bagaimana pendidikan matematika indonesia
TRANSCRIPT
Bagaimana Pendidikan Matematika Indonesia denganProgramme for International Student Assessment (PISA)
danTrends in International Mathematics and Science Study (TIMSS)
Oleh : Hanna A Parhusip
Program Studi Matematika Fakultas Sains dan Matematika
Universitas Kristen Satya Wacana www.uksw.edu
Abstrak Pada makalah ini ditunjukkan bagaimana pendidikan matematika dengan menggunakan PISA dan TIMSS dimana kurikulum reguler juga diacu untuk menunjukkan perbedaan.Beberapa tipe soal yang terkait beberapa topik matematika ditunjukkan pada makalah ini, misalnya barisan, geometrid dan koleksi data yang terkait statistika. Demikian pula kesulitan-kesulitan pendidik dan peserta didik serta cara mengatasi agar dapat menerapkan PISA dan TIMSS sekalipun masih menjalankan kurikulum reguler. Analisis kompetensi terhadap tipe-tipe soal yang menjadi contoh pada makalah ini juga dibahas. Agar pembaca makalah ini dapat memahami dan mengaplikasikan PISA dan TIMSS dalam proses belajar mengajar, maka beberapa kiat sukses untuk itu juga dijelaskan pada makalah ini.
Kata kunci : PISA, TIMSS, kurikulum reguler
Latar Belakang
Studi tentang pengembangan pengajaran matematika dan sains dengan
ProgrammeforInternational Student Assessment (PISA) dan Trends in International Mathematics
and Science Study(TIMSS) sudah berlangsung kurang lebih dalam 10 tahun terakhir ini. Salah
satu kajian tentang hal ini adalah studi tentang menyelidiki kekuatan relative assesment siswa
dengan PISA dan TIMSS di negara-negara di Eropa dan Asia (Margaret, 2011).Hasil studi
tersebut menunjukkan pada negara-negara Eropa lebih baik dalam menggunakan PISA
dibandingkan TIMSS dan sebaliknya. Demikian pula prosentase assessment untuk tingkat
kempotensi dan kognitif pada kelas 4 dan kelas 8 berdasarkan TIMSS juga telah disusun untuk
tahun 2015 (Gronmo, dkk, 2015). Studi di siswa kelas 4 di Singapore juga diamati dalam
implementasi TIMSS dengan multilevel analysis (Chen, 2007).
Kita dapat mengetahui bagaimana PISA lebih berorientasi pada aplikasi yang
menyesuaikan lokasi dan TIMSS lebih menekankan pada masalah penataan kurikulum dan
efektivitasnya.Kita dapat melihat hal ini bagaimana pada dunia pendidikan kita seringkali hal-
hal yang bersangkutan dengan kurikulum menjadi sorotan utama dalam menyelenggarakan
pendidikan.
Parhusip, H.A., Bagaimana Pendidikan Matematika Indonesia denganProgramme for International Student Assessment (PISA)
danTrends in International Mathematics and Science Study (TIMSS)
Dipresentasikan sebagai invited speaker pada TALKSHOW NASIONAL “TIMSS and PISA for Professional Teacher”, diselenggarakan oleh Senat Mahasiswa FKIP-UKSW, 14 Januari 2016
2
Di lain pihak, kurikulum sudah berkembang di Indonesia dimana hal itu sesuai dengan
Peraturan Pemerintah. Akan tetapi sebelum TIMSS dan PISA diperkenalkan maka kita sudah
mengenal kurikulum reguler (kurikulum yang dirujuk berdasarkan peraturan pemerintah
Pendidikan Indonesia), misalkan kurikulum 2006 dan kurikulum 2013. Pada tanggal 11
Desember 2014 ditetapkan Permendikbud Nomor 160 Tahun 2014 tentang Pemberlakuan
Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum 2013). Permendikbud tersebut menyebutkan bahwa
Satuan pendidikan dasar dan pendidikan menengah yang melaksanakan Kurikulum 2013 sejak
semester pertama tahun pelajaran 2014/2015 kembali melaksanakan Kurikulum Tahun
2006 mulai semester kedua tahun pelajaran 2014/2015. Namun kurikulum Tahun 2006 hanya
dapat digunakan paling lama sampai tahun pelajaran 2019/2020 (Web1).Penjelasan tersebut
menunjukkan adanya aturan yang membatasi tata cara pengajaran dan muatan pengajaran ,
khususnya matematika. Oleh karena itu pada makalah ini akan ditunjukkan bagaimana
mengadopsi PISA dan TIMSS dalam kurikulum yang berlaku.
