bahan diskusi kasus

24
Penyuluhan adalah suatu upaya memberikan pelajaran dan pendidikan serta bantuan kepada pribadi atau kelompok masyarakat. Upaya tersebut dilakukan guna meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka agar mampu memahami diri dan lingkungannya serta mampu mengatasi berbagai permasalahan sehingga dapat mencapai kesejahteraan hidupnya. Target yang ingin dicapai dalam suatu penyuluhan adalah audiens atau pendengar dapat merubah dan mewarnai pemikirannya ke arah yang lebih baik sebagai wujud prilaku yang telah dilontarkan melalui komunikasi dalam bentuk ucapan dan tulisan.Seseorang dapat dikatakan sebagai penyuluh yang baik, apabila ia telah memahami dan menjalankan fungsi penyuluhan yang antara lain sebagai berikut: (1) Penyuluhan sebagai langkah pencegahan (preventif), (2) Penyuluhan sebagai langkah kuratif atau korektif, (3) Penyuluhan sebagai langkah pemeliharaan (preservatif), (4) Penyuluhan sebagai fungsi pengembangan (developmental) III. FILOSOFI, DEFENISI, DAN ISTILAH PENYULUHAN 1. Filosofi Penyuluhan Filosofi Penyuluhan Pertanian adalah menolong orang agar dapat menolong dirinya, keluarga dan masyarakatnya untuk menjadi yang lebih baik. Untuk itu penyuluhan pertanian merupakan proses pendidikan, proses demokrasi dan proses yang terus menerus yang disesuaikan dengan perkembangan zaman. 2. Defenisi Penyuluhan I. Pengertian Penyuluhan (berasal dari pengertian penyuluhan)

Upload: yessi-idha-martha

Post on 22-Oct-2015

24 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

diskusi

TRANSCRIPT

Page 1: BAHAN diskusi kasus

Penyuluhan adalah suatu upaya memberikan pelajaran dan pendidikan serta bantuan kepada pribadi atau kelompok masyarakat. Upaya tersebut dilakukan guna meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka agar mampu memahami diri dan lingkungannya serta mampu mengatasi berbagai permasalahan sehingga dapat mencapai kesejahteraan hidupnya. Target yang ingin dicapai dalam suatu penyuluhan adalah audiens atau pendengar dapat merubah dan mewarnai pemikirannya ke arah yang lebih baik sebagai wujud prilaku yang telah dilontarkan melalui komunikasi dalam bentuk ucapan dan tulisan.Seseorang dapat dikatakan sebagai penyuluh yang baik, apabila ia telah memahami dan menjalankan fungsi penyuluhan yang antara lain sebagai berikut: (1) Penyuluhan sebagai langkah pencegahan (preventif), (2) Penyuluhan sebagai langkah kuratif atau korektif, (3) Penyuluhan sebagai langkah pemeliharaan (preservatif), (4) Penyuluhan sebagai fungsi pengembangan (developmental)

III. FILOSOFI, DEFENISI, DAN ISTILAH PENYULUHAN

 

1. Filosofi Penyuluhan

Filosofi Penyuluhan Pertanian adalah menolong orang agar dapat menolong dirinya, keluarga dan masyarakatnya untuk menjadi yang lebih baik. Untuk itu penyuluhan pertanian merupakan proses pendidikan, proses demokrasi dan proses yang terus menerus yang disesuaikan dengan perkembangan zaman.

 

 

2. Defenisi Penyuluhan

I. Pengertian Penyuluhan (berasal dari pengertian penyuluhan)

Pengertian penyuluhan dalam arti umum adalah ilmu social yang mempelajari system dan proses perubahan pada individu serta masyarakat agar dapat terwujud perubahan yang lebih baik sesuai dengan yang diharapkan. Penyuluhan dapat dipandang sebagai suatu bentuk pendidikan untuk orang dewasa. Penyuluhan merupakan keterlibatan seseorang untuk melakukan komunikasi informasi secara sadar dengan tujuan membantu sesamanya memberikan pendapat sehingga bisa membuat keputusan yang benar.

Selanjutnya dalam draf Repitalisasi Penyuluhan disebutkan bahwa penyuluhan pertanian adalah kegiatan pendidikan non formal bagi petani dan keluarganya sebagai wujud jaminan pemerintah atas hak petani untuk mendapatkan pendidikan.

Page 2: BAHAN diskusi kasus

Lebih lengkap lagi dijelaskan dalam Undang-undang No. 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian , Perikanan dan Kehutanan ( SP3K), bahwa pengertian penyuluhan adalah: proses pembelajaran bagi pelaku utama serta pelaku usaha agar mau dan mampu menolong dan mengorganesasikan dalam mengakses informasi informasi pasar, teknologi, permodalan dan sumber daya lainnya sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan dan kesejahteraannya serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup.

 

II. Ruang Lingkup Penyuluhan Pertanian

Unsur PenyuluhanDalam proses penyuluhan terdapat beberapa unsur antara lain: penyuluh, materi penyuluhan, media penyuluhan, metode penyuluhan, sasaran penyuluhan dan tujuan penyuluhan :

1. Penyuluh pertanianDalam undang-undang no. 16 tahun 2006 tantang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan, disebutkan bahwa penyuluh adalah perorangan warga Indonesia yang melakukan kegiatan penyuluhan dibidang pertanian, baik merupakan penyuluh PNS, swasta maupun swadaya. Adapun yang menjadi tugas pokok penyuluh adalah menyiapkan, melaksanakan, mengembangan, mengevaluasi dan melaporkan kegiatan penyuluhan pertanian, sehingga penyuluh dituntut mampu melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai penyuluh dilapangan dengan menjadi mitra kerja petani yang berperan sebagai fasilitator.

