bahayadeetpadainsect

7
 BAHA YA DEET PADA INSECT - REPELL ENT Banyak sekali jenis produk pestisida rumah tangga atau lebih dikenal sebagai obat nyamuk, seperti produk pengusir nyamuk dalam bentuk semprotan, bakar, elektrik dll Seberapa sering anda memakai pestisida rumah tangga? Apa merknya dan ampuhkah untuk mengusir nyamuk serta berapa harganya? Pertanyaan tersebut sering muncul jika kita menggunakan pestisida rumah tangga. Tapi tidak banyak yang bertanya apakah aman untuk kesehatan. Prinsip utama yang harus diingat dalam menyikapi penggunaan pestisida rumah tangga adalah semua pestisida merupakan racun dan semua racun pasti berbahaya. DEET (Diethyltoluamide ) merupakan bahan aktif yang paling banyak dan sering digunakan untuk repellent  di Indonesia. Selain DEET, umumnya repellent mengandung bahan kimia sintetis yang dapat menolak nyamuk untuk mendekati kulit. Bahan kimia lain yang juga digunakan diantaranya adalah permetrin, picaridin. Selain itu ada juga bahan yang berasal dari tumbuhan seperti citronella, cedar , verbena, pennyroyal , geranium, lavender,  bawang putih, pine (cemara) dll. Repellent dikenal sebagai salah satu jenis pestisida rumah tangga yang digunakan untuk melindungi tubuh (kulit) dari gigitan nyamuk. Sekarang ini, orang lebih mengenalnya sebagai lotion anti nyamuk. Sebenarnya produk repellent tidak hanya berbentuk lotion, ada juga yang berbentuk spray (semprot). Sehingga cara penggunaannya adalah dengan mengoleskan atau menyemprot - kan bahan tersebut ke kulit. Cara kerja repellent  menolak nyamuk Nyamuk memiliki kemampuan untuk mencari mangsa dengan mencium bau karbondioksida, asam laktat dan bau lainnya yang berasal dari kulit yang hangat dan lembab. Nyamuk sangat sensitif dengan bahan kimia tersebut, sehingga dapat mendeteksi darah yang merupakan makanannya dengan jarak 2,5 meter.  Umumnya repellent termasuk DEET akan memanipulasi bau dan rasa yang

Upload: ferdila-putri-a-dila

Post on 16-Jul-2015

15 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

5/13/2018 BahayaDEETpadaInsect - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bahayadeetpadainsect 1/7

 

BAHAYA DEET PADA INSECT - REPELLENT  

Banyak sekali jenis produk pestisida rumah tangga atau lebih dikenal sebagai

obat nyamuk , seperti produk pengusir nyamuk dalam bentuk semprotan, bakar,

elektrik dll Seberapa sering anda memakai pestisida rumah tangga? Apa

merknya dan ampuhkah untuk mengusir nyamuk serta berapa harganya?

Pertanyaan tersebut sering muncul jika kita menggunakan pestisida rumah

tangga. Tapi tidak banyak yang bertanya apakah aman untuk kesehatan. Prinsip

utama yang harus diingat dalam menyikapi penggunaan pestisida rumah tangga

adalah semua pestisida merupakan racun dan semua racun pasti berbahaya.

DEET (Diethyltoluamide ) merupakan bahan aktif yang paling banyak dan sering

digunakan untuk repellent  di Indonesia. Selain DEET , umumnya repellent 

mengandung bahan kimia sintetis yang dapat menolak nyamuk untuk mendekati

kulit. Bahan kimia lain yang juga digunakan diantaranya adalah permetrin,

picaridin . Selain itu ada juga bahan yang berasal dari tumbuhan seperti

citronella , cedar , verbena , pennyroyal , geranium , lavender, bawang putih, pine  

(cemara) dll.

Repellent  dikenal sebagai salah satu jenis pestisida rumah tangga yang

digunakan untuk melindungi tubuh (kulit) dari gigitan nyamuk. Sekarang ini,

orang lebih mengenalnya sebagai lotion  anti nyamuk. Sebenarnya produk

repellent tidak hanya berbentuk lotion, ada juga yang berbentuk spray (semprot).

Sehingga cara penggunaannya adalah dengan mengoleskan atau menyemprot -

kan bahan tersebut ke kulit.

