biogas.pdf

18
1 BAB I PENDAHULUAN Energi yang paling banyak digunakan untuk aktifitas manusia adalah energi minyak bumi dan energi listrik. Energi minyak bumi yang banyak dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah minyak tanah, bensin dan solar. Energi diperlukan untuk pertumbuhan kegiatan industri, jasa, perhubungan dan rumah tangga Permintaan kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia baik itu untuk keperluan industri, transportasi dan rumah tangga dari tahun ketahun semakin meningkat. Menyebabkan ketersediaan bahan bakar menjadi terbatas, atau harga menjadi melambung. Terkait dengan masalah tersebut, salah satu kebijakan pemerintah ialah dengan pemanfaatan limbah kotoran ternak sapi sebagai energi alternatif (biogas) sekala rumah tangga yang ramah lingkungan untuk memenuhi keperluan rumah tangga itu sendiri. Sejalan dengan hal itu pemerintah juga mendorong upaya-upaya untuk penggunaan sumber-sumber energi alternatif yang dianggap layak dilihat dari segi teknis, ekonomi, dan lingkungan, apakah itu berupa biogas/gas bio, biofuel, briket arang dan lain sebagainya. Sumber energi alternatif telah banyak ditemukan sebagai pengganti bahan bakar minyak, salah satunya adalah Biogas. “Melalui teknologi terapan pembuatan Biogas dari kotoran ternak berpeluang menjadi solusi alternatif atas masalah bahan bakar minyak tanah dan peningkatan produksi ternak menuju swa-sembada daging serta mendorong perbaikan lingkungan Biogas merupakan salah satu dari banyak macam sumber energi terbarukan, karena energi biogas dapat diperoleh dari air buangan rumah tangga, kotoran cair dari peternakan ayam, sapi, babi, sampah organik dari pasar, industri makanan dan limbah buangan lainnya. Produksi biogas memungkinkan pertanian berkelanjutan dengan sistem proses terbarukan dan ramah lingkungan. Pada umumnya, biogas terdiri atas gas metana (CH 4 ) sekitar 55-80%, dimana gas metana diproduksi dari kotoran hewan yang mengandung energi 4.800-6.700 Kcal/m3, sedangkan gas metana murni mengandung energi 8.900 Kcal/m 3 . Sistem produksi biogas mempunyai beberapa keuntungan seperti: (a) mengurangi pengaruh gas rumah kaca, (b) mengurangi polusi bau yang tidak sedap,

Upload: zuhdisulaeman

Post on 26-Oct-2015

264 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

makalah

TRANSCRIPT

Page 1: biogas.pdf

1  

BAB I

PENDAHULUAN

Energi yang paling banyak digunakan untuk aktifitas manusia adalah energi

minyak bumi dan energi listrik. Energi minyak bumi yang banyak dipergunakan dalam

kehidupan sehari-hari adalah minyak tanah, bensin dan solar. Energi diperlukan untuk

pertumbuhan kegiatan industri, jasa, perhubungan dan rumah tangga Permintaan

kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia baik itu untuk keperluan industri,

transportasi dan rumah tangga dari tahun ketahun semakin meningkat. Menyebabkan

ketersediaan bahan bakar menjadi terbatas, atau harga menjadi melambung. Terkait

dengan masalah tersebut, salah satu kebijakan pemerintah ialah dengan pemanfaatan

limbah kotoran ternak sapi sebagai energi alternatif (biogas) sekala rumah tangga yang

ramah lingkungan untuk memenuhi keperluan rumah tangga itu sendiri.

Sejalan dengan hal itu pemerintah juga mendorong upaya-upaya untuk

penggunaan sumber-sumber energi alternatif yang dianggap layak dilihat dari segi

teknis, ekonomi, dan lingkungan, apakah itu berupa biogas/gas bio, biofuel, briket arang

dan lain sebagainya. Sumber energi alternatif telah banyak ditemukan sebagai pengganti

bahan bakar minyak, salah satunya adalah Biogas. “Melalui teknologi terapan

pembuatan Biogas dari kotoran ternak berpeluang menjadi solusi alternatif atas masalah

bahan bakar minyak tanah dan peningkatan produksi ternak menuju swa-sembada daging

serta mendorong perbaikan lingkungan

Biogas merupakan salah satu dari banyak macam sumber energi terbarukan,

karena energi biogas dapat diperoleh dari air buangan rumah tangga, kotoran cair dari

peternakan ayam, sapi, babi, sampah organik dari pasar, industri makanan dan limbah

buangan lainnya. Produksi biogas memungkinkan pertanian berkelanjutan dengan sistem

proses terbarukan dan ramah lingkungan. Pada umumnya, biogas terdiri atas gas metana

