bahan laporan praktikum 7

30
General: Indikator Bakteri Terdapat lima bakteri yang umum digunakan sebagai indikator: a. Koliform Koliform tidak termasuk dalam taksonomi bakteri namun hanya istilah untuk menyebutkan kelompok mikroorganisme yang berada di air. Ciri-ciri bakteri koliform adalah gram negatif, berbentuk batang, merupakan anaerob fakultatif yang dapat memfermentasikan laktosa dengan pembentukkan asam dan gas pada suhu 35 °C selama 24-48 jam. Memiliki enzim tambahan yaitu sitokrom oksidase dan beta-galaktosidase. Koliform dapat ditemukan di saluran pencemaran hewan, tanah, atau secara alami pada sampel lingkungan. Pada keadaan normal, koliform terdapat di air dalam jumlah standar dan dapat diukur, namun bila terjadi pencemaran air, jumlah koliform akan menjadi banyak dan dapat melebihi jumlah bakteri patogen lain. Oleh karena itu, koliform dapat digunakan sebagai indikator pencemaran air. Jika terdapat bakteri koliform dalam air, belum tentu bakteri patogen juga ada di air tersebut, namun jika bakteri koliform terdapat dalam jumlah besar maka perlu diperiksa kembali keberadaan bakteri patogen lain. b. Koliform tinja Digunakan untuk mendeteksi pencemaran tinja. Merupakan bakteri termotoleran yang dapat beradaptasi dengan cara stabilisasi protein pada suhu di saluran pencernaan. Koliform tinja dapat melakukan fermentasi dengan menghasilkan asam dan gas pada suhu 44.5 °C. Koliform tinja memiliki korelasi yang kuat dengan pencemaran tinja hewan berdarah panas. Untuk mendeteksi E.coli pada koliform tinja secara lebih spesifik dapat digunakan enzim MUG yang akan berpendar dengan sinar UV. c. Streptococcus Tinja – Enterococcus Merupakan mikrobiota pada manusia dan hewan. Contoh Streptococcus pada manusia adalah S. faecalis dan S. faecium d. Clostridium Merupakan mikrobiota pada hewan berdarah panas dan limbah. Sifatnya lebih stabil dibanding patogen dan

Upload: winona-maheswari-ramadhan

Post on 06-Aug-2015

337 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

mikrobiologi lingkungan

TRANSCRIPT

Page 1: Bahan laporan praktikum 7

General:

Indikator BakteriTerdapat lima bakteri yang umum digunakan sebagai indikator:a. KoliformKoliform tidak termasuk dalam taksonomi bakteri namun hanya istilah untuk menyebutkan kelompok mikroorganisme yang berada di air. Ciri-ciri bakteri koliform adalah gram negatif, berbentuk batang, merupakan anaerob fakultatif yang dapat memfermentasikan laktosa dengan pembentukkan asam dan gas pada suhu 35 °C selama 24-48 jam. Memiliki enzim tambahan yaitu sitokrom oksidase dan beta-galaktosidase. Koliform dapat ditemukan di saluran pencemaran hewan, tanah, atau secara alami pada sampel lingkungan.Pada keadaan normal, koliform terdapat di air dalam jumlah standar dan dapat diukur, namun bila terjadi pencemaran air, jumlah koliform akan menjadi banyak dan dapat melebihi jumlah bakteri patogen lain. Oleh karena itu, koliform dapat digunakan sebagai indikator pencemaran air. Jika terdapat bakteri koliform dalam air, belum tentu bakteri patogen juga ada di air tersebut, namun jika bakteri koliform terdapat dalam jumlah besar maka perlu diperiksa kembali keberadaan bakteri patogen lain.b. Koliform tinjaDigunakan untuk mendeteksi pencemaran tinja. Merupakan bakteri termotoleran yang dapat beradaptasi dengan cara stabilisasi protein pada suhu di saluran pencernaan. Koliform tinja dapat melakukan fermentasi dengan menghasilkan asam dan gas pada suhu 44.5 °C. Koliform tinja memiliki korelasi yang kuat dengan pencemaran tinja hewan berdarah panas. Untuk mendeteksi E.coli pada koliform tinja secara lebih spesifik dapat digunakan enzim MUG yang akan berpendar dengan sinar UV.c. Streptococcus Tinja – EnterococcusMerupakan mikrobiota pada manusia dan hewan. Contoh Streptococcus pada manusia adalah S. faecalis dan S. faeciumd. ClostridiumMerupakan mikrobiota pada hewan berdarah panas dan limbah. Sifatnya lebih stabil dibanding patogen dan memiliki spora sehingga dapat digunakan untuk mendeteksi polusi yang terjadi di waktu lampau.e. PseudomonasDigunakan sebagai indikator kolam renang selain Staphylococcus aureus. Memiliki sifat tahan terhadap desinfeksi kimiawi. Berpigmen pyocyanin dan dapat berpendar.f. Bacteroides sp. dan Bifidobacteria sp.Banyak ditemukan di feses 100 kali dibanding yang lain. Kedua bakteri ini sulit dideteksi karena bersifat sangat anaerob dan dapat musnah bila terkena oksigen, sehingga untuk mendeteksi perlu kondisi yang sangat anaerob pula. Beberapa jenis Bacteroides spesifik pada manusia.

Page 2: Bahan laporan praktikum 7

http://aguskrisnoblog.wordpress.com/2012/01/01/3184/

Indikator ProtozoaSesungguhnya tidak ada indikator yang berlaku secara universal bagi parasit protozoa. Indikator bergantung pada sumber air yang dugunakan pada suatu daerah tertentu. Contoh yang telah diidentifikasi adalah indikasi menggunakan spora Clostridium dan bakteri aerob termostabil.Mikroorganisme yang menjadi indikator makanan merupakan kelompok bakteri yang keberadaannya di makanan di atas batasan jumlah tertentu, yang dapat menjadi indikator suatu kondisi yang terekspos yang dapat mengintroduksi organisme berbahaya dan menyebabkan proliferasi spesies patogen ataupun toksigen. Misalnya E. coli tipe I, koliform dan fekal streptococci digunakan sebagai indikator penanganan pangan secara tidak higienis, termasuk keberadaan patogen tertentu. Mikroorganisme indikator ini sering digunakan sebagai indaktor kualitas mikrobiologi pada pangan dan air.http://aguskrisnoblog.wordpress.com/2012/01/01/3184/

7.1

Pemeriksa teknis lingkungan dan air pada UPT Labkesda Kudus, Munawar, Kamis (26/1) menjelaskan, pemeriksaan sampel air tersebut sebenarnya memang sudah menjadi program rutin setiap tahun, dan hal ini sekaligus untukmencegah terjadinya infeksi yang disebabkan oleh parameter bilogis bakteri E-coli. "Pemeriksaan disesuaikan dengan jenis air untuk mengetahui kandungan E-coli sesuai ambang batas maing-masing jenis sampel," katanya.Munawar menjelaskan, ketentuan ambang batas tersebut sesuai dengan yang tercantum dalam peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 452 tahun 2010, yaitu tentang standar air minum."Pada dasarnya standar air minum harus nol dari E-coli. Sedangkan untuk air bersih perpipaan maksimal kurang dari 10 mpn (most probable number). Kemudian untuk air bersih bukan perpipaan maksimal kurang dari 50 mpn," ungkapnya.Salah satu upaya untuk menghindari ikut masuknya E-coli, lanjut  Munawar utamanya pada sekala rumah tangga disarankan agar memasak air hingga mendidih sebelum dikonsumsi.

