belum lengkap 2

Upload: yamin-chem

Post on 07-Jul-2015

266 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

JUDUL PROGRAM Kegiatan PKMP ini berjudul Kajian Senyawa Aktif dari Daun Tumbuhan Meniran (Phyllantus niruri Linn.) sebagai Antikanker. 1. LATAR BELAKANG MASALAH Tumbuhan merupakan salah satu sumber daya alam penting, yang memiliki nilai khusus baik dari segi ekonomi maupun sebagai paru-paru planet bumi. Tumbuhan merupakan tempat terjadinya sintesis senyawa organik yang kompleks menghasilkan sederet golongan senyawa dengan berbagai macam struktur. Usaha pencarian senyawa baru terhadap tumbuhan yang belum banyak diteliti akan lebih menarik dan prospektif karena kemungkinan lebih besar menemukan senyawa baru atau mungkin senyawa eksotis (Heyne, 1987). Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya sumber daya alam terutama tumbuh-tumbuhan yang banyak tersebar diseluruh kepulauan Indonesia. Sejak jaman dahulu masyarakat kita sudah terbiasa memanfaatkan tumbuh-tumbuhan berkhasiat obat untuk pengobatan tradisional. Pengobatan tradisional pada umumnya adalah pengobatan menggunakan ramuan dari tumbuh-tumbuhan yang berkhasiat atau diperkirakan berkhasiat sebagai obat, khasiat dan kegunaannya diketahui berdasarkan pengalaman turun-temurun tetapi belum dibuktikan secara ilmiah. Keadaan negara kita yang masih terpuruk pada saat ini mengakibatkan terjadinya beberapa perubahan disetiap segi kehidupan. Rendahnya tingkat ekonomi dan sosial, pendidikan, kesehatan lingkungan serta kondisi nutrisi yang buruk memicu terjangkitnya berbagai macam penyakit. Salah satunya adalah pengakit kenker. Penyakit kanker merupakan penyakit ke-2 terbesar di dunia setelah penyakit jantung yang menyebabkan kematian, sedangkan di Indonesia pada urutan ke-6. Kanker termasuk penyakit yang sangat ditakuti karena sulit disembuhkan, bahkan tidak jarang menyebabkan kematian. Penelusuran khasiat antikanker pada tumbuhan merupakan salah satu pemecahan permasalahan obat atau bahan baku modern yang sangat mahal karena masih karena masih merupakan produk impor. Penelusuran senyawa aktif antikanker dalam tumbuhan dilakukan untuk membuktikan khasiat dari tumbuhan yang diteliti, sehingga menaikkan nilai tambah dari obat tersebut.

Salah satu tanaman yang mempunyai potensi sebagai antikanker adalah Phyllantus niruri L. Yang dikenal dengan nama daerah meniran (Jawa) atau memeniran (Sunda) termasuk ke dalam famili Euphorbiaceae. Tanaman famili Euphorbiaceae banyak dilaporkan mengandung senyawa-senyawa bioaktif sebagai antibakteri, antioksidan dan antikanker. Heyne, K., (1987) telah melaporkan bahwa genus Phyllantus niruri L. banyak digunakan sebagai obat tradisional bahkan dalam suatu pustaka disebutkan tanaman ini telah tersedia dalam bentuk obat kanker hati yang dikenal dengan nama Chanca Plendra. Tumbuha terna Phyllantus niruri L. Banyak digunakan dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai obat tradisional pada setiap bagiannya. Daunnya digunakan untuk mengobati ayan, malaria, sembelit, tekanan darah tinggi, sariawan dan gangguan haid. Akarnya digunakan untuk mengobati nyeri perut dan sakit gigi. Seluruh bagian dari Phyllantus niruri L. biasa digunakan untuk disuria, kencing nanah, rajasinga, nyeri ginjal, diare, demam, tetanus, pembersih darah, antikonvulsan, kencing batu dan albuminuria. Berdasarkan dari pemikiran tersebut salah satu kajian yang dilaksanakan adalah mencoba mengkaji jenis senyawa kimia apa saja yang terdapat dalam tanaman Meniran (Phyllantus niruri L.) khususnya pada bagian daun. Diharapkan senyawa kimia yang berhasil diisolasi merupakan jenis senyawa baru yang berguna sebagai antikanker dan mempunyai bioaktivitas tertentu sehingga dapat memvalidasi penggunaan tanaman tersebut sebagai obat tradisional dan menghasilkan data kimia yang lengkap dan representatif dalam menjelaskan kandungan kimia suatu spesies tanaman tertentu. 2. PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan hal-hal tersebut di atas dan dalam rangka penelusuran senyawa aktif antikanker maka dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini yaitu: Jenis senyawa kimia apa sajakah yang terkandung dalam daun tanaman Meniran (Phyllantus niruri L.) yang dapat berguna sebagai antikanker? 3. TUJUAN PROGRAM Program penelitian ini bertujuan: untuk mencari senyawa kimia apa sajakah yang terkandung dalam daun tanaman Meniran (Phyllantus niruri L.) yang dapat berguna sebagai antikanker.