2. Materi PenyuluhanMateri penyuluhan adalah bahan penyuluhan yang akan disampaikan kepada pelaku utama ( petani ) dan pelaku usaha dalam berbagai bentuk yang meliputi: informasi, teknologi, rekayasa social, manajemen, ekonomi, hokum dan kelestarian lingkungan.

3. Media PenyuluhanMedia penyuluhan pertanian adalah merupakan alat komunikasi untuk memindahkan materi penyuluhan kepada pelaku utama dan pelaku usaha yang bertujuan untuk memperjelas pemahaman dari kelayan tersebut terhadap materi penyuluhan yang disampaikan.

4. Metode PenyuluhanMetode penyuluhan pertanian dapat diartikan sebagai cara atau teknik penyampaian materi penyuluhan kepada pelaku utama dan pelaku usaha (kelayan) beserta keluarganya baik secara langsung maupun tidak langsung agar mereka lebih mudah memahami dan dapat mempermudah penerapan suatu inovasi. Dalam penggunaan metode penyuluhan dapat dibedakan menjadi beberapa golongan berdasarkan: teknik komonikasi, jumlah sasaran dan indera penerima dari sasaran (Sumardi 2005).

Page 3: BAHAN diskusi kasus

 

5. Sasaran PenyuluhanDalam UU No. 16 tahun 2006 telah disebutkan bahwa sasaran penyuluhan pertanian adalah: pelaku utama dan pelaku usaha. Dimaksud pelaku utama disini adalah petani yang merupakan warga Negara Indonesia beserta keluarganya atau koperasi yang mengelola usaha dibidang pertanian, wanatani, minatani, agropastur, penangkaran satwa dan tumbuhan didalam adan disekitar hutan, yang meliputi usaha hulu, usaha tani, agroindustri, pemasaran dan jasa penunjang. Sedangkan pelaku usaha dimaksud adalah: perorangan waraga Negara Indonesia atau korporasi yang dibentuk menurut hokum Indonesia yang mengelola usaha pertanian, perikanan dan kehutanan.

6. Tujuan PenyuluhanDalam penyuluhan pertanian ada dua tujuan yang akan dicapai yaitu : tujuan jangka panjang dan tujuan jangka pendek. Tujuan jangka pendek adalah hanya menumbuhkan perubahan-perubahan yang lebih terarah pada usaha tani yang meliputi: perubahan pengetahuan, kecakapan, sikap dan tindakan petani. Tujuan jangka panjang yaitu meningkatkan taraf hidup dan meningkatkan kesejahteraan petani.

 

Prinsip Penyuluhan Pertanian

Prinsip penyuluhan pertanian adalah pedoman atau pegangan dalam menyelenggarakan kegiatan penyuluhan yang dapat diterima kebenarannya dalam bertingkah laku. Untuk itu penyelenggaraan penyuluhan harus: menurut keadaan yang nyata, ditujukan kepada kepentingan dan kebutuhan sasaran, merupakan pendidikan yang demokrasi, perencanaanya disusun bersama, bersifat fleksibel dan penilaian hasil didasarkan atas perubahan-perubahan yang terjadi pada sasaran.

 

 

 

ATAU

(berasal dari konsep dasar)

Page 4: BAHAN diskusi kasus

 

Penyuluhan adalah sistem pendidikan luar sekolah (orang dewasa) guna menumbuhkembangkan kemampuan (pengetahuan, sikap dan keterampilan) petani, nelayan maupun peternak sehingga secara mandiri mereka dapat mengelola unit usaha taninya dan peternakannya lebih baik dan menguntungkan sehingga dapat memperbaiki pola hidup yang lebih layak dan sejahtera bagi keluarganya.

 

Kegiatan penyuluhan sebagai proses belajar bagi petani, nelayan, maupun peternak melalui pendekatan kelompok dan diarahkan untuk terwujudnya kemampuan kerja sama yang lebih efektif sehingga mampu menerapkan inovasi, mengatasi berbagai resiko kegagalan usaha, menerapkan skala usaha yang ekonomis untuk memperoleh pendapatan yang layak dan sadar akan peranan serta tanggung jawabnya sebagai pelaku pembangunan.

 

Penyuluhan secara sistematis adalah suatu proses yang :

1. Membantu petani menganalisis situasi yang sedang dihadapi dan melakukan perkiraan ke depan

2. Membantu petani menyadarkan terhadap kemungkinan timbulnya masalah dari analisis tersebut

3. Meningkatkan pengetahuan dan mengembangkan wawasan terhadap suatu masalah, serta membantu menyusun kerangka berdasarkan pengetahuan yang dimiliki petani

4. Membantu petani memperoleh pengetahuan yang khusus berkaitan dengan cara pemecahan masalah yang dihadapi serta akibat yang ditimbulkannya sehingga mereka mempunyai berbagai alternatif tindakan

5. Membantu petani memutuskan pilihan tepat yang menurut pendapat mereka sudah optimal

6. Meningkatkan motivasi petani untuk dapat menerapkan pilihannya

7. Membantu petani untuk mengevaluasi dan meningkatkan keterampilan mereka dalam membentuk pendapat dan mengambil keputusan.