Tipe-tipe soal matematika versi TIMSS dan PISA
Berikut ini akan ditunjukkan contoh soal yang dibuat dengan mengacu TIMSS dan
PISA. Sedangkan TIMSS dan PISA yang dibuat secara internasional akan diadopsi dimana kita
tetap menjalankan kurikulum yang ditetapkan pemerintah. Untuk itu, di bawah ini
ditunjukkan bagaimana keterpaduan kurikulum reguler dengan TIMSS dan PISA ataupun juga
adanya beberapa kurikulum internasional yang diacu (kurikulum Singapore, kurikulum
Australia, kurikulum Cambridge, dan lain sebagainya).Topik yang dibahas secara khusus
untuk studi berbagai versi kurikulum tersebut adalah barisan, geometri dan koleksi data
(statistika).
Contoh 1 : Topik yang dibahas : Barisan
(a) Versi kurikulum regular/nasional :
Diberikan barisan bilangan seperti berikut ini : 1, 4, 9, 16, …
Pertanyaan :Berapakah suku ke-10; Carilah suku ke-n; tentukan jumlah dari 20 suku
pertama. Soal ini dikembangkan dalam versi sedikit olimpiade, misalnya : Ada berapa
banyak bilangan genap jika barisan itu hingga 2016 ?.
(b) Versi kurikulum internasional (versi Cambridge yang disetarakan) /Versi TIMSS :
Parhusip, H.A., Bagaimana Pendidikan Matematika Indonesia denganProgramme for International Student Assessment (PISA)
danTrends in International Mathematics and Science Study (TIMSS)
Dipresentasikan sebagai invited speaker pada TALKSHOW NASIONAL “TIMSS and PISA for Professional Teacher”, diselenggarakan oleh Senat Mahasiswa FKIP-UKSW, 14 Januari 2016
3
Diberikan Gambar yang terdiri dari tanda silang dan tanda hitam seperti berikut ini :
Gambar 1. Ilustrasi soal Contoh 1
Pertanyaan :Lengkapilah tabel 1 berikut ini
n x
1 1 8
2 4
3
4
k ? ?
(c) Contoh Versi PISA
Pada bagian ini Contoh 1 didisain untuk jenis soal dengan versi PISA. Sumber pustaka
yang digunakan diedit agar lebih bersifat lokal/ nasional akan tetapi kompetensi yang
diukur bersifat internasional. Petani ingin menanam pohon kelengkeng dengan pola
persegi. Untuk melindungi pohon dari angin, ia berencana mengelilingi pohon
kelengkeng dengan pohon jarak. Diagram pada Gambar 1 menunjukkan pola
penanaman pohon kelengkeng dan pohon jarak dimana x : pohon jarak dan :
menandakan pohon kelengkeng.
Pertanyaan 1 :
Lengkapi Tabel berikut
n x
1 1 8
2 4
3
Parhusip, H.A., Bagaimana Pendidikan Matematika Indonesia denganProgramme for International Student Assessment (PISA)
danTrends in International Mathematics and Science Study (TIMSS)
Dipresentasikan sebagai invited speaker pada TALKSHOW NASIONAL “TIMSS and PISA for Professional Teacher”, diselenggarakan oleh Senat Mahasiswa FKIP-UKSW, 14 Januari 2016
4
4
7
Penilaian :
■beri nilai 1 untuk semua jawaban yang benar pohon kelengkeng 9, 16; pohon jarak 16,
24, 32.
■beri nilai 1 untuk semua jawaban yang benar pada n=7 yaitu 49, 56
Pertanyaan 2 :
Ada 2 formula yang dapat digunakan untuk menghitung banyaknya pohon kelengkeng
dan pohon jarak untuk pola penanaman menurut Gambar 1. Sebutlah n :banyaknya
baris pohon kelengkeng. Maka :
i. Banyaknya pohon kelengkeng : …………………………..
ii. Banyaknya pohon jarak : ………………………….
iii. Ada suatu nilai n dimana banyaknya pohon kelengkeng sama dengan banyaknya
pohon jarak. Tentuk nilai n tersebut dan tunjukkan cara mendapatkannya.
