bahan diskusi pertemuan 2

5
Apa itu geologi batu bara? Apa itu geologi? Ilmu yang memperlajari struktur, komposisi, sifat2, dan proses terbentuknya Genesa batubara? (sumber: 106881508-Bahan-Ajar-Genesa-Batubara-for) Dibagi menjadi 2 tahap, Tahap/Fase Diagenesa (Biokimia) selanjutnya tahap/fase metamorfosa (geokimia) Diagenesa/biokimia, perusakan dan penguraian oleh organisme Fase dimana proses penguraian bahan organik oleh organisme anaerob (yang harusnya oleh organisme aerob namun karna tidak ada oksigen sehingga organisme anaerob yg dominan ada disana). Karna lingkungan miskin oksigen (dan kondisi yang mendukung)→ penguraian oleh anaerob→ menghasilkan gel→ semakin banyak dan tebal→ membentuk sedimen→ memampat dan memadat (terjadi pula penurunan kandungan air)→ gambut(peat) Metamorfosa/geokimia Fase dimana perubahan sifat fisik dan kimia gambut menjadi batubara (perubahan dari gambut menjadi batubara). Ciri perubahan tersebut: menurunnya kandungan air, hydrogen, oksigen, karbon dioksida dan bahan-bahan lain yang mudah terbakar (volatile matter). faktor berpengaruh pd fase ini: perubahan tekanan dan temperatur, struktur, intrusi dan lain sebagainya (organisme tdk berpengaruh). Kenapa terjadi pengurangan unsur hidrogen, oksigen, dll? Karena penurunan cekungan (penurunan cekungan ditandai/bukti dari tebalnya timbunan sedimen diatas batubara tersebut) sehingga P dan T semakin bertambah. Cekungan turun→ penambahan P dan T→ Pengurangan unsur tertentu (hidrogen, CO2, dll)→ meningkat kadar C (CO2, H2O, CO, CH4 oksigennya dll lepas sedang C dari unsur tersebut membuat kadar C semakin bertambah)→ naik klasifikasi batubaranya. Adapun cara lain batubara bisa meningkat kadar C (agar meningkat kadar C perlu diberi P dan T tinggi) dengan intrusi magma Sehingga dapat disimpulkan tahapan pembentukan batubara seperti berikut: Karna lingkungan miskin oksigen (dan kondisi yang mendukung)→ penguraian oleh anaerob→ menghasilkan gel→ semakin banyak dan tebal→ membentuk sedimen→ memampat dan memadat (terjadi pula penurunan kandungan air)→ gambut(peat)→ Cekungan turun→ penambahan P dan T→ Pengurangan unsur tertentu (hidrogen, CO2, dll)→ meningkat kadar C (CO2, H2O, CO, CH4 oksigennya dll lepas sedang C dari unsur tersebut membuat kadar C semakin bertambah)→ naik klasifikasi batubaranya.

Upload: abielatifsubekti

Post on 06-Dec-2015

25 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

g

TRANSCRIPT

Page 1: Bahan Diskusi Pertemuan 2

Apa itu geologi batu bara? Apa itu geologi?

Ilmu yang memperlajari struktur, komposisi, sifat2, dan proses terbentuknya Genesa batubara?

(sumber: 106881508-Bahan-Ajar-Genesa-Batubara-for)Dibagi menjadi 2 tahap, Tahap/Fase Diagenesa (Biokimia) selanjutnya tahap/fase metamorfosa (geokimia)

Diagenesa/biokimia, perusakan dan penguraian oleh organisme Fase dimana proses penguraian bahan organik oleh organisme anaerob (yang harusnya oleh

organisme aerob namun karna tidak ada oksigen sehingga organisme anaerob yg dominan ada disana).Karna lingkungan miskin oksigen (dan kondisi yang mendukung)→ penguraian oleh anaerob→ menghasilkan gel→ semakin banyak dan tebal→ membentuk sedimen→ memampat dan memadat (terjadi pula penurunan kandungan air)→ gambut(peat)

Metamorfosa/geokimia Fase dimana perubahan sifat fisik dan kimia gambut menjadi batubara (perubahan dari

gambut menjadi batubara).Ciri perubahan tersebut: menurunnya kandungan air, hydrogen, oksigen, karbon dioksida dan bahan-bahan lain yang mudah terbakar (volatile matter). faktor berpengaruh pd fase ini: perubahan tekanan dan temperatur, struktur, intrusi dan lain sebagainya (organisme tdk berpengaruh).Kenapa terjadi pengurangan unsur hidrogen, oksigen, dll? Karena penurunan cekungan (penurunan cekungan ditandai/bukti dari tebalnya timbunan sedimen diatas batubara tersebut) sehingga P dan T semakin bertambah.Cekungan turun→ penambahan P dan T→ Pengurangan unsur tertentu (hidrogen, CO2, dll)→ meningkat kadar C (CO2, H2O, CO, CH4 oksigennya dll lepas sedang C dari unsur tersebut membuat kadar C semakin bertambah)→ naik klasifikasi batubaranya.Adapun cara lain batubara bisa meningkat kadar C (agar meningkat kadar C perlu diberi P dan T tinggi) dengan intrusi magma

