laporan sistem pengapian cdi dc

16
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAPORAN PRATIKUM TEKNIK SEPEDA MOTOR SISTEM PENGAPIAN CDI DC Muhammad Dzaky Firdaus 14504241004 Kelas A1 Hal 1 dari 16 I. Kompetensi : Memahami sistem pengapian CDI DC II. Sub Kompetensi : 1. Menjelaskan komponen dan rangkaian sistem pengapian CDI- DC Honda 2. Menjelaskan cara kerja sistem pengapian CDI-DC Honda 3. Memeriksa komponen-komponen sistem pengapian CDI-DC Honda III. Alat dan Bahan : 1. Sepeda Motor Honda CS1, Beat 2. Tool Box set 3. Multitester 4. Kunci T8, T14 5. Nampan 6. Buku Manual Honda CS1, Beat IV. Keselamatan Kerja : 1. Meletakkan alat dan bahan di tempat yang aman, gunakan alat yang sesuai 2. Hati-hati dengan tegangan tinggi koil 3. Bekerja dengan teliti dan hati-hati V. Langkah Kerja : 1. Menyiapkan training object (sepeda motor) sesuai pembagian kelompok.

Upload: muhammad-dzaky-firdaus

Post on 09-Feb-2016

143 views

Category:

Documents


22 download

DESCRIPTION

Semoga bermanfaat

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Sistem Pengapian CDI DC

FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

LAPORAN PRATIKUM TEKNIK SEPEDA MOTOR

SISTEM PENGAPIAN CDI DC

Muhammad Dzaky Firdaus 14504241004 Kelas A1 Hal 1 dari 11

I. Kompetensi :

Memahami sistem pengapian CDI DC

II. Sub Kompetensi :

1. Menjelaskan komponen dan rangkaian sistem pengapian CDI-DC Honda

2. Menjelaskan cara kerja sistem pengapian CDI-DC Honda

3. Memeriksa komponen-komponen sistem pengapian CDI-DC Honda

III. Alat dan Bahan :

1. Sepeda Motor Honda CS1, Beat

2. Tool Box set

3. Multitester

4. Kunci T8, T14

5. Nampan

6. Buku Manual Honda CS1, Beat

IV. Keselamatan Kerja :

1. Meletakkan alat dan bahan di tempat yang aman, gunakan alat yang sesuai

2. Hati-hati dengan tegangan tinggi koil

3. Bekerja dengan teliti dan hati-hati

V. Langkah Kerja :

1. Menyiapkan training object (sepeda motor) sesuai pembagian kelompok.

2. Tempatkan sepeda motor pada tempat yang aman.

3. Memeriksa kondisi minyak pelumas, bahan bakar dan kelengkapan motor.

4. Menghidupkan motor selama 3 menit untuk pemanasan, apabila perlu. Untuk

mempermudah praktik, gunakan buku servis manual.

5. Mempelajari rangkaian sistem pengapian CDI-DC Honda

Page 2: Laporan Sistem Pengapian CDI DC

FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

LAPORAN PRATIKUM TEKNIK SEPEDA MOTOR

SISTEM PENGAPIAN CDI DC

Muhammad Dzaky Firdaus 14504241004 Kelas A1 Hal 2 dari 11

6. Mengukur voltase puncak Primer Koil ( Kabel BI/Y (+) dan Massa (-)) (Voltase

Minimum 100 V )

7. Mengukur Voltase Puncak Generator ( Kabel Bu/Y (+) dan Massa (-)) ( Voltase

minimum 0,7 V ).

8. Pemeriksaan kontinuitas Ignition Control Modul ( ICM ) 6P ( G/W dan Massa )

( harus ada kontinuitas saat sidestand ditarik ).

