pertemuan 4 teknologi bahan bangunan

Upload: sri-wahyuni

Post on 05-Jul-2018

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/16/2019 Pertemuan 4 Teknologi Bahan Bangunan

    1/17

    MODUL PERKULIAHAN

    TEKNOLOGIBAHANBANGUNANKAYU SEBAGAI BAHANKONSTRUKSI (LANJUTAN)

    FakultasProgramStudi

    TataMuka

    Kod! MK Disusu" Ol!#

    Fakultas TeknikPerenanaan !an"esain

    Pr#$ra% Stu!i Teknik Si&il $%

    MK  Ae& Hi!a'atSTT

    A&stra't Kom!t!"si

    Materi Teknologi Bahan Bangunanberisikan mengenai bahan konstruksi

    bangunan, Perencanaan,Pelaksanaan serta penerapannya dibidang Teknik Sipil.

    Mahasiswa dapat menjelaskankarakteristik / sifatsifat sifat fisik

    dan sifat mekanik bahan konstruksidalam perencanaan, pelaksanaandan pengawasan dalam penerapandalam persoalan persoalan dibidang teknik sipil.

    ()* *

    T!k"ologi Ba#a" Ba"gu"a"Pusat Ba#a" A+ar da" !L!ar"i"g

     !cep "idayat,ST,MT http#//www.mercubuana.ac.id

  • 8/16/2019 Pertemuan 4 Teknologi Bahan Bangunan

    2/17

    I. Kayu Sebagai Bahan Konstruksi

    I.1 Dasar-Dasar Penggunaan Kayu

    Kayu merupakan satu dari beberapa bahan konstruksi yang sudah lama

    dikenal masyarakat, didapatkan dari semacam tanaman yang tumbuh di alam dan

    dapat diperbaharui  secara alami. Faktor-faktor seperti kesederhanaan dalam

     pengerjaan, ringan, sesuai dengan lingkungan (environmental compatibility) telah

    membuat kayu menjadi bahan konstruksi yang dikenal di bidang konstruksi ringan

    (light construction).

    Penggunaan kayu sebagai bahan konstruksi tidak hanya didasari oleh

    kekuatannya saja, akan tetapi juga didasari oleh segi keindahannya. Secara alami

    kayu memiliki bermacam-macam arna dan bentuk serat, sehingga untuk 

     bangunan expose material kayu tidak banyak memerlukan perlakuan tambahan.

    Pada  perkembangan  teknik penggunaan kayu struktural perlu diperhatikan sifat-

    sifat dan jenis-jenis kayu  serta  faktor-faktor yang mempengaruhi kekuatan kayu,

    sambungan dan alat-alat penyambung serta keaetan kayu.

    Keterbatasan penggunaan kayu selama ini terjadi dikarenakan keterbatasan

    kayu alami yang lurus dan relati!e panjang sudah jarang didapatkan, serta kayu

    dengan tingkat  kekuatan yang tinggi sidah semakin berkurang. "leh karena itu,

    maka teknologi  sambungan dan komposit material sangat penting pada

     perancangan struktur kayu.

    I.2 Bagian-Bagian Penampang Kayu

    Senyaa utama penyusun sel kayu dengan komposisinya adalah selulosa

    #$%, hemiselulosa %, lignin %. Sel-sel kayu kemudian secara kelompok 

    membentuk pembuluh, parenkim dan serat. Pembuluh memiliki bentuk seperti

     pipa yang  berfungsi untuk saluran air dan 'at hara. Parenkim memiliki bentuk 

    kotak, berdinding  tipis dan berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara hasil

    fotosintesis. Serat  memiliki  bentuk panjang langsing dan berdinding tebal serta berfungsi sebagai penguat  pohon.

    ()* +

    T!k"ologi Ba#a" Ba"gu"a"Pusat Ba#a" A+ar da" !L!ar"i"g

     !cep "idayat,ST,MT http#//www.mercubuana.ac.id

  • 8/16/2019 Pertemuan 4 Teknologi Bahan Bangunan

    3/17

    Kelompok-kelompok sel kayu bergabung membentuk bagiananatomi

     pohon. Sebatang pohon dipotong melintang akan diperoleh secara kasar 

    gambaran dan bagian-bagian kayu seperti terlihat pada ambar *.*.

