bahan ajar cdi print

10
BAHAN AJAR (HAND OUT) MataPelajaran : Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan (PKKR) Topik : Memelihara sistem pengapian CDI Kelas : XI SISTEM PENGAPIAN CDI (CAPASITOR DISCHARGE IGNITION) A. Capasitor Discharge Ignition (CDI) CDI (Capacitor Discharge Ignition) merupakan salah satu jenis sistem pengapian pada kendaraan bermotor yang memanfaatkan arus pengosongan muatan (discharge current) dari kondensator, guna mencatudaya kumparan pengapian (igni coil). CDI berkerja dengan prinsip kerja yang berbeda dengan sistem pengapian dijelaskan sebelumnya. Ini dikembangkan untuk engine yang mempunyai unj yang tinggi. Perbedaan utama dengan system pengapian elektronik adalahpada kapasitor penyimpan dan cara kerja modul elektronik. Capacitor Discharge Ignition (CDI) merupakan sistempengapian elektronik yang sangat populer digunakan pada sepeda motor saat pengapian CDI terbukti lebih menguntungkan dan lebih baik dibanding sys pengapian konven-sional (menggunakan platina). Dengan sistem CDI, tegang pengapian yang dihasilkan lebih besar (sekitar 40 KV) dan stabi proses pembakaran campuran bensindan udara bisa berpeluang makin sempurna. Dengan demikian, terjadinya endapan karbon pada busi juga bisa Selain itu, dengan sistem CDI tidak memerlukan penyetelan seperti penyet pada platina. Peran platina telah digantikan oleh oleh thyristor elektronik dan pulser coil atau “pick -up coil” (koil pulsa gen dipasang dekat flywheel generator atau rotor alternator (kadang-k

Upload: rakman-endro-hutabarat

Post on 09-Oct-2015

29 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Otomotif

TRANSCRIPT

BAHAN AJAR (HAND OUT)

MataPelajaran:Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan (PKKR)

Topik:Memelihara sistem pengapian CDI

Kelas:XI

SISTEM PENGAPIAN CDI(CAPASITOR DISCHARGE IGNITION)

A. Capasitor Discharge Ignition (CDI)

CDI (Capacitor Discharge Ignition) merupakan salah satu jenis sistem pengapian padakendaraanbermotor yang memanfaatkan arus pengosongan muatan (discharge current) dari kondensator, guna mencatudayakumparan pengapian(ignition coil).CDI berkerja dengan prinsip kerja yang berbeda dengan sistem pengapian yang telah dijelaskan sebelumnya. Ini dikembangkan untuk engine yang mempunyai unjuk kerja yang tinggi. Perbedaan utama dengan system pengapian elektronik adalah pada kapasitor penyimpan dan cara kerja modul elektronik. Capacitor Discharge Ignition (CDI) merupakan sistem pengapian elektronik yang sangat populer digunakan pada sepeda motor saat ini. Sistem pengapian CDI terbukti lebih menguntungkan dan lebih baik dibanding system pengapian konven-sional (menggunakan platina). Dengan sistem CDI, tegangan pengapian yang dihasilkan lebih besar (sekitar 40 KV) dan stabil sehingga proses pembakaran campuran bensin dan udara bisa berpeluang makin sempurna.Dengan demikian, terjadinya endapan karbon pada busi juga bisa dihindari. Selain itu, dengan sistem CDI tidak memerlukan penyetelan seperti penyetelan pada platina. Peran platina telah digantikan oleh oleh thyristor sebagai saklar elektronik dan pulser coil atau pick-up coil (koil pulsa generator) yang dipasang dekat flywheel generator atau rotor alternator (kadang-kadang pulser coil menyatu sebagai bagian dari komponen dalam piringan stator, kadang-kadang dipasang secara terpisah).

Cara KerjaModul elektronik mengendalikan perubahan catu daya 12 V ke 400 V yang digunakan untuk mengisi kapasitor penyimpan yang besar. 400 V diperlukan untuk mencapai tingkat energi yang diperlukan untuk mengoperasikan sistem.

Gambar : Diagram Rangkaian CDI yang tidak memakai kontak poin dengan Pulsa Induktif System Generator dalam Distributor

Pada titik pengapian thermistor dipicu, muatan kapasitor dikosongkan melalui lilitan utama coil pengapian. Kecepatan pertumbuhan medan magnit jauh lebih cepat daripada sistem pengapian tradisional dengan efek tegangan yang cepat terjadi pada lilitan sekunder untuk menghasilkan bunga api untuk busi. Begitu muatan kapasitor dikosongkan thermistor mati untuk kemudian memulai kembali siklus pengapian.

Secara umum beberapa kelebihan sistem pengapian CDI dibandingkan dengan sistem pengapian konvensional adalah antara lain 1. Tidak memerlukan penyetelan saat pengapian, karena saat pengapian terjadi secara otomatis yang diatur secara elektronik.2. Lebih stabil, karena tidak ada loncatan bunga api seperti yang terjadi pada breaker point(platina) sistem pengapian konvensional.3. Mesin mudah distart, karena tidak tergantungpada kondisi platina.4. Unit CDI dikemas dalam kotak plastik yang dicetak sehingga tahan terhadap air dangoncangan.5. Pemeliharaan lebih mudah, karena kemungkinan aus pada titik kontak platina tidak ada

Capacitor Discharge Ignition (CDI) merupakan sistem pengapian elektronik yang sangat populer digunakan pada sepeda motor saat ini. Sistem pengapian CDI terbukti lebih menguntungkan dan lebih baik dibanding system pengapian konven-sional (menggunakan platina). Dengan sistem CDI, tegangan pengapian yang dihasilkan lebih besar (sekitar 40 KV) dan stabil sehingga proses pembakaran campuran bensin dan udara bisa berpeluang makin sempurna.Dengan demikian, terjadinya endapan karbon pada busi juga bisa dihindari. Selain itu, dengan sistem CDI tidak memerlukan penyetelan seperti penyetelan pada platina. Peran platina telah digantikan oleh oleh thyristor sebagai saklar elektronik dan pulser coil atau pick-up coil (koil pulsa generator) yang dipasang dekat flywheel generator atau rotor alternator (kadang-kadang pulser coil menyatu sebagai bagian dari komponen dalam piringan stator, kadang-kadang dipasang secara terpisah).

Unit CDI merupakan rangkaian komponen elektronik yang sebagian besar adalah kondensor dan sebuah SCR (Silicon Controller Rectifier). SCR bekerja seperti katup listrik. Sewaktu-waktu katup dapat terbuka dan listrik akan mengalir menuju kumparan primer koil agar pada kumparan sekunder terjadi arus induksi. Dari induksi listrik pada kumparan sekunder tersebut arus listrik diteruskan ke elektroda busi.

KOMPONEN

Cara kerja

KESIMPULAN

Perbedaan utama antara pengapian elektronik dengan yang menggunakan kontak poin adalah pada bagian rangkaian primer. Kontak poin digantikan oleh pembangkit sinyal elektronik dan sebuah unit pengendali pengapian elektronik. Pembangkit sinyal digunakan untuk memberikan impuls listrik untuk memberikan sinyal saat pengapian pada inti pengendali pengapian elektronik. Unit pengendali akan mensaklarkan rangkaian primer pengapian sebagai sinyal oleh pembangkit sinyal.