(CH4) sekitar 55-80%, dimana gas metana diproduksi dari kotoran hewan yang

mengandung energi 4.800-6.700 Kcal/m3, sedangkan gas metana murni mengandung

energi 8.900 Kcal/m3. Sistem produksi biogas mempunyai beberapa keuntungan seperti:

(a) mengurangi pengaruh gas rumah kaca,

(b) mengurangi polusi bau yang tidak sedap,

Page 2: biogas.pdf

2  

(c) sebagai pupuk, dan

(d) produksi daya dan panas

Kotoran ternak selain dapat dimanfaatkan sebagai energi alternatif pengganti

bahan bakar minyak (BBM) pembuatan biogas juga dapat mendukung usaha tani dalam

penyediaan pupuk organik sehingga mengurangi ketergantungan terhadap pupuk kimia..

Teknologi pengolahan biogas dengan digester yang terbuat dari bahan fiberglass

cocok diterapkan untuk masyarakat kecil mengingat murahnya biaya instalasi serta

kemudahan dalam pengoperasian serta perawatannya

Teknologi ini memanfaatkan mikroorganisme yang tersedia di alam untuk

merombak dan mengolah berbagai limbah organik yang ditempatkan pada ruang kedap

udara (anaerob). Hasil proses perombakan tersebut dapat menghasilkan pupuk organik

cair dan padat yang bermutu berupa gas yang terdiri dari gas metana (CH4) dan gas

karbon dioksida (CO2). Gas tersebut dapat dimanfaatkan menjadi bahan bakar gas

(BBG) yang biasa disebut dengan biogas mulai mencari terobosan baru dalam

menciptakan energi alternatif yang jauh lebih murah dibandingkan energi minyak bumi.

Dengan adanya energi alterrnatif ini penggunaan energi yang tak terbarukan semakin

berkurang.

Bioenergi adalah istilah yang dipakai untuk menjelaskan energi alternatif yang

tidak berasal dari fosil. Bioenergi ini dapat berasal dari tumbuh-tumbuhan, kotoran

hewan, atau sampah. Salah satu contoh energi alternatif tadi adalah biogas. Biogas

biasanya dikenal sebagai gas rawa atau lumpur. Gas campuran ini didapat dari proses

perombakan kotoran ternak menjadi bahan organik oleh mikroba dalam kondisi tanpa

oksigen. Proses ini populer dengan nama anaerob. Selama proses fermentasi, biogas pun

terbentuk. Sumber energi biogas dapat dimanfaatkan di tengah-tengah kelangkaan energi

minyak bumi yang kadang terjadi. Penggunaan dari energi biogas sebagai bahan bakar

berdampak positif karena mengurangi pencemaran lingkungan. Sangat diharapkan

penggunaan teknologi baru ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat nantinya di tengah

kelangkaan energi minyak bumi dan harga minyak bumi yang cukup melambung pada

masa kini.

Page 3: biogas.pdf

3  

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Energi yang paling banyak digunakan untuk aktifitas manusia adalah energi

minyak bumi dan energi listrik. Energi minyak bumi yang banyak dipergunakan dalam

kehidupan sehari-hari adalah minyak tanah, bensin dan solar. Energi diperlukan untuk

pertumbuhan kegiatan industri, jasa, perhubungan dan rumah tangga (Widodo dkk,

2005). Sejalan dengan hal itu pemerintah juga mendorong upaya-upaya untuk

penggunaan sumber-sumber energi alternatif yang dianggap layak dilihat dari segi

teknis, ekonomi, dan lingkungan, apakah itu berupa biogas/gas bio, biofuel, briket arang

dan lain sebagainya. Sumber energi alternatif telah banyak ditemukan sebagai pengganti

bahan bakar minyak, salah satunya adalah Biogas. “Melalui teknologi terapan

pembuatan Biogas dari kotoran ternak berpeluang menjadi solusi alternatif atas masalah

bahan bakar minyak tanah dan peningkatan produksi ternak menuju swa-sembada daging

serta mendorong perbaikan lingkungan (Jawa Pos, 2005).” Biogas merupakan salah satu

dari banyak macam sumber energi terbarukan, karena energi biogas dapat diperoleh dari

air buangan rumah tangga, kotoran cair dari peternakan ayam, sapi, babi, sampah

organik dari pasar, industri makanan dan limbah buangan lainnya. Produksi biogas

memungkinkan pertanian berkelanjutan dengan sistem proses terbarukan dan ramah

lingkungan. Pada umumnya, biogas terdiri atas gas metana (CH4) sekitar 55-80%,

dimana gas metana diproduksi dari kotoran hewan yang mengandung energi 4.800-6.700

