp. 4.054,-/kg pada
bulan Desember. Pada tahun 2010, harga konsumen jagung naik sebesar 1,04%, yakni dari
Rp. 4.383,-/kg menjadi Rp. 4.908,-/kg, kemudian pada tahun 2011 naik sebesar 0,79% yakni
dari Rp. 5.081,-/kg menjadi Rp. 5.542,-/kg. Peningkatan harga jagung di tingkat konsumen
yang lebih tinggi dibandingkan dengan peningkatan harga di tingkat produsen menyebabkan
margin harga jagung dari waktu ke waktu mempunyai tendensi melebar dan signifikan
terlihat mulai bulan Januari 2010 (Gambar 6.3). Perkembangan harga jagung di tingkat
produsen dan konsumen serta margin harga produsen-konsumen jagung di Indonesia tahun
2009 – 2011 secara rinci tersaji pada Tabel 6.3.
Gambar 6.3. Perkembangan harga produsen dan harga konsumen jagung di Indonesia,
2009-2011
Tabel 6.3. Perkembangan harga produsen, harga konsumen, dan margin harga
produsen-konsumen jagung di Indonesia, 2009 – 2011
4.1.3 Perkembangan Pasar dan Harga
Dalam periode 1989-2002 telah terjadi pergesaran penggunaan jagung walaupun
masih dominan untuk kebutuhan konsumsi langsung. Setelah tahun 2002, penggunaan jagung
lebih banyak untuk memenuhi kebutuhan industri pakan. Penggunaan jagung untuk industri
pangan juga terus meningkat. Selama tahun 2000-2004, penggunaan jagung untuk konsumsi
langsung menurun sekitar 2,0%/tahun, sedangkan untuk industri pakan dan pangan
meningkat masing-masing 5,76% dan 3,0%/th.
Dari gambaran di atas terlihat bahwa orientasi pengembangan jagung ke depan
sebaiknya lebih diarahkan kepada pemenuhan kebutuhan industri pakan dan pangan,
mengingat produk kedua industri ini merupakan barang normal (elastis terhadap peningkatan
pendapatan), sebaliknya merupakan barang inferior dalam bentuk jagung konsumsi langsung
seiring dengan membaiknya daya beli masyarakat.
Tabel 6.4. Perkembangan penggunaan jagung dalam negeri, 1980-2004 (000 ton).
Produksi jagung Indonesia dalam periode 1990-2003 belum mampu memenuhi
kebutuhan. Status Indonesia dalam perdagangan jagung dunia adalah sebagai net importir
(Tabel 10). Impor jagung dalam kurun waktu 1990-2003 rata-rata 750 ribu ton/tahun atau
meningkat 10,5%/tahun dibandingkan dengan periode sebelumnya. Bahkan sejak tahun 2000,
volume impor jagung sudah di atas 1 juta ton. Kalau dilihat dari pangsanya terhadap
kebutuhan dalam negeri memang masih kecil (8,21%) dengan laju peningkatan pangsa sekitar
7%/tahun. Namun tanpa upaya pemacuan produksi dalam negeri, volume dan pangsa impor
jagung terus meningkat, mengingat laju peningkatan kebutuhan lebih cepat dari laju
peningkatan produksi. Harga jagung di tingkat produsen dalam periode 1990-2003 rata-rata
Rp 925/kg dan cenderung meningkat 15,5%/tahun (Tabel 6.5)
Table 6.5 Perkembangan ekspor, impor dan kebutuhan jagung indonesia, tahun 1990-
2003
Pada periode yang sama, harga jagung di tingkat konsumen domestik rata-rata
Rp.1.171/kg dan meningkat 12,5%/tahun. Harga jagung yang diterima petani 79% dari harga
di tingkat konsumen, sehingga margin pemasaran (biaya dan keuntungan pelaku pasar)
adalah 21% (Rp 246/kg). Harga jagung domestik di tingkat produsen maupun konsumen
selama periode 1990-2003 ternyata lebih tinggi, masing-masing 1,36% dan 28,33% di atas
harga dunia.