 

Sistem penyuluhan pertanian di dalam otonomi daerah adalah sistem penyuluhan pertanian yang digerakkan oleh petani dengan demikian petani harus dimampukan, diberdayakan, sehingga

Page 5: BAHAN diskusi kasus

petani memiliki keahlian-keahlian yang dapat menyumbangkan kegiatannya ke arah usahatani yang moderen dan mampu bersaing, mampu menjalin jaringan kerja sama diantara sesama petani maupun dengan kelembagaan sumberilmu/teknologi, serta mata rantai agribisnis yang peluangnya tersedia. Jadi pada akhirnya petani akan menyelenggarakan sendiri kegiatan penyuluhan pertanian, dari petani, oleh petani dan untuk petani.

 

Peranan dari penyuluh sebagai :

1. fasilitator2. motivator

3. pendukung gerak usaha petani dan peternak merupakan titik sentral dalam memberikan penyuluhan kepada petani peternak akan pentingnya berusaha tani dan ternak dengan memperhatikan kelestarian dari sumber daya alam.

 

3. Istilah Penyuluhan (berasal dari istilah penyuluhan)

 

Penyuluhan telah menjadi bagian terpenting dalam pembangunan, khususnya pembangunan pertanian dan perikanan. Karena penyuluhan telah terbukti mampu meningkatkan produksi pertanian di setiap negara. Tapi tahukah anda kalau istilah penyuluhan itu berbeda dari satu negara dengan negara lainnya.

Buku Penyuluhan Pertanian yang ditulis oleh A.W. van den ban dan H.S. Hawkin menyebutkan bahwa istilah penyuluhan di setiap negara berbeda. Perbedaan tersebut lebih banyak dipengaruhi oleh tata bahasa negara tertentu. Selain itu istilah tersebut dipengaruhi tujuan dari penyuluhan tersebut. Meski berbeda tapi bermakna sama.

Belanda memberi istilah penyuluhan digunakan dengan kata voorlichthing. Dalam Bahasa Belanda voolichthing berarti memberikan penerangan. Penerangan itu dilakukan oleh para ahli pertanian dan pihak lain, termasuk penyuluh beserta organisasinya bagi seseorang yang tidak menemukan jalan. Istilah itu digunakan selama masa penjajahan, terutama di negara-negara yang menjadi jajahannya, termasuk Indonesia.

Malaysia memberikan istilah penyuluhan dengan kata perkembangan. Kata itu dipengaruhi oleh Bahasa Inggeris development. Karena memang Malaysia dulu pernah dijajah oleh Inggeris. Perkembangan diartikan sebagai pemberian saran atau belatung dari seorang pakar kepada seseorang yang dianggap membutuhkan, tetapi saran itu bisa diterima bisa juga tidak, orang tersebutlah yang menentukan pilihan, tidak ada unsur pemaksaan.

Page 6: BAHAN diskusi kasus

Jerman memberi istilah penyuluhan dengan kata Aufklarung. Dalam Bahasa Jerman Aufklarung berarti pencerahan. Namun negara itu lebih menekankan dalam bidang kesehatan, bukan bidang peretanian, yaitu pentingnya mempelajari nilai-nilai yang mendasari hidup sehat. Kata lainnya adalah Erziehung. Kata itu lebih dekat pada arti pendidikan di Amerika. Kata ini lebih dekat dengan penyuluhan pertanian, yaitu mengajar seseorang sehingga bisa memecahkan masalahnya sendiri.

Perbedaan istilah juga terjadi di negara lainnya. Di Australia dikenal dengan kata Forderung, yang berarti yang menggiring seseorang kearah yang yang diinginkan. Kata ini sama dengan di Korea, yakti bimbingan di pedesaan. Prancis menggunakan kata vulgarisation, yang menekankan pentingnya menyederhanakan pesan bagi orang awan. Sedangkan Spanyol menggunakan kata capacitactio. Kata itu menunjukan adanya keinginan untuk meningkatkan kemampuan manusia, atau pelatihan.

Konsep Penyuluhan Kesehatan

Pengertian

Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan cara menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat tidak saja sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya dengan kesehatan. Penyuluhan kesehatan adalah gabungan berbagai kegiatan dan kesempatan yang berlandaskan prinsip-prinsip belajar untuk mencapai suatu keadaan, dimana individu, keluarga, kelompok atau masyarakat secara keseluruhan ingin hidup sehat, tahu bagaimana caranya dan melakukan apa yang bisa dilakukan, secara perseorangan maupun secara kelompok dan meminta pertolongan (Effendy, 1998).

Pendidikan kesehatan adalah suatu proses perubahan pada diri seseorang yang dihubungkan dengan pencapaian tujuan kesehatan individu, dan masyarakat. Pendidikan kesehatan tidak dapat diberikan kepada seseorang oleh orang lain, bukan seperangkat prosedur yang harus dilaksanakan atau suatu produk yang harus dicapai, tetapi sesungguhnya merupakan suatu proses perkembangan yang berubah secara dinamis, yang didalamnya seseorang menerima atau menolak informasi, sikap, maupun praktek baru, yang berhubungan dengan tujuan hidup sehat (Suliha, dkk., 2002).