Kcal/m3, sedangkan gas metana murni mengandung energi 8.900 Kcal/m3. Sistem

produksi biogas mempunyai beberapa keuntungan seperti: (a) mengurangi pengaruh gas

rumah kaca, (b) mengurangi polusi bau yang tidak sedap, (c) sebagai pupuk, dan (d)

produksi daya dan panas (Sri Wahyuni, 2009).

Dikelompok tani Muara Dhipa kelurahan Lingkar Barat, Kecamatan Gading

Cempaka merupakan salah satu kelompok tani yang berpotensi besar dalam pembuatan

biogas, mengingat sebagian besar penduduknya bermata pencaharian petani dan nelayan

sekaligus peternak sapi. Kotoran ternak selain dapat dimanfaatkan sebagai energi

alternatif pengganti bahan bakar minyak (BBM) pembuatan biogas juga dapat

mendukung usaha tani dalam penyediaan pupuk organik sehingga mengurangi

ketergantungan terhadap pupuk kimia. Banyaknya populasi ternak di kelompok tani ada

peluang besar untuk pembuatan biogas, sehingga dapat mengurangi konsumsi bahan

Page 4: biogas.pdf

4  

bakar di wilayah Kelurahan Lingkar Barat. Teknologi pengolahan biogas di Kelurahan

Lingkar Barat Kecamatan Gading Cempaka sangat sederhana sekali karena dengan

peralatan yang sangat sederhana, murah dan mudah diperoleh, masyarakat sekitar

mampu menghasilkan biogas dengan memanfaatkan kotoran ternak sapi yang dapat

digunakan dalam memenuhi kebutuhan hidup masyarakat untuk memasak dan

penerangan. Pembuatan biogas telah dilakukan di desa tersebut yang diperoleh dari

bantuan sosial (Bansos) Peternakan dan Kesehatan Hewan Propinsi Bengkulu dikelola

langsung oleh Kelompok Tani Muara Dhipa. Kelompok Tani Muara Dhipa beranggota

35 orang dengan rata-rata pemeliharaan sapi 2-10 ekor, karena perbedaan jumlah sapi

pada perorangan kelompok sehingga digester bantuan biogaspun berbeda-beda karena

tingkat kebutuhan kepala keluarga.

Teknologi pengolahan biogas dengan digester yang terbuat dari bahan fiberglass

cocok diterapkan untuk masyarakat kecil mengingat murahnya biaya instalasi serta

kemudahan dalam pengoperasian serta perawatannya (Tim Distanak Kota Bengkulu,

2012).

Kegiatan peternakan sapi dapat memberikan dampak positif terhadap

pembangunan, yaitu peningkatan pendapatan peternak, perluasan kesempatan kerja,

peningkatan ketersediaan pangan dan penghematan devisa. Namun tanpa dilakukan

pengolahan limbah yang tepat, kegiatan ini menimbulkan permasalahan lingkungan (Sri

Wahyuni, 2009).

Usaha untuk mengurangi bahkan mengeliminasi dampak negatif dari kegiatan

usaha peternakan sapi ini terhadap lingkungan tergantung pada beberapa faktor seperti

kebijakan pemerintah dan ketersediaan teknologi pengolahan limbah. Oleh sebab itu,

dengan adanya investasi instalasi biogas ini memberikan dampak positif pada peternakan

sapi dari aspek ekonomi dan kebersihan lingkungan seperti bahan bakar gas, pupuk

organik padat dan cair dengan kandungan unsur hara nitrogenphospatkalium(NPK) yang

dibutuhkan tanaman cukup tersedia. Selain itu, teknologi biogas memiliki keunggulan

sangat praktis, bahan baku lokal cukup tersedia dan teknologinya mudah diaplikasikan.

Teknologi ini memanfaatkan mikroorganisme yang tersedia di alam untuk

merombak dan mengolah berbagai limbah organik yang ditempatkan pada ruang kedap

udara (anaerob). Hasil proses perombakan tersebut dapat menghasilkan pupuk organik

Page 5: biogas.pdf

5  

cair dan padat yang bermutu berupa gas yang terdiri dari gas metana (CH4) dan gas

karbon dioksida (CO2). Gas tersebut dapat dimanfaatkan menjadi bahan bakar gas

(BBG) yang biasa disebut dengan biogas (Simamora dkk, 2006).