Dalam bentuk dollar Amerika Serikat, harga jagung dunia selama periode 1990-2003
menurun 4,61%/tahun, sebaliknya dalam bentuk rupiah meningkat 12,80%/tahun. Hal ini
disebabkan oleh gejolak depresiasi (melemahnya) rupiah terhadap dollar lebih tajam dari
penurunan harga jagung dunia dalam bentuk dollar. Dalam situasi seperti ini, impor jagung
memberikan insentif yang lebih menarik bagi importir.
Tabel 6.6. Perkembangan harga jagung di tingkat produsen, konsumen, dan pasar
dunia, tahun 1995-2003.
4.2 Segmentasi Pasar
Jagung adalah tanaman pangan, tapi bukan berarti jagung adalah makanan pokok.
Terutama di Indonesia, jagung lebih dianggap sebagai makanan pengganti dari beras.
Masyarakat mengonsomsi jagung biasanya tidak setiap saat atau sebagai makanan pokok
utama. Masyarakat biasanya hanya sesekali saja dalam mengonsumsi jagung. Tapi,
berhubung jagung adalah salah satu panganan lokal yang harganya cukup terjangkau, maka
banyak masyarakat yang meminati komoditas jagung, mulai dari masyarakat kelas atas
hingga kelas bawah.
Grade A
1. Swalayan
2. Ritel
3. Supermarket
4. Pusat Perbelanjaan
Grade B
1. Restoran
2. Hotel
3. Perusahaan Olahan Jagung
4. Industri
Grade C
1. Pasar Tradisional
2. Kantin
3. Kampus
4.3 Target Pasar
Produksi jagung pada 2014 mencapai 1.102.505 ton dengan produktivitas rata-rata 7,1
ton/hektare (ha). Target produksi jagung Jawa Barat di 2014 lebih besar dari pencapaian
produksi jagung pada 2013 yang mencapai 1.101.997 ton. Walaupun, target tersebut lebih
kecil dari pencapaian produksi pada 2012 yang mencapai 1.028.653 ton. Budidaya jagung di
Jabar baru digarap pada lahan seluas 186.267 ha. Areal tanam jagung 70% menggunakan
lahan kering dan 30% lahan per sawahan yang memanfaatkan pergantian tanam padi.
Benih jagung hibrida yang telah direkayasa dapat meningkatkan hasil panen petani.
Apalagi, harga komoditas ini cukup prospektif. Saat ini harga jagung antara Rp3.000-
Rp5.000/kg. Produksi jagung Jawa Barat mayoritas dipakai untuk pakan ternak. Sedangkan
untuk kepentingan konsumsi sangat sedikit. Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa
Barat merilisi, nilai tukar petani (NTP) Jawa Barat pada Januari 2014 mengalami penurunan
0,19% dibandingkan Desember 2013.
BAB V
STRATEGI PEMASARAN
5.1. Strategi Produk
Produk jagung manis adalah kuliner sehat yang bisa ditawarkan kepada
konsumen agar diperhatikan, diminta, dipakai, atau dikonsumsi sehingga mungkin
memuaskan keinginan atau kebutuhan. Jagung manis adalah makanan yang tren, tapi
memiliki ketahanan pangan yang tinggi. fluktuasi harganya lebih stabil dibanding makanan
pokok pengganti nasi lainnya.
Strategi yang diterapkan pada produk jagung manis yaitu inovasi yang sesuai dengan
keinginan konsumen, untuk mencapai level market share, produk jagung manis yang dapat
dibuat dalam kemasan yang lebih menarik agar mampu bersaing dengan pasar. Kami juga
melakukan standarisasi dan grading pada produk jagung manis ini. Pada tingkat pasaran,
standarisasi dan grading pada jagung biasanya juga dilakukan dengan manual. Standarisasi
dilakukan dengan memilih tanaman yang baik dan yang buruk menurut penampakan
fisiologis pada tanaman.