Catatan untuk pengajar :
Beri nilai 3 untuk total nilai
Beri nilai 1 untuk jawaban benar pada pertanyaan 2.i (yaitu n2)
Beri nilai 1 untuk jawaban benar pada pertanyaan 2.ii (yaitu 8n)
Beri nilai 1 untuk jawaban benar pada pertanyaan 2.iii : karena n2-8n =n(n-8)=0.
Sehingga n=8 (yang tidak nol).
Jika jawaban juga memuat n=0, beri nilai ½ karena n = 0 berarti tidak ada pohon
kelengkeng.
Jadi nilai yang mungkin untuk siswa 3, 2.5, 2, 1.5, 1, 0.5, atau 0
Pertanyaan 3
Ternyata petani suatu saat akan memperbesar lahan tanamnya dengan lebih banyak
barisan pohon. Manakah yang akan lebih cepat bertambah banyak : pohon kelengkeng
atau pohon jarak ? Jelaskan jawaban anda.
Catatan : Total nilai 2
Parhusip, H.A., Bagaimana Pendidikan Matematika Indonesia denganProgramme for International Student Assessment (PISA)
danTrends in International Mathematics and Science Study (TIMSS)
Dipresentasikan sebagai invited speaker pada TALKSHOW NASIONAL “TIMSS and PISA for Professional Teacher”, diselenggarakan oleh Senat Mahasiswa FKIP-UKSW, 14 Januari 2016
5
Beri nilai 2 untuk jawaban yang benar yaitu pohon kelengkeng dengan alasan aljabar
yang benar, yaitu :
(a) Diketahui banyaknya pohon kelengkeng : nx dan banyaknya pohon jarak = 8n.
Keduanya punya faktor n. Tetapi pohon kelengkeng mempunyai faktor lain n,
yang bisa lebih besar dari 8 sedangkan pada banyaknya pohon jarak hanya
punya faktor 8 yang selalu tetap berapapun n. Jadi banyaknya pohon kelengkeng
lebih cepat meningkat.
(b) Banyaknya pohon kelengkeng merupakan fungsi kuadratik, sedangkan
banyaknya pohon jarak merupakan fungsi linear. Oleh karena itu banyaknya
pohon kelengkeng lebih cepat meningkat ketika n meningkat.
Beri nilai 1.5 jika jawaban banyaknya pohon kelengkeng lebih cepat daripada pohon
jarak tetapi dengan memberi alasan dalam bentuk daftar.
Beri nilai 1.5 ketika alasan yang diberikan juga tidak jelas, misal
(i) banyaknya pohon kelengkeng lebih cepat meningkat ketika n> 8.
(ii) banyaknya pohon kelengkeng lebih cepat meningkat karena ketika
menggunakan daftar pada Tabel maka untuk n> 8 banyaknya pohon kelereng
lebih besar daripada banyaknya pohon jarak.
Beri nilai 1 untuk jawaban benar dan alasan yang salah, seperti : banyaknya pohon
kelengkeng meningkat karena pohon kelengkeng dikelilingi pohon jarak (yang hanya
pada keliling)
Beri nilai 0 untuk jawaban yang salah.
Jadi jenis penilaian adalah 2, 1.5, 1 atau 0.
Analisis Kompetensi dan Kurikulum terkait menurut PISA
Pertanyaan ke-1 dan ke-2 mengukur kompetensi kelas 8 -9 untuk permasalahan problem
solving.Sedangkan pertanyaan ke-3 mengukur kompetensi kelas 9 (formula matematis,
pemikiran matematis, bentuk perumuman). Berikut ini kita akan mencermati bagaimana
kurikulum reguler terkait dengan PISA .