BAB III

PEMBAHASAN DAN SARAN

A.BIOGAS

Siapa yang dapat menyangka bahwa kotoran yang berasal dari hewan ternak bisa menjadi

sumber energi alternatif yang ramah lingkungan. Lewat proses fermentasi, limbah yang

baunya amat merangsang itu dapat diubah menjadi biogas. Bahkan energi biogas ini

mempunya kelebihan dibanding energi nuklir atau batu bara, yaitu tidak berisiko tinggi bagi

lingkungan. Selain itu, biogas pun tak memiliki polusi yang tinggi. Kandungan-kandungan

yang terdapat pada kotoran hewan ternak ini dapat memenuhi kebutuhan energi yang makin

lama makin meningkat.

Energi alternatif biogas ini dapat dipakai untuk apa saja. Energi biogas ini dapat digunakan

untuk memasak, lampu penerangan, transportasi hingga keperluan lain yang memerlukan

energi. Bila penggunaan energi bioga telah diaplikasikan secara luas, kekurangan pasokan

energi bisa dihindari. Seain itu energi biogas ini juga ramah dengan lingkungan, untuk

urusan sanitasi lingkungan pun bisa teratasi.

Namun menurut penelitian, kontributor kedua yang menghasilkan angka emisi gas metan

adalah pada sektor peternakan. Dan kontributor pertamanya dipegang pada sektor pertanian.

CO, N2O, Nox, beserta dengan gas metan adalah gas rumah kaca yang dihasilkan dari

aktivitas pada bidang peternakan dan pertanian. Bahkan hasil dari fermentasi dari pencernaan

ternak menyumbang emisi gas metan yang berasal dari sektor peternakan. Tapi emisi gas

metan yang dihasilkan dari proses fermentasi ini dapat dikurangi. Pengurangan emisi gas

metan ini dapat dilakukan dengan cara memperbaiki kualitas dari makanan ternak.

Page 6: biogas.pdf

6  

Dari proses fermentasi ini, akan dihasilkan campuran biogas yang terdiri atas metana (CH4),

karbon dioksida, hidrogen, nitrogen dan gas lain seperti H2S. Metana yang dikandung biogas

berjumlah 54 – 70 persen, sedang karbon dioksida antara 27 – 43 persen. Dan gas-gas lainnya

cuma mempunyai persentase sedikit saja. Selama proses itu, mikroba yang bekerja membutuh

makanan. Makanan tersebut mengandung karbohidrat, lemak, protein, fosfor dan unsur-unsur

mikro. Lewat siklus biokimia, nutrisi tadi akan diuraikan. Dengan begitu, akan dihasilkan

energi untuk tumbuh. Dari proses pencernaan anaerobik ini akan dihasilkan gas metan.

Bila unsur-unsur dalam makanan tadi tak berada dalam takaran yang seimbang alias kurang,

bisa dipastikan produksi enzim untuk menguraikan molekul karbon komplek oleh mikroba

akan terhambat. Untuk menjamin semuanya berjalan lancar, unsur-unsur nutrisi yang

dibutuhkan mikroba harus tersedia secara seimbang. Dalam pertumbuhan mikroba yang

optimum biasanya dibutuhkan perbandingan unsur C : N : P sebesar 100 : 2,5 : 0,5.

Selain masalah nutrisi, ada faktor lain yang perlu dicermati karena berpotensi mengganggu

jalannya proses fermentasi. Ada beberapa senyawa yang bisa menghambat proses penguraian

dalam suatu unit biogas. Untuk itu, saat menyiapkan bahan baku untuk produksi biogas,

bahan-bahan pengganggu seperti antibiotik, desinfektan dan logam berat harus diperhatikan

saksama.

Gas metan hasil fermentasi ini akan menyumbang nilai kalor yang dikandung biogas,

besarnya antara 590 – 700 K.cal per kubik. Sumber utama nilai kalor biogas berasal dari gas

metan itu, plus sedikit dari H2 serta CO. Sedang karbon dioksida dan gas nitrogen tidak

memiliki konstribusi dalam soal nilai panas tadi.