Pengkelasan mutu (Grading) Grading merupakan usaha mengklasifikasi komoditas
jagung berdasarkan standar mutu yang berlaku. Tujuannya adalah untuk mengetahui adanya
perbedaan antara acceptibility (tingkat keterterimaan) konsumen terhadap komoditas (jagung
disatu pihak, yang perlu dijabarkan dalam suatu standar yang telah disepakati dan dibakukan
dilain pihak. Faktor penentu grading terdapat 2 (dua) standar faktor yaitu faktor kualitatif dan
faktor kuantitatif. Faktor penentu mutu kuantitatif, meliputi keadaan hama, adanya kotoran
dan benda-benda asing, kadar air, butir jagung manis yang rusak seperti pecah atau retak.
Faktor penentu mutu kualitatif yaitu keadaan dimana biji jagung benar-benar harus bebas dari
gejala atau tanda-tanda terdapatnya bahan kimia, hama dan penyakit dan bau apek, busuk,
atau masam dan bau asing lainnya.
Untuk jagung manis, yang masuk grade A harus memiliki berat 300-500 gram/buah
dengan bentuk tongkol mulus dan mengkilat. Sedangkan untuk grade B dengan ukuran
kurang dari 300 gram, bentuk tidak mulus, bii jagung ada yang tidak sempurna/ompong.
Sedangkan untuk grade C ukurannya terlalu besar, melebihi grade A dan grade B.
Pemakaian nama merk adalah identitas mitra usaha untuk mendapatkan simpati pasar
atau konsumen. Nama merk dagang kami adalah Joy Nutricorn. Ada kemungkinan nama
merk dagang yang terpilih memliki prospek cerah dimasa depan, dan ini menjadi aset penting
dalam mengembangkan potensi usaha dikemudian hari. Atribut lain dengan memasang label
dan membuat packaging yang unik untuk mencantumkan merk dagang tersebut.
5.2. Strategi Harga
Tujuan yang menuntun strategi penetapan harga haruslah merupakan bagian dari tujuan
yang menuntun strategi pemasaran secara keseluruhan. Oleh karena itu tidaklah benar bila
harga dipandang sebagai elemen yang mandiri dari bauran pemasaran, karena harga itu
sendiri adalah elemen sentral dalam bauran pemasaran. Harga adalah sejumlah uang yang
dibebankan untuk sebuah produk dari segala kewajiban dan beban pengeluaran untuk
menghasilkan profit. Secara lebih luas, harga adalah keseluruhan nilai yang ditukarkan
konsumen untuk mendapatkan keuntungan dari kepemilikan terhadap sebuah produk atau
jasa. Penetapan harga dan persaingan secara umum meliputi tiga pertimbangan sebagai
berikut :
Penetapan harga berdasarkan biaya
Penetapan harga biaya plus metode ini merupakan penelitian harga yang paling
sederhana, dimana metode ini menambah standar mark-up terhadap biaya produk.
Usaha untuk menetapkan harga modal tertinggi, untuk menjaga fluktuatif harga bahan
baku dan pendukungnya. Jadi dari harga modal tertinggi kita masih mendapat
keuntungan.
Analisis peluang pokok dan penetapan harga laba sasaran. Suatu metode yang
digunakan untuk menetapkan harga, apakah akan break even atau
membuat target laba yang akan dicari.
Penetapan harga berdasarkan nilai
Metode ini menggunakan satu persepsi nilai dari pembeli (bukan dari biaya
penjualan) untuk menetapkan suatu harga. Apabila produk kita layak mendapat predikat
tinggi atau elit. Kita dapat menentukan harga ekslusif. Bukan berarti barang murah tidak bisa
dijual mahal apabila telah terjadi penambahan predikat. Hal ini sangat efektif sekali dalam
meraih keuntungan dan pengembangan usaha para mitra jagung.