4. LUARAN YANG DIHARAPKAN Luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1. Memberikan kontribusi yang besar terhadap perkembangan pencarian obat antikanker. 2. Menghasilkan internasional. 5. KEGUNAAN PROGRAM 1. Internal a. b. obat-obatan. 2. Eksternal a. Menemukan senyawa yang bersifat sebagai antikanker baru dari tanaman Meniran (Phyllantus niruri L.). b. Sebagai sumber informasi prospek pemanfaatan daun tanaman Meniran (Phyllantus niruri L.) sebagai bahan baku untuk pengembangan obat antikanker dimasa mendatang sehingga dapat memberikan informasi baru penggunaan obat tradisional dalam masyarakat. 6. TINJAUAN PUSTAKA 1. Metabolit Sekunder Metabolit sekunder adalah senyawa yang dihasilkan oleh tanaman antara lain jenis senyawa fenolik dan non fenolik. Senyawa-senyawa fenolik antara lain berasal dari golongan alkaloid, flavonoid, fenil propanoid, stilbenoid, asam fenolat dan turunannya. Senyawa-senyawa non fenolik berasal dari golongan terpenoid dan steroid. Masing-masing jenis senyawa tersebut memiliki aktivitas biologis yang menarik diantaranya sebagai anti kanker, anti bakteri, anti jamur, anti radang, anti tumor, dan sebagainya. (Aminah N.S, 2004). Penelitian kandungan kimia tanaman biasanya diawali dengan tahap skrining atau penapisan fitokimia yang dilakukan dengan uji positip terhadap jenis senyawa tertentu dengan pereaksi tertentu, misalnya pereaksi Lieberman Buchardt digunakan untuk membedakan triterpenoid dan steroid. Tahap selanjutnya adalah ekstraksi Meningkatkan keterampilan dalam metode isolasi dan Meningkatkan wawasan keilmuan peneliti di bidang riset indentifikasi peneliti di bidang isolasi senyawa bahan alam. publikasi ilmiah yang paten bertaraf nasional maupun

kandungan kimia dengan maserasi, soxhlet, perkolasi, dan sebagainya. Selanjutnya tahap pemurnian, dan tahap karakterisasi senyawa murni dengan metode spektroskopi dan uji titik leleh. Penelitian kandungan kimia ini kadang dibarengi juga dengan uji bioaktivitas. Dari hasil penelitian diketahui bahwa terdapat hubungan antar struktur kimia dengan aktivitas. 2. Tanaman Meniran (Phyllantus niruri L.) a. Sinonim Nama lain dari Phyllanthus niruri Linn. adalah Phyllanthus amarus Linn., P. urinaria Linn., P. alantus B.L., P. kartonensis Horn., P. echmanthus Wall., P. lepidocarpus Siet, et, Zuc., P. leptocarpus Weigh, (Dalimarta, 2000). b. Sistematika Tumbuhan meniran (Phyllantus niruri L.) Sistematika tanaman : Divisi Sub divisi Kelas Bangsa Suku Marga Jenis c. MorfologiMeniran termasuk jenis gulma yang tumbuh liar di tempat terbuka, tanah lembab dan berbatu, serta hampir tersebar di seluruh Indonesia pada ketinggian sampai 1000 meter di atas permukaan laut. Tinggi tanaman maksimal 1 meter (Yanti et al. 1993). Selain di Indonesia tumbuhan ini juga terdapat di India, Cina, Malaysia, Philipina, Australia, Amerika dan Afrika (Sidik dan Subarnas 1993). Batang bulat, liat, masif, tidak berbulu, licin, hijau

: Spermatophyta : Angiospermae : Dicotyledoneae : Euphorbiales : Euphorbiaceae : Phyllanthus : Phyllanthus niruri Linn.