Sementara dalam hal tingkat nilai kalor yang dimiliki, biogas punya keunggulan yang

signifikan ketimbang sumber energi lainnya, seperti coalgas (586 K.cal/m3) ataupun watergas

(302 K.cal/m3). Nilai kalor biogas itu kalah oleh gas alam (967 K.cal/m3). Bahkan, menurut

D. Wibowo dalam paper-nya Gas Bio Sebagai Suatu Sumber Energi Alternatif, setiap kubik

biogas setara dengan setengah kilogram gas alam cair (liquid petroleum gases), setengah liter

bensin dan setengah liter minyak diesel. Biogas pun sanggup membangkitkan tenaga listrik

sebesar 1,25 – 1,50 kilo watt hour (kwh).berikut adalah kandungan komposisi yang

terkandung dalam biogas

Page 7: biogas.pdf

7  

Tabel 1. Komposisi gas dalam biogas

No Jenis gas

Campuran

Kotoran + Sisa

Pertanian

Kotoran Sapi

1

2

3

4

5

6

7

8

Methana (CH4)

Karbon dioksida (CO2)

Nitrogen (N2)

Karbon Monoksida (CO)

Oksigen (O2)

Propen (C3H8)

Hidrogen sulfida (H2S)

Nilai kalori (Kcal/m3)

54-70%

27-45%

0,5-3%

0,1%

0,1%

-

Sedikit sekali

4800-6700

65,7%

27,0%

2,3%

0,0%

1,0%

0,7%

Tidak teratur

6513

Tabel 2. Komposisi gas dalam biogas

No. Jenis Gas Volume (%)

1

3

4

Metana (CH4)

Karbondioksida (CO2)

O2, H2, dan H2S

50 – 60

30 – 40

1 – 2

B.HUBUNGAN BIOGAS DENGAN LINGKUNGAN

Biogas mempunyai keunggulan dibandingkan dengan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang

berasal dari fosil. Sifatnya yang ramah lingkungan dan dapat diperbaharui merupakan

Page 8: biogas.pdf

8  

keunggulan dari biogas, Bahan bakar fosil selama ini diisukan menjadi penyebab dari

pemanasan global. Bahan bakar fosil yang pembakarannya tidak sempurna dapat

menyebabkan gas CO2 naik kepermukaan bumi. Hal tersebut menyebabkan tingginya suhu di

atas permukaan bumi seperti yang terjadi pada saat ini. Biogas sebagai salah satu energi

alternatif skala rumah tangga yang ramah lingkungan dipastikan dapat menggantikan bahan

bakar fosil yang keberadaannya semakin hari semakin terbatas.

Sastrosupeno (1984), mengatakan bahwa lingkungan hidup, yaitu apa saja yang

mempunyai kaitan kehidupan pada umumnya dan kehidupan manusia pada khususnya.

Manusia mempunyai hubungan dengan lingkungan lainnya seperti hewan, tumbuh-tumbuhan

dan benda/alat, termasuk hal-hal yang merugikan lingkungan. Pencemaran lingkungan hidup

tidak hanya dalam bentuk pencemaran fisik seperti pencemaran udara, pencemaran air,

pencemaran tanah tetapi juga pencemaran lingkungan sosial yang seringkali menimbulkan

keresahan sosial yang gawat (Haeruman, 1978).

Kurangnya pendekatan-pendekatan yang serasi terhadap kebutuhan-kebutuhan

masyarakat lokal, seringkali menimbulkan keresahan-keresahan yang dapat mengganggu

kelangsungan pembangunan daerah itu sendiri. Mutu lingkungan dapat diartikan sebagai

derajat pemenuhan kebutuhan dasar dalam kondisi lingkungan. Semakin tinggi derajat

pemenuhan kebutuhan dasar itu, semakin tinggi pula mutu lingkungan dan begitu juga

sebaliknya semakin rendahnya pemenuhan kebutuhan dasar maka semakin buruk mutu

lingkungan.

Menurut Haeruman (1978), pembangunan tidak hanya penting untuk meningkatkan

taraf hidup dalam arti materi saja, tetapi juga penting untuk memperhatikan aspek-aspek non

materi. Makin tinggi derajat mutu hidup dalam suatu lingkungan tertentu, makin tinggi pula

derajat mutu lingkungan tersebut Pengaturan lingkungan hidup adalah suatu konsep

pengelolaan kegiatan manusia sedemikian rupa sehingga kesehatan biologis, keanekaragaman

dan keseimbangan ekologis dapat dipertahankan. Pengaturan lingkungan hidup

berkepentingan dengan penyediaan suatu keserasian antara kegiatan manusia dengan alam.

