bagaimana pergerakan mandibula saat berfungsi

5
Bagaimana pergerakan mandibula saat berfungsi? Berdasarkan hasil penelitian elektromiografi, gerak mandibula dalam hubungannya dengan rahang atas dapat diklasifikasikan sebagai berikut yaitu : 1. Gerak membuka Seperti sudah diperkirakan, gerak membuka maksimal umumnya lebih kecil daripada kekuatan gigitan maksimal (menutup). Muskulus pterygoideus lateralis berfungsi menarik prosessus kondiloideus ke depan menuju eminensia artikularis. Pada saat bersamaan, serabut posterior muskulus temporalis harus relaks dan keadaan ini akan diikuti dengan relaksasi muskulus masseter, serabut anterior muskulus temporalis dan muskulus pterygoideus medialis yang berlangsung cepat dan lancar. Keadaan ini akan memungkinkan mandibula berotasi di sekitar sumbu horizontal, sehingga prosessus kondilus akan bergerak ke depan sedangkan angulus mandibula bergerak ke belakang. Dagu akan terdepresi, keadaan ini berlangsung dengan dibantu gerak membuka yang kuat dari muskulus digastricus, muskulus geniohyoideus dan muskulus mylohyoideus yang berkontraksi terhadap os hyoideum yang relatif stabil, ditahan pada tempatnya oleh muskulus infrahyoidei. Sumbu tempat berotasinya (Pedersen, 1996). a. Gerak membuka b. Gerak menutup c. Protrusi

Upload: vipo

Post on 17-Feb-2016

11 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Dentistry

TRANSCRIPT

Page 1: Bagaimana Pergerakan Mandibula Saat Berfungsi

Bagaimana pergerakan mandibula saat berfungsi?

Berdasarkan hasil penelitian elektromiografi, gerak mandibula dalam hubungannya

dengan rahang atas dapat diklasifikasikan sebagai berikut yaitu :

1.      Gerak membuka

Seperti sudah diperkirakan, gerak membuka maksimal umumnya lebih kecil daripada

kekuatan gigitan maksimal (menutup). Muskulus pterygoideus lateralis berfungsi menarik

prosessus kondiloideus ke depan menuju eminensia artikularis. Pada saat bersamaan, serabut

posterior muskulus temporalis harus relaks dan keadaan ini akan diikuti dengan relaksasi

muskulus masseter, serabut anterior muskulus temporalis dan muskulus pterygoideus medialis

yang berlangsung cepat dan lancar. Keadaan ini akan memungkinkan mandibula berotasi di

sekitar sumbu horizontal, sehingga prosessus kondilus akan bergerak ke depan sedangkan

angulus mandibula bergerak ke belakang. Dagu akan terdepresi, keadaan ini berlangsung dengan

dibantu gerak membuka yang kuat dari muskulus digastricus, muskulus geniohyoideus dan

muskulus mylohyoideus yang berkontraksi terhadap os hyoideum yang relatif stabil, ditahan

pada tempatnya oleh muskulus infrahyoidei. Sumbu tempat berotasinya (Pedersen, 1996).

a.       Gerak membuka

b.      Gerak menutup

c.       Protrusi

d.      Retusi

e.       Gerak lateral

mandibula tidak dapat tetap stabil selama gerak membuka, namun akan bergerak ke

bawah dan ke depan di sepanjang garis yang ditarik (pada keadaan istirahat) dari prosessus

kondiloideus ke orifisum canalis mandibularis (Pedersen, 1996).

3.      Gerak menutup

Penggerak utama adalah muskulus masseter, muskulus temporalis, dan muskulus

pterygoideus medialis. Rahang dapat menutup pada berbagai posisi, dari menutup pada posisi

protrusi penuh sampai menutup pada keadaan prosesus kondiloideus berada pada posisi paling

posterior dalam fosa glenoidalis. Gerak menutup pada posisi protrusi memerlukan kontraksi

muskulus pterygoideus lateralis, yang dibantu oleh muskulus pterygoideus medialis. Caput

Page 2: Bagaimana Pergerakan Mandibula Saat Berfungsi

mandibula akan tetap pada posisi ke depan pada eminensia artikularis. Pada gerak menutup

retrusi, serabut posterior muskulus temporalis akan bekerja bersama dengan muskulus masseter

untuk mengembalikan prosesus kondiloideus ke dalam fosa glenoidalis, sehingga gigi geligi

dapat saling berkontak pada oklusi normal (Pedersen, 1996).