Cara kerja repellent menolak nyamuk

Nyamuk memiliki kemampuan untuk mencari mangsa dengan mencium bau

karbondioksida, asam laktat dan bau lainnya yang berasal dari kulit yang hangat

dan lembab. Nyamuk sangat sensitif dengan bahan kimia tersebut, sehingga

dapat mendeteksi darah yang merupakan makanannya dengan jarak 2,5 meter. 

Umumnya repellent  termasuk DEET  akan memanipulasi bau dan rasa yang

5/13/2018 BahayaDEETpadaInsect - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bahayadeetpadainsect 2/7

 

berasal dari kulit dengan menghambat reseptor asam laktat pada antena nyamuk

sehingga mencegah nyamuk mendekati kulit.

Mengenal lebih jauh DEET  

DEET  merupakan amida aromatik yang efektif untuk digunakan pada produk

repellent,   juga dikenal sebagai N,N-diethyl-meta-toluamide  atau m-DET . DEET  

sangat larut dalam pelarut benzen, etil eter dan etanol, pertamakali

dikembangkan oleh tentara Amerika pada tahun 1946 dan mulai digunakan

secara luas oleh masyarakat pada tahun 1957.

Konsentrasi DEET pada sebuah produk mengindikasikan seberapa lama waktu

efektifnya produk tersebut. Konsentrasi yang lebih tinggi menunjukkan produktersebut efektif untuk periode waktu yang lebih lama. Misalnya produk

mengandung ≤10% akan efektif selama 2 jam, sedangkan produk dengan

persentase yang lebih tinggi akan bertahan dua kali lebih lama.

Untuk itu, produk dengan konsentrasi DEET  lebih rendah memerlukan

pengolesan berulang karena lama kerjanya lebih pendek. Namun, hal ini juga

dipengaruhi dari lamanya waktu seseorang berada di luar rumah. Selain itu, jenis

aktifitas tertentu menuntut seseorang untuk mengoleskan kembali produk

repellent, sebagai contoh DEET akan tercuci setelah berenang atau melakukan

aktifitas yang mengeluarkan keringat berlebih.

DEET  diserap kedalam tubuh melalui kulit. Penyerapannya melalui kulit

tergantung dari konsentrasi dan pelarut dalam formulasi produk repellent 

tersebut. Suatu hasil penelitian menyebutkan bahwa konsentrasi DEET  sebesar 

15% dalam etanol akan diserap kedalam tubuh, rata-rata 8,4%. Penyerapannya

kedalam tubuh akan dimulai dalam 2 jam setelah penggunaan secara topikal.

Penyerapan DEET  juga tergantung pada umur dan massa tubuh. Bayi yang

berumur < 2 bulan memiliki rasio luas permukaan tubuh terhadap massa tubuh

yang lebih besar sehingga lebih mudah terserap dan mudah mencapai

konsentrasi plasma yang tinggi. Absorpsi juga dapat meningkat ketika digunakan

pada kulit yang luka. Ketika DEET dilarutkan dalam etanol, absorbsi juga dapat

5/13/2018 BahayaDEETpadaInsect - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bahayadeetpadainsect 3/7

 

meningkat karena etanol dapat meningkatkan permeabilitas kulit. Absorbsi dapat

menurun dalam keadaan berkeringat dan suhu tubuh yang tinggi.

Ketika digunakan pada kulit, sebagian DEET diabsorbsi, sebagian lagi menguap

atau hilang terhapus pakaian. DEET yang diabsorbsi oleh kulit masuk ke dalam  jaringan lemak tetapi tidak terakumulasi dalam lapisan superfisial kulit. DEET  

yang terabsorbsi, kemudian akan masuk ke dalam lapisan kulit yang lebih dalam,

akan mengalami metabolisme dan diekskresikan melalui urin.

Bahaya DEET terhadap kesehatan

Semua produk yang ditujukan untuk mengendalikan nyamuk adalah racun, tidak

ada satupun racun yang aman. Begitupula pula dengan repellent. Kandunganrepellent seperti DEET merupakan bahan korosif. Walaupun telah ditambahkan

dengan zat-zat lain yang berfungsi sebagai pelembab, zat ini tetap berbahaya.