Page 3: Laporan Sistem Pengapian CDI DC

FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

LAPORAN PRATIKUM TEKNIK SEPEDA MOTOR

SISTEM PENGAPIAN CDI DC

Muhammad Dzaky Firdaus 14504241004 Kelas A1 Hal 3 dari 11

9. Memeriksa Power dan Ground Line ICM 4P (BI/R (+) dan Massa (-)).

10. Mengukur celah busi ( Std= 0,8 – 0,9 mm)

11. Merangkai kembali komponen-komponen yang telah dibongkar

12. Menghidupkan mesin

13. Membersihkan alat dan tempat kerja serta mengembalikan alat dan bahan praktik.

14. Membuat laporan dan kesimpulan praktik

Page 4: Laporan Sistem Pengapian CDI DC

FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

LAPORAN PRATIKUM TEKNIK SEPEDA MOTOR

SISTEM PENGAPIAN CDI DC

Muhammad Dzaky Firdaus 14504241004 Kelas A1 Hal 4 dari 11

Diagram Sistem Pengapian

DC-CDI

DC-ICM

Page 5: Laporan Sistem Pengapian CDI DC

FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

LAPORAN PRATIKUM TEKNIK SEPEDA MOTOR

SISTEM PENGAPIAN CDI DC

Muhammad Dzaky Firdaus 14504241004 Kelas A1 Hal 5 dari 11

VI. Data Praktik

1. Power dan Ground Line ICM 4P

Tegangan 11, V

2. Kotinuitas Ignition Kontrol Modul (ICM) 6P

Terdapat Kontinuitas

3. Celah Busi

Mempunyai celah busi 0,8 mm

VII. Dasar Teori

Sistem Pengapian Elektronik CDI-DC

Sistem Pengapian CDI merupakan sistem pengapian elektronik yang bekerja dengan

memanfaatkan pengisian(charge) dan pengosongan (discharge) muatan kapasitor.

Prosespengisian dan pengosongan muatan kapasitor dioperasikan oleh saklarelektronik

seperti halnya kontak platina (pada sistem pengapiankonvensional).

Sebagai pengganti kontak platina, pada sistem pengapian elektronikdigunakan

SCR/Silicon Controlled Rectifier (yang disebut Thyristorswitch) .

Sistem Pengapian Baterai Elektronik (DC-CDI) : Sumber tegangan diperoleh dari

tegangan baterai (yang disuplayoleh sistem pengisian), sehingga arus yang digunakan

merupakanarus searah (DC)

Komponen Sistem Pengapian DC-CDI

a. Sumber tegangan DC (Direct Current),

Berupa Baterai yangdidukung oleh sistem pengisian (Kumparan Pengisian, Magnetdan

Rectifier/Regulator), berfungsi sebagai penyedia teganganDC yang diperlukan oleh

sistem pengapian.

Page 6: Laporan Sistem Pengapian CDI DC

FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

LAPORAN PRATIKUM TEKNIK SEPEDA MOTOR

SISTEM PENGAPIAN CDI DC

Muhammad Dzaky Firdaus 14504241004 Kelas A1 Hal 6 dari 11

Gambar 1. Baterai

b. Kunci kontak untuk pengapian DC (pengendali positif).

1. Pada posisi ON, kunci kontak menghubungkan tegangan(+) baterai ke seluruh

sistem kelistrikan (termasuk sistempengapian) untuk mengoperasikan seluruh

sistem kelistrikanyang ada.

2. Pada posisi OFF dan LOCK, kunci kontak memutuskanhubungan kelistrikan dari

sumber tegangan (terminal (+)baterai) yang dibutuhkan oleh seluruh sistem

kelistrikan,sehingga seluruh sistem kelistrikan tidak dapatdioperasikan.

Gambar 2. Kunci kontak pengapian DC

c. Koil pengapian (Ignition Coil)

Berfungsi untuk menaikkantegangan yang diterima dari sumber tegangan (alternator)

menjadi tegangan tinggi yang diperlukan untuk pengapian. Dalam koil pengapian

terdapat kumparan primer dan kumparan sekunder yang dililitkan pada tumpukan-

tumpukan plat besi tipis. Diameter kawat pada kumparan primer 0,6 – 0,9 mm, dengan

jumlah lilitan 200 – 400 kali, sedangkan diameter kawat pada kumparan sekunder

0,05–0,08 mm dengan jumlah lilitan sebanyak 2000 – 15.000 kali.