Pada gerak menutup cavum oris, kekuatan yang dikeluarkan otot pengunyahan akan

diteruskan terutama melalui gigi geligi ke rangka wajah bagian atas. Muskulus pterygoideus

lateralis dan serabut posterior muskulus temporalis cenderung menghilangkan tekanan dari caput

mandibula pada saat otot-otot ini berkontraksi, yaitu dengan sedikit mendepresi caput selama

gigi geligi menggeretak. Keadaan ini berhubungan dengan fakta bahwa sumbu rotasi mandibula

akan melintas di sekitar ramus, di daerah manapun di dekat orifisum canalis mandibular.

Walaupun demikian masih diperdebatkan tentang apakah articulatio temporomandibula

merupakan sendi yang tahan terhadap stres atau tidak. Hasil-hasil penelitian mutakhir dengan

menggunakan model fotoelastik dan dengan cahaya polarisasi pada berbagai kondisi beban

menunjukkan bahwa artikulasio ini langsung berperan dalam mekanisme stress (Pedersen, 1996).

4.      Protrusi

Pada kasus protrusi bilateral, kedua prosesus kondiloideus bergerak ke depan dan ke

bawah pada eminensia artikularis dan gigi geligi akan tetap pada kontak meluncur yang tertutup.

Penggerak utama pada keadaan ini adalah muskulus pterygoideus lateralis dibantu oleh muskulus

pterygoideus medialis. Serabut posterior muskulus temporalis merupakan antagonis dari

kontraksi muskulus pterygoideus lateralis. Muskulus masseter, muskulus pterygoideus medialis

dan serabut anterior muskulus temporalis akan berupaya mempertahankan tonus kontraksi untuk

mencegah gerak rotasi dari mandibula yang akan memisahkan gigi geligi. Kontraksi muskulus

pterygoideus lateralis juga akan menarik discus artikularis ke bawah dan ke depan menuju

eminensia artikularis. Daerah perlekatan fibroelastik posterior dari diskus ke fissura

tympanosquamosa dan ligamen capsularis akan berfungsi membatasi kisaran gerak protrusi ini

(Pedersen, 1996).

5.      Retrusi

Selama pergerakan, kaput mandibula bersama dengan discus artikularisnya akan

meluncur ke arah fosa mandibularis melalui kontraksi serabut posterior muskulus temporalis.

Muskulus pterygoideus lateralis adalah otot antagonis dan akan relaks pada keadaan tersebut

(Pedersen, 1996).

Page 3: Bagaimana Pergerakan Mandibula Saat Berfungsi

Otot-otot pengunyahan lainnya akan berfungsi mempertahankan tonus kontraksi dan

menjaga agar gigi geligi tetap pada kontak meluncur. Elastisitas bagian posterior discus

articularis dan capsula articulatio temporomandibularis akan dapat menahan agar diskus tetap

berada pada hubungan yang tepat terhadap caput mandibula ketika prosesus kondiloideus

bergerak ke belakang (Pedersen, 1996).

6.      Gerak lateral

Pada saat rahang digerakkan dari sisi yang satu ke sisi lainya untuk mendapat gerak

pengunyahan antara permukaan oklusal premolar dan molar, prosesus kondiloideus pada sisi

tujuan arah mandibula yang bergerak akan ditahan tetap pada posisi istirahat oleh serabut

posterior muskulus temporalis sedangkan tonus kontraksinya akan tetap dipertahankan oleh otot-

otot pengunyahan lain yang terdapat pada sisi tersebut. Pada sisi berlawanan prosesus

kondiloideus dan diskus artikularis akan terdorong ke depan ke eminensia artikularis melalui

kontraksi muskulus pterygoideus lateralis dan medialis, dalam hubungannya dengan relaksasi

serabut posterior muskulus temporalis. Jadi, gerak mandibula dari sisi satu ke sisi lain terbentuk

melalui kontraksi dan relaksasi otot-otot pengunyahan berlangsung bergantian, yang juga

berperan dalam gerak protrusi dan retrusi Pada gerak lateral, caput mandibula pada sisi

ipsilateral, ke arah sisi gerakan, akan tetap ditahan dalam fosa mandibularis. Pada saat

bersamaan, caput mandibula dari sisi kontralateral akan bergerak translasional ke depan.

Mandibula akan berotasi pada bidang horizontal di sekitar sumbu vertikal yang tidak melintas

melalui caput yang ‘cekat’, tetapi melintas sedikit di belakangnya. Akibatnya, caput ipsilateral

akan bergerak sedikit ke lateral, dalam gerakan yang dikenal sebagai gerak Bennett (Pedersen,

1996).

Selain menimbulkan pergerakan aktif, otot-otot pengunyahan juga mempunyai aksi

postural yang penting dalam mempertahankan posisi mandibula terhadap gaya gravitasi. Bila

mandibula berada pada posisi istirahat, gigi geligi tidak beroklusi dan akan terlihat adanya celah

atau freeway space diantara arkus dentalis superior dan inferior