Page 3: Bahan laporan praktikum 7

"Tujuannya agar bakteri yang terdapat dalam air disterilisasi. Sedangkan untuk air bersih yang diketahui kandungan E-coli melebihi ambang batas bisa dilakukan langkah kapuritisasi," paparnya.Disinggung soal kaitanya dengan terkontaminasinya air hujan dengan sejumlah sumber air, pihaknya menjelaskan bisa saja ini terjadi. "Namun kami belum bisa memastikan apakah bakteri E-coli bisa diakibatkan dari air hujan," terangnya.Penyebaran bakteri E-coli bisa melalui tiga jalan, yakni antar orang, makanan-minuman, serta binatang. "Pertama, antara orang ke orang, kemudian dari makanan-minuman yang tidak dimasak dengan sempurna, dan bisa pula lewat binatang yang telah terinfeksi lalu menyebarkannya ke makanan dan dikonsumsi manusia, misalnya lalat,"

http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2012/01/26/107741/Bakteri-E-coli-Sering-Ditemukan-di-Air

. Latar BelakangBerbagai mikroba patogen seringkali ditularkan melalui air yang tercemar sehingga menimbulkan penyakit bawaan manusia maupun hewan. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian mengenai adanya mikroba dalam suatu makanan dan minuman agar dapat dikonsumsi manusia dengan layak sehingga tidak menimbulkan penyakit akibat kontaminasi mikroba dalam makanan dan minuman dan dapat memenuhi kebutuhan tubuh secara optimal.

Analisis kuantitatif mikrobiologi pada bahan pangan penting dilakukan untuk mengetahui mutu bahan pangan dan menghitung proses pengawetan yang akan diterapkan pada bahan pangan tersebut. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menghitung atau mengukur jumlah jasad renik dalam suatu suspensi, salah satunya adalah pemeriksaan adanya bakteri Coliform pada makanan dan minuman dengan metode MPN (Most Probable Number).

b. Landasan TeoriMetode MPN biasanya biasanya dilakukan untuk menghitung jumlah mikroba di dalam contoh yang bebentuk cair, meskipun dapat pula digunakan untuk contoh berbentuk padat.Dalam praktikum ini suatu bahan makanan/ minuman dengan sampelnya yaitu sirup dilakukan pengenceran secara desimal (10-1), kemudian masing-masing tabung dengan seri 3-3-3 dimasukkan 10 ml, 1 ml dan 0,1 ml ke dalam tabung yang berisi Lactosa Broth dan tabung Durham. Untuk setiap pengenceran digunakan 3 seri tabung. Setelah diinkubasi selama 2 x 24 jam dengan suhu 37°C, maka akan dapat dilihat tabung yang positif yaitu tabung yang ditumbuhi mikroba yang dapat ditandai dengan

Page 4: Bahan laporan praktikum 7

terbentuknya gas di dalam tabung Durham. Lalu diamati tabung yang terdapat gas/ gelembung dan berwarna keruh sehingga kombinasi tabung yang positif dari uji duga dan uji penegasan dapat dicocokkan dengan tabel MPN-seri 9 tabung.

Prosedur KerjaProsedur kerja dari praktikum pemeriksaan bakteri coliform pada makanan dan minuman dengan metode MPN adalah sebagai berikut :

1. Uji Pendugai. Diaseptiskan tangan, alat dan tempat kerja.ii. Sampel ditimbang sebanyak 10 gram memasukkan ke dalam air pengencer (yang mengandung NaCl fisiologis) 90%.iii. Masukkan pengencer/ Na fisiologis dan Lactosa Broth ke dalam ke-9 tabung reaksi sesuai banyaknya yaitu 10 ml, 1 ml dan 0,1 ml lalu masukkan tabung Durham. Bungkus masing-masing tabung reaksi dengan pembungkus kayu.iv. Diinkubasi selama 2 x 24 jam dengan suhu 37°C dan diamati tertangkap tidaknya gas dalam tabung Durham setiap 1 jam sekali.v. Jika terdapat gas atau keruh, maka diduga terdapat Coliform pada tabung.

10 ml 1 ml 0,1 ml

Uji Penduga10 ml 1 ml 0,1 ml

BGLBDS BGLBSS BGLBSS

2. Uji Penegasani. Dasarnya yaitu hasil dari uji penduga yaitu banyaknya larutan dalam tabung reaksi yang terdapat gas/ gelembung yang berjumlah 4 buah.ii. Ambil jarum ose lalu bakar jarum di atas pembakar bunsen sampai membara. Masukkan jarum ose ke dalam tabung reaksi sampai menyentuh larutan dan angkat. Lalu jarum ose masukkan ke tabung berisi 10 ml, 1 ml dan 0,1 ml sirup dengan tabung Durham didalamnya dengan kombinasi 3-3-3. Usahakan tabung dan jarum selalu dekat dengan api agar tetap steril.iii. Masukkan tabung ke dalam inkubator/ diinkubasi selama 2 x 24 jam dan diamati setiap 1 jam. Lalu amati adanya gas/ gelembung yang terdapat dalam tabung Durham.

10 ml 1 ml 0,1 ml

Page 5: Bahan laporan praktikum 7

BGLBDS BGLBSS BGLBSS

d. TujuanPraktikum pemeriksaan bakteri coliform pada makanan dan minuman dengan metode MPN bertujuan untuk melacak adanya bakteri coliform dalam contoh makanan dan atau minuman.

BAB IIIHASIL PEMERIKSAAN

Dari hasil praktikum pemeriksaan bakteri coliform pada makanan dan minuman dengan meode MPN, diperoleh hasil bahwa terdapat tabung dalam setiap tabung sehingga terbentuk kombinasi 3-3-3. Nilai MPN dari tabel MPN 9 tabung adalah 7,2 sehingga diperoleh perhitungan MPN mikroba sebagai berikut :Hasil akhir dari uji penegasan yaitu terdapat, 1 buah tabung reaksi dengan gas/ gelembung di dalam tabung Durham berisi 10 ml, tidak ada gas/ gelembung di dalam tabung Durham berisi 1 ml dan terdapat 1 buah tabung reaksi dengan gas/ gelembung di dalam tabung Durham berisi 0,1 ml. Maka dari tabel MPN dengan hasil akhir 1-0-1 yaitu 7,2 MPN/100 ml.MPN mikroba = = = 7,2 x 103

BAB IVPEMBAHASAN

Menurut WHO menyatakan bahwa untuk melakukan monitor terhadap air minum, maka dapat digunakan kemungkinan masuknya mikroba patogen ke dalam feses manusia dan hewan berdarah panas. Ada 3 indikator air minum yang layak untuk diminum, yaitu:1. Kelompok ColiformAPHA merekomendasikan Bacillus coli, Esterichia coli sebagai indikator kontaminasi fecal yang menggunakan laktosa untuk memproduksi asam dan gas atau banyak enzim β- D galaktosidase.2. Fecal Coliform3. Esterichia coli (Kay and Fricker, 1997).Metode MPN biasanya biasanya dilakukan untuk menghitung jumlah mikroba di dalam contoh yang berbentuk cair, meskipun dapat pula digunakan untuk contoh berbentuk padat dengan terlebih dahulu membuat suspensi 1:10 dari contoh tersebut (Fardiaz, 1993). 