Penetapan harga berdasarkan persaingan
Penetapan harga berdasarkan harga yang berlaku, perusahaan berdasarkan harga
pada pesaing, serta kurang memperhatikan biaya dan permintaan. Harga produk
jagung manis dapat mengenakan harga yang sama, lebih tinggi atau lebih rendah dan
pesaing utamanya.
Kelompok kami memutuskan untuk menentukan harga produk jagung manis berdasarkan
biaya dan persaingan. Kami membuat penetapan harga yang berbeda sesuai dengan jenis
produk untuk masing-masing segmentasi pasar. Segmen pasar seperti mahasiswa akan
berbeda dengan peenentuan harga di pasar tradisional. Harga di pasar tradisional kami
tentukan berkisar Rp 2500-3500/kg, harga di supplier berkisar Rp 2500-4000/kg sementara
pada mahasiswa berkisar Rp 4000-7000/kg. Kami juga membuka mitra maupun kerjasama
antara pedagang seperti restoran, swalayan, supermarket, atau pusat perbelanjaan, kantin
dikampus, hotel, pedagang kaki lima dan lain-lain yang membutuhkan produk jagung manis
ini. Harga yang ditentukan berkisar Rp 3000-6000/kg.
5.3. Strategi Tempat
Tempat yang kami pilih dalam berusahatani jagung manis adalah Ciparanje.
Ciparanje merupakan tempat yang cocok dengan syarat tumbuh jagung, yaitu pH tanah 5,5
dan dan jenis tanah ciparanje ialah ultisol karena keasaman tanah yang baik bagi
pertumbuhan tanaman jagung adalah pH antara 5,5 - 7,5. Selain itu, lokasi ciparanje yang
terjangkau dan dapat di amati secara intens. Biaya transportasi juga rendah karena jarak dari
tempat tinggal kami ke Ciparanje juga tidak terlalu jauh. Produk akan dipasarkan sesuai
dengan segmrn pasar seperti mahasiswa, supplier, Rumah makan atau pedagang kaki lima
dan lainnya. Cara mendistribusikan produk jagung manis tersebut apabila membutuhkan
ruang yang kecil, kami dapat memasarkan menggunkan motor. Namun apabila membawa
jumlah jagung yang banyak, kami akan menyewa truk. Kami melakukan penjualan langsung
(Direct selling) kepada segmen pasar. Artinya penjualan langsung ke konsumen tanpa
bantuan pihak ketiga. Hal ini dilakukan guna menghemat biaya transportasi dan
menghasilkan laba maksimum. Pihak yang menyampaikan barang adalah produsen sendiri,
atau karyawan yang bekerja di perusahaan kami.
5.4. Strategi Promosi
Promosi berkaitan dengan bagaimana cara mengkomunikasikan produk jagung
kepada masyarakat, agar jagung tersebut dapat dikenal dan akhirnya produk kita dibeli
oleh masyarakat. Selain itu juga promosi bertujuan untuk mempengaruhi perilaku konsumen
untuk mendapatkan pelanggan baru, atau membuka segmen pasar baru. Strategi promosi
memainkan peranan penting dalam pemasaran yaitu menghasilkan maanfaat yang saling
menguntungakan antara produsen dan konsumen penggemar jagung manis. Dengan menjaga
kualitas dan kuantitas dari, maka akan menghasilkan buah jagung yang baik dan mudah
dipasarkan. .
Kelompok kami mencoba melakukan promosi berbeda pada setiap segmen pasar.
Pada segmen pasar seperti mahasiswa kami mencoba membuat promosi seperti,
1. Melalui media social seperti facebook, twitter, blog, instagram, path dan lainnya.
2. Melalui brosur dengan design yang menarik
Apabila hasil produk yang dihasilkan tidak laku dipasar, maka kami akan menjualnya kepada
tengkulak. Dan kami tidak melakukan promosi apabila segmen pasar kami adalah tengkulak.