    + kulit luar 

    kulit dalam

    cambium

    / kayu gubal

    0 kayu teras

    F hati kayu

    jari-jari kayu

    ambar *.* Pototngan melintang pohon kayu

    agian luar kayu disebut kulit (bark ) merupakan lapisan yang padat dan

    cukup kasar, bagian kulit yang paling luar sudah mati dan berfungsi sebagai

     pelindung kayu  terhadap serangan dari luar (iklim, serangan serangga, dan jamur).

    Sedangkan kulit  bagian  dalam bersifat hidup dan tipis yang berfungsi sebagai

     jalan 'at yang mengandung gi'i dari akar ke daun.

    /isebelah dalam lapisan kambium terdapat bagian kayu lunak yang

     berarna  keputih-putihan disebut kayu gubal ( sapwood ), bagian ini merupakan

    kayu muda yang terdiri dari sel-sel yang masih hidup, berfungsi sebagai pengantar 

    'at-'at makanan dari akar menuju daun dan juga sebagai tempat penyimpanan

     bahan makanan, mempunyai ketebalan 1 & cm sampai *$ cm.

    Selanjutnya di sebelah dalam dari lapisan kayu gubal terdapat bagian kayu yang arnanya

    lebih gelap disebut dengan kayu teras (heartwood ), berfungsi sebagai  penguat  pohon

    karena memiliki dinding sel yang lebih tebal dan kuat.

    Pada bagian ini tidak terdapat 'at-'at makanan, sehingga jika dipakai sebagai bahan

    konstruksi akan aet.

    ()* ,

    T!k"ologi Ba#a" Ba"gu"a"Pusat Ba#a" A+ar da" !L!ar"i"g

     !cep "idayat,ST,MT http#//www.mercubuana.ac.id

  • 8/16/2019 Pertemuan 4 Teknologi Bahan Bangunan

    4/17

    Pertumbuhan sel-sel kayu disertai dengan munculnya struktur seperti cincin yang disebut dengan

    cincin tahunan (annual ring ) yang dapat memperkirakan umur dari  pohon kayu. Pohon

    kayu yang mengalami pertumbuhan cepat akan memiliki cincin  tahunan yang lebih besar bila

    dibandingkan dengan pohon kayu yang memiliki  pertumbuhan lambat. Pada bagian tengah

     batang ada inti ( pith) yang dikelilingi oleh sejumlah cincin tahunan.

    I.3 Sifat-Sifat Kayu

    Kayu merupakan bahan alam yang tidak homogen. Ketidakhomogenan ini disebabkan oleh

     pola pertumbuhan batang dan kondisi lingkungan pertumbuhan yang sering tidak sama.

    "leh karena itu , sifat-sifat fisik dan sifat-sifat mekanik pada arah  longitudinal, radial dan

    tangensial tidak sama. Kekuatan kayu pada arah longitudinal  (2) lebih besar 

    dibandingkan dengan arah radial (3) ataupun tangensial (4) dan angka  kembang susut

     pada arah longitudinal lebih kecil dari

     pada arah radial maupun arah tangensial.

    ambar *.& +rah longitudinal, radian dan tangensial pohon kayu

    ), Sifat-sifat f isik  kayu

    a. Kanungan air

    Kayu merupakan material higroskopis, artinya kayu memiliki kaitan yang

    ()* -

    T!k"ologi Ba#a" Ba"gu"a"Pusat Ba#a" A+ar da" !L!ar"i"g

     !cep "idayat,ST,MT http#//www.mercubuana.ac.id

  • 8/16/2019 Pertemuan 4 Teknologi Bahan Bangunan

    5/17

    sangat erat dengan air baik berupa cairan maupun uap. Kemampuan menyerap

    dan melepaskan  air sangat tergantung dari kondisi lingkungan seperti temperatur 

    dan kelembaban udara.

    Kandungan air yang terdapat pada sebuah pohon kayu sangatlah  ber!ariasi,

    tergantung pada jenis spesiesnya. /alam satu spesies yang sama terjadi  pula perbedaan kandungan air yang disebabkan oleh umur, ukuran pohon dan lokasi

     penanamannya. Pada bagian batang sebuah kayu terjadi perbedaan kandungan air,

    kandungan air pada kayu gubal lebih banyak dari pada kayu teras.

    +ir yang terdapat pada batang kayu tersimpan dalam dua bentuk, yaitu air

    bebas ( free water ) yang terletak di antara sel-sel kayu dan air ikat (bound water )

    yang terletak   pada dinding sel. Selama air bebas masih ada, maka dinding sel

    kayu akan tetap  jenuh.  +ir bebas merupakan air pertama yang akan berkurangseiring dengan  proses  pengeringan,  pengeringan selanjutnya akan mengurangi air 

    ikat pada dinding sel.