(Van Steenis, 2003; Backer and Van den Brink, 1965)

keunguan, diameter 3 mm, sering sangat bercabang dengan tangkai dan cabang-cabang hijau keunguan. Daun majemuk berseling, warna hijau, anak daun 15-24 helai, bular telur, tepi rata, pangkal membulat, ujung tumpul, di bawah ibu tulang daun sering terdapat butiran kecilkecil, menggantung. Bunga tunggal. Daun kelopak berbentuk bintang, mahkota putih kecil. Buah

kotak, bulat, hijau keunguan. Biji kecil, keras, bentuk ginjal, coklat tua (Sudarsono dkk., 1996). d. Nama daerah Meniran (Phyllanthus niruri L.) termasuk family Euphorbiaceae. Tanaman ini juga dikenal dengan nama dukung anak (Malaka), meniran ijo atau meniran (Jawa, Sunda), dan gossau ma dugi (Ternate). Di India tanaman ini dijuluki dengan chanca-piedra, sementara di Amerika Selatan disebut sebagai stone breaker (Anonim, 2003). e. Kandungan kimia Meniran mengandung golongan senyawa kimia golongan flavonoid, antara lain quercetin, quercetrin, isoquercetrin, astragalin, rutin kaemperol4 - rhamnopyranoside, eriodictyol - 7 - rhamnopyranoside, fisetin - 4-Oglicoside, 5, 6 , 7,4 - tetrahydroxy - 8 - ( 3- methylbut- 2 -enyl) - flavonone -5-O-runoside (nirurin). Pada akarnya terdapat 3,5,7-trihydroxyflavonl-4-O_-L-(-) rhamnopyranoside; suatu senyawa glikosida flavonoid dengan kaemperol sebagai aglikon dan rhamnosa sebagai bagian glikon. Ikatan glikosida terdapat pada posisi 4 sebagai gliksida flavonoid terdapat pula 5,3,4;-rihydroxyflavononone-7-O--L-(-), suatu flavonone (eriodictyol); L(-)-rhamnose sebagai bagian gikon. Selain itu terdapat senyawa lignan, norsecurinine, securinine, Ignan; allosecurinine, nirphyllin dan senyawa alkaloid (entnorsecurinine). (3,3,5,9,9-pentamethoxy-4(3,4-methylendioxy-5isolintetrain,

hydroxy,4,5-methylendioxylignan,

phyllnirurin

methoxy-9-hidroxy-4-7-epoxy-8,3-neolignan),

hypophyllanthin (tidak pahit). Nirtetralin ,niranthin, phyllanthin (pahit), hinikinin, ligtetralin, phyllanthostatin A, dan alkaloiddari trans-phytol (Sudarsono dkk., 1996). Disamping itu juga mengandung saponin, kalium, damar, dan zat samak. f. Khasiat tanaman Pemanfaatan tumbuhan meniran (Phyllanthus niruri L.) sebagai obat tradisional telah dikenal oleh masyarakat Indonesia yang dapat digunakan untuk pengobatan antara lain sakit kencing batu, demam, sakit perut, batuk, sakit gigi, sakit kuning dan gonorhoe (Sidik dan Subarnas, 1993). Herba dan