(i) Hubungan dengan kurikulum
Perlu diuji lebih lanjut pada kurikulum yang ada setidaknya memuat pemodelan matematika,
konstruksi matematika
Parhusip, H.A., Bagaimana Pendidikan Matematika Indonesia denganProgramme for International Student Assessment (PISA)
danTrends in International Mathematics and Science Study (TIMSS)
Dipresentasikan sebagai invited speaker pada TALKSHOW NASIONAL “TIMSS and PISA for Professional Teacher”, diselenggarakan oleh Senat Mahasiswa FKIP-UKSW, 14 Januari 2016
6
Pada kelas 9 , pada kurikulum yang ada :
bagian 1 : Perlu ada pola dan hubungan dari berbagai variabel yang diketahui dan yang tak
diketahui
bagian 2 : Menyatakan pola dan hubungan tabel dan grafik untuk menjelaskan hubungan
perubahan suatu kuantitas
bagian 3 : Menjelaskan hubungan antara perbedaan pola
Pada kelas 10 :
Bagian 1 : analisa grafik dan tabel dari situasi untuk menjelaskan situasi tertentu
Bagian 2 : mampu mengidentifikasi, memperumum dan mengaplikasikan pola
Bagian 3 : mendeskripsikan masalah nyata ddalam bentuk grafik, tabel dan menuliskan
penjelasannya.
Contoh 2 : Versi PISA dan TIMSS tentang Geometri
Pada Web2 dijelaskan pertanyaan versi PISA dan TIMSS. Soal versi PISA menanyakan keliling
dari beberapa bentuk yang tidak standard dan siswa diminta untuk menjelaskan bagaimana
cara menghitung keliling. Sedangkan soal versi TIMSS meminta siswa untuk menentukan rasio
sisi suatu persegi dan kelilingnya. Pertanyaan PISA menanyakan cara memberikan argument
sedangkan versi TIMSS lebih menanyakan masalah kompetensi yang bersifat baku. Hal ini
ditunjukkan pada Gambar 1.Sekalipun keduanya merupakan pertanyaan yang berbeda tetapi
kita bisa membandingkan jenis kedalaman kompetensi yang diukur dimana versi PISA lebih
memerlukan kemampuan menyampaikan alasan dan jawaban yang formal.
Gambar 1. Salah satu ilustrasi penyajian soal versi PISA dan TIMSS oleh Dr. Tony Wagner (Harvard)(Web2)
Parhusip, H.A., Bagaimana Pendidikan Matematika Indonesia denganProgramme for International Student Assessment (PISA)
danTrends in International Mathematics and Science Study (TIMSS)
Dipresentasikan sebagai invited speaker pada TALKSHOW NASIONAL “TIMSS and PISA for Professional Teacher”, diselenggarakan oleh Senat Mahasiswa FKIP-UKSW, 14 Januari 2016
7
Contoh 3. Pada Web3 kita menjumpai berbagai video cara penyajian berbagai topik matematika
dengan TIMSS dimana suasana diskusi sangat diterapkan.
Contoh 4. Koleksi data versi TIMSS
Pada kurikulum reguler, dadu seringkali digunakan dalam kosa kata probabilitas, tabel
distribusi memuat frekuensi, fx, central tendency, median, rata-rata, mode. ada versi TIMSS,
eksperimen dapat dilakukan dengan dadu secara langsung. Siswa diminta langsung
bereksperimen dalam kelas dengan dadu pada tiap kelompok sebagaimana ditunjukkan pada
Gambar2.a (Web 4).
Gambar 2.a Siswa dan guru berinteraksi dan kalkulator diijinkan digunakan (kanan)(Web 4).
Karena kalkulator diijinkan pada versi TIMSS, maka dimungkinkan bahwa pendidik
menyediakan kalkulator bagi peserta didik dimana kalkulator mempunyai versi yang sama
agar mempunyai ketepatan yang sama.
Dari berbagai video (Web2, Web3, Web4) semua penyajian versi TIMSS dilakukan
dengan lebih interaktif dibandingkan kurikulum standar/reguler akan tetapi pertanyaan yang
diajukan sesuai dengan kurikulum standard.
Contoh 5. Soal aplikasi versi PISA topik kombinatorik
Parhusip, H.A., Bagaimana Pendidikan Matematika Indonesia denganProgramme for International Student Assessment (PISA)
danTrends in International Mathematics and Science Study (TIMSS)
Dipresentasikan sebagai invited speaker pada TALKSHOW NASIONAL “TIMSS and PISA for Professional Teacher”, diselenggarakan oleh Senat Mahasiswa FKIP-UKSW, 14 Januari 2016
8
Pada video youtube kita dapat memperoleh berbagai contoh soal (tentu dalam bahasa
Inggris).Sekalipun menu pizza sudah banyak beredar di sekitar kita, ketika ada soal yang
menggunakan problem pembuatan pizza sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 2.b maka
soal tersebut boleh digunakan pada lokasi yang sudah mengenal pizza.Pada gambar tersebut
ditunjukkan suatu restaurant pizza memberikan menu dengan 2 atas yang berbeda dimana keju
dan tomat harus selalu ada. Pertanyaan yang diajukan : berapa jenis pizza dapat diperoleh
dengan 2 macam menu tambahan pada pizza atas yang berbeda yang diperoleh dari Olives,
mushroom, Ham dan Salami.