Sehingga dapat disimpulkan tahapan pembentukan batubara seperti berikut:Karna lingkungan miskin oksigen (dan kondisi yang mendukung)→ penguraian oleh anaerob→ menghasilkan gel→ semakin banyak dan tebal→ membentuk sedimen→ memampat dan memadat (terjadi pula penurunan kandungan air)→ gambut(peat)→ Cekungan turun→ penambahan P dan T→ Pengurangan unsur tertentu (hidrogen, CO2, dll)→ meningkat kadar C (CO2, H2O, CO, CH4 oksigennya dll lepas sedang C dari unsur tersebut membuat kadar C semakin bertambah)→ naik klasifikasi batubaranya.

Apa itu batubara drift/allochthonous: batubara dengan bahan organik, batubara sebelumnya yg lapuk dan tertransport, material lepas lainnya yang tertransport dan mengendap ditempat lain

Apa itu batubara in situ/autochthonous: batubara dengan bahan organik yang berasal dari tempat mengendapnya itu sendiri

Faktor2 pembentuk batubara:1. Posisi GeoteknikMakin dekat cekungan sedimentasi batubara yang terbentuk atau terakumulasi dengan posisi kegiatan tektonik, maka kualitas batubara yang dihasilkan akan semakin baik.

2. Keadaan topografi daerahDaerah tempat tumbuhan berkembang baik merupakan daerah yang relatif mempunyai ketersediaan air. Tempat tersebut mempuyai topografi yang relatife lebih rendah dibandingkan dengan daerah yang ada disekelilingnya. Makin luas daerah dengan topografi rendah, maka makin banyak pula tanaman yang tumbuh, sehingga makin banyak pula bahan pembentuk batubara.

3. Iklim daerah

Page 2: Bahan Diskusi Pertemuan 2

Iklim sangatlah berperan penting dalam pertumbuhan tanaman. Didaerah yang berilklim tropis, hampir semua tanaman dapat hidup yang dikarenakan tingkat curah hujan dan ketersediaan matahari sepanjang waktu yang memungkin tanaman tumbuh dengan cukup baik. Oleh karena itu, didaerah yang beriklin tropis pada masa lampau sangatlah memungkinkan didapatkan endapan batubara dalam jumlah banyak, sebaliknya pada daerah yang beriklim subtropics mempunyai endapan batubara yang relative lebih sedikit.

4. Proses penurunan cekungan sedimenMakin sering dasar cekungan sedimentasi mengalami proses penurunan, maka batubara yang terbentuk akan semakin tebal.

5. Umur geologiJaman Karbon (± 350 juta tahun yang lalu), merupakan awal munculnya tumbuh-tumbuhan di dunia. Jenis batubara dengan jenis ini banyak dijumpai di belahan bumi bagian Utara. Contohnya: Amerika Utara dan Eropa (pada kedalam 3 mil yang membentang dari Scotlandia sampai Selesia (Polandia)).Batubara di Indonesia, didapatkan di cekungan sedimentasi yang berumur Tersier (± 70 juta tahun yang lalu). Dalam kurung waktu tersebut, proses coalification belum terjadi secara sempurna.

6. Jenis tembu-tumbuhanBatubara yang terbentuk dari tumbuhan keras dan berumur tua akan lebih baik debandingkan dengan batubara yang terbentuk dari taanaman berbentuk semak dan hanya berumur semusim. Makin tinggi tingkataan tumbuhan dan makin tua umur tumbuhan tersebut, apabila menalami proses coalification, akan menghasilkan batubara dengan kualitas baik.

7. Proses dekomposisiSetelah tumbuhan mati, proses degredasi biokimia lebih berperan. Proses pembusukan (decay) kan terjadi sebagai akibat kinerja dari mikrobiologi dalam bentuk bakteri anaerobic. Bakteri ini bekerja dalam keadaan tanpa oksegen, menghancurkan bagaian yang lunak dari tumbuhan seperti cellulose, protolasma, dan karbohidrat. Proses ini membuat kayu berubah menjadi lignit, bitumina.Selama poses biokimia berlangsung, dalam keadaan kurang oksigen mengakibatkan keluarnya air (H2O) dan sebagian unsure karbon (C) yang akan hilang dalam bentuk karbon dioksida (CO2), karbon monoksida (CO) dan metana (CH4). Akibat lepasnya unsur atau senyawa ini maka jumlah unsure koarbon (C) akan relatife bertambah.

8. Sejarah setelah pengendapanMakin dekat posisi cekungan sedimentasi terhadap posisi geoteknik yang selalu dinamis, akan mempengaruhi perkembangan batubara. Selama waktu itu pula, proses geokimia dan metamorfisme organic akan ikut berperan dalam mengubah gambut (endapan sedimen organic yang mudah terbakar dengan kandungan air lebih dari 75%) menjadi batubara. Apabila dinamika geoteknik memungkinkan terjadinya pensesaran dan perlipata pada lapisan batubara, dapat mempercepat batubara dengan rank tinggi. Proses ini akan dipercepat pula apabila daerah tersebut mengalami proses intrusi magmatis. Panas yang dihasilkan dari proses intrusi magmatis akan mempercepat proses coalification, sehingga kadar C akan lebih tinggi dari H2O.