akar digunakan untuk penyakit radang, infeksi saluran kencing, serta untuk merangsang keluarnya air seni (diureticum), untuk penyebuhan diare, busung air, infeksi saluran pencernaan, dan penyakit yang disebabkan karena gangguan fungsi hati. Buahnya berasa pahit digunakan untuk luka dan scabies. Akar segar digunakan untuk pengobatan penyakit kuning. Dapat digunakan untuk penambah nafsu makan dan obat anti demam (Sudarsono dkk., 1996). Meniran merupakan tumbuhan liar yang banyak terdapat di tegalan, bantaran kali dan semak diantara pohon-pohon pisang. Masyarakat secara turun temurun memanfaatkan tumbuhan ini sebagai tanaman obat (Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah, 2002). Ekstrak yang diperoleh dari tumbuhan meniran ini adalah ekstrak yang mengandung komponen aktif dengan indikasi khasiat sebagai peluruh air seni, hepato protektor dan anti infeksi (Radjaram dan Widjaja, 1993). Secara empiris dan klinis, herba meniran berfungsi sebagai antibakteri atau antibiotik, antihepatotoksik, antipiretik, antiradang, antivirus, diuretik, ekspentoran dan hipoglikemik (Kardinan dan Kusuma, 2004). 3. Kanker Kanker adalah segolongan penyakit yang ditandai dengan pembelahan sel yang tidak terkendali dan kemampuan sel-sel tersebut untuk menyerang jaringan biologis lainnya, baik dengan pertumbuhan langsung di jaringan yang bersebelahan (invasi) maupun dengan migrasi sel ke tempat yang jauh (metastasis). Pertumbuhan yang tidak terkendali tersebut disebabkan oleh kerusakan DNA dan menyebabkan mutasi di gen vital yang mengontrol pembelahan sel pada jaringan dan organ (Lodish et al., 2000). Sel kanker timbul dari sel tubuh yang normal, tetapi mengalami transformasi atau perubahan menjadi ganas oleh bahan-bahan yang bersifat karsinogen (agen penyebab kanker) ataupun karena mutasi spontan. Transformasi sejumlah gen menjadi gen mutan disebut neoplasma atau tumor. Neoplasma merupakan jaringan abnormal yang terbentuk akibat aktivitas proliferasi yang tidak terkontrol (neoplasia). Sel neoplasma mengalami perubahan morfologi, fungsi, dan siklus pertumbuhan, yang pada akhirnya menimbulkan disintegrasi dan hilangnya komunikasi antarsel (Lodish et al., 2000).

Sel kanker mengganggu sel induk karena menyebabkan desakan akibat pertumbuhan tumor, penghancuran jaringan tempat tumor berkembang atau bermetastasis, dan gangguan sistemik lain sebagai akibat sekunder dari pertumbuhan sel kanker (Nafrialdi, 2007). Agen penyebab kanker disebut karsinogen. Penyebab tunggal untuk terjadinya kanker hingga saat ini belum diketahui. Serangkaian proses berkembangnya kanker disebut karsinogenesis. Karsinogenesis adalah suatu proses terjadinya kanker melalui mekanisme multitahap yang menunjukkan perubahan genetik dan menyebabkan transformasi progresif sel normal menjadi sel malignan (ganas) (Hanahan dan Weinberg, 2000). Perubahan basa DNA (mutasi) merupakan perubahan selular mendasar yang menyebabkan terjadinya kanker. Kanker tidak berasal dari mutasi tunggal, namun dibutuhkan akumulasi dari beberapa mutasi (3 sampai 20 mutasi) dalam karsinogenesis (Lodish et al., 2000). 4. Tehnik Isolasi Senyawa Bahan Alam Isolasi adalah pemisahan suatu komponen kimia dari campurannya. Pemisahan ini didasarkan pada kromatografi (Harborne, 1996). a. Penyiapan Sampel Untuk analisis fitokimia digunakan jaringan tumbuhan yang segar. Jaringan yang diambil disimpan kering dalam wadah. Pengeringan harus dilakukan dalam keadaan terawasi untuk mencegah terjadinya perubahan kimiawi yang terlalu banyak. Bahan dikeringkan tanpa menggunakan suhu tinggi, lebih baik dengan aliran udara yang cukup. Setelah kering, tumbuhan dapat disimpan sebelum digunakan untuk analisis (Harborne, 1996). b. Ekstraksi Ekstraksi adalah proses mengeluarkan senyawa dari jaringan. Untuk mengestrak suatu senyawa diperlukan pengrusakan atau penghacuran dinding sel baik secara fisik, mekanik, atau kimiawi (Judoamidjojo et al., 1990) Ekstraksi bertujuan untuk menarik komponen-komponen kimia yang terdapat dalam sampel berdasarkan perpindahan massa komponen ke dalam pelarut berdasarkan prinsip like dissolved like (Harborne, 1996). Jenis ekstraksi bahan alam yang sering digunakan adalah maserasi atau ekstraksi dingin (Heyne, 1987). sifat partisi komponen tersebut terhadap adsorbennya. Isolasi ini biasanya dilakukan dengan cara ekstraksi, fraksinasi, dan