Alam dalam hal ini adalah proses biologis yang berhubungan timbal balik antara organisme

dengan lingkungannya (Haeruman, 1979).

Dikatakan selanjutnya oleh Edmunds dan Letey (1973), bahwa akibat dari limbah dan

bahan-bahan buangan dari kegiatan manusia dapat menurunkan kualitas lingkungan.

Page 9: biogas.pdf

9  

Pengurangan jenis dari suatu populasi mengurangi keanekaragaman lingkungan hidup,

kerusakan rantai makanan, dan menyebabkan ketidak seimbangan ekologis yang pada

akhirnya dirasakan sebagai kemunduran kesehatan manusia. Oleh karena itu, pengaturan

lingkungan hidup merupakan konsep yang berkepentingan dengan kesehatan manusia jangka

panjang. Pengatur lingkungan hidup adalah pengambilan keputusan yang mengatur alokasi

sumber dan desain hasilnya mempengaruhi siklus kehidupan ekologis (Edmunds dan Letey,

1973).

Menurut Haeruman (1979), yang termasuk ke dalam pengatur lingkungan hidup adalah

pemerintah dan segala tingkatannya, seperti departemen pertanian, pertambangan, kehutanan,

pejabat-pejabat dalam perusahaan swasta yang secara tidak langsung menciptakan limbah

yang menjadi beban pada lingkungan hidup, pemuka adat dan agama yang mengatur

kehidupan perorangan dan bermasyarakat.

Demikian pula halnya dengan peternak, baik perorangan maupun kelompok diperlukan

pengatur lingkungan hidup karena keputusannya dapat mempengaruhi lingkungan hidup

dengan limbah ternak yang dihasilkan dari kegiatan usaha peternakan. Oleh karena itu,

peternak berkewajiban menangani sedemikian rupa sehingga limbah ini tidak menjadi beban

lingkungan

C.MANFAAT BIOGAS

Biogas mampu dijadikan sumber energi dalam beberapa kegiatan sehari-hari. Mulai dari

memasak, pengeringan, penerangan hingga pekerjaan yang membutuhkan pemanasan

(pengelasan). Selain itu, biogas juga bisa dipakai sebagai bahan bakar untuk menggerakkan

motor. Untuk keperluan ini, biogas sebelumnya harus dibersihkan dari kemungkinan adanya

gas H2S karena gas tersebut bisa menyebabkan korosi. Agar tak timbul gas yang baunya

seperti kentut itu, kita mesti melewatkan biogas pada ferri oksida. ”Nantinya ferri oksida

inilah yang akan mengikat (gas) H2S tadi,” ucap Daru.

Bila biogas digunakan sebagai bahan bakar motor maka diperlukan sedikit modifikasi pada

sistem karburator. Hasil kerja motor dengan bahan bakar biogas ini dapat dimanfaatkan untuk

Page 10: biogas.pdf

10  

berbagai keperluan seperti pembangkit tenaga listrik, pompa air dan lainnya. Selain itu,

biogas juga bisa dipadukan dengan sistem produksi lain.

Beberapa keuntungan penggunaan kotoran ternak sebagai penghasil biogas sebagai

berikut :

Mengurangi pencemaran lingkungan terhadap air dan tanah, pencemaran udara (bau).

Memanfaatkan limbah ternak tersebut sebagai bahan bakar biogas yang dapat digunakan

sebagai energi alternatif untuk keperluan rumah tangga.

Mengurangi biaya pengeluaran peternak untuk kebutuhan energi bagi kegiatan rumah tangga

yang berarti dapat meningkatkan kesejahteraan peternak.

Melaksanakan pengkajian terhadap kemungkinan dimanfaatkannya biogas untuk menjadi

energi listrik untuk diterapkan di lokasi yang masih belum memiliki akses listrik.

Tabel 3. Potensi produksi gas dari berbagai tipe kotoran ternak.