Penggunaan repellent  hanya jika dalam keadaan benar-benar dibutuhkan dan

  jangan digunakan pada kulit sensitif atau luka. U.S. EPA (Environmental

Protection Agency) mengklasifikasikan DEET dalam kategori dengan toksisitas

akut yang rendah (kategori III) dan tidak bersifat karsinogen pada manusia.

Toksisitas DEET tergantung dari rute paparan dan dosis yang masuk ke dalam

tubuh. Rute paparan yang sering terjadi pada penggunaan DEET adalah karena

tertelan dan penggunaan topikal yang berlebihan. Selain itu juga dapat masuk

melalui kontak dengan mata dan inhalasi (terhirup).

Tertelan DEET menyebabkan gangguan pada saluran pencernaan seperti mual

dan muntah (tertelan dalam jumlah kecil), biasanya bersifat reversibel. Dosis

yang lebih tinggi menyebabkan hipertensi, takikardi, kejang, depresi sistem saraf 

pusat, letargi, ataksia, tremor, opisthotonus, hipertonia, hepatitis toksik, depresi

saluran pernafasan dan koma. Tertelan DEET dengan dosis besar dapat

menyebabkan akibat yang fatal, terutama jika tertelan bersamaan dengan obat-

obat yang menekan sistem saraf pusat seperti obat-obat sedatif.

Ketika digunakan secara langsung pada kulit, masalah yang sering muncul

adalah iritasi kulit, termasuk eritema (kemerahan pada kulit) dan pruritis (gatal).

5/13/2018 BahayaDEETpadaInsect - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bahayadeetpadainsect 4/7

 

Pada saat bertugas, beberapa orang dari kalangan militer dan petugas hutan

sering menggunakan DEET  dengan konsentrasi yang tinggi setiap hari dan

akibatnya mengalami efek yang parah akibat paparan dalam jangka waktu lama

(kronik), seperti insomnia, kram otot, gangguan pada suasana hati (mood 

disturbances) dan terbentuk ruam. Setelah penggunaan yang berulang dan

dalam jangka waktu lama, absorbsi melalui kulit dapat menyebabkan keracunan

sistemik. Hal ini terutama terjadi pada anak-anak. Kontak dengan mata

menyebabkan efek yang ringan sampai sedang tetapi umumnya iritasi jangka

pendek bersifat tidak permanen. Keracunan melalui inhalasi umumnya karena

produk repellent  yang berbentuk spray  sehingga  menyebabkan iritasi saluran

pernafasan atas.

Penggunaan repellent yang aman

Baca dan ikuti setiap petunjuk dan larangan pada label kemasan.

Dalam memilih produk repellent sebaiknya diperhatikan jenis dan konsentrasi

bahan aktifnya. Jika memilih produk dengan bahan aktif DEET pilihlah

dengan konsentrasi 10-30%.

Jangan digunakan pada kulit yang terluka dan teiritasi serta pada jenis kulit

yang sensitif.

Jangan mengoleskan di tangan atau dekat mata dan mulut pada anak-anak

Gunakan produk secukupnya sesuai kebutuhan, jangan mengoleskan secara

berlebihan. Hindari pengolesan atau penyemprotan produk yang

mengandung DEET > 50% ke ke kulit secara berulang walaupun dalam

waktu yang singkat.

Sebaiknya hindari penggunaan repellent  unt uk anak usia < 2 tahun, jika

terpaksa menggunakan perhatikan usia anak, sebagaimana disampaikan

dalam uraian berikut :

Anak usia <6 bulan:

Jangan menggunakan repellent  dengan bahan aktif  DEET  untuk bayi

dibawah 6 bulan. 

5/13/2018 BahayaDEETpadaInsect - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bahayadeetpadainsect 5/7

 

Penggunaan DEET (repellent ) pada ibu yang sedang menyusui tidak

disarankan karena bahaya terhadap bayi yang sedang disusui belum

diketahui secara pasti. Untuk menghindari gangguan gigitan nyamuk

dapat dilakukan dengan cara seperti penggunaan baju yang tertutup

dan menghindari tempat-tempat yang banyak nyamuk. 

Anak usia 6 bulan – 2 tahun

Jika penggunaan repellent  benar-benar dibutuhkan, dapat digunakan

produk dengan kadar DEET kurang dari 10% dan oleskan hanya satu

kali sehari 

Oleskan repellent  sedikit saja. Jangan mengoleskan pada wajah atau

tangan. 