9. Struktur geologi cekungan sedimenMakin banyak perlipatan dan pensesaran yang terjadi di lapisan sedimen yang mengandung batubara, secara teoritis akan meningkatkan kualitas dari batubara tersebut.

10. Metamorfosa organic Peningkatan mutu batubara sangat ditentukan oleh factor tekanan dan waktu. Tekanan dapat diakibatkan oleh lapisan sedimen penutup yang tebal atau karena adanya tektonik. Makin lama selang waktu dari mulai bergradasi sampai terbentuk batubara, maka makin baik mutu dari batubara yang diperoleh. Factor tersebut dapat mempercepat proses metamorfosa organik.(Prof. Ir. Sukandarrumidi, M.Sc Ph.D,2006).

Page 3: Bahan Diskusi Pertemuan 2

Kerak benua

Meleleh

Kerak samudera Hindia

Cekungan busur belakang

Cekungan busur muka

Jalur gunung api Punggungan kerak bagian dalam yang terangkat

Palung

Syarat pembentukan batubara:Batubara dapat terbentuk setidaknya harus terpenuhi empat hal, yaitu :

1. Ketersediaan tumbuhan yang melimpah2. Morfologi tempat pengendapan yang sesuai : kondisi rawa ideal untuk perkembangan organisme anaeraob,

muka air tanah dangkal, iklim yang sesuai.3. Penurunan dasar cekungan/rawa saat pengendapan (synsedimenter) :

Terjadi keseimbangan biotektonik, yaitu keseimbangan kecepatan sedimentasi bahan-bahan pembentuk humin atau gambut dengan penurunan dasar rawa.

Terjadi fase biokimia (proses-proses kimiawi dengan bantuan mikro organisme dalam lingkungan bebas oksigen).

4. Penurunan cekungan/dasar rawa sesudah pengendapan (postsedimenter) : Proses-proses geotektonik Terjadi fase geokimia, yaitu proses-proses kimiawi bahan/material oleh proses-proses alam yang

terjadi di dalam bumi. Lapisan batubara: material bukan batubara dan batubara itu sendiri Lapisan pembawa batubara?

Lapisan batubara terbentuk bersama-sama dengan bahan anorganik yang kebanyakan berupa klastik halus seperti serpih, batulempung, batulanau, dan batulumpur. Juga dapat berasosiasi dengan batupasir halus sampai kasar, konglomerat, bahkan batugamping. Asosiasi batuan di atas yang dijumpai bersama lapisan batubara, disebut sebagai lapisan pembawa batubara/formasi pembawa batubara (coal measures/coal bearing formation).

Batuan yang berasosiasi dengan batubara?Batulempung, batulanau, serpih, batupasir, dll

Fenomena yang terjadi pada lapisan batubara?Fenomena yang terjadi pada lapisan batubara akibat dari proses geologi maupun sedimentasi, adapun bentuk lapisan yang terbentuk ada di 2.3. Model Lapisan (Seam) Batubara Akibat Proses Geologi dan Sedimentasi (sumber: 106881508-Bahan-Ajar-Genesa-Batubara-for )

Sedikit rangkuman (sumber: 106881508-Bahan-Ajar-Genesa-Batubara-for):o Tumbukan antar lempeng menghasilkan cekungan tempat pengendapan batubara mengendap baik

itu cekungan busur muka maupun cekungan busur belakang.o Lingkungan pengendapan batubara: (1) lingkungan paralik atau marginal marine (daerah pesisir) dan

(2) lingkungan limnik atau air tawar. Pada masing2 lingkungan pengendapan (baik paralik atau limnik) dibagi lagi secara detail lingkungan pengendapannya.

Page 4: Bahan Diskusi Pertemuan 2

(sumber:https://ilmubatubara.wordpress.com/2006/09/23/lingkungan-pengendapan-batubara/):Berbeda halnya menurut diessel (1992):ada beberapa lingkungan pengendapan yang dapat menghasilkan endapan batubara, antara lain:

1. Gravelly braid plain dengan sub-lingkunganenvironments: bars, channels, overbank plains, swamps, and raised bogs.

2. Sandy braid plain dengan sub-environments: bars, channels, overbank plains, swamps, and raised bogs.

3. Alluvial valley and upper delta plain dengan sub-environments: channels, point bars, flood plains, swamps, fens, and raised bogs.

4. Lower delta plain dengan sub-environments: delta front, mouth bar, splays, channels, swamps, fans, and marshes.

5. Back barrier strand plain dengan sub-environments: off-, near-, and backshore, tidal inlets, lagoons, fens, swamps, and marshes.

6. Estuary dengan sub-environments: channels, tidal flats, fens, and marshes.