c. Kromatografi Lapis Tipis (KLT) Kromatogarfi lapis tipis merupakan cara pemisahan dengan adsorpsi pada lapisan tipis adsorben dan adsorben bertindak sebagai fase diam. Adsorben yang paling banyak digunakan adalah silika gel. Teknik dasar dalam pemisahan KLT adalah larutan campuran senyawa yang akan dipisahkan diteteskan pada bagian bawah pelat dengan menggunakan pipet mikro. Plat kromatografi kemudian dikembangkan dengan dicelupkan pada chamber yang berisi zat pengelusi. Pengembangan tersebut menyebabkan masing-masing komponen senyawa dalam sampel akan bergerak keatas dengan kecepatan yang berbeda (Adnan, 1997). Setelah pengembangan cuplikan, selanjutnya adalah mengamati noda yang dipisahkan, Untuk senyawa berwarna, senyawa dapat langsung diamati dengan mata, sedangkan yang tidak tampak dapat diamati dibawah lampu ultraviolet (UV). Noda yang bisa diamati dengan lampu UV adalah yang berasal dari senyawa yang mempunyai gugus kromofor. Untuk senyawa yang tidak mempunyai gugus kromofor dapat divisualisasikan dengan reaksi kimia (Khopkar, 2003). Identitas noda dinyatakan dengan harga Rf yang diidentifikasi sebagai rasio jarak noda terhadap jarak eluen. Secara matematis, Stahl (1985) menuliskannya sebagai berikut:l R = f h

Ket : l h

= jarak noda dari titik awal = jarak eluen dari titik awal ke batas akhir eluen

d. Kromatografi Kolom (KK) Salah satu jenis kromatografi kolom adalah kromatografi adsorbsi yang dilakukan dalam kolom yang diisi fase diam. Cairan yang dipakai sebagai fase gerak untuk mengisolasi komponen sampel keluar kolom. Pada kromatografi adsorpsi, komponen yang dipisahkan secara selektif teradsorbsi pada permukaan adsorben yang dipakai untuk bahan isi kolom, dalam kromatografi ini digunakan zat padat sebagai adsorben yang bertindak sebagai fase diam dan menggunakan zat cair sebagai fase gerak (Adnan, 1997). Secara umum, metode kromatografi kolom yang digunakan adalah kromatografi kolom vakum ( KKV ), kromatografi kolom tekan ( KKT) dan kromatografi radial.

7. METODE PELAKSANAAN PROGRAM 1. Desain Penelitian Metodologi yang diuraikan di bawah ini meliputi pendekatan dan proses tata kerja dari rangkaian kegiatan penelitian yang akan dilakukan. Kegiatan ini meliputi dua tahapan, yaitu kegiatan lapangan dan laboratorium. Kegiatan lapangan dalam rangka pengambilan sampel. Sedangkan kegiatan laboratorium meliputi preparasi sampel, pemisahan dan pemurnian, kemudian uji aktivitas antifungi. Tahapan kegiatan ini disajikan pada bagan berikut. Pengambilan Sampel Tanaman