Page 7: Laporan Sistem Pengapian CDI DC

FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

LAPORAN PRATIKUM TEKNIK SEPEDA MOTOR

SISTEM PENGAPIAN CDI DC

Muhammad Dzaky Firdaus 14504241004 Kelas A1 Hal 7 dari 11

Karena perbedaan jumlah gulungan pada kumparan primer dansekunder tersebut,

dengan cara mengalirkan arus listrik secaraterputus-putus pada kumparan primer

(sehingga padakumparan primer timbul/hilang kemagnetan secara tiba-tiba),maka

kumparan sekunder akan terinduksi sehingga timbulinduksi tegangan tinggi sebesar ±

20.000 volt.

d. Unit DC-CDI

Merupakan serangkaian komponen elektronikyang berfungsi sebagai saklar rangkaian

primer pengapian,menghubungkan dan memutuskan arus listrik yangdimanfaatkan

untuk melakukan pengisian (charge) danpengosongan (discharge) muatan kapasitor,

kemudian dialirkanmelalui kumparan primer koil pengapian untuk menghasilkanarus

listrik tegangan tinggi pada kumparan sekunder dengancara induksi elektromagnet.

Gambar basic Sirkuit CDI DC

Prinsip kerja DC-CDI adalah sebagai berikut :

DC-DC Conventer merupakan serangkaian komponen elektronikyang menaikkan

tegangan sumber (baterai) danmenyearahkannya lagi untuk dialirkan ke

kapasitor.Kapasitor (capacitor) menyimpan energi hasil induksi dari DC-DCConventer

sampai kapasitas muatannya penuh.

Thyristor switch merupakan saklar elektronik yang akanmengosongkan kapasitor yang

sudah bermuatan tersebut,sinyal trigger didapatkan dari arus yang dihasilkan oleh pick

upcoil yang terlebih dahulu diperkuat di dalam rangkaian penguatsinyal (amplifier),

dialirkan ke kaki Gate (G). AkibatnyaThyristor aktif dan menghubungkan kedua

Page 8: Laporan Sistem Pengapian CDI DC

FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

LAPORAN PRATIKUM TEKNIK SEPEDA MOTOR

SISTEM PENGAPIAN CDI DC

Muhammad Dzaky Firdaus 14504241004 Kelas A1 Hal 8 dari 11

terminal kapasitormelalui terhubungnya terminal Anoda (A) dan Katoda (K)

padaThyristor.

Kapasitor akan melepaskan muatannya secara cepat(discharge) melalui kumparan

primer koil pengapian (IgnitionCoil) untuk menghasilkan induksi pada kumparan

primermaupun induksi tegangan tinggi pada kumparan sekunder koilpengapian.

*) Thyristor switch merupakan saklar elektronik yang bekerjalebih cepat daripada

kontak platina (saklar mekanik) dankapasitor mendischarge sangat cepat.Karena itu,

tegangan tinggi yang dihasilkan semakin besarkarena kumparan sekunder koil

pengapian terinduksi dengan cepat, sehingga pijaran api yang dihasilkan padabusi

menjadi lebih kuat.

e. Kumparan Pembangkit Pulsa (Signal generator/Pick up coil),

Bekerja bersama reluctor sehingga menghasilkan sinyal trigger(pemicu) yang

dimanfaatkan oleh Thyristor untukmendischarge seluruh muatan kapasitor.

Pick up coil terdiri dari suatu lilitan kecil yang akan menghasilkan arus listrik AC

apabila dilewati oleh perubahan garis gaya magnit yang dilakukan oleh reluctor yang

terpasang pada rotor alternator. Prinsip kerja pick up coil dapat dilihat pada gambar di

bawah ini.

Gambar prinsip kerja pick up coil

f. Busi (Spark Plug),

Page 9: Laporan Sistem Pengapian CDI DC

FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

LAPORAN PRATIKUM TEKNIK SEPEDA MOTOR

SISTEM PENGAPIAN CDI DC

Muhammad Dzaky Firdaus 14504241004 Kelas A1 Hal 9 dari 11

Mengeluarkan arus listrik tegangan tinggimenjadi loncatan bunga api melalui

elektrodanya. Loncatanbunga api terjadi disebabkan adanya perbedaan

tegangandiantara kedua kutup elektroda busi (± 20.000 volt).

Gambar skema sistem pengapian CDI-DC

Proses Kerja Sistem Pengapian Baterai Elektronik (DC-CDI)

1. Saat Kunci Kontak OFF

Hubungan sumber tegangan dengan rangkaian sistem pengapianterputus, tidak ada arus

yang mengalir sehingga motor tidak dapatdihidupkan.