Page 6: Bahan laporan praktikum 7

Metode MPN digunakan medium cair di dalam tabung reaksi, dimana perhitungannya dilakukan berdasarkan jumlah tabung yang positif yaitu yang ditumbuhi oleh jasad renik setelah inkubasi pada suhu dan waktu tertentu. Pengamatan tabung yang positif dapat dilihat dengan mengamati timbulnya kekeruhan atau terbentuknya gas di dalam tabung kecil (tabung Durham) yang diletakkan pada posisi terbalik, yaitu untuk jasad renik pembentuk gas.Dalam metode MPN, pengenceran harus dilakukan lebih tinggi daripada pengenceran dalam hitungan cawan, sehingga beberapa tabung yang berisi medium cair yang diinokulasikan dengan larutan hasil pengenceran tersebut mengandung satu sel, beberapa tabung yang lainnya mengandung lebih dari satu sel atau tabung lainnya tidak mengandung sel. Dengan demikian setelah inkubasi, diharapkan terjadi pertumbuhan pada beberapa tabung yang dinyatakan sebagai tabung positif, sedangkan tabung lainnya negatif.Pada pengenceran pertama kesembilan tabung menghasilkan pertumbuhan positif yaitu dengan seri tabung 3-3-3 pada ukuran 10 ml, 1 ml dan 0,1 ml menghasilkan 2-1-2 tabung yang positif ditumbuhi jasad renik dan pada pengenceran kedua, kesembilan tabung menghasilkan 1-0-1 tabung yang positif ditumbuhi jasad renik.Metode MPN dapat digunakan untuk menghitung jumlah jasad renik tertentu yang terdapat diantara campuran jasad renik lainnya. Sebagai contoh, jika digunakan Lactosa Broth, maka adanya bakteri yang dapat memfermentasi laktosa ditunjukkan dengan terbentuknya gas di dalam tabung Durham. Cara ini biasa digunakan untuk menentukan MPN koliform terhadap air atau minuman karena bakteri Coliform termasuk bakteri yang dapat menfermentasi laktosa. (Fardiaz, 1992).Dalam metode MPN (Most Probable Number) untuk uji kualitas mikrobiologi air dalam praktikum digunakan kelompok koliform sebagai indikator. Metode MPN merupakan uji deretan tabung yang menyuburkan pertumbuhan koliform sehingga diperoleh nilai untuk menduga jumlah koliform dalam sampel yang diuji. Uji ini diawali dengan memasukkan 10 ml cairan dari sampel ke dalam lauryl tryptose broth, uji awal ini disebut uji duga (presumtive test). Dalam uji duga, setiap tabung yang menghasilkan gas dalam masa inkubasi diduga mengandung bakteri koliform. Uji dinyatakan positif bila terlihat gas dalam tabung Durham. Tabung yang memperlihatkan gas diuji lebih lanjut dengan uji peneguhan. Untuk uji peneguhan dilakukan untuk meneguhkan bahwa gas yang terbentuk disebabkan oleh kuman koliform dan bukan disebabkan oleh kerja sama beberapa spesies sehingga menghasilkan gas. Uji peneguhan menggunakan BGLB (Briliant Green Bile Lactose Broth) yang diinokulasikan dengan satu mata ose media yang memperlihatkan hasil positif pada uji duga (Lay, 1994).

BAB VPENUTUP

1. MPN standar Coliform menurut Lampiran Surat Keputusan Dirjen POM no:

Page 7: Bahan laporan praktikum 7

03726/B/SK/VII/1989 tentang batas maksimal cemaran mikroba dalam makanan adalah 20 MPN/100 ml.2. Dibandingkan dengan hasil praktikum yaitu sebesar 7,2 MPN/100 ml, dapat dikatakan sampel minuman (sirup) masih memenuhi syarat kesehatan untuk dikonsumsi karena kurang dari standar MPN (<20 MPN/100 ml).

DAFTAR PUSTAKA

Fardiaz, Srikandi. 1992. Mikrobiologi Pangan 1. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta

______________. 1993. Analisis Mikrobiologi Pangan. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta

Lay, W. Bibiana. 1994. Analisis Mikroba di Laboratorium. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta

Kay, D and Fricker, C. 1997. Coliforms and E. Coli; Problem or Solution? The Royal Society of Chemistry, UK

http://yu2n-sevenfoldism.blogspot.com/2012/04/laporan-pemeriksaan-bakteri-coliform.html

PEMBAHASAN Adanya bakteri coliform dan E.Coli pada sumber air, mengindikasikan kalau air tersebut kurang higienis peruntukkannya sebagai air minum. Karena, bakteri ini biasanya berasal dari kotoran hewan atau manusia. Coliform merupakan kelompok bakteri gram negatif yang berbentuk batang, hidup aerob atau anaerob fakultatif dan dapat memfermentasi lactose dengan menghasilkan gas. Eschericia coli merupakan salah satu kelompok bakteri yang berasal dari kotoran manusia sehingga disebut pula fecal coli atau coli tinja. Coliform dan E.Coli merupakan mikroorganisme indikator pencemaran air karena terdapat peluang bagi berbagai macam mikroorganisme pathogen lainnya yang secara berkala terdapat pada saluran pencernaan masuk ke air tersebut. Coliform dan E.coli merupakan flora normal pada saluran pencernaan manusia. Untuk mengetahui jumlah coliform di dalam sampel air dapat di uji dengan metode MPN (Most Probable Number) atau Jumlah Perkiraan Terdekat. Metode ini sangatlah efektif karena sangat sensitif dan dapat mendeteksi coliform dalam jumlah yang sangat rendah. Berdasarkan data hasil praktikum, setelah diinkubasi pada suhu 37oC selama 2 x 24 jam maka hanya sampel air tower yang menunjukkan presumtive positif (dari tabung 1a s/d 5a), yang ditandai dengan adanya gas pada tabung durham,

Page 8: Bahan laporan praktikum 7

terjadinya perubahan warna dari kuning bening menjadi keruh dan adanya bau. Sedangkan, tabung 1b dan 2b menunjukkan presumtive negatif. Dan sampel air PDAM menunjukkan presumtive negatif karena tidak adanya gas pada tabung durham. Sehingga hanya sampel air tower (tabung 1a s/d 5a) yang dilanjutkan ke tes penegasan. Pada tes penegasan, pada sampel air tower yang diinkubasi pada suhu 37oC selama 24 jam untuk indentifikasi adanya coliform maka semua tabung menunjukkan confirmative positif. Sehingga angka yang diperoleh untuk menunjukkan confirmative positif adalah : 5-0- 0 dan index MPN yang diperoleh yaitu 38/100 ml. Dan untuk sampel air tower yang diinkubasi pada suhu 44oC selama 24 jam maka hanya satu tabung (tabung 4a) yang menunjukkan confirmative positif. Sehingga angka yang diperoleh untuk menunjukkan confirmative positif adalah : 1-0-0 dan index MPN yang dipeoleh yaitu 2,2/100 ml. Sehingga sampel air tersebut masih layak untuk dikonsumsi. XI. KESIMPULAN Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Pada pemeriksaan bakteriologi air, untuk mengetahui jumlah bakteri coliform dan E.Coli dapat dilakukan dengan metode MPN (Most Probable Number) atau Jumlah Perkiraan Terdekat. 2. Pada tes perkiraan atau Presumtive Test, hanya sampel air tower yang menunjukkan presumtive positif (tabung 1a s/d 5a), yang ditandai dengan adanya gas pada tabung durham, terjadinya perubahan warna dari kuning bening menjadi keruh dan adanya bau. Sedangkan sampel air tower tabung 1b dan 2b serta semua tabung dari sampel air PDAM menunjukkan presumtive negatif. 3. Pada tes penegasan, pada sampel air tower yang diinkubasi pada suhu 37oC selama 24 jam untuk indentifikasi adanya coliform maka semua tabung menunjukkan confirmative positif. Sehingga angka yang diperoleh untuk menunjukkan confirmative positif adalah : 5-0-0 dan index MPN yang diperoleh yaitu 38/100 ml. Dan untuk sampel air tower yang diinkubasi pada suhu 44oC selama 24 jam maka hanya satu tabung (tabung 4a) yang menunjukkan confirmative positif. Sehingga angka yang diperoleh untuk menunjukkan confirmative positif adalah : 1-0-0 dan index MPN yang dipeoleh yaitu 2,2/100 ml. Sehingga sampel air tersebut masih layak untuk dikonsum

http://sectoranalyst.blogspot.com/2011/09/laporan-pemeriksaan-bakteriologis-air.html