Gambar 2. Soal versi PISA dengan topik kombinatorik (Web5)
Kesulitan-kesulitan pendidik maupun peserta didik dalam mengerjakan soal-soal
matematika versi TIMSS dan PISA
Beberapa kesulitan yang mungkin timbul oleh pendidik dan peserta didik didaftar pada
Tabel 2 berikut ini.Kesulitan –kesulitan pada daftar tersebut dapat terjadi lebih banyak lagi
pada pelaksanaan kurikulum di lapangan sebagai akibat adanya interaksi pendidik dan peserta
didik (atau antara guru dan siswa). Cara mengatasi juga didaftar sebagai jalan keluar untuk
mengatasi kesulitan-kesulitan tersebut.
Tabel 2. Kesulitan pendidik maupun peserta didik dalam mengerjakan soal-soal matematika versi TIMSS dan PISA dan cara mengatasi
No. Kesulitan Cara mengatasi
1 Membiasakan menyediakan rumus bagi peserta didik
Sebelum diberikan rumus, diberikan problem sehari-hari Memberi worksheet untuk perumusan dengan panduan
2 Cara mengkomunikasikan silabus yang kaku pada awal pertemuan (daftar)
a) Menyajikan silabus disertai dalam suatu worksheet dengan matematika bermain pada pertemuan pertama –kedua. Memanfaatkan pertemuan awal semenarik mungkin.
Parhusip, H.A., Bagaimana Pendidikan Matematika Indonesia denganProgramme for International Student Assessment (PISA)
danTrends in International Mathematics and Science Study (TIMSS)
Dipresentasikan sebagai invited speaker pada TALKSHOW NASIONAL “TIMSS and PISA for Professional Teacher”, diselenggarakan oleh Senat Mahasiswa FKIP-UKSW, 14 Januari 2016
9
b) Menyajikan film terkait sebagian silabus kemudian meminta siswa untuk memberikan kata kunci matematis yang timbul dari film tersebut.
c) Menyajikan film yang terkait penggunaan matematika dalam kehidupan sehari-hari/kegiatan saintifik/keterkaitan dengan ilmu terkini (Contoh: film Imitation Game).
d) Membuat tugas proyek untuk beberapa silabus yang kreatif : membuat lagu, membuat ornament, membuat puisi
e) Geometri diperkenalkan dengan Art f) Pergunakan teknologi
3 Tidak memberi kebebasan dalam menjawab soal (pilihan ganda)
Lebih banyak pertanyaan dalam konstruksi jawaban esay daripada pilihan ganda dalam kegiatan reguler
4 Pola lama pendidikan pendidik yang konsevatif terhadap yang dididik (conservatism) : murid diajar Yang benar : cara guru saja
Harus mengubah pola pengajaran : murid adalah partner Memberi peluang saling diskusi
5 TIMSS dan PISA : international means using English
Indonesia sangat heterogen tingkat pendidikan sekalipun ada kurikulum yang menyeragamkan kompetensi. Jika lokasi memungkinkan penggunaan bahasa Inggris dan tujuan sekolah ‘go international’ gunakan bilingual (English book /literature in English versi TIMSS dan PISA, cara penyajian dalam bahasa Indonesia). Penyusunan soal dengan versi Indonesia
6 Mahasiswa sekarang adalah calon guru masih dengan kurikulum lama (di universitas kurang memberikan fasilitas untuk mengadopsi berbagai teknologi dalam perkuliahan)
Pemanfaatan teknologi : Pelatihan pembuatan kartun /animasi untuk matematika : untuk SD, SMP dan SMA
Kiat sukses pendidik matematika maupun peserta didik melalui TIMSS dan PISA
Sehubungan dengan kurikulum yang diwajibkan diikuti dan adanya berbagai
kurikulum internasional seperti TIMSS dan PISA, maka kita perlu mendasarkan pemikiran
dalam pengembangan proses belajar mengajar dengan memperhatikan :
pendidikan apa yang akan dituju/ lapangan kerja apa yang akan dituju ? : lokal /global oleh
peserta didik pada tahap selanjutnya ?. Hal inilah yang melatarbelakangi cara kita mendidik.