    Ketika batang kayu mulia diolah (ditebang dan dibentuk), kandungan air 

     pada batang berkisar antara 5$% hingga 6$$%. Kandungan air ini dinamakan

    kanungan air segar. Setelah kayu ditebang dan mulai dibentuk atau diolah,

    kandungan air mulai  bergerak keluar. Suatu kondisi dimana air bebas yang

    terletak antara sel-sel sudah habis, sedangkan air ikat pada dinding sel masih

     jenuh dinamakan titik !enuh serat ( fibre saturation point ). Kandungan air pada

    saat titik  jenuh serat berkisar antara % sampai 6$% bergantung pada jenis kayu

    itu sendiri.

    Ketika batang kayu mulia diolah (ditebang dan dibentuk), kandungan air 

     pada batang berkisar antara 5$% hingga 6$$%. Kandungan air ini dinamakan

    kanungan air segar. Setelah kayu ditebang dan mulai dibentuk atau diolah,

    kandungan air mulai  bergerak keluar. Suatu kondisi dimana air bebas yang

    terletak antara sel-sel sudah habis, sedangkan air ikat pada dinding sel masih

     jenuh dinamakan titik !enuh serat ( fibre saturation point ). Kandungan air pada

    ()* .

    T!k"ologi Ba#a" Ba"gu"a"Pusat Ba#a" A+ar da" !L!ar"i"g

     !cep "idayat,ST,MT http#//www.mercubuana.ac.id

  • 8/16/2019 Pertemuan 4 Teknologi Bahan Bangunan

    6/17

    saat titik  jenuh serat berkisar antara % sampai 6$% bergantung pada jenis kayu

    itu sendiri.

    Kondisi kandungan air pada kayu yang tetap ini disebut kaar air seimbang

    (equilibrium moisture content ) berkisar antara *&% sampai *7%.

    b. Kepaatan an berat !enis

    Kepadatan atau berat unit sebuah kayu dinyatakan sebagai berat per unit

    !olume. 8al ini ditunjukkan untuk mengetahui porositas atau prosentase

    rongga!oid. Kepadatan dan !olume sangat bergantung pada kandungan air.

    Kepadatan akan kecil  pada inti kayu bagian dasar dan akan meningkat tajam ke

    arah luar penampang (cross  section) dan meningkat secara perlahan ke arah

    ketinggian.

    Kepadatan suatu jenis kayu dapat dihitung dengan cara membandingkan

    antara berat kering kayu dengan !olume basah. erat kering kayu dapat diperoleh

    dengan cara  menyimpan specimen kayu dalam o!en pada suhu *$#o selama &5

     jam atau hingga   berat  specimen kayu tetap. erat jenis adalah  perbandingan

    antara kepadatan kayu dengan kepadatan air pada !olume yang sama.

    Kayu terdiri dari bagian padatsel kayu, air dan udara. 9olume adalah

     jumlah dari !olume bagian padat, !olume air dan !olume udara. Ketika kayu

    dimasukkan ke dalam o!en atau dikeringkan, maka !olume yang tetap tinggal

    adalah !olume bagian padat dan !olume udara saja, sedangkan airnya sudah

    menguaphilang.

    c. "acat kayu

    Kerusakan atau cacat pada kayu dapat mengurangi kekuatan dan bahkan

    kayu yang cacat tersebut tidak dipakai sebagai bahan konstruksi. acat kayu yang

    sering terjadi  adalah mata kayu, retakbelah, pecah, pingul, serat miring, gubal,

    lubang serangga, serta lapuk dan hati rapuh. 

    #ata kayu sering terdapat pada batang kayu yang merupakan bekas

    cabang kayu yang patah. Pada daerah mata kayu terjadi pembengkokkan arah

    serat, sehingga kekuatan kayu menjadi berkurang

    ()* /

    T!k"ologi Ba#a" Ba"gu"a"Pusat Ba#a" A+ar da" !L!ar"i"g

     !cep "idayat,ST,MT http#//www.mercubuana.ac.id

  • 8/16/2019 Pertemuan 4 Teknologi Bahan Bangunan

    7/17

    :enurut /esch dan /inoodie (*;