Preparasi Sampel

Maserasi

Ampas

Filtrat dipartisi Pemisahan dan Pemurnian

Uji Aktivitas Kandungan Kimia

Gambar 1. Bagan Tahapan Kegiatan Penelitian 2. Metode Penelitian a. Koleksi Tanaman Tanaman meniran (Phyllantus niruri L.) Kendari, Sulawesi Tenggara. yang tersebar luas didataran

b. Determinasi Tanaman Determinasi dilakukan untuk mengetahui kebenaran dari tanaman, dilakukan cara membandingkan dengan herbarium dan data pustaka. Determinasi dilakukan di laboratorium Herbarium Bogoreance Bogor. Data hasil determinasi menyatakan bahwa tanaman tersebut adalah benar, tanaman ini termasuk famili Fabaceae. c. Penyediaan Sampel Sampel tanaman dari batang dikoleksi atau dikumpulkan dan diidentifikasi di laboratorium herbarium Kimia Unhalu kemudian dibersihkan dari kotoran dan dikeringkan di udara terbuka setelah itu dipotong-potong kecil dan digiling hingga berbentuk serbuk halus. d. Ekstraksi Sampel tanaman yang berbentuk serbuk ditimbang beratnya, lalu diekstraksi secara maserasi dengan pelarut organik misalnya metanol. Kemudian ekstrak yang diperoleh dipartisi dengan pelarut organik dengan kenaikan tingkat kepolaran misalnya n-heksan, kloroform, etil asetat dan metanol. Ekstrak hasil partisi diuapkan pelarutnya dengan rotari evaporator hingga diperoleh ekstrak yang kental kemudian ditimbang beratnya. e. Pemurnian Pada tahap selanjutnya adalah memisahkan komponen-konponen senyawa dengan berbagai teknik kromatografi. Masing-masing ekstrak kental yang telah diperoleh difraksinasi menggunakan kromatografi kolom menggunakan pelarut campuran dengan kepolaran yang meningkat sehingga diperoleh fraksi-fraksi. Keberadaan senyawa dapat diamati dengan teknik kromatografi lapis tipis berupa spot-spot yang terpisah. Selanjutnya penggabungan fraksi-fraksi berdasarkan pola spot dan nilai Rf yang sama diperoleh fraksi-fraksi utama kemudian dievaporasi hingga kering dan ditimbang beratnya. Tahap fraksinasi ini dilakukan berulang-ulang dengan bebagai teknik kromatografi untuk menghasilkan senyawa murni yang bila di pantau dengan KLT memperlihatkan spot tunggal. Cara lain untuk memurnikan senyawa adalah dengan teknik rekristalisasi, yaitu melarutkan kembali senyawa yang berupa kristal atau endapan dengan pelarut yang sesuai dalam keadaan panas, kemudian dijenuhkan

setelah itu didinginkan dan didiamkan beberapa hari hingga terbentuk kristal atau endapan yang bila diuji KLT akan memperlihatkan spot yang tunggal. f. Penentuan struktur Senyawa murni yang diperoleh dari hasil pemurnian berulang-ulang diukur dan dikumpulkan data-datanya antara lain dengan mengukur titik leleh, putaran optik, uji kimia berupa tes positip terhadap berbagai golongan senyawa, pengukuran spektrum NMR, UV, IR, dan spektrum massa yang selanjutnya dianalisis struktur salah satunya menggunakan data senyawa pembanding. g. Uji Aktivitas .

8. JADWAL KEGIATAN PROGRAM Lama penelitian ini adalah 4 (empat) bulan, dengan jadwal sebagai berikut:Bulan Kegiatan 1. Persiapan 2. Penyiapan alat/bahan 3. Pelaksanaan Eksperimen 4. Analisis 5. Pengolahan data 6. Interpretasi/referensi 7. Pembuatan laporan 1 x x x x x x x x x x x x x x x x X x 2 3 4

9. NAMA DAN BIODATA KETUA SERTA ANGGOTA 1. b. NIM c. Fakultas/Program Studi d. Perguruan Tinggi e. Waktu untuk Kegiatan 2. b. NIM c. Fakultas/Program Studi d. Perguruan Tinggi e. Waktu untuk Kegiatan 3. b. NIM c. Fakultas/Program Studi d. Perguruan Tinggi e. Waktu untuk Kegiatan Anggota Peneliti II : Rahmawati Rahim : F1C1 07 018 : MIPA/Kimia : Universitas Haluoleo : 12 jam/minggu a. Nama Lengkap Anggota Peneliti I : Indah Furi Wulandari : F1C1 07 040 : MIPA/Kimia : Universitas Haluoleo : 12 jam/minggu a. Nama Lengkap Ketua Peneliti : Misrawati : F1C1 07 020 : MIPA/Kimia : Universitas Haluoleo : 12 jam/minggu a. Nama Lengkap