 Vibrio Cholerae

Page 9: Bahan laporan praktikum 7

Vibrio cholerae adalah bakteri gram-negative yang berentuk batang melengkung. Bakteri ini dapat berpindah melalui air. Vibrio Cholerae mengeluarkan suatu enterotoksin yang menyebabkan diare, mulai dari ringan sampai hebat, muntah, dan kehilangan cairan tubuh secara cepat, dan menyebabkan kematian dalam waktu singkat. Vibrio cholerae  sering muncul sebagai endemik di banyak wilayah Asia. Organisme patogen tersebut dapat menyebabkan pencemaran air dengan konsentrasi sebesar 10 – 10.000 organismpe per 100 ml air pada saat terjadi endemik. Ledakan endemik Kolera pernah terjadi di Peru dan Chilli yang diakibatkan mengonsumsi sayuran yang telah terkontaminasi oleh air yang telah tercemar oleh Vibrio Cholerae.

http://aguskrisnoblog.wordpress.com/2012/01/01/3184/

UJI MIKROBIOLOGI AIRI. TUJUANPraktikum ini dimaksudkan untuk mengajarkan pada mahasiswa:1. Prosedur uji bakteriologik air.2. Mencari nilai MPN coliform dan TPC bakteri coli pada sampel air.3. Cara mengisolasi bakteri Escherichia coli dari sampel air

II. LANDASAN TEORIAir yang kita gunakan untuk keperluan sehari-hari mengandung berbagai jenis mikroba (patogen dan nonpatogen) di dalamnya. Seiring dengan berkembangnya industri, penduduk dan luasnya areal pemukiman, ketersediaan akan air bersih yang layak diminum semakin langka. Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam menilai kelayakan / kualitas air unuk menjadi air minum adalah jenis bakteri yang terkandung di dalamnya.Pemakaian air sungai sebagai air minum masih aman digunakan asalkan

Page 10: Bahan laporan praktikum 7

mikroorganisme (bakteri) yang terkandung di dalamnya tidak bersifat patogen. Air minum yang tercemar oleh kuman dapat menyebabkan wabah penyakit usus. Ditemukannya kuman-kuman patogen dari air minum, misalnya Salmonella Tiphy, Shigella dysentriae, Vibrio Cholera, Escherichia coli merupakan bukti langsung bahwa air minum sudah tercemar kotoran manusia. Salah satu metode pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan monitoring kualitas air secara mikrobiologik sebelum dijadikan sebagai sumber air minum.C. Adanya bakteri koliform di dalam minuman menunjukkan kemungkinan adanya mikroba yang bersifat enteropatogenik dan atau toksikgenik yang berbahaya bagi kesehatan.Koliform merupakan suatu grup bakteri yang digunakan sebagai indikator adanya polusi kotoran dan kondisi yang tidak baik terhadap air, makanan,, susu,dll. Koliform sebagai suatu kelompok dicirikan sebagai bakteri berbentuk batang, gram negative, tidak membentuk spora, aerobik dan anaerobik fakultatif yang memfermentasi laktosa dengan menghasilkan asam dan gas dalam waktu 48 jam pada suhu 35 Keberadaan kuman-kuman patogen dalam sampel air umumnya dalam jumlah kecil dan karena sukarnya teknik pengisolasian, maka pemeriksaan bakteriologik air minum untuk mengetahui keberadaan kuman pathogen menjadi tidak praktis. Selain itu, analisis air tidak memungkinkan dapat menentukan semua jenis kuman patogen. Oleh karena itu, dilakukan suatu pendekatan dengan melakukan pemeriksaan bakteriologis terhadap keberadaan kuman komensal usus manusia, yaitu bakteri koli (koli fekal dan nonfekal) utamanya bakteri Escherichia coli sebagai indikator terjadinya pencemaran fekal. Digunakannya Escherichia coli sebagai indikator kualitas air disebabkan Escherichia coli hidup di usus manusia dan hewan dan keluar melalui tinja sehingga keberadaanya di air memperingatkan tentang kemungkinan adanya patogen lain yang berasal dari usus atau system pencernaan hewan dan manusia. Selain itu Escherichia coli juga dapat memfermentasikan laktosa dengan membentuk gas pada suhu kamar, sehingga untuk uji bekteriologik air merupakan indikator yang terpercaya.

Pemerikasaan bakteriologik air terdiri dari :a. Pemeriksaan kuantitatif, yaitu untuk menentukan atau mendeteksi bakteri koli dalam air, terdiri dari tiga tahap yaitu :1. Uji pendugaan (presumptive test)Uji ini dilakukan untuk menduga keberadaan bakteri koli dalam suatu sampel air. Uji dilakukan dalam medium fermentasi kaldu laktosa (laktosa broth) yang berisi tabung Durham. Uji dinyatakan positif bila terbentuk gas pada tabung Durham, karena bakteri koli mampu memfermentasikan laktosa dengan menghasilkan gas yang merupakan khasnya. Uji pendugaan dapat menunjukkan kuantitas mikroorganisme koli yang merupakan jumlah perkiraan trdekat (MPN : Most Probable Number). MPN didapatkan dengan menghitung jumlah tabung positif dari tiap seri setelah 24 jam inkubasi pada suhu 37°C. Jumlah tabung tersebut dicocokkan dengan tabel MPN yang sesuai dengan jumlah seri tabung yang digunakan (missal MPN 3-3-3 atau MPN 5-5-5) untuk

Page 11: Bahan laporan praktikum 7

mengetahui nilai MPN.2. Uji penegasan atau penentu (confirmed test)Konfirmasi dari uji pendugaan perlu dilakukan, karena nilai positif (gas) dari uji pertama dapat juga merupakan reaksi dari bakteri non koli yang bukan indicator pencemar fekal. Uji penentu memrlukan medium selektif atau diferensisal, misalnya BGLB (Brilliant Green Lactose Broth) dengan dilengkapi tabung Durham, EMB (Eosin Metylen Blue) atau endo agar. umumnya digunakan BGLB dengan tabung Durham karena diketahui ox-bile dan brilliant green dalam BGLB mampu menghambat pertumbuhan bakteri gram positif yang termasuk memfermentasikan laktosa seperti Clostridia. Syarat uji bernilai positif sama dengan uji pendugaan. Bila pada tahap ini di dalam kultur uji masih terbentuk gas, maka sampel air dinyatakan tidak layak minum.3. Uji pelengkap (completed test)Uji ini merupakan analisis akhir dari sampel air untuk mendeteksi keberadaan bakteri koli fekal. Metode yang digunakan adalah pengecatan Gram terhadap bakteri yang muncul atau tumbuh pada media EMB agar pada uji penentu. Bila karakter koloni berwarna hijau metalik dan hasil pengamatan dengan mikroskop menunjukkan bakteri berbentuk batang tersebut adalah E. coli dan uji pelengkap bernilai positif.b. Pemeriksaan kualitatif, yaitu untuk menentukan total mikroba yang terdapat dalam sampel air yang umumnya menggunakan media kaldu agar.Adapun untuk melindungi dan mencegah masyarakat terhadap bahaya penyakit yang bersumber dari air, maka WHO dan menteri kesehatan RI menetapkan baku mutu air minum sebagai berikut :Baku mutu WHO Menkes RIMPN coliform 0/100 ml air 0/100 ml airMPN E. coli 0/100 ml air 0/100 ml airTPC 100 kuman/ ml air 200 kuman/ml air