Tujuan Penyuluhan

Tujuan pendidikan kesehatan menurut Effendy (2002) sebagai berikut :

1. Tercapainya perubahan perilaku individu, keluarga dan masyarakat dalam membina dan memelihara perilaku hidup sehat dan lingkungan sehat, serta berperan aktif dalam upaya mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.

Page 7: BAHAN diskusi kasus

2. Terbentuknya perilaku sehat pada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat yang sesuai dengan konsep hidup sehat baik fisik, mental dan sosial sehingga dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian.

Menurut WHO tujuan penyuluhan kesehatan adalah untuk merubah perilaku perseorangan dan atau masyarakat dalam bidang kesehatan (Effendy, 1998).

Faktor yang Perlu Diperhatikan dalam Penyuluhan

Faktor yang perlu diperhatikan terhadap sasaran dalam keberhasilan penyuluhan kesehatan adalah :

1. Tingkat Pendidikan. Pendidikan dapat mempengaruhi cara pandang seseorang terhadap informasi baru yang diterimanya. Maka dapat dikatakan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikannya, semakin mudah seseorang menerima informasi yang didapatnya.

2. Tingkat Sosial Ekonomi.Semakin tinggi tingkat sosial ekonomi seseorang, semakin mudah pula dalam menerima informasi baru.

3. Adat Istiadat.Pengaruh dari adat istiadat dalam menerima informasi baru merupakan hal yang tidak dapat diabaikan, karena masyarakat kita masih sangat menghargai dan menganggap sesuatu yang tidak boleh diabaikan.

4. Kepercayaan Masyarakat.Masyarakat lebih memperhatikan informasi yang disampaikan oleh orang–orang yang sudah mereka kenal, karena sudah timbul kepercayaan masyarakat dengan penyampai informasi.

5. Ketersediaan Waktu di Masyarakat.Waktu penyampaian informasi harus memperhatikan tingkat aktifitas masyarakat untuk menjamin tingkat kehadiran masyarakat dalam penyuluhan.

Metode Penyuluhan

Metode yang dapat dipergunakan dalam memberikan penyuluhan kesehatan adalah (Notoatmodjo, 2002 ) :

1. Metode Ceramah adalah suatu cara dalam menerangkan dan menjelaskan suatu ide, pengertian atau pesan secara lisan kepada sekelompok sasaran sehingga memperoleh informasi tentang kesehatan.

2. Metode Diskusi Kelompok Adalah pembicaraan yang direncanakan dan telah dipersiapkan tentang suatu topik pembicaraan diantara 5 – 20 peserta (sasaran) dengan seorang pemimpin diskusi yang telah ditunjuk.

3. Metode Curah Pendapat adalah suatu bentuk pemecahan masalah di mana setiap anggota mengusulkan semua kemungkinan pemecahan masalah yang terpikirkan oleh peserta, dan evaluasi atas pendapat tadi dilakukan kemudian.

Page 8: BAHAN diskusi kasus

4. Metode Panel adalah pembicaraan yang telah direncanakan di depan pengunjung atau peserta tentang sebuah topik, diperlukan 3 orang atau lebih panelis dengan seorang pemimpin.

5. Metode Bermain peran adalah memerankan sebuah situasi dalam kehidupan manusia dengan tanpa diadakan latihan, dilakukan oleh dua orang atu lebih untuk dipakai sebagai bahan pemikiran oleh kelompok.

6. Metode Demonstrasi adalah suatu cara untuk menunjukkan pengertian, ide dan prosedur tentang sesuatu hal yang telah dipersiapkan dengan teliti untuk memperlihatkan bagaimana cara melaksanakan suatu tindakan, adegan dengan menggunakan alat peraga. Metode ini digunakan terhadap kelompok yang tidak terlalu besar jumlahnya.

7. Metode Simposium adalah serangkaian ceramah yang diberikan oleh 2 sampai 5 orang dengan topik yang berlebihan tetapi saling berhubungan erat

8. Metode Seminar adalah suatu cara di mana sekelompok orang berkumpul untuk membahas suatu masalah dibawah bimbingan seorang ahli yang menguasai bidangnya.

Media Penyuluhan

Media penyuluhan kesehatan adalah media yang digunakan untuk menyampaikan pesan kesehatan karena alat tersebut digunakan untuk mempermudah penerimaan pesan kesehatan bagi masyarakat yang dituju.

Menurut Notoatmodjo (2005), media penyuluhan didasarkan cara produksinya dikelompokkan menjadi :

1. Media cetak yaitu suatu media statis dan mengutamakan pesan-pesan visual. Media cetak terdiri dari :

1. Booklet adalah suatu media untuk menyampaikan pesan kesehatan dan bentuk buku, baik tulisan ataupun gambar.

2. Leaflet adalah suatu bentuk penyampaian informasi melalui lembar yang dilipat. Isi informasi dapat berupa kalimat maupun gambar.

3. Selebaran adalah suatu bentuk informasi yang berupa kalimat maupun kombinasi.

4. Flip chart adalah media penyampaian pesan atau informasi kesehatan dalam bentuk lembar balik berisi gambar dan dibaliknya berisi pesan yang berkaitan dengan gambar tersebut.