  • 8/16/2019 Pertemuan 4 Teknologi Bahan Bangunan

    8/17

    +pabila batang kayu ditarik dengan beban tarik tertentu, maka panjang batang kayu

    akan bertambah. 3egangan didefinisikan sebagai nilai  banding antara  pertambahan

     panjang dengan panjang batang aal. =ntuk regangan yang kecil biasanya terjadi secara

    linier-elastik, sedangkan untuk nilai regangan yang besar terjadi secara nonlinier-nonelastik . 

    b. Kuat tekan se!e!ar serat

    atang yang mengalami gaya tekan dijumpai pada konstruksi kuda-kuda dan elemen kolom

     pada portal. Kuat tekan dapat diperoleh dengan cara membagi besar gaya  tekan dengan luas

    tampang batang. :enurut Koebler (*;

  • 8/16/2019 Pertemuan 4 Teknologi Bahan Bangunan

    9/17

    (MOR)@lt

     M  .  y

    AAA (*.*)

    ()* 2

    T!k"ologi Ba#a" Ba"gu"a"Pusat Ba#a" A+ar da" !L!ar"i"g

     !cep "idayat,ST,MT http#//www.mercubuana.ac.id

  • 8/16/2019 Pertemuan 4 Teknologi Bahan Bangunan

    10/17

    . Kuat geser se!a!ar serat

    Pada batang yang mengalami beban bending momen seringkali disertai dengan gaya

    geser. Kekuatan geser kayu akan didukung oleh 'at lignin, oleh karena itu kuat  geser 

    kayu merupakan sifat mekanik kayu yang paling lemah disbanding dengan sifat  mekanik 

    lainnya. Kayu memiliki kuat geser sejajar serat yang lebih kecil dibandingkan  dengan kuat

    geser tegak lurus serat. acat kayu seperti retak atau mata kayu akan sangat mempengaruhi

    kuat geser kayu.

    e. Perilaku terhaap temperatur tinggi

    Sebagian kayu tersusun atas selulosa, lignin dan hemiselulosa yang kesemuanya itu

    merupakan senyaa yang terbentuk dari unsur arbon, 8idrogen dan "ksigen.

    =nsur-unsur ini (arbon, 8idrogen dan "ksigen) mudah terbakarKayu

    digolongkan sebagai material yang mudah terbakar apabila ada peningkatan temperatur 

    ruangan yang berlebihan. "leh karena itu, kayu digolongkan sebagai material yangmudah terbakar (combustible material ).

    Perilaku struktur kayu dalam merespon api berbeda dengan bahan struktur lainnya

    seperti beton atau baja. Ketika api sudah cukup untuk membakar kayu bagian luar,  maka

    kayu bagian luar akan terbakar dan berubah menjadi arang. Baktu yang  dibutuhkan oleh

    api untuk membakar kayu bagian luar sangat tergantung dari kadar   air kayu aal,

    dimensi batang kayu, ketersediaan oksigen dan temperatur api itu sendiri.  "leh karena

    rendahnya angka penyebaran panas (thermal conductivity) kayu dan air yang  ada dalam

    kayu, maka untuk temperatur yang kecil dibutuhkan aktu yang lama agar api  dapat

    membakar bagian dalam kayu.

    8emiselulosa pada kayu "ak mulai mengalam  pyrolisis

    (penguraianperubahan material akibat temperatur) pada temperature *#$o sampai

    *

  • 8/16/2019 Pertemuan 4 Teknologi Bahan Bangunan

    11/17

    +kibat yang lebih jauh dari proses terbakarnya kayu pada bidang struktur adalah

    terjadinya perubahan sifat-sifat fisik dan mekanik dari kayu itu sendiri. Penurunan

    kekuatan kayu akibat terjadinya peningkatan temperatur tidak terjadi secara linier 

    melainkan cendrung berbentuk lengkung. Perilaku ini disebabkan oleh kehadiran arang

    (sisa material kayu yang terbakar) yang berfungsi sebagai pelindung kayu  bagian  dalam,

    sehingga struktur terhindar dari keruntuhan seketika (brittle collapse).