Apabila segmen pasar kami rumah makan, atau pedagang kami akan menyebar brosur dan
promosi langsung dengan berkomunikasi langsung. Apabila segmen pasarnya adalah
supplier, restoran, swalayan, hotel, supermarket, ritel, dan pusat perbelanjaan maka kami
akan mencari link dari segmen pasar tersebut dan berkomunikasi langsung untuk
memperkenalkan prduk kami.
BAB VI
PENGEMBANGAN PRODUK
Produk jagung manis dapat dijual langsung dalam bentuk jagung maupun sudah melalui proses pengolahan. Kelompok kami membuat produk baru berbahan dasar jagung manis, yaitu sup jagung dan es jagung. Kami memilih dua produk tersebut karena kami merasa saat ini masih belum ditemukan produk makanan dan minuman tersebut. Berikut ini cara pembuatannya :
Dadar Jagung
Bahan:
Jagung Manis
Terpung terigu
Cokelat bubuk
Gula Pasir
Baking Powder
Garam
Susu Cair
Telur
Margarin
Pasta Cokelat
Bahan Isi:
Jagung Manis
Susu Cair
Gula Pasir
Garam
Maizena
Cokelat Bubuk
Kuning Telur
Margarin
Bahan Hiasan
Cokelat putih
Jagung Manis
Cara Membuat
1. Campur tepung terigu, jagung manis(yang telah ditumbuk), cokelat bubuk, gula pasir,
baking powder, dan garam samapai rata. Sisihkan.
2. Campur telur, susu cair, dan margarin. Aduk rata. Tuang sedikit-sedikit ke dalam
campuran tepung. Aduk hingga licin. Tambahkan pasta cokelat. Aduk rata.
3. Dadar di panci anti lengket hingga adonan habis. Sisihkan.
4. Isi, campur susu cair, gula pasir, garam, maizena, tepung terigu, cokelat bubuk.
Masak sambil di aduk hingga meletup-letup.Matikan api. Aduk-aduk hingga uap
hilang. Masukkankuning telur. Aduk cepat. Masak kembali sambil diaduk hingga
meletup-letup.
5. Tambahkan jagung manis yang telah ditumbuk, cokelat dan margarin. Aduk hingga
larut.
6. Ambil selembardadar. Isikan adonan isi. Lipat amplop. Dinginkan.
7. Coret-coret dengan adonan cokelat putih dan jagung manis yang telah ditumbuk.
Es Jagung
Bahan:
Jagung Manis
Sumsum
Kacang
Meses Ceress
Nangka
Cara Pembuatan:
1. Masukkan beberapa sendok es ke dalam gelas.
2. Siapkan jagung manis yang telah di parut. Masukkan kedalam gelas.
3. Masukkan kacang hijau yg telah direbus kedalam gelas tersebut.
4. Lalu masukkan nangka ke dalam gelas itu.
5. Selanjutnya masukkan sumsum kedalam gelas tersebut.
6. Taburi dengan coklat meses ceress sebagai toping minuman tersebut.
7. Es Jagung siap dihidangkan
BAB VII
RENCANA PRODUKSI (OPERASI)
7.1. Lokasi
PT. JoyCorn akan melakukan proses usahatani jagung di Ciparanje, Jawa Barat.
Ciparanje merupakan tempat yang cocok dengan syarat tumbuh jagung, yaitu pH tanah 5,5
dan dan jenis tanah ciparanje ialah ultisol karena keasaman tanah yang baik bagi
pertumbuhan tanaman jagung adalah pH antara 5,5 - 7,5. Apabila tanah lahan yang pH nya
terlalu rendah atau asam bisa dinaikkan dengan menaburkan kapur/dolomite aar lebih efisien,
pengaplikasiannya dilakukan bersamaan dengan pengolahan lahan. Selain itu, lokasi
ciparanje yang terjangkau dan dapat di amati secara intens. Untuk akses jalan menuju
Ciparanje sudah baik, sehingga akan memudahkan proses pengangkutan, distribusi bahan
baku dan hasil produk dan lain-lain.