5. Rubrik atau tulisan pada surat kabar mengenai bahasan suatu masalah kesehatan.

6. Poster adalah bentuk media cetak berisi pesan kesehatan yang biasanya ditempel di tempat umum.

7. Foto yang mengungkap informasi kesehatan yang berfungsi untuk member informasi dan menghibur.

Page 9: BAHAN diskusi kasus

2. Media Elektronik yaitu suatu media bergerak dan dinamis, dapat dilihat dan didengar dalam menyampaikan pesannya melalui alat bantu elektronika.adapun macam media elektronik:

1. Televisi

2. Radio

3. Video

4. Slide

5. Film

3. Luar ruangan yaitu media yang menyampaikan pesannya di luar ruangan secara umum melalui media cetak dan elektronika secara statis, missal :

1. Pameran

2. Banner

3. TV Layar Lebar

4. Spanduk

5. Papan Reklame

Langkah Penyuluhan

Dalam melakukan penyuluhan kesehatan, maka penyuluh yang baik harus melakukan penyuluhan sesuai dengan langkah-langkah dalam penyuluhan kesehatan masyarakat sebagai berikut (Effendy, 1998) :

1. Mengkaji kebutuhan kesehatan masyarakat.

2. Menetapkan masalah kesehatan masyarakat.

3. Memprioritaskan masalah yang terlebih dahulu ditangani melalui penyuluhan kesehatan masyarakat.

Menyusun perencanaan penyuluhan

1. Menetapkan tujuan2. Penentuan sasaran

3. Menyusun materi / isi penyuluhan

4. Memilih metoda yang tepat

5. Menentukan jenis alat peraga yang akan digunakan

Page 10: BAHAN diskusi kasus

6. Penentuan kriteria evaluasi.

7. Pelaksanaan penyuluhan

8. Penilaian hasil penyuluhan

9. Tindak lanjut dari penyuluhan

KEJELASAN KOMUNIKASI

Agar penyuluhan dapat berlangsung sebagaimana yang diharapkan, perlu perhatian terhadap: “kejelasan komu-nikasi” yang sangat tergantung kepada keempat unsur komuni-kasinya, yaitu:

1) Unsur penyuluh dan sasarannya, yang merupakan unsur-unsur utama yang menentukan keberhasilan komunikasi Di dalam kegiatan penyuluhan, sering muncul gangguan komunikasi yang disebabkan oleh:

a) kekurang trampilan penyuluh/sasaran untuk berkomu-nikasi,

b) kesenjangan tingkat pengetahuan penyuluh dan sasar-an,

c) sikap yang kurang saling menerima dengan baik, dan,

d) perbedaan latar belakang sosial budaya yang dimiliki oleh penyuluh dengan sasarannya.

Karena itu, penyuluh sangat dituntut untuk selalu ber-usaha:

a) meningkatkan ketrampilannya berkomunikasi,

b) menyampaikan pesan dengan cara/bahasa yang mudah dipahami,

c) bersikap baik (meskipun sadar tidak disukai),

d) memahami, mengikuti, atau setidak-tidaknya tidak me-nyinggung nilai-nilai sosial budaya sasaran (meskipun dia sendiri benar-benar tidak menyukainya).

2) Unsur pesan Persyaratan utama agar pesan dapat diterima dengan jelas oleh sasaran, haruslah:

a) mengacu kepada kebutuhan masyarakat, dan disam-paikan pada saat sedang dan atau segera akan dibutuh-kan.

b) disampaikan dalam bahasa yang mudah dipahami

c) tidak memerlukan korbanan yang memberatkan

Page 11: BAHAN diskusi kasus

d) memberikan harapan peluang keberhasilan yang ting-gi, dengan tingkat manfaat yang merangsang.

e) dapat diterapkan sesuai dengan kondisi (pengetahuan, ketrampilan, sumberdaya yang dimiliki/dapat diusaha-kan) masyarakatnya.

3) Unsur media/saluran komunikasi Agar pesan dapat diterima dengan jelas, maka saluran yang digunakaan harus terbebas dari gangguan. Baik gangguan teknis (jika menggunakaan media masa), ataupun gangguan sosial budaya dan psikologis (jika menggunakan media antar pribadi). Di lain pihak, pilihan media yang akan digunakan, perlu disesuaikan dengan selera masyarakat setempat, dengan senantiasa mempertimbangkan kemampuan sumberdaya (dana, ketrampilan, dan peralatan yang tersedia). Tentang hal ini, harus dipahami bahwa media-masa (elektonik) yang modern, canggih dan mahal tidak selalu lebih efektif dibanding media inter-personal dan media-tradisional

Kendala umum yang menyebabkan kegagalan komunikasi, adalah:

1) Komunikasi yang tidak efisien, yang disebabkan karena:

• Tujuan komunikasi yang tidak jelas, baik menurut penyuluh maupun bagi masyarakat sasarannya, ter-utama jika penyuluh kurang melakukan persiapan menyuluh.

• Kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan oleh komunika-tor (gerakan-gerakan, ucapan-ucapan yang selalu dilakukan secara berulang-ulang)

2) Salah pengertian, yang disebabkan karena:

• Perbedaan tujuan penyuluh yang berbeda dengan tujuan sasarannya, dan

• Perbedaan latar belakang: pendidikan, ekonomi, dan sosial budaya penyuluh dengan sasarannya. Sehubungan dengan itu, Cooley (1971) memberikan acuan untuk mengefektifkan komunikasi dalam penyuluhan, yaitu dengan memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:

1) Harus diupayakan adanya kepentingan yang sama (“overlaping of interest”) antara kebutuhan yang dirasakan oleh penyuluh dan masyarakat sasarannya.