    I.& Persyaratan Kayu Struktural

    erdasarkan SCD-$5-*;

  • 8/16/2019 Pertemuan 4 Teknologi Bahan Bangunan

    12/17

    harus dilakukan dengan mengikuti standar pemilahan mekanis yang baku.

    erdasarkan modulus elastisitas lentur yang diperoleh secara mekanis, kuat acuan

    lainnya dapat diambil  sesuai 4abel *.*. Kuat acuan yang berbeda dengan tabel

    dapat digunakan apabila ada  pembuktian secara eksperimental yang mengikuti

    standar-standar eksperimen yang  baku.  Cilai acuan pada tabel dengan satuan

    :ega Pascal (:Pa), berdasarkan pemilahan secara mekanis.4abel *.* Kuat acuan kayu (:Pa) berdasarkan pemilahan secara mekanis

    Kode:utu

    :odulus0lastitas

    Eentur 

     "w

    KuatEentur 

     #b

    Kuat4arik 

    Sejajar 

    Serat  #t 

    Kuat4ekan

    Sejajar 

    Serat  #c$$ 

    Kuat 4ekan4egak Eurus Serat #c F 

    Kuateser

     #v

    0&>00&50&6

    0&&0&*0&$0*;0*<0*70*>0*#0*50*60*&0**

    0*$0;0<07

    &>$$$$$$&5$$$&6$$$

    &&$$$&*$$$&$$$$*;$$$*$$$*#$$$*5$$$*6$$$*&$$$**$$$

    *$$$$;$$$7>5>*

    #*&;

    >#>6>$#7

    #5#*5<5#5&6;6>666$&7&5&*

    *<*#*&;

    #5#6#&#$

    5575#565*5$6;6>6#666*&;

    &<&>&5&&

    &5&6&&&*

    &$*;*<*7*>*#*5*6*&*****$

    ;<7>

    >,;>,<>,7>,#

    >,5>,&>,*#,;#,7#,>#,5#,6#,*#,$5,<5,7

    5,#5,65,&5,*

    2. Kuat acuan kayu berasarkan pemilahan secara )isual

    Pemilahan secara !isual harus mengikuti standar pemilahan secara !isual

    yang baku. +pabila pemeriksaan !isual dilakukan berdasarkan atas pengukuran

     berat  jenis, maka kuat acuan untuk kayu berserat lurus tanpa cacat dapat dihitung

    dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut ?

    a. Kerapatan  %  pada kondisi basah (berat dan !olume diukur pada kondisi basah,

    tetapi kadar airnya lebih kecil dari 6$%), dihitung dengan mengikuti prosedur 

     baku. unakan satuan kgm6 untuk  %.

  • 8/16/2019 Pertemuan 4 Teknologi Bahan Bangunan

    13/17

     b. Kadar air m% (mG6$) diukur dengan prosedur baku.

    c. 8itung berat jenis pada m% (&m) dengan rumus ?

    &m  %H*$$$(*Im*$$)J AAAAAAAAAAAAAAAAAA. *.&a)

    d. 8itung berat jenis dasar (&b) dengan rumus ?

    &b &m(*I$,&>#a&m), dengan a ' (6$-m)6$ AAAAAAAAA *.&b)

    e. 8itung berat jenis pada kadar air *#% (&()) dengan rumus ?

    &() &b(*-$,*#;&b) AAAAAAAAAAAAAAA.AAAA *.&c)

    f. 8itung estimasi kuat acuan kayu dengan rumus-rumus pada 4abel *.&, dengan

    & adalah &().

    4abel *.& 0stimasi kuat acuan berdasarkan atas berat jenis pada kadar air *#%

    =ntuk kayu berserat lurus tanpa cacat

    Kuat (cuan $umus *stimasi

    :odulus elastisitas lentur, " w (:Pa)

    Eentur, # b (kPa)

    4arik sejajar serat, # t dan tekan sejajar serat, # c (kPa)

    eser sejajar serat, # v (kPa)

    4ekan tegak lurus serat, # c* (kPa)

    *>#$$&$,7

    *7*6$&*,*6

    7>$$&$,$&&,$;

    & adalah berat jenis kayu pada kadar air *#%

    =ntuk kayu dengan serat tidak lurus danatau mempunyai cacat kayu,

    estimasi nilai acuan yang dihitung dengan rumus-rumus pada 4abel *.&, harus

    direduksi dengan  mengikuti ketentuan pada SCD $6-6#&7-*;;5 =/ >;*.**

    tentang :utu Kayu angunanL, yaitu dengan mengalikan nilai acuan pada 4abel

    *.& dengan nilai rasio kekuatan yang ada pada 4abel *.6 yang bergantung pada

    kelas mutu kayu. Kelas mutu kayu ditetapkan dengan mengacu pada 4abel *.5.

