diskusi kasus

30
BAB I PENDAHULUAN Epilepsi merupakan salah satu penyakit saraf yang sering dijumpai, terdapat pada semua bangsa, segala usia dimana laki-laki sedikit lebih banyak dari wanita. Insiden tertinggi terdapat pada golongan usia dini yang akan menurun pada gabungan usia dewasa muda sampai setengah tua, kemudian meningkat lagi pada usia lanjut. (Perdossi, 2003) Prevalensi epilepsi berkisar antara 0,5%-2%. Di Indonesia penelitian epidemiologik tentang epilepsi belum pernah dilakukan, namun bila dipakai angka prevalensi yang dikemukakan seperti dalam rujukan, maka dapat diperkirakan bahwa bila penduduk Indonesia saat ini sekitar 220 juta akan ditemukan antara 1,1 sampai 4,4 juta penderita penyandang epilepsi. Sedangkan dari semua wanita hamil didapatkan antara 0,3%-0,5% penyandang epilepsi dan 40% masih dalam usia reproduksi. (Yerbi , 1992) Tulisan ini membicarakan mengenai epilepsi dan penatalaksanaan dari epilepsi.

Upload: sheilla-elfira

Post on 16-Aug-2015

233 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

kasus

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUANEpilepsi merupakan salah satu penyakit saraf yang seringdijumpai, terdapat pada semua bangsa, segala usia dimana laki-lakisedikit lebih banyak dari wanita. Insiden tertinggi terdapat pada golonganusia dini yang akan menurun pada gabungan usia dewasa muda sampaisetengah tua, kemudian meningkat lagi pada usia lanjut. (Perdossi, 200!Pre"alensi epilepsi berkisar antara 0,#$-2$. %i Indonesiapenelitian epidemiologik tentang epilepsi belum pernah dilakukan, namunbiladipakaiangka pre"alensiyang dikemukakan sepertidalam rujukan,maka dapat diperkirakan bahwa bila penduduk Indonesia saat ini sekitar220 juta akan ditemukan antara &,& sampai ',' juta penderitapenyandangepilepsi. (edangkandari semuawanitahamil didapatkanantara 0,$-0,#$penyandang epilepsi dan '0$masih dalamusiareproduksi. ()erbi , &**2!+ulisan ini membi,arakan mengenai epilepsi dan penatalaksanaandari epilepsi.0BAB IITINJAUAN PUSTAKAA. DEFINISIEpilepsi berasal dari kata )unaniepilambanienyang berarti -serangan.dan menunjukan bahwa -sesuatu dari luar tubuh seseorang menimpanya,sehingga dia jatuh..Epilepsi didefinisikansebagai kumpulangejaladantanda-tandaklinisyang mun,ul disebabkangangguanfungsi otak se,ara intermiten,yangterjadiakibat lepas muatan listrik abnormal atau berlebihan dari neuron-neuron se,araparoksismal dengan berbagai ma,am etiologi. (edangkan serangan ataubangkitan epilepsi yang dikenal dengan namaepileptic seizureadalahmanifestasi klinisyangserupadanberulangse,araparoksismal. /anifestasiseranganataubangkitanepilepsi se,araklinisdapat di,irikansebagai berikutyaitugejalayangtimbulnyamendadak, hilangspontandan,enderunguntukberulang. (edangkangejaladantanda-tandaklinistersebut sangat ber"ariasidapat berupa gangguan tingkat penurunan kesadaran, gangguan sensorik(subyektif!, gangguan motorik atau kejang (obyektif!, gangguan otonom("egetatif! danperubahantingkahlaku(psikologis!. (emuanyaitutergantungdari letak fokus epileptogenesis atausarangepileptogen danpenjalarannyasehingga dikenallah berma,am jenis epilepsi. (0an1, 200#!B. ETIOLOGIEpilepsi sebagai gejalaklinisbisabersumber padabanyakpenyakit diotak. (ekitar 20$ kasus epilepsiyang tidak diketahuisebabnya dikelompokkansebagai epilepsi idiopatik dan0$yangdiketahui sebabnyadikelompokkansebagai epilepsi simptomatik, misalnyatraumakepala, infeksi, kongenital, lesidesakruang, gangguanperedarandarahotak, toksikdanmetabolik. Epilepsikriptogenik dianggap sebagaisimptomatik tetapipenyebabnya belum diketahui,misalnya West syndrome dan Lennox Gastaut syndrome13ila salah satu orang tua epilepsi (epilepsi idiopatik! maka kemungkinan'$anaknya epilepsi, sedangkan bila kedua orang tuanya epilepsi makakemungkinan anaknya epilepsi menjadi 20$-0$. (4ram, &**#! 