2) Pesan yang disampaikan harus merupakan (salah satu) pemecahan masalah yang sedang dihadapi oleh masyara-kat sasarannya,

3) Komunikator meyakini keunggulan pesan yaang disam-paikan, dan ia memiliki keyakinan bahwa masyarakat sangat mengharapkan bantuannya.

4) Pesan yang disampaikaan harus mengacu kepada kepuasan dan perbaikan mutu hidup kedua belah pihak (terutama bagi sasarannya). Di samping itu, Katz (Mardikanto, 1983) menekankan agar setiap penyuluh harus mampu menciptakan suasana (dalam dirinya sendiri maupun terhadap masyarakat sasar-annya):

Page 12: BAHAN diskusi kasus

1) Berkurangnya “ego defensif” (mepertahankan keakuan sebagai yang serba paling hebat). Sebab, di dalam penyuluhan yang pada hakekatnya merupakan suatu proses pendidikan orang dewasa, masing-masing pihak dituntut untuk mau membuka dialog dalam arti mau menerima pendapat orang lain, dan menempatkan dirinya sejajar atau bahkan berada di bawah orang lain. Tanpa adanya kesediaan untuk menerima pendapat orang lain, mustahil dialog itu dapat berlangsung dengan baik.

2) Berkurangnya “value expresif” (mempertahankan nilai-nilai yang dianutnya secara kaku). Sebagai proses komunikasi, dialog yang berlangsung di dalam penyuluhan harus dilakukan dengan kesediaan masing-masing pihak yang berkomunikasi untuk beremphati (dalam arti mampu memahami latar belakang sosial budaya dan jalan pikiran serta sudut pandang orang lain).

3) Berkembangnya sikap “utilitarian” (mencari kebersamaan dan tumbuh berkembangnya keinginan menambah pengetahuan (“knowledge”).

penyuluhan kesehatan umumnya diberikan kepada masyarakat luas dengan tujuan agar mereka mempunyai sikap dan perilaku yang menunjang terciptanya hidup sehat.Dengan,penyuluhan kesehatan bersifat promotif,menganjurkan cara hidup sehat dan preventif mencegah terjadinya penyakit.sehat sebenarnya tidak hanya sekedar bebas dari penyakit fisik,tetapi juga meliputi aspek mental dan sosial.dengan luasnya pengertian sehat,tidak dapat dihindari bahwa penyuluhan kesehatan dapatmenyangkut berbagai disiplin ilmu diluar ilmu kesehatan.

Penyuluhan kesehatan yang ditujukan kepada kesehatan fisik telah banyak dilakukan.Misalnya:mengenai Higiene perorangan dan lingkungan,pola makan yang baik,dan cara mencegah penularan berbagai penyakit yangberhubungan dengan aspek mental atau penyuluhan kesehatan jiwa.Misalnya:penyuluhan mengenai cara mengatasi stress dan konflik,membiasakan kehidupan yang seimbang,dan cara berelaksinya.penyuluhan kesehatan yangberkaitan dengan aspek kesehatan sosial dan cara mengadakan hubungan dan konstruktif dengan orang lain.penyuluhan yang berkaitan dengan hal non fisik ini lebih jarang dilakukan.penyuluhan kesehatan di lakukan melalui berbagai media,dari bentuk yang sederhana,misalnya penyuluhan perorangan yang di sesuikan dengan kebutuhan sampai bentuk yang menggunakan teknologi canggih.misalnya penyuluhan kesehatan melalui video atau televisi.dalam pelaksanaan penyuluhan sering di pakai alat bantu seperti:Brosur,lembar balik,dan poster.sasaran penyuluhan umumnya masyarakat luas,walaupun dapat juga kelompok khusus,Misalnya:anak sekolah,Ibu hamil,dan ibu yang mempunyai anak berusia balita.penyuluhan kesehatan umumnya di koordinasikan oleh Departemen Kesehatan.Di indonesia badan resmi yang banyak melaksanakan kegiatan ini adalah pusat kesehatan masyarakat,Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Tags: Artikel Kesehatan

Kesadaran masyarakat  akan masalah kesehatan masih sangat rendah. Baik kesehatan diri sendiri, keluarga, maupun kesehatan lingkungan. Untuk itu, perlu dilakukan penyuluhan kesehatan yang bisa memberikan penjelasan kepada masyarakat mengenai pentingnya kesehatan.

Page 13: BAHAN diskusi kasus

Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan cara menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat tidak saja sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya dengan kesehatan.

Penyuluhan kesehatan adalah gabungan berbagai kegiatan dan kesempatan yang berlandaskan prinsip-prinsip belajar untuk mencapai suatu keadaan, dimana individu, keluarga, kelompok atau masyarakat secara keseluruhan ingin hidup sehat, tahu bagaimana caranya dan melakukan apa yang bisa dilakukan.

Beberapa faktor yang perlu diperhatikan agar penyuluhan kesehatan dapat mencapai sasaran yaitu  :

Tingkat Pendidikan

Pendidikan dapat mempengaruhi cara pandang seseorang terhadap informasi baru yang diterimanya. Maka dapat dikatakan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikannya, semakin mudah seseorang menerima informasi yang didapatnya.

Tingkat Sosial Ekonomi

Semakin tinggi tingkat sosial ekonomi seseorang, semakin mudah pula dalam menerima informasi baru.

Adat Istiadat

Masyarakat kita masih sangat menghargai dan menganggap adat istiadat sebagai sesuatu yang tidak boleh diabaikan.