Tipe Kotoran Ternak Produksi gas per kg kotoran (m3)

� Sapi

� Babi

� Peternakan ayam

� 0,023-0,040

� 0,040-0,059

� 0,065-0,116

Sumber : United Nations. 1984

Tabel 4. Produksi dan kandungan bahan kering kotoran beberapa jenis ternak

Jenis Ternak Bobot

Ternak/ekor

Produksi

Kotoran

Ternak(kg/hari)

% Bahan

Kering

�Sapi Potong

�Sapi Perah

� 520

� 640

� 29

� 50

� 12

� 14

Page 11: biogas.pdf

11  

�Ayam Petelur

�Ayam Pedaging

�Babi Dewasa

�Domba

� 2

� 1

� 90

� 40

� 0,1

� 0,06

� 7

� 2

� 26

� 25

� 9

� 26

Sumber : United Nation. 1984

D.PEMBUATAN BIOGAS

Pembentukan biogas meliputi tiga tahap proses yaitu:

a.Hidrolisis

pada tahap ini terjadi penguraian bahan-bahan organik mudah larut dan pemecahan bahan

organik yang komplek menjadi sederhana dengan bantuan air (perubahan struktur bentuk

polimer menjadi bentuk monomer).

b.Pengasaman

pada tahap pengasaman komponen monomer (gula sederhana) yang terbentuk pada tahap

hidrolisis akan menjadi bahan makanan bagi bakteri pembentuk asam. Produk akhir dari

perombakan gula-gula sederhana tadi yaitu asam asetat, propionat, format, laktat, alkohol,

dan sedikit butirat, gas karbondioksida, hidrogen dan ammonia.

c.Metanogenik

pada tahap metanogenik terjadi proses pembentukan gas metan. Bakteri pereduksi sulfat juga

terdapat dalam proses ini yang akan mereduksi sulfat dan komponen sulfur lainnya menjadi

hydrogen sulfida

Page 12: biogas.pdf

12  

Cara Pengoperasian Unit Pengolahan (Digester) Biogas seperti terjabar dalam Seri Bioenergi

Pedesaan Direktorat Pengolahan Hasil Pertanian Direktorat Jenderal Pengolahan dan

Pemasaran Hasil Pertanian Departemen Pertanian tahun 2009 sebagai berikut :

Buat campuran kotoran ternak dan air dengan perbandingan 1 : 2 (bahan biogas).

Masukkan bahan biogas ke dalam digester melalui lubang pengisian (inlet) hingga bahan

yang dimasukkan ke digester ada sedikit yang keluar melalui lubang pengeluaran (outlet),

selanjutnya akan berlangsung proses produksi biogas di dalam digester.

Setelah kurang lebih 8 hari biogas yang terbentuk di dalam digester sudah cukup banyak.

Pada sistem pengolahan biogas yang menggunakan bahan plastik, penampung biogas akan

terlihat mengembung dan mengeras karena adanya biogas yang dihasilkan. Biogas sudah

dapat digunakan sebagai bahan bakar, kompor biogas dapat dioperasikan.

Pengisian bahan biogas selanjutnya dapat dilakukan setiap hari, yaitu sebanyak kira-kira 10%

dari volume digester. Sisa pengolahan bahan biogas berupa sludge secara otomatis akan

keluar dari lubang pengeluaran (outlet) setiap kali dilakukan pengisian bahan biogas. Sisa

hasil pengolahan bahan biogas tersebut dapat digunakan sebagai pupuk kandang/pupuk

organik, baik dalam keadaan basah maupun kering.

Adapun proses pembuatan biogas dapat dijelaskan secara singkat dengan melihat rangkaian

sederhana dari gambar berikut:

Page 13: biogas.pdf

13  

Gambar 1: proses pembuatan BIOGAS

Gambar 2: proses pengolahan biogas

Dalam prosesnya pembuatan biogas tidak lepas dari adanya reaktor yang digunakan

untuk menampung kotoran sapi yang akan dikonversikan menjadi energi biogas.reaktor

Digester biogas di Indonesia sudah dikembangkan diberbagai daerah. Secara garis besar ada

empat macam digester biogas yang biasa digunakan :

A. Reaktor Kubah Tetap (Fixed-Dome)

Page 14: biogas.pdf

14  

Reaktor ini disebut juga reaktor China. Dinamakan demikian karena reaktor ini dibuat

pertama kali di China sekitar tahun 1930, kemudian sejak saat itu reaktor ini berkembang

dengan berbagai model. Pada reaktor ini memiliki dua bagian yaitu digester sebagai tempat

pencerna material biogas dan sebagai rumah bagi bakteri, baik bakteri pembentuk asam

ataupun bakteri pembentuk gas metana. Bagian pertama dapat dibuat dengan kedalaman

tertentu menggunakan batu, batu bata atau beton. Strukturnya harus kuat karena menahan gas

agar tidak terjadi kebocoran. Bagian yang kedua adalah kubah tetap (fixed-dome). Dinamakan

kubah tetap karena bentuknya menyerupai kubah dan bagian ini merupakan pengumpul gas

yang tidak bergerak (fixed). Bentuk reaktor kubah tetap terbuat dari semen Gas yang

dihasilkan dari material organik pada digester akan mengalir dan disimpan di bagian kubah.