3eberapajenishormondapat mempengaruhi seranganepilepsi sepertihormon estrogen, hormon tiroid (hipotiroid dan hipertiroid! meningkatkankepekaan terjadinya serangan epilepsi, sebaliknya hormon progesteron, 56+7,kortikosteroid dan testosteron dapat menurunkan kepekaan terjadinya seranganepilepsi. 8itaketahui bahwasetiapwanitadi dalamkehidupannyamengalamiperubahan keadaan hormon (estrogen dan progesteron!, misalnya dalam masahaid, kehamilan dan menopause. Perubahan kadar hormon ini dapatmempengaruhi frekwensi serangan epilepsi. (9odley, &**:!C. KLASIFIKASI EPILEPSI /enurutInternational League Against Epilepsy (ILAE)&*:&, epilepsidiklasifikasikan menjadi 2 yakni berdasarkan bangkitan epilepsi dan berdasarkansindrom epilepsi.8lasifikasi berdasarkan tipe bangkitan epilepsi ;1. Bangkitan Parsial3angkitan parsial diklasifikasikan menjadiyakni,5. Parsial (ederhana (kesadaran tetap baik!&. %engan gejala motorik2. %engan gejala somatosensorik atau sensorik khusus. %engan gejala autonom'. %engan gejala psikis3. Parsial 8ompleks (kesadaran menurun!&. 3erasal sebagai parsial sederhana dan berekambang menjadipenurunan kesadaran2. %engan penurunan kesadaran sejak awaitan6. Parsial yang menjadi umum sekunder&. Parsial sederhana yang menajdi umum tonik-konik2. Parsial kompleks menjadi umum tonik-klonik. Parsial sederhanamenjadi parsial kompleksdanmenjadi umumtonik-konik22. Bangkitan U! 5. 5bsen,e < lena < petit mal3angkitan ini ditandai dengan gangguan kesadaran mendadak (absen,e!dalam beberapa detik (sekitar #-&0 detik! dimana motorik terhenti dan penderitadiamtanpareaksi. (eraganini biasanyatimbul padaanak-anakyangberusiaantara ' sampai : tahun. Pada waktu kesadaran hilang, tonus otot skeletal tidakhilang sehingga penderita tidak jatuh. (aat serangan mata penderita akanmemandang jauh ke depan atau mata berputar ke atas dan tangan melepaskanbenda yang sedang dipegangnya. Pas,a serangan, penderita akan sadarkembali dan biasanya lupa akan peristiwa yang baru dialaminya. PadapemeriksaanEE4akanmenunjukangambaranyangkhasyakni -spikewa"e.yang berfrekuensisiklus per detik yang bangkit se,ara menyeluruh.3. 8lonik8ejang 8lonik dapat berbentuk fokal, unilateral, bilateral denganpemulaan fokal dan multifokal yang berpindah-pindah. 8ejang klonik fokalberlangsung &=detik, terlokalisasi,tidak disertaigangguan kesadarandanbiasanya tidak diikutioleh fase tonik. 3entuk kejang inidapat disebabkan olehkontusio ,erebri akibat trauma fokal pada bayi besar dan ,ukup bulan atau olehensepalopati metabolik.6. +onik3erupapergerakantoniksatuekstrimitasataupergerakantonikumumdengan ekstensi lengan dan tungkai yang menyerupai deserebrasi atau ekstensitungkai dan fleksi lengan bawah dengan bentuk dekortikasi.%. +onik-klonik enitoin;3lok sodium ,hannel dan inhibisi aksi konduktan kalsiumdan klorida dan neurotransmitter yang "oltage dependen. >enobarbital; /eningkatkanakti"itasreseptor 45355, menurunkaneksitabilitas glutamate, emnurunkan konduktan natrium, kalium dan kalsium.'. Ealporat; %iduga akti"itas 4535 glutaminergik, menurunkanambang konduktan kalsium (+! dan kalium.#. Be"etira,etam; +idak diketahuiF. 4abapetin;/odulasi kalsium ,hannel tipe @2. Bamotrigin; 3lok konduktan natrium yang "oltage dependent:. Akskarba1epin; 3loksodium,hannel, meningkatkankonduktankalium,modulasi akti"itas ,hanel.*. +opiramat; 3lok sodium ,hannel, meningkatkan influks 4535-/ediated ,hloride, modulasi efek reseptor 45355.&0. Gonisomid; 3lok sodium, potassium, kalsium ,hannel. Inhibisi eksitasiglutamate.(etelahbangkitanterkontrol dalamjangkawaktutertentu, A5Edapatdihentikantanpakekambuhan. Padaanak-anakdenganepilepsi, penghentiansebaiknya dilakukan se,arabertahapsetelah2tahunbebas dari bangkitankejang. (edangkan pada orang dewasa penghentian membutuhkan waktu lebihlama yakni sekitar # tahun. 5da 2 syarat yang penting diperhatikan ketika hendakmenghentikan A5E yakni,1. S'arat !! 'ang #li(!ti )- Penghentian A5E telah diduskusikan terlebih dahulu dengan pasien