biologi_laporan
TRANSCRIPT
PLASMOLISIS
A. Tujuan
Untuk mengamati proses plasmolisis pada sel tumbuhan
B. Dasar Teori
Plasmolisi merupakan peristiwa terlepasnya plasma dari dinding sel. Semakim pekat suatu
larutan, maka peluang terjadinya plasmolisis juga semakin besar. Plasmolisi adalah dampak
dari peristitiwa omsosis. Faktor yang mempengaruhi adalah kehilangan air yang lebih
banyak yang terjadi pada sel tumbuhan yang diletakkan pada larutan hipertonik. Jika sel
tumbuhan diletakkan pada larutan hipertonik, sel tumbuhan akan kehilangan air. Tekanan
akan semakin berkurang dan sampai di titik dimana protoplasma sel terkelupas dari dinding
sel. Menyebabkan adanya jarak antara dinding sel dan membran. Plasmolisis dapat
dikembalikan jika sel diletakkan di larutan hipotonik.
C. Alat dan Bahan
1. Mikroskop
2. Kaca objek dan kaca penutup
3. Silet/cutter
4. Pipet tetes
5. Kertas isap
6. Daun Rhoe discolor
7. Aquadest
8. Larutan gula 10%
9. Larutan gula 15%
10. Larutan gula 20%
1
D. Cara Kerja
1. Menyayat daun Rhoe discolor setipis-tipisnya
2. Memindahkan sayatan daun ke kaca objek
3. Meneteskan aquadest dia atas sayatan daun dengan pipet tetes
4. Mengamati di bawah mikroskop dan menggambar hasil pengamatan
5. Mengganti air dengan larutan aquadest 10%, 15%, dan 20% dengan cara dilap dengan
kertas isap
6. Mengamati dan menggambar
7. Menghitung berapa sel yang terplasmolisis
E. Hasil Pengamatan
Gambar 1 (aquadest) Gambar 3 (gula 15%)
Gambar 2 (gula 10%) Gambar 4 (gula 20%)
2
F. Pembahasan
1. Ada perbedaan respon sel-sel epidermis pada beberapa konsentrasi sukrosa di
lingkungannya .
o Ketika ditambahkan larutan gula 10% hanya sedikit bagian yang mengalami
plasmolisi.
o Saat ditambahkan larutan gula 15% semakin banyak sel yang mengalami plasmolis
o Setelah ditambahkan larutan gula 20% seluruh sel mengalami plasmolisis.
Dapat dilihat bahwa semakin pekat konsentrasi sukrosa yang diberikan maka
semakin mudah sel mengalami plasmolisis.
2. Hubungan antara tingkat plasmolisis dengan konsentrasi larutan sukrosa. Plasmolisis
adalah berkurangnya membran sel terlaut dalam dinding sel, sehingga ada beberapa sel
yang berkumpul menjadi satu dan terlihat seperti gumpalan. Hal ini terjadi karena
konsentrasi di luar Rhoe discolor lebih tinggi daripada konsentrasi zat didalam sel Rhoe
discolor, karena larutan gula lebih pekat daripada Rhoe discolor.
3. Gejala plasmolisi mulai terjadi pada gula konsentrasi 10%. Plasmolis itu terjadi karena
konsentrasi zat di luar sel lebih pekat jika dibandingkan dengan konsentrasi zat di
dalam sel.
G. Keseimpulan
Plasmolis dapat terjadi apabila konsentrasi zat di luar sel lebih pekat dibandingkan dengan
konsentrasi di dalam sel.
Muntilan, 3 Januari 2010
Penyusun,
Anggraeni Rosita Damayanti
05/XII IPA 1
3