Jangan biarkan repellent  menempel dikulit dalam jangka waktu yang

lama.

Anak usia 2 -12 tahun

Gunakan produk repellent dengan kadar DEET kurang dari 10%.

Penggunaan repellent tidak boleh lebih dari 3 kali sehari

Jangan dioleskan pada wajah dan tangan

Jangan biarkan repellent  menempel dikulit dalam jangka waktu yang

lama Anak usia >12 tahun

Gunakan produk dengan dengan kadar DEET kurang dari <30%.

Jika dibutuhkan untuk mengoleskannya kembali, pertimbangkan

lamanya waktu bekerja dari repellent:  

- Kadar DEET 30% perlindungannya selama 6 jam

- Kadar DEET 15% perlindungannya selama 5 jam

- Kadar DEET 10% perlindungannya selama 3 jam

- Kadar DEET 5% perlindungannya selama 2 jam

5/13/2018 BahayaDEETpadaInsect - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bahayadeetpadainsect 6/7

 

Penanggulangan keracunan DEET  

Pada penggunaan losion:

• Jika terjadi iritasi pada kulit saat menggunakan, segera cuci bagian kulit

yang teriritasi dengan sabun dan air bersih yang mengalir 

Jika DEET tertelan :

• Berikan arang aktif dengan dosis : dewasa : 25-100 gr; anak-anak (1-12

tahun) : 25-50 gr, anak-anak ( < 1 th) : 10-25 gr, di atas 13 th dosis : 25-

100 gr .

• Jangan dilakukan induksi muntah karena DEET merupakan bahan yang

dapat menyebabkan gejala kejang yang cepat. 

Jika DEET mengalami kontak dengan mata :

• Posisi korban duduk atau berbaring dengan kepala tengadah dan miring

ke sisi mata yang terpapar.

• Secara perlahan buka kelopak mata dan bilas dengan sejumlah air bersih

dingin atau larutan NaCl 0,9% perlahan selama 15-20 menit.

• Hindari bekas air cucian mengenai wajah atau mata lainnya.

• Jika masih belum yakin bersih, bilas kembali selama 10 menit.

• Jangan biarkan korban menggosok matanya.

• Tutuplah mata dengan kain kasa steril dan segera konsultasikan ke dokter 

mata.

Jika DEET terhirup :

• Pindahkan/jauhkan korban dari paparan inhalasi ke udara segar. Jika

terjadi gejala gangguan pernafasan seperti nafas pendek, beri bantuan

pernafasan.

Tidak tersedia antidotum untuk keracunan DEET , karena itu korban yang dibawa

ke rumah sakit akan ditangani secara suportif dan simtomatik.

5/13/2018 BahayaDEETpadaInsect - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bahayadeetpadainsect 7/7

 

Daftar Pustaka

1. Katz, M, Tracy, MD et al, Insect repellents: Historical Persectives and New 

Developments. J Am Acad Dermatol: vol. 58 number 5. May Texas. 2008.

2. Waldvogel M et al. Insect Repellent Products. Department of Entomology

North Carolina Cooperative Extension. North Carolina. 2005.

3. _________, DEET Insect repellant Toxicity , Utox Update vol. 7, salt lake

city, Utah Poison Control Center Utah, 2005.

4.   __________DEET general FAQ Sheet .( http; //npic. orst.edu/factsheets/

DEETgen.pdf). National Pesticide Information Center (NPIC). 2008 dalam

New World Encyclopedia : DEET (http://www. newworldencyclopedia.org/

entry/DEET).

5. ______________. Insect Repellents for Children. Canadian Paediatric

Society. Ottawa. 2002.

6. ___________Pedoman Pertolongan Keracunan Untuk Puskesmas :

Pestisida. Sentra Informasi Keracunan PIOM Badan POM. 2005.

7. ______, DET (N,N-Diethyl-meta-toluamide) Chemical Technical Summary 

for Public Health and Public Safety Professionals. Agency for Toxic

Substances and Disease Registry, Atlanta, 2004.8. http://www.toxinz.com/ 

9. http://npic.orst.edu/RMPP/rmpp_ch8.pdf  

10.http://www.epa.gov/pesticides/factsheets/chemicals/deet.htm