 Pemeriksaan kuantitatif1. Uji pendugaan dengan metode 5-5-5Metode ini menggunakan 3 kelompok tabung. Masing-masing kelompok terdiri dari 5 tabung dan tiap-tiap tabung reaksi pada kelompok satu, dua dan tiga berturut-turut berisi 10, 5, 5 ml medium kaldu laktosa dan tabung Durham yang telah dalam keadaan steril. Kemudian pada tiap-tiap tabung kelompok 1, 2, dan 3 ditambahkan 10, 1, 0,1 ml sampel air uji secara aseptic menggunakan pipet ukur. Selanjutnya semua tabung reaksi diinkubasi pada suhu kamar (37° C) selama 24 jam. Bila tidak terdapat cukup gas (<10 %) dalam tabung Durham, maka sebaiknya inkubasi dilanjutkan sampai 24 jam kemudian (total 48 jam inkubasi). Bila selama 24 jam dinyatakan jumlah gas yang berada di tabung Durham cukup (≥ 10 %), maka uji presumtif dinyatakan diduga positif. Catatlah banyaknya tabung reaksi pada masing-masing kelompok yang bernilai positif, gunakan tabel Mc Crady untuk mengetahui nilai MPN kuman coliform tiap 100 ml sampel air uji.

Page 12: Bahan laporan praktikum 7

2. Uji penegasan / penentuBiakan dalam tabung reaksi yang bernilai positif pada masing-masing kelompok ditanam kembali pada tabung reaksi yang berisi medium cair BGLB yang didalamnya dilengkapi tabung Durham. Volume medium dan biakan yang ditambahkan sesuai dengan kelompok asal usul presumtif. Kemudian diinkubasi 24 jam pada suhu kamar (37° C). Bila terdapat gelembung gas didalamnya uji penegas positif dan dianggap mengandung E.coli. Catatlah banyaknya tabung reaksi yang bernilai penegasan positif dari masing-masing kelompok. Gunakan tabel Mc Crady untuk mengetahui nilai MPN kuman E.coli tiap 100 ml sampel air uji.3. Uji pelengkapBiakan dalam tabung yang beruji penegasan positif di tanam secara gores (streak method) pada media EMB. Kemudian diinkubasi pada suhu kamar (37° C) selama 48 jam. Setelah itu dilakukan pengecatan gram terhadap koloni yang muncul atau tumbuh. Uji lengkap bernilai positif bila koloni yang muncul berwarna hijau metalik dan hasil pengecatan gram melalui pengamatan mikroskop diketahui bakteri berbentuk batang Gram negatif. Jika uji lengkap bernilai positif, maka dapat dipastikan bakteri tersebut adalah E.coli.

b. Pemeriksaan kualitatifMetode yang digunakan adalah TPC (total plate count). 1 ml sampel air yang diencerkan di tanam menggunakan metode cawan tuang dengan megia kaldu agar untuk mengetahui total bakteri dalam sampel air uji dan media SSA untuk mengetahui keberadaan bakteri Salmonella dan Shigella dalam sampel air uji. Kemudiam diinkubasi selama 24 jam pada suhu kamar (37° C). Koloni yang muncul dihitung populasinya dan bila jumlah koloni lebih dari 300 koloni, maka digunaka quebec colony counter sebagai alat bantu menghitung. Jumlah koloni yang telah ditemukan adalah jumlah bakteri per ml sampel air uji.

 PEMBAHASANAir merupakan kebutuhan esensial bagi seluruh makhluk hidup dan merupakan habitat yang secara alami sangat mudah tercemar oleh faktor biotik dan abiotik. Untuk dapat digunakan sebagai air minum, maka air tersebut harus memenuhi 3 syarat, yaitu nilai MPN koliform dan coli adalah 0 cell/ml, nilai TPC < 102 CFU/ml, dan bakteri patogen harus bernilai 0 atau nihil. Untuk itu, maka pada praktikum ini akan dilakukan uji mikrobiologi air untuk mengetahui kelayakan air tersebut untuk dapat digunakan sebagai air minum atau tidak. Dan dari uji tersebut, diperoleh hasil sebagai berikut

1. Uji pada air kemasan Pada tahap pemeriksaan kuantitatif, baik pada uji pendugaan, uji penegasan, maupun uji pelengkap, semuanya bernilai negatif. Sehingga nilai MPN yang didapatkan adalah 0 cell/100 ml. Sedangkan pada metode TPC dengan media NA didapatkan jumlah

Page 13: Bahan laporan praktikum 7

mikroba 5 CFU/ml. Dan pada uji patogen dengan medium EMB ditemukan bakteri E. coli dengan jumlah 7 CFU/ml, dan pada medium SSA ditemukan bakteri Salmonella dan Shigella dengan jumlah 3 CFU/ml. Dari beberapa nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa air kemasan tersebut tidak layak untuk diminum.

2. Uji pada air isi ulangPada tahap pemeriksaan kuantitatif, baik pada uji pendugaan, uji penegasan, maupun uji pelengkap, semuanya bernilai negatif. Sehingga nilai MPN yang didapatkan adalah 0 cell/100 ml. Sedangkan pada metode TPC dengan media NA didapatkan jumlah mikroba 149 CFU/ml. Dan pada uji patogen dengan medium EMB ditemukan bakteri E. coli dengan jumlah 87 CFU/ml, dan pada medium SSA ditemukan bakteri Salmonella dan Shigella dengan jumlah 197 CFU/ml. Dari beberapa nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa air isi ulang tersebut tidak layak untuk diminum.

3. Uji pada air PDAMPada tahap pemeriksaan kuantitatif, baik pada uji pendugaan, uji penegasan, maupun uji pelengkap, semuanya bernilai negatif. Sehingga nilai MPN yang didapatkan adalah 0 cell/100 ml. Sedangkan pada metode TPC dengan media NA didapatkan jumlah mikroba 325 CFU/ml. Dan pada uji patogen dengan medium EMB ditemukan bakteri E. coli dengan jumlah 129 CFU/ml, dan pada medium SSA ditemukan bakteri Salmonella dan Shigella dengan jumlah 1 CFU/ml. Dari beberapa nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa air PDAM tersebut tidak layak untuk diminum.