    4abel *.6 Cilai rasio kekuatan

    Kelas mutu $asio kekuatan

    +

    $,6$,#$

    4abel *.5 acat maksimum untuk setiap kelas mutu kayu

  • 8/16/2019 Pertemuan 4 Teknologi Bahan Bangunan

    14/17

    #acam cacat Kelas mutu ( Kelas mutu B Kelas mutu "

    :ata kayu ?4erletak dimuka lebar 

    4erletak dimuka sempit

    3etak 

    Pingul

    +rah serat

    ubal

    Eubang

    serangga

    acat lain(lapuk, hatirapuh, retakmelintang)

    *> lebar kayu

    *< lebar kayu

    *> tebal kayu

    **$ tebal ataulebar kayu

    * ? *6

    /iperkenankan

    /iperkenankanasal terpencar,serangga sudahmati

    4idak

    diperkenankan

    M lebar kayu

    *> lebar kayu

    *# tebal kayu

    *> tebal ataulebar kayu

    * ? ;

    /iperkenankan

    /iperkenankanasal terpencar,serangga sudahmati

    4idak

    diperkenankan

    N lebar kayu

    M lebar kayu

    N tebal kayu

    M tebal atau lebar kayu

    * ? >

    /iperkenankan

    /iperkenankan asalterpencar, seranggasudah mati

    4idak diperkenankan

    I.+ Pembebanan Paa Struktur Kayu

    eban nominal adalah beban yang ditentukan di dalam PedomanPerencanaan Pembebanan untuk 3umah dan edung, SKD-*.6.#6.*;

  • 8/16/2019 Pertemuan 4 Teknologi Bahan Bangunan

    15/17

    Beban angin ,W , beban angin termasuk dengan memperhitungkan bentuk 

    aerodinamika bangunan dan peninjauan terhadap pengaruh angin topan, puyuh,

    dan tornado, bila diperlukan.

    Beban gempa , E , beban gempa yang ditentukan menurut SCD $6-*7&>-*; - , $,#( -a atau . ) AAAAAAAAAAAA &)

    *,& + I *,>( -a atau . ) I ($,# - atau $,)

    Pengecualian ? faktor beban untuk  - di dalam kombinasi beban persamaan 6), 5)

    dan #)  harus sama dengan *,$ untuk garasi parkir, daerah yang digunakan untuk 

     pertemuan umum, dan semua daerah dimana beban hidup lebih besar dari pada #

    kPa.

    Setiap keadaan batas yang rele!an harus ditinjau, termasuk kasus-kasus

    dimana sebagian beban didalam kombinasi pembebanan bernilai sama dengan nol.

    Pengaruh kondisi  pembebanan yang tak seimbang harus ditinjau sesuai dengan

    ketentuan didalam tata cara pembebanan gedung yang berlaku.

    3. Beban lain

    Pengaruh struktural akibat beban-beban lainnya, termasuk tetapi tidak 

    terbatas pada berat dan tekanan lateral tanah, pengaruh temperatur, susut dan

    kelembaban, rangkak dan beda penurunan tanah harus ditinjau didalam

     perencanaan.

    Pengaruh strukutral akibat beban yang ditimbulkan oleh fluida ( # ), tanah

    (1 ), genangan air ( ! ) dan temperatur (2 ) harus ditinjau dalam perencanaan dengan

    menggunakan faktor beban ? *,6 # O *,>1 O *,& ! O dan *,&2 .

    &. Beban yang berla.anan

  • 8/16/2019 Pertemuan 4 Teknologi Bahan Bangunan

    16/17

    +pabila pengaruh suatu beban saling berlaanan didalam komponen

    struktur atau sambungannya, maka harus ditinjau gaya aksial, geser dan momen

    yang mungkin berbalik arah.

    '. Pembebanan !angka pan!ang

    +nalsis yang dilakukan pada struktur dan komponen struktur yangmengalami deformasi akibat rangkak pada saat memikul beban kerja, harus

    memperhitungkan terjadinya tambahan deformasi akibat rangkak dalam masa

    layannya apabila deformasi tersebut mempengaruhi tahanan atau kemampuan

    layannya.

  • 8/16/2019 Pertemuan 4 Teknologi Bahan Bangunan

    17/17

    Daftar Pustaka

    $. Struktur kayu,M%layati ST,MT

    &. Smith ' !ndres, (Material of )onstruktion*, +th edition, $-+.

    .   aryanto, rs. Pengetahuan Teknik Bangunan, 0ineka )ipta. $+

    T!k"ologi Ba#a" Ba"gu"a" Pusat Ba#a" A+ar da" !L!ar"i"g !cep "idayat,ST,MT http#//www.mercubuana.ac.id