11. NAMA DAN BIODATA DOSEN PENDAMPING 1. Nama Lengkap 2. Golongan/Pangkat/NIP 3. Jabatan Fungsional 4. Jabatan Struktural 5. Fakultas/Program Studi 6. Perguruan Tinggi 7. Bidang Keahlian 8. Waktu untuk Kegiatan PKM 10. BIAYA Adapun perkiraan biaya penelitian selama 6 (enam) bulan kerja adalah sebagai berikut. 1. Metanol n-heksan Kloroform Etil Asetat Nutrien Agar Sponge Lagenidium scylla Plat KLT Seriumsulfat Bahan-Bahan Lain Sub Total Bahan Habis Pakai Spesifikasi 5 liter 2,5 liter 2,5 liter 5 liter 1 kg 5 kg 1 tabung 1 pack 25 g @ 1 liter Kegunaan Maserasi, pelarut dan eluen Eluen Eluen pelarut Media Fungi Sumber antifungi Uji Antifungi Kromatografi Pewarna KLT Bahan Pendukung Harga (Rp) 650.000.365.000,405.000,700.000,600.000,1.000.000,50.000,1.845.000,830.000,250,000,6.695.000,: Sitii Hadijah Sabarwati, S.Si., M.Si : IIId / Penata Tk. I / 132 093 176 : Lektor :: MIPA/Kimia : Universitas Haluoleo : Isolasi dan penentuan struktur senyawasenyawa organik bahan alam : 8 jam/minggu

Nama

2.

Jasa Alat/Sewa Alat Harga (Rp) 500.000,500.000,-

Uraian Jasa alat/pemeliharaan alat rotary vacuum evaporator, oven,pH meter, timbangan, alat-alat gelas, dan lain-lain Sub Total 3. Biaya Perjalanan Uraian Transport Lokal Sub Total 4. Biaya Pengeluaran Lain-lain

Harga (Rp) 1.000.000,1.000.000,-

Jenis Kegiatan Pembuatan proposal, laporan, penggandaan, dan penjilidan Biaya administrasi laboratorium Biaya penelusuran pustaka dan surat menyurat Sub Total 5. Rekapitulasi Jenis Pengeluaran 1. Bahan Habis pakai 2. Jasa/Sewa Alat 3. Biaya Perjalanan 4. Biaya Pengeluaran ain-lain Total

Harga (Rp) 500.000,250.000,250.000,1.000.000,Jumlah (Rp) 6.695.000,500.000,1.000.000,1.000.000,9.195.000,-

11. LAMPIRAN 1. Daftar Pustaka

Barnes, R. D., 1990. Invertebrata Zoology, Fourth Edition, Holt Sounders. Inernational Edition, London. Harborne, J.B., 1996, Metode Fitokimia : Penuntun Cara Modern Menganalisa Tumbuhan, Edisi II, ITB Press, Bandung. Jasin, M., 1987. Sistematik Hewan (Invertebrata dan Vertebrata) Cetakan Ke.1 Sinar Wijaya Surabaya. Libels, M.S., 1992, An Introduction to Marine Biochemistry. John Willey and Sons. Inc. New York. Nyabakkan, J. W. 1998. Biologi Laiu, Suatu Pendekatan Ekologis. Gramedia. Jakarta. Robinson, T., 1991, Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi, ITB Press, Bandung. Sorokin, Y.L., 1993. Coral Reef Ecology (Ecologycal Studies 102). Springer Verlag. Berlin. Soediro, 1995. Organisma Bahari Sebagai Sumber Bahan Bioaktif. Jurusan Farmasi, FMIPA ITB, Bandung. Suwandi, U. 1989. Mikroorganisme Penghasil Antibiotik. Cermin Dunia Kedokteran, 58: 37-38. __________. 1993. Skrining Mikroorganisme Penghasil Antibiotik. Cermin Dunia Kedokteran, 89: 46. Pelczar, Jr.M. I. Chan E. C. (1986), Dasar Mirobiologi. Terjemahan oleh Ratna Sari Hadioetomo dkk. Jilid 2. UI Press, Jakarta.