Keuntungan dari reaktor ini adalah biaya konstruksi lebih murah daripada menggunakan

reaktor terapung, karena tidak memiliki bagian yang bergerak menggunakan besi yang

tentunya harganya relatif lebih mahal dan perawatannya lebih mudah. Sedangkan kerugian

dari reaktor ini adalah seringnya terjadi kehilangan gas pada bagian kubah karena konstruksi

tetapnya.

B. Reaktor Floating Drum

Reaktor jenis terapung pertama kali dikembangkan di India pada tahun 1937 sehingga

dinamakan dengan reaktor India. Memiliki bagian digester yang sama dengan reaktor kubah,

perbedaannya terletak pada bagian penampung gas menggunakan peralatan bergerak

menggunakan drum. Drum ini dapat bergerak naik-turun yang berfungsi untuk menyimpan

Page 15: biogas.pdf

15  

gas hasil fermentasi dalam digester. Pergerakan drum mengapung pada cairan tergantung dari

jumlah gas yang dihasilkan. Keuntungan dari reaktor ini adalah dapat melihat secara

langsung volume gas yang tersimpan pada drum karena pergerakannya. Karena tempat

penyimpanan yang terapung sehingga tekanan gas konstan. Sedangkan kerugiannya adalah

biaya material konstruksi dari drum lebih mahal. Faktor korosi pada drum juga menjadi

masalah sehingga bagian pengumpul gas pada reaktor ini memiliki umur yang lebih pendek

dibandingkan menggunakan tipe kubah tetap.

C.Reaktor Balon

Reaktor balon merupakan jenis reaktor yang banyak digunakanpada skala rumah

tangga yang menggunakan bahan plastik sehingga lebih efisien dalam penanganan dan

perubahan tempat biogas. reaktor ini terdiri dari satu bagian yang berfungsi sebagai digester

dan penyimpan gas masingmasing bercampur dalam satu ruangan tanpa sekat. Material

organik terletak dibagian bawah karena memiliki berat yang lebih besar dibandingkan gas.

Page 16: biogas.pdf

16  

D.Reaktor Fiberglass

Reaktor bahan fiberglass merupakan jenis reaktor yang banyak digunakan pada

skala rumah tangga yang menggunakan bahan fiberglass sehingga lebih efisien dalam

penanganan dan perubahan tempat biogas. Reaktor ini terdiri dari satu bagian yang berfungsi

sebagai digester dan penyimpanan gas masing-masing bercampur dalam satu ruangan tanpa

sekat. Reaktor dari bahan fiberglass ini sangat efisien karena sangat kedap, ringan dan kuat.

Jika terjadi kebocoran mudah diperbaiki atau dibentuk kembali seperti semula, dan yang

lebih efisiennya adalah reaktor dapat dipindahkan sewaktu-waktu jika peternak sudah tidak

menggunakannya lagi.

Page 17: biogas.pdf

17  

BAB IV

PENUTUP

SIMPULAN

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa :

1. Hasil Peternakan Sapi sangat penting selain penghasil daging dan susu,

peternakan juga dapat menghasilkan energi alternatif (biogas) skala rumah tangga

yang ramah lingkungan untuk meningkatkan kesejahteraan rumah tangga

peternak.

2. Pemanfaatan energi alternatif (biogas) dari kotoran ternak dengan cara yang benar

dapat meningkatkankan kesadaran petani ternak dalam menghindari pencemaran

lingkungan.

3. Jika kebutuhan energi alternatif (biogas) dapat dimanfaatkan oleh peternak maka

akan memenuhi kebutuhan energi alternatif (biogas) skala rumah tangga yang

ramah lingkungan.

4. Biogas merupakan salah satu alternative bahan bakar ramah lingkungan yang

berbahan dasar kotoran hewan ternak.

5. Dapat melakukan pembuatan energi biogas tersebut, karena alat dan bahannya

sederhana dan berbahan kotoran hewan.

6. Energi biogas dapat mengurangi pencemaran/ polusi pada lingkungan dan

pengembangan alternatif biogas ini dapat meningkatkan pendapatan masyaraka

Page 18: biogas.pdf

18  

DAFTAR PUSAKA

1.www.goggle.co.id;2013/”/konversi energi limbah sapi ke biogas”