Oleh karena itu beberapa kiat praktis dituliskan dibawah ini agar cara pendidikan
matematika dengan menggunakan PISA dan TIMSS sekalipun dengan kurikulum yang ada
dapat diaplikasikan. Secara sederhana gunakanlah slogan dengan EMAS INTAN (Eksplorasi
Parhusip, H.A., Bagaimana Pendidikan Matematika Indonesia denganProgramme for International Student Assessment (PISA)
danTrends in International Mathematics and Science Study (TIMSS)
Dipresentasikan sebagai invited speaker pada TALKSHOW NASIONAL “TIMSS and PISA for Professional Teacher”, diselenggarakan oleh Senat Mahasiswa FKIP-UKSW, 14 Januari 2016
10
matematika untuk Aplikasi Sains dengan Informasi Teknologi Acuan Nasional ). Hal ini berarti
kita tetap menggunakan kurikulum yang diwajibkan tetapi tetap berinovasi dengan PISA dan
TIMSS. Beberapa langkah praktis yaitu :
a) Mengkaitkan lingkungan dengan matematika/soal matematika yang dibuat
(matematika terintegrasi) (Web6)
b) Membandingkan dan merenovasi soal standar internasional dengan bahasa dan kosa
kata Indonesia
c) Membuat website terkait edukasi kita
d) Membentuk komunitas matematika per bidang (geometri, aljabar, kombinatorika, Teori
bilangan).
Kesimpulan
Pada makalah ini telah ditunjukkan latar belakang munculnya PISA dan TIMSS dan
bagaimana mengintegrasikan kurikulum PISA dan TIMSS pada pendidikan matematika di
Indonesia. Beberapa contoh tipe soal topik barisan, geometri dan koleksi data juga dibahas
untuk memberikan ilustrasi PISA dan TIMSS pada tipe soal yang diberikan.
Kesulitan juga dialami pendidik dalam melaksanakan PISA dan TIMSS terutama karena
adanya kurikum yang harus dipenuhi karena ditetapkan pemerintah,
Daftar Pustaka
Chen , Q., 2007. A Multilevel Analysis of Mathematically Low-Achieving Students in Singapore,
Nanyang Technological University ,Singapore.
Gronmo, L., S., Lindquist, M., Arora, A., Mullis, I.V.S.,2015. TIMSS 2015 Mathematics Framework.,-.
Hutchison, D., Schagen, I.,-,Comparisons Between PISA and TIMSS – Are We the Man with Two Watches?, National Foundation for Educational Research
Margaret, W., 2011.UsingPISA and TIMSS Mathematics Assessments to Identify the Relative Strengths of Students in Western and Asian Countries, Journal of Research in Education Sciences, 2011, 56(1), 67-89.
Pustaka internet : Web1. http://pemerintah.net/pemberlakuan-kurikulum-tahun-2006-dan-kurikulum-2013/ pada 3 Januari 2016. Web2. https://www.youtube.com/watch?v=zCe-7rk4BWUpada 3 Januari 2016. Web3.https://www.youtube.com/watch?v=5Eg1fJZpQs&list=PLBIszfA2J5gOszNFUEJmdw0GMDxEw0e9N
Parhusip, H.A., Bagaimana Pendidikan Matematika Indonesia denganProgramme for International Student Assessment (PISA)
danTrends in International Mathematics and Science Study (TIMSS)
Dipresentasikan sebagai invited speaker pada TALKSHOW NASIONAL “TIMSS and PISA for Professional Teacher”, diselenggarakan oleh Senat Mahasiswa FKIP-UKSW, 14 Januari 2016
11
pada 3 Januari 2016. Web4.https://www.youtube.com/watch?v=gLZLjOfZwww&list=PLBIszfA2J5gOszNFUEJmdw0GMDxEw0e9N&index=27pada 3 Januari 2016. Web5. https://www.youtube.com/watch?v=q1I9tuScLUApada 3 Januari 2016. Web6. http://www.edinformatics.com/math_science/gates_project/integrated_activity.htm