Kepercayaan Masyarakat

Masyarakat lebih memerhatikan informasi yang disampaikan oleh orang-orang yang sudah mereka kenal, karena sudah ada kepercayaan masyarakat dengan penyampai informasi.

Ketersediaan Waktu di Masyarakat

Waktu penyampaian informasi harus memperhatikan tingkat aktifitas masyarakat untuk menjamin tingkat kehadiran masyarakat dalam penyuluhan.

Metode yang dapat dipergunakan dalam memberikan penyuluhan kesehatan antara lain  :

Metode Ceramah

Suatu cara dalam menerangkan suatu ide, pengertian atau pesan secara lisan kepada sekelompok sasaran sehingga memperoleh informasi tentang kesehatan.

Metode Diskusi Kelompok

Page 14: BAHAN diskusi kasus

Pembicaraan yang direncanakan dan telah dipersiapkan tentang suatu topik dengan seorang pemimpin diskusi yang telah ditunjuk.

Metode Curah Pendapat

Suatu bentuk pemecahan masalah dimana setiap anggota mengusulkan semua kemungkinan pemecahan masalah yang terpikirkan oleh masing-masing peserta, dan evaluasi atas pendapat-pendapat tadi dilakukan kemudian.

Metode Panel

Pembicaraan yang telah direncanakan di depan pengunjung atau peserta tentang sebuah topik, diperlukan 3 orang atau lebih panelis dengan seorang pemimpin.

Metode Bermain peran

Memerankan sebuah situasi dalam kehidupan manusia dengan tanpa diadakan latihan, dilakukan oleh dua orang atu lebih untuk dipakai sebagai bahan pemikiran oleh kelompok.

Metode Demonstrasi

Suatu cara untuk menunjukkan pengertian, ide dan prosedur tentang sesuatu hal yang telah dipersiapkan untuk memperlihatkan bagaimana cara melaksanakan suatu tindakan, adegan dengan menggunakan alat peraga. Metode ini digunakan terhadap kelompok yang tidak terlalu besar jumlahnya.

Metode Simposium

Serangkaian ceramah yang diberikan oleh 2 sampai 5 orang dengan topik yang berlebihan tetapi saling berhubungan erat.

Metode Seminar

Suatu cara di mana sekelompok orang berkumpul untuk membahas suatu masalah dibawah bimbingan seorang ahli yang menguasai bidangnya.

Penyuluhan kesehatan yang bertujuan mengubah perilaku hidup sehat masyarakat tidak mudah dilakukan. Mengubah perilaku memerlukan kesadaran, dan memerlukan proses panjang. Oleh karena itu, tenaga kesehatan di lapangan tidak boleh bosan apalagi putus asa melakukan penyuluhan kesehatan. Dampaknya akan menyadarkan masyarakat tentang hidup sehat, sehingga mereka akan berperan-serta dalam proses pembangunan kesehatan.

ersyaratan Menjadi Penyuluh Yang Baik3. Kualitas personil yang baik

Page 15: BAHAN diskusi kasus

a. Kemampuan berkomunikasi kepada petani- Memahami bahasa sasaran- Mampu mendengar- Memahami kehidupan petanib. Kemampuan bergaul dengan orang lain- Sabar, pengertian dan perhatian, rendah hati (penyuluh tidak boleh mendikte)c. Antusias terhadap tugas- Menghayati tugas-tanggung jawab- Insentif (perlu pembiayaan yang besar)d. Berpikir logis dan berinisiatif (penyuluhan disesuaikan dengan keadaan dilapang)- Pengetian praktis di lapangan- Melakukan sesuatu yang bermanfaat tanpa permintaan/ saran4. Kualitas profesionala. Empati- Penghayatan pada permasalahan yang dihadapi petani sebagai permasalahannya sendirib. Kredibilitas (berkaitan dengan ketrampilan, tingkat pengetahuan, dll)- Tingkat kepercayaan petani (tinggi/ rendah)c. Rendah hati- Sanggup menjadi penengah yang baik dan mau belajar dari hal2 yang ditemui

ersyaratan Menjadi Penyuluh Yang Baik3. Kualitas personil yang baika. Kemampuan berkomunikasi kepada petani- Memahami bahasa sasaran- Mampu mendengar- Memahami kehidupan petanib. Kemampuan bergaul dengan orang lain- Sabar, pengertian dan perhatian, rendah hati (penyuluh tidak boleh mendikte)c. Antusias terhadap tugas- Menghayati tugas-tanggung jawab- Insentif (perlu pembiayaan yang besar)d. Berpikir logis dan berinisiatif (penyuluhan disesuaikan dengan keadaan dilapang)- Pengetian praktis di lapangan- Melakukan sesuatu yang bermanfaat tanpa permintaan/ saran4. Kualitas profesionala. Empati- Penghayatan pada permasalahan yang dihadapi petani sebagai permasalahannya sendirib. Kredibilitas (berkaitan dengan ketrampilan, tingkat pengetahuan, dll)- Tingkat kepercayaan petani (tinggi/ rendah)c. Rendah hati- Sanggup menjadi penengah yang baik dan mau belajar dari hal2 yang ditemui

Page 16: BAHAN diskusi kasus

KEJELASAN KOMUNIKASI

Agar penyuluhan dapat berlangsung sebagaimana yang diharapkan, perlu perhatian terhadap: “kejelasan komu-nikasi” yang sangat tergantung kepada keempat unsur komuni-kasinya, yaitu:

1) Unsur penyuluh dan sasarannya, yang merupakan unsur-unsur utama yang menentukan keberhasilan komunikasiDi dalam kegiatan penyuluhan, sering muncul gangguan komunikasi yang disebabkan oleh:a) kekurang trampilan penyuluh/sasaran untuk berkomu-nikasi,b) kesenjangan tingkat pengetahuan penyuluh dan sasar-an,c) sikap yang kurang saling menerima dengan baik, dan,d) perbedaan latar belakang sosial budaya yang dimiliki oleh penyuluh dengan sasarannya.