2. Saat Kunci Kontak ON

Kunci kontak menghubungkan sumber tegangan ((+) baterai)dengan rangkaian sistem

pengapian, sehingga arus listrik daribaterai dapat disalurkan ke unit CDI (DC-DC

Conventer).

Ketika rotor alternator (magnet) berputar, reluctor ikut berputar.Pada saat reluctor mulai

mencapai lilitan pick up coil, lilitan pick upcoil akan menghasilkan sinyal listrik yang

dimanfaatkan untukmengaktifkan Switch Transistor (Tr) pada DC-DC

Conventer.Kumparan primer dan sekunder (Kump.) pada DC-DC Conventerakan bekerja

secara induksi menaikkan tegangan sumber ⇒disearahkan lagi oleh dioda (D) ⇒ mengisi

kapasitor (C) sehinggamuatan kapasitor penuh.

*) Sinyal yang dihasilkan lilitan pick up coil tersebut belum mampumembuka gerbang

(Gate) Thyristor switch (SCR) sehingga SCRbelum bekerja.

Page 10: Laporan Sistem Pengapian CDI DC

FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

LAPORAN PRATIKUM TEKNIK SEPEDA MOTOR

SISTEM PENGAPIAN CDI DC

Muhammad Dzaky Firdaus 14504241004 Kelas A1 Hal 10 dari 11

Pada saat yang hampir bersamaan (saat pengapian), arus sinyalyang dihasilkan oleh signal

generator (pick up coil) mampumembuka gerbang SCR sehingga SCR menjadi aktif dan

membuka hubungan arus listrik dari kaki Anoda (A) ⇒ Katoda (K).

Hal ini akan menyebabkan kapasitor terdischarge (dikosongkanmuatannya) dengan cepat ⇒ melalui kumparan primer koilpengapian ⇒ massa koil pengapian. Pada kumparan

primer koilpengapian dihasilkan tegangan induksi sendiri sebesar 200 – 300V.

Akhirnya pada kumparan sekunder koil pengapian akan timbulinduksi tegangan tinggi

sebesar ± 20 KVolt ⇒ disalurkan melaluikabel busi ke busi untuk diubah menjadi pijaran

api listrik.

Analisa Data Praktik dan Pembahasan

1. Power dan Ground Line ICM 4P

Tegangan 11 V

Analisa : Tegangan power masih memenuhi standar. Jika tegangan kurang dari standar

akan menyebabkan sistem pengapian terganggu seperti percikan bunga api yang kecil,dll.

2. Kotinuitas Ignition Kontrol Modul (ICM) 6P

Terdapat Kontinuitas

Analisa : terdapat kontinuitas ignition control modul (ICM) 6P pada saat side stand

ditarik. Karena jika tidak ada kontinuitas maka mesin tidak akan bisa dihidupkan karena

sistem pengapiannya tidak dapat bekerja.

3. Celah Busi

Mempunyai celah busi 0,8 mm

Analisa : celah busi masih sesuai spesifikasi sehingga tidak perlu dilakukan penyetelan

4. Untuk pengukuran yang lain hanya sekedar pengamatan komponen karena tidak terdapat

alat yang digunakan untuk menyesuaikan tegangan (PV), Sehingga tidak dilakukan

pengukuran.

Page 11: Laporan Sistem Pengapian CDI DC

FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

LAPORAN PRATIKUM TEKNIK SEPEDA MOTOR

SISTEM PENGAPIAN CDI DC

Muhammad Dzaky Firdaus 14504241004 Kelas A1 Hal 11 dari 11

VIII. KESIMPULAN

Kondisi sistem pengapian CDI DC pada motor Honda Beat dan Honda CS1 masih

berfungsi dengan baik dan untuk cara kerja sistem pengapian CDI DC dijelaskan

dibagian dasar teori, serta untuk hasil pengamatan dan pengukuran komponen

sistem pengapian CDI DC tidak ada kerusakan komponen pada pengapian di

sepedah motor Honda Beat dan Honda CS1.

IX. DAFTAR PUSTAKA

1. Modul Teknologi Sepeda Motor (Oto-225) Sistem Pengapian, Fakultas Teknik UNY

2. 2008.”Jobsheet Teknologi Sepeda Motor”.Yogyakarta: Pend. Teknik Otomotif UNY