4. Uji pada air sumurPada tahap pemeriksaan kuantitatif, baik pada uji pendugaan, uji penegasan, maupun uji pelengkap, semuanya bernilai negatif. Sehingga nilai MPN yang didapatkan adalah cell/100 ml. Sedangkan pada metode TPC dengan media NA didapatkan jumlah mikroba 154 CFU/ml. Dan pada uji patogen dengan medium EMB ditemukan bakteri E. coli dengan jumlah 206 CFU/ml, dan pada medium SSA ditemukan bakteri Salmonella dan Shigella dengan jumlah 304 CFU/ml. Dari beberapa nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa air sumur tersebut tidak layak untuk diminum.

Setiap selesai menuangkan sampel air pada medium, harus dilakukan homogenisasi sampel yang merupakan tahap pendahuluan yang berguna untuk membebaskan sel bakteri yang mungkin terlindung partikel sampel dan untuk memperoleh distribusi bakteri sebaik mungkin.Sedangkan untuk sampel air PDAM dan air sumur perlu dilakukan pengenceran. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan koloni yang tumbuh secara terpisah dan agar dapat dihitung dengan mudah. Hal ini akan sangat membantu terutama untuk sampel dengan cemaran yang sangat tinggi.

Page 14: Bahan laporan praktikum 7

http://wildablog.blogspot.com/2009/12/uji-mikrobiologi-air.html

7.2

Air dapat merupakan medium pembawa mikroorganisme patogenik yang berbahaya bagi kesehatan. Bahaya atau resiko kesehatan uang berhubungan dengan pencemaran air secara umum dapat diklasifikasikan menjadi dua yakni bahaya langsung dan bahaya tidak langsung. Bahaya langsung terhadap kesehatan manusia dapat terjadi akibat mengonsumsi air yang tercemar atau air yang berkualitas buruk, baik langsung diminum, melalui makanan dan dapat juga akibat dari pemakaian air yang tercemar untuk keperluan sehari-hari seperti mencuci peralatan makan dan lain sebagainya. Bahaya bagi kesehatan masyarakat dapat pula diakibakan oleh berbagai dampak kegiatan industri dan pertanian. Sedangkan bahaya tak langsung dapat terjadi misalnya akibat dari mengonsumsi ikan, yang dimana ikan tersebut sudah tercemar atau mengandung zat-zat polutan berbahaya.Pencemaran air oleh virus, bakteri patogen, dan parasit lainnya atau oleh zat kimia dapat terjadi pada sumber air bakunya, ataupun terjadi pada saat pengairan olahan dari pabrik ke konsumen. Di beberapa negara berkembang, termasuk Indonesia, sungai, danau, kolam, laut sering digunakan untuk beberapa keperluan sehari-hari, misalnya mandi, mencuci pakaian, mencuci alat makan dan makanan, bahkan untuk tempat pembuangan tinja, sehingga air tersebut menjadi tercemar berat oleh virus, bakteri patogen dan mikroorganisme parasit lainnya.Patogen yang sering ditemukan di dalam air terutama adalah bakteri-bakteri penyebab infeksi saluran pencernaan seperti Vibrio cholerae penyebab penyakit kolera,Shigella dysenteriae penyebab disenteri basiler, Salmonella typosa penyebab tifus dan S. paratyphi penyebab paratifus, virus polio dan hepatitis, dan Entamoeba histolyticapenyebab disentri amuba. Untuk mencegah penyebaran penyakit melalui air perlu dilakukan control terhadap polusi air.MIKROBA PATOGEN PENYEBAB PENCEMARAN AIR            Beberapa mikroba patogen biasanya ditemukan di dalam air limbah domestik dan juga di dalam efluen dari unit pengolahan limbah. Mikroba yang menjadi agen penyebab pencemaran air adalah bakteri, virus. Bakteri Patogen

Bakteri penyebab pencemaran air dan bersifat patogen antara lain sebagai berikut :1. SalmonellaKingdom : BacteriaPhilum : ProteobacteriaKelas : GammaproteobacteriaOrdo : EnterobacteriaFamili : Enterobactericeae

Page 15: Bahan laporan praktikum 7

Genus : SalmonellaSpesies : Salmonella typhiSalmonella adalah enterobactericeae yang terdistribusi secara luas di dalam lingkungan dan meliputi lebih dari 2000 stereotipe. Salmonella merupakan bakteri patogen paling utama yang terdapat di air limbah yang dapat menyebabkan demam typus dan paratypus dan gastroenteristis (radang lambung / perut). Konsentrasi Salmonella di dalam air limbah berkisar dari beberapa sel samapi mencapai 8000 organisme per 100 ml air limbah. Diperkirakan bahwa hampir 0.1% penduduk mengeluarkan Salmonella di dalam tinja. Di Amerika Serikat Salmonellosis terutama disebabkan oleh kontaminasi pada makanan, tetapi pada kontaminasi air minum juga masih menjadi perhatian yang utama.

Shigella

Shigella secara sepintas adalah agen disentri bacillus, yaitu suatu penyakit diare yang menyebabkan berak darah sebagai akibat dari peradangan dan pendarahan selaput dinding usus. Ada empat spesies shigella yang bersifat patogen, yaitu Shigella flexneri, Shigella dysentriae, Shigella boydii, dan Shigella sonnei. Keempat Shigella patogen tersebut dapat berpindah secara kontak langsung dengan penderita yang telah terinfeksi, dimana orang yang terinfeksi mengeluarkan Shigella didalam tinjanya.

. Bakteri (Disentri basiler) Shigella, penyebab disentri yang terpenting dan tersering (± 60% kasus

disentri yang dirujuk serta hampir semua kasus disentri yang berat dan mengancam jiwa disebabkan oleh Shigella. Penyebabnya adalah bakteri Shigella dysenteriae. Waktu inkubasinya sekitar 1 – 7 hari, biasanya 4 sekitar kurang dari 4 hari.

Escherichia coli enteroinvasif (EIEC) Salmonella

http://aguskrisnoblog.wordpress.com/2012/01/01/3184/

Page 16: Bahan laporan praktikum 7

7.4

BakteriColiformBaktericoliformsebagai suatu kelompok dicirikan sebagai bakiteribe rben tuk  ba tang  g ram negat i f ,   t i dak  membentuk  spora ,  aerob ik ,  dananaerobik fakultatif yang memfermentasi laktose dengan menghasilkan asamdan gas dalam waktu 48 jam pada suhu 35C (Pelczar.et al.,1988). Mikroorganisme indikator Istilah “mikroorganisme indikator” sebagaimana digunakan dalamanalisis air mengacu pada sejenis mikroorganisme yang kehadirannya didalam air merupakan bukti bahwa air tersebut terpolusi oleh bahan tinja darimanusia atau hewan berdarah panas. Artinya terdapat peluang bagi berbagaimacam organisme patogenik,yang secara berkala terdapat dalam saluranpencernaan, untuk masuk ke dalam air tersebut.Beberapa ciri penting suatu organisme indikator ialah :1.Terdapat dalam air tercemar dan tidak ada dalam air yang tidak tercemar.2.Terdalam dalam air bila ada patogen.3.Jumlah mikroorganisme indikator berkorelasi dengan kadar polusi.4 . M e m p u n y a i   k e m a m p u a n   b e r t a h a n   h i d u p   y a n g   l e b i h   b e s a r  d a r i p a d a patogen.5.Mempunyai sifat yang seragam dan mantap.6.Tidak berbahaya bagi manusia dan hewan.7.Terdapat dalam jumlah yang lebih banyak daripada patogen.8.mudah dideteksi dengan teknik-teknik laboratorium yang sederhana.