Karena itu, penyuluh sangat dituntut untuk selalu ber-usaha:a) meningkatkan ketrampilannya berkomunikasi,b) menyampaikan pesan dengan cara/bahasa yang mudah dipahami,c) bersikap baik (meskipun sadar tidak disukai),d) memahami, mengikuti, atau setidak-tidaknya tidak me-nyinggung nilai-nilai sosial budaya sasaran (meskipun dia sendiri benar-benar tidak menyukainya).

2) Unsur pesan

Persyaratan utama agar pesan dapat diterima dengan jelas oleh sasaran, haruslah:a) mengacu kepada kebutuhan masyarakat, dan disam-paikan pada saat sedang dan atau segera akan dibutuh-kan.b) disampaikan dalam bahasa yang mudah dipahamic) tidak memerlukan korbanan yang memberatkand) memberikan harapan peluang keberhasilan yang ting-gi, dengan tingkat manfaat yang merangsang.e) dapat diterapkan sesuai dengan kondisi (pengetahuan, ketrampilan, sumberdaya yang dimiliki/dapat diusaha-kan) masyarakatnya.

3) Unsur media/saluran komunikasi

Agar pesan dapat diterima dengan jelas, maka saluran yang digunakaan harus terbebas dari gangguan. Baik gangguan teknis (jika menggunakaan media masa), ataupun gangguan sosial budaya dan psikologis (jika menggunakan media antar pribadi).

Di lain pihak, pilihan media yang akan digunakan, perlu disesuaikan dengan selera masyarakat setempat, dengan senantiasa mempertimbangkan kemampuan sumberdaya (dana, ketrampilan, dan peralatan yang tersedia).Tentang hal ini, harus dipahami bahwa media-masa (elektonik) yang modern, canggih dan mahal tidak selalu lebih efektif dibanding media inter-personal dan media-tradisional.

Kendala umum yang menyebabkan kegagalan komunikasi, adalah:

Page 17: BAHAN diskusi kasus

1) Komunikasi yang tidak efisien, yang disebabkan karena:• Tujuan komunikasi yang tidak jelas, baik menurut penyuluh maupun bagi masyarakat sasarannya, ter-utama jika penyuluh kurang melakukan persiapan menyuluh.• Kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan oleh komunika-tor (gerakan-gerakan, ucapan-ucapan yang selalu dilakukan secara berulang-ulang)

2) Salah pengertian, yang disebabkan karena:• Perbedaan tujuan penyuluh yang berbeda dengan tujuan sasarannya, dan• Perbedaan latar belakang: pendidikan, ekonomi, dan sosial budaya penyuluh dengan sasarannya.

Sehubungan dengan itu, Cooley (1971) memberikan acuan untuk mengefektifkan komunikasi dalam penyuluhan, yaitu dengan memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:

1) Harus diupayakan adanya kepentingan yang sama (“overlaping of interest”) antara kebutuhan yang dirasakan oleh penyuluh dan masyarakat sasarannya.2) Pesan yang disampaikan harus merupakan (salah satu) pemecahan masalah yang sedang dihadapi oleh masyara-kat sasarannya,3) Komunikator meyakini keunggulan pesan yaang disam-paikan, dan ia memiliki keyakinan bahwa masyarakat sangat mengharapkan bantuannya.4) Pesan yang disampaikaan harus mengacu kepada kepuasan dan perbaikan mutu hidup kedua belah pihak (terutama bagi sasarannya).Di samping itu, Katz (Mardikanto, 1983) menekankan agar setiap penyuluh harus mampu menciptakan suasana (dalam dirinya sendiri maupun terhadap masyarakat sasar-annya):

1) Berkurangnya “ego defensif” (mepertahankan keakuan sebagai yang serba paling hebat). Sebab, di dalam penyuluhan yang pada hakekatnya merupakan suatu proses pendidikan orang dewasa, masing-masing pihak dituntut untuk mau membuka dialog dalam arti mau menerima pendapat orang lain, dan menempatkan dirinya sejajar atau bahkan berada di bawah orang lain.Tanpa adanya kesediaan untuk menerima pendapat orang lain, mustahil dialog itu dapat berlangsung dengan baik.

2) Berkurangnya “value expresif” (mempertahankan nilai-nilai yang dianutnya secara kaku).Sebagai proses komunikasi, dialog yang berlangsung di dalam penyuluhan harus dilakukan dengan kesediaan masing-masing pihak yang berkomunikasi untuk beremphati (dalam arti mampu memahami latar belakang sosial budaya dan jalan pikiran serta sudut pandang orang lain).

3) Berkembangnya sikap “utilitarian” (mencari kebersamaan dan tumbuh berkembangnya keinginan menambah pengetahuan (“knowledge”).