7.2. Fasilitas
Lahan usahatani yang akan kami gunakan sebesar 1 ha dengan status kepemilikan
lahan sewa. Untuk fasilitas gedung, kami akan membangunan screen house yang berukuran
sedang, gedung administrasi dan pabrik pengolahan. Pabrik pengolahan ini akan kami
gunakan untuk proses sanitasi jagung yang akan dijual secara utuh, serta kami akan adakan
pengujian sampel jagung dari setiap bedengan agar produk sesuai dengan SOP.
7.3. Bahan Baku/Pembantu
Untuk bahan baku jagung manis pertamaseperti benih, kami akan membelinya
terlebih dahulu, lalu pada panen berikutnya akan mengambil dari hasil panen pertama. Untuk
proses produksi, pupuk organik yang akan digunakan juga akan dibeli, namun untuk pupuk
kandang, kami akan membuatnya sendiriuntuk kami jadikan pupuk kompos maupun tetap
dari pupuk kandang. Dalam proses pengangkutan, kami akan menggunakan truk, agar
kualitas jagung tetap terjaga hingga sampai ke pasar swalayan.
7.4. Proses Produksi
Proses produksi / budidaya jagung ini memerlukan waktu sekitar 80-150 hari,
tergantung dari jenis varietas yang ditanam. Jadi, lahan 1 ha dapat dibudidayakan jagung
manis dengan menuai hasil baik dengan menjaga populasi tanaman sebanyak 34.000 – 37.000
tanaman didapat hasil 7,5 - 10,5 ton per hektar. Dewasa ini, berdasarkan hasil survey
kelompok kami harga jual jagung manis berkisar Rp 1500-Rp 2500,- per kg. Kebutuhan
benih jagung perhektar berkisar 8-15 kg/ha.
Berikut merupakan alur produksi jagung manis:
Prakiraan kebutuhan alat dan bahan yang akan kami gunakan pada setiap proses produksi
tercantumkan dibawah sebagai berikut :
1. Pengolahan Media Tanam : Cangkul,
2. Pembibitan : Benih jagung
3. Penanaman + Pemupukan : Cangkul kecil, pupuk kandang, pupuk kompos, pupuk,
Urea 350 kg/ha dan NPK15:15:16 (Phoska)
4. Pengairan : Air
5. Perlindungan Tanaman : Alat pengendali hama, sabit, alat semprot, pestisida organik
dan anorganik
6. Panen : Cangkul, Karung/Ember, mesin pendingin, truk sebagai tempat hasil panen
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, Budidaya Jagung, http://insidewinme.blogspot.com/2007/11/budidaya-
jagung.html
Anonymous.2011.http://binaukm.com/2010/06/risiko-industri-dalam-usaha-budidaya-
jagung/.Diakses tanggal 15 Juni 2011
Dirjen Bina Pengolahan dan Pemasaran hasil Pertanian, 2005. Revitalisasi Pertanian
Melalui Agroindustri Pedesaan. Jakarta.
http://emperordeva.wordpress.com/about/makalah-pasar-persaingan-sempurna/ (Diakses
pada tanggal 9 April 2014)
Anonim, 2012. Cara Budidaya Jagung Manis. http// budidayanews.blogspot.com/…/cara-
budidaya-jagung-mani…(Diakses 25 Maret).
Sumarwan. U. Djunaidi. A. Aviliani. Singgih. R. H. C. Sayono. J. A. Budidarmo. R. R.
Rambe. S. 2009. Pemassaran Strategik Untuk Pertumbuhan Perusahaan Dalam
Penciptaan Nilai Bagi Pemegang Saham.Inti Prima Promosindo. Jakarta.