Diantara organisme-organisme yang dipelajari, yang hampir memenuhisemua persyaratan suatu organisme indikator yang ideal ialahEscherichia coli dan kelompok baktericoli lainnya. Bakteri-bakteri tersebut dianggap sebagaiindikator polusi tinja yang dapat diandalkan (Pelczar.et al.,1988).Mikroorganisme selain baktericoliformSejumlah bakteri dianggap sebagai bakteri pengganggu dalam air karena menimbulakn rasa bau, warna, dan rasa, di samping juga membentuke n d a p a n   p e r s e n y a w a a n   t a k   d a p a t   l a r u t   d i   d a l a m   p i p a -p i p a   s e h i n g g a mengurang i  a tau  menyumbat  a l i ran  a i r .  Aks i  merusak  pada  beberapamikroorganisme adalah sebagai berikut :Bakteri pembuat lendir : menghasilkan keadaan berlendir Bakteri besi : Mengubah persenyawaan besi yang dapat larut menjadi bentukyang tak dapat larut yang akan menghambat aliran air dalam pipa.Bakteri sulfur 

Page 17: Bahan laporan praktikum 7

: Membentuk asam sulfat dengan hidrogen sulfide, yang dapatmembuat air menjadi sangat asam dan berbau tidak enak. Algae :Menyebabkan kekruhan,perubahan warna, serta bau dan rasa tidakenak (Pelczar.et al.,1988).

Macam-macam uji untuk mendeteksi baktericoliformUntuk mengetahui jumlah sel bakteri golongancoliformyang terdapatdalam sampel air, dilakukan Metode Jumlah Perkiraan terdekat atau MostProbable Number (Miranti, dkk.,2009).P e n g g u n a a n   m e d i a   s e l e k t i f   d a n   d i f e r e n s i a l   s a n g a t  m e m b a n t u mempercepat usaha pemeriksaan air guna mendeteksi organismecoliform.Pemeriksaan tersebut terdiri dari 3 langkah berurutan:1. ji Pendugaan (Presumptive Test)2. Uji Lanjutan (Confirmed Test)3. Uji Pelengkap (Complete Test

Uji Pendugaan

Has i l   :   tabung  ka ldu   lak tosa  yang  berubah  warna  men jad i   kun ing  danmengandung gas (reaksi positif) dipisahkan dan diuji lebih lanjut

Page 18: Bahan laporan praktikum 7

Bila terjadi perubahan warna jadi kuning/orange dan terdapat gas makaterdapt bakteri golongan coliform.*Bila belum mengalami perubahan warna maka airr dieramkan lagi 24 jam, jikadalam 48 jam tidak ada perubahan warna maka air tersebut layak diminum

Uji lanjutankekeruhan dan ada tidaknya gas dalam tabung Durhamdilihat, hasil yang didapat dibandingkan dengan tabel JPT.

Hasil : reaksi pada mediaE.coli dan media hijau berlian positif bila menjadikeruh dan mengandung gas dalam tabung Durham

Uji pelengkapHasil : E.coli positif bila terdapat cincin kemerahan pada uji indol dan tidakterjadi perubahan warna (uji citrate negatif) pada medium Simmon's Citratehttp://ml.scribd.com/doc/16766824/uji-coliform

Semakin tinggi tingkat kontaminasi bakteri coliform,semakin tinggi pularisiko kehadiran bakteri-bakteri patogen lain yang biasa hidup dalam kotoranmanusia dan hewan. Salah satu contoh bakteri patogen yang kemungkinanterdapat dalam air terkontaminasi kotoran manusia atau hewan berdarah panasadalah Shigella,yaitu mikroba penyebab gejala diare, demam, kram perut, danmuntah-muntah (Suprihatin, 2004

Kualitas air minumPersyaratan kualitas air minum (air yang aman untuk dikonsumsilangsung), termasuk DAMIU, diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 907/Menkes/SK/VII/2002, sedangkan persyaratan air minum dalam kemasandiatur sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) Nomor SNI-0l-3553-1996.Kedua jenis air minum itu selain harus memenuhi persyaratan fisik dan kimia, juga harus memenuhi persyaratan mikrobiologis. Air minum harus bebas daribakteri patogen (Suprihatin, 2004). Untuk negara berkembang seperti Indonesiaperlu didapat cara-cara pengolahan air yang relatif murah sehingga kualitas airyang dikonsumsi masyarakat dapat dikatakan baik dan memenuhi syarat.Parameter yang disyaratkan meliputi:

1).Parameter fisik.

2).Parameter kimia

3).Parameter mikrobiologis.

4).Parameter radioaktifitas (Anonim, 2002)

Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 907/Menkes/SK/VII/2002, total coliform per 100 ml air minumadalah 0 (Anonim, 2002).

BakteriColiform

Page 19: Bahan laporan praktikum 7

Golongan bakteri coli,merupakan jasad indikator di dalam substrat air,bahan makanan dan sebagainya untuk kehadiran jasad berbahaya yangmempunyai persamaan sifat: Gram negatif berbentuk batang, tidak membentuk spora dan mampu memfermentasikan kaldu laktosa pada temperatur 370C denganmembentuk asam dan gas di dalam 48 jam (Suriawiria, 1996).di luar usus. Jenis Escherichia coli terdiri dari 2 species yaitu:Escherichiacoli dan Escherichia hermanis (Anonim, 1991). Escherichia coli sebagai salah satu contoh terkenal mempunyaibeberapa spesies hidup di dalam saluran pencernaan makanan manusia danhewan berdarah panas. Escherichia coli mula-mula diisolasi oleh Escherich (1885) dari tinja bayi. Sejak diketahui bahwa jasad tersebuttersebar pada semua individu, maka analisis bakteriologi air minumditujukan pada semua individu, maka analisis bakteriologi air minumditujukan kepada kehadiran jasad tersebut (Suriawiria, 1996

Medium Pertumbuhana.Media LB ( Lactose Broth)Media yang digunakan untuk mengetahui ada tidaknya kehadiranbaktericoliform(bakteri Gram negatif) berdasarkan terbentuknya asamdan gas yang disebabkan karena fermentasi laktosa oleh bakteri golongancoli. Terbentuknya asam dilihat dari kekeruhan pada media laktosa dan gasyang dihasilkan dapat dilihat dalam tabung Durham berupa gelembungudara. Tabung dinyatakan positif coliform jika terbentuk gas sebanyak 10% atau lebih dari volume di dalam tabung Durham.b. Media BGLB (Brilliant Green Bile Broth)Media yang digunakan untuk mendeteksi bakteri coliform (Gramnegatif) di dalam air, makanan, dan produk lainnya. Media ini dapatmenghambat pertumbuhan bakteri Gram positif dan menggiatkan pertumbuhan bakteri coliform. Ada atau tidaknya bakteri coliform ditandaidengan terbentuknya asam dan gas yang disebabkan karena fermentasilaktosa oleh bakteri golongan coli (fardias, 1989)Supaya mikrobia dapat tumbuh dengan baik dalam suatu medium, perlu dipenuhisyarat-syarat sebagai berikut:a.

Mengandung semua nutrisi yang mudah digunakan oleh bakterib. Mempunyai tekanan osmose, tegangan muka dan pH yang sesuaic. Tidak mengandung zat-zat penghambatd. Harus steril (Harijoto dan Widjowati, 1977).