2. Daftar Riwayat Hidup Peneliti Ketua Peneliti Nama Lengkap Tempat & Tgl Lahir NIM Fakultas/Prog. Studi Perguruan Tinggi Alamat Rumah HP Jenis kelamin Agama Email Riwayat Pendidikan Macam Pendidikan SD Negeri 1 Lepo-Lepo SLTP Negeri 4 Kendari SMA Negeri 4 Kendari Anggota Peneliti I Nama Lengkap Tempat & Tgl Lahir NIM Fakultas/Prog. Studi Perguruan Tinggi Alamat Rumah HP Jenis kelamin Agama Email Riwayat Pendidikan Macam Pendidikan SD Negeri 6 Mandonga SLTP Negeri 3 Kendari SMA Negeri 1 Kendari Tempat Kendari Kendari Kendari Tahun 1995 2001 2001 2004 2004 2007 : Indah Furi Wulandari : Kendari, 24 Mei 1989 : F1C1 07 040 : MIPA / Kimia : Universitas Haluoleo : Jl. Pattimura No. 86 Kendari, Sulawesi Tenggara : +6285241579819 : Perempuan : Islam : [email protected] Tempat Kendari Kendari Kendari Tahun 1995 2001 2001 2004 2004 2007 : Misrawati : Watunohu, 17 Agustus 1989 : F1C1 07 020 : MIPA / Kimia : Universitas Haluoleo : Jl. DI. Panjaitan, BTN Beringin Blok L/4 Kendari, Sulawesi Tenggara : +6285241635105 : Perempuan : Islam : [email protected]

Anggota Peneliti II

Nama Lengkap Tempat & Tgl Lahir NIM Fakultas/Prog. Studi Perguruan Tinggi Alamat Rumah HP Jenis kelamin Agama Riwayat Pendidikan

: Rahmawati Rahim : Kendari, 14 Maret 1989 : F1C1 07 018 : MIPA / Kimia : Universitas Haluoleo : Jalan Salangga No.1 Kendari, Sulawesi Tenggara : +685213322609 : Perempuan : Islam

Macam Pendidikan SDN 1 Wua-Wua SLTP Negeri 10 Kendari SMA Kartika Kendari 3.

Tempat Kendari Kendari Kendari

Tahun 1995 2001 2001 2004 2004 2007

Daftar Riwayat Hidup Pembimbing BIODATA

Personal Nama Tempat, Tgl Lahir NIP Kantor/ Unit Kerja Alamat Kantor Telp/Fax Alamat Rumah Riwayat Pendidikan : : : : : Sitti Hadijah Sabarwati, S.Si, M.Si Waha, 14 Oktober 1971 Penata Muda / IIIa / 132258117 Jurusan Kimia FMIPA Universitas Haluoleo Kampus Baru Tri Dharma Anduonohu Kendari Sulawesi Tenggara : +62401390496 : Jl. Bunga Dahlia No.20A Kendari

UniversitasUNHAS, Makassar ITB, Bandung

JenjangS1 S2

Tahun Lulus1999 2003

Bidang Keahlian Kimia Kimia Organik

a. Pengalaman Riset : No. 1. 2. 3. Judul Isolasi dan Identifikasi Bioaktif Sponge (Thyonella cylindrica) Sebagai Fungisida (Aspergillus niger) Pada Komoditas Perikanan Isolasi dan Identifikasi Senyawa Bioaktif Sponge Sebagai Anti Fungi (Aspergillus niger) Pada Udang Isolasi Senyawa Metabolit Sekunder dari Kulit Batang Macarang denticulata Muell Arg Tahun 1999 2001 2003

Kendari, 5 Oktober 2010 Yang menyatakan,

Sitti Hadijah Sabarwati S.Si., M.SiNIP. 19710514 200003 2 002