Perhitungan Jumlah Perkiraan Terdekat (JPT) /  Most Probable Number(MPN )Coli 

Page 20: Bahan laporan praktikum 7

Cara pemeriksaan secara bakteriologi dipergunakan untuk pemeriksaan airguna menentukan kualitasnya. Cara ini dimaksudkan untuk mengetahui derajatkontaminasi air oleh bahan buangan yang berasal dari manusia maupun hewan.Kuman golongan coli (coliform group) sudah lama digunakan sebagai indikatoruntuk mengetahui adanya pengotoran air. Reaksi dan pembenihan (kultur) darigolongan coli telah dipelajari secara luas. Percobaan-percobaan memperlihatkanpentingnya kepekaan dari golongan coli sebagai kriteria dari derajat pengotoranyang ditunjukkan oleh hasil pemeriksaan bakteriologi. Kemajuan-kemajuan dalamteknik pemeriksaan bakteriologi, meningkatkan pula kepekaan dari pemeriksaangolongan coli dengan cara peragian dengan tabung, sehingga cara ini dapatditerima sebagai metode standar. Hasil pemeriksaan golongan coli dengan system abung dinyatakan dengan indeks MPN

(Most Probable Number)atau JPT(Jumlah Perkiraan Terdekat Kuman golongan coli). Indeks ini merupakan indeksdari jumlah kuman golongan coli yang paling mungkin, dan bukan perhitunganyang sesungguhnya. Walaupun begitu, hasil ini memberikan angka yang dapatdigunakan untuk menunjukkan kualitas air (Widjowati dan Harijoto, 1977).Pemeriksaan bakteriologi dengan metode MPN, terdiri dari presumtive test (test perkiraan) dan confirmative test (test penegasan). Media yang dapatdipergunakan untuk presumtive test yaitu lauryl trytose broth, Mac Conkey broth,tapi lactose broth merupakan media yang paling sering digunakan. Untuk confirmative test digunakan media Brilliant Green Lactose Bile Broth. Dalammetode MPN, ada dua ragam yang digunakan:Ragam 1: Untuk spesimen yang sudah diolah atau kumannya diperkirakan rendah,digunakan ragam 10 x 10 ml, 1 x 1 ml, 1 x 0,1 ml

Ragam 2: Untuk spesimen yang belum diolah atau rangka kumannya diperkirakantinggi (misalnya air sumur, air sungai, mata air dan sebagainya,digunakan ragam 5 x 10 ml, 5 x 0,1 ml, mungkin dapat dilanjutkandengan 5 x 0,01 ml (Anonim, 1995).Pelaksanaan analisis dilakukan berdasarkan metode standar dari APHA(American Public Health Association) antara lain yaitu bahwa untuk mengetahui jumlah bakteriColi umumnya digunakan tabel Hopkins yang lebih dikenal dengannama tabel JPT (Suriawiria, 1996

http://es.scribd.com/doc/87817075/Air

Koliform tinjaDigunakan untuk mendeteksi pencemarantinja. Merupakan bakteritermotoleran   yang dapat beradaptasi dengan cara stabilisasi    protein pada suhu di saluran pencernaan. Koliform tinjadapat melakukanfermentasi   dengan menghasilkan  asam   dan  gas pada suhu 44.5 °C.Koliform tinja memiliki korelasi yang kuat dengan pencemaran tinja hewan berdarah panas.Untuk mendeteksi E.coli pada koliform tinja secara lebih spesifik dapat digunakan enzimMUG yang aka[n berpendar dengan sinar UVhttp://www.scribd.com/doc/76297156/Bakteri-koliform

.Media cair Lactosa Broth yang digunakan untuk media penanaman bakteri karenamemiliki molekul gula yang lebih sederhana sehingga mudah difermentasi olehbakteri.b.Tabung durham pada tabung reaksi yang digunakan untuk

Page 21: Bahan laporan praktikum 7

mengidentifikasi adanya metabolism bakteri coliform dimana udara pada tabungdurham yang merupakan hasil dari fermentasi dari laktosa.c.Media EMBA yang digunakan untuk dapat digunakan untuk penanaman bakteri.Pengidentifikasian bakteri E. coli tersebut dilakukan dengan berbagai tahapan,mulai dari pembiakan bakteri pada lactose broth, penanaman pada EMBA, yangkemudian dilanjutkan dengan pengecatan gram. Sampel akan dikatakan mengandungbakteri E. coli apabila menunjukkan warna hijau metalik.Bakteri coliform adalah bakteri indikator keberadaan bakteri patogenik lain.DAFTAR PUSTAKASujaya, I Nengah.2005.Penuntun Praktikum Mikrobiologi.Denpasar:Program Studi IlmuKesehatan Masyarakat.Dwidjoseputro, D. 2005. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Surabaya: DjambatanPelczar, Michael. 2006. Dasar-dasar Mikrobiologi. Jakarta : UI PressDarkuni, M. Noviar. 2001. Mikrobiologi (Bakteriologi, Virologi, dan Mikologi). Malang:Universitas Negeri Malang.

http://jumhirmaeng.wordpress.com/2012/02/21/bakteri-coliform/

7.4

pemeriksaan bakteri dalam air dan enumerasi mikroba dalam air

Laporan Pemeriksaan Bakteri Dalam Air Dan Enumerasi Mikroba Dalam Air Www Sergur Pusbangprodik

Com Program Kerja Kerjasama Perdagangan Internasional Kadin.

dan kapang Dapat juga digunakan untuk enumerasi yeast dan kapang dalam dan helminths cacing

parasit Bakteri coliform dalam air Mikroba dalam Media Pemeriksaan Air .

Laporan Pemeriksaan Bakteri Dalam Air Dan Enumerasi Mikroba Dalam Air Contact Us All books are

the property of their respective owners Search engine technology from Bingcom .

dan sensitivitasnya tinggi jika pemeriksaan dilakukan dengan benar c Bila dalam air dan air kolam

mengandung bakteri koliform BAB V P E N U T U P A Kesimpulan MPN adalah suatu teknik enumerasi

pada mikrobia dalam .

Terdapatnya bakteri coliform dalam air laboratorium dan sensitivitasnya tinggi jika pemeriksaan

dilakukan dengan benar c Bila dalam air melakukan enumerasi bakteri .

Jenis mikroba yang terdapat dalam makanan meliputi bakteri kapang jamur dan ragi kuantitatif

enumerasi dengan penghitungan jumlah mikroba dan Pemeriksaan Air.

luas baik ditanah air dan udara bila hendak mengisolasi bakteri Dalam pengerjaan percobaan isolasi

dan pemurnian mikroba ini harus benarbenar Pemeriksaan Air.

Hasil pemeriksaan jumlah total mikroba yang hidup di air berupa bakteri maupun alga Metode

percobaan ini yaitu enumerasi Dalam SNI 1924542002 pengumpulan dan pengangkutan .

Page 22: Bahan laporan praktikum 7

Identifikasi mikroba air laut di korosi seperti bakteri sulfur dalam sistem air adalah mempelajari

kehidupan dan peranan mikroorganisme di dalam air untuk pemeriksaan .

sumber hayati dan air biaknya mikroba oleh adanya toksin bakteri yang dalam makanan didinginkan

dan mudah rusak pemeriksaan untuk menunjukkan golongan bakteri 

http://naturaterapi.com/pemeriksaan-bakteri-dalam-air-dan-enumerasi-mikroba-dalam-air/http://www.scribd.com/doc/51404512/Pemeriksaan-Parameter-Air-amp-Udara-Mikroorganisme-Air-Dan-Pm10

http://www.docstoc.com/docs/24951553/kultur-jaringan#

Page 23: Bahan laporan praktikum 7

Cyanophyta: anabaena